• Tidak ada hasil yang ditemukan

Visi dan Misi

Dalam dokumen Rencana Pengelolaan dan Zonasi (Halaman 67-0)

IV. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

4.2. Strategi Pengelolaan

4.2.1. Visi dan Misi

Visi TWP Tanah Kuning - Mangkupadi adalah “Terwujudnya TWP Tanah Kuning – Mangkupadi sebagai Tujuan Ekowisata Nasional berbasis Keanekaragaman Hayati Laut yang Lestari dan Mensejahterakan Masyarakat”.

Dalam mewujudkan visi tersebut, ditempuh dengan melakukan beberapa misi pengelolaan, yaitu sebagai berikut:

1. Mewujudkan unit pengelola kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi secara kolaboratif, efektif dan didukung dengan infrastruktur.

2. Melindungi, melestarikan, dan meningkatkan ekosistem perairan serta pemanfaatan berkelanjutan.

3. Meningkatkan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi.

60 4.2.2. Tujuan dan Sasaran Pengelolaan

Tujuan pengelolaan TWP Tanah Kuning - Mangkupadi antara lain:

1. Terwujudnya unit pengelola Kawasan Konservasi Perairan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi yang kolaboratif, efektif, dan didukung dengan infrastruktur yang memadai.

2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas ekosistem dalam kawasan.

3. Meningkatnya pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi.

4. Mencapai efektivitas pengelolaan kawasan.

Berdasarkan tujuan pengelolaan tersebut, maka sasaran pengelolaan TWP Tanah Kuning - Mangkupadi adalah sebagai berikut:

1. Unit pengelola TWP Tanah Kuning - Mangkupadi

2. Ekosistem perairan berupa terumbu karang, padang lamun, serta biota laut yang berasosiasi dan bermigrasi melalui kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi

3. Masyarakat di sekitar kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi.

4.2.3. Strategi Pengelolaan

Strategi pengelolaan yang digunakan pada TWP Tanah Kuning - Mangkupadi mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.

PER.30/MEN/2010 Tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, yaitu melalui penguatan kelembagaan, penguatan pengelolaan sumber daya kawasan, dan penguatan sosial, ekonomi, dan budaya.

A. Penguatan Kelembagaan

Strategi penguatan kelembagaan TWP Tanah Kuning - Mangkupadi meliputi: (1) Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, (2) Penata kelolaan kelembagaan, (3) Peningkatan kapasitas infratruktur, (4) Penyusunan peraturan pengelolaan kawasan, (5) Pengembangan organisasi/kelembagaan masyarakat, (6) Pengembangan kemitraan atau kolaborasi pengelolaan, (7) Pembentukan jejaring kawasan konservasi perairan, (8) Pengembangan sistem pendanaan berkelanjutan, serta (9) Monitoring dan evaluasi. Penguatan kelembagaan kawasan TWP Tanah Kuning - Mangkupadi penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

61 serta infrastruktur unit pengelola dalam melakukan pengelolaan serta pengawasan kawasan konservasi perairan..

B. Penguatan Pengelolaan Sumberdaya Kawasan

Strategi penguatan pengelolaan sumber daya kawasan TWP Tanah Kuning - Mangkupadi meliputi: (1) Perlindungan habitat dan populasi ikan, (2) Rehabilitasi habitat dan populasi ikan, (3) Penelitian dan pengembangan, (4) Pemanfaatan sumber daya ikan, (5) Pariwisata alam dan jasa lingkungan, (6) Pengawasan dan pengendalian, serta (7) Monitoring dan evaluasi. Pengelolaan sumberdaya di kawasan TWP Tanah Kuning - Mangkupadi penting dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan status dan fungsinya. Kelestarian sumberdaya alam merupakan tolak ukur keberhasilan pengelolaannya. Pengelolaan sumber daya seperti alur migrasi biota penting selain untuk menjamin kelestariannya, meningkatkan populasi ikan, juga menjamin sumber protein dan sumber pendapatan bagi masyarakat sekitarnya. Pengelolaan terumbu karang penting untuk tetap mempertahankan Taman Wisata Perairan Tanah Kuning - Mangkupadi sebagai daya tarik dan tujuan wisata.

