HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Wujud tindak tutur interaksi di lingkungan terminal Mallengkeri Kota Makassar
Dalam penelitian ini wujud tindak tutur terdapat tiga yaitu; lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Berikut dipaparkan hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.
a. Lokusi
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan jenis tindak tutur lokusi dalam interaksi yang dilakukan oleh salah satu sopir dan seorang penumpang dalam lingkungan terminal Mallengkeri Kota Makassar.
Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur yang mengikat penutur pada kebenaran informasi yang dituturkan. Termasuk dalam tuturan ini adalah mengeluh, memberitahu, mengakui, mengungkapkan, menunjukkan,
mengemukakan pendapat. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tindak tutur lokusi.
(1) Sopir A : “Yang sodaranya kareng anu, siapa, kareng bilang” (“Yang saudaranya karaeng itu, siapa, karaeng Bilang”) Sopir B : “Diatas? Kareng Lurang”
(“Diatas? Karaeng Lurang”) Penumpang : “Oh.. Iye”
(“Oh.. Iya”) Sopir A : “Muni toh?”
(“Muni Kan?”)
Penumpang : “Iye Muni kareng Bilang” (“Iya Muni karaeng Bilang”) Konteks :
Percakapan yang dilakukan oleh dua orang sopir dan satu penumpang, ketika si sopir mengajak mengobrol si penumpang yang tengah duduk sambil menunggu mobil yang akan ditumpanginya.
Tuturan tersebut merupakan tindak tutur lokusi. Yang dituturkan oleh Penumpang “Iya Muni karaeng Bilang”. Dalam tuturan penumpang tersirat kecocokan informasi dari tuturan sopir a yang memberitahukan kebenaran informasi ke penumpang bahwa orang yang dimaksud benar namanya Muni karaeng Bilang . Tindak tutur lokusi pada Sopir a termasuk dalam tuturan memberitahu, sedangkan tindak tutur lokusi pada penumpang termasuk dalam tuturan mengakui.
(2) Sopir A : “Oe daeng Lekbaka tensi subangngi elele karaeng tinggi
mamo”
(“Eh daeng kemarin saya sudah tensi ternyata tinggi karaeng”)
Sopir B : “Ngapa na nu mange ja boya lurang?” (“Kenapa kamu pergi cari penumpang?’) Konteks :
Percakapan yang dilakukan oleh dua sopir yang sedang duduk di warung dalam lingkungan terminal Mallengkeri Kota Makassar.
Tuturan tersebut merupakan tindak tutur lokusi. Tuturan yang diungkapkan oleh sopir a “Oe Lekbaka tensi subangngi elele tinggi mamo” termasuk wujud tindak tutur lokusi dalam hal mengeluh.
(3) Sopir A : “Edede ka tena ku jannang ri balla, boya doeka baji” (“Aku tidak tenang di rumah, cari uang lebih baik”) Sopir B : “Bajiki iya tapi kesehatannga parallu, ammotere mako
antu”
(“Memang bagus tapi kesehatan juga perlu, kamu pulang saja”)
Konteks :
Percakapan yang dilakukan oleh dua sopir yang sedang duduk di warung dalam lingkungan terminal Mallengkeri Kota Makassar.
Tuturan tersebut merupakan tindak tutur lokusi. Tuturan yang diungkapkan oleh sopir b “Bajiki iya tapi kesehatannga parallu, ammotere mako antu” termasuk wujud tindak tutur lokusi dalam hal memberitahu.
b. Ilokusi
Tindak tutur Ilokusi adalah tindak tutur Untuk menyatakan atau menginformasikan sesuatu dan dipergunakan untuk dimaksudkan agar lawan tutur melakukan tindakan sesuai dengan tuturan penutur. Tuturan-tuturan yang termasuk dalam Tuturan-tuturan Ilokusi antara lain Tuturan-tuturan memaksa, mengajak, meminta, menyuruh, menyarankan, menagih, mendesak, melarang, memohon penjelasan, dan memberi aba-aba.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan jenis tindak tutur ilokusi dalam interaksi yang dilakukan oleh tiga orang sopir dalam lingkungan terminal Mallengkeri Kota Makassar. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tindak tutur Ilokusi.
