• Tidak ada hasil yang ditemukan

Zonasi Wilayah Menurut Perda No.4 Tahun 2019 Sebagai Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- pulau Kecil Sumatera Utara

BAB IV ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL DI DAERAH

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL MENURUT HUKUM NASIONAL

B. Zonasi Wilayah Menurut Perda No.4 Tahun 2019 Sebagai Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- pulau Kecil Sumatera Utara

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014, mengamanatkan kepada Pemerintah Daerah untuk menyusun semua dokumen perencanaan sesuai kewenangan masing masing. Salah satu perencanaan wajib disusun adalah perencanaan spasial yang berupa Rencana Zonasi WP3K (RZWP3K), yang

187Konsideran menimbang huruf a Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

188Suparno, Loc.Cit., Hal. 1-2

berfungsi sebagai arahan pemanfaatan bagi berbagai kegiatan berbasiskan pada sumberdaya di wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.

Maka, sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang tersebut, Provinsi Sumatera Utara telah menyusun dokumen Rencana Strategis (RSWP3K) pada tahun 2013, dan Rencana Zonasi WP3K (RZWP3K) pada tahun 2014. Namun, dengan lahirnya Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terjadi perubahan kewenangan Provinsi dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dimana semula 4-12 mil menjadi 0-12 mil. Berkaitan dengan hal tersebut maka Dokumen RZWP3K yang telah disusun harus disesuaikan dengan ketentuan kewenangan tersebut.

Setelah adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah kabupaten/kota tidak lagi memiliki kewenangan untuk mengelola wilayah laut. Pemerintah daerah kabupaten hanya memiliki kewenangan pada bidang perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Dalam pelaksanaannya Peraturan Daerah ini memiliki beberapa ruang lingkup. Ruang lingkup yang dimiliki Peraturan Daerah ini meliputi :

1. Wilayah Perencanaan;

2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi;

3. Rencana Alokasi Ruang;

4. Peraturan Pemanfaatan Ruang;

5. Indikasi Program;

6. Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil;

7. Pengawasan dan Pengendalian;

8. Mitigasi Bencana;

9. Hak, Kewajiban dan Peran Serta Masyarakat;

10. Pemberdayaan Masyarakat;

11. Penyelesaian Sengketa;

12. Gugatan Perwakilan;

13. Koordinasi Pelaksanaan;

Karena tujuan zonasi adalah untuk membagi wilayah pesisir dalam zona-zona yang sesuai dengan peruntukan dan kegiatan yang saling mendukung, maka pembagian wilayah perencanaannya meliputi wilayah pesisir ke arah darat mencakup batas wilayah administrasi di wilayah pesisir dan wilayah pesisir ke arah laut sejauh 12 mil laut diukur dari garis pantai pada saat pasang tertinggi ke arah laut lepas dan/ atau ke arah perairan laut lepas.189 Pengaturan wilayah pesisir ke arah darat dilaksanakan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan/atau Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang berlaku.190

Pembagian wilayah ini disusun dalam BAB IV Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 4 Tahun 2019. Alokasi pemanfaatan ruang ini dibagi atas beberapa kawasan, yang tiap kawasan memiliki peraturan pemanfaatan ruangnya masing masing sesuai potensi yang dimiliki oleh kawasan tersebut.

Berikut wilayah alokasi ruang yang direncanakan :

189Pasal 5 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

190Pasal 5 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

a) Kawasan Pemanfaatan Umum

Kawasan Pemanfaatan Umum adalah bagian dari Wilayah Pesisir yang ditetapkan peruntukkannya bagi berbagai sektor kegiatan. 191 Kawasan umum sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9 Ayat (1) huruf a terdiri atas beberapa zona sebagai berikut:

1. Zona Pariwisata

Merupakan area wisata di perairan (tepi laut) Provinsi Sumatera Utara yang dijabarkan menjadi 2 sub zona yaitu wisata alam bentang laut dan wisata alam pantai/pesisir dan pulau-pulau kecil192.

