• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi Persediaan Barang Pada Cv.Martin Lestari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi Persediaan Barang Pada Cv.Martin Lestari"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat, hal ini memungkinkan pemakai untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat. Penyajian informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, maka diperlukan suatu media atau alat yang dapat menajikan informasi tersebut yaitu komputer. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan juga meningkatnya aktifitas perusahaan, keberadaan komputer sebagai alat pengolahan data, ternyata telah menarik berbagai perusahaan maupun industri untuk menggunakannya.

Persediaan barang adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau memproduksi barang-barang yang akan dijual. Istilah yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha perusahaan.

CV. MARTIN LESTARI adalah yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang distributor clothing seperti baju, celana, kemeja, topi, sabuk, jaket, acecories dan tas.barang yang berasal dari pabrik ini tidak di salurkan langsung ke toko-toko tetapi melalui suatu agen atau distributor.

(2)

kegiatan, misalnya proses penerimaan barang, proses pendokumentasian, dan proses pembuatan laporan barang.

Komputer akan mempermudah kinerja serta mempersingkat waktu apalagi didukung dengan sistem komputerisasi yang memadai serta dilengkapi dengan pegawai yang ahli dalam menguasai bidang komputer. Komputer dapat membantu kita apalagi sekarang banyak sekali sistem yang mendukung sesuai dengan pekerjaan kita sehari-hari. Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, judul yang diambil untuk penyusunan skripsi ini adalah “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA CV. MARTIN LESTARI BANDUNG”

1.2. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH 1.2.1. Identifikasi Masalah

Menurut hasil penelitian, sistem yang berjalan di CV. MARTIN LESTARI saat ini masih dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Keterlambatan Proses penerimaan barang, proses pendokumentasian dan proses pembuatan laporan barang yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan.

2. Jumlah stok barang sering mengalami kesalahan atau tidak sesuai dengan keadaan jumlah barang yang ada, karena masih menggunakan perhitungan secara manual yaitu dengan mencatat langsung.

(3)

retur barang masih menggunakan proses secara manual dengan cara penulisan tangan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Dari masalah-masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan diantaranya:

1. Bagaimana sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada CV. MARTIN LESTARI ?

2. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI ?

3. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI ?

4. Bagaimana pengujian sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI ?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Maksud Penelitian

(4)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada CV. MARTIN LESTARI.

2.Untuk membuat perancangan sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI.

3.Untuk mengetahui implementasi sisem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI.

4.Untuk mengetahui pengujian sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI.

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Memberikan masukan atau pendapat untuk pengolahan data sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam pengembangan cara-cara yang telah ada sebelumnya.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Sebagai pengembangan ilmu hasil dari penelitian ini menjadi pembanding antara ilmu secara teori dengan lapangan atau praktek. Sehingga dengan adanya pembandingan itu dapat memajukan ilmu manajemen informatika yang sudah ada dan dapat mengunungkan berbagai pihak.

(5)

skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus referensi dalam penulisan.

3. Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil keputusan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di CV. MARTIN LESTARI.

1.5. PEMBATASAN MASALAH

(6)

1.6 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian dilaksanakan di CV.MARTIN LESTARI Jl.Taman Kopo Indah I No. 22 - 24 BANDUNG. Sedangkan jadwal penelitian dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian N

o

Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengidentifikasikan

Kebutuhan Pemakai

- Wawancara

- Observasi

- Pengumpulan Data 2 Membuat Prototype

- Analisis Data

- Perancangan Database

-Koding

3 Menguji Prototype - Menguji Perangkat

Lunak

4 Memperbaiki Prototype - Modifikasi Perangkat

Lunak

5 Mengembangkan Versi Produksi

(7)

7 2.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem terbagi dua yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya.

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai : ”jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu”.

Adapun pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya menurut Jogiyanto (2005 : 2) mendefinisikan sistem sebagai : ”kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

(8)

2.1.1 Bentuk Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2004 : 687) Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah system yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, diantaranta :

a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan. b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. c. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

d. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada elemen sistem.

e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari :

1. manusia 2. mesin 3. prosedur 4. dokumen 5. data

(9)

Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menyangkut Pemahaman tentang karakteristik sistem, Menurut Jogiyanto (2004 : 684) berpendapat bahwa sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu :

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lain atau lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

(10)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer ”Program” adalah maintenance input dan ”data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (output)

Adalah hasil dari energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada super sistem.

7. Pengolah Sistem (process)

(11)

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem dapat mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Adapun sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (Human Made System).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Adapun sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya, sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin yang disebut human machine system.

(12)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem komputer. Adapun sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannnya tidak ada sistem yang sifatnya tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistemnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.2. Pengertian Informasi

(13)

2.2.1 Konsep Dasar Informasi

Selain pengertian di atas, ada juga pengertian informasi menurut Mc Fadden, dkk yang dikutip dari buku Pengenalan Sistem Informasi karangan Abdul kadir (2003 : 3) adalah

“Data yang telah diproses sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(14)

2.2.2. Hierarki Informasi

Diambil dari irsyadrastafara.blogspot.com (Posted on Februari 18, 2010) Hirarki Informasi Pada Teknologi Komputer perlu dipahami tingkatan-tingkatan informasi yang mampu diproses oleh pikiran manusia.

Hierarki informasi disusun mulai dari pengumpulan data/fakta, pengolahan dan pengurutan data dengan proses seleksi sampai menjadi sesuatu yang berguna berupa informasi. Informasi yang disusun secara sistematis dengan suatu alur logika tertentu menjadi knowledge (pengetahuan).Data. Sesuatu yang mentah, kasat mata, dan biasanya berbentuk simbol atau data kuantitatif (keuangan), pasti ada meskipun tidak berguna, tidak punya arti.

1. Informasi. Data yang telah diberi arti, mempunyai tujuan dan unit analisis. Dalam lingkungan berbasis komputer, sebuah database relasional merepresentasikan informasi.

2. Pengetahuan. Informasi yang telah terintegrasikan ke dalam pikiran manusia, bisa dalam bentuk hapalan akan sesuatu. Dalam lingkungan berbasis komputer, sebuah modul/proses menggambarkan sebuah pengetahuan.

