• Tidak ada hasil yang ditemukan

4VMRWMTOIVNE

Dalam dokumen OLEH RIZA KURNIA AKBAR (Halaman 51-63)

Udara bertekanan mengalir melewati alat pelumas (lubricator) yang menyebabkan penurunan tekanan di bagian atas dari alat pelumas. Perbedaan tekanan tersebut memaksa minyak naik ke atas melalui pipa riser (riser pipe). Minyak mencapai ruang infus (drip chamber) dimana ia kemudian menetes ke dalam nosel yang dapat dilihat melalui kaca inspeksi. Di sini minyak tersebut dikabutkan lalu diserap dan diangkut oleh udara.

Elemen saringan harus sering diganti setelah jangka pemakaian tertentu karena partikel kotoran yang disaring dapat mengakibatkan penyumbatan.

Pemeriksaan visual atau pengukuran tekanan diferensial harus dilakukan untuk menentukan kapan saringan perlu diganti. Pemeliharaan saringan harus mencakup hal-hal sebagai berikut :

 Mengganti atau membersihkan elemen saringan  Pengeringan kondesat

5.2. Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)

a) Fungsi Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)

Pengatur tekanan sebagai pengatur tekanan yang dibutuhkan pada sistem pneumatik. Adapun fungsinya untuk menjaga tekanan konstan dari udara mampat pada elemen kontrol. Pengatur tekanan menggunakan piston untuk mendeteksi fluktuasi tekanan downstream, piston melakukan tekanan spring. Pada tekanan downstream, mempengaruhi diafragma dan valve popper menjadi terbuka. Penyesuaian ada pada posisi valve kecil yang membatasi tekanan downstream ke valve preset.

Gambar (b)

Gambar 16. Gambar penampang pengatur tekanan (a) dan bentuk fisik saringan udara bertekanan (b)

5.3. Pelumasan (Lubricator) a) Fungsi alat pelumas

Aturan dalam udara bertekanan adalah udara harus kering, bebas minyak dan air. Namun ada komponen listrik mungkin memerlukan minyak untuk pelumasan. Oleh karena itu, pelumasan udara bertekanan selalu terbatas pada bagian plant yang membutuhkan pelumasan. Fungsi alat pelumas/lubricator kabut dipasang untuk memberi umpan udara bertekanan dengan minyak khusus yang dipilih.

4VMRWMTOIVNE

Udara bertekanan mengalir melewati alat pelumas (lubricator) yang menyebabkan penurunan tekanan di bagian atas dari alat pelumas. Perbedaan tekanan tersebut memaksa minyak naik ke atas melalui pipa riser (riser pipe). Minyak mencapai ruang infus (drip chamber) dimana ia kemudian menetes ke dalam nosel yang dapat dilihat melalui kaca inspeksi. Di sini minyak tersebut dikabutkan lalu diserap dan diangkut oleh udara.

Elemen saringan harus sering diganti setelah jangka pemakaian tertentu karena partikel kotoran yang disaring dapat mengakibatkan penyumbatan.

Pemeriksaan visual atau pengukuran tekanan diferensial harus dilakukan untuk menentukan kapan saringan perlu diganti. Pemeliharaan saringan harus mencakup hal-hal sebagai berikut :

 Mengganti atau membersihkan elemen saringan  Pengeringan kondesat

5.2. Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)

a) Fungsi Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)

Pengatur tekanan sebagai pengatur tekanan yang dibutuhkan pada sistem pneumatik. Adapun fungsinya untuk menjaga tekanan konstan dari udara mampat pada elemen kontrol. Pengatur tekanan menggunakan piston untuk mendeteksi fluktuasi tekanan downstream, piston melakukan tekanan spring. Pada tekanan downstream, mempengaruhi diafragma dan valve popper menjadi terbuka. Penyesuaian ada pada posisi valve kecil yang membatasi tekanan downstream ke valve preset.

