• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keterampilan kreativitas dan hasil belajar materi bangun datar untuk siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 menggunakan model Problem Based Learning (PBL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan keterampilan kreativitas dan hasil belajar materi bangun datar untuk siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 menggunakan model Problem Based Learning (PBL)"

Copied!
470
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN KETERAMPILAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR UNTUK SISWA KELAS IVA SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1 MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL). SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Theresia Dwi Clara NIM: 161134133. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya skripsi ini. Dalam proses pembuatan skripsi ini tentulah banyak pihak yang selalu mendukung baik secara langsung maupun tidak, untuk itu dengan rasa bangga peneliti persembahkan skripsi ini kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa membimbing, memberikan berkat, perlindungan, dan karunia yang melimpah dalam setiap perjalanan hidupku. 2. Kedua orangtuaku tersayang, Remigius, S.E., M.Ap., dan Rita, S.E., yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan doa yang penuh kasih sayang. 3. Kakak dan adik tercinta, Yohanes Dicky Mahendra, Renita Irene Romang Benganga, dan Maria Celly Kamang yang selalu memberikan semangat, dan penghiburan dikala lelah. 4. Sahabat dan teman-teman yang selalu ada dan mendampingi selama ini. 5. Teman-teman penelitian kolaboratif atas kerja sama dan bantuan selama proses menyusun skripsi. 6. Teman-teman satu kelas dan satu angkatan 2016 yang selalu berdinamika bersama selama proses perkuliahan di PGSD Universitas Sanata Dharma. 7. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini, semoga selalu dalam lindungan Tuhan. Amin.. iv.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Sesulit apa pun jalan yang telah dihadapi itulah pilihan mu, jangan menyerah dan tetap melangkah” ~Theresia Dwi Clara~. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Filipi 4:6-7. Mengering sumurku terisi kembali kutemukan makna hidupku di sini (Membasuh~Hindia & Rara Sekar). v.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENINGKATAN KETERAMPILAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR UNTUK SISWA KELAS IVA SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1 MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Theresia Dwi Clara Universitas Sanata Dharma 2020 Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil wawancara kepada guru dan observasi penelitian terhadap siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1. Data yang peneliti dapatkan: keterampilan kreativitas siswa termasuk ke dalam kategori kurang kreatif, serta rendahnya hasil belajar pada pelajaran matematika materi bangun datar tahun ajaran 2019/2020 belum memenuhi KKM yang ditetapkan sebesar 65. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kreativitas dan hasil belajar materi bangun datar untuk siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 dengan menerapkan model Problem Based Learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1, tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 22 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan kreativitas dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, dan tes tertulis. Analisis data penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan kreativitas dan hasil belajar. Peningkatan keterampilan kreativitas dapat dilihat dari nilai rata-rata kondisi 59,08 (cukup kreatif), siklus I meningkat menjadi 75,96 (kreatif), dan siklus II meningkat menjadi 79,21 (kreatif). Nilai rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal 49,64 dengan presentase siswa yang mencapai KKM sebesar 44%, siklus I meningkat menjadi 74 dengan presentase 68%, dan siklus II meningkat menjadi 76 dengan presentase 77%. Kata Kunci: Kreativitas, Hasil Belajar, Bangun Datar, model Problem Based Learning.. viii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE IMPROVEMENT OF CREATIVITY SKILL AND LEARNING OUTCOME ON TWO DIMENTIONAL FIGURE FOR FOURTH GRADE STUDENTS OF KANISIUS DEMANGAN BARU 1 ELEMENTARY SCHOOL USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL (PBL). Theresia Dwi Clara Sanata Dharma University 2020 This study was based on the result of the interview of the teacher and observation research of IVA students of Kanisius Demangan Baru 1 Elementary School. The data that the researcher got are: the students’ creativity skill are included into the category of less creative, and the low learning results of Math in two-dimentional figure material year of 2019/2020 were not conform to the standard of minimum is 65. This purpose of this study is to increase the creativity skill and the learning result of Math in two-dimentional figure material for IVA students of Kanisius Demangan Baru 1 Elemantary School by applying Problem Based Learning model. The kind of this study was Classroom Action Research. The subject of this study were 29 IVA students of Kanisius Demangan Baru 1 Elementary School, year of 2019/2020. The objects of this study were the enhancement of creativity skill and the students’ learning result. The techniques to collect the data were obtained by observing and doing written test. The data analysis used quantitative descriptive and qualitative. The results of this study showed that Problem Based Learning model can increase creativity skills and learning results. The enhancement of creativity skill can be seen from the score of condition average 59.08 (creative enough), in cycle I was increasing become 75.96 (creative), and in cycle II was increasing become 79.21 (creative). The average scores from the learning results were increasing from 49,64 and the percentage of the students who are reach the standard of minimum was 44%, in cycle I was increasing become 74 and the percentage was 68%, and in cycle II was increasing become 76 and the percentage was 77%. Keywords: Creativity Skill, Learning Outcomes, Two Dimentional Figure, Problem Based Learning model.. ix.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman. HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................................ 8 C. Rumusah Masalah ......................................................................................... 8 D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9 E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9 1. Manfaat Teoritis ....................................................................................... 9 2. Manfaat Praktis......................................................................................... 9 a. Bagi Sekolah ........................................................................................ 9 b. Bagi Guru .......................................................................................... 10 c. Bagi Siswa ......................................................................................... 10 d. Bagi Peneliti ...................................................................................... 10 F. Definisi Operasional .................................................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12 A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 12. xii.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Keterampilan Abad 21............................................................................ 12 2. Keterampilan Kreativitas ........................................................................ 14 a. Pengertian Kreativitas........................................................................ 14 b. Indikator Kreativitas ......................................................................... 15 3. Hasil Belajar ........................................................................................... 16 a. Belajar ................................................................................................ 16 b. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 16 c. Macam-macam Hasil Belajar ............................................................ 17 1) Ranah Kognitif ............................................................................. 17 2) Ranah Psikomotorik ..................................................................... 17 3) Ranah Afektif ............................................................................... 18 d. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................................ 18 1) Faktor Internal .............................................................................. 19 a) Faktor Fisiologis ...................................................................... 19 b) Faktor Psikologis..................................................................... 