• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Kecantikan Pada Farina Beauty Clinic Karawang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Kecantikan Pada Farina Beauty Clinic Karawang"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PELAYANAN KECANTIKAN PADA

FARINA BEAUTY CLINIC KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada

Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1(Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

HABIBAH KURNIA DEWI

1.05.10.560

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Lokasi dan Waktu ... 7

1.7 Sistematika Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem ... 10

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 10

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 14

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 16

2.2.1 Pengertian Informasi ... 16

2.2.2 Siklus Informasi ... 16

(3)

vii

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 19

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 19

2.4 Konsep Pelayanan ... 22

2.5 Konsep Dasar Klinik Kecantikan ... 22

2.5.1 Defenisi Klinik Kecantikan ... 22

2.5.2 Fungsi Klinik Kecantikan ... 23

2.5.3 Tujuan Klinik Kecantikan ... 23

2.5.4 Macam-Macam Klinik Kecantikan ... 24

2.6 Perangkat Lunak Pendukung ... 25

2.6.1 HTML ... 25

2.6.8 Macromedia Dreamweaver ... 28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 29

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 30

3.1.3 Struktur Organisasi ... 31

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 34

3.2.1 Desain Penelitian ... 35

3.2.2 Jenis dan Metode Pegumpulan Data ... 35

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 35

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 36

(4)

viii

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 36

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 36

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 40

3.2.4 Pengujian Sofware ... 43

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 44

3.3.1 Analisis Dokumen Yang Berjalan ... 44

3.3.2 Analisis Prosedur Sistem Yang Berjalan ... 48

3.3.2.1 Flowmap ... 51

3.3.1.2 Diagram Konteks ... 56

3.3.1.3 Data Flow Diagram ... 56

3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 60

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem ... 62

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 62

4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 63

4.1.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 64

4.1.3.1 Flowmap ... 66

4.1.3.2 Diagram Konteks ... 71

4.1.3.3 Data Flow Diagram Yang Diusulkan ... 71

4.1.3.3.1 DFD Level 1 Yang Diusulkan ... 72

4.1.3.3.2 DFD Level 2 Prosess 1 Yang Diusulkan ... 73

4.1.3.3.3 DFD Level 2 Prosess 2 Yang Diusulkan ... 73

4.1.3.3.4 DFD Level 2 Prosess 3 Yang Diusulkan ... 74

4.1.3.4 Kamus Data ... 75

4.1.4 Perancangan Basis Data ... 78

4.1.4.1 Normalisasi ... 79

4.1.4.2 Relasi Tabel ... 82

4.1.4.3 ERD ... 84

4.1.4.4 Struktur File ... 84

(5)

ix

4.2 Perancangan Antar Muka ... 92

4.2.1 Struktur Menu ... 92

4.2.2 Perancangan Input ... 93

4.2.3 Perancangan Output ... 100

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 103

4.4 Implementasi ... 104

4.4.1 Batasan Implementasi ... 104

4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 104

4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ... 105

4.4.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 106

4.4.5 Implementasi Antar Muka ... 112

4.4.6 Implementasi Instalasi Program ... 119

4.4.7 Penggunaan Program ... 124

4.5 Pengujian ... 125

4.5.1 Rencana Pengujian ... 125

4.5.2 Kasus Dan Hasil Pengujian ... 127

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 133

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 134

5.2 Saran ... 134

DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Anhar. 2010. PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta: PT TransMedia

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

Ramadhan, Arief. 2007. Student Guide Series: Macromedia Dreamweaver 8. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sumber Dari Internet :

http://id.wikipedia.org/wiki/Cascading_Style_Sheets / 24 Mei 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Web_Programing/ 23 Mei 2014

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin. Dengan mengucapkan puji dan syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta ridho-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Pelayanan Kecantikan Pada

Farina Beauty Clinic Karawang“ ini penulis susun dengan maksud untuk

memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Skripsi ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan doa dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat, pertolongan dan petunjukNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

(8)

iv

6. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Pembimbing, atas bimbingan dan pengarahannya kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini. 7. dr Farina Kristanto Dipl.CIBTAC dan dr.Kristina Johanes, selaku CEO di

Farina Beauty Clinic Karawang yang telah bersedia memberikan bantuan, waktu, dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.

8. Bibelina Pasaribu selaku Manager Operasional di Farina Beauty Clinic

Karawang yang telah memberikan segala bantuan, pengarahan dan ide kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh pegawai di Farina Beauty Clinic, atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

10. Kepada ayahanda Indra, SH dan Ibunda Berlena Yenti, S.Sos tercinta atas segala doa restu, kasih sayang, semangat, dan dorongan baik secara moral maupun materil kepada penulis dalam proses penyusunan Skripsi ini.

11. Untuk ketiga adik saya yang tersayang : Dwiky Muhammad Iqbal, Annisa Mutiathul Jannah dan Aqila Nadhira Shaheen yang selalu memberikan semangat dan menghibur penulis.

(9)

v

13. Teman-teman satu bimbingan dan seperjuangan yang juga telah banyak membantu penulis selama ini khususnya kepada Martha Sunarya, Muchammad Dandy Tawakal, Rosalia Agustiani, Teh Selly Rachmawati, Anugrah Dwi Ardianto.

14. Sahabat terbaik saya Ririn Chrisnaweri atas semangat dan bantuannya selama ini.

15. Qaisar Nur Irfansyah, S.Kom yang selalu ada dan memberikan segala bentuk dukungan dan semangatnya kepada penulis.

16. Teman-teman seperjuangan SI-13 atas kebersamaan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

17. Kepada senior-senior saya di UNIKOM terutama Bang Siddiq Achmad, Marni, Rudi, Kang Puja, Kang Boat, Kang Ivan yang telah banyak membantu penulis.