C. Penguatan Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Strategi penguatan sosial, ekonomi dan budaya kawasan TWP Tanah Kuning - Mangkupadi antara lain meliputi: (1) Pengembangan sosial ekonomi masyarakat, (2) Pemberdayaan masyarakat, (3) Pelestarian adat dan budaya, serta (4) Monitoring dan evaluasi. Strategi ini semua berkaitan dengan pengembangan komunitas di sekitar kawasan, agar dapat hidup berdampingan dengan alam pada kawasan yang menjadi kawasan konservasi. Kunci dari strategi pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya di sekitar kawasan adalah peningkatan kesejehteraan sosial ekonomi, penghormatan terhadap hak tradisional dan adat-budaya masyarakat serta pemberdayaan masyarakat.

62 4.3. Rencana Pengelolaan Rinci 20 Tahun

Tabel 29. Matriks rincian strategi pengelolaan Penguatan Kelembagaan

2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040

Pembuatan Dasar Hukum Unit Pengelola

Perbaikan struktur organisasi unit pengelola

Penyusunan rancangan kebutuhan formasi pegawai

Rekrutmen pegawai sesuai keahlian

Pembagian tugas dan wewenang pegawai

Pelatihan konservasi

Pelatihan rehabilitasi

Pelatihan pemberdayaan masyarakat

Menyusun rencana pengadaan infrastruktur

Pengadaan infrastruktur

Perawatan infrastruktur

Perbaikan infrastruktur

Penyusunan draft peraturan pengelolaan kawasan

Sosialisasi dan konsultasi publik

Perbaikan draft peraturan pengelolaan kawasan

Pengesahan peraturan pengelolaan kawasan

Penegakan peraturan pengelolaan kawasan

Sosialisasi pembentukan organisasi masyarakat

Penyusunan program organisasi masyarakat

Penetapan organisasi masyarakat

Pendampingan

Pembuatan rencana kerjasama kemitraan

Penetapan program kerjasama kemitraan

Pelaksanaan program kemitraan

Penyusunan program jejaring kawasan konservasi

Penyedia media jejaring kawasan konservasi

Pelaksanaan program jejaring kawasan konservasi

Identifikasi potensi sumber-sumber pendanaan

Penyusunan rencana usaha pendanaan

Pengadaan sarana dan prasarana pendanaan

Pelaksanaan Program pendanaan

Monitoring dan evaluasi program tahunan

Monitoring dan evaluasi program lima tahunan

Pembentukan jejaring kawasan

Tujuan Pengelolaan: Terwujudnya unit pengelola Kawasan Konservasi Perairan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi yang kolaboratif, efektif, dan didukung dengan infrastruktur yang memadai.

Terbentuknya unit pengelola yang efektif dan efisien

Terwujudnya pegawai yang profesional dan memiliki keahlian dalam pengelolaan kawasan konservasi

Terwujudnya pengelolaan potensi sumber daya yang menjadi pendanaan dalam pengelolaan kawasan

konservasi

Terwujudnya kesesuaian program dengan strategi dan tujuan pengelolaan kawasan konservasi Tersedianya infrastruktur yang memadai dalam

menunjang pengelolaan kawasan konservasi

Terbentuknya peraturan pengelolaan kawasan konservasi

Terbentuknya organisasi/lembaga masyarakat yang mendukung pengelolaan kawasan konservasi

Adanya kerja sama kemitraan yang mendukung pengelolaan kawasan konservasi

Terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien dalam berbagi informasi antar unit pengelola kawasan

konservasi

62

63 Tabel 30. Matriks rincian strategi pengelolaan Penguatan Sumberdaya Kawasan

2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040

Perencanaan program perlindungan habitat dan populasi ikan

Pengadaan sarpras perlindungan

Penempatan sarpras perlindungan sesuai peruntukannya

pelaksanaan program perlindungan

Sosialisasi tentang zonasi dan peraturan perundang-undangan

Transplantasi terumbu karang

Restocking biota laut yang langka dan terancam punah di kawasan konservasi periran