19 2) Faktor Eksternal ........................................................................... 20 a) Lingkungan Sosial ................................................................... 20 b) Lingkungan Nonsosial ............................................................ 31 4. Matematika ............................................................................................. 32 a. Pengertian Matematika ...................................................................... 32 b. Tujuan Matematika............................................................................ 33 c. Bangun Datar ..................................................................................... 33 1) Keliling......................................................................................... 34 a) Persegi ..................................................................................... 34 b) Persegi Panjang ....................................................................... 35 c) Segitiga .................................................................................... 36 2) Luas .............................................................................................. 37 a) Persegi ..................................................................................... 37 b) Persegi Panjang ....................................................................... 37 c) Segitiga .................................................................................... 38 5. Model Problem Based Learning (PBL).................................................. 39 a. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL) ........................... 39. xiii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b. Langkah-langkah Model Problem Based Learning (PBL)................ 40 c. Tujuan Model Problem Based Learning (PBL) ................................ 41 d. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL) ....................... 41 1) Learning is student-centered ........................................................ 41 2) Authentic problem from the organizing focus for learning ......... 41 3) New information acquired through self-derected learning .......... 41 4) Learning occurs in small groups ................................................. 42 5) Teacher act as facilitators............................................................ 42 e. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL) 42 1) Kelebihan ..................................................................................... 42 2) Kekurangan .................................................................................. 43 6. Pendekatan Saintifik ............................................................................... 44 a) Mengamati ......................................................................................... 44 b) Menanya ............................................................................................ 45 c) Mengumpulkan Informasi/Eksperimen ............................................. 45 d) Mengasosiasi ..................................................................................... 46 e) Mengkomunikasikan ......................................................................... 46 7. Teori Perkembangan Anak ..................................................................... 47 a. Teori Perkembangan Anak Menurut Piaget ...................................... 47 1) Tahap Sensorimotor (lahir-2 tahun) ............................................. 47 2) Tahap Praoprasional (2-7 tahun) .................................................. 48 3) Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) .................................... 49 4) Tahap Operasional Formal (11-18 tahun) .................................... 49 b. Perkembangan Kognitif dalam Pandangan Vygotsky ....................... 50 B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 52 C. Kerangka Bepikir ........................................................................................ 57 D. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 60 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 61 A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 61 B. Setting Penelitian ......................................................................................... 64 C. Desain Penelitian ......................................................................................... 64 1. Persiapan Penelitian ............................................................................... 64. xiv.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Rencana Tindakan Tiap Siklus ............................................................... 66 D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 82 1. Tes .......................................................................................................... 83 2. Wawancara ............................................................................................. 83 3. Pengamatan/Observasi ........................................................................... 84 4. Dokumentasi ........................................................................................... 84 E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 85 1. Pedoman Wawancara ............................................................................. 85 2. Lembar Observasi ................................................................................... 86 3. Tes .......................................................................................................... 88 4. Dokumentasi ........................................................................................... 89 F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 90 1. Validitas.................................................................................................. 90 2. Reabilitas ................................................................................................ 98 G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 99 1. Perhitungan Keterampilan Kreativitas Siswa ....................................... 100 2. Analisis Hasil Belajar Siswa ................................................................ 101 H. Indikator Keberhasilan .............................................................................. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 103 A. Hasil Penelitian.......................................................................................... 103 1. Proses Pembelajaran ............................................................................. 103 2. Peningkatan Kreativitas ........................................................................ 142 3. Peningkatan Hasil Belajar .................................................................... 146 B. Pembahasan ............................................................................................... 150 1. Proses Pembelajaran Menggunakan Model PBL ................................. 150 2. Peningkatan Keterampilan Kreativitas ................................................. 153 3. Peningkatan Hasil Belajar .................................................................... 158 BAB V PENUTUP ............................................................................................. 164 A. Kesimpulan ................................................................................................ 164 B. Keterbatasan Penelitian.............................................................................. 165 C. Saran .......................................................................................................... 165. xv.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 166 LAMPIRAN ....................................................................................................... 170 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 456. xvi.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman. Tabel 2.1 Kesimpulan Indikator˗Indikator Kreativitas ...................................... 15 Tabel 3.1 Upaya Guru dalam Meningkatkan Keterampilan Kreativitas ............ 67 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran ....................................... 85 Tabel 3.3 Indikator Keterampilan Kreativitas .................................................... 86 Tabel 3.4 Lembar Observasi .............................................................................. 87 Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I.......................................................... 88 Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ........................................................ 89 Tabel 3.7 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Siklus I ................................ 91 Tabel 3.8 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Siklus II .............................. 