• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGARUH DIMENSI RELIGIUS PENDIDIKAN

A. Gambaran Umum SMA Santa Maria Yogyakarta

2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta

a. Visi Sekolah

SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki visi: “terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual, humaniora, dan ketrampilan berdasarkan nilai - nilai Kristiani untuk siap bersaing dalam era globalisasi.” Visi ini sejajar dengan visi sekolah Katolik yang tertulis dalam GE art. 8, yaitu: “Mendidik murid-muridnya untuk memajukan kepentingan masyarakat dunia secara berdaya guna dan mempersiapkan mereka untuk melayani perkembangan Kerajaan Allah, sehingga mereka menjadi seumpama ragi yang menyelamatkan bagi masyarakat dan manusia, karena kehidupan dan kerasulan mereka yang patut dicontoh.”

SMA Santa Maria Yogyakarta menyelenggarakan pendidikan yang membina pribadi siswanya secara menyeleruh (intelektual, humaniora, dan keterampilan)

dengan harapan para peserta didik ini mampu berdaya guna bagi masyarakat. Sekolah selalu memberikan bekal nilai-nilai Kristiani bagi siswinya agar mereka dalam bersaing di era globalisasi ini tetap memiliki sikap hidup yang sesuai dengan iman kristiani, sehingga mereka mampu memberi melalui hidup dan karyanya kelak.

b. Misi Sekolah

SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki misi sebagai berikut: 1) Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai Kristiani.

2) Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif, kreatif, bermutu, dan menyenangkan sehingga dapat berkembang secara optimal. 3) Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang

siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

4) Menumbuh kembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan persaudaraan.

5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di bidang ketrampilan.

Misi yang diungkapkan di atas selaras dengan misi sekolah Katolik yang tertuang dalam GE art. 5:

“Membina bakat-bakat intelektual dengan perawatan yang tekun, mengembangkan kemampuan menilai dengan tepat, mengantar ke dalam warisan budaya yang diperoleh angkatan-angkatan terdahulu, mengembangkan kepekaan terhadap nilai-nilai, mempersiapkan kehidupan profesi, memupuk antara murid-murid dengan bakat dan dari lapisan yang berbeda-beda, pergaulan yang akrab, yang melahirkan kesediaan untuk saling memahami.”

Misi sekolah Katolik yang berupa pembinaan bakat-bakat intelektual dan dilaksanakan oleh SMA Santa Maria Yogyakarta dengan melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan (misi nomor 2). Misi sekolah Katolik berupa persiapan kehidupan profesi, dilaksanakan SMA Santa Maria Yogyakarta dengan cara mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (misi nomor 3). Misi SMA Santa Maria nomor 1 (menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai Kristiani ) menjadi jiwa yang menghidupi misi-misi lainnya sebagaimana ditulis dalam GE art. 5 di atas. Berdasarkan misi nomor 1 tersebut, siswi memiliki nilai-nilai Kristiani yang memungkinkan mereka menghadapi sesama dan lingkungan dengan peka, selain itu juga berkembang dalam minat dan bakatnya.

c. Tujuan Sekolah

SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki seperangkat tujuan sebagai berikut:

1) Melaksanakan kurikulum nasional, lokal, dan pilihan (pendidikan kemarsudirinian).

2) Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu, dan menyenangkan sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal.

3) Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja) untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif.

4) Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang akademik dan non akademik.

5) Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

6) Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni, dan olah raga sehingga terampil dalam berbagai lomba.

7) Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar mengajar yang optimal.

8) Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup yang sesuai dengan hati nurani.

9) Terciptanya suatu lingkungan belajar yang harmonis dan kondusif.

10) Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian sehingga terbentuk pribadi yang utuh.

11) Membekali peserta didik dengan ketrampilan-ketrampilan yang mampu dikembangkan untuk masa depannya.

12) Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan ketrampilan. 13) Mendampingi peserta didik yang pada waktunya mampu menjadi wanita

mandiri, berkarir yang cakap, berdedikasi tinggi bagi kemajuan bangsa, negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai Kristiani.

14) Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga kelangsungan pendidikan.