Monitoring ekosistem

Monitoring pemanfaatan sumberdaya

Pengembangan sistem data base sumberdaya kawasan konservasi perairan

Penyusunan rancangan peraturan kegiatan penangkapan

Sosialisasi peraturan kegiatan penangkapan -

-Penerapan peraturan kegiatan penangkapan

Pemberian kompensasi

Identifikasi potensi pariwisata pada kawasan

penyusunan rencana pengelolaan pariwisata pada kawasan

pengelolaan pariwisata pada kawasan

Pengawasan Kegiatan Perlindungan

Pengawasan pemberian kompensasi

Pengawasan kegiatan penangkapan

Monitoring dan evaluasi program tahunan

Monitoring dan evaluasi program lima tahunan

Monitoring dan Strategi Pengelolaan : Penguatan Sumberdaya Kawasan

Tujuan Pengelolaan: Melindungi serta meningkatkan kualitas dan kuantitas ekosistem terumbu karang, lamun, serta biota laut yang bermigrasi melaui kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi secara Berkelanjutan.

Terwujudnya upaya perlindungan habitat serta populasi biota yang melalui alur migrasi

Meningkatnya kualitas dan kuantitas ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove, serta Biota Penyu, Lumba - lumba, Hiu Paus,

serta ikan karang dalam kawasan konservasi Penjabaran Strategi

Terwujudnya penelitian yang dapat melestarikan dan mengembangkan potensi sumber daya

Terwujudnya kegiatan pemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

Terciptanya pengelolaan destinasi ekowisata secara mandiri

Terwujudnya pengawasan dan pengendalian setiap zona sesuai dengan peraturan yang ditetapkan

Terwujudnya kesesuaian program dengan strategi dan tujuan pengelolaan kawasan

63

64 Tabel 31. Matriks rincian strategi pengelolaan Penguatan Sosial, Ekonomi, dan Budaya

2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 Identifikasi sumber pendapatan masyarakat dalam dan sekitar kawasan

Penyusunan program peningkatan pendapatan masyarakat dalam dan sekitar kawasan

Sosialisasi kepada kelompok masyarakat yang telah dibentuk

Pelaksanan program peningkatan pendapatan

Penyusunan program pemberdayaan masyarakat

Sosialisasi kepada kelompok masyarakat yang telah dibentuk

Pelatihan kelompok masyarakat

Pendampingan kelompok masyarakat

identifikasi potensi adat dan budaya masyarakat dalam dan sekitar kawasan

Penyusunan program pelestarian adat dan budaya

pelaksanaan program pelestarian adat dan budaya

Monitoring dan evaluasi program tahunan

Monitoring dan evaluasi program lima tahunan

Tujuan Pengelolaan: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi.

Strategi Pengelolaan : Penguatan Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Program

Rencana Pengelolaan Jangka Menengah I Tahun 2021-2025

Rencana Pengelolaan Jangka Menengah II Tahun 2026-2030

Rencana Pengelolaan Jangka Menengah III Tahun 2031-2035

Rencana Pengelolaan Jangka Menengah IV Tahun 2036-2040

Terwujudnya kelestarian adat dan budaya masyarakat di sekitar kawasan konservasi

Terwujudnya kesesuaian program dengan strategi dan tujuan pengelolaan kawasan

konservasi

64

65

V. PENUTUP

Penyusunan dokumen RPZ kawasan konservasi TWP Tanah Kuning - Mangkupadi mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, dimulai dengan tahapan: (1) pembentukan kelompok kerja, (2) pengumpulan data dan informasi, (3) analisis data dan informasi, (4) penataan zonasi kawasan konservasi, (5) penyusunan rencana jangka panjang dan menengah, (6) konsultasi publik pertama, (7) konsultasi publik kedua, (8) hingga perumusan dokumen final. Diluar dari tahapan tersebut kami melaksanakan FGD di Desa Mangkupadi serta melaksanakan rapat kelompok kerja (POKJA) 1 dan 2 sebelum pelaksanaan konsultasi publik 1 dan 2.