Sub zona wisata alam bentang laut tersebar di: 193

a) Kabupaten Tapanuli Tengah, yang terletak di perairan Kecamatan Pinang Sori; Kabupaten Mandailing Natal, yang terletak di perairan Kecamatan Natal; Kabupaten Nias Utara, yang terletak di perairan Kecamatan Lahewa dan Kecamatan Afulu;

b) Kabupaten Nias, yang terletak di perairan Kecamatan Bawolato.

c) Kabupaten Nias Barat, yang terletak di Kecamatan Sirombu dan Kecamatan Mandrehe Barat.

191Pasal 1 Angka 9 UU Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

192Pasal 10 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

193Pasal 11 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

d) Kabupaten Nias Selatan, yang terletak di perairan:

Kecamatan Lolowau dan Kecamatan Hibala.

Sementara Sub zona wisata alam pantai/pesisir dan pulau-pulau kecil tersebar di: 194

a) Kabupaten Langkat, terletak di perairan Kecamatan Pangkalan Susu.

b) Kabupaten Deli Serdang, meliputi: Perairan Kecamatan Pantai Labu dan Perairan Kecamatan Percut Sei Tuan.

c) Kabupaten Serdang Bedagai, meliputi: Perairan Kecamatan Pantai Cermin dan Kecamatan Perbaungan, Perairan Kecamatan Pantai Labu, Perairan Kecamatan Teluk Mengkudu dan Kecamatan Tanjung Beringin.

d) Kabupaten Batubara, meliputi Perairan Kecamatan Medang Deras; Perairan Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Talawi, dan Kecamatan Tanjung Tiram dan Perairan Tanjung Tiram.

e) Kabupaten Labuhanbatu, yang terletak di perairan Kecamatan Panai Hilir

f) Kabupaten Tapanuli Tengah, meliputi: perairan Kecamatan Barus ; perairan Kecamatan Sorkam dan Kecamatan Kolang.

g) Kabupaten Nias Utara, meliputi: Perairan Kecamatan Afulu, Perairan Kecamatan Lahewa, Perairan Kecamatan

194Pasal 12 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

Tuhemberua, Perairan Kecamatan Lahewa dan Kecamatan Afulu, Perairan Kecamatan Sawo.

h) Kota Gunungsitoli, terletak di perairan Kecamatan Gunungsitoli Utara.

i) Kabupaten Nias, terletak di perairan Kecamatan Idanogawo j) Kabupaten Nias Barat, terletak di perairan Kecamatan

Sirombu

k) Kabupaten Nias Selatan, meliputi: Perairan Kecamatan Fanayama, Perairan Kecamatan Hibala;

2. Zona Pelabuhan

Merupakan daerah lingkungan kepentingan dan daerah lingkungan kerja pelabuhan yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana induk pelabuhan. Zona pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf b dijabarkan dalam sub zona DLKr, DLKp dan WKOPP. 195

Sub zona DLKr dan DLKp, tersebar di: 196

a) Kabupaten Langkat, terletak di Kecamatan Pangkalan Susu.

b) Kabupaten Deli Serdang yang meliputi Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Hamparan Perak, serta Kota Medan meliputi Kecamatan Medan Belawan.

195Pasal 14 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

196Pasal 14 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

c) Kabupaten Batubara, terletak di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Medang Deras dan Kecamatan Lima Puluh.

d) Kabupaten Labuhanbatu Utara, terletak di Kecamatan Kualuh Leidong.

e) Kota Sibolga, terletak di Kecamatan Sibolga.

f) Kabupaten Mandailing Natal, terletak di Kecamatan Batahan.

g) Kota Gunungsitoli, meliputi Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, dan Kecamatan Gunungsitoli Idanoi.

h) Kabupaten Nias, terletak di Kecamatan Gido.

i) Kabupaten Nias Selatan, meliputi: Kecamatan Pulau-Pulau Batu dan Kecamatan Pulau-Pulau Batu.

Sedangkan sub zona WKOPP tersebar di:197

a) Kabupaten Serdang Bedagai, terletak di KecamatanTeluk Mengkudu.

b) Kabupaten Batubara, terletak Kecamatan Tanjung Tiram.

c) Kabupaten Asahan, terletak di Kecamatan Tanjung Balai.

d) Kota Medan, terletak di Kecamatan Medan Belawan.

e) Kabupaten Nias Barat, terletak di Kecamatan Sirombu.

f) Kabupaten Nias Selatan, meliputi: Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Toma.