(15)

Dalam kaitannya dengan sistem informasi untuk teknologi komputer, maka terdapat tiga tingkatan yang relevan yang dapat diadopsi dari kelima tingkatan tersebut, yakni :

1. Data 2. Informasi 3. Pengetahuan 4. Pemahaman

2.2.3. Siklus Hidup Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Siklus Informasi

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi , Yogyakarta]

Proses (Model)

Input (Data) Output

(Informasi)

Data (Ditangkap)

Penerima

Hasil Tindakan

(16)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Berdasarkan kesimpulan mengenai pengertian sistem dan informasi pada subbab sebelumnya, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu yaitu mengolah data menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini atau masa yang akan datang.

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya Abdul Kadir ( 2003 : 55 ) mengutip beberapa pendapat para ahli, diantaranya :

Menurut Hall sistem Informasi adalah ”sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.

Menurut Bodnar dan Hopwood sistem Informasi adalah ”Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna”.

Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain :

a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.

(17)

c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.

d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 2.3 Kegiatan Sistem Informasi

[ Sumber : Susanto Azhar, 2004, Sistem Informasi Manajemen : Konsep dan Pengembangannya, Lingga Jaya, Bandung ]

2.4 Pengertian Persediaan Barang

Diambil dari blog pojok info (Posted on maret 03, 2008) Persediaan merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, atau dapat dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibeli sampai dijual kembali oleh perusahaan. Retur merupakan transaksi yang terjadi atas pengembalian barang atau pengurangan harga yang dilakukan pihak pembeli kepada pihak penjual. Menurut Frans m. Royan (2009:1) distributor adalah sebuah udaha perseorangan

Proses

Kontrol

Input Output

(18)

yang apabila ditinjau akan sangat membantu dalam memasarkan produk perusahaan.

2.5 Perancangan Sistem

Menurut Hanif Al Fatta (2008 :18) Perancangan Sistem adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan masukan.

Tahapan perancangan sistem mempunyai dua maksud, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangunan yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

2.5.1 Perancangan Proses

Menurut Hanif Al Fatta (2008 : 33) Perancangan proses merupakan tahapan yang sangat menentukan terciptanya sistem informasi yang baik. Untuk mendukung proses pembentukan database tersebut ada beberapa peralatan, yaitu:

1. Diagram Alir Dokumen (Flowchart)

(19)

2.Diagram Konteks (Context Diagram)

Context Diagram adalah bagian dari DFD yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Context Diagram menyoroti jumlah karakteristik sistem, yaitu:

a. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator).

b. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

c. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

d. Penyimpanan data (Storage), yaitu digunakan secara bersamaan antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol penyimpanan dalam Context Diagram dibenarkan dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari luar sistem.

(20)

1. Persegi panjang (terminator)

Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data.

2. Lingkaran

Untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem. 3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara

rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.

4. Kamus Data

(21)

2.5.2 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data ini terdiri dari Normalisasi, ERD (Entity Relasi Diagram), Tabel Relasi, Struktur File. Berikut penjelasan perancangan basisdata tersebut:

1. Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi table-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu Bentuk tidak normal (unnormal), Bentuk Normal Pertama, Bentuk Normal Kedua (2NF), Bentuk Normal Ketiga (3NF). Pada tahap ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. Berikut penjelasan tahap-tahap pembentukan normalisasi.

a. Bentuk tidak normal (unnormal)

Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.

b. Bentuk Normal Pertama (1NF)

(22)

c. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Pada tahap ini dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing tabel. Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key. d. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antar table, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada table-tabel tertentu.Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika sebuah table semua atribut yang tidak termasuk primary key memiliki ketergantungan pada kunci penentu.

2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Model ERD diagram dibentuk dari komponen dasar yaitu: a. Entitas

Entitas adalah segala sesuatu yang ada dan dapat dibedakan berupa orang, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.

b. Atribut

(23)

c. Relasi

Hubungan antara entitas atau beberapa entitas

Jenis-jenis relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas dapat berupa. 1. Relasi satu ke satu (One to One)

1 1

2. Relasi satu ke banyak (One to Many)

1 n

3. Relasi banyak ke satu (Many to One)

n 1

4. Relasi banyak ke banyak

n n

3.Relasi Tabel

(24)

4. Struktur File

Struktur file merupakan struktur dari file-file dalam basis data, baik itu file tipe data maupun deskripsi lain file-file tersebut.

2.6 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 419) Untuk membangun sebuah sistem informasi diperlukan suatu metodologi pengembangan sistem. Prototype adalah suatu metode dalam pengembangn sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Yang dimaksud disini adalah suatu proses standar yang dipakai oleh pengembangan sistem, melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, hingga sampai pada implementasi.

Penyusun lebih memilih menggunakan metode pengembangan sistem prototype disbandingkan dengan metode lainnya seperti waterfall, karena penyusun merasa lebih cocok menggunakan metode prototype dalam penelitian yang penyusun lakukan.

Kelebihan:

Prototype Waterfall

Metode ini cukup efektif sebagai paradigma dalam rekayasa perangkat lunak. Kuncinya adalah mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui pelanggan dan pembuat

(25)

perangkat lunak. Walaupun pada umumnya prototype akan dihilangkan dan dibuat perangkat yang sebenarnya.

Kekurangan:

Prototype Waterfall

1. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa mungkin saja prototype dibuat terburu-buru dan rancangan tidak tersusun dengan rapi.

2. Pengembang kadang-kadang membuat implementasi sembarang karena ingin selesai dengan cepat.

1. Pada kenyataanya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori, interasi sering terjadi menyebabkan masalah yang baru.

2. Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai.

2.7. Jaringan Komputer

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer dan topologi jaringan komputer.

2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer

(26)

antardunia, dimana computer-komputer tersebut saling berhubungan dan terorganisir (berintegrasi) antara computer satu dengan computer lain yaitu antara computer server (sebagai Induknya) dengan terminal/client (sebagai anaknya) .

2.7.2. Tipe Jaringan

1. Client Server

Menurut Nana Suarna (2007 : 5) Server yaitu computer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain, sedangkan Client yaitu komputer yang menerima fasilitas yang disediakan oleh server .

2.Peer to peer

Jaringan tipe peer to peer diistilahkan dengan non-dedicated sever, yaitu server tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi juga berperan sebagai workstation.

2.7.3. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan yaitu jaringan yang berhubungan dengan susunan fisik semua jaringan komputer, baik server maupun client ( terminal ). Ada 6 macam topologi atau arsitektur jaringan secara fisik antara lain sebagai berikut.

1. Topologi Bus

(27)

dipakai untuk area jaringan lokal, untuk banyak titik, dan untuk jarak yang pendek.

2. Topologi Star

Topologi Star yaitu masing-masing terminal dalam jaringan dihubungkan ke titik pusat ( server ) menggunakan jalur utama ( Hub ) dan semua sambungan antarterminal harus diteruskan melalui server. Server bertindak sebagai pengatur dan pengendali seluruh komunikasi data yang terjadi.

3. Topologi Titik ke Titik

Topologi titik ke titik yaitu setiap simpul atau nodenya dihubungkan langsung antar terminal, dan sistem jaringan semacam ini tidak tergantung pada terminal mana pun, dan hubungan antar terminal hanya diketahui oleh terminal yang bersangkutan.

4. Topologi Ring

Topologi ring yaitu semua terminal dan server dihubungkan, sehingga terbentuk pola lingkaran mirip sebuah cincin. Tiap terminal ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain. Jika alamat-alamat yang dituju sesuai, maka informasi diterima. Sebaliknya apabila tidak sesuai informasi akan dilewatkan. 5. Topologi Linear Bus

(28)

telah diterima, maka data tersebut akan dikirimkan, dan apabila terminal yang lain pun mengirim secara bersamaan, maka data tersebut akan mengalami tabrakan. Selanjutnya, harus menunggu jalur bebas sebelum melaksanakan pengiriman data ulang.

6. Topologi Hierarki

Topologi hierarki yaitu terminal yang kedudukannya lebih tinggi menguasai terminal yang ada dibawahnya. Jaringan ini tergantung pada terminal yang kedudukannya paling tinggi.

7. Topologi Web Network

Topologi web network atau mess network atau plex network atau completely connected network yaitu bentuk network dimana masing-masing node dalam network dapat berhubungan dengan network lainnya melalui beberapa link.

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini yaitu Mborland Delphi 7.0 dan SQL Server 2008. Berikut ini penjelasan singkat dari perangkat pendukung tersebut :

2.8.1 Sekilas Tentang Borland Delphi

(29)

perangkat pemograman visual yang sangat terkenal di lingkungan berbasis MS Windows. Delphi menggunakan Pascal sebagai bahasa dasar.

Penguasaan terhadap bahasa pemograman ini mutlak diperlukan untuk dapat menguasai pemograman visual dengan Delphi.

Gambar 2.4. Tampilan IDE Delphi 7.0

(30)

1. Menu Bar

Pada bagian menu terdapat sebelas menu utama. Untuk menggunakan menu, anda tinggal mengklik pada menu utama kemudian memilih pada submenu.

Gambar 2.5. Menu Bar 2. ToolBar/SpeedBar

Toolbar fungsinya sama seperti fungsi dari menu, hanya saja pada toolbar pilihan-pilihan berbentuk icon. Untuk memilih suatu proses yang akan dilakukan, anda tinggal mengklik icon yang sesuai dengan proses yang anda inginkan.

Gambar 2.6. Tollbar 3. Component Palette

Component Pallete berisi kumpulan komponen yang akan ditempelkan atau diletakkan dalam form dan digunakan untuk mendesain form sehingga membentuk antarmuka pengguna.

(31)

4. Object TreeView

[image:31.612.287.410.237.404.2]

Object TreeView adalah tempat untuk melihat daftar dari objek-objek apa saja yang terdapat pada program aplikasi.

Gambar 2.8. Object TreeView 5. Object Inspector

(32)

Gambar 2.9. Object Inspector 6. Form Editor

[image:32.612.283.391.106.271.2]

Form Editor atau form adalah tempat membuat tampilan (user interface) untuk program aplikasi.

(33)

7. Kode Editor

Kede Editor adalah tempat meletakan atau menulis kode program dari program aplikasi. Kode editor dinamakan dengan Unit.

Gambar 2.11. Kode Editor

2.8.2. Sekilas Tentang SQL Server 2008

SQL server merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan database foxpro, foxbase, quick silver dan lain-lain. SQL server kini mulai menjauhkan diri dan melangkah lebih jauh kedepan, terutama dengan munculnya versi SQL server 2008.

(34)

Berikut adalah kelebihan-kelebihan SQL server dalam pembuatan database adalah sebagi berikut :

1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.

2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai dengan 1.048.516 TB. 3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

(35)

35

3.1

Objek Penelitian

CV. MARTIN LESTARI merupakan perusahaan distributor clothing

seperti baju, celana, kemeja, topi, sabuk, jaket, acecories dan tas yang berkembang dengan cepat di Bandung. yang diedarkan sangat beragam, dimulai dari anak kecil sampai anak muda. Target pasar ini yang sangat baik kebutuhan tidak hanya diminati oleh satu tingkatan atau umur. Untuk meningkatkan efektifitas kinerja pegawai dapat dipastikan CV. MARTIN LESTARI membutuhkan sistem nformasi yang handal dan memadai.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. MARTIN LESTARI berdiri pada awal tahun 2002, dimulai dari usaha counter jahit pakaian dan celana. setelah berkembang pesat CV.MARTIN LESTARI berubah menjadi distributor clothing pakaian dan celana di daerah Bandung, yang bertempat di Jl.Taman Kopo Indah I No. 22 - 24 BANDUNG.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi misi dari CV. MARTIN LESTARI adalah:

3.1.2.1 Visi

(36)

3.1.2.2 Misi

Pengembangan outlet sebanyak-banyaknya.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini merupakan struktur organisasi CV. MARTIN LESTARI:

Owner

Bag. Persediaan COUNTER

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. MARTIN LESTARI

3.1.4 Deskripsi Tugas

Fungsi dan tugas divisi kerja (Job Description) adalah suatu rincian yang menunjukan suatu posisi, kedudukan, tanggung jawab serta fungsi yang harus di kerjakan. Suatu kedudukan perlu di buat karna menunjukan suatu tugas yang di kerjakan. Adapun fungsi dan tugas divisi kerja yang ada di CV. MARTIN

LESTARI adalah : 1. Owner

Adapun tugas Owner yaitu :

a. Mengambil keputusan setiap kegiatan di CV. MARTIN LESTARI.

