• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data 1. Kegiatan Observasi

19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 115 20 WARIH YULIYANTO 120

21 YONA TIRTA SARI 125

22 YULIARNI 115

Jumlah 2778 Rata-rata 126,27

Dari tabel 5.16 di atas, akan diinterprestasikan menggunakan PAP tipe II sebagai berikut :

Tabel 5.17

Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II

Interval skor Jumlah Presentase (%) Keterangan 127 – 150 12 54,5% Sangat baik 109 – 126 10 45,5% Baik 97 – 108 - - Sedang 85 – 96 - - Kurang Baik 0 – 84 - - Sangat Kurang Baik

Dari tabel 5.17 di atas diperoleh informasi mengenai aspek motivasi belajar siswa. Sebanyak 12 orang siswa atau 54,5% termasuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 11 siswa atau 45,5% termasuk dalam kategori baik Tidak ada siswa yang termasuk kategori sedang, kurang baik dan sangat kurang baik.

c) Mengisi lembar refleksi

Kegiatan ini dilaksanakan setelah siswa mengisi kuesioner motivasi belajar, fasilitator membagikan lembar refleksi

untuk diisi oleh siswa. Berikut rangkuman hasil refleksi siswa (lampiran 34, halaman 187)

Tabel 5.18

Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model

NHT Siklus II

No Uraian Hasil Refleksi 1. Bagaimana perasaan

Anda mengenai proses pembelajaran akuntansi menggunakan model pembelajaran kooperatif

NHT ?

Dari 22 siswa ada 21 siswa atau 95% menjawab model pembelajaran ini menyenangkan. 1siswa atau 5% menjawab model pembelajaran ini biasa. 2. Bagiamana pendapat Anda mengenai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif

NHT ?

Dari 22 siswa ada 20 siswa atau 91% menjawab model pembelajaran ini menyenangkan. 2 siswa atau 9% menjawab model pembelajaran ini lumayan.

3. Manfaat apa yang dapat Anda ambil dari proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT ? 22 siswa atau 100% menjawab bahwa mereka lebih paham dan dapat bekerja sama dengan teman kelompok.

4. Hambatan apa yang Anda rasakan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif NHT ?

5 siswa dari 22 siswa atau 22% menjawab kurangnya waktu pembelajaran. Sedangkan 17 siswa atau 88% menjawab tidak memiliki hambatan. 5. Hal-hal apa saja yang

perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif

NHT ?

Pengelolaan waktu dan kecermatan dalam membuat soal.

Berdasarkan tabel 5.18 menunjukan bahwa siswa yang semula merasa pembelajaran ini biasa pada siklus I, mengalami peningkatan pada siklus II.

c. Observasi

Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut:

1) Observasi terhadap kelas

Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 5.19

Instrumen Pengamatan Kelas Saat NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar √ 2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal

usul yang berbeda-beda √ 3 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati

oleh siswa √ 4 Siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan √ 5 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran

mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah)

√ 6 Beberapa siswa kurang antusias

dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru.

√ 7 Hand out yang diberikan guru, tidak

begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam diskusi.

√ 8 Siswa tidak tertarik membaca hand out

yang dibagikan guru.

√ 9 Komik JUPE yang diberikan dibaca

dengan sungguh oleh siswa. √ 10 Diskusi di dalam kelompok terhambat

No Deskriptor Ya Tidak tidak ikut terlibat (malas) serta

membuat kegaduhan di dalam kelas 11 Beberapa siswa hanya mengandalkan

siswa lain dalam kerja kelompok √ 12 Para siswa tampak antusias dengan

kerja kelompoknya √ 13 Para siswa berperan aktif dalam

aktivitas pembelajaran √ 14 Banyak siswa yang bertanya kepada

guru jika menghadapi kesulitan √ 15 Sebagian besar siswa telah memiliki

sumber referensi yang digunakan √ 16 Siswa mempunyai rasa ingin tahu

yang tinggi √ 17 Tujuan pembelajaran di dalam kelas

tidak dapat dipahami dengan jelas √ 18 Kelas terdiri dari berbagai individu

yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik

√ 19 Sebagian besar siswa menganggap

materi yang diberikan sulit √ 20 Kelas dapat terorganisasi dengan baik √ 21 Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan

Pada siklus kedua ini, peneliti mengamati mengamati kondisi kelas. Hasil observasi kelas ini hasilnya sama dengan siklus pertama karena penelitian ini dilakukan dikelas yang sama.