197Pasal 14 ayat (3) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

3. Zona Pertambangan

Zona pertambangan ditetapkan berdasarkan penetapan lokasi atas wilayah kerja minyak dan gas bumi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang minyak dan gas bumi. Pada sub zona pertambangan minyak dan gas bumi terdapat Wilayah Pertahanan berupa RAHLAT. Dalam sub zona Minyak dan Gas Bumi dapat dialokasikan ruang untuk Terminal Khusus (Tersus) atau Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).198

4. Zona Perikanan Tangkap

Zona perikanan tangkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dijabarkan dalam sub zona yaitu: ikan pelagis, ikan demersal, serta ikan pelagis dan demersal. 199

Sub zona ikan pelagis tersebar pada :200

a. Kabupaten Langkat, meliputi perairan Kecamatan Brandan Barat, Kecamatan Babalan, Kecamatan Gebang, Kecamatan Tanjung Pura, dan Kecamatan Secanggang.

198Pasal 15 ayat 2-3 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

199Pasal 16 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

200Pasal 16 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

b. Kabupaten Deli Serdang, meliputi: Perairan Kecamatan Hamparan Perak, Kecamatan Percut Sei Tuan, dan Kecamatan Pantai Labu; Perairan Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Hamparan Perak

c. Kabupaten Serdang Bedagai, meliputi : Perairan Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin, Kecamatan Bandar Khalipa dan Perairan Pulau Berhala.

d. Kabupaten Batubara, meliputi perairan Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Talawi, dan Kecamatan Tanjung Tiram.

e. Kabupaten Asahan, meliputi: Perairan Kecamatan Silau Laut, Kecamatan Tanjung Balai, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kecamatan Kepayang dan Perairan Kecamatan Tanjung Balai.

f. Kabupaten Labuhanbatu Utara, meliputi perairan Kecamatan Kualuh Hilir dan Kecamatan Kualuh Leidong.

g. Kabupaten Labuhanbatu, terletak di Kecamatan Panai Hilir.

h. Kabupaten Tapanuli Tengah, meliputi perairan

Kecamatan Manduamas, Kecamatan

Sirandorung,Kecamatan Andam Dewi, Kecamatan Barus Utara, Kecamatan Barus, Kecamatan Sosorgadong, Kecamatan Sorkam Barat, Kecamatan Sorkam, Kecamatan Kolang, Kecamatan Tapian Nauli, Kecamatan Badiri, dan Kecamatan Pinang Sori.

i. Kabupaten Tapanuli Selatan, terletak di perairan Kecamatan Muara Batang Toru.

j. Kabupaten Mandailing Natal, meliputi perairan Kecamatan Muara Batang Gadis, Kecamatan Natal, dan Kecamatan Batahan.

k. Kabupaten Nias Utara, meliputi Perairan Kecamatan Lahewa, Kecamatan Lahewa Timur, Kecamatan Lotu, Kecamatan Sawo, Kecamatan Tuhemberua dan Kecamatan Sitolu Ori; Perairan Kecamatan Alasa, Kecamatan Afulu, Kecamatan Tugala Oyo dan Perairan Pulau Wunga.

l. Kota Gunungsitoli, meliputi:. Perairan Kecamatan Gunungsitoli Selatan dan Kecamatan Gunungsitoli Idanoi; Kecamatan Gunungsitoli dan Kecamatan Gunungsitoli Utara.

m. Kabupaten Nias, meliputi perairan Kecamatan Gido, Kecamatan Idanogawo, dan Kecamatan Bawolato.

n. Kabupaten Nias Barat, meliputi perairan Kecamatan Sirombu, Kecamatan Mandrehe Barat, dan Kecamatan Moro’o.

o. Kabupaten Nias Selatan, meliputi: Perairan Kecamatan Lahusa, Kecamatan Toma, Kecamatan Teluk Dalam, Kecamatan Fanayama, Kecamatan Manimolo, Kecamatan Amandraya, Kecamatan Lalowau, dan Kecamatan Sirombu; Perairan Kecamatan Pulau Batu, Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur, Kecamatan Hibala dan Perairan Kecamatan Pulau Simuk.

