BAB V ANALISIS DATA DAN PENJELASAN
F. Usulan
1. Usulan Prioritas Perbaikan
Berdasarkan hasil penilaian kinerja rantai pasok, yang masuk dalam kategori excellent walaupun belum sempurna. Untuk itu perlu dilakukan adanya perbaikan untuk meningkatkan nilai yang bertujuan memperbaiki
kinerja rantai pasok perusahaan. Untuk usulan perbaikan terhadap rantai pasok perusahaan penulis menggunakan prinsip pareto 20/80 dengan tujuan 20% sub atribut yang ada akan mengatasi 80% masalah.
Total sub atribut yang dinilai pada perusahaan ada 18. Dari 18 sub atribut yang ada diambil 20% yaitu 2 sub atribut. Pemilihan sub atribut dilakukan berdasarkan nilai bobot × nilai ketidakmampuan rantai pasok perusahaan.
Bobot semakin besar menyatakan semakin penting sub atribut tersebut bagi perusahaan. Nilai ketidakmampuan semakin besar mengartikan semakin buruknya kinerja sub atribut. Berikut hasil perhitungan antara bobot dengan nilai ketidakmampuan pada tabel v.49.
Tabel V.48
Tabel Prioritas Perbaikan Sub
Atribut
Bobot
Global Nilai Bobot Global
× Nilai Persentase Persentase Kumulatif
Dari hasil penilaian yang dapat dilihat pada tabel V.49, 3 sub atribut paling atas diambil sebagai sub atribut yang menjadi prioritas perbaikan, 2 sub atribut yang menjadi prioritas untuk perbaikan adalah PR-3 atau perencanaan akurasi penjualan dan PR-2 atau perencanaan tingkat produksi. Dari perhitungan pada tabel v.42 2 buah sub atribut sudah mencakup 80% nilai ketidakmampuan yaitu 82,32%. Nilai tersebut membuktikan bahwa akan ada sekitar 80% pengurangan nilai dari total nilai ketidakmampuan dengan perbaikan 20% sub atribut yang ada.
2. Usulan Perbaikan Sub Atribut Terpilih
a. Sub Atribut Perencanaan Akurasi Penjualan (PR-3)
Sub atribut PR-3 membahas tentang kemampuan perusahaan dalam melakuan penjualan produk kepada konsumen untuk memenuhi target penjualan yang direncanakan oleh perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam memasarkan produk menjadi salah satu masalah yang cukup susah, terlebih banyak pesaing bisnis di bidang roastery di daerah DI Yogyakarta.
Faktor eksternal baru yang menjadi penyebab berkurangnya target penjualan serta aktual penjualan adalah pandemi covid19 sehingga jumlah penjualan menurun sebanyak 70% pada bulan Juli 2020, dimana penjualan rata-rata G Coffee Roastery 220 kilogram sebelum datangnya pandemi covid19.
Perusahaan bisa memanfaatkan sosial media dengan lebih aktif untuk membentuk pasar baru yang belum tersentuh, dari kebanyakan konsumen perusahaan yang saat ini coffee shop, bisa mentargetkan konsumen akhir sebagai target market. Bukan sebuah tantangan yang mudah dikarenakan di
jaman sekarang kebanyakan konsumen ingat sesuatu yang cepat dan praktis, bukan berarti tidak bisa sama sekali. Membuat program dimana perusahaan bisa menjelaskan tentang cara pembuatan kopi yang mudah, cara penyimpanan yang baik, tentu saja rasa kopi yang dibuat tidak kalah dengan coffee shop. Kegiatatan ini bisa disharing melalui sosial media yang sekarang menjadi sarana yang paling banyak digunakan.
b. Sub Atribut Perencanaan Tingkat Produksi (PR-2)
Sub atribut PR-2 membahas tentang kemampuan perusahaan dalam melakukan produksi secara aktual untuk dapat memenuhi target perencanaan yang telah direncanakan oleh perusahaan, dimana ini juga berhubungan dengan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan pada bulan sebelumnya dan penjualan yang dilakukan di bulan Juli 2020. Semakin sedikit penjualan pada bulan sebelumnya menyebabkan stok produk yang menumpuk menyebabkan produki yang akan menurun pada bulan ini, harus diimbangi dengan peningkatan pejualan pada bulan Juli untuk menaikan tingkat produksi.