Dalam unit pelayanan udara bertekanan (air service unit) ada uang berupa komponen yang tergabung dalam komponen yang dinamakan Kombinasi unit pelayanan (Service Unit Combination).

Gambar 18. Unit pelayanan (Service unit) - Katup off manual (Manual on-off valve), Saringan (Filter), Pengatur (Regulator), Alat pelumas (Lubricator).

Gambar 19. Unit pelayanan dengan alat pelumas (Service unit with lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang

disederhanakan.

Gambar 20. Unit pelayanan tanpa alat pelumas (Service unit without lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang

disederhanakan Gambar 17. Alat pelumas (Lubricator) - tampak penampang dan

symbol Keterangan gambar

1. Jalur riser (Riser line); 2. Titik pencekikan katup (Valve throttle point); 3. Dudukan bola (Ball seat); 4. Pipa riser (Riser pipe); 5. Minyak; 6. Katup searah (Check valve); 7. Saluran (Duct); 8. Ruang infus (Drip chamber)

b) Perawatan (maintenance)

Perawatan dilakukan karena minyak yang disimpan oleh kompresor tidak dapat digunakan sebagai pelumas oleh komponen penggerak (drive components). Panas yang dihasilkan dalam kompresor membakar dan membuat minyak menjadi gosong. Hal ini akan memiliki efek abrasif pada silinder dan katup dan secara signifikan mengurangi kinerjanya.

Perawatan digunakan untuk membersihkan endapan minyak pada dinding bagian dalam pipa suplai. Endapan minyak dibersihkan karena dapat menyebabkan komponen macet, terutama setelah berhenti selama beberapa waktu (setelah akhir pekan atau hari libur).

Dalam unit pelayanan udara bertekanan (air service unit) ada uang berupa komponen yang tergabung dalam komponen yang dinamakan Kombinasi unit pelayanan (Service Unit Combination).

Gambar 18. Unit pelayanan (Service unit) - Katup off manual (Manual on-off valve), Saringan (Filter), Pengatur (Regulator), Alat pelumas (Lubricator).

Gambar 19. Unit pelayanan dengan alat pelumas (Service unit with lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang

disederhanakan.

Gambar 20. Unit pelayanan tanpa alat pelumas (Service unit without lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang

disederhanakan Gambar 17. Alat pelumas (Lubricator) - tampak penampang dan

symbol Keterangan gambar

1. Jalur riser (Riser line); 2. Titik pencekikan katup (Valve throttle point); 3. Dudukan bola (Ball seat); 4. Pipa riser (Riser pipe); 5. Minyak; 6. Katup searah (Check valve); 7. Saluran (Duct); 8. Ruang infus (Drip chamber)

b) Perawatan (maintenance)

Perawatan dilakukan karena minyak yang disimpan oleh kompresor tidak dapat digunakan sebagai pelumas oleh komponen penggerak (drive components). Panas yang dihasilkan dalam kompresor membakar dan membuat minyak menjadi gosong. Hal ini akan memiliki efek abrasif pada silinder dan katup dan secara signifikan mengurangi kinerjanya.

Perawatan digunakan untuk membersihkan endapan minyak pada dinding bagian dalam pipa suplai. Endapan minyak dibersihkan karena dapat menyebabkan komponen macet, terutama setelah berhenti selama beberapa waktu (setelah akhir pekan atau hari libur).

pemampatan, suhu naik menjadi 40 C. Udara yang dijenuhkan pada lubang-keluar kompresor, mempunyai kadar air sebesar 51g/m3 berapakah massa air yang dikeluarkan kompresor

10) Ada berapa komponen yang tersusun dalam unit pelayanan (service unit), sebutkan dan jelaskan !



.E[EFERXIWJSVQEXMJ

1. Karena jika udara bertekanan yang langsung diambil dari udara, kadar air dan minyak yang terhisap dapat merusak komponen pneumatik, sehingga komponen pneumatik cepat korosi.

