BAB 3 METODE PENELITIAN
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
1. Faktor predisposisi adalah faktor-faktor yang diasumsikan dapat mempengaruhi Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk menggunakan kondom dalam pencegahan penyakit HIV/AIDS yang dalam hal ini dibatasi pada faktor umur, masa kerja, pengetahuan dan sikap.
a. Umur adalah lama hidup PSK sejak lahir sampai ulang tahun terakhir saat wawancara dinyatakan dalam tahun.
b. Masa kerja adalah lamanya waktu bekerja dari sejak menjalani sebagai PSK hingga saat diwawancara.
c. Pengetahuan adalah segala sesuatu informasi yang diperoleh dari proses belajar sehingga timbul pemahaman PSK tentang penggunaan kondom untuk pencegahan HIV/AIDS.
d. Sikap adalah kecenderungan PSK untuk memberikan pendapat setuju dan tidak setuju tentang penggunaan kondom untuk mencegah HIV/AIDS
2. Faktor pendukung adalah faktor yang mendukung PSK dalam menggunakan kondom a. Ketersediaan kondom adalah ada tidaknya kondom di lokalisasi Teleju terutama di
kamar agar memudahkan memperoleh kondom.
3. Faktor penguat adalah faktor pendorong PSK dalam penggunaan kondom untuk mencegah HIV/AIDS.
a. Dukungan Teman seprofesi adalah pendapat responden tentang ada tidaknya dukungan teman sekerja secara terus menerus untuk kelangsungan dalam penggunaan kondom.
b. Dukungan mucikari adalah adanya pendapat responden tentang ada tidaknya peran serta mucikari dalam penggunaan kondom baik secara langsung menyarankan atau mengharuskan PSK untuk menggunakan kondom.
c. Dukungan petugas kesehatan adalah pendapat responden tentang ada tidaknya keterlibatan petugas dalam penyediaan kondom dan memberikan informasi tentang penggunaan kondom secara terus menerus untuk pencegahan HIV/AIDS. d. Dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah pendapat responden
memberikan kondom dan penggunaannya serta menyarankan untuk menggunakan kondom.
b. Variabel dependen
1. Tindakan PSK dalam menggunakan kondom adalah PSK selalu menggunakan kondom kepada pelanggan pada saat berhubungan seks untuk pencegahan HIV/AIDS di lokalisasi Teleju Kota Pekanbaru.
3.6. Metode Pengukuran 1.Umur
Untuk mengukur umur digunakan skala ordinal dengan cara wawancara kepada responden.Umur responden < 30 tahun dikategorikan 1 dan umur responden ≥ 30 tahun dikategorikan 2 berdasarkan nilai Median dengan rincian sebagai berikut :
1. Umur Responden < 30 tahun 2. Umur Responden ≥ 30 tahun 2.Masa kerja
Untuk mengukur masa kerja responden digunakan skala ordinal dengan cara wawancara kepada responden. Responden yang bekerja sebagai PSK < 2 tahun dikategorikan 1 dan bekerja sebagai PSK ≥ 2 tahun dikategorikan 2 berdasarkan nilai Median dengan rincian sebagai berikut :
1. Bekerja sebagai PSK < 2 tahun 2. Bekerja sebagai PSK ≥ 2 tahun 3. Pengetahuan
Untuk mengukur tingkat pengetahuan digunakan skala ordinal dengan cara wawancara kepada responden. Jumlah pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan
bila responden menjawab sekaligus a, b dan c diberi nilai 3, jika 2 jawaban nilai 2 dan jika hanya 1 jawaban nilai 1. Selanjutnya ditetapkan nilai tertinggi 24 dan
nilai terendah 8. Kemudian variabel pengetahuan dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1990) :
1. Pengetahuan kurang, bila total skor responden 8-14 (< 40%) 2. Pengetahuan sedang, bila total skor responden 15-20 (40-75%) 3. Pengetahuan baik, bila total skor responden 21-24 (> 75%) 4.Sikap
Untuk mengukur sikap digunakan skala ordinal dengan cara wawancara kepada responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 9. Jawaban setuju diberi nilai 1 dan tidak setuju nilai 0. Selanjutnya ditetapkan nilai skor tertinggi 9 dan terendah 0. Responden yang menjawab setuju nilai skor > 6 ( > 75 %) dikategorikan 3, responden yang menjawab setuju nilai skor 4-6 (40-75%) dikategorikan 2 dan responden yang menjawab setuju nilai skor < 4 (<40%) dikategorikan 1. Kemudian variabel sikap dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1990) :
1. Sikap kurang, apabila total skor responden < 4 (<40%) 2. Sikap sedang, apabila total skor responden 4 – 6 (40-75%) 3.Sikap baik, apabila total skor responden 7-9 (>75%) 5. Ketersediaan Kondom
Untuk mengukur ketersediaan kondom digunakan skala ordinal dengan cara wawancara kepada responden. Untuk ketersediaan kondom disusun 4 pertanyaan. Responden yang menjawab ya diberi nilai 1 dan menjawab tidak nilai 0. Selanjutnya ditetapkan nilai tertinggi 4 dan nilai terendah 0.