Sub zona ikan demersal tersebar di:201

a. Kabupaten Tapanuli Tengah, meliputi: Perairan Kecamatan Manduamas, Kecamatan Sirandorung, Kecamatan Andam Dewi, Kecamatan Barus Utara, dan Kecamatan Barus; Perairan Kecamatan Manduamas, Kecamatan Sirandorung, dan Perairan Kecamatan Barus.

201Pasal 16 ayat (4) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

b. Kabupaten Mandailing Natal, terletak di Kecamatan Natal, Kecamatan Batahan, dan Kecamatan Muara Batang Gadis.

c. Kabupaten Nias Barat, terletak di Kecamatan Sirombu dan Kecamatan Mandrehe Barat.

d. Kabupaten Nias Selatan, meliputi perairan Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur, dan Kecamatan Hibala.

Sub zona ikan pelagis dan demersal tersebar di:202

a. Kabupaten Langkat, meliputi: Perairan Kecamatan Babalan, KecamatanGebang, Kecamatan Tanjung Pura, dan Kecamatan Secanggang; Perairan Kecamatan Brandan Barat dan Kecamatan Babalan;

dan Perairan Kecamatan Pangkalan Susu.

b. Kabupaten Deli Serdang, meliputi: Perairan Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Hamparan Perak; Perairan Kecamatan Hamparan Perak, Kecamatan Percut Sei Tuan, dan Kecamatan Pantai Labu.

c. Kabupaten Serdang Bedagai, meliputi perairan Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Perbaungan,

202Pasal 16 ayat (5) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin, dan Kecamatan Bandar Khalipah.

d. Kabupaten Batubara, meliputi: Perairan Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Suka, dan Kecamatan Lima Puluh; Perairan Kecamatan Tanjung Tiram dan Kecamatan Talawi.

e. Kabupaten Asahan, meliputi: Perairan Kecamatan Silau Laut Kecamatan Sei Kepayang, dan Perairan Kecamatan Tanjung

f. Kabupaten Labuhanbatu Utara, terletak di perairan Kecamatan Kualuh Hilir dan Kecamatan Kualuh Leidong.

g. Kabupaten Labuhanbatu, terletak di perairan Kecamatan Panai Hilir.

5. Zona Perikanan Budidaya

Merupakan area budidaya perikanan tambak yang ada dipesisir Provinsi Sumatera Utara. Zona perikanan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf e dijabarkan menjadi sub zona budidaya laut. Pada sub zona budidaya laut terdapat Wilayah Pertahanan berupa RAHLAT yang terletak pada sub zona. 203

203Pasal 17 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

Sub zona budidaya laut tersebar di:204

a. Kabupaten Langkat, terletak di perairan Kecamatan Pangkalan Susu.

b. Kabupaten Serdang Bedagai, meliputi: Perairan Kecamatan Tanjung Beringin, Kecamatan Teluk Mengkudu Kecamatan Bandar Khalipah, dan Perairan Kecamatan Pantai Cermin

c. Kabupaten Batubara, terletak di perairan Kecamatan Tanjung Tiram

d. Kabupaten Asahan, meliputi: Perairan Kecamatan Silau Laut, dan Perairan Kecamatan Tanjung Balai

e. Kabupaten Labuhanbatu Utara, terletak di perairan Kecamatan Kualuh Leidong

f. Kabupaten Labuhanbatu, terletak di perairan Kecamatan Panai Hilir

g. Kabupaten Tapanuli Tengah, meliputi: Perairan Kecamatan Manduamas, Perairan Kecamatan Badiri dan Kecamatan Pinang Sori.

h. Kabupaten Mandailing Natal, meliputi: Perairan Kecamatan Batahan, Perairan Kecamatan Muara Batang Gadis dan Kecamatan Natal

204Pasal 17 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

i. Kabupaten Nias Utara, meliputi: Perairan Kecamatan Afulu, Perairan Kecamatan Tugala Oyo, Perairan Kecamatan Lahewa Timur, Kecamatan Lotu, Perairan Kecamatan Tuhemberua, Kecamatan Sitolu Ori, Perairan Kecamatan Sawo, Perairan Kecamatan Afulu dan Kecamatan Lahewa dan Perairan Kecamatan Lahewa.

j. Kabupaten Nias Selatan, meliputi: Perairan Kecamatan Hibala, Perairan Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur, Kecamatan Hibala dan Perairan Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur.