(37)

c. Verifikasi surat pemesanan barang. 2. Bagian Persediaan

Adapun tugas dan tanggung jawab Bagian persediaan yaitu : a. Mengecek jumlah stok barang.

b. Membuat laporan barang masuk.

c. Membuat laporan persediaan barang, laporan pendistribusian barang, verifikasi surat permintaan barang (acc), surat pemesanan barang dan

laporan barang masuk dan retur barang. 3. Bagian counter

Adapun tugas dan tanggung jawab bagian counter yaitu :

a. Menerima laporan pendistribusian barang. b. Membuat laporan retur barang yang tidak laku.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, metode pengumpulan data, metode pengembangan system yang digunakan adalah

prototype model metode pendekatan sistem berorientasi data.

3.2.1. Desain Penelitian

(38)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh keterangan serta menganalisis data sehingga data tersebut dapat

memberikan gambaran mengenai objek yang sedang diteliti.

3.2.2.1. Sumber data primer

1. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan yang sistematis terhadap objek yang dituju secara langsung yang dilakukan dengan indera mata. Adapun tahap metode

observasi ini adalah:

a. Pengumpulan data

Mencatat laporan persediaan barang, laporan pendistribusian barang, verifikasi surat permintaan barang , surat pemesanan barang dan laporan barang. masuk dan retur barang.

b. Identifikasi data

(39)

c. Pengolahan Data

Mengolah data laporan persediaan barang, laporan pendistribusian barang, verifikasi surat permintaan barang , surat pemesanan barang dan laporan barang menjadi sebuah informasi.

d. Analisis dan kesimpulan

Menganalisis data hasil dari pengumpulan data, identifikasi data, pengolahan data dan membuat kesimpulan dari hasil tersebut.

2. Wawancara

Metode wawancara merupakan tanya jawab yang dilaksanakan pewawancara kepada bagian persediaan. Dalam teknis wawancara ini penyusun berperan

sebagai pewawancara.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian, dengan kata lain penulis memperoleh data dengan mempelajari data-data dan catatan-catatan yang berhubungan dengan maslah yang diteliti.

1. studi pustaka

Melakukan pengumpulan dan pencarian data dari buku yang menunjang terhadap penulisan skripsi ini.

(40)

beberapa website yang erat kaitanya dengan penelitian yang penulis lakukan

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini

antara lain, metode pengembangan system yang digunakan adalah prototype

model, metode pendekatan system berorientasi data.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode berorientasi data, adapun alat bantu yang digunakan adalah flow map, diagram konteks, data flow

diagram, dan kamus data.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan perangkat lunak maka metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode paradigma

(41)

M e n g i d e n t i fi k a s ik a n k e b u t u h a n p e m a k a i

M e m b u a t P r o t o t y p e

M e n g u ji P r o t o t y p e

M e m p e r b a ik i P r o t o t y p e

M e n g e m b a n g k a n V e r s i P r o d u k s i

1 , P e n g e m b a n g a n d a n p e m a k a i b e r t e m u 2 . P e m a k a i m e n je la s k a n k e b u tu h a n s i s t e m

3 . P e n g e m b a n g a n m u la i m e m b u a t P r o t o ty p e

4 . P e m a k a i m e n g u ji P r o t o t y p e d a n m e m b e r i k a n k r i ti k a n a t a u s a r a n

5 . P e n g e m b a n g a n m e l a k u k a n m o d i fi k a s i s e s u a i d e n g a n m a s u k a n p e m a k a i (u s e r)

6 . P e n g e m b a n g a n p e r a m p u n g a n s i s t e m d e n g a n m a s u k a n t e r a k h ir d a r i p e m a k a i

Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype

Sumber : Abdul Kadir(2003:417) Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Pembuatan Prototype

(42)

3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan

Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat

kekurangan pada program. 4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai

dengan masukan atau saran dari user. 5. Mengembangkan Versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah

dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), dan kamus data.

1. Flow Map

(43)

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah DFD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah proses. Tujuannya adalah memberikan pandangan umum sistem. Diagram Konteks memperlihatkan sebuah proses yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Ada pihak luar atau lingkungan yang memberi masukan dan ada pihak yang menerima keluaran sistem.

Diagram Konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang

digambarkan ke dalam sebuah proses, dimana di dalamnya hanya terdapat satu atau lebih External Entity, satu proses dan beberapa aliaran data.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.

1. Kesatuan Luar / Terminator (External Entity)

Kesatuan luar merupakan kesatuan luar di luar lingkungan luar sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Keastuan luar dapat berupa organisasi, orang atau sekumpulan orang yang berinteraksi dengan sistem. External Entity disimbolkan ke dalam simbol persegi.

2. Arus Data (Data Flow)

(44)

sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data disimbolkan ke dalam simbol garis dengan tanda panah.

3. Proses (Process)

Menunjukkan apa saja yang dilakukan. Setiap proses harus mempunyaii

minimal satu data input dan menghasilkan minimal satu output. Proses disimbolkan ke dalam simbol lingkaran.

4. Simpanan Data (Data Store)

Menunjukkan kumpulan data yang dibutuhkan oleh sistem pada waktu tertentu. Simpanan disimbolkan ke dalam simbol dua garis.

4. Kamus Data

Kamus data adalah daftar kumpulan elemen-elemen yang tersusun dan berhubungan dengan sistem yang didefinisikan secara detail dan tepat.

5. Perancangan Basis Data

(45)

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada

basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan.

Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa tahapan dalam pembentukkan

normalisasi yaitu:

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan

mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau terdapat duplikasi. b. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

c. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF

Bentuk normal dua, yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.

d. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF

Bentuk normal tiga, yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk normal tiga ini mencari ketergantungan lain selain primary key.

e. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

(46)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika setiap determinan adalah suatu candidate key.

b. Tabel Relasi

Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kesatuan informasi dalam bentuk query, form atau report.

Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana

field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

(47)

3. Kesalahan dalam black box 4. Kesalahan kinerja

(48)

48

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Sistem informasi persediaan barang merupakan sistem yang membahas bagian persediaan, khususnya laporan persediaan barang, laporan barang masuk, laporan pembelian barang, laporan retur barang dan laporan pendistribusian

barang.

Analisis sistem merupakan tahap awal sebelum tahap perancangan, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan kekurangan dari sistem yang ada.

4.1.1 Analisis Dokumen

Adapun data-data yang digunakan dalam sistem informasi persediaan barang yang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama dokumen : laporan persediaan Sumber : Bag. persediaan

Fungsi : untuk mengetahui jumlah persediaan barang Periode pembuatan : setiap akhir bulan

Item data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang, harga_barang, qty.

