BAB III METODE PENELITIAN
E. Instrumen Penelitian
1. Validitas
Menurut Dr. Basrowi (dalam Putra, 2013: 166) validitas merupakan suatu proses yang dilakukan oleh penyusun atau pengguna instrumen (pembuat soal) untuk mengumpulkan data secara empiris guna mendukung kesimpulan yang dihasilkan oleh skor instrumen. Sebuah penilaian dikatakan baik ketika memiliki validitas yang tinggi (Febriana, 2019: 120). Tinggi rendahnya validitas instrument dapat dilihat melalui uji validitas. Pada penelitian ini peneliti menggunakan Validitas isi dan validitas konstruk. Pengujian validitas isi dan validitas konstruk intrrumen diperoleh dari 3 validator yaitu 2 dosen, dan satu guru kelas V A yang paham dibidang matematika. Peneliti menghitung validitas soal evaluasi dengan menggunakan SPSS 22 yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda siklus 1 dan 10 soal pilihan ganda siklus 2, untuk mengetahui validitas sebuah soal maka peneliti melihat rtabel dan rhitung, jika rtabel> rhitung maka soal tersebut dinyatakan valid, akan tetapi jika rtabel<rhitung maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
a. Validitas Isi
Ida (2017: 159) menyatakan bahwa validitas isi (content validity) adalah instrumen penilaian dipandang dari segi isi (content) materi pelajaran yang dicakup oleh instrumen penilaian tersebut. Menurut Prijowuntato (2016: 131) validitas isi adalah derajat tes yang
menggambarjan esensi, topik-topik dan ruang lingkup tes yang terancang untuk pengukuran. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur, atau dengan kata lain validitas isi melihat dari tes itu sendiri sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Untuk mengetahui analisis instrument penelian telah mencapai validitas isi adalah dengan meminta pertimbangan dari para pakar/ahli.
1) Validitas Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang telah peneliti susun di validasi oleh 3 validator yaitu 2 dosen dan 1 guru kelas V melalui expert judgment sebelum digunakan dalam pembelajaran. Hasil validat perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.7 dan 3.8 di bawah ini:
Tabel 3.7 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Siklus I No Perangkat
Pembelajaran
Ahli Pertemuan Jumlah Skor hasil penilaian Rata-rata skor 1 2 1 Silabus Dosen 1 29 29 29 Dosen 2 35 35 35 Guru 1 35 35 35
Rata-rata skor silabus 33
2 LKPD Dosen 1 31 31 62 31
Dosen 2 38 37 75 37,5
Guru 1 35 36 71 35,5
3 RPP Dosen 1 89 93 182 91 Dosen 2 116 114 230 115
Guru 1 114 114 228 114
Rata-rata skor RPP 106,66
Tabel 3.8 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Siklus II
No Perangkat Pembelajaran
Ahli Pertemuan Jumlah Skor hasil penilaian Rata-rata skor 1 2 1 Silabus Dosen 1 28 28 28 Dosen 2 36 36 36 Guru 1 36 36 36
Rata-rata skor silabus 33
2 LKPD Dosen 1 32 33 65 32,5 Dosen 2 36 37 73 36,5 Guru 1 34 34 68 34 Rata-rata skor LKPD 34,33 3 RPP Dosen 1 92 93 185 92,5 Dosen 2 108 116 224 112 Guru 1 109 109 218 109 Rata-rata skor RPP 104,5
Setelah mengetahui skor rata-rat perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh 3 ahli, kemudian peneliti merekap dan menentukan kriteria kelayakan perangkat tersebut dengan menggunakan pedoman kriteria kelayakan pembelajaran menurut Masidjo (2010) di bawah ini.
Tabel 3.9 Kriteria Kelayakan Pembelajaran
Nilai Keterangan
0-20 Sangat kurang layak
21-40 Kurang layak
41-60 Cukup layak
61-80 Layak
81-100 Sangat layak
Perangkat pembelajaran yang divalidasi yaitu silabus, RPP, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan soal evaluasi. Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada 2 dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan 1 guru kelas IV A SD Kanisius Demangan Baru 1. Hasil validasi perangkat pembelajaran oleh validator berpedoman pada kriteria pada tabel 3.9 dan 3.10
Tabel 3.10 Hasil Validasi Keseluruhan Siklus 1
No Perangkat Pembelajaran Hasil Kriteria
1 Silabus 88,88 Sangat layak
2 RPP 88,88 Sangat layak
3 LKPD 86,65 Sangat layak
4 Soal Evaluasi 86,65 Sangat layak Tabel 3.11 Hasil Validasi Keseluruhan Siklus II
No Perangkat Pembelajaran Hasil Kriteria
1 Silabus 82,5 Sangat layak
2 RPP 88,88 Sangat layak
3 LKPD 85,82 Sangat layak
4 Soal Evaluasi 85,82 Sangat layak
Berdasarkan hasil validasi kepada 3 ahli di atas dapat dilihat bahwa baik siklus I maupun II mendapatkan nilai rata-rata di atas 80,
sehingga perangkat pembelajaran yang peneliti susun sangat layak untuk digunakan.
b. Validitas Konstruk
Ida (2017: 159) menyatakan bahwa validitas konstruk (construct validity) adalah ukuran sejauh mana hasil pengukuran dianggap mencerminkan konstruk tertentu dalam pengukuran psikologis. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam indikator butir soal. Uji coba soal instrumen pada penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V B SD Kanisius Demangan Baru 1 yang berjumlah 27 siswa, siklus 1 pada hari kamis, 13 februari 2020, dan siklus II pada sabtu, 22 februari 2020.
