PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VD SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
SRI MURYANI A510090135
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
▸ Baca selengkapnya: rpp keterampilan berbicara sd kelas 5
(2)SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Drs. Mulyadi SK, SH., M.Pd.
NIP/NIK : 191
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : Sri Muryani NIM : A 510 090 135 Program Studi : PGSD
Judul Skripsi :
“PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VD SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013”
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 16 Februari 2013 Pembimbing
1
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VD SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada kelas VD SD Muhammadiyah 1 Ketelan
Surakarta peneliti menemukan masalah dalam kurangnya keterampilan berbicara
siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan banyak siswa
yang ribut sendiri dan kurang memperhatikan saat pembelajaran bahasa Indonesia.
Jumlah siswa dalam kelas VD adalah 25 siswa. Dari jumlah tersebut hanya beberapa
siswa saja yang terampil di dalam berbicara. Sedangkan siswa kelas VD yang lain
kurang terampil di dalam berbicara. Hal ini dapat dilihat ketika siswa berkomunikasi
secara lisan di dalam proses pembelajaran berlangsung, siswa dalam
mempresentasikan hasil belajar dan menyampaikan pendapat masih belum bisa
berbicara dengan bahasa yang baik dan benar, siswa masih malu dan takut berdiri di
depan kelas.
Saat ini banyak berkembang model dan metode pembelajaran yang inovatif.
Model-model pembelajaran tersebut menjadi solusi bagi dunia pendidikan yaitu
menjadikan siswa aktif dan kreatif di dalam proses pembelajaran berlangsung.
Dengan model dan metode pembelajaran yang inovatif menjadikan proses
pembelajaran yang dulunya berpusat pada guru berganti menjadi berpusat pada siswa.
Model-model pembelajaran inovatif tersebut antara lain, learning with a question
(pembelajaran di mulai dengan pertanyaan), think pair share (TPS), problem based
learning ( PBL) dan lain-lain.
Maka dengan ini penulis akan menggunakan metode pembelajaran problem
2
menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan
siswa dapat terampil berkomunikasi secara lisan, dan juga siswa dapat terampil dalam
mempresentasikan hasil belajar dan menyampaikan pendapat selama proses
pembelajaran berlangsung. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah ”Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Problem Based Learning
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VD SD Muhammadiyah 1
Ketelan Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013”.
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang penulis susun adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ketelan
Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Nopember 2012 hingga Januari
2013. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas VD SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Di dalam penelitian
ini terdapat variabel bebas yaitu metode Problem Based Learning. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan berbicara pada mata
pelajaran bahasa Indonesia.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2008: 58) “Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelasnya”.
Suharsini Arikunto, dkk (2008: 60), mengungkapkan tujuan utama PTK
adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas PTK
terdiri dari empat tahapan kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang
3
pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) dan refleksi. Yang digambarkan sebagai berikut
:
Gambar 1
Model Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto dkk (2008:74) Permasalahan baru
hasil refleksi
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan/ pengumpulan data II Refleksi II
Siklus II
Dilanjutkan ke
siklus berikutnya Apabila
permasalahan belum terselesaikan
Perencanaan Tindakan I
Refleksi I
Pelaksanaan Tindakan I
Pengamatan/ Pengumpulan data I
Pengamatan/ Permasalahan
4
Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dialog awal
Dialog awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana permasalahan yang
terjadi saat kegiatan pembelajaran berlangsung yang meliputi keterampilan
berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan hasil belajar siswa.
2. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
perilaku dan sikap sebagai solusi. Guru bahasa Indonesia kelas VD bersama
peneliti menentukan materi yang akan diajarkan sesuai dengan silabus,
merancang program pembelajaran, yang meliputi rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan diskusi mengenai materi pembelajaran yang akan
diajarkan.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan
menggunkan metode Problem Based Learning dalam suatu usaha yang
mengarah pada perbaikan dalam proses pembelajaran.
a. Siswa di jelaskan materi pembelajaran
b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok diberikan
permasalahan
c. Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalahan yang diberikan
oleh guru
d. Masing- masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
4. Pengamatan/ observasi
Pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada
5 5. Tahap refleksi
Refleksi bertujuan menganalisis kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan
untuk dilakukan perbaikan demikian seterusnya samapai tercapai hasil sesuai
dengan yag diharapkan.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data penelitian ini
dikumpulkan dari berbagai sumber.
