• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran Soal

3.6.1 Validitas Instrumen Penelitian

a) Pengertian

Azwar (2008: 5-6) menyatakan bahwa validitas berasal dari

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Suatu tes

atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi

apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksung dilakukan pengukuran

tersebut.

b) Validitas yang digunakan di dalam penelitian

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas isi.Menurut Azwar (1997: 45-53) validitas isi adalah validitas

yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis

rasional atau melalui expert judgment.Pertanyaan yang dicari

jawabannya dalam validasi ini adalah “sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak

diukur” atau “sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur”.

Validitas isi menurut Azwar (1997: 45-53) terbagi menjadi

dua tipe, yaitu validitas muka dan validitas logik. Tipe validitas

tersebut adalah :

1. Validitas muka

Validitas muka adalah tipe validitas yang paling rendah

signifikannya karena hanya didasarkan pada penilaian

terhadapformat penampilan tes.

Validitas logik disebut juga sebagai validitas

sampling.Validitas tipe ini menunjukkan sejauhmana isi tes

merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur.

Validitas isi terdapat dalam instrumen tes berbentuk pilihan

ganda.Dalam penelitian ini, validitas isi dapat ditempuh dengan

menggunakan validitas (expert judgement) dan validitas empiris. Validitas (expert judgement)yaitu membuat instrumen penelitian sebaik mungkin dan di konsultasikan kepada yang ahli. Validitas

empiris yaitu membuat instrumen penelitian sebaik mungkin dan

dikonsultasikan kepada yang ahli, kemudian diujikan di lapangan.

c) Validasi Instrumen Minat

Penelitian ini, instrumen minat divalidasi dengan

menggunakan validitas expert judgement dan empiris.Skala minat dan observasi pada penelitian ini telah divalidasi oleh dosen. Hal ini

bertujuan supaya instrumen minat belajar yang dibuat peneliti,

benar-benar sesuai dengan indikator sehingga penelitian ini dapat

valid.Kemudian skala minat dan observasi siap diujikan di lapangan

yaitu SD Kanisius Jetisdepok. Uji validitas skala sikap memperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 6. Perhitungan SPSS Skala Sikap Minat

No Person Corelation Sig (2-tailed) Keterangan

1 0.650” 0.003 Valid

2 0.461 0.054 Tidak Valid 3 0.179 0.477 Tidak Valid

4 0.555’ 0.017 Valid

6 0.438 0.069 Tidak Valid 7 0.129 0.609 Tidak Valid 8 0.205 0.414 Tidak Valid 9 0.557’ 0.016 Valid 10 0.468 0.50 Tidak Valid 11 0.583’ 0.011 Valid 12 0.737” 0.000 Valid 13 0.656” 0.003 Valid 14 0.321 0.195 Tidak Valid 15 0.528’ 0.024 Valid 16 0.667” 0.003 Valid 17 0.789” 0.000 Valid 18 -0.073 0.773 Tidak Valid 19 0.613” 0.007 Valid 20 0.617” 0.006 Valid 21 0.529’ 0.024 Valid 22 0.578’ 0.012 Valid 23 0.739” 0.000 Valid 24 0.539’ 0.021 Valid 25 0.371 0.130 Tidak Valid 26 0.669” 0.002 Tidak Valid 27 0.409 0.092 Valid 28 0.816” 0.000 Valid 29 0.409 0.092 Tidak Valid 30 0.784” 0.000 Valid

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

d) Validasi Instrumen Prestasi Belajar

Dalam penelitian ini validitas perangkat pembelajaran

menggunakan expert judgment.Perangkat pembelajaran divalidasi oleh guru kelas IV dengan menggunakan rubrik validasi perangkat

pembelajaran.Kriteria perhitungan interval skor validasi perangkat

pembelajaran dengan PAP tipe II. Hasil perhitungan dapat dilihat pada

Tabel 7. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat Pembelajaran

Expert

Judgement Komponen yang dinilai Skor RPP Guru Kelas V SD Kanisius Jetisdepok Kesesuaian antara SK, KD dan Indikator 5

Kesesuaian antara indikator dengan tujuan pembelajaran

5

Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan

4

Penggunaan bahasa dan tata tulis baku

5

Kesesuaian rubrik observasi dengan aspek perkembangan belajar siswa

4

Kualitas rubrik penilaian 4 Kesesuaian antara KD dengan materi 5 Rumusan petunjuk pengerjaan LKS mudah dipahami siswa 5 Rata-rata 4,62

Tabel 8. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Interval skor Keterangan

4, 5 – 5 Sangat Baik 4 – 4, 49 Baik

3, 25 – 3, 99 Cukup 2, 75 – 3, 24 Tidak Baik

0 – 2, 74 Sangat Tidak Baik

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh rata-rata 4,62

dengan keterangan sangat baik, maka perangkat pembelajaran yang

dibuat peneliti dapat digunakan dalam penelitian.