1) Validitas Soal Evaluasi
Peneliti membuat soal kemudian dinilai oleh para ahli dan ujikan kepada 27 siswa di SD Kanisius Demangan Baru 1. Data yang telah di dapatkan dari hasil pengujian soal, kemudian diolah menggunakan program SPSS 22 dengan taraf signifiikan 5%, yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda siklus 1 dan 15 soal pilihan ganda siklus 2, untuk mengetahui validitas sebuah soal maka peneliti melihat rtabel dan rhitung, jika rtabel> rhitung maka soal tersebut dinyatakan valid, akan tetapi jika rtabel<rhitung maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Siklus I Nomor Item Nilai Kolerasi (r hitung) Nilai r Tabel (N=27) Valid/Tidak Valid 1 0,612** 0,396 Valid 2 0,671** 0,396 Valid 3 0,564** 0,396 Valid 4 0,600** 0,396 Valid 5 0.421* 0,396 Valid 6 0,579** 0,396 Valid 7 0,493* 0,396 Valid 8 0,270 0,396 Tidak Valid 9 0,264 0,396 Tidak Valid 10 0,457* 0,396 Valid 11 0,350 0,396 Tidak Valid 12 0,207 0,396 Tidak Valid 13 0,279 0,396 Tidak Valid 14 0,635* 0,396 Valid 15 0,635* 0,396 Valid
Berdasarkan tebel 3.12 di atas, terdapat 10 soal valid dan 5 soal tidak valid. Tingkat validasi dilambangkan dengan asterisk (*). Nilai korelasi dengan asterisk satu (*) menyatakan bahwa korelasi signifikan pada taraf 0,05, sedangkan nilai korelasi dengan asterisk (**) dua menyatakan bahwa korelasi signifikan pada taraf 0,1. Peneliti menggunakan 10 soal yang valid untuk meningkatkan hasil belajar.
Tabel 3.13 Indikator Soal Siklus 1 Setelah Validasi
No Indikator Aspek Nomor Item Jumlah butir Pilihan Ganda 1 Menentukan keliling
persegi, persegi panjang, dan segitiga
Aplikasi (C3)
2,3 2
2 Menentukan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga
1,9 2
3 Menganalisis keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga
Analisis (C4) 7, 10 2
4 Menganalisis luas, persegi, persegi panjang, dan segitiga
4, 5, 8, 9 4
Jumlah 10 10
Setelah siklus 1 selesai, peneliti melanjutkan validitas soal siklus 2 dengan r tabel 0,396 yang akan di jelaskan pada tabel 3.13 di bawah ini:
Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Siklus II Nomor Item Nilai Kolerasi (r hitung) Nilai r Tabel (N=27) Valid/Tidak Valid 1 0,416* 0,396 Valid 2 0,277 0,396 Tidak Valid 3 0,479* 0,396 Valid 4 0,574** 0,396 Valid 5 0.769** 0,396 Valid 6 0,639** 0,396 Valid 7 0,618** 0,396 Valid 8 0,549** 0,396 Valid 9 0,342 0,396 Tidak Valid 10 0,467* 0,396 Valid 11 0,350 0,396 Valid
12 0,747** 0,396 Valid
13 0,731** 0,396 Valid
14 0,497** 0,396 Valid
15 0,624** 0,396 Valid
Berdasarkan tebel 3.14 di atas, terdapat 13 soal valid dan 2 soal tidak valid. Tingkat validasi dilambangkan dengan asterisk (*). Nilai korelasi dengan asterisk satu (*) menyatakan bahwa korelasi signifikan pada taraf 0,05, sedangkan nilai korelasi dengan asterisk (**) dua menyatakan bahwa korelasi signifikan pada taraf 0,1. Peneliti menggunakan 10 soal yang valid untuk meningkatkan hasil belajar.
Tabel 3.15 Indikator Soal Evaluasi Siklus II Setelah Validasi
No Indikator Aspek Nomor
Item
Jumlah butir Pilihan Ganda 1 Menentukan keliling
persegi, persegi panjang, dan segitiga
Aplikasi (C3) 5, 10 2
2 Menentukan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga
2, 6, 9 3
3 Menganalisis keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga
Analisis (C2) 1, 3 2
4 Menganalisis luas persegi, persegi panjang, dan segitiga
4, 7, 8 3