NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.)
4. URUSAN WAJIB PERUMAHAN 1 KONDISI UMUM
Kota Semarang merupakan salah satu daerah dengan perkembangan ekonomi cukup pesat. Sejalan dengan perkembangan tersebut, adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang membutuhkan penyediaan infrastruktur yang memadai, termasuk dalam penyediaan perumahan. Ketersediaan perumahan merupakan salah satu pendukung perkembangan wilayah dan penunjang peningkatan perekonomian. Bagaikan dua sisi mata uang, peningkatan investasi dan ketersediaan infrastruktur dapat menjadi daya tarik bagi pengembangan perumahan dan pada sisi sebaliknya ketersediaan infrastruktur serta kedekatannya dengan permukiman dan tenaga kerja dapat menjadi daya tarik bagi penanaman modal.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membangun iklim investasi yang baik, maka Pemerintah Kota Semarang menempatkan strategi Peningkatan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Pada strategi ini dikembangkan kebijakan peningkatan investasi dan perdagangan lokal, regional dan internasional yang diintegrasikan dengan kebijakan penyediaan dan pembangunan berbagai infrastruktur, termasuk perumahan dan pemukiman.
Kebijakan dalam penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman di Kota Semarang sesuai dengan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kota Semarang (RP4D) Tahun 2008-2019 adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan terutama untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah yang memenuhi persyaratan teknis bangunan, sosial budaya, kesehatan dan kesusilaan serta kualitas lingkungan.
2. Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman berkualitas dan layak huni sebagai wadah pembinaan keluarga serta terjangkau oleh kemampuan masyarakat luas dengan memberikan perhatian khusus pada masyarakat yang berpenghasilan menengah dan rendah.
3. Memantapkan peran aktif pemerintah daerah dalam pembangunan perumahan dan permukiman sebagai pelaksana otonomi yang nyata, dinamis dan bertanggung jawab.
4. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sosial dari semua pihak termasuk pemerintah dan swasta dalam rangka menciptakan iklim pembangunan yang kondusif.
5. Meningkatkan kemampuan penyelenggara dan pelaku pembangunan termasuk pendamping masyarakat agar dapat menyelenggarakan pembangunan dan permukiman secara profesional.
6. Mendorong dan mengembangkan peran lembaga perumahan dan permukiman yang akomodatif pada semua tingkatan untuk menangani pembangunan perumahan dan permukiman berskala komunitas sampai skala besar.
7. Mengembangkan dan menetapkan pola pengelolaan pembangunan perumahan dan permukiman yang melibatkan pihak penyelenggara, pelaku dan pemanfaat pembangunan secara terpadu atas dasar kemitraan.
Sebagai upaya pemenuhan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) perumahan dan permukiman salah satu hal penting yang harus dipenuhi adalah pengadaan lahan makam. Dalam rangka pemenuhan lahan makam tersebut Pemerintah Kota Semarang melakukan perencanaan pengembangan, pengaturan dan pengelolaan lahan makam yang memadai. Saat ini di Kota Semarang telah terdapat 516 tempat pemakaman, dimana 14 diantaranya merupakan TPU yang dikelola oleh Pemerintah Kota Semarang sementara sisanya 502 buah dikelola oleh yayasan, Kelurahan maupun perumahan.
Selain pengembangan perumahan dan permukiman baru dan pemenuhan lahan pemakaman di Kota Semarang, masalah pencegahan dan penanggulangan terjadinya kebakaran dan bencana di lingkungan perumahan dan permukiman juga merupakan hal penting yang harus diwaspadai dan harus dapat diminimalisir atau dicegah.Dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup besar, Kota Semarang menghadapi permasalahan ancaman kebakaran dan bencana terutama di daerah- daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi antara lain Kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Candisari, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Semarang Tengah. Untuk itu perlu adanya perencanaan strategi yang matang dan
penanganan yang profesional (cepat dan tepat sasaran) untuk penanganan dan pengelolaan terhadap ancaman bahaya kebakaran dan ancaman bencana agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar baik harta maupun jiwa.
4.2. PROGRAM DAN KEGIATAN
Pada tahun 2014 program-program yang dilaksanakan pada urusan Perumahan adalah sebagai berikut :
Program-program penunjang, yang meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi: 1. Program Pengembangan Perumahan
Program ini diarahkan untuk peningkatan dan perbaikan permukiman kumuh melalui penyusunan studi dan pelaksanaan pekerjaan fisik menuju kondisi permukiman layak huni dan sehat.
2. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Program ini diarahkan untuk pembangunan kawasan permukiman kumuh untuk menurunkan tingkat pencemaran lingkungan oleh limbah padat, cair dan udara di lingkungan permukiman dan meningkatkan kelayakan dan kesehatan kondisi lingkungan permukiman.
Program ini diarahkan pada peningkatan pengelolaan rusunawa di Kota Semarang dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
4. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
5. Program Pengelolaan Areal Pemakaman
Program ini diarahkan untuk peningkatan ketersediaan TPU persatuan penduduk dan pengembangan serta pengelolaan makam di 16 kecamatan. 6. Program Pengembangan Teknologi dan Jasa Konstruksi
Program ini diarahkan untuk peningkatan rekayasa teknologi dan pelayanan serta pengendalian usaha di bidang jasa konstruksi untuk meningkatkan jumlah Rumah/Gedung yang terbangunan sesuai standar konstruksi.
4.3. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Hasil yang dicapai dalam upaya penanganan perumahan dan permukiman oleh Pemerintah Kota Semarang pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu
Perbaikan permukiman layak huni dan rumah sehat setiap tahunnya merehab dengan target rata-rata 200 rumah. Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan perbaikan/ rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin sebanyak 576 unit rumah di 16 Kecamatan atau di 32 Kelurahan.
Rehab rumah miskin/ pemugaran rumah layak huni pada tahun 2011 dan tahun 2012 masing-masing 204 unit, tahun 2013 dengan capaian 202 unit, dan tahun 2014 mencapai 576 unit rumah, sehingga capaian sampai dengan tahun2014 adalah sebanyak 1.186 unit rumah.
Adapun jumlah rumah layak huni pada tahun 2014 mencapai 324.407 unit meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 323.831 unit, sehingga peningkatan perbaikan permukiman layak huni dan rumah sehat mencapai 99,82% pada tahun 2014.
2. Study Inventarisasi Perumahan Masyarakat Kurang Mampu
Tersedianya data perumahan kurang layak huni bagi masyarakat kurang mampu di Kecamatan Genuk, Kecamatan Tugu, Kecamatan Banyumanik dan
Kecamatan Semarang Selatan, sehingga dapat lebih mudah dalam melakukan perbaikan rumah menuju rumah layak huni.
3. Study Inventarisasi Permukiman Kumuh
Tersedianya data permukiman kumuh di Kecamatan Gunungpati, Kec. Semarang Tengah, Kec. Semarang Barat, Kec. Ngaliyan, Kec. Semarang Utara dan Kec. Semarang Timur, yang nantinya sebagai dasar penataan lingkungan permukiman di daerah tersebut.
4. DED Pembangunan Sarana dan Prasarana Rusunawa Kaligawe, Karangroto dan Kudu.
Tersedianya dokumen perencanaan teknis pembangunan sarana dan prasarana Rusunawa, sebagai dasar acuan pembangunan sarana dan prasarana di Rusunawa Kaligawe, Karangroto dan Kudu.
5. Pembangunan Sarpras Rusunawa Kaligawe, Karangroto dan Kudu
Kegiatan ini ditahun 2014 tidak dapat dilaksanakan karena dari pihak PLN tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yang dibutuhkan. ( 3 Phase )
6. DED Urugan Penyiapan Lahan Rusunawa di Kelurahan Kudu.
Tersedianya dokumen perencanaan teknis sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan urugan lahan siap bangun untuk pembangunan Rusunawa di Kelurahan Kudu.
7. Urugan Penyiapan Lahan Rusunawa di Kelurahan Kudu
Terlaksananya pekerjaan urugan untuk lahan siap bangun pembangunan Rusunawa di Kelurahan Kudu Kecamatan Genukseluas 6.900 m³.
8. Pembuatan Sanitasi Komunal Permukiman
Jumlah rumah tangga bersanitasi pada tahun 2014 mencapai 371.448 unit meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 356.448 unit. Dalam rangka memenuhi kebutuhan sanitasi komunal di lingkungan permukiman, Pemerintah kota Semarang telah membangun di Kelurahan Tambakaji, Kelurahan Wonosari dan Kelurahan Pudak Payung, akan tetap untuk pembangunan di Kelurahan Pudak Payung tidak bisa dilaksanakan karena masyarakatnya menolak untuk dibangun sanitasi komunal.
9. Perbaikan Lingkungan Permukiman
Terwujudnya penataan pembangunan sarana prasarana lingkungan permukiman yang aman, tertib, asri dan sehat melayani kawasan yang tertangani 73 Ha.
10. DED Penanganan Jalan dan Saluran di Kawasan Pasar Waru di Kelurahan Kaligawe.
Tersedianya dokumenperencanaan teknis sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan penanganan jalan dan saluran di Kawasan pasar Waru di Kelurahan Kaligawe.