92 Tabel 3.9 Kriteria Kelayakan Pembelajaran ...................................................... 93 Tabel 3.10 Hasil Validasi Keseluruhan Siklus I ................................................ 93 Tabel 3.11 Hasil Validasi Keseluruhan Siklus II ............................................... 93 Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Siklus I ............................................................ 95 Tabel 3.13 Indikator Soal Siklus I Setelah Validasi .......................................... 96 Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Siklus II ........................................................... 96 Tabel 3.15 Indikator Soal Siklus I Setelah Validasi .......................................... 97 Tabel 3.16 Kriteria Koefisian Reliabelitas ......................................................... 98 Tabel 3.17 Hasil Reliabelitas Siklus I ............................................................... 98 Tabel 3.18 Hasil Reliabelitas Siklus II .............................................................. 99 Tabel 3.19 Data Kriteria Keterampilan Kreativitas Siswa ................................. 100. xvii.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.20 Kriteria Keberhasilan Keterampilan Kreativitas dan Hasil Belajar . 102 Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Keterampilan Kreativitas ................................... 104 Tabel 4.2 Kondisi Awal Keterampilan Kreativitas ............................................ 106 Tabel 4.3 Rata-rata Keterampilan Kreativitas Siklus I ..................................... 120 Tabel 4.4 Rata-rata Keterampilan Kreativitas Siklus II .................................... 139 Tabel 4.5 Data Keterampilan Kreativitas ........................................................... 142 Tabel 4.6 Data Hasil Belajar .............................................................................. 146 Tabel 4.7 Rangkuman Analisis Keterampilan Kreativitas dan Hasil Belajar .... 149. xviii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Peta Literatur Penelitian yang Relevan .......................................... 56 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 59 Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart ................................ 62 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Keterampilan Kreativitas Siswa ..................... 145 Gambar 4.2 Grafik Persentase Keterampilan Kreativitas Siswa........................ 145 Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa ........................................ 148 Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Belajar Siswa ...................... 149. xix.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus ............................................................................................. 171 Lampiran 2 .......................................................................................................... 181 a. RPP Siklus I Pertemuan 1 ................................................................... 181 b. RPP Siklus I Pertemuan 2 ................................................................... 222 c. RPP Siklus II Pertemuan 1 .................................................................. 255 d. RPP Siklus II Pertemuan 2 .................................................................. 283 Lampiran 3 Lembar Pengamatan Siswa .............................................................. 323 Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus dan Kunci Jawaban ........................................ 325 Lampiran 5 Perhitungan SPSS Hasil Validitas dan Reliabilitas Soal Siklus ...... 332 Lampiran 6 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ........................................... 340 Lampiran 7 Validasi Instrumen Penelitian .......................................................... 409 Lampiran 8 Sampel Pengamatan Keterampilan Kreativitas ............................... 415 Lampiran 9 Sampel Pekerjaan LKPD ................................................................. 420 Lampiran 10 Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ................. 442 Lampiran 11 Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Tahun 2018/2019 ................... 446 Lampiran 12 Kondisi Awal Keterampilan Kreativitas ....................................... 448 Lampiran 13 Surat Izin Melakukan Penelitian.................................................... 449 Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Peneltian ......................... 450 Lampiran 15 Foto-foto Kegiatan ......................................................................... 451. xx.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab I ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi oprasional. A. Latar Belakang Masalah Menurut Fadel (dalam Sani, 2019: 52) keterampilan belajar dan inovasi yang dibutuhkan pada abad 21 adalah kreativitas (Creativity), kemampuan berfikir kritis (Critical Thinking), kemampuan berkolaborasi (Collaboration) dan. kemampuan. berkomunikasi. (Communication).. Masing-masing. keterampilan 4c memiliki ciri-ciri yang menjadi keunikan keterampilan tersebut. Pertama, ciri-ciri keterampilan kreativitas menurut Torrence (dalam Sani, 2019: 10) (Creativity) yaitu 1) mengajukan pertanyaan yang berbobot, 2) mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu, 3) Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak terpengaruh orang lain, 4) mampu. memvariasi. ide. yang. diajukan. /dikembangkan,. 5). mampu. mengembangkan. Kedua adalah berfikir kritis (Critical Thinking) menurut Watson dan Glaser (dalam Sani, 2019:17) yaitu; 1) membedakan pertanyaan atau pernyataan yang diajukan, 2) memberikan alasan berdasarkan fakta/bukti yang relevan, 3) memilih informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah, 4) mengecek kembali secara menyeluruh mulai dari awal sampai akhir, 5) Membuat kesimpulan dengan tepat, 6) Mengevaluasi tindakan kepada orang lain dan diri sendiri. Selanjutnya, yang ketiga adalah kolaborasi (Collaboration). 1.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. menurut Greenstein (dalam Mawardi dkk, 2019: 2039-2040) yaitu; 1) bekerja sama dalam/ antar kelompok heterogen untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan ide-ide dan produk baru, 2) membuat keputusan dengan mempertimbangan kepentingan bersama, 3) berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok, 4) bertanggung jawab terhadap tugas yang telah dibagi dalam kelompok. Keempat, adalah ciri-ciri komunikasi (Communication) menurut Anggraini dkk (2014: 71) yaitu; 1) mendengarkan ketika teman sebaya atau guru, berpendapat, 2) mengajukan pertanyaan ketika ada sesuatu yang tidak dimengerti, 3) berani berpendapat dihadapan teman sebaya dan guru, 4) menjawab pertanyaan dari benda-benda tertentu atau gambar ke dalam ide matematika , 5) menjelaskan atau menghubungkan ide, situasi, relasi matematika secara lisan dan tulisan dengan benda tertentu atau gambar. Jika semua ciri dari 4C muncul dalam proses pembelajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik, namun sebaliknya jika tidak muncul dari diri siswa maka akan menjadi suatu masalah dalam proses belajar. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru SD Kanisius Demangan Baru 1, peneliti memperoleh informasi bahwa 1) siswa masih malu-malu dalam mengungkapkan pendapat mereka saat proses pembelajaran berlangsung, 2) pada saat menyimpulkan permasalahan yang berkaitan dangan pembelajaran matematika siswa masih banyak dibimbing oleh guru (tidak bisa menyempulkan sendiri), permasalahan ini berkaitan dengan keterampilan komunikasi dan kreativitas. Selanjutnya 3) siswa bertanya tidak sesuai konteks yang sedang dipelajari, 4) siswa kurang teliti dalam menyelesaikan permasalahan,.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. permasalahan tersebut berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis. Kemudian 5) siswa pilih-pilih teman saat bekerja dalam kelompok, permasalahan ini berkaitan dengan keterampilan kolaborasi. Permasalahan yang selanjutnya adalah 6) siswa belum mampu mengembangkan ide-ide kreatif mereka dalam menyelesaikan permasalahan, 7) siswa menyelesaikan persoalan hanya menggunakan satu cara seperti yang dijelaskan oleh guru, 8) beberapa siswa belum mampu menyimpulkan cara menyelesaikan, hal ini berkaitan dengan kurangnya keterampilan kreativitas siswa. Perilaku-perilaku tersebut berkaitan dengan permasalahan siswa yang belum maksimal dalam keterampilan 4C dan yang paling dominan adalah perilaku yang belum maksimal dalam melakukan keterampilan kreativitas, yaitu pada indikator 1) mengajukan pertanyaan yang berbobot, 2) mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu, 3) mampu memvariasi ide yang diajukan /dikembangkan, 4) mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi). Permasalahan pada indikator keterampilan kreativitas ini diperkuat juga dengan data yang peneliti dapatkan pada saat melakukan observasi pada saat proses pembelajaran matematika. Selain melakukan wawancara peneliti juga melakukan observasi senin, 18 November 2019, saat pembelajaran matematika materi FPB dan KPK berlangsung dengan menggunakan pedoman observasi. Hasil dari observasi tersebut adalah siswa memperoleh nilai rata-rata 59,08 yang termasuk ke dalam kategori cukup kreatif. Sebanyak 2 (9%) siswa masuk ke dalam kategori sangat kreatif, 5 (23%) siswa masuk ke dalam kategori kreatif, 14 (64%) siswa masuk.