• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.7.1 Penentuan Validitas Instrumen

Suharsimi Arikunto (2005:167) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen. Suatu tes dikatakan valid apabila hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan. Sugiyono (2008:124) membagi validitas menjadi dua yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal terdiri dari validitas konstrak dan validitas isi sedangkan validitas eksternal disebut juga validitas empiris. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal dan validitas eksternal.

Sugiyono (2008:124-125) menyatakan bahwa validitas konstrak disusun berdasarkan teori yang relevan. Untuk menguji validitas konstrak dapat digunakan pendapat ahli (experts judgment). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek – aspek yang diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.

Validitas isi menurut Sugiyono (2008:124-126) disusun berdasarkan rancangan/ program yang telah ada. Instrumen yang harus memiliki validitas isi adalah instrumen berbentuk test yang mengukur prestasi belajar. Untuk menyusun instrumen prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk menguji validitas isi dapat digunakan pendapat ahli (experts judgment).

Pengujian validitas konstrak dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi – kisi instrumen yang berisi indikator – indikator. Validitas

konstrak dan isi diperoleh dari pendapat para ahli. Experts judgment dilakukan oleh kepala sekolah dan satu orang guru kelas IV sekolah dasar. Dari hasil validitas perangkat pembelajaran didapatkan skor 91, 90 dengan kualifikasi sangat layak. Instrumen validasi dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 173. Setelah didapat instrumen yang sudah baik, selanjutnya diujikan kepada siswa kelas V A di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang berjumlah 30 siswa. Setelah diperoleh data, maka dilakukan validitas empiris dengan menggunakan program SPSS 20.

Validitas empiris dihitung dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta empiris yang ada. Dalam penelitian ini perhitungan dikonsultasikan dengan tabel product moment pada taraf signifikansi 5%, butir dikatakan valid jika -h > - . Sedangkan secara teknis proses perhitungan diselesaikan dengan software SPSS 20. Nilai r tabel dalam penelitian ini adalah 0.361 sebab instrumen yang telah dibuat diujikan kepada 30 siswa.

Penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda dengan jawaban tipe objektif. Azwar (2012:81-99) mengemukakan bahwa jawaban tipe objektif memiliki kategori benar atau salah. Skor item untuk jawaban benar adalah 1 dan untuk jawaban salah adalah 0. Oleh karena itu tes pilihan ganda dengan tipe jawaban objektif disebut distribusi skor dikotomi (Azwar 2012:155).

“ The point–biserial correlation coefficient (rpb) is used when one variable is

a discrete dichotomy. A point–biserial correlation has to be calculated and this is simply a Pearson correlation when the dichotomous variable is coded with 0 for one category and 1 for the other (actually you can use any values and SPSS will change the lower one to 0 and the higher one to 1 when it does the calculations)” (Field, 2005).

Peneliti menggunakan cara point biserial dalam melakukan penghitungan validitas soal. Seperti yang telah dikemukakan oleh Field (2005) bahwa point biserial merupakan bentuk sederhana dari product moment ketika soal berbentuk dikotomi yang dilambangkan dengan 0 dan 1. Peneliti telah membuat 40 soal pilihan ganda, setelah diujikan diambil 20 soal yang valid. Perhitungan validitas menggunakan program SPSS 20 for windows dengan menggunakan point biserial.

Tabel 3.3 Soal Valid

Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

Kompetensi Dasar : 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.

Indikator No. Soal

Menjelaskan sumber daya alam yang ada di berbagai lingkungan.

1, 3, 5, 7, 9, 10, 12 Menjelaskan kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan. 15, 16, 18, 19

Menentukan hubungan kegiatan ekonomi dengan sumber daya alam.

22, 24, 25 Menentukan pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan

ekonomi.

26, 29, 31, 34

Menjelaskan manfaat dari sumber daya alam. 37, 40

Berikut tabel yang menunjukkan penentuan validitas item menggunakan program SPSS 20 for Windows untuk membantu mengetahui item yang valid dilihat dari perbandingan skor item dengan skor total.