11. Penanganan Jalan dan Saluran di Kawasan Pasar Waru di Kelurahan Kaligawe
Terlaksananya kegiatan penanganan jalan dan saluran di kawasan pasar Waru Kel. Kaligawe.
12. Pemeliharaan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman
Terlaksananya pemeliharaan sarana prasarana lingkungan permukiman yang dapat mewujudkan lingkungan menjadi tertib, asri dan sehat. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pengadaan material bahan bangunan digunakan untuk pemeliharaan sarpras lingkungan permukiman seluas 7 Ha sehingga dapat memperlancar arus lalu lintas dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang bersih dan sehat.
13. DED Penanganan dan Penataan Permukiman Kumuh.
Tersedianya dokumen perencanaan teknis sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan penanganan dan penataan permukiman kumuh di Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Pedurungan.
14. Penanganan dan Penataan Permukiman Kumuh
Terlaksananya penanganan dan penataan permukiman kumuh, di Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Pedurunganmelalui pembangunan peninggian jalan dan pemasangan paving. Kegiatan ini bertujuan mewujudkan lingkungan yang tertata, bersih dan sehat (melayani kawasan yang tertangani 2 Ha).
15. DED Pembangunan dan Perbaikan MCK.
Tersedianya dokumen perencanaan teknis sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan perbaikan MCK di Kelurahan Padangsari, Kelurahan Ngaliyan, Kelurahan Mangkang Wetan, Kelurahan Sukorejo dan Kelurahan Sadeng.
16. Pembangunan dan perbaikan MCK
Terwujudnya kebutuhan MCK untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan, sebanyak 5 (lima) unit di Kelurahan Padangsari, Kelurahan Ngaliyan, Kelurahan Mangkang Wetan, Kelurahan Sukorejo dan kelurahan Sadeng.
17. Pendampingan Fasilitasi Program Urban Sanitasi And Rural Infrastruktur (USRI) Suport to PNPM
Terlaksananya kegiatan ini yang merupakan pendampingan bantuan pembuatan sanitasi komunal di 74 lokasi/ Kelurahan, guna meningkatkan kebutuhan masyarakat permukiman dan kesehatan serta kebersihan.
18. DED Perbaikan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu.
Tersedianya dokumen perencanaan perbaikan perumahan masyarakat kurang mampu di Kecamatan Tugu, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Selatan, dan Kecamatan Semarang Utara, sebagai dasar acuan pembangunan sarpras lingkungan masyarakat kurang mampu. 19. Peningkatan Infrastruktur Sarpras Permukiman Kecamatan Ngaliyan,
Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Tembalang.
Terlaksananya peningkatan infrastruktur sarpras permukiman di Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Gunungpati, dan Kecamatan Tembalang berupa pekerjaan Aspal (4.930 m2), Pavingisasi (11.845,7 m2), dan Talud (629 m1). 20. Peningkatan dan Perbaikan Sarpras Lingkungan Permukiman Kecamatan
Gunungpati dan Kecamatan Mijen.
Terlaksananya peningkatan dan perbaikan sarpras lingkungan permukiman Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Mijen berupa pekerjaan Aspal (3.792,5m2), Pavingisasi (10.008,5 m2), dan Talud (200 m1).
21. DED Peningkatan Sarana dan Prasarana Rusun Kota Semarang.
Tersedianya dokumen perencanaan teknis sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan peningkatan sarana dan prasarana Rusun di Kota Semarang.
22. Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rusun Kota Semarang Terlaksananya perbaikan pada Rusun Plamongansari difokuskan pada pekerjaan Pembangunan Rumah Pintar, perbaikan di Rusun Karangroto berupa pekerjaan pemasangan sambungan listrik baru, sambung pipa baru PDAM di Blok C dan D dan pembuatan Sumur Artetis 2 unit, serta peningkatan sarpras di Rusun Bandarharjo berupa pekerjaan Perpipaan PDAM.
23. Pemeliharaan Rusunawa Kaligawe, Rusun Kota Semarang & Rumah Pondok Boro/Sosial
Terwujudnya sarana prasarana diantaranya memperbaiki unit-unit yang mengalami kebocoran atap, saluran air/ kamar mandi dan perbaikan dinding-
dinding yang retak serta memperbaiki kunci-kunci jendela dan pintu yang rusak sehingga terpeliharanya lingkungan Rusunawa Kaligawe, Rusun Kota Semarang dan Rumah Pondok Boro/ Sosial menjadi aman dan nyaman (peningkatan pembangunan sarpras mencapai 60 %).