Perusahaan bisa melakukan produksi dengan cara yang berbeda, batas stok produk bisa diturunkan untuk menekan angka produksi tetapi tetap efisien, dimana melihat jangka waktu produk yang memiliki rentan waktu yang sedikit. Kopi yang sudah di roasting memiliki waktu terbaik untuk dipasarkan setelah waktu roasting 2 minggu sampai 2 bulan. Target penjualan bisa saja tinggi, tetapi kegiatan produksi menyesuaikan dengan permintaan konsumen.
94 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan mengukur kinerja dan performansi supply chain yang ada di G Coffee Roastery. Penyusunan kuesioner konstruk diperlukan untuk pengukuran kinerja dan performansi supply chain diperlukan penyesuaian terhadap keadaan yang sesuai dengan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibuat, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Metode yang dilakukan untuk mendapatkan nilai kinerja supply chain adalah sebagai berikut :
a. Pembobotan berpasangan dengan metode analytical hierarchy process b. Perhitungan menggunakan normalisasi di kinerja aktual
c. Hasil perhitungan normalisasi dikalikan dengan hasil pembobotan berpasangan (bobot global)
2. Nilai kinerja rantai pasok G Coffee Roastery secara keseluruhan adalah 98,08 dan masuk dalam kategori excellent.
3. Variabel terpenting menurut perusahaan ada pada variabel return. Untuk atribut, tiap variabel memiliki atribut prioritas yang berbeda-beda. Untuk variabel plan, source, dan return atribut yang terpenting adalah reliability.
Untuk variabel make atribut yang penting adalah agility, sedangkan variabel variabel deliver atribut yang penting adalah responsiveness.
B. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, berikut merupakan saran yang dapat diberikan oleh peneliti :
1. Sebaiknya G Coffee Roastery mencoba mentargetkan konsumen yang berbeda, konsumen akhir sebegai target pasar. Melalui sosial media mengedukasi membuat kopi yang enak dengan peralatan yang sederhana di rumah. Hal ini dilakukan untuk membuat orang tertarik untuk membuat kopi sendiri di rumah dan berimbas membeli produk kopi di G Coffee Roastery.
2. Sebaiknya G Coffee Roastery melakukan penilaian rantai pasok minimal satu tahun sekali untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja rantai pasok pada perusahaan.
3. Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan atribut yang lebih lengkap sehingga penerapan model supply chain operation reference dapat dilakukan dengan lebih optimal.
DAFTAR REFERENSI
Ariela, Nadia. 2016. Pengukuran Kinerja Supply Chain Management dengan Metode SCOR (Supply Chain Opertion Reference) dan Analytical Process Hierarchy. Tugas Akhir. Universitas Kristen Maranatha.
Ballou, R.H. 2004. Business Logistic/Supply Chain Management. Ed ke-5. New Jersey: Prentice Hall.
Barly, Witana. 2012. Pengukuran Performansi Supply Chain Dengan Metode SCOR (Supply Chain Operation Reference)(Studi Kasus:PT.X). Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Jakarta. (Diakses 20 Maret 2018).
Eltram, LM. 1991. “Supply Chain Management : The Industrial Organisation Perspective,” International Journal of Physical Distribution & Logistics Management, 21 (Januari), 13-22.
https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1014/ekspor-kopi-menurut-negara-tujuan-utama-2000-2019.html
(diakses 1 April 2019)
I, Nyoman, Pujawan. dan Mahendrawathi, Er. 2017. Supply Chain Management.
Ed Ke-3. Yogyakarta: Andi Offset.