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. ke dalam kategori cukup kreatif, dan 1 (5%) siswa kurang kreatif. Peneliti menyusun 5 indikator, dengan 7 deskriptor (dapat dilihat pada lempiran 3). Dari 7 deskriptor tersebut terdapat 3 deskriptor yang belum maksimal, deskriptor tersebut adalah D (Siswa mampu megungkapkan gagasan yang berbeda dari orang lain berkaitan dengan materi yang sedang di pelajari), E (Siswa dapat megungkapkan lebih dari satu pendapat untuk meyelesaikan permasalahan mengenai materi yang sedang dipelajari), F (Siswa dapat menjabarkan penyelesaian masalah yang di temui). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan wali kelas IV A SD Kanisius Demangan Baru 1, peneliti terdorong melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan kreativitas. Dari hasil wawancara dengan guru, beliau menghendaki peneliti melakukan penelelitian tindakan kelas pada materi bangun datar, hal itu dilatarbelakangi oleh data dokumentasi tahun ajaran 2018/2019 yang guru berikan, karena pada data hasil belajar tersebut membuktikan bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai KKM di bawah rata-rata.. Hal ini dibuktikan dengan tidak tercapainya Kriteria. Ketuntasan Maksimal (KKM) pada pembelajaran matematika yang dibuat oleh sekolah sebesar 65. Data kondisi awal yang peneliti peroleh adalah siswa yang lulus KKM sebanyak 12 orang dengan presentase sebesar 44%. Sedangkan siswa yang tidak lulus KKM sebanyak 15 siswa dengan presentase sebesar 56%. Nilai rata-rata kelas adalah 49,64. Dari data tersebut diketahui bahwa hasil belajar materi bangun datar 1 tahun terakhir, dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Siswa yang mendapatkan nilai di atas.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. KKM lebih sedikit dibandingan dengan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hanya terdapat 12 dari 27 siswa yang tuntas KKM dengan presentase 44%, dan 15 siswa lainnya tidak tuntas KKM dengan presentase 56%. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, membuktikan bahwa keterampilan kreativitas siswa masih rendah. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model model Problem Based Learning (PBL). Menurut Suprijono (2016: 202) model Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa agar mereka menyelidikinya. Sesuai dengan pernyataan ahli tersebut, peneliti memilih model tersebut karena pada saat proses pembelajarannya memiliki orientasi belajar yang berlandaskan dari permasalahan yang terjadi dikehidupan sehari-hari siswa, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dimengerti. Selain itu model Problem Based Learning (PBL) memiliki 5 sintak yaitu 1). memberikan. orientasi. tentang. permasalahan. kepada. siswa.. 2). mengorganisasikan siswa untuk meneliti, 3) membantu investigasi mandiri dan kelompok, 4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil, 5) menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah, yang membantu meningkatkan deskriptor yang lemah. Sintaks 2 dan 3 membantu meningkatkan deskriptor D dan E yaitu dengan melatih siswa untuk menganalisis bersama permasalahan yang diberikan guru sehingga mereka dapat memikirkan cara penyelesaian lainnya sehingga dapat mengungkapkan pendapat yang berbeda ataupun penyelesaian soal lebih dari satu cara. Sintaks 3 dan 4 membantu meningkatkan.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. deskriptor F dengan membantu siswa mengembangkan hasil dari permasalahan yang ditemui dengan membuat kesimpulan melalui kegiatan bertukar pendapat bersama dengan teman satu kelompok. Model Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif. Model pembelajaran tersebut berupaya membuat anak senang untuk belajar. Menurut Surya (dalam Rusman, 2017: 76) belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Menurut Baharudin dan Wahyuni (2015: 23) faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Selain menggunakan Model Problem Based Learning (PBL), penelitian ini didukung oleh media dan metode yang merupakan faktor eksternal untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jihad & Haris (2012: 14) mengatakan bahwa hasil belajar adalah pencapaian dalam bentuk perubahan perilaku yang cenderung menentap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) selain berupaya untuk. meningkatkan. keterampilan. meningkatkan hasil belajar.. kreativias,. juga. berupaya. untuk.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Pengunaan model Problem Based Learning (PBL), pernah dilakukan oleh peneliti lainnya dengan judul “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada kelas V SDN Sidorejo Lor V Salatiga”. Penelitian yang dilakukan oleh Vera dkk pada tahun ajaran 2018/2019 tentang penerapan model Problem Based Learning (PBL). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga. Pada penelitian tersebut menggunakan model pembelajaran dan keterampilan yang sama dengan peneliti, akan tetapi perbedaannya pada hasil belajar. Hasil penelitian tersebut memberi inspirasi bagi peneliti untuk menerapkan model Problem Based Learning (PBL) akan tetapi pada kelas dan menggunakan materi yang berbeda. Berdasarkan data-data di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkat hasil belajar materi bangun datar dan keterampilan kreativitas siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1. Peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan Kreativitas Dan Hasil Belajar Materi Bangun Datar untuk Siswa Kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 Menggunakan Model Problem Based Learning”. Rencana penelitian ini akan berlangsung selama 2 siklus dengan target yang berdeda. Target siklus I 74 dan siklus II 78 untuk keterampilan kreativitas, sedangkan hasil belajar siklus I 70 dan siklus II 75..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. B. Batasan Masalah Untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut: 1.. Penelitian ini hanya meneliti siswa kelas IV A SD Kanisius Demangan Baru 1 semester genap tahun ajaran 2019/2020.. 2.. Objek yang diteliti adalah peningkatan keterampilan kreativitas dan hasil belajar materi bangun datar.. 3.. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based Learning (PBL).. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan keterampilan kreativitas dan hasil belajar materi bangun datar siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta? 2. Apakah penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keterampilan kreativitas siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta? 3. Apakah penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar materi bangun datar siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta?.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui proses pembelajaran matematika materi bangun datar siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta menggunakan model Problem Based Learning. 2. Mengetahui. penggunaan. model. Problem. Based. Learning. dapat. meningkatkan keterampilan kreativitas pada pembelajaran matematika materi bangun datar siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta. 3. Mengetahui. penggunaan. model. Problem. Based. Learning. dapat. meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar siswa kelas IVA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan serta dapat menjadi pijakan dan referensi untuk penelitianpenelitian selanjutnya yang berhubungan dengan peningkatan keterampilan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa kelas IV materi bangun datar dengan menggunakan model Problem Based Learning. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sekolah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika sehingga mempermudah sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Selain itu menambah masukan kepada.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. sekolah tentang penggunaan model Problem Based Learning dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini bermanfaat untuk bahan masukan untuk melaksanakan pembelajaran dengan memilih dan mengembangkan model yang tepat agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Serta penggunaan model Problem Based Learning dapat menjadi reverinsi bagi guru untuk menerapkannya dalam proses pembelajara matematika pada materi bangun datar, maupun materi yang akan diajarkan selanjutnya. c. Bagi siswa Hasil penelitian ini meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran matematika materi bangun datar dan keterampilan kreativitas siswa, sehingga hasil belajar juga meningkat. d. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini digunakan sebagai pengalaman dan pengetahuan berharga, dan melatih peneliti untuk memecahkan masalah yang ada di dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang mampu meningktakatan kualitas pembelajaran..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. F. Definisi Operasional 1. Kreativitas merupakan proses untuk memunculkan gagasan atau konsep baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan kembali ide-ide yang telah ada. 2. Hasil belajar adalah suatu pencapain yang dihasilkan melalui suatu usaha dari proses belajar berbentuk suatu perubahan perilaku dari dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dalam waktu tertentu. 3. Model Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan suatu model pembelajaran yang mempunyai ciri pembelajaran berbasis masalah, di mana dalam proses pembelajaran siswa belajar memecahkan suatu permasalah nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa memperoleh suatu pengetahuan. 4. Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang digunakan untuk mempermudah dalam kehidupan sehari-hari..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini akan membahas dan menguraikan empat bagian yaitu kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan hipotesis tindakan. A. Kajian Pustaka Pada bagian kajian Pustaka akan membahas tentang teori-teori yang mendukung keterampilan kreativitas, hasil belajar, model pembelajaran, metode, media, pelajaran matematika, dan materi bangun datar. 1. Keterampilan Abad 21 Fadel (dalam Sani, 2019: 53) mengatakan bahwa keterampilan belajar dan inovasi yang dibutuhkan pada abad 21 adalah kreativitas (creativity), kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kemampuan berkolaborasi (collaboration),. dan. kemampuan. berkomunikasi. (communication).. Sedangkan Saavedra dan Opfer (2019: 93) mendefinisikan keterampilan abad 21 ke dalam empat kategori berikut: (1) cara berpikir: kreativitas dan inovasi, berpikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan belajar bagaimana belajar (atau metakognisi); (2) cara kerja: komunikasi dankerja sama dalam kelompok; (3) alat untuk kerja: pengetahuan umum dan literasi teknologi komunikasi informasi (ICT); (4) Hidup sebagai warganegara: kewarganegaraan, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan sosial, termasuk kesadaran budaya dan kompetensi. Definisi atau pengertian keterampilan abad 21 tersebut di atas disampaikan dengan cara berbeda, namun penekanannya pada: berpikir kompleks atau tingkat tinggi (kreativitas,. 12.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. metakognisi), komunikasi, kolaborasi dan lebih menuntut mengajar dan belajar daripada menghafal. Keempat keterampilan tersebut merupakan keterampilan utama abad 21 yang disingkat dengan 4C. Keterampilan yang pertama adalah kreativitas atau daya cipta, merupakan proses mental yang memunculkan yang memunculkan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada (Yani dan Ruhimat, 2018: 51). Kedua, adalah berpikir kritis menurut Sies (dalam Sani, 2019: 14) merupakan proses berpikir terampil dan bertanggungjawab ketika seseorang mempelajari suatu permasalahan dari semua sudut pandang, dan terlibat dalam penyelidikan sehingga dapat memperoleh opini, penilaian, atau pertimbangan terbaik menggunakan kecerdasan untuk menarik kesimpulan. Ketiga, adalah kolaborasi menurut Yani dan Ruhimat (2018: 50) merupakan bentuk interaksi sosial yaitu aktivitas kerjasama yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling memahami tugas masing-masing. Selanjutnya, C yang terakhir adalah komunikasi menurut Kawengian dkk (4: 2017) merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Menurut beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa keterampilan abad 21 penting untuk diberikan kepada siswa saat proses pembelajaran karena keterampilan tersebut membekali siswa untuk siap menghadapi persaingan di dunia kerja kelak. Keterampilan yang harus dikuasi siswa adalah kreativitas (creativity), kemampuan berpikir kritis.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. (critical. thinking),. kemampuan. berkolaborasi. (collaboration),. dan. kemampuan berkomunikasi (communication) yang disingkat dengan 4C. 2. Keterampilan Kreativitas a. Pengertian Kreativitas Menurut Downing (dalam Sani, 2014: 12) kreativitas dapat didefinisikan sebagai proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari elemen yang ada dengan menyusun kembali elemen tersebut. Sedangkan menurut Yani dan Ruhimat (2018: 51) kreativitas atau daya cipta adalah proses mental yang memunculkan yang memunculkan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Harris (dalam Susanto, 2013: 100) mengemukakan bahwa kreativitas sebagai suatu kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan kembali ide-ide yang telah ada. Berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kreativitas merupakan proses untuk memunculkan gagasan atau konsep baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan kembali ide-ide yang telah ada..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. b. Indikator kreativitas Tabel 2.1 Kesimpulan Indikator Keterampilan Kreativitas Nea (dalam Mahanal, 2014: 4) a. Mampu mengunakan berbagai cara untuk menghasilkan ide misalnya melalui curah pendapat (diskusi) b) Membuat ide-ide baru dan menambahkan ide. Menurut Diknas (dalam Torrence (dalam Susanto, 2013: 103) Sani, 2019: 10) a) Mengajukan 1) Kelancaran pertanyaan yang (fluency): berbobot. Mampu b) Mampu mengemukan menyatakan ide pendapat secara spontan dan tidak malu-malu. c). Kesimpulan indikator 1.. 2.. Mengajukan pertanyaan yang berbobot. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu.. Mempunyai 2) Keaslian 3. pendapat sendiri (originality) dan dapat Ide-ide yang mengungkapkanny dihasilkan tidak a, tidak terpengaruh umum atau unik orang lain.. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkann ya, tidak terpengaruh orang lain.. c) Mengelaborasi, d) Mampu mengajukan 3) Fleksibelitas 4. memperbaiki, pemikiran, gagasan Variasi ide yang menganalisa, dan pemecahan masalah diajukan/dikem mengevaluasi ideyang berbeda dari bangkan ide orisinal untuk orang lain (orisinal) 4) Elaborasi 5. meningkatkan dan e) Mampu Kerincian ide memaksimalkan mengembangkan yang usaha kreatif. atau merinci suatu dikembangkan gagasan (kemampuan elaborasi).. Mampu memvariasi ide yang diajukan/dikembangkan. Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 3. Hasil Belajar a. Belajar Menurut Surya (dalam Rusma, 2017: 76) belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Burton (dalam Hosnan, 2014: 3) mendefiinisikan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri individu berkat individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Woolfolk dan Nicolish (dalam Hosnan, 2014: 3) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang ada dalam diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman. Berdasarkan pendapat beberapa ahli yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang untuk mencapai sebuah perubahan perilaku sebagai hasil pengalamannya baik dengan dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungannya. b. Pengertian Hasil Belajar Menurut Purwanto (2009: 49) hasil belajar adalah usaha perwujudan keampuan akibat perubahan prilaku yang dilakukan oleh usaha Pendidikan. Hasil belajar adalah pencapaian dalam bentuk perubahan perilaku yang cenderung menentap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (dalam Suprihatiningrum, 2013: 37) menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner performance). Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, peneliti berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu pencapain yang dihasilkan melalui suatu usaha dari proses belajar berbentuk suatu perubahan perilaku dari dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dalam waktu tertentu yang dapat diamati dari perilaku/penampilan seseorang. Baik atau buruknya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal dalam diri siswa itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar akan dijelaskan di paragraph selanjutnya. c. Macam-macam Hasil Belajar Rosyid (2018: 45) mengemukakan bahwa pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga macam ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. 1) Ranah Kognitif Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir, termasuk. kemampuan. menghafal,. memahami,. mengaplikasi,. menganalisis, menyintesis, dan kemampuan mengevaluasi. 2) Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi, yang melibatkan otot.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. dan kekuatan fisik. Ranah psikomorik adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya menulis, memukul, melompat, dan sebagainya. 