1. Data Pokok, yaitu: Siswa kelas VD SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Guru
bahasa Indonesia kelas VD, dan orang-orang yang ada di sekitar siswa yang
dapat digali informasinya.
2. Data Primer, yaitu: arsip atau dokumentasi dan tes hasil belajar siswa.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode
wawancara, metode observasi, metode test, metode dokumentasi.
E. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pedoman
wawancara, pedoman observasi dan test.
F. Validitas Data
Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi
sumber data dan triangulasi tehnik pengumpulan data.
G. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan
keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode Problem Based
Learning (PBL) ditandai dengan,
1. Aspek keterampilan berbicara dalam lafal dapat meningkat 75% dari 25 siswa
yaitu 19 siswa.
2. Aspek keterampilan berbicara dalam tata Bahasa dapat meningkat 75% dari
6
3. Aspek keterampilan berbicara dalam kosa kata dapat meningkat 75% dari 25
siswa yaitu 19 siswa.
4. Aspek keterampilan berbicara dalam isi pembicaraan dapat meningkat 75%
dari 25 siswa yaitu 19 siswa.
5. Aspek keterampilan berbicara dalam pemahaman dapat meningkat 75% dari
25 siswa yaitu 19 siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Hasil Penelitian Siklus I
1. Keterampilan Berbicara
a. Dalam aspek Lafal dalam berbicara diperoleh skor 49,5 atau sebesar
49,5% yaitu 12 siswa tidak ada kesalahan/penyimpangan yang berarti
dalam lafal, siswa sudah sempurna tekanan sudah mendekati standar,
tidak tampak adanya pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah,
sedangkan yang lainnya masih kurang di dalam aspek tersebut.
b. Dalam aspek Tata Bahasa dalam berbicara diperoleh skor 49,5 atau
sebesar 49,5 % yaitu 12 siswa hampir tidak melakukan kesalahan,
sedangkan lainnya masih melakukan kesalahan dalam aspek keterampilan
berbicara tersebut.
c. Dalam aspek Kosa Kata dalam berbicara diperoleh skor 64,5 atau sebesar
64,5% yaitu 16 siswa dapat menggunakan kata-kata dan ungkapan dengan
baik, sedangkan lainnya belum mampu dalam aspek keterampilan
berbicara tersebut.
d. Dalam aspek penguasaan isi pembicaraan diperoleh skor 54,5 atau sebesar
7
baik dan rrutin sedangkan siswa lainnya belum mampu dalam aspek
keterampilan berbicara tersebut.
e. Dalam aspek pemahaman dalam berbicara diperoleh skor 65 atau sebesar
82% yaitu 16 siswa dapat memahami masalah tanpa kesulitan, sedangkan
lainnya belum mampu dalam aspek keterampilan berbicara tersebut.
Sebagai penjelas berikut peneliti sajikan tabel perbandingan
peningkatan keterampilan berbicara siswa pra siklus dan siklus I, sebagai
berikut.