2. Macam kompresor

 Kompresor piston aksi tunggal

Kompresor ini hanya mempunyai satu silinder, dengan gerakan torak yang bolak-baik didalamnya

 Kompresor piston aksi ganda

Kompresor ini dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari, dibuat dengan maksud untuk memperoleh kapasitas yang lebih besar atau tekanan yang lebih besar.

 Kompresor diafragma

Kompresor ini termasuk dalam jenis kompresor torak. Penempatan torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma.

3.

 Langkah hisap

Gambar 21. Langkah hisap kompresor

 6ERKOYQER

 Udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus bersih dan kering, tidak boleh terlalu banyak mengandung air dan minyak. Dikarenakan jika terlalu banyak kandungan air dan minyak mengakibatkan korosi pada peralatan sistem pneumatik.

 Untuk mendapatkan udara bertekanan yang bersih dan kering membutuhkan sebuah sistem produksi udara bertekanan yang baik. Adapun komponen yang dibutuhkan untuk menghasilkan udara bertekanan yang kering dan bersih antara lain, kompresor, tangki reservoir, pengering udara, distribusi udara dan Unit pelayanan (Service unit).



 8YKEW/&

1) Amati kompresor yang ada di bengkel kemudian sebutkan termasuk dalam jenis kompresor apa, dan jelaskan langkah kerjanya.

2) Sebutkan komponen–komponen yang digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik, kemudian buatlah gambar rangkaiannya.

 8IWJSVQEXMJ

1) Jelaskan mengapa udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus diolah dulu agar memenuhi persyaratan

2) Sebutkan jenis-jenis kompresor yang kalian ketahui ? 3) Jelaskan langkah kerja kompresor !

4) Jelaskan fungsi air reservoir tank !

5) Sebutkan persyaratan dalam memilih air reservoir tank ?

6) Mengapa dalam sistem pengadaan udara bertekanan harus menggunakan pengering udara dalam rangkaianya ?

7) Jelaskan proses pengeringan adsorpsi ?

8) Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sistem distribusi udara, sebutkan !

9) Sebuah kompresor berdaya hisap 10 m3/h memampatkan udara bebas (20 C, kelembaban relatif 50%) pada tekanan absolut 7 bar (1,43m3/h). Sebelum pemampatan, kadar air sebesar 8,5g/m3. Hasilnya adalah massa air 85 g/h. Setelah

pemampatan, suhu naik menjadi 40 C. Udara yang dijenuhkan pada lubang-keluar kompresor, mempunyai kadar air sebesar 51g/m3 berapakah massa air yang dikeluarkan kompresor

10) Ada berapa komponen yang tersusun dalam unit pelayanan (service unit), sebutkan dan jelaskan !



.E[EFERXIWJSVQEXMJ

1. Karena jika udara bertekanan yang langsung diambil dari udara, kadar air dan minyak yang terhisap dapat merusak komponen pneumatik, sehingga komponen pneumatik cepat korosi.

2. Macam kompresor

 Kompresor piston aksi tunggal

Kompresor ini hanya mempunyai satu silinder, dengan gerakan torak yang bolak-baik didalamnya

 Kompresor piston aksi ganda

Kompresor ini dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari, dibuat dengan maksud untuk memperoleh kapasitas yang lebih besar atau tekanan yang lebih besar.

 Kompresor diafragma

Kompresor ini termasuk dalam jenis kompresor torak. Penempatan torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma.

3.

 Langkah hisap

Gambar 21. Langkah hisap kompresor

 6ERKOYQER

 Udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus bersih dan kering, tidak boleh terlalu banyak mengandung air dan minyak. Dikarenakan jika terlalu banyak kandungan air dan minyak mengakibatkan korosi pada peralatan sistem pneumatik.

 Untuk mendapatkan udara bertekanan yang bersih dan kering membutuhkan sebuah sistem produksi udara bertekanan yang baik. Adapun komponen yang dibutuhkan untuk menghasilkan udara bertekanan yang kering dan bersih antara lain, kompresor, tangki reservoir, pengering udara, distribusi udara dan Unit pelayanan (Service unit).