18. Seluruh pihak baik keluarga, saudara ataupun teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah memberikan motivasi, inspirasi, semangat serta doa yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua bantuan yang telah diberikan dengan melimpahkan rahmat , pahala dan karunia-Nya

Bandung, Juni 2014

(10)

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KAMPUS I : JL. DIPATI UKUR 112 TELP. (022) 2504119, 2533603 BANDUNG 40132 KAMPUS II : JL. DIPATI UKUR 116 TELP. (022) 2533676, 2506634 BANDUNG 40132 KAMPUS III : JL. DIPATI UKUR 102 TELP. (022) 2503624, FAX. 2533754 BANDUNG 40132 KAMPUS IV : JL. DIPATI UKUR 114 TELP. (022) 2506553, 2508412 BANDUNG 40132

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10510560

Nama : Habibah Kurnia Dewi

Tempat/Tgl. Lahir : Sawahlunto, 1992-12-22 Jenis Kelamin : Wanita

Semester : 8

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Komplek Perumahan Lembah Santur Jalan H.Yahya Usman Blok C no 9 Desa Santur Kota Sawahlunto SUMBAR

Alamat Bandung : Jalan Dago Barat no 48/159 D RT/RW 09/05 Kecamatan Coblong

E-Mail : habibahkd@gmail.com

No. Telepon : 082116977364

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Indra, SH

Nama Ibu : Berlena Yenti, S.Sos

Alamat Orang Tua : Komplek Perumahan Lembah Santur Jalan H.Yahya Usman Blok C no 9 Desa Santur Kota Sawahlunto SUMBAR

No. Telpon Orang Tua : 082170849996 Pekerjaan Orang Tua : Pegawai Negeri Sipil

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(11)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan yang berorientasi pada perkembangan teknologi informasi merupakan bagian dari kehidupan masyarakat dunia saat ini. Seperti sekarang ini komputer menjadi salah satu alat pengolah data yang wajib dimiliki oleh suatu badan usaha atau organisasi untuk memperlancar informasi. Pengolahan data yang melibatkan pemakaian komputer tidak akan lepas dari sistem komputer itu sendiri, yaitu unsur perangkat keras (Hardware), unsur perangkat lunak (Software), dan unsur manusia (Brainware).

Saat ini banyak perusahaan yang tidak mau ketinggalan dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat menunjang terhadap kelangsungan kegiatan usaha dan pegawainya. Oleh karena itu banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan mutu dan kualitas dengan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang sangat berhubungan dengan perusahaan tersebut. Salah satu bentuk teknologi informasi yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pencapaian adalah komputer, dimana peranan komputer telah menjadi bagian aktifitas yang vital dalam mempermudah pekerjaan.

(12)

2

Pelayanan pada Farina Beauty Clinic Karawang ini menerapkan sistem

one stop service for beauty maksudnya adalah dalam suatu tempat terdapat banyak pelayanan jasa untuk kecantikan seperti adanya sebuah klinik yang menyediakan pelayanan untuk pembelian obat-obat kecantikan, konsultasi dan pemeriksaan kesehatan kulit wajah dan tubuh oleh dokter-dokter yang profesional, menyediakan pelayanan untuk facial serta salon dan spa serta memiliki sekolah yang dikhususkan untuk melatih para terapis ataupun petugas salon sebelum memulai bekerja di Farina Beauty Clinic Karawang ini.

Akan tetapi pada Farina BeautyClinic Karawang saat ini khususnya pada bagian divisi facial serta salon dan spa, dalamproses pelayanan seperti informasi ketersediaan ruangan dan terapis ataupun petugas salon, pencatatan informasi yang menjadi member, pembuatan laporan tindakan dan reservasi pelayanan pada bagian divisi facial dan salon ini masih menggunakan spreadsheet atau pencatatan di lembar kerja pada Ms. Excel. Maka dari itu agar proses bisnisnya dapat berjalan dengan lebih efektif maka Farina Beauty Clinic membutuhkan sebuah sistem yang lebih terkomputerisasi dengan menggunakan suatu program aplikasi.

Sehubungan dengan permasalahan yang penulis kemukakan diatas, maka

penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA

KECANTIKAN PADA FARINA BEAUTY CLINIC KARAWANG

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

(13)

3

yang menjadi beberapa pertanyaan untuk dijawab dengan harapan dapat memperoleh solusi dari permasalahan yang terjadi.

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka penulis akan mengidentifikasi permasalahannya menjadi sebagai berikut :

1. Dalam proses reservasi pelayanan masih dilakukan dengan cara pencatatan menggunakan spreadsheet atau pencatatan pada lembar kerja yang terdapat di Ms.Excel.

2. Dalam pencarian ruangan dan therapist atau petugas salon yang tersedia pihak frontdesk (resepsionis dan kasir) harus mengecek sendiri ke ruangan facial atau salon, sehingga tidak efektif apabila menggunakan suatu program aplikasi yang memungkinkan adanya proses yang terotomatisasi menampilkan informasi ketersedian ruangan dan petugas.

3. Pemrosesan laporan pelayanan jasa kecantikan masih dilakukan dengan cara menginput data dari dokumen-dokumen yang ada sehingga dikhawatirkan apabila ada dokumen yang hilang, maka laporan tidak lagi valid.

Dengan mengacu kepada latar belakang dan identifikasi masalah diatas,maka penulis dapat merumuskan masalahnya sebagai berikut :

(14)

4

2. Bagaimana membuat perancangan sistem informasi yang dapat membantu mempercepat proses pelayanan jasa dan pembayaran serta laporan pemasukan pada Farina Beauty Clinic Karawang.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan jasa facial

dan salon di Farina Beauty Clinic Karawang.