24. Intensifikasi Pendapatan Rumah sewa/ Rusunawa
Terlaksananya kegiatan Intensifikasi Pendapatan Rumah sewa/ Rusunawa yang dilaksanakan melalui peningkatan kinerja personil di UPTD Rumah Sewa guna meningkatkan tertibnya pembayaran rumah sewa/ Rusunawa dan PAD Kota Semarang.
25. Pembinaan Penghuni Rumah sewa/ Rusunawa
Terlaksananya kegiatan sosialisasi di Rumah sewa/ Rusunawa guna meningkatkan kesadaran penghuni Rumah sewa/ Rusunawa terhadap hak dan kewajibannya.
26. Peringatan Hari Perumahan Nasional
Terlaksananya upacara Peringatan Hari Perumahan Nasional Tahun 2014 di Halaman Balaikota yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Semarang 27. Inventarisasi Piutang Penghuni Rusun dan Rusunawa se Kota Semarang.
Tersedianya Data / Dokumen tentang Piutamg Penghuni Rusun dan Rusunawa se-Kota Semarang
28. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Rusun Pekunden.
Tersedianya dokumen naskah kebijakan pengelolaan Rusun Pekunden sebagai acuan pengelolaan Rusun Pekunden.
29. Workshop peningkatan SDM Pengadaan Barang Jasa yang sudah bersertifikasi.
Terlaksananya bintek Pengadaan Barang jasa bagi pegawai yang sudah bersertifikat untuk memperpanjang masa berlakunya yang telah habis, yang diikuti oleh 75 peserta dilaksanakan 4 (empat) hari di Hotel Pandanaran.
30. Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan untuk Asosiasi Jasa Konstruksi. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan untuk Asosiasi Jasa Konstruksi yang diikuti oleh 125 peserta sehingga tercapainya pemahaman tentang jasa konstruksi di laksanakan di Hotel Pandanaran selama 4 (empat) hari.
31. Monitoring Bidang Jasa Konstruksi.
Terlaksananya survey dilapangan untuk monitoring dan pengendalian Bidang jasa konstruksi, mendapatkan 1.000 laporan.
Meningkatkan sumber daya manusia di bidang teknologi dan jasa konstruksi untuk pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Semarang serta bagi yang lulus ujian mendapatkan sertifikat tenaga ahli pengadaan barang/ jasa yang diikuti oleh 70 peserta dilaksanakan 4 (empat) hari di Hotel Patrajasa.
33. Pembangunan Sarpras Kantor Kecamatan Gunungpati.
Terwujudnya pembangunan sarana prasarana Kantor Kecamatan Gunungpati, dengan volume pagar keliling panjang 100 m1 dan saluran sepanjang 50 m1sebagai tempat pelayanan kepada masyarakat yang memadai.
34. Penyusunan Perwal IUJK.
Tersedianya dokumen Perwal IUJK sebagai payung hukum pelaksanaan perijinan usaha jasa konstruksi di Kota Semarang.
35. Pembangunan Kantor Bappermas.
Terlaksananya pembangunan kantor Bappermas sehingga terwujud pelayanan yang baik bagi masyarakat.
36. Pembangunan Tugu Batas Kota.
Terlaksananya pekerjaan pemasangan tiang pancang (Pile Cap) tugu batas kotasebagai pondasi pembangunan tugu batas kota, sehingga terwujud penanda batas antar kota Semarang dan daerah sekitarnya.
37. Pembangunan Gedung Diklat Kota Semarang Tahap II.
Terwujudnya pembangunan dan sarpras pada Gedung Diklat sehingga dapat digunakan sebagai aktifitas diklatpim, bintek dan lain-lain. Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan tahun 2013. Pekerjaan yang dilaksanakan pada tahun 2014 ini adalah berupa pembangunan kelas utama 3 lantai dan gedung asrama 3 lantai.
38. Rehabilitasi GOR Tri Lomba Juang Tahap II.
Terwujudnya penataan pembangunan pada kawasan GOR Tri Lomba Juang, kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan dari tahun 2013 dengan volume pekerjaan 2.583 m².
39. Pembangunan Kantor Kecamatan Mijen.
Terwujudnya pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Mijen seluas 700 m²
dan pembangunan sarpras lingkungan Kecamatan seluas 200 m2 sehingga dapat melayani masyarakat di lingkungan dengan maksimal.
Terwujudnya pembangunan rehab Gedung B dan Gedung C Komplek Balaikota Semarang sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di lingkungan Balaikota Semarang dengan maksimal.