 8YKEW/&

1) Amati kompresor yang ada di bengkel kemudian sebutkan termasuk dalam jenis kompresor apa, dan jelaskan langkah kerjanya.

2) Sebutkan komponen–komponen yang digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik, kemudian buatlah gambar rangkaiannya.

 8IWJSVQEXMJ

1) Jelaskan mengapa udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus diolah dulu agar memenuhi persyaratan

2) Sebutkan jenis-jenis kompresor yang kalian ketahui ? 3) Jelaskan langkah kerja kompresor !

4) Jelaskan fungsi air reservoir tank !

5) Sebutkan persyaratan dalam memilih air reservoir tank ?

6) Mengapa dalam sistem pengadaan udara bertekanan harus menggunakan pengering udara dalam rangkaianya ?

7) Jelaskan proses pengeringan adsorpsi ?

8) Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sistem distribusi udara, sebutkan !

9) Sebuah kompresor berdaya hisap 10 m3/h memampatkan udara bebas (20 C, kelembaban relatif 50%) pada tekanan absolut 7 bar (1,43m3/h). Sebelum pemampatan, kadar air sebesar 8,5g/m3. Hasilnya adalah massa air 85 g/h. Setelah

udara aliran denyut dari kompresor udara, dan menstabilkan tekanan dalam pipa, pasokan listrik ke pipa untuk menyelesaikan program operasi pneumatik setelah berhenti mesin.

5. Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan tangki udara adalah adanya :  Penunjuk tekanan (manometer)

 Penunjuk temperatur (termometer)  Katup relief

 Pembuangan air

 Pintu masuk (untuk tangki yang besar)

6. Udara yang dihisap kompresor selalu mengandung uap air. Kadar air ini harus ditekan serendah mungkin. Suhu dan tekanan udara menentukan kadar kelembaban udara. Makin tinggi suhu udara, makin banyak kadar uap air yang dapat diserap. Apabila titik jenuh dari kelembaban udara mencapai 100%, air akan menetes, maka harus dipasang pengering udara agar udara yang dihasilkan kering.

7. Udara bertekanan dilewatkan melalui gel dan airnya disimpan pada permukaannya. Dipergunakan dua tangki, yang satu dipakai sebagai pengeringan dan tangki lainnya dalam proses pencucian dengan udara panas

8. Yang perlu diperhatikan : a. Ukuran pipa saluran b. Bahan pipa

c. Instalasi pipa saluran bertekanan

9. Pada massa udara yang dimampatkan 1,43 m3/h, massa airnya adalah:  1,43 m3/h . 51 g/ m3 = 72,93 g/h

Dengan demikian massa air yang dikeluarkan dari kompresor adalah:  85 g/h - 72,93 g/h = 12,07 g/h

10. Komponen pada air service unit

a. Penyaringan udara bertekanan (Compressed Air Filter)

Fungsi dari penyaring udara adalah menyaring air kondensasi, kotoran dan minyak yang terhisap dari udara bebas. Jika ketiga hal tersebut sampai masuk dapat menyebabkan keausan pada bagian yang bergerak dan segel (seal) komponen pneumatik. Jika ketiganya lolos dalam proses produksi industri makanan, farmasi dan kimia akan terkontaminasi dan karena itu tidak dapat digunakan lagi.

Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke TMB. Kevakuman terjadi pada ruangan di dalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh adanya perbedaan teknan dan udara terhisap masuk ke silinder.

 Langkah kompresi

Gambar 22. Langkah kompresi kompresor

Langkah komresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup hisap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam silinder.  Langkah keluar

Gambar 23. Langkah keluar/buang kompresor

Bila torak meneruskan gerakan ke TMA, tekanan didalam silinder akan naik sehingga kayup keluar oleh tekanan udara sehinga udara keluar memasuki tangki penyimpanan.

