• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Sumber Data : Disnakertrans Kab. Sumbawa

4.1.2.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Penyelenggaraan urusan wajib ketahanan pangan di Kabupaten Sumbawa tahun 2013 dilaksanakan melalui program dan kegiatan pada SKPD Kantor Ketahanan Pangan sebagai leading sektor yang didukung dengan beberapa program melalui SKPD lainnya seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Kehutanan dan Perkebunan dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian. Pada tahun 2013, khusus untuk Kantor Ketahanan Pangan sebagai SKPD pelaksana

urusan wajib

ketahanan pangan,

tingkat serapan dananya mencapai 93,46%.

Ketahanan Pangan diartikan dengan tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup setiap waktu, aman, bermutu, dan terdistribusi dengan harga terjangkau. Adapun indikator untuk mengetahui ketahanan pangan penduduk/ masyarakat di suatu wilayah melalui pola konsumsi pangan masyarakat. Jenis pangan yang beragam merupakan persyaratan utama untuk menghasilkan pola pangan yang bermutu gizi seimbang berdasarkan kemampuan daya beli masyarakat dengan mengembangkan potensi lokal.

Untuk mengukur upaya penganekaragaman dibidang penyediaan konsumsi pangan penduduk di Kabupaten Sumbawa, dibutuhkan suatu parameter berupa Pola Pangan Harapan (PPH), karena dengan pendekatan PPH maka skor mutu pangan yang dikonsumsi penduduk dapat dinilai, yakni semakin tinggi skor PPH maka menunjukkan situasi pangan yang semakin beragam dan semakin baik komposisi dan mutu gizinya. Adapun target skor pola Pangan Harapan Nasional maupun regional sebesar 100,0 yang menggambarkan situasi pola konsumsi sudah beragam dan memenuhi angka kecukupan energi dan protein, sedangkan Kabupaten Sumbawa berdasarkan hasil survey mandiri Pola Pangan Harapan masih berada dibawah target nasional dengan Skor PPH sebesar 82,10, akan tetapi bila dibandingkan dengan skor PPH pada tahun 2012 sebesar 77,56 dan tahun 2011 sebesar 75,00, maka menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, hasil ini mengindikasikan bahwa situasi pola konsumsi masyarakat di Kabupaten Sumbawa mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 survey konsumsi pangan dilakukan pada 9 (Sembilan) kecamatan yaitu : Kecamatan Alas, Utan, Sumbawa, Batu Lanteh, Ropang, Moyo Hilir, Moyo Hulu, Lape dan Empang. Berdasarkan

hasil survey yang telah dilakukan, relatif belum berimbang apabila dilihat dari prinsip gizi seimbang dan keragaman bahan makan seperti :

1. Padi-padian, yaitu beras, jagung, terigu dan olahannya menyumbangkan energi terbesar dengan skor PPH sebesar 25,0 (skor ideal 25,0).

2. Pangan hewani, yaitu ikan, daging, telur, susu dan hasil olahannya menempati posisi kedua dalam menyumbangkan energi sebanyak 222 Kkal/hari dengan skor PPH sebesar 22,2 (skor ideal 24,0).

3. Minyak dan lemak, yaitu minyak kelapa, minyak goreng/kelapa sawit dan margarin memberikan sumbangan energi sebanyak 146 Kkal/hari dengan skor PPH sebesar 3,6 (skor ideal 5,0).

4. Umbi-umbian, yaitu ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas, sagu dan hasil olahannya menyumbangkan energi sebanyak 128 Kkal/hari dengan skor PPH sebesar 2,5 (skor ideal 2,5).

5. Sayur dan buah, yaitu semua jenis sayuran dan buah-buahan menyumbangkan energi sebanyak 88 Kkal/hari dengan skor PPH sebesar 22,0 (skor ideal 30,0).

6. Kacang-kacangan, yaitu kedele, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang polong, kacang tunggak dan kacang lainnya memberikan sumbangan energi sebanyak 59 Kkal/hari dengan skor PPH sebesar 5,9 (skor ideal 10,0). 7. Gula, yaitu gula pasir, gula merah/mangkok dan sirup menyumbangkan

energi sebanyak 30 Kkal/hari dengan skor PPH sebesar 0,7 (skor ideal 2,5). 8. Buah/Biji Berminyak, yaitu kelapa, kemiri, kenari, mete dan coklat

memberikan sumbangan energi sebanyak 6 Kkal/hari dengan skor PPH sebesar 0,1 (skor ideal 1,0).

Berdasarkan 9 kelompok bahan pangan yang dikonsumsi oleh penduduk Kabupaten Sumbawa pada tahun 2013 menunjukkan rata-rata konsumsi energi sebesar 1.914,3 Kkal/kap/hari atau sebesar 95,7 % dari angka kecukupan energi yaitu 2000 Kkal/kap/hari.

Kegiatan lainnya pada urusan ketahanan pangan di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2013 adalah Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) yang merupakan serangkaian proses untuk mengantisipasi kejadian kerawanan pangan dan gizi melalui pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, analisis, dan

tahun ke tahun, seperti pada tahun 2013 sebanyak 96 desa dari 72 desa pada tahun 2012 dan 48 desa pada tahun 2011. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan seluruh wilayah di Kabupaten Sumbawa memiliki rasio ketersediaan pangan lebih dari 1 (satu) yang artinya daerah tersebut surplus pangan serealia, atau kebutuhan konsumsi normative dapat dipenuhi dari produksi bersih serealia serta umbi-umbian yang tersedia di daerah tersebut. Sedangkan untuk Kecamatan Sumbawa berada pada rasio 0,98, sehingga masuk dalam kategori waspada.

Terkait dengan program Desa Mandiri Pangan (MAPAN) yang pelaksanaannya dimulai pada tahun 2007, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha produktif berbasis sumber daya lokal, peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan daya beli dan akses pangan rumah tangga, sehingga dapat memenuhi kecukupan gizi rumah tangganya. Hal ini akan berdampak terhadap penurunan kerawanan pangan dan gizi masyarakat di pedesaan. Adapun pelaksanaan program tersebut dari cakupan desa mengalami peningkatan dari tahun ketahun, dimana pada tahun 2013 dilaksanakan di 18 desa, dari 15 desa pada tahun 2012 dan 12 desa pada tahun 2011. Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin di desa rawan pangan dengan karakteristik kualitas sumberdaya masyarakat rendah, sumberdaya modal terbatas, akses teknologi rendah dan infrastruktur pedesaan terbatas.

Perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa terkait dengan peningkatan ketahanan pangan, mendapatkan apresiasi baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi berupa :

1. Penghargaan Adykarya Pangan Nusantara (APN) Tingkat Nasional dengan kategori :

- Pelayan Ketahanan Pangan kepada Hasri, S.P. (PPL Desa Padasuka Kecamatan Lunyuk).

- Pemangku Ketahanan Pangan kepada Yani (Kepala Desa Labuhan Jambu Kecamatan Tarano)

2. Terpilih sebagai salah satu liputan Tingkat Nasional Program Desa Mandiri Pangan di Desa Padasuka Kecamatan Lunyuk dalam acara Suka Tani Kementerian Pertanian RI yang disiarkan di TV One dan TVRI.

3. Lomba Tingkat Provinsi, dengan berhasil meraih :

- Juara I lomba Harinya PKK yang diberikan kepada kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Plampang Kecamatan Plampang. - Juara II lomba Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan yang diberikan

kepada Kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Simu. - Juara III lomba Cipta Menu yang diwakili oleh Tim Penggerak PKK

Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa.

Secara rinci mengenai target dan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan urusan wajib ketahanan pangan pada tahun 2013 disajikan pada lampiran.

4.1.2.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan