• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual sebagai penegasan dalam konsep-konsep yang akan digunakan oleh peneliti agar tidak menjadi bias atau memiliki makna yang berbeda antara pembaca dan penulis. Maka, konsep yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Manajemen Strategis

Manajemen strategis menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen adalah adalah serangkaian keputusan dan tindakan manjerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. (2003: 3).

2. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan perkotaan

Pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan/bangunan (Gusfahmi: 2007).

3.4.2 Definisi Operasional

Dalam variabel penelitian ini mengenai Manajemen Strategis Dinas Pendapatan Daerah dalam Meningkatkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2015 dengan observasi awal oleh peneliti dan menemukan permasalahan dalam peningkatkan pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan di Kabupaten Pandeglang. Oleh karena itu, agar terjadinya peningkatkan pada pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan, maka diperlukannya manajemen strategi yang khusus agar dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada dengan menggunakan proses manajemen strategi menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen (2003: 9) yaitu:

a. Pengamatan lingkungan, yakni mengamati lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi manajemen strategi yang dipakai dengan meliputi analisis internal dan eksternal.

b. Perumusan stretgi, yakni mengamati perumusan strategi yang dibuat oleh pelaksana program yang terdiri dari misi, tujuan, strategi dan kebijakan yang dilaksanakan.

c. Implementasi strategi, yakni mengamati kondisi proses implementasi yang terjadi di lapangan yang dilihat dari sisi program dan anggaran.

d. Evaluasi dan pengendalian, yakni mengamati fenomena dari pengawasan terhadap suatu program dalam pelaksanaan manajemen.

3.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2012:63). Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut:

3.5.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dan masih bersifat sebagai data mentah karena belum diolah. Data ini diperoleh melalui:

1. Observasi

Observasi menurut Moloeng (2007) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Menurutnya, observasi diklasifikasikan menjadi dua cara yaitu cara berperan serta dan cara tidak berperan serta. Observasi berperan serta, pengamat melakukan dua fungsi sekaligus yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya. Namun observasi tanpa berperan serta, pengamat hanya melakukan satu fungsi yaitu mengadakan pengamatan.

Dalam penelitian ini, teknik observasi yang dipakai ialah observasi tanpa berperan serta atau disebut observasi tidak berstruktur dengan mengamati dari

jauh. Peneliti hanya sebagai pengamat saja tanpa menjadi anggota resmi organisasi yang diteliti oleh peneliti.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara peneliti dengan informan. Adapun teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah data yang diperoleh terdiri dari kutipan langsung dari orang-orang tentang pengalaman, pendapat dan pengetahuan informan penelitian. Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi yang diperlukan selama proses penelitian.

Dalam penelitian ini wawancara dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan pihak-pihak terkait penelitian, dalam rangka memperoleh informasi tentang hal-hal yang belum tercantum dalam observasi. Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan memberikan informasi mengenai strategi meningkatan pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan. Sebagaimana yang disarankan oleh Esterberg dalam Sugiyono (2008: 73) peneliti akan mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang akan dikemukakan oleh informan.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu sebagai berbagai keperluan yang dibutuhkan yaitu sampel informan kriteria informan dan pedoman wawancara yang disusun dengan rapih dan terlebih dahulu dipahami peneliti, sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian. b. Menjelaskan alasan informan terpilih dari penelitian. c. Menentukan strategi dan taktik berwawancara. d. Mempersiapkan catatan data wawancara.

Penelitian menyusun pedoman wawancara mengenai hal-hal yang nantinya menjadi acuan dalam wawancara kepada informan untuk mendapatkan informasi yang akurat. Secara garis besar pedoman wawancara yang digunakan untuk memperoleh informasi.

3.5.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui kegiatan studi kepustakaan dan dokumentasi mengenai data yang diteliti, yaitu:

1. Studi kepustakaan

Pengumpulan data ini diperoleh dari berbagai referensi yang relevan dengan penelitian yang dijalankan dan teknik ini berdasarkan text books maupun jurnal ilmiah.

2. Dokumentasi

Menurut Guba dan Lincolin (1981) dan Moleong (2007: 161) dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau film dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan dari seorang penyidik. Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan-catatan, peraturan, kebijakan, laporan-laporan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono, 2012: 82).

Dokumen terkait