4. Fungsi Air reservoir tank

Air Reservoir Tank adalah tangki yang berfungsi untuk menyimpan udara. Tangki ini memiliki fungsi sebagai kompresi udara dan tekanan udara sebagai sumber stabilisasi. Tangki tekanan udara bisa menghilangkan atau mengurangi berkala

udara aliran denyut dari kompresor udara, dan menstabilkan tekanan dalam pipa, pasokan listrik ke pipa untuk menyelesaikan program operasi pneumatik setelah berhenti mesin.

5. Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan tangki udara adalah adanya :  Penunjuk tekanan (manometer)

 Penunjuk temperatur (termometer)  Katup relief

 Pembuangan air

 Pintu masuk (untuk tangki yang besar)

6. Udara yang dihisap kompresor selalu mengandung uap air. Kadar air ini harus ditekan serendah mungkin. Suhu dan tekanan udara menentukan kadar kelembaban udara. Makin tinggi suhu udara, makin banyak kadar uap air yang dapat diserap. Apabila titik jenuh dari kelembaban udara mencapai 100%, air akan menetes, maka harus dipasang pengering udara agar udara yang dihasilkan kering.

7. Udara bertekanan dilewatkan melalui gel dan airnya disimpan pada permukaannya. Dipergunakan dua tangki, yang satu dipakai sebagai pengeringan dan tangki lainnya dalam proses pencucian dengan udara panas

8. Yang perlu diperhatikan : a. Ukuran pipa saluran b. Bahan pipa

c. Instalasi pipa saluran bertekanan

9. Pada massa udara yang dimampatkan 1,43 m3/h, massa airnya adalah:  1,43 m3/h . 51 g/ m3 = 72,93 g/h

Dengan demikian massa air yang dikeluarkan dari kompresor adalah:  85 g/h - 72,93 g/h = 12,07 g/h

10. Komponen pada air service unit

a. Penyaringan udara bertekanan (Compressed Air Filter)

Fungsi dari penyaring udara adalah menyaring air kondensasi, kotoran dan minyak yang terhisap dari udara bebas. Jika ketiga hal tersebut sampai masuk dapat menyebabkan keausan pada bagian yang bergerak dan segel (seal) komponen pneumatik. Jika ketiganya lolos dalam proses produksi industri makanan, farmasi dan kimia akan terkontaminasi dan karena itu tidak dapat digunakan lagi.

Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke TMB. Kevakuman terjadi pada ruangan di dalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh adanya perbedaan teknan dan udara terhisap masuk ke silinder.

 Langkah kompresi

Gambar 22. Langkah kompresi kompresor

Langkah komresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup hisap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam silinder.  Langkah keluar

Gambar 23. Langkah keluar/buang kompresor

Bila torak meneruskan gerakan ke TMA, tekanan didalam silinder akan naik sehingga kayup keluar oleh tekanan udara sehinga udara keluar memasuki tangki penyimpanan.

4. Fungsi Air reservoir tank

Air Reservoir Tank adalah tangki yang berfungsi untuk menyimpan udara. Tangki ini memiliki fungsi sebagai kompresi udara dan tekanan udara sebagai sumber stabilisasi. Tangki tekanan udara bisa menghilangkan atau mengurangi berkala

B. Alat dan bahan

1) Catu daya/air service unit 2) Sambungan T

3) Blok Pipa pembagi/Manifold block 4) Sambungan plug in

5) Katup on-off (on-off valve)/katup bola 6) Pipa plastik panjang 600 cm

7) Gergaji 8) Lem pipa C. Keselamatan kerja

1) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2) Pakailah pakaian kerja selama praktek 3) Selalu utamakaan keselamatan D. Langkah kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai gambar kerja

2) Potonglah pipa dengan ukuran 30 cm untuk memasang katup on-off ke dari catu data

3) Memasang katup on-off sebagai katup masukan dari catu daya, dipasang menggunakan sambungan plug-in dan dilem menggunakan lem pipa

4) Sambungan rangkaian tersebut menggunakan sambungan T untuk dibagi ke katup keluaran

5) Potonglah pipa untuk menghubungkan dari T catu daya ke katup keluaran 1 dan 5 masing-masing sepanjang 160 cm sebanyak 2 buah

6) Kemudian pasang T menggunakan sambungan plug-in yang diberi lem pipa dan beri katup keluaran

7) Potonglah pipa sepanjang 70 cm sebanyak 2 buah untuk menguhubungkan antara T1 ke T2 dan T5 ke T4.