4. Bagaimana pengujian program aplikasi pelayanan jasa facial dan salon Farina Beauty Clinic Karawang.

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan mulai dari reservasi tempat sampai dengan pembuatan laporan yang sedang berjalan sehingga dapat mengembangkan sistem lama dan diganti dengan sistem baru yang lebih efektif dan efisien.

2. Sistem informasi yang akan diusulkan diharapkan bisa mempermudah perusahaan dalam mengolah data pengunjung dan pembuatan laporan pemasukan di Farina Beauty Clinic Karawang. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan jasa kecantikan yang sedang berjalan saat ini pada Farina Beauty Clinic

Karawang.

(15)

5

3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi pelayanan jasa kecantikan pada Farina Beauty Clinic Karawang.

4. Untuk mengetahui pengujian program pelayanan jasa kecantikan di Farina Beauty Clinic Karawang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Setiap penelitian pasti memiliki suatu kegunaan, baik untuk peneliti sendiri, maupun pihak lain. Di bawah ini akan diuraikan kegunaan-kegunaan dari penelitian ini. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

Dalam kegunaan praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat atau kegunaan sebagai berikut :

1. Dengan pergantiannya sistem lama menjadi suatu aplikasi sistem informasi dapat menjadi bahan masukan yang bisa dipertimbangkan untuk memudahkan proses bisnis perusahaan, serta meningkatkan efektifitas dan kemudahan kerja perusahaan.

2. Pimpinan perusahaan akan lebih mudah dalam mengontrol laporan pemasukan yang terjadi setiap harinya. Sehingga profit perusahaan akan meningkat dan target perusahaanpun akan mudah dicapai.

(16)

6

reservasi dan pembuatan laporan pemasukan karena sistem yang tadinya hanya menggunakan spreadsheet sudah diganti dengan suatu aplikasi sistem informasi.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian yang digunakan oleh penulis diantaranya:

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Hasil penlitian ini diharapan menjadi perbandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.

2. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu pandangan baru atau inspirasi bagi peneliti lain yang akan mengambil skripsi dalam kajian yang sama sekaligus referensi di dalam penulisan. 3. Bagi penulis

(17)

7

1.5 Batasan Masalah

Untuk mengkaji suatu permasalahan diperlukan suatu batasan masalah agar penyajiannya lebih terarah dan mencapai sasaran yang telah ditentukan. Penulis membatasi masalah dalam penulisan ini mencangkup tentang :

1. Sistem informasi ini digunakan pada bagian frondesk atau resepsionis di Farina Beauty Clinic Karawang.

2. Program yang akan diaplikasikan pada Farina Beauty Clinic

Karawang ini berkisar pada reservasi, pencarian ruangan dan terapis maupun petugas salon, pencatatan member baru dan pembuatan laporan pelayanan pada bagian divisi facial dan salon.

3. Sistem informasi pelayanan ini hanya membahas tentang pembayaran yang dilakukan secara cash.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis meneliti yang berlokasi di Farina

(18)

8

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika adalah penjabaran secara deskriptif mengenai hal-hal apa saja yang akan ditulis secara garis besar, yang terdiri dari bagian pendahuluan, landasan teori, objek dan metode penelitian, hasil dan pembahasan serta kesimpulan dan saran.

Bab I Pendahuluan

Pada pendahuluan berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dari penelitian baik kegunaan praktis maupun akademis, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Berisi tentang teori-teori yang relevan dengan tema penulisan skripsi sebagai referensi dalam penulisan skripsi.

No Aktivitas

Tahun 2014

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Observasi Wawancara

(19)

9

Bab III Objek dan Metode Penelitian

Berisi tentang objek penelitian (sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, dan deskripsi tugas), metode penelitian (desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data yang terdiri dari sumber data primer dan sekunder, metode pendekatan dan pengembangan sistem dan alat bantu analisis dan perancangan, serta pengujian software), analisis sistem yang berjalan (analisis dokumen, analisis prosedur yang sedang berjalan, dan evaluasi sistem yang sedang berjalan).

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Berisi tentang perancangan sistem (tujuan perancangan sistem, gambaran umum sistem yang diusulkan, perancangan basis data), perancangan antar muka (berupa struktur menu, perancangan input, perancangan output), perancangan arsitektur jaringan, implementasi (berisi batasan implementasi, implementasi perangkat lunak, implementasi perangkat keras, implementasi basis data, implementasi antar muka, implementasi instalasi program serta penggunaan program), dan terakhir terdapat pembahasan mengenai pengujian (rencana pengujian, kasus dan hasil pengujian dan kesimpulan hasil pengujian).

Bab V Kesimpulan dan Saran

(20)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Untuk mendefinisikan suatu sistem harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya. Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian-pengertian yang dikemukakan oleh berbagai pakar untuk mendefinisikan dari suatu sistem itu sendiri.

2.1.1 Pengertian Sistem

Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali sistem mengacu pada komputer seperti IBM, PC atau Macintosh, tetapi bisa juga ke arah yang lebih luas seperti sistem tata surya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem respirasi mamalia. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

Menurut Abdul Kadir (2003:54) pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu, yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

(21)

11

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra system.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

(22)

12

merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsitem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal Input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer, sedangkan data adalah

signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

(23)

13

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Sub Sistem

Sub Sistem Sub Sistem

Sub Sistem

Pengolah Output Input

Boundary

LINGKUNGAN LUAR Interface

Boundary

Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

(24)

14

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini : (Jogiyanto, H.M, 2005:6)

1. Sistem Menurut Bentuk Fisiknya :

a. Sistem Abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan. b. Sistem Fisik (physical system)

Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem Menurut Terjadinya Sistem :

a. Sistem Alamiah (natural system)

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

b. Sistem Buatan Manusia (human made system)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebutnya dengan man-machine system.