Tabel 3.4 Penentuan Validitas Item

No Item Nilai Korelasi Nilai r Tabel

(n=30, Signifikansi 5 %) Kesimpulan 1 .409** 0.361 Valid 2 .116 Tidak Valid 3 .488** Valid 4 .182 Tidak Valid 5 .532** Valid 6 .347 Tidak Valid 7 .780** Valid 8 .291 Tidak Valid

Hasil perhitungan SPSS, pada Pearson-Correlation, item-item yang valid akan ditunjukkan dengan tanda *. Tanda ini menunjukkan taraf signifikansi item. Tanda * menunjukkan bahwa item tersebut valid dengan taraf signifikan 95% dan eror 5%, sedangkan tanda (**) menunjukkan bahwa item tersebut valid dengan taraf signifikansi 99% dan eror 1%. Valid atau tidaknya item dapat pula diketahui dengan cara membandingkan nilai Pearson-Correlation dengan r tabel, jika nilai Pearson-Correlation ≥ r tabel, korelasinya positif atau valid.

No.Item

Nilai Korelasi Nilai r Tabel

(n=30, Signifikansi 5 %) Kesimpulan 9 .438* 0.361 Valid 10 .398* Valid 11 .068 Tidak Valid 12 .397* Valid 13 .192 Tidak Valid 14 -.127 Tidak Valid 15 .583** Valid 16 .629** Valid 17 .158 Tidak Valid 18 .809** Valid 19 .387* Valid 20 .061 Tidak Valid 21 .198 Tidak Valid 22 .377* Valid 23 .149 Tidak Valid 24 .439** Valid 25 .691** Valid 26 .656** Valid 27 .081 Tidak Valid 28 Tidak Valid 29 .470** Valid 30 .187 Tidak Valid 31 .597** Valid 32 .093 Tidak Valid 33 .285 Tidak Valid 34 .615** Valid 35 .081 Tidak Valid 36 .253 Tidak Valid 37 .758** Valid 38 .176 Tidak Valid 39 .231 Tidak Valid 40 .860** Valid

3.7.2 Reliabilitas Instrumen

Suharsimi Arikunto (2006:178) mengungkapkan bahwa reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas tes adalah tes yang walaupun diberikan berulang-ulang hasilnya tetap sama. Reliabilitas digunakan untuk mengetahui hasil pengukuran yang diperoleh dari responden sama walaupun waktu pemberian soal berbeda. Untuk menentukan reliabilitas, hanya menggunakan soal – soal yang valid yang berjumlah 20 butir soal.

Tabel 3.5 Reliabilitas ( Masidjo,1995:209)

Koefisien Korelasi Kualifikasi

± 0.91 - ± 1.00 Sangat tinggi

± 0.71 - ± 0.90 Tinggi

± 0.41 - ± 0.70 Cukup

± 0.21 - ± 0.40 Rendah

± 0 - ± 0.20 Sangat Rendah

Suatu soal dikatakan reliabel jika hasil yang didapatkannya tepat dan akurat. Dalam hal ini peneliti mengambil 20 dari 40 item soal dimana 20 item tersebut merupakan soal yang valid. Surapranata (2009:90) menyatakan bahwa terdapat tiga metode dalam penentuan reliabititas, yaitu ekuivalen, stabilitas, internal consistency. Nunnaly dalam Surapranata (2009:113) berpendapat bahwa internal consistensy didasarkan pada korelasi antara skor jawaban pada setiap butir soal. Metode ini dapat digunakan pada soal dikotomi seperti pilihan ganda. Penghitungan reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS 20 for windows. Nunnaly dalam Surapranata (2009:113) menyatakan bahwa Cronbach Alpha dapat digunakan untuk mengukur soal yang berbentuk dikotomi.

Tabel 3.6 Penghitungan Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .909 20

Tabel diatas menunjukkan hasil uji reliabilitas di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta untuk soal pilihan ganda sebesar 0.909. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa dari 20 soal memiliki kualifikasi tinggi, sehingga layak untuk digunakan.

Dokumen terkait