41. Pembangunan Prasarana Pendukung Taman Rejomulyo
Terwujudnya pembangunan fisik dan mengintegrasikan kepentingan semua pihak sehingga mampu secara bersama-sama membentuk keharmonisan keserasian lingkungan dan keindahan kota pada Kawasan/ lingkungan Kelurahan Rejomulyo, sehingga mewujudkan pembangunan Gedung Dekranasda (407,20 m²).
42. Rehab Instalasi Listrik Gedung A, B, C, D dan E Komplek Balaikota Semarang. Terwujudnya penataan instalasi listrik Gedung A, B, C, D dan E Komplek Balaikota Semarang sehingga terwujudnya penataan listrik yang rapi dan tertata.
43. Pembangunan Kantor Kecamatan Tugu.
Terwujudnya pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Tugu seluas 700 m²
dan pembangunan sarpras lingkungan Kecamatan seluas 200 m2 sehingga dapat melayani masyarakat di lingkungan dengan maksimal.
44. Penggantian Mechanical Electrical Gedung Pandanaran.
Terlaksananya penataan mekanikal dan elektrikal Gedung Pandanaran Kota Semarang.
45. Penataan Saluran Lingkungan Balaikota.
Terlaksananya penataan saluran di lingkungan Balaikota dengan pekerjaan meliputi rehab saluran, pembuatan grill besi, dan pembuatan saluran baru didepan kantor Dinas Binamarga, sehingga terwujudnya saluran lingkungan Balaikota Semarang yang lancar dan bebas genangan.
46. Redesain DED GOR Tri Lomba Juang.
Tersedianya dokumen redesain DED GOR Tri Lomba Juang, sebagai acuan pelaksanaan pembangunan GOR Tri Lomba Juang Tahap II.
47. Redesain DED Gedung Diklat Kota Semarang.
Tersedianya dokumen redesain DED Gedung Diklat Kota Semarang, sebagai acuan pelaksanaan pembangunan Gedung Diklat Kota Semarang Tahap II. 48. Redesain DED Saluran Balaikota.
Tersedianya dokumen redesain DED Saluran Balaikota, sebagai acuan pelaksanaan pembangunan Saluran Balaikota.
Terlaksananya workshop manajemen proyek bagi aparatur SKPD untuk meningkatkan pengetahuan akan manajemen proyek, kegiatan diikuti oleh 75 peserta dilaksanakan 4 (empat) hari di Hotel Pandanaran.
50. Perbaikan & Pengecatan Masjid Al Kusuf Balaikota Semarang.
Terwujudnya perbaikan dan pengecatan Masjid Al Kusuf Balaikota Semarang, sehingga terwujud tempat ibadah yang bersih dan representatif bagi umat muslim di lingkungan Balaikota Semarang.
51. Pembuatan Software dan Database IUJKN.
Tersedianya software dan database IUJKN untuk memudahkan proses pencatatan dan pendataan perijinan usaha jasa konstruksi di Kota Semarang. 52. Pembangunan Sarpras Rumah Dinas Kantor Kecamatan Semarang Timur.
Terwujudnya pembangunan Sarpras Rumah Dinas Kecamatan Semarang Timur seluas 87 m2sehingga dapat melayani masyarakat di lingkungan dengan maksimal.
53. Pembangunan Kantor dan Balai Kelurahan.
Terwujudnya pembangunan dan perbaikan Kantor dan Balai Kelurahan di 14 Kelurahan(Kel. Miroto, Kel. Sumurrejo, Kel. Mugassari, Kel. Candi, Kel. Krobokan, Kel. Kuningan, Kel. Pindrikan Lor, Kel. Karanganyar, Kel. Bangetayu Kulon, Kel. Pudakpayung, Kel. Muktiharjo Lor, Kel. Sambiroto, dan 2 kegiatan lanjutan Kel. Salaman Mulyo dan Podorejo) untuk mewujudkan gedung kantor dan balai kelurahan yang nyaman, aman dan bersih.
54. Perbaikan Gedung Panti Wreda Harapan Ibu Kelurahan Gondoriyo Kecamatan Ngaliyan.
Terwujudnya perbaikan Gedung Panti Wreda Harapan Ibu Kelurahan Gondoriyo Kecamatan Ngaliyan yang bersih dan nyaman. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pembuatan dan pengecatan paga, paving halaman dan urugan,dan pembuatan bak sampah.
55. DED Rehab Puskesmas Bandarharjo.
Tersedianya dokumen DED Rehab Pusekesmas Bandarharjo sebagai acuan pelaksanaan rehab bangunan Puskesmas Bandarharjo.