3. Sistem Menurut Kejadian Masa Depan

(25)

15

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

b. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Menurut Sifatnya

a. Sistem Tertutup (closed system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar–benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar – benar tertutup).

b. Sistem Terbuka (open system)

(26)

16

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M (2005:8) Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat-saat tertentu.

Sedangkan menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003:31) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

2.2.2 Siklus Informasi

(27)

17

Siklus ini oleh Jhon Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle)

atau disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto, H.M (2005:9)

2.2.3 Kualitas Informasi

(28)

18

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi

Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto, H.M (2005:10 )

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau meyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

(29)

19

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan sebuah kebijakan maupun keputusan. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11) Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi yang membutuhkan informasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, mengatur dan mengkomunikasikan informasi yang diterima menggunakan komponen dan elemen dari sistem informasi.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jhon Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto (2005:12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block).

(30)

20

Gambar 2.4 Blok Sistem Informasi

Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto, H.M (2005:12 )

a Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode-metode dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

b Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c Blok Keluaran

(31)

21

d Blok Teknologi

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti

keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data seperti magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM).

e Blok Basis Data

(32)

22

f Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.4 Konsep Pelayanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau dengan mesin sacara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik sehingga pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen sendiri.

2.5 Konsep Dasar Klinik Kecantikan

Memahami konsep dasar sebuah klinik kecantikan juga akan membantu dalam proses pembuatan sebuah sistem.

2.5.1 Defenisi Klinik Kecantikan

(33)

23

berhubungan dengan kulit seperti rambut, kuku, kelenjar keringat, dan lain sebagainya.

Jadi, dapat disimpulkan, klinik kecantikan merupakan sebuah klinik yang menawarkan pelayanan jasa di bidang perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, rambut, kuku, dan lainnya. Beberapa klinik kecantikan yang sekarang banyak dijumpai di wilayah ibukota adalah klinik kecantikan yang mengkombinasikan pelayanan kecantikan wajah maupun tubuh, dan konsultasi kesehatan kulit, serta pelayanan tambahan seperti spa.

Produk perawatan dari klinik kecantikan yang dikenal umum adalah facial. Perawatan facial adalah sebuah prosedur yang melibatkan berbagai perawatan kulit, termasuk: penguapan, pengelupasan, ekstraksi, krim, lotion, pengunaan masker, dan pemijatan. Biasanya dilakukan di salon kecantikan tetapi juga dapat ditemukan di berbagai perawatan spa.

2.5.2 Fungsi Klinik Kecantikan

Fungsi Klinik kecantikan merupakan suatu tempat untuk melakukan konsultasi dan perawatan terhadap tubuh, wajah, kulit, dan rambut dengan dilakukan oleh ahli kecantikan dan dokter spesialis.

2.5.3 Tujuan Klinik Kecantikan

(34)

24

2.5.4 Macam-macam Klinik Kecantikan

1. Klinik Kecantikan Khusus Kulit

Klinik kecantikan yang hanya menyediakan perawatan khusus kulit, dan fokus pada kulit baik masalah-masalah yang biasa dialami kulit dan dan cara merawatnya.

2. Klinik Kecantikan Khusus Rambut

Klinik kecantikan yang hanya menyediakan perawatan khusus rambut, dan fokus pada rambut baik masalah-masalah yang biasa dialami rambut dan penataannya.

3. Klinik Kecantikan Khusus Perawatan Tubuh

Klinik kecantikan yang hanya menyediakan perawatan khusus tubuh, fokus terhadap masalah-masalah kelebihan berat badan dan focus pada perawatan agar menjadikan tubuh ideal.

4. Klinik Kecantikan Bedah Plastik

Klinik kecantikan bedah plastik melayani mereka yang menginginkan perubahan fisik akibat kecelakaan yang dihadapi ataupun perubahan yang sengaja ingin dilakukan.

5. Klinik Kecantikan Kulit dan Rambut

Klinik kecantikan yang menyediakan perawatan untuk rambut dan kulit. 6. Klinik Kecantikan yang mencakup semuanya

(35)

25

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Untuk menunjang suatu sistem informasi diperlukan suatu perangkat lunak pendukung , berikut merupakan beberapa perangkat lunak yang akan digunakan :

2.6.1 HTML (HyperText Markup Language)

Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language

(SGML). HTML sebenaranya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu. HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee ketika masih bekerja untuk CERN dan dipopulerkan pertama kali oleh Browser Mosaic. Selama awal tahun 1990 HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat. HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium(W3C).

2.6.2 PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan bahasa Scripting Open Source yang menyatu dengan HTML dan berada di server (Server Side HML Embeded Scripting), artinya sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di

server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. PHP sendiri merupakan singkatan dari Page Home Page, yakni bahasa pemrograman web server-side

(36)

26

2.6.3 CSS (Cascading Style Sheet)

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman melainkan sebuah mekanisme sederhana untuk memberikan style (seperti font, warna, jarak spasi, dan sebagainya) kepada dokumen web yang ditulis dalam HTML atau XML, sehingga ada keseragamanan antara dokumen web yang satu dengan yang lainnya.

2.6.4 JavaScript

JavaScript adalah suatu bahasa scripting yang open source dimana awalnya dikembangkan oleh Netscape yang berinteraksi dengan HTML memungkinkan untuk berbagai desain halaman web dinamis. JavaScript merupakan teknologi terpisah sepenuhnya dari Java.

Sebuah script JavaScript biasanya serangkaian kecil dari perintah yang sering tertanam dalam sebuah halaman web untuk melakukan hal-hal seperti membuat fly-out menu, memanggil jendela pop-up, dan memvalidasi data formulir. Jika membahas Javascript sangatlah erat kaitannya dengan penggunaan JQuery.