2) Observasi terhadap siswa

(a) Perilaku siswa secara umum :

Tabel 5.20

Hasil Observasi Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran NHT Siklus II

No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses

pembelajaran dengan antusias.

√ 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan

guru.

√ 3 Peserta didik antusias dengan materi

yang sedang sijelaskan oleh guru.

√ 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting . √ 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan

baik .

√ 6 Peserta didik menanyakan materi yang

belum paham

√ 7 Peserta didik menanggapi pertanyaan

yang diajukan oleh siswa lain.

Dari data di atas, perilaku siswa tidak jauh berbeda dengan siklus pertama, hal ini disebabkan karena sswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran NHT.

(b) Aktivitas siswa dalam kelompok

Berikut merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel :

Tabel 5.21

Hasil Observasi Siswa dalam Kelompok Saat Penerapan NHT Siklus II

No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa mengarahkan

perhatian pada materi diskusi dalam kelompok

2 Siswa membaca komik JUPE sebagai bahan referensi.

No Deskriptor Ya Tidak 3 Melalui diskusi kelompok siswa

saling bertukar pikiran dan pendapat √ 4 Siswa bertanggungjawab pada tugas

kelompoknya

√ 5 Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan

tugas kelompok.

√ 6 Pertanyaan yang diajukan ada

kaitannnya dengan pembelajaran. 7 Menjawab pertanyaan sesuai dengan

maksud dan tujuan pertanyaan

√ 8 Menghargai saran dan pendapat

teman lainnya

Dari data di atas, peneliti melihat bahwa aktivitas siswa dalam kelompok pada siklus II tidak lagi canggung untuk mengungkapkan pendapat satu sama lain, beberapa siswa yang sebelumnya pasif mulai berani berpendapat. Hal ini disebabkan karena teman kelompok yang sama seperti siklus sebelumnya sehingga siswa merasa nyaman dan tidak canggung dalam melakukan kegiatan ini.

d. Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi

(a) Wawancara dengan siswa

Pada siklus kedua ini, peneliti melaksanakan wawancana kepada beberapa siswa mengenai penerapan NHT, diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran ini sangat membantu untuk memahami materi akuntansi khususnya ayat jurnal penyesuaian.

(b) Wawancara dengan guru

Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru mitra mengenai penerapan model pembelajaran NHT. Dalam wawancara yang dilakukan, guru mitra menyampaikan bahwa model ini sangat berbeda dengan model yng biasa digunakan. Guru merasa antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat baik. Dengan menggunakan model ini, guru juga menyampaikan bahwa kondisi kelas lebih menyenangkan dan lebih hidup karena ada motivasi dari siswa.

(c) Refleksi

Berikut hasil refleksi guru mitra pada siklus kedua (lampiran 33, halaman 186)

Tabel 5.22

Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model

NHT Siklus II

No Uraian Komentar 1. Media pembelajaran yang

digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model NHT

Media yang digunakakan seperti power poin, LCD dan media pembelajaran sebagai

handout lebih bisa menarik

antusias siswa. 2. Aktivitas siswa dalam

mengikuti proses

pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT.

Siswa lebih aktif untuk mencari informasi yang dibutuhkan mengenai materi yang dipelajari.

3. Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran NHT

Ada beberapa siswa yang menganggap proses pembelajaran ini sebagai permaianan semata. Sehingga terkesan menyepelekan proses pembelajaran

4. Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan model pembelajaran NHT

Sebagian besar siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. 5. Hal-hal yang perlu

diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT Kecermataan dalam membuat latihan soal dan pengelolaan waktu yang masih kurang baik.

Dari hasil informasi di atas dapat dilihat bahwa guru mitra menilai komponen pembelajaran yang disiapkan sudah cukup baik dan membuat siswa menjadi lebih termotivasi. B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Sebelum

dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran NHT. 1. Analisis Komparatif motivasi belajar

Berikut disajikan interprestasi skor kuesieoner motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 5 sebelum penerapan NHT, sesudah siklus pertama dan siklus kedua ke dalam PAP Tipe II yang menunjukan perbandingan kategori motivasi belajar siswa dari waktu ke waktu :

Tabel 5.23

Perbandingan Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan NHT Berdasar PAP Tipe II

