• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matriks RPL Kegiatan Rencana Pembangunan Tambang Batu Gamping, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat

TAHAP KONSTRUKSI 1 Penurunan

1. WSS dengan

H’ > 3

lahan langsung

2. Pengambilan contoh di lapangan dan analisis data menggunakan Indeks Shanon

konstruksi sesuai aturan yang

dianjurkan 2. Sampling

dilakukan di laut maruni

menunjukkan hampir semua parameter dari kualitas air laut masih berada dibawah baku mutu sesuai Kep. MENLH No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut 13 Peningkatan

Kesempatan Kerja

Jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja pada perusahaan

Penerimaan tenaga kerja Konstruksi

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan, Pihak Manajemen PT.

SDIC INDONESIA.

2. Pengamatan langsung di lapangan

-Kantor manajemen PT. SDIC indonesiadi lapangan.

-Basecamp tenaga kerja

1 kali pada awal Tahap Konstruksi.

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan, Pihak Manajemen PT. SDIC indonesiatel ah

dilakukan.

2. Pengamatan dilakukan di kantor dan basecamp

Masyarakat lokal yang direkrut bekerja sebagai tenaga pengamanan/s ekurity dan buruh kasar

Masih kurang terlihat tenaga kerja lokal yang diserap baik itu masyarakat asli papua maupun masyarakat lokal sekitar

manowkari untuk tenaga ahli maupun tenaga operator

14 Perubahan persepsi masyarakat

Jumlah tenaga kerja lokal

Penerimaa n tenaga kerja konstruksi

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan, Pihak Manajemen PT.

SDIC INDONESIA.

Warga masyarakat

MANSEL:

Kelurahan Andai, Kampung Wamesa, Maruni, Dobut,

2 kali selama tahun pertama Tahap Konstruksi

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan, Pihak Manajemen

Jumlah masyarakat lokal masih sedikit.

Masyarakat yang diterima bekerja masih dalam kualifikasi tenaga

pengamanan,

No

dilakukan Jenis

Dampak

Indikator/

Parameter

Sumber Dampak

Metode Pengumpulan dan

Analisis Data

Lokasi Pemantauan

Waktu dan

Frekwensi Pelaksanaan Hasil pemantauan

Keterangan Pemantauan lokal yang belum

bekerja.

2. Pengamatan langsung di lapangan

dan

Misapmesy WARMARE : Kampung Hingck TANARUBU:

Kampung Anggrisi.

Kantor manajemen lapangan PT.

SDIC

INDONESIA.

PT. SDIC Indonesia dan warga masyarakat yang belum bekerja telah dilakukan.

2. Pengamatan dilakukan di perkampung an sekitar lokasi penambanga n

masih kurang buruh kasar yang dibutuhkan dalam tahap konstruksi lahan dan fasilitas tambang

15 Gangguan Proses sosial

Frekuensi konflik antar masyarakat lokal dan tenaga kerja perusahaan yang berasal dari luar

manokwari.

Mobilisasi tenaga kerja.

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan yang berasal dari luar Manokwari, warga masyarakat lokal, dan Pihak Manajemen PT.

SDIC INDONESIA.

2. Pengamatan langsung di lapangan

MANSEL:

Kelurahan Andai, Kampung Wamesa, Maruni, Dobut, dan

Misapmesy WARMARE : Kampung Hingck TANARUBU:

Kampung Anggrisi.

Kantor manajemen lapangan PT.

SDIC

INDONESIA.

1 kali, segera setelah mobilisasi tenaga kerja pada Tahap Konstruksi.

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan, Pihak Manajemen PT. SDIC indonesiatel ah

dilakukan.

