• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah :

1. Sampel kasus adalah penderita malaria (+) yang telah didiagnosis oleh puskesmas atau puskesmas pembantu di tahun 2012 menderita malaria (+) yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

2. Sampel kontrol adalah bukan penderita malaria (+) yang tidak pernah didiagnosis oleh puskesmas atau puskesmas pembantu di tahun 2012 menderita malaria (+) yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

3. Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada di dalam diri penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang menjadi faktor risikonya untuk menderita malaria. Faktor internal dalam penelitian ini terdiri atas:

a. Karakteristik individu adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang menjadi faktor risikonya untuk menderita malaria. Karakteristik individu dalam penelitian ini terdiri dari:

− Umur adalah usia penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhirnya.

− Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

− Pekerjaan adalah upaya atau kegiatan rutin yang dilakukan penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

− Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang telah diluluskan oleh penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja

Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

− Pendapatan adalah nilai nominal uang yang diperoleh penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan sebagai hasil dari pekerjaannya tiap bulannya.

b. Perilaku pencegahan malaria adalah bentuk respon yang merupakan hasil dari stimulus atau rangsangan yang mendasari penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan untuk bertindak mencegah penularan malaria. Perilaku pencegahan malaria dalam penelitian ini terdiri dari:

− Kebiasaan penggunaan anti nyamuk adalah perilaku yang dilakukan penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dalam upaya pencegahan penularan malaria berupa penggunaan anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk penular malaria.

− Kebiasaan tidak menggantung baju adalah perilaku yang dilakukan penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja

Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dalam upaya pencegahan penularan malaria berupa tidak menggantung baju sebagai tempat peristirahatan nyamuk malaria.

− Penggunaan kelambu adalah perilaku yang dilakukan penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dalam upaya pencegahan penularan malaria berupa menggunakan kelambu saat tidur pada malam hari.

4. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada di luar diri penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang menjadi faktor risikonya untuk menderita malaria. Faktor eksternal dalam penelitian ini terdiri atas:

a. Lingkungan fisik rumah adalah keadaan rumah kediaman penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di Kabupaten Asahan yang kondisi ataupun letaknya memungkinkan terjadinya penularan malaria. Lingkungan fisik rumah dalam penelitian ini terdiri atas:

− Genangan air adalah adanya genangan air, baik laguna, rawa-rawa, pembuangan air limbah atau sawah di sekitar rumah kediaman penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas

Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang menjadi breeding place

nyamuk penular malaria.

− Kandang hewan besar adalah ditemukan adanya kandang hewan besar beserta ternaknya di dekat rumah penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang dapat menjadi barrier dari nyamuk penular malaria.

− Dinding rumah adalah jenis dinding rumah kediaman penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang memungkinkan nyamuk penular malaria masuk ke dalam rumah.

− Ventilasi adalah jumlah atau keadaan ventilasi rumah kediaman penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang memungkinkan nyamuk penular malaria masuk ke dalam rumah. Dalam mengukur luas ventilasi dan lantai, digunakan meteran gulung merek SJT.

− Penggunaan kawat kasa adalah tersedianya kawat kasa sebagai barrier

agar nyamuk penular malaria tidak masuk ke dalam rumah kediaman penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

− Lantai rumah adalah kondisi lantai rumah penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang memungkinkan nyamuk penular malaria masuk ke dalam rumah.

b. Perilaku petugas kesehatan adalah upaya petugas kesehatan berupa tindakan untuk mencegah penularan malaria pada penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan. Perilaku petugas kesehatan dalam penelitian ini terdiri atas:

− Penyuluhan adalah kegiatan penyebaran informasi mengenai pencegahan penularan malaria kepada penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

− Penggerakan PSN adalah kegiatan yang dilakukan petugas kesehatan untuk mengajak atau menggerakkan penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

− Pengobatan adalah tindakan adekuat berupa memberikan pengobatan sesuai prosedur bagi penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

c. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan adalah sarana dan prasarana kesehatan yang dibutuhkan oleh penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dalam upaya pencegahan dan pengobatan malaria. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dalam penelitian ini terdiri atas:

− Ketersediaan obat malaria adalah tersedianya obat malaria (kuantitas) untuk mengobati penderita malaria yang dibutuhkan penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai

Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan bila terjangkit malaria.

− Diagnosis malaria adalah perilaku petugas kesehatan dalam mendeteksi penderita malaria, baik melalui rapid diagnostic test ataupun secara mikroskopis pada penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

− Jarak dengan pelayanan kesehatan adalah jarak rumah penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan ke sarana pelayanan kesehatan terdekat.

− Transportasi ke pelayanan kesehatan adalah tersedianya sarana transportasi umum dari rumah penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan ke sarana pelayanan kesehatan terdekat.

d. Sumber informasi adalah seluruh sumber informasi mengenai malaria yang diperoleh penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan

Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan. Sumber informasi dalam penelitian ini terdiri atas:

− Frekuensi sumber informasi malaria adalah seberapa sering penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan menerima informasi mengenai malaria dari petugas kesehatan atau media informasi lainnya.

− Kualitas sumber informasi malaria adalah mutu sumber informasi yang memberikan informasi mengenai malaria kepada penderita dan bukan penderita malaria (+) yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

Dokumen terkait