3) Ranah Afektif Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Ranah afekif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai pada siswa. Berdasarkan penjelasan ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dikelompokan menjadi ranah kognitif berupa kemampuan berpikir, dan kedua ranah psikomotorik yang berkaitan dengan kemampuan fisik, dan yang terakhir adalah ranah afektif yang berkaitan dengan sikap siswa. Pada penelitian ini menilai kemampuan belajar siswa pada ranah kognitif. Baik maupun buruk hasil belajar yang siswa peroleh didasari oleh berbagai faktor. d. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Baharudin dan Wahyuni (2015: 23) secara umum faktorfaktor yang mepengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar, sebagai berikut:.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 1) Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisologis dan psikologis. a) Faktor fisiologis Faktor-faktor. fisiologis. adalah. faktor-faktor. yang. berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruhi positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapinya hasil belajar. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar. Pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditanggkap oleh manusia. Panca indra yang yang memiliki peran besar dalam proses belajar adalah mata dan telinga. Pencaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar yang baik pula. b) Faktor psikologis Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar beberapa faktor.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. 2) Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. a) Lingkungan Sosial lingkungan sosial dibagi menjadi 3 yaitu yang pertama adalah lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi untuk belajar lebih baik di sekolah. Kedua, lingkungan sosial masyarakat. Kondisi masyarakat yang kumuh dan banyak anak yang telantar akan mempengaruhi siswa dalam belajar. Siswa akan kesulitan untuk mendapatkan teman untuk berdiskusi dan belajar Bersama. Ketiga, adalah lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini meliputi ketegangan orang tua, sifat-sifat keluarga, demografi keluarga (letak rumah), dan pengelolaan keluarga. Hubungan yang baik antara keluarga akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar yang baik.. Faktor yang. mempengaruh hasil belajar salah satunya berasal dari guru, dalam melaksanakan proses mengajar tentunya guru memerlukan media dan juga metode yang tepat. Pemilihan media yang tepat dapat meningkatkan mempenaruhi hasil belajar siswa. Teori tentang.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. media pembelajaran juga didukung oleh beberapa ahli sebagai berikut: (1) Pengertian Media Arsyad (2014: 4) mengemukakan bahwa media adalah komponen. sumber. belajar. atau. wahana. fisik. yang. mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut Gerlach & Elly (dalam Jelinus dan Ambiyar, 2016: 2) media jika dipahami secara garis besar adalah manusia materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan manusia mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Gagne (dalam Sanaky, 2013: 4) mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajaran yang dapat merangsang pembelajaran untuk belajar. Berdasarkan pemaparan beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu yang digunakan untuk mempermudah suatu pekerjaan, sedangkan bagi siswa media. adalah. suatu. wahana. yang. digunakan. untuk. menyalurkan suatu informasi belajar. Dalam pembelajaran matematika materi bangun datar yang peneliti lakukan menggunakan beberapa media yaitu papan geoboard, mimileter blok dan kertas berwarna. Manfaat media yang.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. peneliti gunakan adalah agar siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran, lebih menarik perhatian, dan lebih menyenangkan sehingga lebih termotivasi untuk belajar. (2) Manfaat Media Manfaat media pembelajaran menurut Sanaky (2013: 5): (a) Pengajaran lebih menarik perhatian, pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar (b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat. lebih. dipahami. pembelajar,. sehingga. memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik. (c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata lisan pengajar, pemebelajaran tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. (d) Pembelajaran lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarka pejelasan dari pengajar saja tetapi juga kativitas lainnya seperti mengamati, melakukan, mendemonstraskan, dan lain-lain Sedangkan Encyclopedia of Rducation Research (dalam Arsyad, 2014: 28) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. (a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu menurangi verbalisme. (b) Memperbesar perhatian siswa. (c) Meletakkan. dasar-dasar. yang. penting. untuk. perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. (d) Memeberikan. pengalaman. nyata. yang. dapat. menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa. (e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu. (f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemammpuan berbahasa. (g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Sudjana & Ridfai (dalam Jelinus dan Ambiyar, 2016: 7) mengemukakan beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa: (a) Dapat menumbuhka motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka, (b) Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. terjadinya. penguasaan. serta. pencapaian. tujuan. pengajaran. (c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak sematamata didasarkan atas komunikasi verbal melalui katakata. (d) Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan,. melakukan. langsung,. dan. memerankan. Beberapa ahli di atas mengemukakan manfaat media dalam proses pembelajaran, dan dapat disimpulkan manfaat media pembelajaran adalah 1) menumbuhkan motivasi belajar, 2) makna pembelajaran akan lebih jelas diterima oleh siswa, 3) membantu perkembangan berbahas, 4) Memberikan metode yang bervariasi dan tidak membosankan, 5) Lebih banyak melibatkan siswa dalam melakukan aktivitas pembelajaran. (3) Jenis Media Menurut Rusman (2017: 228) secara garis besar media dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: (a) Media Visual Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra pengelihatan. Misalnya, guru.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. menjelasakan dengan menggunakan beberapa media gambar mati atau bergerak (b) Media Grafis Media grafis termasuk di dalamnya grafik, bagan, diagram, poster, dan kartun. (c) Model dan Realia Realia dan model adalah alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung. Relia merupakan model objek nyata dari suatu benda. (d) Media Audio Media audio adalah media yang hanya dapat didengar dengan menggunakan indra pendengaran saja. Media ini mengandung pesan auditif segingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kreativitas dan inovatif siswa tetapi menuntut kemampuan daya dengar dean menyimak siswa. (e) Audiovisual Media audiovisual adalah alat bantu yang dapat digunakan melalui pendengaran dan melalui pengelihatan. Berdasarkan jenis-jenis media di atas, pada penelitian ini peneliti menggunakan media visual yaitu model dan realia karena siswa belajar secara langsung dari objek yang sedang dipelajarinya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 3.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. media, yaitu papan geoboard, milimeter block, dan kertas berwarna. selain menggunakan media pembelajaran, untuk membantu meningkatkan keterampilan kreativitas dan hasil belajar matematika materi bangun datar siswa. Selain menggunakan media peneliti menggunakan juga metode pembelajaran. (1) Pengertian Metode Menurut Kurniawan (2014: 42) metode adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan khusus tertentu. Sedangkan Dedi (2016: 166) mengemukan bahwa metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis). Pada penelitian ini metode digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan Sagala (dalam. Rubini,. 2018:. 33). mengungkapkan. metode. pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengorganisasikan. kelas. pada. umumnya. atau. dalam. menyajikan bahan pelajaran pada khususnya. Menurut beberapa ahli di atas metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan metode pembelajaran adalah yang digunakan oleh guru untuk mengorganisasikan kelas yang diajar untuk menyajikan bahan pelajaran..