Tabel 1
Perbandingan Tingkat Keterampilan Berbicara Siswa
Pra Siklus dan Siklus I
Ket. Aspek keterampilan Berbicara
Lafal Tata
Bahasa
Kosa Kata
Isi Pembicaraan
Pemahaman
Pra-Siklus 27 25 42 27 44
27% 25% 42% 27% 44%
Siklus I 49,5 49,5 64,5 54,5 65
49,5% 49,5% 64,5% 54,5% 65%
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat grafik keaktifan siswa pada
8 Grafik 1
Tingkat Keterampilan Berbicara Siswa Pra Siklus dan Siklus I
Indikator pencapaian yang dikehendaki adalah jika jumlah
keterampilan berbicara ≥75% dari jumlah siswa. Dari data diatas diperoleh
keterangan bahwa keterampilan berbicara siswa belum mencapai indikator
yang dikehendaki sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
2. Hasil Belajar
Berdasarkan perolehan rata-rata data dapat disimpulkan bahwa siswa
yang tuntas pada pra-siklus sebanyak 11 siswa atau sebesar 44%, siswa yang
tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau sebesar 54%. Pada siklus I siswa yang
tuntas sebanyak 15 siswa atau sebesar 60% naik 16% dari pra-siklus, dan
siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa atau 40% atau turun 14% dari
pra-siklus. Sebagai penjelas berikut akan peneliti sajikan tabel perbandingan
9 Tabel 2
Presentase Hasil Belajar Pra Siklus dengan Siklus 1
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas
Pra-Siklus 11 14
44% 56%
Siklus I 15 10
60% 40%
Sebagai penjelas perbandingan peningkatan hasil belajar pra siklus
dengan siklus I pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan
berbicara terlihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 2
Presentase Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
B. Refleksi Hasil Penelitian Siklus II 1. Keterampilan Berbicara Siswa
a. Dalam aspek Lafal dalam berbicara diperoleh skor 79 atau sebesar 79%
yaitu 24 siswa tidak ada kesalahan/penyimpangan yang berarti dalam
lafal, siswa sudah sempurna tekanan sudah mendekati standar , tidak
tampak adanya pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah. Sedangkan
10
b. Dalam aspek Tata Bahasa dalam berbicara diperoleh skor 76 atau sebesar
76% yaitu 23 siswa hampir tidak melakukan kesalahant, sedangkan
lainnya masih melakukan kesalahan dalam aspek keterampilan berbicara
tersebut.
c. Dalam aspek Kosa Kata dalam berbicara diperoleh skor 82 atau sebesar
82% yaitu 23 siswa dapat menggunakan kata-kata dan ungkapan dengan
baik, sedangkan lainnya belum mampu dalam aspek keterampilan
berbicara tersebut.
d. Dalam aspek penguasaan isi pembicaraan diperoleh skor 79 atau sebesar
79% yaitu 24 siswa dapat menguasai alur pembicaraan dengan sangat baik
dan rrutin sedangkan lsiswa ainnya belum mampu dalam aspek
keterampilan berbicara tersebut.
e. Dalam aspek pemahaman dalam berbicara diperoleh skor 82 atau sebesar
82% yaitu 24 siswa dapat memahami masalah tanpa kesulitan, sedangkan
lainnya belum mampu dalam aspek keterampilan berbicara tersebut.
Sebagai penjelas berikut peneliti sajikan tabel perbandingan
peningkatan keterampilan berbicara siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus
II, sebagai berikut.
Tabel 3
Perbandingan Tingkat Keterampilan berbicara Siswa
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Keterangan
Aspek Keterampilan Berbicara
Lafal Tata
Bahasa Kosa Kata Isi Pembicaraan Pemahaman
Pra Siklus 27 25 42 27 44
27% 25% 42% 27% 44%
Siklus I 49,5 49,5 64,5 54,5 65
49,5% 49,5% 64,5% 54,5% 65%
Siklus II 79 76 82 79 82
11
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat grafik keterampilan berbicara
siswa pada kegiatan pra siklus, siklus I dan Siklus II sesuai grafik di bawah
ini.
Grafik 3
Perbandingan Tingkat Keterampilan Berbicara Siswa
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan adanya peningkatan
keterampilan berbicara siswa dalam siklus I dan siklus II, sehingga penelitian
ini dihentikan karena keterampilan berbicara siswa kelas VD dalam setiap
aspek yang diteliti telah mencapai ≥ 75% setelah diterapkan metode Problem
Based Learning. 2. Hasil belajar
Hasil belajar siklus II sebanyak 22 siswa atau 88% telah tuntas,
12
Sebagai penjelas berikut peneliti sajikan tabel perbandingan peningkatan hasil
belajar siswa pra-siklus, siklus I, dan siklus II.
Tabel 4
Perbandingan Hasil Belajar Pra-siklus, Siklus I, dan Siklus II
Hasil Belajar
Pra-Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 11 15 22
Presentase 44% 60% 88%
Tidak Tuntas 14 10 3
Presentase 56% 40% 12%
Sebagai penjelas perbandingan peningkatan hasil belajar siklus I dan II
pada mata pelajaran Matematika terlihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4
Presentase Hasil Belajar Pra-siklus, Siklus I, dan Siklus II
PENUTUP A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukna secara kolaborasi antara
13
1 Ketelan Surakarta mengenai mengenai peningkatan keterampilan berbicara pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode Problem Based Learning (PBL)
pada siswa kelas VD SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajaran
2012/2013. Dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Peningkatan keterampilan berbicara tersebut
terlihat dalam 5 aspek berikut ini.
a. Lafal dan Intonasi sebelum tindakan 27%, pada siklus I 49,5%, dan pada
siklus II mencapai 79%.
b. Pemilihan kata sebelum tindakan 25%, siklus I 49,5%, dan siklus II
mencapai 76%.
c. Struktur kalimat yang digunakan sebelum tindakan 42%, siklus I 64,5%,
dan siklus II mencapai 82%
d. Penguasaan Topik sebelum tindakan 27%, siklus I 54,5%, siklus II
mencapai 79%
e. Kelancaran sebelum tindakan 44%, siklus I 65%, siklus II mencapai 82%
2. Pembelajaran melalui metode Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang berdampak pada hasil
belajar Bahasa Indonesia yang meningkat. Hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa pada materi persoalan faktual dan drama, yaitu sebelum ada tindakan
sebesar 44%, pada siklus I mencapai 60%, dan pada siklus II mencapai 88%.
B. Saran
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini, peneliti dapat
menyampaikan beberapa saran dan berharap semoga bermanfaat untuk kita semua
dalam hal meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia. Adapun saran yang dapat disampaikan peneliti adalah sebagai
14 1. Guru
a. Guru dapat menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) untuk
pertimbangan dan alternatif pembelajaran bahasa Indonesia dan mata
pelajaran yang lain.
b. Guru dapat menggabungkan strategi Bermain Jawaban dengan strategi
yang lainnya. Sehingga pembelajaran akan semakin aktif, inovatif dan
menyenangkan.
2. Peneliti Selanjutnya
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi dalam melakukan penelitian
khususnya yang berkaitan dengan metode Problem Based Learning (PBL).
b. Peneliti berikutnya diharapakan dapat mengembangkan ide atau gagasan
yang lebih baik dalam membuat suatu strategi yang baru yang lebih
inovatif dan menyenangkan.
c. Dapat memperluas faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Anne ahira. 2011. Berbicara di depan Umum. (http://www.anneahira.com/bicara-di-depan-umum.htm) (online). diakses pada tanggal 25 November 2012.
Arin. 2011. Tujuan dan ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia. (http://arinil.wordpress.com/2011/01/30/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran-bahasa-indoesia-sdmi/) diakses pada tanggal 25 November 2012.
Depdiknas, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2006. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia SD dan MI. Jakarta: pusat kurikulum, balitbang depdiknas.
Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta: Bp. Cipta Jaya.
Guntoro. 2010. Keterampilan Berbicara
(http://www.scribd.com/doc/19743701/keterampilan-berbicara/). (online). diakses pada tanggal 25 November 2012.
H. G. Tarigan,. 1990. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Isah Cahyani dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. UPI Pers: Bandung.
Jubaedah, Siti. 2010. Bab II Tinjauan Teoritis Keterampilan Berbicara dan Penggunaan Median Boneka Tangan.
Novi Resmini. 2006. Bahan Belajar Mandiri: Pembinaan dan Pengembangan Pembalajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Pers.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Konstektual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press.
Puji Santoso. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, Catakan ke 8. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode penelitian pendidikan. Surakarta: Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2011.
Sugiyono. 2009. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R& D. Bandung. Alfabeta cetakan ke 8.
Suharsimi, Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Jakarta.
Taufik Amir. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Laerning
Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era
Pengeahuan.Jakarta: Prenada Media Group.
Wina Sanjaya,. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Cetakan ke 5. Jakarta: Prenada Media Group.
Yeti Mulyati. 2007. Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta. UT.
Danang Sugeng Riyadi. 2011. Penerapan metode PBL untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi makhluk hidup dan lingkungan pada siswa kelas IV SD N Kartosura 4 tahun pelajaran 2010/201. UMS: Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan.
Ulya Qorina. 2011. Meningkatkan Kualitas Keterampilan Berbicara Dengan Media Film Documenter Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Donohudan Tahun pelajaran 2011/2012. UMS: Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan.
Wahyu Setyo Wibowo. 2011. Upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan PBL (problem based learning) pada kelas V SD N Tempursari tahun pelajaran 2011/2012. UMS: Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan.