ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar: a Pendidikan.
Angka melek hurup 98,39%* Masih adanya masyarakat yang buta huruf Meningkatkan program penuntasan angka
buta huruf melalui pelaksnaaan kegiatan paket A, B,C.
Angka rata-rata lama sekolah 7,32 tahun* Penuntasan wajib belajar sembilan tahun dan mengembangkan wajib belajar 12 tahun belum berjalan dan sesuai harapan.
Meningkatkan kualitas layanan pendidikan gratis pada semua jenjang pendidikan; dan Meningkatkan akses pendidikan pada
penduduk usia sekolah Angka partisipasi kasar: SD/MI: 111,15%* Masih rendahnya kesadaran penduduk usia
sekolah untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi;
Akses pelayanan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah masih kurang.
Meningkatkan kesadaran penduduk usia sekolah untuk berparisipasi dalam pendidikan terutama pendidikan dasar 9 tahun.
SLTP/MTs: 85,41%* SLTA/SMK/MA: 71,53%* Angka partisipasi murni: SD/MI: 99,53%*
SMP/MTs: 78,28%* SMA/SMK/MA: 62,15%* Angka partisipasi sekolah: 7-12: 100,00%*
13-15: 92,06%* 16-18: 67,19%* Rasio ketersediaan sekolah pendidikan
dasar
67,83 Belum memadainya ketersediaan sarana dan
prasarana pendidikan
Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (ruang multimedia, ruang perpustakaan, laboratorium)
Pembangunan sekolah baru tingkat pendidikan menengah dan kejuruan Rasio ketersediaan sekolah pendidikan
menengah
46,10
Rasio guru/murid pendidikan dasar 842,51 Belum meratanya sebaran guru ke sekolah- sekolah terutama sekolah yang berada di desa terpencil.
Meningkatkan pemerataan kebutuhan guru di semua sekolah baik di perkotaan maupun di perdesaan/daerah terpencil. Rasio guru/murid pendidikan menengah 1055,63
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
97,47% Masih perlunya anggaran perbaikan sekolah. Melaksanakan rehabilitasi sekolah dengan kondisi bangunan tidak baik
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
SMA/MA/SMK kondisi bangunan baik
Pendidikan anak usia dini (PAUD) 1,05% Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke tingkat PAUD
Sosialisasi terkait PAUD Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-
IV
69,75% Masih kurangnya guru yang memenuhi standar
kualifikasi S-1/D4
Peningkatan kompetensi guru melalui pendidikan dan pelatihan guru b. Kesehatan
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
0,15 Masih minimnya fasilitas kesehatan yang
terdapat di puskesmas, poliklinik dan pustu.
Meningkatkan fasilitas kesehatan di puskesmas, poliklinik, pustu, dan rumah sakit.
Rasio rumah sakit per satuan penduduk 0,002 Masih minimnya fasilitas kesehatan yang terdapat di rumah sakit umum daerah Muaradua Rasio dokter per satuan penduduk 0,071 Masih sangat kurangnya tenaga dokter umum,
dokter gigi maupun dokter spesialis
Perlunya melakkan perekrutan tenaga dokter umum, gigi dan spesialis; Perlu dibuat regulasi/aturan agar
perekrutan tenaga kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan di unit pelayanan kesehatan;
Perlu ada aturan tersendiri untuk penempatan Dokter Spesialis di RSUD Muaradua
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
99,55% Belum terlatihnya tenaga non medis untuk
pertolongan persalinan
Peningkatan IPTEK Meberikan pelatihan Cakupan Desa/Kelurahan Iniversal
Child Immunization (UCI)
97,30% Pelayanan yang kurang maksimal Revitalisasi outreach (daerah sulit
dijangkau) melalui pelayanan posyandu, pustu yang terjadwal antara petugas dan masyarakat
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
0% Masih adanya balita gizi buruk
Masih lemahnya sistem pendataan balita gizi buruk
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak.
Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kesehatan ibu dan anak Memperkuat sistem pendataan balita gizi
buruk
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
penderita penyakit TB (BTA+) (BTA+) miskin terhadap pelayanan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan
Pendeteksian dini penderita DBD Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD
100% Belum adanya sistem pendeteksi dini penderita
DBD
Cakupan kunjungan bayi 99,31% Masih kurangnya cold chain yang tersedia
Masih kurangnya kesadaran ibu untuk mengimunisasi bayi
Pengadaan sarana cold chain Penyuluhan tentang imunisasi bayi Cakupan puskesmas per 30000
penduduk
1,40 Sarana dan prasarana puskesmas masih terbatas Meningkatkan status puskesmas menjadi puskesmas rawat inap
Cakupan puskesmas pembantu 15,48% Masih kurangnya jumlah puskesmas pembantu Penambahan pembangunan puskesmas
pembantu (PUSTU) c. Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
21,14% Masih tingginya tingkat kerusakan jalan (jalan provinsi dan jalan kabupaten)
Masih kurangnya proporsi panjang jaringan jalan
Prioritisasi pembangunan dan peningkatan jalan terutama pada kawasan strategis. Penambahan pembangunan jalan baru Panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
19,69% Masih kurangnya jalan yang memiliki trotoar
dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
Pembangunan jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
24,67% Masih kurangnya drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
pembangunan drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
3,95% Masih kurangnya turap di wilayah jalan
penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota Luas irigasi kabupaten dalam kondisi
baik
5,26% Masih tingginya tingkat kerusakan jaringan
irigasi
Masih kurangnya proporsi panjang jaringan irigasi
Prioritisasi pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi terutama pada kawasan strategis.
Penambahan pembangunan jaringan irigasi baru
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
Rasio bangunan ber-IMB 343 buah Rendahnya kualitas bangunan dan kawasan
perkantoran pusat pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berbasis tata ruang.
menyusun peraturan-peraturan yang merupakan turunan perda penataan ruang dan wlayah serta pembangunan sistem informasi penataan ruang daerah; Mewujudkan sinkronisasi program
pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan meningkatkan upaya
pencapaian luasan RTH pada kawasan perkotaan dan permukiman.
Ketaatan terhadap RTRW 0% Belum dipedomaninya RTRW untuk
kesesuaian tata ruang.
Optimalisasi BKPRD
Luas wilayah industri 0 Belum tersedianya data daerah luas wilayah
kebanjiran, kekeringan
Pendataan daerah luas wilayah kebanjiran, kekeringan, dan perkotaan.
Luas wilayah kebanjiran 0
Luas wilayah kekeringan 0
Luas wilayah perkotaan 0
d. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Rumah tangga pengguna air bersih 62,54% Masih rendahnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan dan Masih rendahnya jumlah rumah tangga yang
menggunakan air bersih.
Peningkatan cakupan pengguna air bersih khususnya pada masyarakat perdesaan yang belum terjangkau oleh PDAM melalui penyediaan sarana dan prasarana air minum dan penambahan kapasitas dan sistem sambungan rumah air minum serta perlindungan sumber air baku dari pencemaran lingkungan.
Rumah tangga pengguna listrik 45,50% Masih kurangnya jangkauan jaringan PLN ke
desa
Penambahan jaringan PLN
Rumah tangga ber-sanitasi 36,96% Masih rendahnya kualitas layanan air minum
dan sanitasi permukiman perkotaan, dan masih banyak rumah tangga yang tidak menggunakan WC;
Masih rendahnya cakupan pelayanan sanitasi rumah tangga serta belum diterapkannya PHBS
Peningkatan rumah tangga yang dapat mengakses sanitasi yang layak
Peningkatan pemahaman masyarakat akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui pembangunan
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
oleh masyarakat
Rasio rumah layak huni 0,11 Masih banyaknya penduduk yang tinggal di
rumah tidak layak huni akbat keterbatasan pembiayaan perumahan dan terbatasnya alokasi pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
Peningkatan aksesibilitas MBR akan rumah yang layak melalui fasilitasi peningkatan kualitas perumahan dan fasilitasi penyediaan rumah sederhana
Rasio permukiman layak huni 0,30 Rendahnya kualitas permukiman padat
penduduk;
Rendahnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh dengan pola pemberdayaan masyarakat;
Masih rendahnya cakupan pelayanan sanitasi terhadap rumah tangga serta belum
diterapkannya PHBS oleh masyarakat.
Peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui penyediaan sarana dasar, prasarana dan utilitas umum yang memadai dan terpadu dengan
pengembangan kawasan perumahan; Meningkatkan progam-program
pemberdayaan masyarakat dalam ber- PHBS
e. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan pelindungan
Masyarakat
Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP
1 kegiatan Pembangunan wawasan kebangsaan dan watak
budaya demokrasi masih kurang.
Peningkatan pembinaan terhadap LSM, ORMAS dan OKP.
Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah
1 kegiatan Masih kurangnya kemandirian dan kinerja infrastruktur politik
Peningkatan pembinaan politik daerah. Cakupan pelayanan bencana kebakaran
Kabupaten
0,1720% Masih terbatasnya jumlah mobil pemadam
kebakaran;
Masih rendahnya kualitas SDM pemadam kebakaran.
Pengadaan mobil kebakaran; Pelatihan SDM pemadam kebakaran.
f. Sosial
Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi.
8 buah Pemerintah Daerah belum optimal dalam
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial dan pembinaan bagi PMKS;
Peran masyarakat melalui organisasi nirlaba dan dunia usaha dalam pelayanan kesejahteraan sosial belum terarah dan terdayagunakan secara
Diperlukan peningkatan anggaran dan sasaran pada masing-masing kegiatan untuk meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial;
Meningkatkan peran masyarakat dalam dunia usaha
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
PMKS yang memperoleh bantuan sosial 1,82% Cakupan atau jangkauan pelayanan program kesejahteraan sosial masih sangat terbatas; Terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk
sarana dan prasarana pendukung. Pemerintah Daerah belum optimal dalam
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial dan pembinaan bagi PMKS.
Optimalisasi cakupan atau jangkauan pelayanan program kesejahteraan sosial kepada penerima manfaat;
Peningkatan anggaran untuk membantu PMKS;
Penyediaan SOP dan penentuan kriteria PMKS yang akan mendapatkan bantuan. Adanya komitmen Pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat;
Peningkatan dan pemerataan
kesejahteraan masyarakat melalui upaya pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial. 2. Urusan Wajib Non Pelayanan
Dasar: a. Tenaga kerja
Angka partisipasi angkatan kerja 93,77 Tingkat partisipasi angkatan kerja masih perlu ditingkatkan;
Database ketenagakerjaan daerah perlu ditingkatkan;
Belum terbangunnya gedung dan sarana prasarana UPTD BLK dan BPPD Kabupaten OKU Selatan sebagai tempat peningkatan kualitas pelatihan berbasis kompetensi dan masyarakat
Pembekalan dan pelatihan tenaga kerja baik skil maupun kemapuan manajemen Pembangunan balai latihan kerja yang
memenuhi standar nasional;
Pembangunan sekolah kejuruan yang berbasis kebutuhan pasar kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja 79,34%*
b. Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak
Rasio KDRT 0,0045 Masih adanya kekerasan terhadap perempuan
dan anak
Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
c. Pangan
Regulasi ketahanan pangan Tidak ada Belum adanya regulasi ketahanan pangan Penyusunan regulasi ketahanan pangan.
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
Kabupaten;
Sistem informasi pasar.
d. Pertanahan - Masih banyaknya aset-aset tanah milik
pemerintah yang belum bersertifikat. Izin lokasi belum prosedural
Sertifikasi lahan;
Perbaikan sistem perizinan e. Lingkungan hidup
Persentase penanganan sampah 5,00% Kapasitas sumberdaya aparatur dan
kelembagaan yang masih perlu ditingkatkan; Belum dikembangkannya teknologi pengolahan
sampah;
Penanganan sampah masih terbatas pada penanganan timbulan sampah dan belum melakukan upaya pengurangan volume sampah dari sumbernya;
Masih kurangnya tempat pembuangan sampah sementara;
Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan persampahan melalui upaya pengurangan timbulan sampah mulai dari sumbernya dengan penerapan 3R serta optimalisasi kinerja pengelolaan layanan persampahan;
Meningkatkan kapasitassumberdaya aparatur dan kelembagaan penanganan sampah;
Meningkatkan ketersediaan tempat pembuangan sampah.