Tahapan pengumpulan data dan informasi beserta analisisnya menghasilkan data primer dan sekunder dari potensi ekologi, ekonomi, serta sosial dan budaya. Potensi ekologi pada TWP Tanah Kuning - Mangkupadi antara lain ekosistem karang dengan kategori tutupan baik, ekosistem lamun dengan status tutupan miskin, serta beberapa spesies target konservasi yang terdiri dari ikan karang, penyu, lumba - lumba, dan hiu paus. Potensi ekonomi TWP Tanah Kuning - Mangkupadi ditinjau dari nilai penting perikanan Kabupaten Bulungan sebesar 1.03, rata – rata produksi perikanan Kabupaten Bulungan dari tahun 2010 hingga 2014 sebesar 2,958 ton, nilai tukar nelayan (NTN) sebesar 139.93, beberapa objek pariwisata, dan tersedianya akses menuju lokasi kawasan konservasi. Sedangkan kondisi sosial dan budaya ditinjau dari jumlah penduduk di sekitar TWP Tanah Kuning – Mangkupadi sebanyak 5,414 jiwa, berdasarkan hasil survei sebesar 33% responden pernah mengikuti edukasi mengenai konservasi, meski demikian 98%

responden setuju dengan adanya kawasan konservasi.

Luas kawasan konservasi TWP Tanah Kuning – Mangkupadi berdasarkan Peraturan Daerah nomor 4 Tahun 2018 mencapai 24,581.98 ha. Adanya rencana pembangunan pelabuhan pada kawasan KIPI di pesisir Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi yang masuk kedalam kategori PSN menjadi pertimbangan untuk melakukan perubahan luasan zonasi, khususnya pada zona inti yang kemudian disepakati bersama pada konsultasi publik 1. Luas usulan zona tersebut yaitu sebagai berikut:

 Zona inti memiliki luas awal seluas 8,970.47 ha (36.49%) berubah menjadi 2,442.85 ha atau sekitar 9.94% dari luas kawasan, dengan target konservasi berupa ekosistem terumbu karang, ekosistem lamun, ikan karang, alur migrasi biota laut, serta penyu.

66

 Zona perikanan berkelanjutan memiliki luas awal seluas 7,976.24 ha (32.45%) berubah menjadi 9,566.43 ha atau sekitar 38.92% dari luas kawasan, dengan target konservasi berupa biota laut yang bermigrasi.

 Zona pemanfaatan memiliki luas awal seluas 4,494.02 ha (18.28%) berubah menjadi 9,567.73 ha atau sekitar 38.92% dari luas kawasan, dengan target konservasi berupa biota penyu, hiu paus, dan lumba lumba yang sering muncul disekitar kawasan.

 Zona lainnya memiliki luas awal seluas 3,141.24 ha (12.78%) berubah menjadi 3,005.38 ha atau sekitar 12.23% dari luas kawasan, dengan target konservasi berupa biota laut yang bermigrasi.

Zonasi tersebut dilakukan dengan proses analisis citra, survei lapangan, analisis MARXAN, FGD dengan masyarakat setempat, rapat pokja, hingga konsultasi publik.