8) Kemudian pasang T menggunakan sambungan plug-in yang diberi lem pipa dan beri katup keluaran

9) Potonglah pipa untuk menghubungkan dari sambungan T2 dan T4 ke sambungan masing-masing sepanjang 160 cm sebanyak 2 buah kemudian pasang T menggunakan sambungan plug-in yang diberi lem pipa dan beri katup keluaran b. Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)

Fungsi Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)

Fungsinya untuk menjaga tekanan konstan dari udara mampat pada elemen kontrol. Pengatur tekanan menggunakan piston untuk mendeteksi fluktuasi tekanan downstream, piston melakukan tekanan spring. Pada tekanan downstream, mempengaruhi diafragma dan valve popper menjadi terbuka. Penyesuaian ada pada posisi valve kecil yang membatasi tekanan downstream ke valve preset.

c. Pelumasan (Lubricator) Fungsi alat pelumas

Aturan dalam udara bertekanan adalah udara harus kering, bebas minyak dan air. Namun ada komponen listrik mungkin memerlukan minyak untuk pelumasan. Oleh karena itu, pelumasan udara bertekanan selalu terbatas pada bagian plant yang membutuhkaan pelumasan. Fungsi alat pelumas/lubricator kabut dipasang untuk memberi umpan udara bertekanan dengan minyak khusus yang dipilih.

 0IQFEVOIVNE

A. Tugas :

- Secara kelompok, lakukan eksperimen merancang jaringan pipa berbentuk ring untuk rangkaian distribusi udara bertekanan seperti gambar dibawah ini dengan ukuran 200cm x 200cm - 1 2 3 4 5 0

B. Alat dan bahan

1) Catu daya/air service unit 2) Sambungan T

3) Blok Pipa pembagi/Manifold block 4) Sambungan plug in

5) Katup on-off (on-off valve)/katup bola 6) Pipa plastik panjang 600 cm

7) Gergaji 8) Lem pipa C. Keselamatan kerja

1) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2) Pakailah pakaian kerja selama praktek 3) Selalu utamakaan keselamatan D. Langkah kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai gambar kerja

2) Potonglah pipa dengan ukuran 30 cm untuk memasang katup on-off ke dari catu data

3) Memasang katup on-off sebagai katup masukan dari catu daya, dipasang menggunakan sambungan plug-in dan dilem menggunakan lem pipa

4) Sambungan rangkaian tersebut menggunakan sambungan T untuk dibagi ke katup keluaran

5) Potonglah pipa untuk menghubungkan dari T catu daya ke katup keluaran 1 dan 5 masing-masing sepanjang 160 cm sebanyak 2 buah

6) Kemudian pasang T menggunakan sambungan plug-in yang diberi lem pipa dan beri katup keluaran

7) Potonglah pipa sepanjang 70 cm sebanyak 2 buah untuk menguhubungkan antara T1 ke T2 dan T5 ke T4.

8) Kemudian pasang T menggunakan sambungan plug-in yang diberi lem pipa dan beri katup keluaran

9) Potonglah pipa untuk menghubungkan dari sambungan T2 dan T4 ke sambungan masing-masing sepanjang 160 cm sebanyak 2 buah kemudian pasang T menggunakan sambungan plug-in yang diberi lem pipa dan beri katup keluaran b. Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)

Fungsi Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)

Fungsinya untuk menjaga tekanan konstan dari udara mampat pada elemen kontrol. Pengatur tekanan menggunakan piston untuk mendeteksi fluktuasi tekanan downstream, piston melakukan tekanan spring. Pada tekanan downstream, mempengaruhi diafragma dan valve popper menjadi terbuka. Penyesuaian ada pada posisi valve kecil yang membatasi tekanan downstream ke valve preset.

c. Pelumasan (Lubricator) Fungsi alat pelumas

Aturan dalam udara bertekanan adalah udara harus kering, bebas minyak dan air. Namun ada komponen listrik mungkin memerlukan minyak untuk pelumasan. Oleh karena itu, pelumasan udara bertekanan selalu terbatas pada bagian plant yang membutuhkaan pelumasan. Fungsi alat pelumas/lubricator kabut dipasang untuk memberi umpan udara bertekanan dengan minyak khusus yang dipilih.

 0IQFEVOIVNE

A. Tugas :

- Secara kelompok, lakukan eksperimen merancang jaringan pipa berbentuk ring untuk rangkaian distribusi udara bertekanan seperti gambar dibawah ini dengan ukuran 200cm x 200cm - 1 2 3 4 5 0

secara internasional yang sudah beredar dan diakui oleh beberapa negara adalah seperti yang telah ditegaskan oleh DIN 24300 yaitu yang mengikuti rekomendasi CETOP (Comite Europeen des Transmissions Oleohydrau-liques et Pneumatiques) dan ISO/R 1219 –1970

7MQFSPOSQTSRIRTRIYQEXMO

Tabel 5. Simbol komponen pneumatik

               4IRSQSVERTEHE0YFERK

Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599. Sistem huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 6. Penomoran pada lubang

  ' 4IQFIPENEVEROI /SQTSRIROSQTSRIRTRIYQEXMO 

 8YNYER4IQFIPENEVER

a. Siswa dapat menjelaskan macam-macam komponen pneumatik dan cara kerjanya yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin.

b. Siswa dapat menunjukkan komponen-komponen pada rangkaian pneumatik dengan melihat simbolnya 

 9VEMER1EXIVM /SQTSRIROSQTSRIRTRIYQEXMO  E 4IRHELYPYER

Sebuah rangkaian otomasi produksi yang digunakan dalam proses produksi suatu barang, pastilah tidak hanya memiliki satu komponen yang bekerja. Namun sebuah rangkaian otomasi industri mempunyai beberapa komponen-komponen yang dirangkai dalam sebuah rangkaian otomasi produksi yang sudah terprogram dengan baik. Dalam kegiatan pembelaran ini akan kita kenalkan beberapa komponen–komponen pneumatik yang digunakan untuk dalam sebuah rangakian otomasi produksi.

          F /SQTSRIROSQTSRIRTRIYQEXMO  7MQFSPWMQFSPTRIYQEXMO

Untuk memudahkan membaca fungsi dari setiap jenis katup yang akan digunakan, maka secara internasional digunakan sebagai fungsi katup-katup tersebut. Hal ini tidak ubahnya dengan perlengkapan pneumatik bahwa yang digambar pada suatu gambar kerja adalah bukan benda-benda atau alat-alat pneumatik secara fisik, melainkan digambar secara simbol-simbol dari setiap komponen peralatan pneumatik tersebut. Sejauh ini simbol-simbol katup pneumatik (bahkan untuk bidang hidrolik pun)

secara internasional yang sudah beredar dan diakui oleh beberapa negara adalah seperti yang telah ditegaskan oleh DIN 24300 yaitu yang mengikuti rekomendasi CETOP (Comite Europeen des Transmissions Oleohydrau-liques et Pneumatiques) dan ISO/R 1219 –1970

7MQFSPOSQTSRIRTRIYQEXMO

Tabel 5. Simbol komponen pneumatik

               4IRSQSVERTEHE0YFERK

Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599. Sistem huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 6. Penomoran pada lubang

  ' 4IQFIPENEVEROI /SQTSRIROSQTSRIRTRIYQEXMO 

Dalam dokumen OLEH RIZA KURNIA AKBAR (Halaman 51-63)