• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian

1. Identifikasi dan Definisi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:38). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, variabel terikat dan variabel antara atau mediasi.

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Menurut Sugiyono (2012: 39) variabel independen atau bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Motivasi Belanja Hedonis (X1)

Motivasi belanja hedonis adalah motivasi konsumen untuk berbelanja karena berbelanja merupakan suatu kesenangan tersendiri sehingga tidak memperhatikan manfaat

dari produk yang dibeli. Menurut Utami (2017: 59) ada beberapa motivasi belanja hedonis tetapi penulis hanya memilih beberapa motivasi belanja hedonis dalam penelitian ini yaitu:

a) Adventure Shopping

Konsumen berbelanja karena adanya sesuatu yang dapat membangkitkan gairah berbelanjanya, merasakan bahwa berbelanja adalah suatu pengalaman dan dengan berbelanja mereka merasa memiliki dunianya sendiri.

Hal inilah yang menjadi dasar terbentuknya motivasi konsumen yang hedonis.

b) Gratification Shopping

Konsumen berbelanja sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi stres, mengatasi suasana hati yang buruk, dan berbelanja sebagai sesuatu yang spesial untuk dicoba serta sebagai sarana untuk meluapkan problema-problema yang dihadapi.

c) Idea Shopping

Konsumen berbelanja untuk mengikuti tren model-model fashion yang baru, dan untuk melihat produk serta inovasi yang baru.

2) Promosi Penjualan (X2)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan alat insentif yang beragam untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara cepat dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen.

Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan pembelian tidak terencana atau pembelian impulsif (Tjiptono, 2008: 229).

Menurut Kotler dan Keller (2009: 222) ada banyak alat promosi penjualan, tetapi dalam penelitian ini yang digunakan penulis hanya beberapa, seperti:

a) Kupon

Kupon merupakan sertifikat yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk mendapatkan penghematan yang tertulis terhadap pembelian produk tertentu.

b) Discount

Discount merupakan pengurangan harga yang menawarkan produk dengan harga khusus dengan cara menandai langsung pada label atau kemasan.

c) Garansi produk

Garansi produk merupakan janji eksplisit atau implisit oleh penjual bahwa produk akan berkinerja dengan baik, jika tidak, penjual akan memperbaikinya atau mengembalikan uang pelanggan sepanjang periode tertentu.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiyono (2012:39) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelian impulsif (Y). Pembelian impulsif merupakan keinginan mendadak untuk melakukan pembelian suatu produk tanpa perencanaan maupun keinginan pembelian sebelumnya yang tanpa melalui banyak pertimbangan dan cenderung menggunakan emosi dalam pengambilan keputusan (Paramita dkk, 2014; dalam Alviani, 2018: 16). Menurut Rook dan Fisher 1995 (dalam Rahmawati, 2018:

25) ada beberapa indikator pembelian impulsif, tetapi dalam penelitian ini penulis hanya memilih beberapa indikator saja yaitu:

1) Spontanitas

Spontanitas merupakan pembelian impulsif terjadi secara tidak terduga dan memotivasi konsumen untuk membeli saat itu

juga, seringkali karena respon terhadap stimuli visual point-of-sale.

2) Kekuatan Kompulsif

Kekuatan kompulsif adanya motivasi untuk mengesampingkan hal-hal lain dan bertindak secepatnya.

3) Ketidakpedulian Akan Akibat

Ketidakpedulian akan akibat merupakan keinginan untuk membeli dapat menjadi tidak dapat ditolak sampai konsekuensi negatif yang mungkin terjadi diabaikan.

c. Variabel Mediasi (M)

Variabel pemediasi dalam penelitian ini adalah emosi positif.

Emosi positif adalah kecenderungan sifat afektif seseorang, yang muncul sebelum terbentuknya mood, dan merupakan hasil reaksi pada lingkungan yang mendukung ketertarikan pada produk ataupun adanya promosi penjualan yang menarik akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Rachmawati, 2009; dalam Sudarsono, 2017: 18). Berikut ini adalah indikator emosi positif (positif affect) menurut Laos dan Steenkamp (2005) (dalam Rahmawati, 2018: 22):

1) Kepuasan (Contentment)

Kepuasan adalah kondisi konsumen yang mendapatkan sesuatu sesuai harapannya. Bentuk dari kepuasan adalah puas (contented), terpenuhi (fulfilled), damai (peaceful).

2) Kesenangan (Happiness)

Kesenangan mengacu pada situasi konsumen merasakan baik, penuh kegembiraan dan bahagia pada proses berbelanja.

Bentuk dari kesenangan adalah optimis (optimistic), semangat (encouraged), harapan (hopefull), senang (happy), senang (plased), kegembiraan (joyful), melegakan (relieved), mendebarkan (thrilled) dan atusias (enthusiastic).

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijadikan wilayah generalisasi. Elemen populasi adalah keseluruhan subjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah semua orang yang pernah melakukan transaksi pembelian di Shoppe di Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81) dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam suatu penelitian, bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel dari penelitian ini adalah konsumen Shopee yang pernah membeli produk di Shopee minimal 3 kali dibulan Januari 2020-Februari 2020 yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Oleh karena penulis tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah populasi, maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Cochran berikut ini:

𝑛 =𝑧2𝑝𝑞 𝑒2 Keterangan:

n = Jumlah sampel yang diperlukan

z = Harga dalam kurve normal untuk simpangan 5%, dengan nilai 1,96 p = Peluang benar 50% = 0,5

q = Peluang salah 50% = 0,5

e = Tingkat kesalahan sampel (sampling error)

Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat signifikansi 5%. Pada tingkat kepercayaan 95% dan tingkat signifikansi 5%

diperoleh z = 1,96. Toleransi tingkat kesalahan diasumsikan sebesar 10%

serta probabilitas diterima atau ditolak masing-masing 50%. Berdasarkan nilai-nilai yang telah ditentukan maka dimasukkan ke dalam rumus Cochran dan diperoleh sampel minimum sebagai berikut:

𝑛 =𝑧2𝑝𝑞 𝑒2

𝑛 = +(1,96)2(0,5)(0,5) (0,10)2 𝑛 = 96,04

Dari rumus Cochran tersebut didapat jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini minimal 96 sampel.

Dokumen terkait