Rencana pengelolaan dan zonasi TWP Tanah Kuning - Mangkupadi belaku selama 20 tahun dimulai dari tahun 2020-2039 seperti yang tercantum pada dokumen ini dan dapat ditinjau kembali setiap 5 tahun. Visi pengelolaan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi adalah “Terwujudnya TWP Tanah Kuning – Mangkupadi sebagai Tujuan Ekowisata Nasional berbasis Keanekaragaman Hayati Laut yang Lestari dan Mensejahterakan Masyarakat” dengan misi “(1) Mewujudkan unit pengelola kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi secara kolaboratif, efektif dan didukung dengan infrastruktur, (2) Melindungi, melestarikan, dan meningkatkan ekosistem perairan serta pemanfaatan berkelanjutan, (3) Meningkatkan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi” Sedangkan tujuan pengelolaan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi antara lain Terwujudnya unit pengelola Kawasan Konservasi Perairan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi yang kolaboratif, efektif, dan didukung dengan infrastruktur yang memadai, Meningkatnya ekosistem dalam kawasan, Meningkatnya pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan TWP Tanah Kuning – Mangkupadi, serta Mencapai efektivitas pengelolaan kawasan. Unit organisasi pengelola yang diusulkan untuk mengelola kawasan konservasi TWP Tanah Kuning – Mangkupadi adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Utara.

67

DAFTAR PUSTAKA

Azkab, Muhammad Husni. 1999. Penyu Hijau, Chelonia mydas L. yang Senang Melahap Lamun Hijau yang Segar. Oseana. 24 (2), 13 – 20.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan. 2017. Data Fasilitas Kesehatan berdasarkan Kecamatan. Bulungan: BPS Kabupaten Bulungan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan. 2017. Data Jumlah Penduduk Kabupaten Bulungan berdasarkan Rasio Jenis Kelamin pada setiap Kecamatan. Bulungan: BPS Kabupaten Bulungan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan. 2017. Data Persentase dan Kepadatan Penduduk berdasarkan Kecamatan. Bulungan: BPS Kabupaten Bulungan.

Cahya, C. N., D. Setyohadi., dan Dewi, S. 2016. Pengaruh Parameter Oseanografi Terhadap Distribusi Ikan. Oseana. 41(4), 1 – 14.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan. 2017. Data Fasilitas Kesehatan berdasarkan Kecamatan. Bulungan: DINKES Kabupaten Bulungan.

Direktorat Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Panduan Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil. Jakarta: DJKP3K KKP.

Direktorat Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Suplemen 3 Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau – Pulau Kecil. Jakarta:

DJKP3K KKP.

Gusmaweti. 2015. Analisis Parameter Fisika – Kimia sebagai Salah Satu Penentu Kualitas Perairan Batang Palangki Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat. Seminar Nasional. FKIP. UNS.

Jumiyanti, Kalzum R. 2018. Analisis Location Quotient dalam Penentuan Sektor Basis dan Non Basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review. I (1): 30 - 38

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 200 Tahun 2004 Tentang Kriteria Baku Kerusanan dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2001 Tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut.

Nugroho, S. H. 2012. Morfologi Pantai, Zonasi dan Adaptasi Komunitas Biota Laut di Kawasan Intertidal. Oseana. 38 (3), 11 – 21.

Penyusunan Rencana Pengelolaan Zonasi. 2019. Laporan Kegiatan Identifikasi dan Data Dukung Penyusunan Rencana Pengelolaan Zonasi (RPZ) Kabupaten Bulungan.

Pontianak: BPSPL Pontianak.

68 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 – 2038.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2009 Tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.30/MEN/2010 Tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 47/PERMEN-KP/2016 Tentang Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2007 Tentang Konservasi Sumber Daya Ikan.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. Jumlah Sekolah pada Setiap Kecamatan di Kabupaten Bulungan. Jakarta: PDSPK KEMENDIKBUD.

Rahmawati., S. H. Indarto., M. H. Azkab dan W. Kiswara, 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta, 34 Hal.

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil. 2017. Dokumen Final RZWP3K Provinsi Kalimantan Utara. Kalimantan Utara: DKP.

Studi Teknis Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan. 2018. Laporan Akhir Studi Teknis Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Provinsi Kalimantan Utara.

Tanjung Selor: LP2M UNHAS.

Surat Direktur Jendral Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 552/DJPRL.5/III/2019 Perihal Tindak Lanjut Hasil RAKORTEK Pengelolaan KKPD 2019.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang – undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil.

Dalam dokumen Rencana Pengelolaan dan Zonasi (Halaman 67-0)

Dokumen terkait