6. Zona Penggaraman

Zona pergaraman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf f dijabarkan menjadi sub zona garam rakyat. Sub zona garam rakyat terletak di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu. Pada sub zona garam rakyat terdapat Wilayah Pertahanan berupa RAHLAT. Kebijakan dan strategi pengembangan zona pergaraman dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.205

205Pasal 18 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

7

.

Zona Industri

Merupakan area sentra - sentra industri, baik industri rumah tangga, kecil dan menengah yang ada di pesisir Provinsi Sumatera Utara, yang kawasannya telah diatur dalam RTRW. Zona industri dijabarkan menjadi sub zona industri maritim dan industri manufaktur.

Sub zona industri maritim tersebar di: 206

a. Kabupaten Batubara, terletak di Kecamatan Lima Puluh.

b. Kota Gunungsitoli, terletak di Kecamatan Gunungsitoli Utara.

Sub zona industri manufaktur, terletak di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.

b.) Kawasan Konservasi

Kawasan Konservasi sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 9 ayat (1) huruf b dikategorikan sebagai Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Kawasan Konservasi Perairan dilaksanakan dalam bentuk perlindungan sumberdaya ikan dan habitatnya secara berkelanjutan.Pada kawasan konservasi perairan terdapat RAHLAT di kawasan konservasi perairan. Kawasan Konservasi yang dikategorikan sebagai Kawasan Konservasi Perairan (KKP) dijabarkan ke dalam:207

a. zona inti;

b. zona perikanan berkelanjutan;

206Pasal 19 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

207Pasal 20 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

c. zona pemanfaatan; dan d. zona lainnya.

Kawasan Konservasi Perairan tersebar di:208

a. Kabupaten Langkat, terletak di perairan Kecamatan Secanggang.

b. Kabupaten Serdang Bedagai, terletak di Perairan Pulau Berhala.

c. Kabupaten Batubara, terletak di perairan Kecamatan Tanjung Tiram.

d. Kabupaten Tapanuli Tengah, meliputi: Perairan Kecamatan Sorkam dan Kecamatan Sorkam Barat, dan Perairan Kecamatan Kolang; Perairan Kecamatan Tapian Nauli, Kecamatan Badiri, dan Kecamatan Kolang.

e. Kabupaten Tapanuli Selatan, terletak di perairan Kecamatan Muara Batang Toru.

f. Kabupaten Mandailing Natal, terletak di perairan Kecamatan Natal.

g. Kabupaten Nias Utara, meliputi Perairan Kecamatan Alasa, Perairan Pulau Wunga, Perairan Kecamatan Lahewa, Perairan Kecamatan Lahewa Kecamatan Lahewa Timur, dan Perairan Kecamatan Sawo.

h. Kabupaten Nias, meliputi: Perairan Kecamatan Gido Kecamatan Idanogawo, dan Perairan Kecamatan Bawolato.

208Pasal 21 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

i. Kabupaten Nias Selatan, meliputi: Perairan Kecamatan Lahusa, Kecamatan Toma, Perairan Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur, Perairan Kecamatan Pulau-Pulau Batu, dan Perairan Pulau Simuk.

j. Kabupaten Nias Barat, terletak di perairan Kecamatan Sirombu.

c.) Kawasan Strategis Nasional Tertentu

Kawasan Strategis Nasional Tertentu merupakan kawasan yang terkait dengan kedaulatan negara dan pengendalian lingkungan hidup.

