• Tidak ada hasil yang ditemukan

WORKSHOP KETEPATAN DALAM PEMASANGAN NECK COLLAR PADA PASIEN YANG DI CURIGAI TRAUMA SERVICAL

Dalam dokumen ISSN : Volume 9 No.1 Januari Juni 2019 (Halaman 25-29)

Dian Anggri Yanti1, Beti Susanti Tarigan2, Epfik Fantanti Jawak3

1Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,

Sumatera Utara – Indonesia

*email korespondensi author: [email protected]

Abstrak

Cedera spinal atau cedera tulang belakang adalah cedera yang mengenai sumsum tulang belakang (medulla spinalis) dengan atau tanpa kerusakan tulang belakang. Kerusakan pada medulla spinalis dapat mengganggu fungsi pergerakan (motorik), perasaan (sensorik), dan fungsi organ dalam (otonom). Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Di Curigai Trauma Servical dilakukan melalui metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil pengabdian yang diperoleh adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan hasil Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Di Curigai Trauma Servical yang diukur berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: pemasangan neck collar, trauma servikal Abstract

Spinal injury or spinal cord injury is an injury that affects the spinal cord (spinal cord) with or without spinal cord damage. Damage to the spinal cord can interfere with the function of movement (motor), feeling (sensory), and function of internal organs (autonomous). Workshop on the Accuracy of Neck Collar Installation in Patients Suspected of Cervical Trauma is carried out through direct lecture methods and discussions with seminar participants. The results of the service obtained are that the seminar participants have understood and can apply the results of the Workshop on Accuracy in the Installation of Neck Collars in Patients Suspected of Cervical Trauma, which is measured based on the post test value which is around 99%.

Keywords: neck collar installation, cervical trauma

1. Pendahuluan

Trauma menjadi masalah kesehatan penting di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia.

Prevalensi cedera di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (2018) angka kejadian cedera nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai dari tahun 2007 sebesar (7,5%) dilanjutkan tahun 2013 sebesar (8,2%) dan tahun 2018 meningkat menjadi (9,2%).

Sedangkan untuk Jawa Timur sendiri angka kejadian cedera tahun 2018 sebesar (9,1%) (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) secara worldwide diperkirakan menjadi penyebab kematian kesembilan di semua kelompok usia, dan diprediksi menjadi penyebab utama kematian ketujuh pada tahun 2030 serta menyumbang lebih dari 1,2 juta kematian setiap tahunnya. KLL dapat mengakibatkan cedera dan kerugian pada pemiliknya. Adapun cedera yang diakibatkan oleh kecelakaan seperti cedera kepala, muskuloskeletal atau ekstremitas, fraktur, luka terbuka, cedera tulang belakang serta cedera lainnya yang dapat mengakibatkan kematian (Farooqui et al., 2013).

Menurut Muttaqin (dalam Arizona, 2016) menyatakan bahwa susunan tulang pada manusia terdiri dari berbagai macam tulang di antaranya tulang vertebra (servikal, torakal, lumbal, sakral, koksigis). Tulang servikalis terdiri dari 7 tulang yaitu C1 atau chart book, C2 atau pivot, C3, C4, C5, C6 dan C7. Apabila cidera pada bagain servikal akan mengakibatkan terjadinya injury servikal.di mana injury servikal merupakan keadaan cidera pada tulang bekalang servikal dan medulla spinalis yang disebabkan oleh dislokasi, sublukasi atau frakutur vertebra servikalisdan di tandai kompresi pada medulla spinal daerah servikal.

Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh seorang perawat untuk melindungi cidera servikal agar tidak terjadi cidera tambahan adalah dilakukannya fiksasi pada bagian leher atau pemasangan servical collar/ collar neck. Karena dampak trauma servikal dapat mengakibatkan berbagai hal seperti syok neurogenik, syok spinal, hipoventilasi, gangguan pada pernafasan,

gangguan fungsi saraf pada jari-jari tangan, otot bisep, otot trisep, dan otot- otot leher. Akibat atau dampak lebih lanjut dari trauma servikal yaitu kematianPemasangan collar neck adalah memasang alat neck collar untuk immobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang banyak digunakan adalah SOMI Brace(Sternal Occipital Mandibular Immobilizer). Nam nada juga yang menggunakan Xcollar extrication Collar yang dirancang untuk mobilisasi (pemindahan pasien dari tempat kejadian kecelakaaan ke ruang medis). Namun, pada prinsipnya cara kerja dan prosedur pemasangan hamper sama. (Yekti, 2016).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat tentang “Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal”.

2. Metode

Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui workshop dengan menggunakan metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam pemaparan material menggunakan metode ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop dan infokus. Serta dilakukan demonstrasi pemasangan neck collar, setelah itu dilanjutkan dengan metode diskusi agar dapat memahami materi dengan lebih baik dan membangun komunikasi yang lebih intens terhadap peserta workshop.

Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah sebagai berikut

1. Langkah 1

Pengabdi mengurus perizinan di tempat pengabdian disertakan membawa surat tugas dari Ketua LPPM.

2. Langkah 2

Pengabdi mensosialisasikan kegiatan pengabdian kepada peserta workshop.

3. Langkah 4

Pengabdi dan peserta melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Di Curigai Trauma Servical Pada Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal.

4. Langkah 5

Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak lanjut kepada para peserta workshop.

3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk melakukan Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal di Rumah Sakit Sembiring. Hasil kegiatan workshop yang telah tercapai dalam pengabdian masyarakat ini adalah:

1. Materi yang disosialisasikan dapat dipahami dan direspon baik oleh peserta seminar.

2. Secara umum peserta workshop memahami materi mengenai Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal.

Secara umum hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut:

1. Aspek tujuan kegiatan

Tujuan workshop pengabdian masyarakat ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di Rumah Sakit Sembiring dapat meningkatkan pemahaman mengenai Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal.

2. Aspek target materi

Ketercapaian target materi sudah sangat baik, karena materi telah dapat disampaikan secara keseluruhan.

3. Aspek Kemampuan Peserta

Kemampuan peserta dinilai berdasarkan pemahaman peserta dalam mengikuti pre test dan post test yang disiapkan.

Beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah:

1. Faktor pendukung

a. Adanya dukungan baik dari pihak rumah sakit Sembiring sebagai tempat pengabdian kepada masyarakat dengan tim pelaksana pengabdian.

b. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

c. Peserta sangat antusias dalam mengikuti semua rangkaian kegiatan.

d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap menjalankan porotokol kesehatan.

2. Faktor penghambat

Pelaksanaan kegiatan adalah keterbatasan waktu, sebab pelaksanaan tidak dapat dilakukan dalam durasi yang lebih panjang, apalagi seperti di masa pandemic saat ini.

4. Kesimpulan

a. Adanya respon positif dari peserta dengan munculnya pertanyaan dan tanggapan yang diberikan selama kegiatan dan diskusi.

b. Sebanyak 99% peserta seminar telah mengetahui hasil Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal untuk menjadi lebih baik ke depannya. Hal ini didukung pemahaman tenaga kesehatan yang semakin meningkat pada saat mengikuti post test.

5. Ucapan Terima Kasih

Pengabdi menyampaikan ucapan terima kasih kepada: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

6. Daftar Pustaka

Angel, R. 2015. Prosedur Pelepasan Helm Dan Peasangan Neck Collar. (Online) (https://dokumen.tips/documents/prose diakses pada 8 Oktober 2018

Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Budhiarta, Arif. 2016. Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Helmi, Z. N 2015. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika. Kementrian Kesehatan, R. I.

2013.

Kozier B, Erb G. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

LeMone, dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol.1, Edisi.5. Jakarta:

EGC.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Yekti, M. 2018. Prosedur Pemasangan Neck Collar.(Online),

(https://id.scribd.com/doc/252436284/

Prosedur-Pemasangan-Neck-Collar) diakses pada 8 Oktober 2018

WORKSHOP PENATALAKSANAAN OPERATIF TRAUMA ABDOMEN DENGAN

Dalam dokumen ISSN : Volume 9 No.1 Januari Juni 2019 (Halaman 25-29)