• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kemampuan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cabang Toko Top Fashion Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kemampuan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cabang Toko Top Fashion Cimahi"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE ABILITY OF EMPLOYEES TO THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES AT THE BRANCH TOP FASHION STORES CIMAHI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen

Oleh : Widi Mulyadi

(21206081)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iv

ABSTRAK

Widi Mulyadi, Pengaruh Kemampuan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Cabang Toko Top Fashion Cimahi, Dibimbing oleh : Ibu Elvira Azis. SE .,MT

Keberhasilan Suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan ditentukan oleh banyak hal, salah satu faktor yang paling mendasar adalah karyawan karena memiliki peran serta sebagai penggerak aktivitas dalam sebuah perusahaan.Setiap karyawan memiliki karakter yang khas dan unik, hal ini bisa dilihat dari tingkat kemampuan dan kinerjanya. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan karyawan dengan baik.

Penelitian ini dilakukan di Cabang Toko Top Fashion Cimahi, bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Kemampuan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Cabang Toko Top Fashion Cimahi.

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dan verifikatif, Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian mencari gambaran tentang sifat individu , keadaan gejala suatu objek dengan penjajakan mencari masalah-masalah baru untuk mengisi kekurangan bersifat induktif . sedangkan Metode veripikatif adalah metode yang di gunakan untuk menganalisis data yang menggunakan statistik sebagai alat bantu.

Penulis menyebarkan angket kepada 40 orang karyawan sebagai keseluruhan populasi yang menjadi responden pada Cabang Toko Top Fashion Cimahi. Dari hasil penelitian serta pengolahan data dengan menggunakan analisis melalui tahapan uji validitas dan uji reliabilitas, serta uji korelasi rank spearman dan analisis koefisien determinasi, maka dapat diketahui bahwa Kemampuan karyawan dan kinerja karyawan pada cabang Toko Top Fashion Cimahi mempunyai hubungan sangat kuat, hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh kemampuan karyawan terhadap kinerja karyawan pada cabang Toko Top Fashion Cimahi sebesar 97,63 %, dan sisanya 2,37 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti.

(3)

v

ABSTRACT

Widi Mulyadi, The influence ability of employees to the performance of employees at the branch Top Fashion Stores Cimahi Guided by:Ibu Elvira Azis. SE .,MT

(4)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT atas

perkenan-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian yang dituangkan

dalam bentuk skripsi berjudul “Pengaruh Kemampuan Karyawan Terhadap Kinerja

Karyawan Cabang Toko Top Fashion Cimahi” diajukan sebagai syarat ujian sidang

guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, baik ditinjau dari kalimat maupun isinya, mengingat keterbatasn

kemampuan dan pengetahuan penulis, sekalipun usaha maksimal telah dilakukan

dengan tujuan agar dapat memenuhi harapan semua pihak, namun dengan kerja

keras,doa, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan.

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya secara khusus

disampaikan kepada yang terhormat Ibu Elvira Azis. SE .,MT selaku dosen

Pembimbing, Ibu Prof.Dr.Hj. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., selaku Dosen

Penguji dan Ibu Trustorini Handayani,SE., selaku Dosen Penguji.

Maka pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan

(5)

ii

1. Bapak Dr.Eddy Suryanto Soegoto,M,Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Ibu Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra.,SE.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati,SE.,M.Si., selaku ketua jurusan Manajemen Universitas

Komputer Indonesia.

4. Bapak Rizki Zulfikar,SE selaku Dosen Wali Mahasiswa kelas Mn-2 angkatan

2006 Universitas Komputer Indonesia.

5. Seluruh Dosen pengajar Unikom, khususnya Dosen Jurusan Manajemen : Ibu

Raeny Dwisanti,SE., Ibu Lita Wulantika, SE., Ibu Elvira Azis. SE .,MT Ibu Linna

Ismawati,SE.,M.Si., Ibu Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra.,SE.,M.Si., Bapak Rizki

Zulfikar, SE Ibu Windi Novianti, SE yang telah memberikan ilmu pengetahuan,

masukan, pemikiran, tenaga dan semangat, selama proses perkuliahan.

6. Teh Maya dan Teh Hana (Sekretariat Manajemen, terimakasih atas bantuan dan

kemudahan urusan Akademik.

