• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.3. Perumusan Strateg

3.1.3.1. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi menggambarkan keadaan di masa depan yang mungkin ingin dicapai terkait dengan pilihan mendasar kemana arah organisasi dimasa yang akan datang yang mencakup tujuan spesifik (David 2006 dalam Sembara 2011). Pernyataan visi menjawab pertanyaan mengenai ingin menjadi seperti apakah kita? (David 2009). Visi adalah pernyataan gambaran akan menjadi seperti apa perusahaan dan menjelaskan cita-cita perusahaan secara umum. Umumnya visi merupakan sebuah pernyataan dalam satu kalimat.

Misi perusahaan adalah tujuan (purpose) unik yang membuat perusahaan berbeda dari perusahaan-perusahaan lainnya yang setipe dan mengidentifikasi lingkup operasi perusahaan dalam produk, pasar, dan teknologi (Pearce dan Robinson 2009). Pernyataan misi adalah pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan satu bisnis dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Secara umum menggambarkan arah masa depan suatu organisasi. Pernyataan misi yang jelas melukiskan nilai dan prioritas dari sebuah organisasi. Pernyataan misi menjawab pernyataan mengenai apakah bisnis kita? (David 2009).

Tujuan adalah hasil-hasil spesifik yang ingin diraih oleh suatu organisasi terkait dengan misi dasarnya. Tujuan sangat penting bagi keberhasilan organisasional sebab ia menyatakan arah, membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi, menjelaskan prioritas, memfokuskan koordinasi, menyediakan landasan bagi aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, serta pengontrolan (David 2009). Menurut Pearce dan Robinson (2009) tujuan jangka panjang adalah pernyataan tentang hasil yang diupayakan perusahaan untuk dicapai dalam satu periode spesifik, biasanya tiga sampai lima tahun.

3.1.3.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Menurut David (2009) audit eksternal berfokus pada upaya identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian yang berada di luar kendali suatu peruahaan. Audit eksternal mengungkap peluang-peluang dan ancaman-ancaman besar yang dihadapi suatu organisasi sehingga manajer dapat merumuskan strategi guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan menghindar atau meminimalkan dampak dari ancaman yang muncul.

Analisis lingkungan eksternal adalah upaya untuk memeriksa kondisi lingkungan eksternal perusahaan, baik berupa kondisi yang memberikan peluang bagi perusahaan maupun kondisi yang mengancam perusahaan. Lingkungan eksternal menurut Pearce dan Robinson (2009) adalah faktor-faktor diluar kontrol perusahaan yang mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap arah dan tindakan, struktur organisasi, serta proses internal. Menurut David (2009) lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori luas yaitu kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, buaya dan demografis, kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum, kekuatan teknologi, dan kekuatan kompetitif.

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat perusahaan beroperasi (Pearce dan Robinson 2009). Keadaan ekonomi di suatu daerah atau Negara tempat perusahaan berada dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Keadaan ekonomi berada di luar kontrol perusahaan namun dapat memberikan ancaman maupun peluang bagi perkembangan perusahaan.

2. Faktor Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan

Perubahan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak yang besar atas hampir semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Tren-tren sosial, budaya, demografis, dan lingkungan membentuk cara orang hidup, bekerja, memproduksi, dan mengonsumsi. Tren-tren baru itu menciptakan jenis konsumen yang berbeda dan, konsekuensinya, menciptakan kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yang berbeda pula (David 2009).

3. Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum

Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor politik, pemerintahan, dan hukum, karenanya, dapat mempresentasikan peluang atau ancaman baik bagi organisasi kecil maupun besar (David 2009).

4. Faktor Teknologi

Perubahan dan penemuan teknologi yang revolusioner memiliki dampak yang dramatis terhadap organisasi (David 2009). Kemajuan teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan produk baru, tetapi juga mencakup cara-cara pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. 5. Faktor Kompetitif

Salah satu bagian penting dari audit eksternal adalah mengidentifikasi perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan, kapabilitas, peluang, ancaman, tujuan, dan strategi mereka. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing penting bagi perumusan strategi yang berhasil (David 2009). Pesaing bagi perusahaan merupakan pelaku usaha terkait. Persaingan dengan pelaku-pelaku usaha terkait dapat mempengaruhi kualitas produk dan keuntungan perusahaan.

Gambar 5. Model Lima Kekuatan Porter Sumber : David (2009) Kekuatan tawar - menawar penjual atau pemasok Potensi pengembangan produk substitusi Kekuatan tawar- menawar pembeli atau konsumen Persaingan antar perusahaan sejenis Kemungkinan masuknya pesaing baru

Kekuatan kompetitif berdasarkan Model Lima Kekuatan Porter terdiri dari perpaduan lima kekuatan kompetitif yaitu persaingan antar perusahaan sejenis, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk-prouk pengganti, daya tawar pemasok, serta daya tawar konsumen. Ilustrasi kelima kekuatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.

1. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis

Persaingan antar perusahaan sejenis dapat dimenangkan oleh perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dibanding perusahaan pesaingnya. Persaingan antar perusahaan sejenis umumnya sangat kuat pengaruhnya pada perusahaan dibanding keempat kekuatan kompetitif lainnya.

2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru

Masuknya pesaing baru pada suatu industri menyebabkan kemungkinan pangsa pasar perusahaan akan berkurang. Perusahaan harus mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan masuknya pesaing baru, terutama pesaing baru yang merupakan perusahaan kuat. 3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi

Perusahaan berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan penghasil produk substitusi. Hal ini disebabkan oleh kesamaan fungsi produk yang dapat menyebabkan konsumen beralih pada produk substitusi.

4. Kekuatan Tawar-Menawar Penjual atau Pemasok

Dominasi pengaruh pemasok pada perusahaan ditentukan dari seberapa besar kebergantungan perusahaan pada pemasok. Semakin tinggi kebergantungannya, semakin tinggi kekuatan daya tawar pemasok pada perusahaan. Tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok dapat disebabkan oleh sedikitnya jumlah pemasok, jumlah pasokan suplai sedikit, dan biaya penggantian bahan baku cukup mahal.

5. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli atau Konsumen

Tingginya kekuatan tawar-menawar konsumen dipengaruhi tingkat kebergantungan perusahaan pada konsumen. Semakin tinggi kebergantungan perusahaan pada konsumen, semakin tinggi pula daya tawar-menawar konsumen. Hal ini dapat disebabkan oleh produk perusahaan yang tidak terdiferensiasi.

Dokumen terkait