Istilah Supply Chain Management (SCM) Intro (On-line) https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan (diakses 1 April 2019)
James, J, Spillane. 1990. Komoditi Kopi Peranannya Dalam Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Susanto, Nadia, Ariella. 2017. Penilaian Kinerja Rantai Pasok Dengan Pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus di PT XYZ Semarang). (Diakses 6 Agustus 2018).
Wigaringningtyas, Latifa Dinar. 2013. Pengukuran Kinerja Supply Chain Mananegement dengan Pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR). Tugas Akhir. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
@Van Der Schaar Investment B.V, 2017 “Kopi” Intro (On-line) https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186?
(diakses 1 April 2019)
LAMPIRAN 1 TANSKRIP
WAWANCARA
Informan
Tanggal Wawancara 27 Mei 2020
Tempat : Secara Online, via WhatsApp.
Identitas Informan
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Perkerjaan : Head Roaster G Roastery Hasil Wawancara :
1. Bagaimana sejarahnya Mas Biskim membangun G Roastery ? Jawab :
Awal mulanya saya membuat usaha dengan nama Garasi Roastery Bersama dengan 2 teman, kemudian kita pisah. Setelah 1 tahun lebih, karena sudah ada modal ditambah dengan bantuan modal dari orang tua saya membangun G Roastery. G Roastery singkatan dari garasi yang lama, tetapi saya hanya menetapkan hanya dengan huruf G dikarenakan saya sekarang sendiri.
2. Bagaimana dengan manajemen di G Roastery ? Berapa jumlah karyawan, posisi dan tanggung jawab nya ?
Jawab :
Manajemen di G Roastery masih sederhana, kita menggunakan sistem kekeluargaan dalam manajemen. Pegawai yang ada di G Roastery 5 termasuk saya. Saya sebagai Roaster, ada akuntan, design, pemasar sekaligus maintenance produk yang di pelanggan, roaster satu lagi.
3. Apakah G Roastery membeli bahan baku langsung dari petani ? Jawab :
G Roastery tidak membeli dari bahan baku atau green beans dari petani, karena sortir yang terkadang tidak bagus. Semua green beans yang dibeli G Roastery di ambil dari pengumpul atau prosesor kopi yang sudah dipercaya untuk mempermudah kualitas kontrol.
4. Dalam perencanaan yang di lakukan G Roastery, berapa banyak penjualan yang diharapakan dan berapa banyak realitas yang terjual ?
Jawab :
G Roastery ketika sebelum pandemi, rencana perbulan penjualan kita pada tahun 2019 penjualan sebanyak 200 kilogram dan penjualan selalu di atas 200 kilogram, tetapi bulan kemarin hanya bisa jual sekitar 140an kilogram.
5. Dari kegiatan yang ada di G Roastery, perencanaan, bahan baku, produksi, maintenance, dll. Menurut Mas Biskim hal apa yang paling penting buat G Roastery ?
Jawab :
Penjualan dan Maintenance. Fokus kita dengan pelanggan merupakan hal yang sangat kita perhatikan. Pemasar memiliki peran yang sangat penting disini. Tidak hanya harus bisa menjual barang kita jual di area jogja, tetapi juga harus bisa mengerti tentang produk yang kita jual secara detail dan menguasai keahlian sebagai barista. Ketika pemasar datang ke kedai kopi langganan kita, dia harus bisa membantu kedai kopi tersebut untuk memaksimalkan produk G Roastery di tempat pelanggan.
6. Di G Roastery, apakah produk dibuat berdasarkan pesanan atau produk dibuat dengan jumlah stok tertentu ?
Jawab :
G Roastery menerapkan sistem membuat stok barang untuk dijual, tetapi tidak menutupi bahwa kita juga memproduksi barang berdasarkan pesanan dari pelanggan, terutama untuk custom produk blend.
7. Apakah G Roastery pernah mengalami keluhan dari pelanggan ? Jawab :
Kita belum pernah mendapatkan keluhan dari pelanggan, karena proses roasting yang kita lakukan sudah menggunakan sistem canggih menggunakan aplikasi, sehingga produk yang dibuat tidak akan melenceng dari yang diharapkan. Kemudian kita ada program kerja yang dilakukan pemasar untuk melakukan maintenance ke pelanggan.
LAMPIRAN 2
KUESIONER
KUESIONER PENELITIAN Kepada
Yth. Pimpinan Tempat Usaha G Coffee Roastery Dengan hormat,
Bersama ini saya,
Nama / Nim : Michael / 142214181 Universitas Sanata Dharma
Memohon ijin untuk kesedian Bapak pimpinan perusahaan G Coffee Roastery untuk mengisi kuesioner yang telah saya susun. Kuesioner ini bertujuan untuk menglihat perspektif hierarki prioritas rantai pasokan perusahaan dan melakukan penilaian kinerja rantai pasokan dengan SCOR (Supply Chain Operation Reference). Adapun beberapa kuesioner yang harus disii untuk melengkapi tujuan dari penelitian ini adalah (1) Key Performance Indicator (KPI), (2) kuesioner yang menata variabel dalam suatu susunan hierarki dan memberi nilai numerik pada variabel dalam suatu susunan hierarki yang menentukan prioritas rantai pasokan perusahaan, (3) Kuesioner penilaian kinerja rantai pasok.
Saya sangat mengharapkan Bapak mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur dan sesuai dengan ketentuan perusahaan. Atas kesediaan Bapak dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapakan terima kasih.
Hormat Saya,
Michael
A. Identitas 1. Nama : 2. Jabatan : B. Petunjuk Pengisian
Berikanlah tanda (X) pada kolom yang berisi angka yang telah disediakan sesuai dengan pendapat anda dan tujuan dari perusahaan. Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut :
Skala Kepentingan :
1 = Kedua elemen sama penting
3 = Sebuah elemen sedikit lebih penting dibandingkan elemen lain 5 = Sebuah elemen lebih penting dibandingkan elemen lain
7 = Sebuah elemen jauh lebih penting dibandingkan elemen lain 9 = Satu elemen mutlak lebih penting dibandingkan elemen lain
Kode KPI Definisi
PR-1
Perencanaan pembelian bahan baku
Keakuratan hasil pembicaraan mengenai kerja sama jual beli dengan pemasok
PR-2
Perencanaan tingkat produksi
Keakuratan hasil produksi yang
direncanakan dengan yang terealisasikan
PR-3
Peramalan akurasi penjualan
Kesesuaian antara peramalan yang dilakukan dengan hasil penjualan
PRe
Jangka waktu proses pembelian bahan baku
Waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan pembelian bahan baku
SR-1 Kualitas bahan baku
Tingkat kualitas bahan baku dari pemasok, sesuai atau tidak dengan spesifikasi disepakati
SR-2
Ketepatan jumlah bahan baku
Kesesuaian jumlah bahan baku dalam jumlah yang spesifik
SR-3
Service level yang didapatkan
Tingkat pemenuhan pesanan yang dapat dipenuhi, oleh pemasok terhadap
pemesanan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan.
SRe-1
Jangka waktu pemenuhan bahan baku
Kesesuaian waktu dalam mengisi ulang bahan baku dengan lead time yang direncanakan dan aktual pelaksanaan
SRe-2 Respon terhadap keluhan
Persentasi keluhan yang dilakukan perusahaan ditanggapi oleh pemasok dan terselesaikan
MR-1 Hasil Produksi
Jumlah hasil produksi yang diharapkan dari penggunaan bahan baku
MR-2 Kualitas Produk
Kesesuaian produk yang dihasilkan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau telah disepakati dengan konsumen
MR-3 Ketepatan pengepakan
Setiap produk punya cara pengepakan yang berbeda-beda dan seberapa tepat produk dikemas
MA
Fleksibilitas dalam pembuatan produk
Kemampuan sistem produksi yang dimiliki perusahaan dalam menerima pesanan dari konsumen yang diminta dengan spesifikasi khusus
DR-1
Ketepatan jumlah produk yang dikirim
Ketepatan jumlah produk yang dikirim sesuai dengan pesanan dari konsumen
DR-2
Tingkat pemenuhan pengiriman produk
Kemampuan perusahaan menghadapi pesanan dari konsumen, dari sisi pengiriman. Seberapa banyak produk yang dikirim, apakah langsung komplet atau terpaksa bertahap karena barang belum siap dikirim seluruhnya
DRe
Tingkat waktu pengiriman produk
Kesesuaian waktu pengiriman produk dengan lead time yang telah disepakati atau dijanjikan
RR Tingkat keluhan pelanggan
Kemampuan perusahaan dalam menghadapi keluhan yang ditanggapi dan terselesaikan
RRe Waktu menanggapi keluhan
Jangka waktu dibutuhkan pihak
perusahaan untuk menanggapi keluhan dan penyelesaian keluhan.
No Variabel Singkatan
1 Plan P
2 Source S
3 Make M
4 Deliver D
5 Return R
No Indikator Singkatan
1 Reliability R
2 Responsiveness Re
3 Agility Ag
No Sub Indikator Singkatan
1 Perencanaan pembelian bahan baku PR-1
2 Perencanaan tingkat produksi PR-2
3 Peramalan akurasi penjualan PR-3
4 Jangka waktu proses pengiriman bahan baku PRe-1
5 Kualitas bahan baku SR-1
6 Ketepatan jumlah bahan baku SR-2
7 Service level yang diberikan SR-3
8 Jangka waktu pemenuhan bahan baku SRe-1
9 Respon terhadap keluhan SRe-2
10 Hasil produksi MR-1
11 Kualitas produk MR-2
12 Ketepatan pengepakan MR-3
13 Fleksibilitas dalam pembuatan produk MA
14 Ketepatan jumlah produk yang dikirim DR-1
15 Tingkat pemenuhan pesanan setiap pengiriman DR-2
16 Tingkat waktu pengiriman produk DRe
17 Tingkat keluhan pelanggan RR
18 Waktu menanggapi keluhan RRe
Variabel Skala Kepentingan
Variabel Penilaian Variabel
Plan 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Source
Variabel Penilaian Variabel
Reliability 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Responsiveness
Reliability 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Agility
Responsiveness 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Agility
Variabel Skala Kepentingan
Variabel Penilaian Variabel
PR-1 9 7 5 3 1 3 5 7 9 PR-2
PR-1 9 7 5 3 1 3 5 7 9 PR-3
PR-2 9 7 5 3 1 3 5 7 9 PR-3 Variabel Skala Kepentingan
Variabel Penilaian Variabel
PRe-1 9 7 5 3 1 3 5 7 9 PRe-2
Variabel Skala Kepentingan
Variabel Penilaian Variabel
SR-1 9 7 5 3 1 3 5 7 9 SR-2
SR-1 9 7 5 3 1 3 5 7 9 SR-3
SR-2 9 7 5 3 1 3 5 7 9 SR-3
Variabel Skala Kepentingan
Variabel Penilaian Variabel
SRe-1 9 7 5 3 1 3 5 7 9 SRe-2
Variabel Skala Kepentingan
Variabel Penilaian Variabel
MR-1 9 7 5 3 1 3 5 7 9 MR-2
MR-1 9 7 5 3 1 3 5 7 9 MR-3
MR-2 9 7 5 3 1 3 5 7 9 MR-3
LAMPIRAN 3
OLAH DATA METODE AHP MENGGUNAKAN
MS.EXCEL
(Lanjutan Bab 5 Perhitungan AHP)
Total Bobot Total / Bobot
Total Bobot Total/Bobot
0,858 0,156 5,514
0,197 0,038 5,133
Total Bobot Total/Bobot
0,786 0,150 5,251
0,235 0,046 5,068
0,256 0,051 5,032
2,079 0,366 5,679
2,181 0,387 5,633
Rata-Rata 5,333
CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Normalisasi dan Perhitungan Bobot Variabel R Re Rata-rata
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Re Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
1,750 0,875 2
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Re Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
1,750 0,875 2
0,250 0,125 2
Rata - rata 2 CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3
CI 0 0 0
RI 0 0 0
CR 0 0 0
CR (%) 0% 0% 0%
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Atribut R Re Rata-rata
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Re Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
1,500 0,750 2
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Re Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
1,500 0,750 2
0,500 0,250 2
Rata - rata 2
CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3
CI 0 0 0 Normalisasi dan Perhitungan Bobot Atribut R Re Rata-rata R 0,781 0,781 0,781
Re 0,219 0,219 0,219
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag
Responden 2
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
0,500 0,250 2
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
1,750 0,875 2
0,250 0,125 2
Rata - rata 2