7. Teh Avril aprilia selaku Supervisor Cabang Toko Top Fashion Cimahi.

8. Seluruh Staff dan Karyawan Cabang Toko Top Fashion Cimahi.

9. Papap dan Mamah yang telah memberikan cinta dan Doa yang tiada tara.

10. Kakanda tercinta : The eneng (Tuti Sartika), Redi Setia Nugraha, , Nur Fitri

Anggraeni terimakasih atas dukungan moral dan materil serta doanya.

(6)

iii

12. Rekan-rekan Mn : Asep Lusmana (alus), Asep Saeful, Iman, Hendrik, Satria, Ria

Rahmawati, Lita, Yeni (iyeng), Taufik Aziz, Khususnya rekan-rekan Mn-2 dan

MSDM angkatan 2006.

13. Security Unikom (seluruh Staff Security).

14. Calon Istriku Siti Masitoh. Yang telah memberi semangat, dorongan, dan doanya

(Aa cinta ayanx chayanx).

15. Adik-adiku : Aditya Erlangga, Wendi Ilhamsyah, Pratiwi Candra Kirana, Nirmala

Ratna Furri, Nezar Ramdhan Bagaskara,

16. Ibu kantin 96 terima kasih atas makanannya.

17. Bapak Arifin selaku Direktur Bina Insan Global Collage yang telah memberikan

saya pekerjaan selam 1 tahun ke belakang ini . terimakasih tanpa bantuan bapak

saya tidak dapat melanjutkan kuliah saya.

Dengan segala kerendahan hati, Tiada kata lain yang dapat penulis ucapkan selain

rasa terimakasih, semoga Allah SWT meridhoi dan membalas semua bantuannya

Amin ! Ya,Robbal”alamin. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pihak-pihak lain umumnya.

Bandung,10 Agustus 2011

(7)

1

Dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan , perlu memperhatikan

faktor-faktor karyawan yang memiliki harapan-harapan atas kebutuhannya yang

beraneka ragam . Namun pada umumnya karyawan memiliki harapan yang sama

yaitu tercapainya tujuan perusahaan , agar para karyawan dapat bekerja dengan

baik sehingga kebutuhan terpenuhi , baik kebutuhan jasmani maupun rohani ,

salah satu upaya perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan , salah satunya

dengan memperhatikan kemampuan karyawan terhadap kinerja karyawan .

karyawan akan berperan dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam

melaksanakan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya . atau abilities

adalah ialah bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan

secara phisik atau mental yang ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman

(Soehardi, 2003-24). karyawan yang kurang memadai memungkinkan seorang

karyawan menjadi kurang bersemangat dalam melaksanakan tugasnya , sehingga

akan menghambat tercapainya tujuan organisasi .

Perkembangan negara-negara di dunia menunjukan bahwa di antara sumber

daya yang paling utama adalah Sumber Daya Manusia . Banyak negara yang

memperoleh kemajuan semata-mata bertumpu pada Sumber Daya Manusia yang

(8)

Menurut Stephen P. Robins (2003,52) dalam bukunya Perilaku Organisasi

adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan

tertentu. Menurut Soelaiman (2007,112) adalah sifat yang dibawa lahir atau

dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya,

baik secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu organisasi, meskipun

dimotivasi dengan baik, tetapi tidak semua memiliki atau keterampilan untuk bekerja

dengan baik. dan keterampilan memainkan peranan utama dalam perilaku dan

kinerja individu. Keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas

yang di miliki dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat. Menurut

Robert Kreitner (2005,185) yang dimaksud dengan adalah karakteristik stabil yang

berkaitan dengan maksimum phisik dan mental seseorang.

Seluruh seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor

yaitu intelektual dan phisik. intelektual adalah yang diperlukan untuk menjalankan

kegiatan mental. phisik adalah yang diperlukan untuk melaksanakan tugas – tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan serupa.

Pada dasarnya kinerja seseorang dalam bekerja di dorong oleh keinginan

untuk mendapatkan kepuasan kerja serta keinginan untuk mendapatkan hasil

kerja yang di inginkan oleh berbagai pihak termasuk oleh pihak perusahaan di

mana karyawan itu bekerja . tetapi dalam kenyataanya , walaupun semua

karyawan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai kinerja yang baik

(9)

Sering kali dalam perkembangan selanjutnya usaha pencapaian kinerja itu

dapat berubah karna di pengaruhi oleh kondisi karyawan di perusahaan tersebut.

