• Tidak ada hasil yang ditemukan

Preposisi II: biaya modal saham akan meningkat dengan semakin

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

3.2 Batasan Operasional

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilai atau valuenya dipengaruhi atau ditentukan oleh nilai variabel lain. Bagi para peneliti, variabel dependen merupakan variabel utama karena fokus penelitian pada umumnya ditekankan pada perubahan yang terjadi pada variabel ini (Sinulingga, 2015:85).Variabel dependen yang digunakan dalam penelitan ini adalah Nilai perusahaan.

Nilai perusahaan merupakan suatu ukuran yang penting bagi para investor dalam berinvestasi karena nilai perusahaan diakui sebagai metode penilaian yang baik serta mencakup keseluruhan perusahaan termasuk dalam memperkirakan nilai saham dimasa yang akan datang dan menentukan besarnya modal dalam saham. Indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan di antaranya adalah PER (Price Earning Ratio) yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham

Universitas Sumatera Utara

48 (Brigham, 1999:92). Harga pasar per lembar saham dan laba per lembar saham dalam penelitian ini menggunakan data per 31 Desember 2014-2016.

Rumus yang digunakan adalah:

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif. Kata mempengaruhi dalam konteks ini mempunyai arti bahwa jika variabel independen ada, maka variabel dependen juga ada, dan jika variabel independen berubah maka nilai variabel dependen juga berubah (Sinulingga, 2015:86). Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen.

3.3.2.1 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya.

Return on equity atau profitabilitas adalah Suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan

Universitas Sumatera Utara

49 atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Committee on terminology mendefinisikan profitabilitas adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan profitabilitas adalah kelebihan (defisit) penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi (Harahap,2001:226). Profitabilitas merupakan ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan (Simamora,2000:528).

Berdasarkan dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah penghasilan yang diinginkan oleh perusahaan dalam menjual produknya pada periode akuntansi tertentu.

Pengukuran profitabilitas ini mengacu dari Return On Equity (ROE) yang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Return On Equity (ROE) yang tinggi akan dapat mendorong penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Hal ini akan mempengaruhi minat para investor untuk melakukan transaksi jual beli saham, sehingga akan meningkatkan volume penjualan saham perusahaan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

50 Dengan kata lain tingkat Return On Equity (ROE) akan memberikan pengaruh terhadap volume penjualan saham perusahaan.

Formula yang digunakan untuk menghitung Return On Equity (ROE) yakni sebagai berikut (Horne,2005:225):

3.3.2.2 Kebijakan Hutang

Hutang menurut Djarwanto (2004:34) merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang atau menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Hutang juga merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan hutang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para pemegang saham biasa.

Hutang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur.

Dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib memenuhi tagihan yang berasal dari pihak luar tersebut. Pemenuhan kewajiban ini dapat berupa pembayaran uang, penyerahan barang atau jasa kepada pihak yang telah memberikan pinjaman kepada perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

51 DER (Debt to Equity Ratio) di ukur melalui perbandingan antara total hutang dengan equitas perusahaan (Ang 1997:18). Faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukan oleh bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. DER yaitu rasio yang mencerminkan besarnya modal sendiri dijadikan jaminan hutang.

Total hutang dan modal sendiri dalam penelitian ini menggunakan data per 31 Desember 2014- 2016 yang diukur dengan formulasi sebagai berikut:

3.3.2.3 Kebijakan Dividen

Pembayaran dividen merupakan besarnya laba yang dibagikan kepada pemegang saham pada akhir tahun yang juga akan mencerminkan besarnya laba yang akan ditanamkan pada laba ditahan akhir tahun. Indikator pembayaran dividen diantaranya adalah DPR.

DPR (Dividen Payout Ratio) merupakan perbandingan antara dividen per lembar saham (DPS) dengan laba per lembar saham (EPS) (Ang, 2007: 6). Dividen per lembar saham dan laba per lembar saham pada penelitian ini menggunakan data per 31 Desember 2014-2016 yang diukur dengan formulasi sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

52 Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

No Variabel

Penelitian Definisi Indikator Skala

1. Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai saat ini. satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan yang menunjukan kemampuan

perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset dan modal

Kebijakan hutang merupakan kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal. Kebijakan hutang menggambarkan hutang jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang.

Populasi perusahaan pertambangan yang go public yang terdaftar di BEI tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 dalam penelitian ini sebanyak 41 Perusahaan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Dokumen terkait