Kalau di PHP kita mengenal framework, maka JQuery bisa dianggap salah satu frameworknya JavaScript. Pada kenyataannya jarang sekali sebuah situs dibuat murni JQuery. Biasanya JQuery diposisikan seperti sebuah

(37)

27

2.6.5 XAMPP

Dari sekian banyak aplikasi server berbasis PHP/MySQL yang dapat digunakan tapi yang paling sering dipakai adalah Appersv dan XAMPP. Dalam penelitian ini penulis menggunakan XAMPP yang merupakan singkatan dari X (program ini dapat dijalankan di sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl .XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

2.6.6 PHPMyAdmin

PhpMyAdmin adalah perangkat lunak gratis dan open source yang ditulis dalam PHP dimaksudkan untuk menangani administrasi MySQL dengan menggunakan browser web. Hal ini dapat melakukan berbagai tugas seperti membuat, memodifikasi atau menghapus database, tabel, field atau baris, mengeksekusi perintah SQL, atau mengelola dan mengatur hak akses pengguna.

2.6.7 MySQL

(38)

28

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General PublicLicense).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya.

2.6.8 Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok Macromedia yang banyak digunakan untuk mendesain situs web. Dengan Dreamweaver 8 untuk membuat sebuah halaman web tidak perlu lagi mengetik kode-kode HTML atau kode-kode lainnya secara manual. Selain HTML, Dreamweaver 8 juga mendukung CSS, JavaScript, PHP, ASP, dan bahasa pemrograman lainnya untuk membuat web.

(39)

29

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah Sistem Informasi Pelayanan Kecantikan pada Farina Beauty Clinic. Penelitian dilakukan pada Farina Beauty Clinic yang beralamatkan di Jalan Kertabumi No.23 Karawang. Farina Beauty Clinic bergerak dibidang jasa pelayanan kecantikan.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Gaya hidup kaum modern saat ini menuntut wanita untuk lebih memperhatikan penampilan. Tidak hanya dalam berbusana namun juga penampilan kulit wajah dan tubuh. Penampilan diri seutuhnya, menjadi sebuah kebutuhan penting untuk menunjang kepercaaan diri. Perkembangan gaya hidup inilah yang mendorong dr. Farina Kristanto, dr. Kristina Johannes dan dr. Virginia sebagai pendiri Farina Beauty Clinic, untuk menjawab kebutuhan wanita akan pusat perawatan kulit yang lengkap dan modern.

(40)

30

ataupun karena adanya polusi yang makin meluas. Dari alasan di atas membuat dr. Farina , dan dr. Kristina terdorong utuk membuat suatu pusat pelayanan mengenai perawatan wajah dan tubuh dengan standar pelayanan yang baik dan profesional. Maka pada tanggal 1 Februari di tahun 2005, Farina Beauty Clinic resmi dibuka ditandai dengan dibukanya Farina Beauty Clinic yang pertama di Resinda Karawang. Yang beroperasional dari hari senin sampai hari minggu dari jam 09.00 – 20.00 WIB. Respon positif dari pelanggan dan semakin meningkatnya kebutuhan akan perawatan wajah profesional ini pun membuat Farina Beauty Clinic berkembang begitu pesat. Farina Beauty Clinic didirikan dengan tujuan menghadirkan sebuah pelayanan mengenai perawatan wajah dan tubuh degan standar pelayanan yang baik dan profesional berdasarkan semangat pengabdian profesi.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi pusat perawatan wajah dan tubuh yang terlengkap dengan pelayanan yang ramah, bersahabat dan dapat dipercaya, peralatan yang canggih dan aman serta dengan harga yang terjangkau

Misi

Misi Farina Beauty Clinic:

(41)

31

2. Menyediakan peralatan-peralatan esthetic medic dengan teknologi yang up to date sesuai dengan perkembangan teknologi dan indikasi yang tepat. 3. Menyediakan produk produk perawatan cosmeceutical yang sesuai

dengan kebutuhan kostumer, yang mana produk disesuaikan dengan jenis kulit dan aman.

4. Membuat program perawatan dengan harga yag terjangkau sehingga setiap lapisan masyarakat dapat menikmati layanan perawatan.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam melakukan kegiatan sehari-harinya Farina Beauty Clinic menyusun suatu struktur organisasi, karena dengan adanya struktur organisasi dapat membantu dalam melakukan penetapan pembagian kerja, wewenang dan penetapan pegawai pada posisi tertentu agar dapat berjalan secara efesien dan efektif.

Dengan adanya struktur organisasi, maka dapat dengan jelas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian sehingga tidak menimbulkan kesimpang siuran data pembagian tugas dan pemberian perintah.

(42)

32

32

Struktur Organisasi Farina Beauty Clinic Karawang

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Farina Beauty Clinic

Sumber : Manager Operasional Farina Beauty Clinic

Keterangan :

: Posisi yang dibahas dalam sistem

: Posisi yang mempunyai hubungan dengan sistem

: Posisi yang tidak berhubungan dengan sistem

(43)

33

32

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas menerangkan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. CEO (Chief Executive Officer)

Mengawasi kinerja dan menerima laporan pertanggungjawaban dari setiap

Manager yang ada. Memberikan ide, saran maupun nasehat kepada para

Manager mengenai cita-cita, visi dan misi Farina Beauty Clinic. Merumuskan dan mengkomunikasikan pengembangan usaha dan strategi bisnis jangka panjang perusahaan. Mengawasi kinerja dan menerima laporan pertanggungjawaban dari seluruh divisi perusahaan. Memberikan masukan ide, saran dan nasehat bagi para supervisor dalam mencapai kinerja paling optimal. Dan Melakukan evaluasi kinerja masing-masing divisi dalam perusahaan.