Sedangkan menurut Mc Shane & Glinow dalam Buyung (2007,37) ability the natural

aptitudes and learned capabilities required to succesfully complete a task ( adalah

kecerdasan – kecerdasan alami dan kapabilitas dipelajari yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas). Kecerdasan adalah bakat alami yang membantu para

karyawan mempelajari tugas – tugas tertentu lebih cepat dan mengerjakannya lebih baik. Menurut Greenberg & Baron dalam Buyung (2007, 38) mendefiniskan abilities

mental and physical capasities to perform various tasks ( – adalah kapabilitas mental dan phisik untuk mengerjakan berbagai tugas – tugas). – terdiri dari dua kelompok utama yang paling relevan dengan perilaku dalam bekerja adalah intelektual yang

mencakup kapasitas untuk mengerjakan berbagai tugas–tugas kognitif dan phisik yang mengacu pada kapasitas untuk mengerjakan tindakan – tindakan phisik.

Sherman and Ghomes dalam Soelaiman (2007, 279) “Job performance is the amount of succesfull role achievement” (Prestasi kerja/kinerja adalah jumlah / ukuran keberhasilan atas sesuatu yang dicapai). Menurut Soelaiman dalam bukunya

Manajemen Kinerja (2007,279) memberikan pengertian atas kinerja adalah sebagai

sesuatu yang dikerjakan dan dihasilkan dalam bentuk produk maupun jasa, dalam

suatu periode tertentu dan ukuran tertentu oleh seseorang atau sekelompok orang

(10)

menjelaskan (2007,283) kinerja karyawan (employee performance) adalah tingkat

terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan – persyaratan pekerjaan.

Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara, kinerja adalah hasil kerja secara

kuantitas dan kualitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya . sesuai dengan tanggung jawab yang telah di bebankan kepada seorang

pegawai itu sendiri .

Motif penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data

yang digunakan sebagai bahan untuk penelitian , kemudian harapan dari penulis

adalah agar hasil penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan

pengalaman dalam bidang penelitian , dan dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan bagi semua pihak yang berkepentingan umumnya .

Fenomena masih rendahnya pengetahuan karyawan cabang Toko Top Fashion

Cimahi tentang penggunaan teknologi yang telah diterapkan perusahaan beberapa

tahun ini. merupakan refleksi dari kurangnya kemampuan karyawan, Berdasarkan

hasil wawancara menunjukan bahwa kinerja karyawan Toko Top Fashion Cimahi

sebagian karyawan mempunyai kinerja yang rendah, Rendahnya kinerja ini

ditunjukkan dari lemahnya mereka dalam penyelesaian-penyelesaian suatu pekerjaan.

Keadaan ini dapat dilihat dari lambatnya penyelesaian suatu pekerjaan yang

(11)

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis tertarik untuk

menganalisa masalah dengan judul : (“PENGARUH KEMAMPUAN

KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CABANG TOKO TOP

(12)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan karyawan pada karyawan cabang Toko

Top Fashion Cimahi.

2. Bagaimana tingkat Kinerja karyawan pada cabang Toko Top

Fashion Cimahi.

3. Bagaimana pengaruh kemampuan karyawan terhadap kinerja

karyawan cabang Toko Top Fashion Cimahi.

1.3. Rumusan dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Rumusan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengumpulkan data dan informasi yang

berkaitan dengan kemampuan karyawan pada cabang toko top fashion cimahi dan

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, dan akan digunakan oleh penulis sebagai

bahan untuk penyusunan skripsi ini.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kemampuan karyawan pada cabang Toko Top Fashion

(13)

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada cabang Toko Top Fashion Cimahi.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan karyawan terhadap

kinerja karyawan pada cabang Toko Top Fashion Cimahi.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

1.4.1. Kegunaan Operasional

A. Bagi penulis

Hasil dari penelitian ini di harapkan memberikan manfaat dalam

meningkatkan pemahaman dan wawasan keilmuan khususnya di bidang

manajemen Sumber Daya Manusia serta mengetahui gambaran

aplikasinya di lapangan.

B. Bagi intansi

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan yang

bermanfaat khususnya untuk menjadikan hasil penelitian sebagai

bahan pertimbangan oleh dinas pemerintahan saat melaksanakan

kemampuan karyawan guna meningkatkan kinerja karyawan.