2. Nama dokumen : surat permintaan barang

Sumber : Bag. persediaan

(49)

Periode pembuatan : pada saat pembelian barang

Item data : nama_barang, kode_barang, jumlah barang, harga,_barang, jumlah barang yang akan dibeli. 3. Nama dokumen : laporan barang masuk

Sumber : bag. persediaan

Fungsi : untuk mengetahui barang yang diterima Periode pembuatan : pada saat penyediaan barang

Item data :nama_barang, kode-barang, jumlah_barang, harga_barang, qty, nama_supplier.

4. Nama dokumen : laporan retur barang

Sumber : bag. persediaan

Fungsi : untuk mengetahui jumlah retur barang Periode pembuatan : pada saat retur barang

Item data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang, harga_barang, qty.

5. Nama dokumen : faktur pembelian

Sumber : supplier

Fungsi : untuk mengetahui jumlah pembayaran dari jumlah pembelian dan jumlah barang yang dibeli. Priode Pembuatan : Pada saat Pembelian Barang

(50)

6. Nama dokumen : laporan pengiriman barang

Sumber : bag. persediaan

Fungsi : untuk mengetahui jumlah barang yang dikirimkan

Priode Pembuatan : Pada saat Pengiriman Barang

Item Data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang, harga Barang, tanggal_pengiriman, qty,

nama_counter,

alamat_counter,tanggal_pengiriman. 7. Nama dokumen : laporan retur barang dari counter

Sumber : counter

Fungsi : untuk mengetahui jumlah retur barang Periode pembuatan : pada saat retur barang

Item data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang, harga_barang, qty, nama_counter, alamat_counter, tanggal_retur.

4.1.2 Analisis prosedur Yang Sedang Berjalan

Adapun prosedur dari sistem persediaan barang yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Persediaan Barang

(51)

diberikan kepada owner sedangkan rangkap kedua diarsipkan oleh bagian persediaan.

2. Laporan persediaan digunakan untuk bahan acuan sebagai surat permintaan barang, sebelum diserahkan ke supplier, surat tersebut harus ditandatangani

terlebih dahulu oleh owner.

3. Setelah supplier mengirimkan barang serta faktur pembelian. Bagian gudang akan mencocokan terlebih dahulu setelah membuat laporan barang masuk.

4. Laporan barang yang masuk dibuat rangkap dua, rangkap pertama diserahkan kepada owner sedangkan rangkap kedua diarsipkan dibagian persediaan.

5. Bagian persediaan membuat laporan pengiriman barang untuk diserahkan ke counter.

b. Prosedur Retur dari Counter

Bagian counter membuat data retur untuk diserahkan kr bag.persediaan dan bag,persediaan mengecek barang yang akan diretur dan membuat laporan retur barang 2 rangkap,rangkap 1 diarsipkan di bag.persediaan dan rangkap 2 diserahkan ke supplier.

4.1.2.1 Flow Map Prosedur Sistem Yang Berjalan

(52)

! ! ! " # $ ! % ! " # ! " # ! ! $

& !'! !

% ( % ! ( $ ! % % ) * % ! (

[image:52.612.135.499.103.587.2]

& !'! ! ! " # ! " # + , -! -! $ ! ! $ ! !! $ ! !

Gambar 4.1 Flow Map persediaan barang Yang Berjalan Keterangan:

(53)

Gambar 4.2 Flow Map retur dari counter Yang Berjalan Keterangan :

A. r : Arsip Retur Barang

4.1.2.2 Diagram Konteks

(54)

OWNER SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG SUPPLIER

Lap. Persediaan barang Lap. Barang masuk Surat permintaan barang

Surat permintaan (acc) barang

Faktur Pembelian

Surat permintan barang

COUNTER

lapPengiriman barang.

Data . retur barang

Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan Barang Yang Berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Diagram mengangkat suatu logika sistem, ada beberapa cara untuk menggambarkannya, diantaranya yaitu DFD. Berikut adalah hasil analisa sistem

(55)
[image:55.612.133.506.106.343.2]
(56)

%$. & !'! ! ! " # %$( ! %$/ ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! " # ! " # %$0 -! %$1 $ ! ! + , ! ! $ ! ! %$% ) *

Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses Persediaan Barang Yang Sedang Berjalan.

($% $

+ ,

[image:56.612.134.507.108.447.2]

!

(57)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Hasil dari evaluasi sistem persediaan barang yang sedang berjalan masih bersifat semi manual, melihat kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat kekurangan dalam prosedur yang sedang berjalan yaitu:

Permasalahan Solusi

1. Keterlambatan Proses

penerimaan barang, proses pendokumentasian dan proses pembuatan laporan barang yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan. 2. Jumlah stok barang sering

mengalami kesalahan atau tidak sesuai dengan keadaan jumlah barang yang ada, karena masih menggunakan perhitungan secara manual yaitu dengan mencatat langsung.

3. Proses pembuatan laporan retur barang serta laporan barang masuk dan laporan

1 Membangun sistem secara terkomputerisasi untuk memudahkan proses persediaan barang pada perusahaan.

(58)

pengiriman barang masih menggunakan proses secara manual dengan cara penulisan tangan

3. Proses pengolahan data

secara otomatis dapat memudahkan proses pembuatan laporan, baik itu laporan retur dan laporan barang masuk.

4.2. Perancangan Sistem

Dari hasil analisis dan evaluasi sistem yang sedang berjalan, maka sebagai tindak lanjut bagi penyelesaian masalah tersebut dapat dibuat suatu perancangan sistem informasi persediaan barang dengan menggunakan sistem yang lebih baik secara komputerisasi sehingga dapat membantu proses pencarian informasi yang lebih cepat.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

(59)

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem informasi persediaan barang yang akan dibuat mengolah data barang mulai dari data persediaan barang dan laporan-laporan lainnya secara otomatis dan terintegrasi serta menggunakan basis data yang berguna bagi

penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak sehingga dapat mempermudah penyimpanan, pencarian, pengubahan serta penghapusan data.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai proses persediaan barang yang diusulkan.

Prosedur Persediaan Barang

1. Bagian persediaan mengecek stok barang dan menginput data pemesanan barang

2. Bagian persediaan mencetak laporan persediaaan barang yang kemudian diserahkan kepada owner, dan menginput data pesanan barang kemudian mencetak surat pemesanan barang rangkap tiga, rangkap pertama diserahkan kepada supplier rangkap kedua diserahkan kepada owner dan rangkap 3 ke counter.