(4) Sopir A : “Rokok, rokok rokok ! Ih tanja na ko e” (“Rokok, rokok rokok ! Ih wajah mu”)
Sopir B : “Rokok tawwa kasi ki itu rokok!” (“Kasih itu rokok !”)
Sopir C : “Mintako di Rani banyak Rani Rokoknya” (“Minta saja di Rani banyak rokoknya”) Konteks :
Percakapan antara tiga sopir yang meminta rokok pada sopir yang lainnya sambil berdiri di belakang mobil, dan salah satu sopir sedang mengelap kaca mobil.
Tuturan tersebut merupakan tindak tutur ilokusi. Fungsi tindak tutur ilokusi dapat dilihat dari tuturan sopir a “Rokok, rokok rokok !”. pada kalimat tersebut mengandung wujud tuturan yang meminta agar si mitra
tutur dapat melakukan tindakan sesuai dengan tuturan penutur. Begitu juga dengan tuturan sopir b “Rokok tawwa kasi ki itu rokok!” tuturan tersebut juga termasuk wujud tuturan menyuruh mitra tutur lainnya, yang secara langsung bertindak sesuai keinginan si sopir a.
(5) Sopir : “Disituko lewat kalo keluar, lihat-lihat mi saja” (“Lewat disitu kalau keluar, lihat-lihat saja”) Pengunjung : “Oh iye”
(“Oh iye”) Konteks :
Percakapan yang dilakukan seorang sopir dan seorang pengunjung yang menunggu barang kirimannya di lingkungan terminal Mallengkeri.
Tuturan tersebut merupakan tindak tutur ilokusi. Fungsi tindak tutur ilokusi dapat dilihat dari tuturan sopir “Disituko lewat kalo keluar, lihat-lihat mi saja” tuturan tersebut termasuk wujud tuturan menyuruh mitra tutur, yang secara langsung bertindak sesuai keinginan si sopir .
c. Perlokusi
Tindak tutur perlokusi adalah bentuk tindak menumbuhkan pengaruh kepada mitra tutur, yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologi penutur terhadap suatu keadaan, misalnya berterima kasih, menyalahkan, meminta maaf, berbelasungkawa, dan memuji.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan jenis tindak tutur perlokusi dalam interaksi yang dilakukan oleh seorang sopir dan pengunjung yang
sedang menunggu barang kiriman didalam terminal. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tindak tutur perlokusi.
(6) Sopir :“Tanya dulu sopir ka bilang keluar mana lewat jalan
Alauddin atau Mallengkeri”
(“Tanya sopir beritahu keluar lewat jalan Alauddin atau Mallengkeri”)
Pengunjung :“Oh iye makasih pale” (“Oh iya Makasih”) Konteks :
Percakapan yang dilakukan seorang sopir dan seorang pengunjung yang menunggu barang kirimannya di lingkungan terminal Mallengkeri.
Tuturan tersebut merupakan tindak tutur perlokusi. Fungsi tindak tutur perlokusi dapat dilihat dari tuturan pengunjung “Oh iye makasih pale” Tuturan tersebut menumbuhkan pengaruh kepada mitra tutur (sopir) yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap terhadap suatu keadaan dalam hal berterima kasih kepada sopir.
Rekapitulasi Data Percakapan
Tabel 1 : Rekapitulasi Data percakapan Interaksi sosial di
lingkungan terminal Mallengkeri kota makassar
Wujud Tindak Tutur
Lokusi Ilokusi perlokusi
Sopir 3 3 -
Pengunjung - - 1
Tabel 1. menunjukkan hasil penelitian wujud tindak tutur dalam interaksi sosial di lingkungan terminal Mallengkeri kota Makassar. Wujud tindak tutur yang ditemukan meliputi: Lokusi sebanyak 4; Ilokusi sebanyak 3; Perlokusi sebanyak 1.
2. Penggunaan prinsip kesantunan dalam interaksi di lingkungan