1.4.2. Kegunaan Pengembangan Ilmu

A. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai sebuah ilmu di mana

Kemampuan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

peningkatan kinerja pegawai dan sebagai faktor pendukung

(14)

B. Bagi peneliti lain penelitian ini di harapkan berguna sebagai bahan

pertimbangan , perbandingan , dan sebagai bahan bacaan dalam penulisan

karya tulis .

1.5. Kerangka Pemikiran

Pentingnya kemampuan karena kemampuan memiliki karakteristik yang

pencapainnya mendukung pencapaian sasaran organisasi. Karakteristik ini merupakan

cirri utama yang tidak dapat dipasahkan satu sama lainnya, Juga berlaku pada semua

jenis organisasi baik yang berorientasi pada jasa atau produk.

Menurut Stepen P. Robbins ( 2006:46) (ability) adalah suatu kapasitas

individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh atau

seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat indikator yaitu :

1. kemampuan intelektual

2. kemampuan phisik.

kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan

kegiatan mental. phisik adalah yang diperlukan untuk melaksanakan tugas – tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan.

kemampuan intelektual tersebut menurut Stepen P Robbins(2006:53) adalah sebagai

berikut:

(15)

( untuk berhitung dengan cepat dan tepat)

B. Pemahaman verbal

( memahami apa yang dibaca atau di dengar serta hubungan kata)

C. Penalaran induktif

( mengenali suatu urutan logis dalam suatu masalah)

D. Penalaran deduktif

( mengenakan logika dan menilai implikasi dari suatu argumen)

E. Ingatan

( menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu)

Lebih lanjut Stepen P Robbin ( 2006:55) mengemukakan lima kemampuan phisik

utama,yaitu:

A. Kekuatan dinamis

( untuk menggunakan kekuatan otot secara berulang – ulang.) B. Kekuatan tubuh

( mengenakan kekuatan otot dengan mengenakan otot – otot tubuh) C. Keluwesan dinamis

( melaksanakan gerakan cepat)

(16)

( mempertahankan keseimbangan meskipun ada kekuatan – kekuatan yang mengganggu keseimbangan itu)

E. Stamina

( melanjutkan kerja sepanjang suatu kurun waktu)

Di dalam sebuah perusahaan, perusahaan bukan saja mengharapkan

karyawan mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja

giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Oleh karena itu

karyawan sangatlah berperan dalam memegang perananya .

Untuk menciptakan Kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan perusahaan

maka karyawan sebagai suatu yang dapat diukur pada kinerja secara langsung

berpengaruh pada karyawan dan pekerjaannya dimana tempat mereka bekerja dengan

asumsi akan berpengaruh pada kinerja karyawan.

Menurut Stepen P. Robbins ( 2006:46) (ability) adalah suatu kapasitas

individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh seorang

individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor yaitu intelektual dan

phisik. Sedangkan menurut Robert Kreitner (2005: 185) yang dimaksud dengan

kemampuan adalah karakteristik stabil yang berkaitan dengan maksimum phisik dan

mental seseorang.

karyawan akan berperan dalam meningkatkan kinerja karawan dalam

(17)

yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara

mental ataupun fisik Soelaiman (2007:112).

Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara, kinerja adalah hasil kerja secara

kuantitas dan kualitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya . sesuai dengan tanggung jawab yang telah di bebankan kepada seorang

pegawai itu sendiri .

Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003:223) Kinerja (performace) adalah

seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat

dinilai dari hasil kerjanya

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

satu set perlengkapan dari suatu lingkungan kerja yang dirasakan secara langsung

atau tidak langsung oleh karyawan yang bekerja di lingkungan tersebut dan

beranggapan akan menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi tingkah laku mereka

dalam bekerja.

Dengan berlandaskan pada pendapat para ahli, yaitu teori-teori yang relevan dan

kerangka pemikiran seperti yang ditulis diatas maka disusunlah model paradigma penelitian

(18)

Kemampuan

Kinerja

1. Intelektual 2. Phisik

Robbins (2006:46)

1) Kehadiran dan ketepatan waktu

2) antar personal

3) Sikap mendukung kelompok

4) Perencanaan Koordinasi

Soelaiman (2007 : 280)

Gambar 1.1. Paradigma Penelitian

Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini,

maka penulis melaksanakan penelitian pada tanggal 18 Oktober 2010 – 20 November 2010, pada Cabang Toko Top Fashion Cimahi, yang beralamatkan di

(19)

Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian

(20)

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kemampuan

Pentingnya kemampuan karena kemampuan adalah hal yang menyebabkan,

menyalurkan, dan mendukung kinerja karyawan, supaya mau bekerja giat dan

antusias mencapai hasil yang optimal. Kemampuan semakin penting karena manajer

memberikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan

terintegrasi kepada tujuam yang diinginkan.

Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil,

tetapi yang terpenting mereka dapat bekerja dengan hasil yang maksimal .motivasi

dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak

memiliki kemampuan dalam bekerja.

Untuk memberikan kemampuan pada masing-masing karyawan, manajer

harus mengetahui motif dan kemampuan yang diinginkan karyawan. Orang mau

bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan yang disadari

(conscious needs) maupun kebutuhan yang tidak disadari (uncocious needs),

(21)

2.1.1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan

hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat pada

seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yamg ia peroleh

sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi,2003:24). Sedaangkan menurut

Stepen P. Robbins dalam bukunya Perilaku Organisasi ( 2003:52) kemampuan

adalah suatu kapasitas individu untuk melaksanakan tugas dalam pekerjaan terrtentu.

Soelaiman (2007:112) kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau

dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya,

baik secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu organisasi, meskipun

dimotivasi dengan baik, tetapi tdak semua memiliki kemampuan untuk bekerja

dengan baik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan utama dalam

perilaku dan kinerja individu. Keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan

dengan tugas yang di miliki dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat.

Menurut Robert Kreitner (2005:185) yang dimaksud dengan kemampuan

adalah karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan maksimum phisik

mental seseorang.

Menurut Stephen P. Robins (2006,46) Kemampuan (ability) adalah kapasitas

(22)

kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat factor

yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan phisik.

Sedangkan menurut Mc Shane dan Glinow dalam Buyung (2007:37) ability

the natural aptitudes and learned capabilities required to successfully complete a task

(kemampuan adalah kecerdasan-kecerdasan alami dan kapabilitas dipelajari yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas). Kecerdasan adalah bakat alami yang

membantu para karyawan mempelajari tugas-tugas tertentu lebih cepat dan

mengerjakannya lebih baik.

Menurut Greenberg dan Baron dalam Buyung (2007:38) mendefinisikan

abilities mental and physical capacities to perform various task

(kemampuan-kemampuan adalah kapabilitas mental dan phisik untuk mengerjakan berbagai

tugas-tugas). Kemampuan kemampuan terdiri dari dua kelompok utama yang paling

relevan dengan perilaku dalam bekerja adaah kemampuan intelektual yang mencakup

kapasitas untuk mengerjakan berbagai tugas-tugas kognitif dan kemampuan phisik

yang mengacu pada kapasitas untuk mengerjakan tindakan-tindakan phisik.

2.1.2. Asas-asas Kemampuan

Kemampuan adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai

tugas dalam pekerjaan tertentu. Menurut Stephen P. Robins (2006,46). Seluruh

kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat asas yaitu

(23)

1. Asas kemampuan intelektual

Kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental.

2. Asas kemampuan phisik

Kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menuntut

stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan serupa.

2.2 Kinerja

2.2.1. Pengertian Kinerja

Sherman da Ghomes dalam Soelaiman (2007:279) ”Job performance is the amount of succesfull role achievement” (pretasi kerja/ kinerja adalah jumlah/ ukuran

keberhasilan atas sesuatu yang di capai).

Menurut Soelaiman dalam bukunya Manajeen Kinerja (2007:279)

memberikan pengertian atas kinerja adalah sebagai sesuatu yang dikerjakan dan

dihasilkan dalam bentuk produk maupun jasa, dalam suatu periode tertentu dan

ukuran tertentu oleh seseorang atau sekelompok orang melalui kecakapan,

kemampuan, pengetahuan dan pengalamannya. Kemudian ia juga menjeaskan

(2007:283) kinerja karyawan (employee performance) adalah tingkat terhadap mana

(24)

2.2.2. Pengertian Penilaian Kinerja

Soelaiman (2007:280) Penilaina kinerja sering di gunakan dengan

pemahaman evaluasi kinerja (performance appraisal / evaluation) memiliki beberapa

istilah seperti : merit ratting, behavioral, assessment, employee evaluation,personal

review, dan sebagainya. Dengan demikian penilaian kierja mengacu pada suatu

system formal yang terstruktur yang mengukur, menilai dan mempengaruhi karyawan

yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat kehadiran.

Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah

ia ia berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga

karyawan, organisasi dan masyarakat semuanya memperoleh manfaat.

Evaluasi / penilaina kinerja secara prosedur pada dasarnya meliputi:

1. Penetapan standar kerja

2. Penilaian kinerja aktual karyawan

3. Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi

karyawan sebagai pengaukuan atas kinerja dan diharapkan untuk terus

berkinerja lebih tinggi lagi (Soelaiman , 270:280)

Pendapat lainnya Towers (2007:281) Penilain kinerja didefinisikan sebagai “ the systematic review of the performance of staff, on a written basis, att

(25)

have the opportunity to discuss performance issues past, present and future,

on a one to one basis, usually with their immediate line manager.

2.2.3. Tujuan dan manfaat Penilaian Kinerja

Tujuan dilakukannya penilaina kinerja berdasarkan periode waktunya adalah

sebagai berikut:

(Soelaiman,270:285)

1. Untuk memberikan dasar bagi rencana dan pelaksanaan pemberian

penghargaaan bagi karyawan atas kinerja pada periode waktu sebelumnya.

(to rewards past performance)

2. Untuk memotivasi agar pada periode waktu yang akan datang kinerja

seorang karyawan akan dapat ditingkatkan (to motivate future

performance improvement)

Manfaat penilaina kinerja antara lain adalah :

1. Sebagai dasar informasi dan data untuk pengambilan keputusan menaikan

atau menurunkan gaji.

2. Sebagai dasar informasi dan dasar untuk pengambilan keputusan

mengenai status karyawan, pemutusan hubungan kerja (PHK), demosi dan

(26)

3. Sebagai dasar informasi dan data untuk kebijakan promosi.

4. Sebagai dasar informasi dan data untuk penempatan-penempatan

karyawan pada tugas-tugas tertentu.

5. Sebagai dasar informasi dan data untuk menilai efektivitas setiap kegiatan

yanga ada dalam perusahaan.

6. Sebagai dasar informasi dan data untuk memperkirakan kebutuhan akan

pelatihan bagi karyawan dalm organisasi.

7. Sebagai dasar informasi dan data untuk mengevaluasi program latihan,

efektivitas jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, mekanisme

pengawasan monitoring, kondisi kerja, peralatan-peralatan kerja, dan

kemampan kerja karyawan.

8. Sebagai dasar informasi dan data untuk mengetahui aspek-aspek

kompetensi yang masih perlu ditingkatkan oleh karyawan.

9. Sebagai dasar informasi dan data untukmemperbaiki dan mengembangkan

deskripsi pekerjaan (job description) maupun desain pekerjaan (job

design).

10. Hasil penilaian kinerja (performance apprasial) karyawan dapat

memperaiki keputusan-keputusan personalia dan member umpan balik

(27)

2.2.4. Asas-asas Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Menurut Soelaiman (2007 : 322) asas-asas yang mempengaruhi

kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1) Kehadiran dan ketepatan waktu

2) Kemampuan antar personal

3) Sikap mendukung kelompok

4) Perencanaan Koordinasi

Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja

merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun

kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kinerja alami atau

yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

Menurut Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi kinerja antara lain : Faktor Secara psikologis (ability) pegawai terdiri

dari potensi (IQ) dan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya.

Menurut David C. Mc Cleland (1997) seperti dikutip Mangkunegara (2001 :

(28)

kinerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi adalah suatu

dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan

sebaik baiknya agar mampu mencapai kinerja dengan predikat terpuji. Selanjutnya

Mc. Clelland, mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang yang memiliki motif

yang tinggi yaitu :

1) Memiliki tanggung jawab yang tinggi

2) Berani mengambil risiko

3) Memiliki tujuan yang realistis

4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasi tujuan.

5) Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan

kerja yang dilakukan

6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogamkan

Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja :

1)Faktor individu : , ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman

(29)

2)Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan

kepuasan kerja

3)Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan,

kemampuan, sistem penghargaan (reward system)

2.2.5. Penilai Kinerja Karyawan

Penetapan penilai (appraiser) yang qualified sangat sulit karena harus

memiliki syarat-syarat berikut.

1. Penilai haus jujur, adil, objektif, dan mempunyai pengetahuan mendalam tentang

unsur-unsuryang akan dinilai supaya penialiannya sesuai dengan realitas/fakta

yang ada.