3. Bagian persediaan mengupdate barang masuk yang diterima dari supplier berupa faktur pembelian

(60)

5. Bagian Persediaan menginput dan mencetak laporan pengiriman barang untuk counter dan owner. Serta mengupdate laporan retur barang dari counter.

4.2.3.1. Flow Map

(61)

! ! ,

+

-!

-!

$ $

! !

$ ! ! + ,

(

% $ ! $ !

$ ! ! % (

$ ! ! % (

$ !

!!

[image:61.612.135.503.105.596.2]

/ ( %

(62)

4.2.3.2. Diagram kontek

Diagram konteks adalah lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas-entitas

luar, dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.

Gambar 4.8 diagram kontek sistem persediaan barang yang diusulkan.

4.2.3.3. Data Flow Diagram

(63)

Cetak lap penguiriman Cetak retur Input data retur update Input data barang Mengecek stok Mencetak laporan persediaan Mencetak laporan persediaan 1.1 1.2 1.3 1.4 1.6 1.7 1.8 1.9 Mencetak S.P 1.5 supplier owner counter

F. data retur F. barang

F. surat pemesanan retur retur Data retur Data retur Lap. pengiriman Lap. pengiriman Lap. persediaan Surat pemesanan Surat pemesanan Surat pemesanan Data barang Data barang Data barang Data barang Data barang Data barang Surat pemesanan Faktur pengiriman Faktur pengiriman

Gambar 4.9 Data Flow Diagram sistem informasi persediaan barang yang diusulkan.

4.2.3.4. Kamus Data

[image:63.612.136.505.106.371.2]

Kamus data merupakan kumpulan data yang digunakan serta dihasilkan oleh perangkat lunak. Berikut ini daftar seluruh data yang akan digunakan dan dihasilkan oleh perangkat lunak sistem informasi persediaan barang.

Tabel 4.1 Kamus Data Barang

Nama Arus Data : Data Barang

Alias : Laporan Persediaan Barang

Bentuk Data : Dokumen cetak computer

(64)

Proses 1.6 – F. Barang F. Barang – Proses 1.2 F. Barang – Proses 1.3 Proses 1.3 – Entitas Owner Proses 1.2 – Proses 1.4

Deskripsi : Keterangan mengenai data barang

Periode : Pada saat proses input dan pengecekan

[image:64.612.126.507.103.322.2]

Struktur Data : Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok,

Tabel 4.2 Kamus Data Surat Pemesanan

Nama Arus Data : Surat Pemesanan

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen cetak computer

Arus Data : Proses 1.4 – F. Surat Pemesanan

F. Surat Pemesanan – Proses 1.5 Proses 1.5 – Entitas Owner Proses 1.5 – Entitas Supplier

Deskripsi : Keterangan mengenai data pemesanan barang

Periode : Pada saat proses pemesanan

Struktur Data : Tanggal_Pemesana, No_Pemesanan, Kode_Barang,

(65)

Tabel 4.3 Kamus Data Faktur

Nama Arus Data : Faktur

Alias :

Bentuk Data : Dokumen Cetak Komputer

Arus Data : Entitas Supplier – Proses 1.1

Entitas Supplier – Proses 1.2 F. Barang – Entitas Owner F. Barang – Entitas Counter

Deskripsi : Keterangan mengenai data pengiriman barang

Periode : Pada saat proses pengiriman barang

Struktur Data : Tanggal_Faktur, No_Faktur, Kode_Barang,

[image:65.612.127.516.157.517.2]

Nama_Barang, Harga, Qty_Stok, Total_Pembelian, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier

Tabel 4.4 Kamus Data Pengiriman Barang

Nama Arus Data : Laporan Pengiriman Barang

Alias :

Bentuk Data : Dokumen Cetak Komputer

Arus Data : F. Barang – Proses 1.9

(66)

Deskripsi : Keterangan mengenai data pengiriman barang ke counter

Periode : Pada saat proses pengiriman barang ke counter

Struktur Data : Tanggal_Pengiriman, No_Pengiriman, Kode_Counter,

Nama_Counter, Alamat_Counter, No_Telp, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok, Total_Pengiriman

Tabel 4.5 Kamus Data Retur

Nama Arus Data : Retur

Alias : Data Retur

Bentuk Data : Dokumen Cetak Komputer

Arus Data : Entitas Counter – Proses 1.7

Proses 1.7 – F. Data Retur F. Data Retur – Proses 1.8 Proses 1.8 - Supplier

Deskripsi : Keterangan mengenai data retur

Periode : Pada saat proses retur barang

Struktur Data : Tanggal_Retur, No_Retur, Kode_Barang,

(67)

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan perancangan yang digunakan untuk pembuatan dan penyimpanan data kedalam sistem terdiri dari beberapa file database. Pada perancangan basis data ini akan dibahas Normalisasi, Entity Relationships Diagram (ERD), Relasi Tabel dan Struktur File.

4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada dasarnya normalisasi adalah suatu teknik menstruktur data dalam cara-cara tertentu untuk membantu

mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

1. Bentuk Unnormalisasi

Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok,

Tanggal_Pemesanan, No_Pemesanan, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Pesan, Total_Pemesanan, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier

Tanggal_Faktur, No_Faktur, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok, Total_Pembelian, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier

(68)

Total_Pengiriman

Tanggal_Retur, No_Retur, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Retur, Total_Retur, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier

Normalisasi 1 :

Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok, Tanggal_Pemesanan,

No_Pemesanan, Qty_Pesan, Total_Pemesanan, Tanggal_Faktur, No_Faktur, Total_Pembelian, Tanggal_Pengiriman, No_Pengiriman, Total_Pengiriman, Tanggal_Retur, No_Retur, Qty_Retur, Total_Retur, Kode_Supplier, Nama

Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier, Kode_Counter, Nama_Counter, Alamat_Counter, No_Telp

Normalisasi 2 :

Barang :Kode_Barang*, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok.