15) Melaksanakan manajemen mutu dan sistem administrasi sesuai standar nasional

Tujuan sekolah yang telah disebutkan di atas terkait dengan konteks pendidikan nasional dan tujuan khusus sekolah ini yang mengabdi pada Yayasan Marsudirini serta mengabdi pada kebutuhan masyarakat (tujuan nomor 1 dan 3). Pendidikan yang dilaksanakan sekolah ini diharapkan mampu mengembangkan siswi secara optimal, maka pendidikan dilaksanakan dengan efektif, kreatif, bermutu, dan menyenangkan (tujuan nomor 2). Sekolah juga membekali siswi dengan keterampilan yang menunjang masa depan siswi sehingga mereka menjadi wanita yang mandiri, cakap dalam karir dan berguna bagi bangsa, negara dan Gereja (tujuan nomor 11 dan 13). Agar memiliki daya saing dengan sekolah lain, sekolah memberikan fasilitas baik dalam hal akademik, karya ilmiah, seni dan olah raga (tujuan nomor 4 dan 6).

SMA Santa Maria Yogyakarta sebagai sekolah yang termasuk dalam sistem pendidikan nasional juga memenuhi segenap standar di mana tertulis dalam tujuan sekolah nomor 5 (standar nasional tenaga pendidik dan tenaga kependidikan), nomor 7 dan 12 (standar nasional sarana prasarana), nomor 14 dan 15 (standar pendanaan dan manajemen). Hal ini menunjukkan tekad sekolah untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan standar nasional pendidikan di Indonesia.

Sebagai sekolah Katolik, SMA Santa Maria Yogyakarta mengadakan kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian serta pembinaan hati nurani siswinya(tujuan nomor 8 dan 10). Selain itu sekolah ini hendak menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan kondusif (tujuan nomor 9). Lingkungan

belajar yang harmonis dan kondusif ini secara tidak langsung merupakan ciri khusus sekolah Katolik yang menjadi tujuan SMA Santa MariaYogyakarta.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta mengabdi kepada tujuan nasional pendidikan, mengabdi pada kebutuhan masyarakat di mana sekolah berada, mengabdi kepada kebutuhan siswi dengan tetap menjaga warna katolisitasnya.

3. Gambaran Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Santa Maria Yogyakarta

Keadaan guru (tenaga pendidik) dan karyawan (tenaga kependidikan) SMA Santa Maria Yogyakarta per 1 Juli 2014 sebagai berikut: guru sebanyak 28 orang dan karyawan non guru sebanyak 11 orang (terlampir). Total tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini adalah 39 orang. Jumlah ini cukup sedikit dibandingkan dengan jumlah murid, yaitu 328 orang. Kendati rasio perbandingan peserta didik dengan tenaga pendidik serta tenaga kependidikan kurang ideal, namun tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini melaksanakan tugasnya dengan baik.

Tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini mampu melaksanakan tugas dengan baik sebab mekanisme perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini cukup selektif. Untuk menjadi pendidik (guru) diharuskan lulusan sarjana yang kompeten pada bidangnya, demikian pula tenaga kependidikan. Selain itu, para pendidik juga diharapkan memiliki kemampuan di bidang lain misalnya kemampuan musikal, teknologi komputer serta kemampuan interpersonal yang baik.

Guru di sekolah ini ada yang berasal dari pemerintah (DPK), guru tetap yayasan (GTY) maupun honorer/guru tidak tetap (GTT).Untuk menjadi guru tetap yayasan (GTY) dibutuhkan kesetiaan dalam pengabdian karena masa menuju pengangkatan cenderung lama dan membutuhkan segenap kemampuan baik akademis serta kesediaan untuk memenuhi persyaratan. Kesejahteraan para guru tergolong standar dan mencukupi untuk ukuran wilayah Yogyakarta. Ada pula tunjangan tertentu sebagai apresiasi atas kinerja guru. Meskipun demikian masih banyak tantangan yang membutuhkan pengorbanan baik materi, tenaga dan waktu. Dengan demikian segi spiritualitas pelayanan seorang guru sungguh teruji.

Guna meningkatkan kemampuan guru di sekolah ini, baik di bidang pengajaran, penguasaan teknologi dan untuk memenuhi persyaratan administrasi; sekolah mengadakan pelatihan berkala. Antara guru terjalin relasi yang baik sehingga tercipta kekompakkan dan persaudaraan antar tenaga pendidik. Berdasarkan pengalaman teman-teman yang PPL di sekolah ini, antara guru sering terjadi saling berbagi pengalaman bahkan berbagi bekal. Selain peningkatan segi kemampuan, sekolah juga menyediakan kesempatan bagi tenaga pendidik dan kependidikan untuk berkembang dari segi spiritualitas dengan mengadakan refleksi karya, rekoleksi, retret, dan ziarah.