2. Manager Operasional

(44)

34

32

3. Supervisor Produksi

Mengawasi serta bertanggung jawab atas segala bentuk kegiatan produksi baik barang atau jasa serta memberikan segala bentuk laporan kegiatannya kepada manager operasional.

4. Supervisor Kasir

Merupakan atasan Kasir dan Helper pada Farina Beauty Clinic yang bertugas mengawasi dan mengatur jadwal kegiatan bagian kasir, melakukan pengawasan segala bentuk kegiatan di bagian kasir baik dalam proses pelayanan sampai laporan kegiatan serta menyelesaikan masalah yang ada di kasir.

5. Supervisor Facial

Memimpin dan bertanggung jawab atas segala bentuk kegiatan operasional divisi facial di Farina Beauty Clinic dari mulai mengawasi therapist

sampai dengan pelayananya sehingga mencapai pada tingkat kepuasan pelanggan.

6. Supervisor Salon

Memimpin aktivitas operasional divisi Salon and Spa Farina Beauty Clinic

dengan memperhatikan pada optimalisasi standar kerja dan pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan serta terjaganya pandangan positif.

3.2 Metode Penelitian

(45)

35

32

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dimana penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode ini sebagai suatu rancangan penelitian karena metode ini juga menggambarkan suatu keadaan dimana peristiwa dan kondisi yang diteliti itu sedang berjalan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis terhadap Farina Beauty Clinic yaitu menggunakan data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Adapun salah satu cara pengumpulan data dari lapangan untuk mengetahui keadaan nyata dalam praktek yang dijalankan. Metode yang dipakai dibagi dalam beberapa teknik :

1. Observasi

Teknik Pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung dan mengamati bagaimana suatu proses tersebut bekerja. Observasi dilakukan di bagian receptionist terkait masalah reservasi dan pelayanan pelanggan Farina

Beauty Clinic.

2. Wawancara (interview)

(46)

36

32

dengan cara wawancara secara langsung kepada bagian manager operasional Farina Beauty Clinic.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari studi literature, buku-buku, dokumentasi, kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari segala bentuk dokumen yang mengalir pada sistem pelayanan kecantikan di Farina Beauty Clinic, seperti dokumen pelanggan dan reservasi yang ada.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah hal yang sangat penting untuk dijelaskan. Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu:

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah metode terstruktur, karena metode pendekatan ini memberikan alat bantu seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel relasi, bagan alir documen (flowmap), diagram konteks. Yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih dimengerti dan terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan untuk proses pengembangan perangkat lunak yang akan dibangun adalah dengan menggunakan model prototype. Prototype

(47)

37

32

pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi.

Secara umum tahapan pada model prototyping dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

Sumber : Abdul Kadir. 2003 Pengenalan Sistem Informasi

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan user

dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang

(48)

38

32

memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.

Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam Prototyping yang akan dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem, yaitu sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan, User dan pengembang bersama-sama mendefinisikan

format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping, Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada user (misalnya dengan membuat input dan format output)

3. Evaluasi protoptyping, Evaluasi ini dilakukan oleh user apakah prototyping

yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan user. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 dan 3.

4. Mengkodekan sistem, Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai

5. Menguji sistem, Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Black Box yaitu dengan menguji masukan dan keluaran dari sistem apakah sudah berfungsi dengan baik atau tidak. Jika sudah maka dilanjutkan ke langkah 6.

(49)

39

32

7. Menggunakan sistem, Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima user siap untuk digunakan.

Jenis-Jenis Prototyping :

1. Feasibility prototyping. Digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi

yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.

2. Requirement prototyping. Digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas

bisnis user. Misalnya dalam sebuah perusahaan terdapat user direktur, manajer, dan karyawan. Maka penggunaan sistem dapat dibedakan berdasarkan user tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

3. Desain Prototyping. Digunakan untuk mendorong perancangan system

informasi yang akan digunakan.

4. Implementation prototyping. Merupakan lanjutan dari rancangan protipe,

prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.

Dalam sistem informasi koperasi ini, penulis menggunakan jenis requirement prototyping untuk pengembangannya.

Keunggulan metode Prototyping:

1. Adanya komunikasi baik antara pengembang dengan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. 3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

4. Menghemat waktu dalam pengembangannya.

(50)

40

32

Kelemahan metode Prototyping :

1. Kualitas sistem kurang baik karena hanya mengedepankan aspek kenyamanan user.

2. Pengembang kadang-kadang menggunakan implementasi yang sembarangan. 3. Tidak mencerminkan proses perancangan yang baik.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow map

Flow map atau bisa disebut juga dengan diagram prosedur kerja merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen. Diagram tersebut menggambarkan tentang dokumen apa saja yang bergerak di dalam suatu sistem, dan setiap kali dokumen tesebut sampai atau melalui suatu bagian tertentu akan dapat dilihat perlakuan apa saja yang telah diberikan terhadap dokumen tersebut.

2. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem yang akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram (DFD)

(51)

41

32

proses aliran data terjadi dalam sistem. Data flow diagram menjelaskan tentang aliran data masuk, data keluar dan proses penyuntingan file yang digunakan. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan di kerjakan.

4. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data atau data dictionary dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefenisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat suatu basis data yang lengkap dan efisien.

Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya : a. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasi, untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

Proses normalisasi ada beberapa tahap, yaitu: 1. Bentuk Tidak Normal

(52)

42

32

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Bentuk normal pertama biasa digunakan pada tabel yang belum ternormalisasi. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika :

a Berada pada bentuk normal pertama

b Semua atribut bukan kunci memiliki depedensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika :

a Berada pada bentuk normal kedua

b Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

(53)

43

32

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.

Pengujian software yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah black box. Untuk lebih jelasnya bisa lihat di bawah ini :

Faktor Pengujian Black Box:

1. Graph-based testing adalah graf yang mewakili hubungan antar objek pada modul sehingga tiap objek dan hubungannya tersebut dapat diuji.

2. Equivalence Partitioning adalah pembagian domain masukan dari program menjadi kelas data yang dibuatkan kasus ujinya.

3. Boundary Value Analysis adalah pemilihan kasus uji dengan mencari batas-batas esktrim dari kelas data.

4. Comparison Testing adalah digunakan untuk system yang menganut

redundancy kasus uji yang dirancang untuk satu versi perangkat lunak dijadikan masukkan pada pengujian versi perangkat lunak lainnya.

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian

(54)

44

32

3.3 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk menguraikan suatu kegiatan dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian komponen-komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem yang sekarang lagi berjalan di Farina Beauty Clinic khususnya.

3.3.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara mengumpukan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dan pengujian arsip atau dokumen yang ada di instansi terkait. Analisis dokumen juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya, ada pun analisis dokumen yang terdapat di Farina Beauty Clinic

Karawang adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Surat Pengantar Facial

Fungsi : Surat untuk tindakan jenis facial yang dipilih oleh konsumen

Sumber : Bagian Resepsionis atau frontdesk

Distribusi : Terapis Facial

Periode Pembuatan : Setiap kali konsumen akan melakukan treatment facial

(55)

45

32

2. Nama Dokumen : Surat Pengantar Salon

Fungsi : Surat untuk pemilihan jenis tindakan salon yang akan dipilih oleh konsumen

Sumber : Bagian Resepsionis atau frontdesk

Distribusi : Petugas Salon

Periode Pembuatan : Setiap kali konsumen akan melakukan treatment di salon Farina

Item Data : Nama, JK, Tanggal_Perawatan,

Jenis_Pelayanan, Nama_Stylist, Jumlah

3. Nama Dokumen : Membership Form

Fungsi : Formulir untuk pembuatan anggota baru Sumber : Bagian Resepsionis atau frontdesk

Distribusi : Bagian Produksi

Periode Pembuatan : Setiap kali ada konsumen yang ingin menjadi member baru di Farina Beauty Clinic

Item Data : Nama_Lengkap, Tempat_Tanggal_Lahir, Alamat, Kota, Telepon_Rumah, Telepon_Kantor, HP, Email, Pekerjaan, Jenis_Kelamin, No_Anggota

4. Nama Dokumen : Form Pengambilan Kartu Member

(56)

46

32

Distribusi : Calon member baru

Periode Pembuatan : Setiap kali ada konsumen yang ingin menjadi member baru di Farina Beauty Clinic

Item Data : Nama_Lengkap, No_Anggota

5. Nama Dokumen : Nota Pembayaran

Fungsi : Bukti pembayaran jasa facial atau salon

Sumber : Kasir

Distribusi : Konsumen

Periode Pembuatan : Setiap kali adanya transaksi pembayaran pelayaan jasa facial atau salon di Farina

Item Data : Tanggal_Transaksi, Nama_Konsumen, No_Telepon, Jenis_Pembayaran, Uraian_Jenis_Perawatan, qty, Harga, Disc, Total, Jumlah, Discount_Promosi, Total_Bayar, Bayar, Uang_Kembali

6. Nama Dokumen : Laporan Harian Facial

Fungsi : Sebagai catatan yang berisi informasi tentang tindakan facial apa saja yang telah dilakukan

Sumber : Kasir

(57)

47

32

Item Data : Nomor_Kuitansi, Tgl, Pembayaran, Jasa, Tindakan, Obat, Diskon, Total

7. Nama Dokumen : Laporan Harian Salon

Fungsi : Sebagai catatan yang berisi informasi tentang tindakan salon apa saja yang telah dilakukan

Sumber : Kasir

Distribusi : Manager Operasional Periode Pembuatan : Setiap Hari

Item Data : Nomor_Kuitansi, Tgl, Pembayaran, Jasa, Tindakan, Obat, Diskon, Total

8. Nama Dokumen : Laporan Harian Member

Fungsi : Catatan tentang jumlah orang yang menjadi member

Sumber : Kasir

Distribusi : Manager Operasional Periode Pembuatan : Setiap Bulan

Item Data : Nomor_Kuitansi, Tgl_Pembayaran, Jasa, Total

9. Nama Dokumen : Kartu Member

Fungsi : Sebagai bukti menjadi member untuk mendapatkan diskon 10%

(58)

48

32

Distribusi : Resepsionis – Calon Member

Periode Pembuatan : Setiap ada permintaan menjadi member Item Data : Nama Member, Nomor_Anggota

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur sistem diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu perusahaan atau instansi. Analisis prosedur sistem yang sedang berjalan berikut ini merupakan prosedur reservasi, prosedur menjadi member baru dan prosedur pengambilan kartu member yang sedang berjalan di Farina Beauty Clinic Karawang:

A. Prosedur Pelayanan Jasa Salon dan Facial

1. Prosedur reservasi di Farina dapat dilakukan dengan cara datang langsung atau bisa melalui via sms ataupun telepon. Konsumen yang melakukan reservasi melalui sms atau telepon dapat menghubungi resepsionis di Farina dengan menyebutkan nama, tanggal dan waktu

treatment yang diinginkan dan jenis perawatan yang akan dilakukan. Jenis perawatan disini bisa memilih jenis perawatan facial atau jenis perawatan salon. Setelah melakukan reservasi, resepsionis akan menyimpan data konsumen yang sudah memesan tempat.

(59)

49

32

perawatan atau tidak. Jika tidak maka data konsumen tersebut sebagai konsumen yang mau melakukan reservasi akan dihapus.