Pemesanan :Tanggal_Pemesanan, No_Pemesanan*, Qty_Pesan, Total_Pemesanan, Kode_Barang**, Kode_Supplier**

Pembelian :Tanggal_Faktur, No_Faktur*, Total_Pembelian, Kode_Barang**, Kode_Supplier**

Pengiriman :Tanggal_Pengiriman, No_Pengiriman, Total_Pengiriman, Kode_Barang**, Kode_Counter**

(69)

Supplier :Kode_Supplier*, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier,

Counter :Kode_Counter*, Nama_Counter, Alamat_Counter, No_Telp

4.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi Tabel adalah hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Tabel Relasi dari sistem ini adalah

[image:69.612.86.543.321.623.2]

sebagai berikut :

(70)

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut dengan Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi), sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas

dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui jumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Berikut ini adalah Diagram E-R dari Sistem Informasi persediaan barang yang dibangun:

,

, %

% % %

%

%

[image:70.612.134.505.286.515.2]

%

(71)

4.2.4.4 Struktur File

Struktur file merupakan suatu objek sistem perangkat lunak yang merupakan elemen-elemen dari sistem perangkat lunak yang dirancang, salah satu objek tersebut adalah data.

Nama File : Pemesanan.db Primary Key : No_Pemesanan Keterangan : Data pesanan barang

Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Struktur File Pemesanan

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 No_Pemesanan TEXT * 15 No Pemesanan 2 Kode_Barang TEXT ** 10 Kode barang

3 Kode_supplier TEXT ** 10 Kode supplier

4 Tanggal_Pemesanan DATE/TIME Tanggal pesan

5 Qty_Pesan NUMBER Jumlah barang

(72)

Nama File : Pembelian.db Primary Key : No_Faktur Keterangan : Data Pembelian Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Struktur File Pembelian

Nama File : Supplier.db Primary Key : Kode_Supplier Keterangan : Data supplier Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Struktur File Supplier

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 No_faktur TEXT * 10 No Faktur

2 Kode_Barang TEXT ** 10 Kode barang

3 Kode_Supplier TEXT ** 10 Kode supplier

4 Tanggal_Faktur DATE/TIME Tanggal faktur 5 Total_Pembelian CURRENCY Total harga

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

(73)

Nama File : Barang.db Primary Key : Kode_Barang Keterangan : Data Barang

Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9 Struktur File Barang

Nama File : Retur.db Primary Key : No_Retur

Keterangan : Data retur barang Atribut field adalah sebagai berikut :

3 Alamat_supplier TEXT 30 Alamat Supplier

4 No_Tlp_Supplier TEXT 15 No Tlp Supplier

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 Kode_Barang TEXT * 10 Kode Barang

2 Nama_Barang TEXT 25 Nama barang

3 Harga CURRENCY Harga Satuan

(74)

Tabel 4.10 Struktur File Retur

Nama File : conter.db Primary Key : kode Conter Keterangan : Data Conter Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11 Struktur File Counter

4.2.4.5. Kodefikasi

Pengkodean dibuat untuk mengidentifikasi suatu objek secara lebih singkat, Dengan dibuat pengkodean, kesalahan dalam mengidentifikasi objek

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 No_retur TEXT * 15 Noretur

2 Kode_Barang TEXT 10 Kode barang

3 Kode_Supplier TEXT 10 Kode supplier 4 Tanggal_retur DATE/TIME Tanggal pereturan

5 Total_retur CURRENCY Total retur

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 Kode_Conter TEXT * 10 Kode Conter 2 Nama_Conter TEXT ** 25 Nama Conter

3 Alamat_Conter TEXT ** 30 Alamat Conter

(75)

dapat dikurangi dan berguna untuk mengelompokan data. Tujuan pengkodean adalah untuk mempermudah proses pencarian data guna penyajian informasi. a. Pengkodean Barang

Contoh, 0001 mengandung arti kode Barang dengan nomor urut Barang adalah 1. b. Pengkodean Suplier

Contoh, 0001 mengandung arti kode Supplier dengan nomor urut Supplier adalah 1.

c. Pengkodean Counter

Contoh, 0001 mengandung arti kode Counter dengan nomor urut Counter adalah 1.

(76)

Contoh, P2905010001 mengandung arti permintaan barang tanggal 29 bulan Mei tahun 2010 nomor urut 001.

e. Pengkodean Retur Barang

Contoh, R290510001 mengandung arti Retur barang tanggal 29 bulan Mei tahun 2010 nomor urut 001.

f. Pengkodean Pengiriman Barang

Contoh, K290510001 mengandung arti pengiriman barang tanggal 29 bulan Mei tahun 2010 nomor urut 001.

4.2.5 Perancangan Antar Muka

(77)

4.2.5.1Struktur Menu

Rancangan struktur menu dibuat untuk memudahkan user dalam melakukan penggunaan fungsi-fungsi program yang ada pada sistem ini. Adapun struktur menu dari aplikasi yang dibuat adalah sebagai berikut:

& ! !

*

!

+

!

! !

!

!

[image:77.612.168.537.208.503.2]

! ! !

Gambar 4.12 Struktur Menu

4.2.5.2Perancangan Input

Perancangan input meliputi desain dari dokumen-dokumen. Inputan yang digunakan untuk menangkap data dan semua kode-kode yang digunakan. Dokumen input ini sangat penting digunakan untuk menghasilkan output yang

(78)
[image:78.612.142.504.140.435.2]

a. Rancangan form Input Data Barang

(79)

b. Rancangan Form Input Data Supplier

Gambar 4.14 Rancangan Form Input Data Supplier

[image:79.612.191.508.139.371.2]

c. Rancangan Form Input Data Counter

(80)

d. Rancangan Form Input Data Permintaan Barang

(81)

e. Rancangan Form Input Data Pembelian Barang

- 2,

2

3

, -,

- 2, , - 2, 2

2 , - 2,

2

) 3

[image:81.612.188.506.140.429.2]

, ,

(82)
[image:82.612.200.495.142.453.2]

f. Rancangan Form Input Data Retur Barang

(83)
[image:83.612.190.473.120.509.2]

g. Rancangan Form Input Pengiriman Barang

Gambar 4.19 Rancangan Form Input Pengiriman Barang

4.2.5.3Perancangan Output

(84)

a. Rancangan output data persedian barang

G a m b a r

4 . 1

[image:84.612.171.546.129.475.2]

6

Gambar 4.20 Rancangan Output Data Persediaan Barang

(85)
[image:85.612.190.501.107.498.2]

Gambar 4.21 Rancangan Output Pembelian Barang

(86)
[image:86.612.207.483.104.440.2]

Gambar 4.22 Rancangan Output Data Retur Barang

(87)
[image:87.612.204.488.106.439.2]

Gambar 4.23 Rancangan Output Data Pengiriman Barang

4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan

(88)

1. NIC (Network Interface Card) atau kartu jaringan. Ketersediaan NIC

tergantung pada motherboard yang digunakan. Ada motherboard yang sudah difasilitasi dengan NIC, dan ada juga yang harus memasang NIC secara terpisah dengan cara manual.