2. Pengamatan dilakukan di kampun-kampung penduduk yang berada di sekitar lokasi penambanga

Tidak terjadi konflik sosial antar

masyarakat lokal dan tenaga kerja perusahaan yang berasal dari luar manokwari

Tidak terjadi ganguan proses sosial akibat mobilisasi tenaga kerja

No

dilakukan Jenis

Dampak

Indikator/

Parameter

Sumber Dampak

Metode Pengumpulan dan

Analisis Data

Lokasi Pemantauan

Waktu dan

Frekwensi Pelaksanaan Hasil pemantauan

Keterangan Pemantauan n

16 Penurunan pendapatan masyarakat

Tingkat pendapatan usahatani kangkung dan ikan mujair

Pembersihan dan

pematangan lahan lahan

1. WSS dengan petani kangkung dan ikan mujair.

2. Pengamatan langsung di lapangan

Kampung Hingk dan Maruni

2 kali selama proses pembersihan dan

pematangan lahan pada Tahap Konstruksi

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan, Pihak Manajemen PT. SDIC indonesiatel ah

dilakukan.

2. Pengamatan dilakukan di kampun Hingck dan maruni

Belum terjadi peningkatan pendapatan masyarakat

1.Telah dilakukan 2.Pengamatan

langsung menunjukan belum terjadi peningkatan permintaan terhadap produk lokal meskipun banyak

terdapat tenaga kerja konstruksi

17 Perubahan kesempatan kerja

Hak-hak tenaga kerja yang telah diberikan

Pengahiran hubungan kerja konstruksi

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan, Pihak Manajemen PT.

SDIC INDONESIA.

2. Pengamatan langsung di lapangan

1. Kantor manajemen PT. SDIC INDONESIA .

2. Lokasi permukiman mantan tenaga kerja

Satu kali pada akhir Tahap Konstruksi

1. WSS dengan tenaga kerja perusahaan, Pihak Manajemen PT. SDIC indonesiatel ah

dilakukan.

2. Pengamatan dilakukan di kantor perusahaan

Gaji pekerja sesuai dengan UMP Prov.

Papua Barat

Masih dalam tahap konstruksi, belum dilakukan pemutusan hubungan kerja

18 Gangguan proses sosial

Jumlah anggota warga

Pengakhira n hubungan kerja

WSS dengan mantan tenaga kerja

perusahaan.

Kelurahan/ka mpung.

Permukiman

1 kali, segera setelah pengahiran

1. WSS dengan tenaga kerja

Hampir tidak ada keluhan dari pekerja

Masih dalam tahap konstruksi,

No

dilakukan Jenis

Dampak

Indikator/

Parameter

Sumber Dampak

Metode Pengumpulan dan

Analisis Data

Lokasi Pemantauan

Waktu dan

Frekwensi Pelaksanaan Hasil pemantauan

Keterangan Pemantauan masyarakat

lokal yang mengeluhkan pengahiran hubungan kerja.

Pihak Manajemen PT. SDIC

INDONESIA.

Pengamatan

langsung di lapangan

mantan tenaga kerja perusahaan.

hubungan kerja pada Tahap Konstruksi.

perusahaan, Pihak Manajemen PT. SDIC indonesia telah dilakukan.

2. Pengamatan dilakukan di kantor managemen perusahaan dan

masyarakat yang bermukim disekitar lokasi penambanga n

yang di PHK.

PHK terjadi ditahap konstruksi diakibatkan karena ketidak disiplinan para pekerja

belum dilakukan pengakhiran hubungan kerja

19 Perubahan pola penyakit

Pola 10 besar jenis penyakit Atau Prevalensi dan Insiden Penyakit

Mobilisasi alat berat dan bahan bangunan

1.

Pengumpulan data sekunder dari Dinas Kesehatan Manokwari

2.

Survey dan

wawancara dengan masyarakat menggunakan kuesioner

3.

Data dianalisis

secara deskriptif

1. Tapak kegiatan/

proyek 2. Permukima

n penduduk Kampung- kampung disekitar pertamban gan

1 kali dalam 6 bulan

1. Pengumpul an data dengan wawancara langsung tanpa kuisioner 2. Belum

terjadi perubahan berarti karena konstruksi lahan dan

Jenis penyakit yang dilayani di puskesmas terdekat tidak bertambah

Pemantauan mengenai jenis penyakit dan insiden penyakit dilakukan di puskesmas terdekat serta data dari BPS Kab. Manokwari

No

dilakukan Jenis

Dampak

Indikator/

Parameter

Sumber Dampak

Metode Pengumpulan dan

Analisis Data

Lokasi Pemantauan

Waktu dan

Frekwensi Pelaksanaan Hasil pemantauan

Keterangan Pemantauan

kualitatif fasiilitas

tambang 20 Perubahan

pola penyakit

Pola 10 besar jenis penyakit Atau Prevalensi dan Insiden Penyakit

Pembersiha n dan pematangan lahan

1. Pengumpulan data sekunder dari Dinas Kesehatan Manokwari 2. Survey dan

wawancara dengan masyarakat menggunakan kuesioner 3. Data dianalisis

secara deskriptif kualitatif

1. Tapak kegiatan/

proyek 2. Permukima

n penduduk Kampung- kampung disekitar pertamban gan

1 kali dalam 6 bulan

1. Pengumpul an data dengan wawancara langsung tanpa kuisioner 2. Belum

terjadi perubahan berarti karena konstruksi lahan dan fasilitas tambang

Tenaga kerja kurang terkena penyakit ISPA

Pemantauan mengenai jenis penyakit dan insiden penyakit dilakukan di puskesmas terdekat serta data dari BPS Kab. Manokwari

21 Perubahan Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan

Pembersiha n dan pematangan lahan

1.

Pengamatan langsung di lapangan, serta wawancara dengan pekerja

2.

Pengumpulan

data sekunder.

3.

Data dianalisis secara deskriptif kualitatif

Tapak kegiatan/

proyek

1 kali dalam 6 bulan

Wawancara langsung dengan pekerja sulit dilakukan, saat

pemantauan, hanya 2 pekerja yang dapat berbahasa inggris dan tidak memahami sanitasi

Tidak terjadi perubahan sanitasi lingkungan

Pemantauan dilakukan di tapak proyek

No

dilakukan Jenis

Dampak

Indikator/

Parameter

Sumber Dampak

Metode Pengumpulan dan

Analisis Data

Lokasi Pemantauan

Waktu dan

Frekwensi Pelaksanaan Hasil pemantauan

Keterangan Pemantauan lingkungan

22 Perubahan pola penyakit

Pola10 besar jenis penyakit Atau Prevalensi dan Insiden Penyakit

Pembersiha n dan pematangan lahan

1. Pengamatan langsung di lapangan, serta wawancara dengan pekerja 2. Pengumpulan data

sekunder.

3. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif

Tapak kegiatan/

proyek

1 kali dalam 6 bulan

1. Pengumpula n data dengan wawancara langsung tanpa kuisioner 2. Belum

terjadi perubahan berarti karena konstruksi lahan dan fasiilitas tambang

Tenaga kerja kurang terkena penyakit ISPA

Pemantauan mengenai jenis penyakit dan insiden penyakit dilakukan di puskesmas terdekat serta data dari BPS Kab. Manokwari

23 Perubahan pola penyakit

Pola10 besar jenis penyakit Atau Prevalensi dan Insiden Penyakit

Pembangu nan jalan tambang dan drainase

1. Pengumpulan data sekunder dari Dinas kesehatan Wanokwari 2. Survey dan wawancara dengan masyarakat menggunakan kuesioner 3. Data dianalisis

secara deskriptif kualitatif

1. Tapak kegiatan/

proyek 2. Permukiman

penduduk Kampung-kampung disekitar pertambanga n

1 kali dalam 6 bulan

Pengumpulan data dengan wawancara langsung dengan masyarakat

Tidak terjadi perubahan pola penyakit akibat pembuatan jalan tambang dan drainase

Pemantauan dilakukan di permukiman penduduk di sekitar lokasi tambang

TAHAP OPERASIONAL

Dokumen terkait