3. Jika konsumen yang sudah melakukan konfirmasi tapi telat datang untuk melakukan konfirmasi, akan melakukan penjadwalan ulang kembali dan menjadi waiting list.

4. Konsumen yang telah terdaftar melalui via sms maupun telepon atau yang mendaftar dengan cara datang langsung mereka melakukan pendaftaran ulang ke bagian resepsionis. Bagi yang datang langsung mereka akan memberikan data pribadi. Selanjutmya resepsionis akan melihat jadwal dan mencari ruangan yang kosong serta terapis atau petugas salon yang tersedia.

5. Jika terapis atau petugas salon dan ruangan telah tersedia maka resepsionis akan memanggil konsumen sesuai dengan jadwal masing-masing. Serta memberikan form pengantar facial kosong yang nantinya akan diisi oleh terapis bagi yang memilih jasa pelayanan facial, bagi konsumen yang memilih jasa salon maka resepsionis juga memberikan form pengantar salon yang nantinya akan diberikan kepada petugas salon. Terapis atau petugas salon akan mengisi jenis treatment dan bentuk pelayanan apa yang telah mereka berikan di formulir tersebut. Setelah formulir tersebut terisi maka formulir dikembalikan kepada kasir.

(60)

50

32

pengantar facial atau formulir pengantar salon. Kemudian kasir akan menghitung total biaya keseluruhan pelayanan yang dilakukan.

7. Konsumen kemudian membayar total biaya tersebut. Setelah konsumen melakukan pembayaran, kasir akan membuat nota pembayaran sebanyak dua rangkap. Satu rangkap untuk konsumen, satu rangkap lagi diarsipkan untuk membuat laporan harian divisi facial ataupun salon yang nanti akan diserahkan kepada manager operasional.

B. Prosedur Menjadi Member di Farina

1. Konsumen datang langsung ke bagian resepsionis, kemudian resepsionis memberikan membership form sebanyak dua rangkap sekaligus form pengambilan kartu member dua rangkap yang harus diisi oleh konsumen berupa data diri mereka.

(61)

51

32

3. Membership form yang sudah diisi oleh konsumen kemudian diberikan kepada bagian produksi untuk kemudian dibuatkan kartu anggota di Farina Beauty Clinic Karawang.

C. Prosedur Pengambilan Kartu Member

1. Kartu member yang sudah selesai, oleh bagian produksi diserahkan ke bagian resepsionis.

2. Resepsionis memberikan informasi kepada konsumen yang bersangkutan bahwa kartu membernya sudah jadi.

3. Konsumen tersebut datang menemui resepsionis sambil melihatkan formulir pengambilan kartu member.

4. Resepsionis kemudian mencari kartu member konsumen yang bersangkutan dengan cara mencocokan nomor dan nama anggota pada formulir pengambilan kartu konsumen dengan kartu yang ada. Kemudian resepsionis memasukkan data konsumen tersebut sebagai member resmi di Farina. Setelah itu menyerahkan kartu tersebut kepada konsumen.

3.3.2.1 Flowmap

(62)

52

Gambar 3.3 Flowmap Pelayanan Jasa Facial di Farina Beauty Clinic

Yang Sedang Berjalan

Keterangan

1 : Arsip Form Pengantar Facial yang terisi 2 : Arsip Nota Pembayaran

(63)

53

Gambar 3.4 Flowmap Pelayanan Jasa Salon di Farina Beauty Clinic

Yang Sedang Berjalan

Keterangan

2 : Arsip Nota Pembayaran

(64)

54

Gambar 3.5 Flowmap Pendaftaran Calon Member Yang Berjalan

Keterangan

2 : Arsip Nota Pembayaran 4 : Arsip Membership Form

(65)

55

32

Flowmap Pengambilan Kartu

Member

Resepsionis Konsumen

Formulir Pengambilan Kartu

Mencocokan nomor Anggota dan

Nama

Kartu Member Kartu Member

Formulir Pengambilan Kartu

Gambar

Gambar 2.4 Blok Sistem Informasi
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Gambar 3.3 Flowmap Pelayanan Jasa Facial di Farina Beauty Clinic
Gambar 3.5 Flowmap Pendaftaran Calon Member Yang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa sistem informasi akademik yang sedang berjalan pada Madrasah Aliyah Al Ahliyah masih menggunakan aplikasi Microsoft office pada

Dengan fakta tersebut, UPIKABU LAUNDRY membutuhkan sebuah aplikasi pelayanan jasa yang diharapkan dapat membantu dalam melayani pelayanan jasa pengambilan pakaian

Tujuan Penelitian ialah untuk mengevaluasi dan mengetahui sejauh mana sistem informasi persediaan yang sedang berjalan (meliputi pengendalian manajemen dan pengendalian

Adanya sistem informasi pelayanan kesehatan yang dihasilkan ini diharapkan dapat membantu mempermudah pekerjaan pada bagian pendaftaran, pemeriksaan dan apotek untuk

Sehingga nantinya dapat disimpulkan dalam mengimplementasikan aplikasi hasil analisis kebutuhan, diharapkan pihak perusahaan PT Goldfindo Intikayu Pratama dapat memilih aplikasi

Perancangan menu adalah bagian yang tak terlepaskan dalam perancangan suatu aplikasi. Menu yang dihasilkan dari perancangan menu akan menjadi petunjuk bagi fitur-fitur apa yang

Dengan demikian, kami mengambil judul Tugas Akhir “ APLIKASI SISTEM ABSENSI DAN PENGGAJIAN PADA PT BHANDA GHARA REKSA CABANG PALEMBANG ” yang diharapkan dapat membantu bagian

Dengan adanya aplikasi Persediaan Barang yang dibuat diharapkan dapat menggantikan Microsoft excel yang saat ini masih digunakan, untuk memberikan kemudahan pada bagian