2. Kabel UTP dengan konfigurasi Crossing. Kabel UTP Cross digunakan

untuk menghubungkan 2 komputer secara langsung.

(89)

89 5.1 Implementasi

Implementasi Prototype Sistem Informasi persediaaan barang dilakukan

menggunakan pemprograman Borland Delphi 7 dan basis data yang digunakan

adalah SQL Server 2008. Implementasi dan pengujian sepenuhnya dilakukan di

perangkat keras PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft

Windows XP.

5.1.1 Batasan Implementasi

Dalam mengendalikan aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan

implementasi, yaitu:

• Perangkat lunak ini difokuskan pada pengelolaan data barang, data supplier,

data pembelian, data pemesanan, data counter.

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan adalah Borland Delphi 7, Sementara SQL

Server 2008 digunakan sebagai perangkat lunak pengembang dalam pembuatan

(90)

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang

harus terpenuhi antara lain:

1. Server

a. Mengunakan minimal Processor Intel Pentium II atau yang sekelasnya

b. Mengunakan RAM minimal 256

c. Tersedianya Hard Disk untuk media penyimpanan, minimal 10 GB untuk

server diluar basis data.

d. Mouse, Keyboard, Printer sebagai alat input dan output, selain itu juga

Monitor sebagai peralatan antarmuka.

5.1.4 Implementasi Basis Data

Berikut implementasi basis data dalam bahasa SQL:

Database : Barang

CREATE TABLE [dbo].[barang] (

[Kode_brg] [varchar] (10) NOT NULL ,

[nama_brg] [varchar] (25) NULL ,

[harga] [int] (4) NULL ,

[qty_stok] [int] (4) NULL ,

)

GO

(91)

CREATE TABLE [dbo].[supplier] (

[Kode_supplier] [varchar] (10) NOT NULL ,

[nama_supplier] [varchar] (50) NULL ,

[alamat_supplier] [varchar] (30) NULL ,

[no_telepon] [varchar] (15) NULL ,

)

GO

Database : Pembelian

CREATE TABLE [dbo].[pembelian] (

[No_faktur] [varchar] (10) NOT NULL ,

[kode_brg] [varchar] (10) NULL ,

[nama_brg] [varchar] (25) NULL ,

[qty] [int] (4) NULL ,

[kode_supplier] [varchar] (10) NULL ,

[tgl_faktur] [datetime] NULL

[total_pembelian] [int] (4) NULL

)

GO

Database : Detail Pemesanan

CREATE TABLE [dbo].[detail_pemesanan] (

[No_pemesanan] [varchar] (10) NOT NULL ,

[kode_brg] [varchar] (10) NULL ,

(92)

[tgl_pemesanan] [datetime] NULL

[qty_pesan] [int] (4) NULL ,

[total_pemesanan] [int] (4) NULL

)

GO

CREATE TABLE [dbo].[retur] (

[No_retur] [varchar] (10) NOT NULL ,

[kode_brg] [varchar] (10) NULL ,

[kode_supplier] [varchar] (10) NULL ,

[tgl_retur] [datetime] NULL

[total_retur] [int] (4) NULL

)

GO

Database : counter

CREATE TABLE [dbo].[counter] (

[Kode_counter [varchar] (10) NOT NULL ,

[nama_counter] [varchar] (50) NULL ,

[alamat_counter] [varchar] (30) NULL ,

[tlp] [varchar] (15) NULL ,

)

(93)

5.1.5 Implementasi Antar Muka

Berikut ini adalah implementasi dari setiap halaman yang dibuat dan

dibedakan berdasarkan user.

[image:93.612.130.507.260.502.2]

5.1.1.1Implementasi Halaman Berdasarkan User Bagian Persediaan

Tabel 5.1 Implementasi Halaman Berdasarkan User Bagian Persediaan

Sub Menu Deskripsi Nama Form

Login

otentifikasi dengan memeriksa user name dan

password yang dimasukkan pengguna

Form Utama

Data Barang

Input data barang, termasuk penambahan,

pengubahan dan pembatalan

Form Barang

Data Supplier

Input data supplier, termasuk penambahan,

pengubahan dan pembatalan

Form

Supplier

Data counter

Input data counter termasuk penambahan,

pengurangan dan pencarian

Form counter

5.1.6 Implementasi Instalasi Program

Gambar

Gambar 2.8. Object TreeView
Gambar 2.10. Form Editor
Gambar 4.1 Flow Map persediaan barang Yang Berjalan
Gambar 4.4 DFD Level 0 Sistem Informasi Persediaan Barang Yang Sedang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi masalah itu peneliti ingin membuat sistem Persediaan Barang berbasis web dengan sistem ini Pimpinan dapat langsung mengetahui jumlah stok, jumlah pendapatan,

Pengendalian Intern Persediaan Barang(Y) juga dikatakan baik dengan nilai 3,81. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang terhadap Pengendalian Intern Persediaan

Pengendalian Intern Persediaan Barang(Y) juga dikatakan baik dengan nilai 3,81. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang terhadap Pengendalian Intern Persediaan

Pengendalian Intern Persediaan Barang(Y) juga dikatakan baik dengan nilai 3,81. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang terhadap Pengendalian Intern Persediaan

Salah satu informasi yang dibutuhkan pada bengkel CK. Technic Tegal mengenai persediaan barang. yaitu barang masuk, barang keluar, dan barang yang ada digudang atau biasa disebut

Mempermudah dalam memperoleh informasi stok barang yang tersedia. Mempermudah dalam proses pengecekan barang baik itu barang

Dengan adanya sistem informasi persediaan obat ini dapat mempermudah petugas Puskesmas dan Sub Unit dalam proses pengelolaan persediaan obat berupa data stok obat, distribusi obat baru,

Gambar 5.15 Form notifikasi lock stok persediaan Pada gambar 5.15 dijelaskan, notifikasi lock stok persediaan tersebut hanya memberikan informasi bahwa data stok persediaan bahan baku