CI, RI, CR Responden 1,2,3 Normalisasi dan Perhitungan Bobot Atribut R Ag Rata-rata
R 1 0,143
Re 7 1
Total 8 1,143
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag Rata-rata
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
0,333 0,167 2
R 1 0,143
Re 7 1
Total 8 1,143
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
0,250 0,125 2
1,750 0,875 2
Rata - rata 2
CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Normalisasi dan Perhitungan Bobot Atribut R Re Rata-rata
Bobot Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag
R 1 5
Re 0,2 1
Total 1,2 6
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
1,667 0,833 2
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Ag Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
1,800 0,900 2
0,200 0,100 2
Rata - rata 2
CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3
CI 0 0 0
RI 0 0 0 Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Atribut R Re
Sub Atribut Plan Reliability Responden 1
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub Atribut PR-1 PR-2 PR-3 Rata-rata
Sub Atribut PR-1 PR-2 PR-3
PR-1 1 0,143 0,111
PR-2 7 1 0,333
PR-3 9 3 1
Total 17 4,143 1,444
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub Atribut PR-1 PR-2 PR-3 Rata-rata Sub Atribut Source Reliability
Responden 1
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Sub Atribut SR-1 SR-2 SR-3 Rata-rata
SR-1 0,077 0,040 0,089 0,069
SR-2 0,231 0,120 0,114 0,155
SR-3 0,692 0,840 0,797 0,777
Perkalian Matriks
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Sub Atribut SR-1 SR-2 SR-3 Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
0,171 0,057 3,012
SR-3 0,2 0,333 1
Total 1,533 4 9
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Sub Atribut SR-1 SR-2 SR-3 Rata-rata
Total Bobot Total/Bobot
1,946 0,633 3,072
0,790 0,260 3,033
0,320 0,106 3,011
Rata-rata 3,039
CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Sub Atribut SR-1 SR-2 SR-3 Rata-rata
SR-3 0,457 0,583 0,514
Sub Atribut Source Responsiveness Responden 1
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub Atribut SRe-1 SRe-2 Rata-rata
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub Atribut SRe-1 SRe-2 Rata-rata
CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub Atribut SRe-1 SRe-2 Rata-rata
Sub Atribut Make Reliability Responden 1
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Sub Atribut MR-1 MR-2 MR-3 Rata-rata
MR-1 0,059 0,034 0,077 0,057
MR-2 0,412 0,241 0,231 0,295
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub
Total Bobot Total/Bobot
0,171 0,057 3,012
0,908 0,295 3,082
2,043 0,649 3,150
Rata-rata 3,081
Responden 3
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub
Total Bobot Total/Bobot
0,222 0,074 3,013
2,008 0,643 3,121
0,866 0,283 3,062
Rata-rata 3,066
CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3
Normalisasi dan Perhitungan Bobot
Sub Atribut Deliver Reliability Responden 1
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub Atribut DR-1 DR-2 Rata-rata
Eigen Value Max
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub
Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub
Atribut DR-1 DR-2 Rata-rata
DR-1 0,875 0,875 0,875
DR-2 0,125 0,125 0,125
CI, RI, CR Responden 1,2,3
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Normalisasi dan Perhitungan Bobot Sub Atribut DR-1 DR-2 Rata-rata
RI 0
CR 0%