BAB III. METODE PENELITIAN
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Banister et al. (1994) menyebutkan wawancara kualitatif adalah percakapan tanya jawab yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pengetahuan tentang makna subyektif yang dipahami individu mengenai topik yang diteliti dan melakukan eksplorasi terhadap topik tersebut (Poerwandari, 2005). Metode wawancara memiliki keuntungan dapat memperjelas hal-hal yang kurang jelas sehingga orang lain mengerti apa
yang dimaksud. Selain itu, interviewer dapat menyesuaikan dengan keadaan interviewee karena dalam metode ini terdapat hubungan antara
interviewer dan interviewee. Hubungan yang baik akan dapat memberi kemudahan untuk mendapatkan bahan-bahan penelitian, namun sebaliknya jika tidak akan menghambat proses penelitian (Walgito, 2003). Pertanyaan-pertanyaan tentang hasrat seksual akan dibuat dalam interview guide (tabel 4.2.) dan data yang diperoleh berupa catatan hasil wawancara dan hasil rekaman.
Wawancara dilakukan secara semi terstruktur (semistructure interview) dilakukan dengan cara membuat pedoman wawancara yang harus ditanyakan tanpa menentukan urutan pertanyaan. Teknik ini bertujuan agar pertanyaan yang diajukan peneliti tidak keluar konteks penelitian pada saat melakukan proses wawancara, namun selalu terbuka terhadap munculnya kesempatan untuk melakukan improvisasi saat wawancara berlangsung dan disesuaikan dengan situasi partisipan saat menceritakan pengalaman (Basuki, 2006). Selain itu, pedoman wawancara digunakan sebagai daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan, topik penelitian dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman wawancara, peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan dijabarkan secara konkret dalam kalimat tanya sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara (Poerwandari, 2005).
Wawancara dilakukan secara terbuka yang memiliki pengertian bahwa partisipan mengetahui dan menyadari bahwa mereka sedang dalam
proses wawancara. Partisipan mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran, pandangan, dan perasaan tanpa merasa diatur oleh peneliti (Basuki, 2006). Hasil penelitian dengan metode ini berupa penggambaran topik penelitian dalam bentuk cerita-cerita yang sifatnya pribadi dan individual.
Informasi yang ingin digali dari partisipan dengan menggunakan panduan wawancara, yaitu mengenai:
a. Identitas partisipan, meliputi: nama (disamarkan), usia, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, lokasi tempat tinggal, akibat janda (kematian suami atau perceraian), lama menjanda, dan jumlah anak.
b. Hasrat seksual, meliputi: motivasi seksual, fantasi seksual, daya tarik seksual, dan aktivitas seksual.
Kognisi: keyakinan tentang aktivitas seksual setelah hidup menjanda.
Apakah persepsi anda terhadap hubungan dengan lawan jenis?
Apakah persepsi ada ketika mendengar kata seksualitas di masa menjanda saat ini?
Bagaimana persepsi anda terhadap aktivitas seksual di masa menjanda saat ini?
Bagaimana persepsi terhadap pergaulan bebas remaja (free sex atau sex before married) saat ini?
Bagaimanakah persepsi anda terhadap seksualitas dan ikatan pernikahan?
Bagaimanakah persepsi anda terhadap aktivitas masturbasi?
Bagaimanakah persepsi anda terhadap pernikahan di usia anda saat ini?
Bagaiamanakah persepsi anda terhadap hubungan seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan?
Apakah terdapat perbedaan kemunculan hasrat sebelum dan setelah menjadi janda?
Seberapa besar keinginan anda untuk melakukan aktivitas seksual di masa menjanda saat ini?
Adakah keinginan/ harapan untuk menikah/ berkeluarga lagi?
Apakah aktivitas seksual merupakan kebutuhan biologis utama di masa menjanda saat ini?
Bagaimanakah respon anda ketika melihat tayangan televisi tentang hubungan antarlawan jenis?
Menurut anda apakah seksualitas dapat dihubungkan dengan ikatan emosional dengan pasangan anda? Hasil belajar: pengulangan atau penghentian aktivitas seksual yang menyenangkan atau tidak. Motivasi
seksual
Apakah yang mendorong anda untuk menikah/ berkeluarga lagi?
Apakah yang anda lakukan untuk memenuhi keinginan untuk menikah/ berkeluarga lagi?
Apakah hasrat seksual yang sudah lama tidak disalurkan akan meningkatkan keinginan untuk mengekspresikan hasrat seksual tersebut?
Apakah anda memiliki keinginan untuk menyalurkan hasrat seksual yang muncul di masa menjanda saat ini?
Apakah yang anda lakukan ketika hasrat seksual meningkat di masa menstruasi?
Bagaimanakah respon anda melihat stimulus seksual yang anda tonton/ baca?
Bagaimanakah respon terhadap lawan jenis yang tertarik pada anda?
Bagaimanakah respon anda terhadap sikap dan perilaku negatif yang dilakukan lawan jenis untuk menarik perhatian anda?
Bagaimanakah respon anda menanggapi sikap negatif (penolakan) keluarga terhadap pasangan anda?
Pernahkah anda mengalami pengalaman negatif dengan mantan pasangan yang mempengaruhi hubungan anda dengan lawan jenis saat ini?
Pikiran yang disengaja untuk menciptakan atau memikirkan hal-hal seksual.
Apakah ada pernah memunculkan hal-hal seksualitas dalam pikiran anda secara sengaja?
Apakah fantasi seksual muncul ketika melihat pasangan laki-laki dan perempuan? Frekuensi dan waktu kemunculan fantasi seksual.
Pada situasi seperti apakah fantasi seksual muncul?
Seberapa sering fantasi seksual muncul?
Seberapa sering ingatan mantan pasangan (suami) muncul (bisa melalui mimpi)?
Apakah stimulus seksual yang anda lihat (tonton/ baca) mendorong anda untuk berfantasi seksual? Gambaran atau cerita fantasi seksual yang muncul.
Bagaimanakah gambaran ingatan mantan suami dalam pikiran anda?
Gambaran seperti apakah yang muncul ketika anda berfantasi seksual? Aktivitas yang dilakukan selama dan setelah fantasi seksual muncul.
Aktivitas apa saja yang anda lakukan ketika/ setelah berfantasi seksual? Perasaan setelah melakukan fantasi seksual.
Bagaimanakah perasaan anda ketika fantasi seksual muncul?
Bagaimanakah perasaan anda ketika ingatan mantan pasangan anda muncul? Ekspresi fantasi seksual.
Fantasi seksual
Apakah yang anda lakukan ketika/ setelah fantasi seksual muncul?
Apakah anda melibatkan peran anak untuk menceritakan fantasi seksual yang muncul?
Daya tarik seksual
Apakah anda mencari pasangan yang memiliki kriteria yang sama dengan mantan pasangan (suami) anda?
Bagaimanakah respon terhadap godaan lawan jenis yang dilakukan kepada anda?
Apakah anda secara tidak langsung membandingkan kriteria lawan jenis dengan mantan pasangan (suami) anda?
Manakah menurut anda yang lebih penting antara daya tarik fisik dan non fisik? Frekuensi dan waktu kemunculan aktivitas seksual.
Seberapa sering anda melakukan aktivitas seksual?
Bentuk-bentuk aktivitas seksual yang dilakukan: berdasarkan tingkat (paling sering hingga tidak pernah).
Sejauh manakah hubungan fisik anda dengan pasangan anda saat ini?
Apakah aktivitas masturbasi menjadi pilihan aktivitas seksual di masa menjanda saat ini? Perasaan selama dan setelah melakukan aktivitas seksual.
Bagaimanakah perasaan anda ketika/ setelah melakukan aktivitas seksual? Keterlibatan subyek/ objek lain dalam aktivitas seksual.
Apakah anda melakukan aktivitas seksual dengan pasangan atau tidak?
Apakah menurut anda hubungan seksual selalu membutuhkan pasangan? Ekspresi aktivitas seksual.
Aktivitas seksual