Untuk menentukan ketersediaan kondom dikategorikan berdasarkan nilai Median sebagai berikut :
1. Tidak tersedia jika skor < 3 2. Tersedia jika skor ≥ 3 6. Dukungan Teman Seprofesi
Untuk mengukur dukungan teman seprofesi digunakan skala ordinal dengan cara wawancara kepada responden. Untuk mengetahui dukungan teman seprofesi disusun 5 pertanyaan. Responden yang menjawab ya diberi nilai 1 dan menjawab tidak diberi nilai 0. Selanjutnya ditetapkan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 0. Untuk mengukur dukungan teman seprofesi dikategorikan berdasarkan nilai Median sebagai berikut :
1. Tidak adanya dukungan teman seprofesi jika skor < 3 2. Adanya dukungan teman seprofesi jika skor ≥ 3 7. Dukungan Mucikari
Untuk mengukur dukungan mucikari digunakan skala ordinal dengan cara wawancara dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5. Responden yang menjawab ya diberi nilai 1 dan menjawab tidak nilai 0. Selanjutnya ditetapkan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 0. Untuk mengukur dukungan mucikari dikategorikan berdasarkan nilai Median sebagai berikut:
1. Tidak adanya dukungan mucikari jika skor < 3 2. Adanya dukungan mucikari jika skor ≥ 3 8. Dukungan Petugas Kesehatan
Untuk mengukur dukungan petugas kesehatan digunakan skala ordinal dengan cara wawancara. Pertanyaan sebanyak 5, responden yang menjawab ya diberi nilai 1 dan menjawab tidak nilai 0. Selanjutnya ditetapkan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 0.
Untuk mengetahui ada atau tidak ada dukungan petugas kesehatan dikategorikan berdasarkan nilai Median sebagai berikut :
1. Tidak ada dukungan petugas kesehatan jika skor < 3 2. Ada dukungan petugas kesehatan jika skor ≥ 3 9. Dukungan LSM
Untuk mengukur dukungan LSM digunakan skala ordinal dengan cara wawancara kepada responden. Jumlah pertanyaan sebanyak 6. Responden yang menjawab ya diberi nilai 1 dan menjawab tidak nilai 0. Selanjutnya ditetapkan nilai tertinggi 6 dan nilai terendah 0, dengan pengkategorian berdasarkan nilai Median sebagai berikut :
1. Tidak ada dukungan LSM jika skor < 3 2. Ada dukungan LSM jika skor ≥ 3
10. Tindakan PSK dalam menggunakan kondom
Variabel tindakan PSK dalam menggunakan kondom dikategorikan sebagai berikut dengan kategori :
1. Ya : bila menjawab selalu menggunakan kondom kepada pelanggan pada saat berhubungan seks.
0. Tidak : bila menjawab tidak selalu menggunakan kondom kepada pelanggan pada saat berhubungan seks
Dilakukan wawancara kepada responden dengan menggunakan alat ukur kuesioner dan skala ukur adalah ordinal.