• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Penerapan Pengendalian Kualitas Statistik

4. Usulan atau Rekomendasi Tindakan Perbaikan Untuk

Setelah mengetahui penyebab yang terjadi pada produk cacat benih melon di CV. MGA melalui diagram sebab akibat, maka dapat dibuat suatu usulan atau rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitas benih melon itu sendiri. Usulan atau rekomendasi yang dapat dibuat yaitu sebagai berikut :

Tabel 9. Usulan atau Rekomendasi Tindakan Perbaikan Untuk Mengatasi Penyebab Produk Cacat Pada Benih Melon di CV. MGA

No Faktor yang diamati

Permasalahan Tindakan Perbaikan 1 Manusia a. Kurang teliti dalam proses

pemeliharaan

b. Kurang teliti dalam proses penyilangan

c. Kurang teliti dalam pemberian dosis pupuk

a. Perusahaan membuat bagian kerja baru yaitu bagian pengwas yang bertugas untuk mengawasi proses produksi

b. Mengadakan program pelatihan kepada seluruh karyawan 2 Lingkungan a. Suhu udara dan kelembaban

tinggi

b. Iklim yang tidak bisa diprediksi oleh manusia

a. Perusahaan menyediakan alat pengeringan benih

b. Perusahaan menggunakan plastic house di atas tanaman melon untuk melindungi tanaman dari curah hujan yang tinggi

3 Peralatan a. Sprayer yang sering rusak a. Perusahaan secara rutin selalu memeriksa keadaan sprayer dan menyiapkan cadangan sprayer Sumber : Data Primer Tahun 2012

a. Faktor Manusia

1) Perusahaan Membuat Bagian Kerja Baru yaitu Bagian Pengawas yang Bertugas Untuk Mengawasi Proses Produksi

commit to user

Perusahaan membuat bagian kerja baru yaitu bagian pengawas yang bertugas untuk mengawasi atau pengecekan ulang selama berlangsungnya proses produksi. Bagian pengawas ini khususnya mengawasi proses penyilangan tanaman melon, saat melakukan perompesan pada tanaman melon, pemberian dosis pupuk pada tanaman melon dan pengecekan semua peralatan produksi. Dengan adanya bagian pengawas maka kinerja karyawan dalam bekerja akan terkontrol dengan baik dan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Diperlukannya bagian pengawas ini karena kualitas merupakan suatu proses yang tidak ada batas akhir akan tetapi merupakan perbaikan secara terus menerus untuk menghasilkan produk yang terjamin kualitasnya. Bagian pengawas ini bertanggung jawab untuk pengecekan kerja selama proses produksi dan memberikan laporan pertanggung jawaban setiap hari kepada pemimpin perusahaan dan kepala bagian produksi benih. Tugas kepala bgaian produksi yaitu memberikan pengarahan kepada karyawan bawahannya dalam melakukan pekerjaan, melakukan tugas atau pekerjaannya terkait dengan kegiatan produksi benih, melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan produksi benih dan membuat laporan pertanggungjawaban mingguan terkait kegiatan proses produksi. Kepala bagian produksi ini walaupun meakukan tugas pengawasan terhadap kegiatan produksi benih akan tetapi tidak semuanya tugas pengawasan bisa dilakukan sendiri oleh kepala bagian akibat banyaknya tugas lain yang harus diselesaikan seperti membuat laporan kegiatan proses produksi benih sehingga diperlukan bagian pengawas khusus untuk mengawasi kegiatan proses produksi benih dari awal sampai akhir dan melakukan pengecekan terhadap peralatan yang digunakan untuk kelancaran proses produksi.

commit to user

2) Mengadakan program pelatihan kepada seluruh karyawan

Mengadakan program pelatihan kepada seluruh karyawan baik itu karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap dalam perusahaan. Perusahaan selama ini hanya memberikan pelatihan kepada karyawan tetap untuk mengikuti pelatihan dalam rangka mempelajari teknik pemuliaan tanaman di Jepang. Sehingga, perusahaan sebaiknya tidak hanya memberikan pelatihan kepada karyawan tetap yang berpotensi tetapi juga kepada seluruh karyawan baik itu karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap untuk meningkatkan skill (keterampilan) mereka.

Program pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan bagian kerja karyawan, seperti untuk karyawan bagian prooduksi program pelatihan ini dapat berupa pelatihan mengenai cara meningkatkan kualitas benih melalui penggunaan teknologi yang tepat dalam proses produksi atau perlakuan benih yang baik saat penyimpanan agar benih tetap terjaga kualitasnya meskipun benih sudah lama disimpan. Bagi karyawan yang tidak tetap dapat diberikan pelatihan seperti pelatihan mengenai teknik budidaya yang tepat untuk menghasilkan benih yang berkualitas dan sebagainya. Setiap karyawan yang mengikuti program pelatihan diharapkan karyawan tersebut setelah mengikuti program pelatihan, kinerjanya akan meningkat dan kesalahan dalam proses produksi dapat diminimalisir. b. Faktor Lingkungan

1) Perusahaan menyediakan alat pengeringan benih

Kelembaban yang tinggi menyebabkan proses pengeringan benih di green house menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan pada kondisi lembab benih melon membutuhkan waktu lama dalam proses pengeringan dan dapat menyebabkan benih memiliki kadar air yang tinggi. Akibat kondisi tersebut, perusahaan perlu menyediakan alat pengering benih untuk mengantisipasi terjadinya kondisi kelembaban tinggi di green house. Adanya alat pengering benih ini

commit to user

dapat membantu perusahaan untuk tetap menjaga kualitas benih melon. Alat pengeringan benih ini seperti oven dryer yag dapat mengeluarkan panas merata di dalam oven melalui pengaturan suhu pada oven tersebut. Pengeringan merupakan proses pemindahan kadar air dari benih menuju kadar air kesetimbangan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tahan lama untuk disimpan.

2) Perusahaan Menggunakan Plastic House di Atas Tanaman Melon Keadaan iklim yang tidak bisa diprediksi oleh manusia secara pasti dianggap sulit untuk bisa menciptakan iklim yang sesuai dengan keinginan manusia ketika akan bercocok tanam. Akan tetapi jika keadaan iklim tidak mendukung setelah melakukan penanaman melon di lahan, perusahaan bisa menggunakan plastic house di atas tanaman melon sehingga dapat melindungi tanaman dari curah hujan tinggi. Plastic house ini merupakan plastik yang tembus sinar matahari dan biasanya digunakan untuk penutup green house. Dengan menggunakan plastic house di atas tanaman melon dapat memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan melon karena terpenuhinya sinar matahari, tidak langsung terkena hujan, dan sirkulasi uadara yang baik disekitar tanaman melon.

c. Peralatan

1) Perusahaan Secara Rutin Selalu Memeriksa Keadaan sprayer

Perusahaan secara rutin selalu memeriksa keadaan sprayer yang digunakan agar ketika hama atau penyakit yang menyerang tanaman melon, sprayer dapat digunakan dengan baik. Selain itu, perusahaan juga menyiapkan cadangan sprayer jika sewaktu-waktu sprayer rusak, sehingga saat adanya hama atau penyakit yang menyerang tanaman melon tidak terhambat dalam pengendaliannya. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman melon ini penting dilakukan untuk tetap menjaga kualitas benih saat diproduksi.

commit to user

Dokumen terkait