Validasi instrumen soal diujikan di lapangan kepada siswa

kelas VI SD Kanisius Jetisdepok.Sebelum diujikan ke lapangan,

peneliti berkonsultasi kepada ahli. Setelah diujikan ke lapangan dan

memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil perhitungan SPSS tes prestasi

No Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keterangan 1 0,648” 0,009 Valid 2 0,127 0,651 Tidak valid 3 0,645” 0,009 Valid 4 -0,076 0,789 Tidak valid 5 0,648” 0,009 Valid 6 0,745” 0,001 Valid 7 0,511 0,052 Tidak valid 8 0,550’ 0,034 Valid 9 0,406 0,133 Tidak valid 10 0,287 0,300 Tidak valid 11 0,645” 0,009 Valid 12 0,467 0,080 Tidak valid 13 0,685” 0,005 Valid 14 0,550’ 0,034 Valid 15 0,550’ 0,034 Valid 16 0,115 0,684 Tidak valid 17 0,765” 0,001 Valid 18 0,406 0,133 Tidak valid 19 0,844” 0,000 Valid 20 0,645” 0,009 Valid 21 0,287 0,300 Tidak valid 22 0,844” 0,000 Valid 23 0,326 0,235 Tidak valid 24 0,510 0,052 Tidak valid 25 0,310 0,261 Tidak valid 26 0,665” 0,007 Valid 27 0,552’ 0,033 Valid 28 -0,760” 0,001 Valid 29 0,394 0,147 Tidak valid 30 0,628’ 0,12 Valid 31 -0,134 0,633 Tidak valid 32 -0,564’ 0,028 Valid 33 0,326 0,235 Tidak valid

34 -0,760” 0,001 Valid 35 0,804” 0,000 Valid 36 -0,564’ 0,028 Valid 37 -0,564’ 0,028 Valid 38 0,804” 0,000 Valid 39 -0,020 0,945 Tidak valid 40 0,665” 0,007 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01level (2-tailed) *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Setelah peneliti melakukan uji validitas tes prestasi di

dapatkan hasil bahwa 24 soal yang valid dari 40 soal yang diujikan.

3.6.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian

Menurut Purwanto (1986: 138) reliabilitas adalah ketetapan atau

ketelitian suatu alat evaluasi.Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan

reliable, jika tes/alat tersebut dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif.Jadi yang dipentingkan dalam reliabilitas adalah ketelitiannya,

sejauh mana tes atau alat tersebut dapat dipercaya kebenarannya.

Menurut Azwar ( 1997: 4) reliabilitas adalah keajegan. Ide pokok yang

terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Menurut Masidjo (1995: 209) reliabilitas

adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan kostitensi

hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan

ketelitian hasil Koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu

bilangan antara -1,00 sampai dengan 1,00. Koefisien menurut Masidjo

Tabel 10. Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi (Tingkat Minat Siswa)

Kualifikasi (Kategori Minat) 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah

negatif – 0,20 Sangat Rendah

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus belah

dua.Pada hasil uji reliabilitas terhadap alat ukur tersebut digunakan

teknik Alpha Cronbach. Hasil pengujian reliabilitas untuk minat siswa menunjukkan koefisien reliabilitas 0,74 dengan kategori tinggi.

3.6.3 Indeks Kesukaran

Pada penelitian ini, soal tes prestasi pada siklus 1 dicari indeks

kesukarannya.Masidjo (1995: 189) menjelaskan bahwa indeks kesukaran

(IK) adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban

benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh

dari suatu item. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat

kesukaran soal:

Keterangan:

IK = indeks kesukaran soal

B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item

N = jumlah seluruh siswa

Skor maksimal = besarnya skor yang dituntuk oleh suatu jawaban benar

dari suatu item.

N x Skor maksimal = Jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh

siswa dari suatu item.

Setelah didapat perhitungan indeks kesukaran (IK), perhitungan

dari masing-masing item itrem soal tersebut dikategorikan di dalam soal

mudah sekali, mudah, sedang/cukup mudah, sukar, dan sukar sekali.

Gambaran kualifikasi tersebut adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995:

192) :

Tabel 11. Kategori Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Minat Siswa Kategori Minat

0,81 – 1,00 Mudah Sekali (MS) 0,61 – 0,80 Mudah (Md)

0,41 – 0,60 Sedang/ Cukup (Sd-C) 0,21 – 0,40 Sukar (Sk)

0,00 – 0,20 Sukar Sekali (SS)

Dokumen terkait