Persentase cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal
100% Masih kurangnya pengwasan terhadap
pelaksanaan amdal
Monitoring pelaksanaan amdal Tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk
3,27% Pesatnya laju pertambahan dan aktivitas
penduduk belum didukung oleh keberadaan sarana persampahan berupa TPS, serta institusi
pengelola yang memadai;
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah dan membuangnya ke tempat sampah.
Masih kurangnya sarana persampahan berupa TPS
Masih rendahnya kesadaran masyarakat mengolah sampah dan membuang sampah pada tempatnya
Peningkatan jumlah sarana persampahan pada tiap lingkungan permukiman secara berimbang dengan jumlah penduduk yang ditunjang oleh institusi pengelola yang profesional;
Mengurangi timbulan sampah dengan menerapkan prinsip 3R;
Meningkatkan institusi pengelola yang memadai.
Penambahan jumlah TPS
Peningkatan pemahaman masyarakat akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
f. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kepemilikan KTP 47,00% Masih terdapat penduduk yang belum memiliki
KTP
Peningkatan pelayanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang administrasi kependudukan
Peningkatan kapasitas dan pengetahuan aparatur pemerintah dalam penyusunan database kependudukan yang berkualitas dan akurat;
Peningkatan koordinasi antar tingkatan pemerintahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem informasi dan database kependudukan.
Kepemilikan akta kelahiran 66,00% Masih terdapat bayi yang belum memiliki akte
kelahiran Ketersediaan database kependudukan
sakal provinsi
Ada Kurangnya kesadaran masyarakat tentang
administrasi kependudukan;
Belum optimalnya tertib layanan administrasi kependudukan
Penerapan KTP nasional berbasis NIK Sudah
g. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
0,08 Belum mantapnya penyelenggaraan otonomi
Desa;
Teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat belum dimanfaatkan secara optimal;
Pelayanan Pemerintahan Desa kepada masyarakat belum optimal.
Meningkatkan pembinaan terhadap kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat;
Meningkatkan jumlah kelompok binaan pada masing-masing LPM pada setiap Desa.
Persentase LPM berprestasi 0,39%
Jumlah posyandu aktif 97,53% Kurang kader, sarana dan prasarana yang layak
untuk posyandu yang terletak di desa terpencil
Meningkatkan sumber daya manusia kader Posyandu dan pemberian dukungan sarana danprasarana yang layak kepada Posyandu di Desa/Kelurahan khususnya didaerah terpencil
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan Desa yang baik.
50% Belum seluruh Desa mempunyai Kantor Desa. Membangun perkantoran desa.
h. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,42 Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk ber-KB;
Peningkatan tenaga penyuluh keluarga berencana untuk meningkatkan kesadaran
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
Kurangnya tenaga penyuluh tentang keluarga berencana.
masyarakat.
Cakupan peserta KB aktif 79,66% Akses masyarakat miskin terhadap alat KB
masih rendah.
Peningkatan cakupan KB pada MBR Keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I
51,14% Masih tingginya angka kemiskinan sebagai
akibat tingginya angka kelahiran;
Tingginya persentase keluarga pra-sejahtera dan pra-sejahtera I;
Meningkatnya pernikahan dini di kalangan anak remaja
Penguatan ketahanan ekonomi keluarga; Peningkatan partisipasi ber-KB;
Pembinaan terhadap remaja tenang ampak negatif pernikahan dini
i. Perhubungan
Jumlah arus penumpang angkutan umum
111.775 orang Masih kurangnya fasilitas keselamatan lalu lintas jalan berupa rambu lalu lintas, pagar pengaman maupun marka jalan;
Terbatasnya pendanaan untuk membiayai sarana dan prasarana perhubungan;
Belum terbangunnya terminal sebagai sarana pelayanan transportasi darat;.
Belum tersedianya angkutan umum dalam kabupaten;
Masih sedikitnya angkutan yang memenuhi ijin kelaikan jalan.
Peningkatan pelayanan dan kapasitas transportasi umum melalui peningkatan keterpaduan transportasi antar moda dan antar wilayah;
peningkatan aksesibilitas pelayanan transportasikhususnya pada kawasan perdesaan.
Rasio ijin trayek 0,4423
Jumlah uji kir angkutan umum 561 Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal
bis:
Terminal: 1
Lapangan terbang: 1
Pemasangan rambu-rambu: 154 buah
Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum
126.382 orang Jumlah orang/barang melalui dermaga/
bandara/ terminal per tahun
120760 orang Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
0,02 Masih rendahnya kualitas akses jalan yang
menghubungkan ibukota kecamatan dengan kawasan permukiman penduduk (desa);
Meningkakan kualitas dan kuantitas akses jalan penghubung antar kawasan
permukiman. j. Komunikasi dan informatika
Jumlah jaringan telepon genggam 59 unit Belum optimalnya layanan multi media dalam rangka pemenuhan hak tahu publik sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik;
Penyediaan sarana dan prasarana jaringan komunikasi pada wilayah yang belum
terjangkau pelayanan jaringan komunikasi;
Jumlah jaringan telepon stasioner 43 unit
Jumlah wartel/warnet 19 unit
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
Kelembagaan komunikasi dan informatika masih lemah;
Masih terbatasnya sarana internet untuk diakses oleh masyarakat maupun untuk
penyelenggaraan pemerintahan;
Penyebarluasan informasi terkait kebijakan Pemerintah masih belum optimal.
terjangkau pelayanan jaringan komunikasi;
Peningkatan kualitas dan jangkauan jaringan komunikasi.
k. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
Persentase koperasi aktif 59,72% Masih sedikitnya jumlah koperasi aktif di
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; Kurangnya peran aparat pemerintahan dalam
pembinaan koperasi;
Wawasan kewirausahaan masih kurang.
Meningkatkan peran Pemerintah dalam pembinaan koperasi serta meningkatkan pembinaan wawasan kewirausahaan.
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 557 buah Pengembangan UKM belum didukung oleh
optimalisasi peningkatan SDM para pelaku usaha.
Mendorong terciptanya kerjasama usaha (kemitraan).
Jumlah BPR/LKM 1 buah Belum adanya BPR/LKM milik Pemerintah
Daerah.
Perlu dibentuk BPR/LKM milik pemerintah daerah
Usaha mikro dan kecil 94,36% Masih kurangnya inovasi, penelitian dan
pengembangan produk; Kurangnya kemitraan usaha.
Meningkatkan inovasi, penelitian dan pengembangan produk serta kemitraan usaha.
l. Penanaman Modal
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
23 investor Belulm terbentuknya lembaga yang menangani urusan penanaman modal secara khusus; Regulasi pelayanan perizinan bidang
penanaman modal masih perlu kembangkan; Masih adanya wewenang penerbitan perizinan
dan non perizinan yang belum dilimpahkan;
Perlunya dibentuk lembaga yang menangani penanaman modal secara khusus;
Perlunya pengembangan regulasi perizinan dan non perizinan;
Pelimpahan wewenang secara menyeluruh kepada PTSP.
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Rp.100.346.961.756,- Lemahnya sistem pengawasan penanaman modal;
Kurangnya koordinasi antara Pemerintah Pusat
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
dan Pemerintah Daerah. m. Kepemudaan dan Olahraga
Jumlah organisasi pemuda 16 organisasi Ketersediaan sarana dan prasarana publik untuk pengembangan olahraga baik dari segi kuantitas maupun pemerataannya masih belum memadai; Peningkatan kualitas dan kuantitas atlet di
berbagai cabang olahraga prestasi masih kurang;
Belum optimalnya upaya pemberdayaan organsasi pemuda;
Prestasi di bidang olahraga masih kurang dikarenakan pembinaan terhadap cabang olahraga prestasi belum mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah meskipun telah dilaksanakan pembinaan pada cabang olahraga tertentu.
Mengupayakan pembangunan sarana dan prasarana untuk pengembangan olahraga dan kegiatan kepemudaan;
Meningkatkan upaya pemberdayaan organisasi pemuda dan pembinaan terhadap cabang olahraga tertentu. Jumlah organisasi olahraga 14 organisasi
Jumlah kegiatan kepemudaan 12 kegiatan Jumlah kegiatan olahraga 18 kegiatan
Gedung pemuda 1 unit
n. Statistik
Buku kabupaten dalam angka Ada Masih lemahnya sistem pendataan dan
pelaporan data;
Akurasi data perlu ditingkatkan; Masih minimnya ketersediaan dokumen
publikasi daerah termasuk statistik daerah lain di sekitarnya.
Memperkuat sistem pendataan dan paloporan data yang akurat; Mempercepat penyusunan dokumen
publikasi daerah setiap tahun.
Buku PDRB kabupaten Ada
o. Kebudayaan
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
2 kegiatan Pelestarian seni dan budaya belum optimal; Masih lemahnya manajemen grup kesenian
serta belum terorganisir dengan baik; Mulai lunturnya nilai-nilai budaya daerah; Masih kurangnya sarana dan prasarana
penyelenggaraan seni dan budaya daerah; Masih rendahnya promosi budaya lokal
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan;
Mengupayakan penyelenggaraan festival seni budaya;
Meningkatkan pembinaan terhadap grup kesenian;
Meningkatkan pembinaan terhadap pelestarian nilai-nilai budaya daerah; Meningkatkan sarana dan prasarana
penyelenggaraan seni budaya daerah; Jumlah sarana penyelenggaraan seni
dan budaya
No. Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Target RPJMD
Sebelumnya Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan
dan budaya. Meningkatkan upaya pelestarian seni
budaya daerah;
Pembangunan museum daerah. Benda, situs dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan
2,44% Belum tersedianya museum daerah;
Kurangnya perhatian terhadap pelestarian seni budaya, situs, benda purbakala dan kawasan cagar budaya sehingga terdapat beberapa kawasan yang belum mendapat perhatian Pemerintah;
Kurang terawatnya dokumentasi sejarah kebudayaan termasuk peninggalannya.
p. Perpustakaan Sarana dan prasarana pendukung perpustakaan
termasuk kantor belum memadai;
Terbatasnya pendanaan untuk pengembangan perpustakaan;
Belum adanya gedung perpustakaan yang representatif;
Kualitas dan kuantitas bahan pustaka masih kurang.
Peningkatan sarana dan prasarana perpusatakaan, termasuk gedung perpusatakaan yang representatif; Pengembangan perpustakaan daerah. Peningkatan koordinasi dan kerjasama
antar Pemerintah dan penerbit dalam pengadaan bahan bacaan yang bermutu; Peningkatan peran pemangku kepentingan
untuk berpartisipasi dalam pengadaan bahan bacaan yang bermutu.
q. Kearsipan
Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku
1 SKPD Belum adanya Perda yang mengatur tentang
Penyelenggaraan Kearsipan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan;
Belum dilakukannya pengelolan arsip dengan baik;
Sarana dan prasarana pengelolaan dan
penyimpanan arsip masih kurang sehingga arsip belum tertata dengan baik sesuai dengan kaidah kearsipan;
Rendahnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya arsip.
Ketersediaan dan kapasitas sumber daya manusia pengelola arsip belum memadai; Belum dilakukannya pembinaan kearsipan di
Penyusunan regulasi tentang penyelenggaraan kearsipan daerah; Penyediaan dan peningkatan sarana dan
prasarana pengelolaan kearsipan yang berkualitas;
Peningkatan pemahaman dan kapasitas aparat terkait pengelolaan arsip; Kurangnya komitmen para pimpinan
SKPD akan pentingnya arsip.
Peningkatan pemahaman aparatur akan pentingnya pengelolaan arsip, dan ketersediaan aparatur pengelola arsip; Penyediaan unit pengelolaan arsip pada