Kawasan Strategis Nasional Tertentu berupa Pusat Perencanaan dan Konsultasi Teknik (PPKT) yang ditetapkan sebagai KSNT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PPKT yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional Tertentu, terdiri atas: 209

a. Pulau Berhala, terletak di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Pulau Simuk, terletak di Kecamatan Pulau Simuk, Kabupaten Nias Selatan.

c. Pulau Wunga, terletak di Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara.

d.) Alur Laut

Alur Laut sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) huruf d meliputi pemanfaatan untuk:

209Pasal 22 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

a. alur pelayaran;

b. pipa/kabel bawah laut.

Kebijakan pengelolaan alur laut dilakukan melalui sinkronisasi dan koordinasi pemanfaatan ruang laut untuk alur pelayaran dan perlintasan dengan kawasan pemanfaatan umum, kawasan konservasi, dan pemasangan pipa/kabel bawah laut.210

Alur pelayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) huruf a, berupa alur pelayaran dan perlintasan, terdiri atas:211

a. Alur Pelayaran Internasional: Belawan-Penang (Malaysia) b. Alur pelayaran dan perlintasan Nasional, terdiri atas:

1. Belawan - Tanjung Priok - Tanjung Perak – Makassar-Bitung

2. Medangderas – Kota Medan – Jakarta 3. Jakarta – Belawan

4. Batam – Tanjung Balai

5. Teluk Dalam – Hibala – Padang c. Alur pelayaran Regional, terdiri atas:

1. Lhokseumawe – Belawan 2. Pangkalan Susu

3. Belawan - Tanjung Balai 4. Kuala Tanjung

5. Aceh – Padang

210Pasal 23 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

211Pasal 24 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

6. Aceh – Sibolga 7. Aceh – Nias – Padang

8. Gunungsitoli - Teluk Dalam - P. Tello 9. Sibolga – Gunungsitoli

d. Teluk Dalam – Sibolga

e. Alur pelayaran Lokal, terdiri atas:

1. Talawi – Pulau Pandan

2. Tanjung Tiram – Pulau Pandan 3. Lahewa – Teluk Dalam

Pipa Bawah Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) huruf b berupa Pipa Gas dan Minyak Bumi, tersebar di:212

a. Kabupaten Langkat, meliputi:

1. Perairan Kecamatan Pangkalan Susu 2. Perairan Kecamatan Tangkahan

b. Kota Medan, terletak di perairan Kecamatan Medan Belawan c. Kabupaten Deli Serdang, terletak di perairan Kecamatan

Hamparan Perak

Kabel Bawah Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) huruf b berupa Kabel Telekomunikasi, tersebar di:

a. Kabupaten Serdang Bedagai, meliputi perairan Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin, dan Kecamatan

212Pasal 25 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039

Bandar Khalipah, serta Kabupaten Deli Serdang meliputi perairan Kecamatan Labuhan Deli.

b. Kabupaten Serdang Bedagai, meliputi perairan Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin, dan Kecamatan Bandar Khalipah, serta Kabupaten Batubara meliputi perairan Kecamatan Medang Beras, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Lima Puluh, dan Kecamatan Talawi, Tanjung Tiram.

c. Kabupaten Tapanuli Tengah meliputi perairan Kecamatan Pandan, serta Kabupaten Gunungsitoli.

Penyusunan RZWP-3-K seperti yang telah diamanatkan UU Nomor 27 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dalam dengan UU Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 9 Ayat (2) tersebut menegaskan bahwa RZWP-3-K harus diserasikan, diselaraskan, dan diseimbangkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab/Kota.

Rencana Tata Ruang Wilayah dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 termasuk dalam Rencana Umum Tata Ruang yang secara hirarki terdiri dari RTRW Nasional, RTRW Provinsi, RTRW Kab/Kota.

Pada dasarnya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039 ini bertujuan untuk mengatur dan memberi batasan terhadap wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Sumatera Utara menjadi kawasan-kawasan yang berbeda sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut.

Kehadiran Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2039, akan memberikan kekuatan dan kepastian hukum terhadap penentuan alokasi ruang laut dalam pemanfaatan sumber daya pesisir secara jelas yang dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memberikan rekomendasi dalam pemberian perizinan serta sebagai acuan dalam penyelesaian konflik pemanfaatan ruang laut di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta meminimalisir atau meniadakan dampak negatif yang mengancam kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

A. Kesimpulan