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. (2) Jenis-jenis Metode Jenis-jenis Metode menurut Kurniawan (2014: 42) adalah sebagai berikut: (a) Metode Ceramah Metode ceramah yaitu penuturan bahasan/materi pelajaran secara lisan oleh guru kepada sekelompok siswa. Metode ceramah digunakan ketika akan memberikan uraian penerangan atau penjelasan tentang sesuatu. Dalam metode ini guru menjelaskan pesan yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa lebih banyak menerima pesan yang telah jadi. (b) Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah bentuk komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya dialog antara guru dan siswa. Metode ini secara umum digunakan untuk mengadakan dialog terutama hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran. Selain dari pada itu, metode tanya jawab dapat digunakan pula antara lain untuk. (1). mendiagnosa. perkembangan. siswa,. (2). menentukan tingkat kemampuan kognitif siswa, (3) menetapkan studi tamabahan, dan (4) memperkaya materi pelajaran..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. (c) Metode Diskusi Diskusi adalah tukar-menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Tujuan diskusi adalah untuk mencari alternatif jawaban atau solusi tertentu dari sekian kemungkinan yang ada. (d) Metode Latihan (Drill) Pada umumnya metode latihan digunakan untuk membentuk keterampilan atau ketangkasan atas apa yang telah dipelajari. Latihan bisa digunakan untuk membentuk keterampilan motorik: menulis, permainan, pembuatan; kecakapan mental; hitungan menggunakan rumus; dan keterampilan menggunakan suatu alat tertentu. (e) Metode Demonstrasi dan Eksperimen Demonstrasi dan eksperimen adalah dua hal yang berbeda tapi memiliki kesamaan. Kesamaanya adalah untuk memperoleh. pemahaman. yang. mendalam. tentang. terjadinya atau cara kerja sesuatu. Perbedaanya terletak pada pelakunya, kalau demonstrasi dilakukan oleh guru, siswa memperhatikan. Sedangkan eksperimen siswa yang mencoba melakukan dengan diawasi oleh guru..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. (f) Metode Pemberian Tugas Pengertian yang sangat umum tugas diartikan dengan pekerjaan rumah atau PR. Tugas lebih dari sekedar pekerjaan rumah, karena tugas meliputi tiga fase: guru memberikan tugas, siswa mengerjakan tugas, dan siswa mempertanggungjawabkan tugasnya kepada pendidik. Prinsip utama pemberian tugas adalah adanya tujuan dab petunjuk yang jelas. Sehingga siswa bisa mengerjakan tugas secara benar dan maksimal. (g) Metode Karyawisata (Field-trip) Karyawisata sebagai metode pembelajaran artinya mengajak sisa keluar dari kelas dalam rangka belajar. Karyawisata dilakukan selama jam pelajaran saja. Karyawisata yang dilakukan ke tempat jauh dinamakan study tour. Dengan metode ini siswa akan memperoleh informasi dari tangan pertama, juga akan mendekatkan siswa dengan lingkungan kehidupan sekitar. (h) Metode Kerja Kelompok Penggunaan metode kerja kelompok memandang siswa dalam satu kelas sebagai suatu kelompok, atau dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil lagi. Kelompok bisa dibuat dengan cara ditetapkan menurut kategori tertentu misalnya berdasarkan minat, jenis.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. pekerjaan, wilayah, jenis kelamin dan sebagainya. Dapat juga dibuat dengan cara dirandom. Berdasarkan jenis-jenis metode di atas, pada penelitian ini peneliti menggunakan metode campuran antara lain; (1) metode ceramah yang digunakan saat menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa, (2) metode tanya jawab yang digunakan pada saat menyampaikan materi dan pada saat siswa melakukan presentasi, (3) metode diskusi yang digunakan pada saat siswa berdiskusi dalam kelompok saat mengerjakan lembar kerja siswa, (4) metode latihan yang digunakan pada saat peneliti meminta siswa mencoba menyelesaikan permasalahan menggunakan media di depan kelas, (5) metode demonstrasi yang dilakukan peneliti saat memberikan contoh penggunaan media kepada siswa di depan kelas, (6) metode pemberian tugas yang dilakukan pada saat peneliti memberikan lembar kerja siswa, (7) metode kerja kelompok yang dilakukan pada saat mengerjakan lembar kerja siswa. Penggunaan metode belajar ini tujuannya adalah untuk mempermudah siswa dalam. belajar. di. dalam. kelas,. diharapkan. dapat. meningkatkan hasil belajar. Penggunaan model, metode, dan media di atas sudah dipetimbangkan berdasarkan teori perkembangan anak pada bangku sekolah dasar..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. b) Lingkungan Nonsosial Faktor-faktor yang termasuk dalam faktor lingkungan nonsosial yang pertama adalah faktor alamiah, seperti kondisi udara segar, sinar yang tidak terlalu sialu/kuat atau lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Faktor tersebut dapat mempengaruhi siswa belajar karena jika kondisi tersebut tidak nyaman maka belajar siswapun juga akan menjadi tidakk nyaman. Kedua, faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang digolongkan dua macam yaitu hardware dan software. Hardware seperti Gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas sekolah, dan sebagainya. Software seperti kurikulum sekolah, peraturan sekolah, dan lain sebagainya. Ketiga, faktor materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa, maka dari itu pemberian pembelajaran harus sesuai dengan usai dan kemampuan siswa. Berdasarkan pendapat ahli yang telah dipaparkan di atas peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar. seperti. lingkungan.. Faktor-faktor. tersebut. dapat. mempengaruhi hasil belajar siswa di dalam kelas. Pada.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. penelitian ini berkaitan dengan hasil belajar matematika materi bangun datar. 4. Matematika a. Pengertian matematika James (dalam Hasratuddin, 2014: 30) mengemukakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan goemetri. Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Trizulfianto dkk, 2017: 196) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan. hubungan-hubungan. kuantitatif. dan. keruangan. sedangkan teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Sedangkan menurut Novitasari (2016: 8) pelajaran matematika adalah suatu pelajaran yang berhubungan dengan banyak konsep. Berdasarkan teori-teori menurut para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa matematika adalah Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang digunakan untuk mempermudah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika juga memiliki tujuan yang baik untuk siswa..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. b. Tujuan matematika Menurut KTSP 2006 yang disempurnakan pada kurikulum 2013 (dalam Latif & Akib, 2016: 208), mencantumkan tujuan pembelajaran matematika sebagai berikut: 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepatdalam pemecahan masalah. 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3) Memecahkan masalah. 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa ingintahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Demangan Baru 1 ini berfokus pada satu materi yaitu bangun datar. c. Bangun datar Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Kompetensi Dasar (KD) 3.9 yaiu menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua, dan 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. persegi, persegipanjang, dan segitiga termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua, dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Fokus materi yang peneliti ambil adalah keliling dan luas bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga pada bangun datar. Keliling dan luas bangun datar akan dijelaskan di bawah ini: 1) Keliling Keliling bangun datar adalah jumlah keseluruhan sisi yang dimiliki oleh suatu bangun datar. Pada penelitian ini berfokus pada bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. a) Persegi Suatu persegi mempunyai dua diagonal yang saling berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua bagian yang sama.. Rumus mencari keliling persegi: Mencari keliling persegi K=4xs Keterangan: K= keliling S= sisi Menentukan sisi persegi jika diketahui kelilingnya K. S= 4. Keterangan:.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. K= keliling S= sisi Mencari keliling jika diketahui luas Mencari sisi terlebih dahulu dengan rumus s= √𝐿 kemudian mencari keliling K = 4 x s. b) Persegi Panjang. Rumus: a.. Rumus mecari keliling persegi panjang K=p+l+p+l K = (2 x p) + (2 x l) K = 2 x (p + l) Keterangan: K= keliling p= panjang l= lebar. b. Rumus mencari panjang jika diketahui keliling persegi panjang 𝐊. p= 𝟐 -l c. Rumus mencari luas jika diketahui keliling persegi panjang 𝐊. l= 𝟐 -p.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. c) Segitiga Bangun segitiga memiliki beberapa jenis yang berbeda bentuknya, yaitu jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya, dan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya. Rumus: (1) Rumus mencari keliling segitiga: K=a+b+c (2) Rumus mencari sisi segitiga sama sisi jika diketahui keliling segitiga: Karena rumus keliling K = a + b + c atau K = a + a + a K=3xa 𝐊. Maka mencari sisi adalah s= 𝟑. (3) Rumus mencari keliling jika salah satu sisi segitiga tidak diketahui Rumus mencari sisi miring a: a= √𝑐 2 − 𝑏² Rumus mencari sisi miring b: b= √𝑐 2 − 𝑎² Rumus mencari sisi miring c: c= √𝑎2 + 𝑏².

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 2) Luas Luas bangun datar adalah banyaknya persegi dengan sisi satu satuan panjang yang menutupi seluruh bangun datar tersebut. Pada penelitian ini berfokus pada bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. a) Persegi Rumus: Rumus mencari luas persegi L=sxs Rumus mencari sisi jika diketahui luas persegi s=L Rumus mencari luas jika diketahui keliling persegi 𝐊. s=K atau s= 𝟒. b) Persegi Panjang; Macam-macam rumus mencari luas persegi panjang adalah sebangai berikut: (1) Rumus mencari luas persegi panjang L=pxl Keterangan: L= luas p= panjang l= lebar (2) Rumus mencari panjang jika di ketahui lebar dan luas 𝑝=. L 𝑙.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. (3) Rumus mencari lebar jika di ketahui panjang dan luas 𝑙=. L 𝑝. (4) Rumus mencari luas jika diketahui keliling dan lebar persegi panjang K. 𝑝 = 2 -l c) Segitiga Rumus: (1) Rumus mencari luas segitiga 1. L = 2x a x t (2) Rumus mencari alas jika diketahui luas segitiga a=. 2xL 𝑡. Pada penjelasan di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa, materi bangun datar merupakan suatu materi yang dipelajari di kelas IV sekolah dasar. Materi ini mengajarkan pada siswa untuk mengetahui mencari luas serta keliling dari suatu bangun datar, Keliling bangun datar adalah jumlah keseluruhan sisi yang dimiliki oleh suatu bangun datar. Sedangkan luas bangun datar adalah banyaknya persegi dengan sisi satu satuan panjang yang menutupi seluruh bangun datar tersebut. Pada penelitian ini berfokus pada bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. Bangun datar menurut Soenarjo (2008: 100) bangun datar merupakan bangun yang seluruh bagiannya terletak pada bidang (permukaan) datar. Bangun datar disebut juga bangun dua dimensi..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Peningkatan. hasil. belajar. dan. juga. keterampilan. kreativitas. menggunakan bantu model Problem Based Learning (PBL).. 5. Model Problem Based Learning (PBL) a. Pengertian model Problem Based Learning (PBL) Duch (dalam Shoimin, 2014: 130) mengemukakan bahwa Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah model pengajaran yang bercirikan adanya masalah nyata sebagai konteks untuk para siswa belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Menurut Arends (dalam Hosnan 2014: 295) model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran pada siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiry, memandirikan siswa dan meningkatkan dan meningkatkan kepercayan diri sendiri. Sedangkan menurut Suprijono (2016: 202) model Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa agar mereka menyelidikinya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Model Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan suatu model pembelajaran yang mempunyai ciri pembelajaran berbasis masalah, di mana dalam proses pembelajaran.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. siswa belajar memecahkan suatu permasalah nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa memperoleh suatu pengetahuan. b. Langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) Menurut Sugiyanto (2010: 159) ada lima tahapan dalam model Problem Based Learning (PBL) dan prilaku yang dibutuhkan guru, yaitu: 1) Memberikan orientasi tentang permasalahnya kepada siswa Guru membahas tujuan pelajaran, mendeskripsikan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam mengatasi masalah. 2) Mengorganisasikan siswa untuk meneliti Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya. 3) Membantu investigasi mandiri dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mendapatakan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen dan mencari penjelasan dan solusi 4) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasilhasil yang tepat, seperti laporan, rekaman video dan model-model. Serta membantu mereka untuk menyampaikan kepada orang lain. 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Guru. membantu. siswa. untuk. melakukan. refleksi. investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan.. terhadap.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. c. Tujuan Model Problem Based Learning (PBL) Tujuan Model Problem Based Learning menurut Suprijono (2016: 204) adalah pengembangan keterampilan siswa untuk belajar mandiri, mengembangkan keterampilan meneliti, dan kemampuan memecahkan masalah, serta membentuk perilaku dan keterampilan sosial. d. Karakteristik model Problem Based Learning (PBL) Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow dan Min liuw (dalam Shoimin, 2014: 130) menjelaskan karakteristik dari Problem Based Learning (PBL), yaitu: 1) Learning is student-centered Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitik beratkan kepada siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme di mana siswa di dorong untuk dapat mengembangkan pengetahuan sendiri. 2) Authentic problem from the organizing focus for learning Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti. 3) New information acquired through self-derected learning Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. 4) Learning occurs in small groups Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha membangun pengetahuan secara kolaboratif, PBL dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menurut pembagian tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas. 5) Teacher act as facilitators Pada pelaksanaan PBL, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong mereka agar mencapai target yang hendak dicapai. e. Kelebihan dan kekurangan model Problem Based Learning (PBL) Kelebihan dan kekurangan model Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut Shoimin (2014: 132) adalah sebagai berikut: 1) Kelebihan: a) Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata. b) Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar. c) Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi. d) Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok..

Gambar

Tabel 2.1 Kesimpulan Indikator Keterampilan Kreativitas
Gambar 2.1 Peta Literatur Penelitian yang Relevan
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Kondisi di lapangan:
Gambar 3.1 Siklus PTK model Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Suyadi,  2012: 19)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Angket tersebut dapat disimpulkan bahwa para peserta dapat memperoleh manfaat dari program pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, mengetahui cara

Orang tersebut benar-benar masih aktif melaksanakan tugas mengajar sebagai Guru Tetap. Yayasan (GTY) di MI Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara terhitung mulai

Berdasarkan penelitian diperoleh simpulan bahwa, perencanaan yang dilakukan yaitu dengan menyusun RPP berkarakter, pelaksanaan dilakukan dengan pembiasaan, keteladanan,

Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan, pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui

benda yang diduga keras telah digunakan untuk melakukan tindak pidana.. hakim untuk menjatuhkan putusan terhadap terdakwa. Penggunaan kata bukti seperti yang disebutkan dalam

Pada dasarnya bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai

(1) Dalam keadaan penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan pertahanan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b belum atau tidak mampu

[r]