Interval Skor

Jumlah Presentase ( % ) Kategori Sblm NHT Sik I Sik II Sblm NHT Sik I Sik II 127-150 1 3 12 4,6% 13,6% 54,4% Sangat Baik 109-126 15 18 10 68,1% 81,8% 45,5% Baik 97-108 5 1 0 22,7% 4,6% 0% Sedang 85-96 1 0 0 4,6% 0% 0% Kurang Baik 0-84 0 0 0 0% 0% 0% Sangat Kurang Baik

Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa sebelum penelitian, hanya ada 1 siswa atau 4,6% yang termasuk dalam kategori sangat baik dan pada siklus pertama dan kedua terjadi peningkatan yakni siklus pertama ada 3 siswa atau 13,6% dan pada siklus kedua sebanyak 12 siswa atau 54,5% siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Pada kategori baik, motivasi siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum NHT ada 15 siswa atau 68,1% menjadi 18 siswa atau 81,8% pada siklus pertama, namun pada siklus kedua hanya ada 10 siswa atau 45,5%. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori sedang seblum NHT sebanyak 5 siswa atau 22,7% siswa mengalami penurunan pada siklus pertama menjadi 1 siswa atau 4,6% dan pada siklus kedua tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori ini. Siswa yang termasuk dalam kategori kurang baik sebelum NHT sebanyak 1 siswa atau 4,6% dan pada siklus pertama dan siklus kedua tidak ada yang termasuk dalam kategori ini. Pada kategori sangat kurang baik tidak ada siswa kelas X Akuntansi 5 yang termasuk dalam kategori ini, hal ini didukung dengan hasil observasi mengenai perilaku siswa baik individu maupun kelompok pada siklus pertama dan siklus kedua.

Berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar siswa, target motivasi belajar seluruh siswa harus dalam kategori baik, target tersebut sudah tercapai setelah dilaksanakannya siklus kedua. Data tersebut kemudian dicocokan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan

menurut hasil yang diperoleh motivasi belajar siswa daoat mencapai kategori baik.

2. Analisis Komparatif hasil belajar siswa

Berikut data perbandingan hasil belajar siswa sebelum penerapan NHT dan sesudah penerapan siklus I dan siklus II :

Tabel 5.24

Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Sebelum Penerapan NHT, Setelah Siklus I dan Siklus II No Nama Sebelum NHT Siklus I Siklus II 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 80 80 95 2 ANNISA FITRI 45 75 100 3 BENANDA ADELLA PUTRI 75 80 85 4 DIAH EVANA MARISI 55 75 90 5 EGA RAHMAWATI 50 78 95 6 ERNI HARI YANTI 78 90 100 7 FAJAR NUR CAHYO 40 70 80 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 50 75 85 9 FITTA ERNAWATI 55 78 80 10 KRISMONITA OKTAVIANI 80 85 90 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 43 75 100 12 NIA ARDANINGSIH 50 80 95 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 65 75 85 14 NUR ALIYA FADHILA 50 85 90 15 PUTRI PURWANDANI 55 80 100 16 SARI AMBARWATI 80 90 100 17 SEPTI OKTAVIANI 75 80 85 18 USWATUN KHASANAH 60 75 100 19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 43 80 90 20 WARIH YULIYANTO 37 65 80 21 YONA TIRTA SARI 40 75 85

22 YULIARNI 40 60 85

Jumlah 1604 1706 1995 Rata-rata 72,09 77,54 90,68 Dari data di atas diperoleh informasi bahwa sebelum penerapan NHT ada 15 siswa atau 68,1% dari 22 siswa masih memiliki nilai dibawah KKM. Pada siklus pertama, hasil belajar siswa mengalami peningkatan,

terbukti ada 19 siswa atau 86,3% mencapai nilai KKM dan hanya 3 siswa atau 13,7% yang masih belum tuntas. Jika dilhat dari rerata kelas, peningkatan yang terjadi sebelum NHT dan setelah siklus pertama sebesar 5,45%, yaitu skor rerata sebelum NHT sebesar 72,09 menjadi 77,54 pada siklus pertama.

Pada siklus kedua, seluruh siswa atau 100% siswa di kelas X akuntansi 5 mampu mencapai KKM dalam tes evaluasi kedua. Jika dikaji berdasarkan rerata skor maka peningkatan yang terjadi sebesar 13,14% yaitu skor rerata siklus pertama sebesar 77,54 menjadi 90,68 pada siklus kedua.

Dokumen terkait