2. Penilai hendaknya mendasarkan penilaiannya atas benar atau salah (right or

wrong).

3. Penilai harus mengetahui secara jelas uraian pekerjaan dari setiap karyawan yang

akan dinilainya supaya hasil penilaiannya dapat dipertanggung jawabkan dengan

baik.

4. Penilai harus mempunyai kewenangan (authorithy) formal, supaya mereka dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik.

(30)

2.2.6. Dasar Penilaian Kinerja

Dasar penilaian kinerja dibedakan atas dua hal :

1. Tangible standard

Yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya atau standarnya. Standar ini

terbagi atas :

a. Standar dalam bentuk fisik yang terbagi atas : standar kualitas, standar

kuantitas, dan standar waktu.

b. Standar dalam bentuk uang yang terbagi atas standar biaya, standar

penghasilan, standar investasi.

2. Intangible standard

Adalah sasaran yan tidak dapat ditetapkan alat ukur atau apa standarnya.

Misalnya, standar perilaku, kesetiaan, partisipasi, loyalitas, serta dedikasi

karyawan terhadap perusahaan.

2.2.7. Unsur-unsur Kinerja

Menurut B. Siswanto Sastrohadiwiryo (2005: 235), belum adanya

kesamaan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya dalam

(31)

dilakukan manajemen/penyelia penilai disebabkan selain terdapat perbedaan

yang diharapkan dari masing-masing perusahaan, juga karena belum terdapat

standar baku tentang unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian. Pada umumnya

unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja adalah

kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama,

prakarsa, dan kemampuan.

1. Kesetiaan

kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan mentaati,

melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran

dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan

sikap dan perilaku tenaga kerja yang bersangkutan dalam kegiatan sehari-hari

serta dalam melaksanaan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Kesetiaan tenaga kerja terhadap perusahaan sangat berhubungan dengan

pengabdiannya. Pengabdian yang dimaksud adalah sumbangan pikiran dan

tenaga yang ikhlas dengan mengutamakan kepentingan publik.

2. Hasil kerja

Yang dimaksud dengan hasil kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorang

tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan

(32)

oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan tenaga kerja yang

bersangkutan.

3. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam

menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan

sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang

diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

4. Ketaatan

Yang dimaksud ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk

mentaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan

kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberikan atasan yang

berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang telah

ditetapkan perusahaan maupun pemerintah, baik secara tertulis maupun tidak

tertulis.

5. Kejujuran

Yang dimaksud dengan kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja

dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta untuk tidak menyalahgunakan

wewenang yang telah diberikan kepadanya.

(33)

Kerjasama adalah seorang tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain

dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga

mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

7. Prakarsa

Prakarsa adalah seorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan,

langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam

melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari

manajemen lainnya.

8. Kemampuan

Yang dimaksud dengan kemampuan adalah yang dimiliki seorang tenaga

kerja untuk meyakinkan orang lain (tenaga kerja lain) sehingga dapat dikerahkan

secara maksimum untuk melaksanakan tugas pokok. Penilaian unsur kemampuan

bagi tenaga kerja sebenarnya khusus diperuntukkan bagi tenaga kerja yang

memiliki jabatan di seluruh hirarki dalam perusahaan.

Unsur kinerja karyawan yang akan dinilai oleh setiap organisasi atau

perusahaan tidak selalu sama, tetapi pada dasarnya unsure-unsur yang dinilai itu

mencakup seperti hal-hal di atas.

2.3. Hubungan antara Kemampuan terhadap Kinerja

Menurut Prof.Dr.H.Endin Nasrudin,M.Si dalam bukunya Psikologi

(34)

maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu sangat bergantung pada

mutu kemampuan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan . Bahkan

kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kemampuan yang terdapat dalam suatu

organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi

tersebut dalam menyelenggarakan berbagi kegiatannya terutama terlihat dalam

kinerja para pegawainya.

Menurut Indriyani,SE.,,AK.,M.Si dan Muhammaadinah,SE.,M.Si dalam

jurnalnya (http:blog.binadarma.ac.id/ muhammaadinah/?p=54) menyebutkan Salah

satu faktor yang menentukan kinerja kerja karyawan adalah kemampuan .

2.4 Kerangka pemikiran dan Hipotesis

Kerangka pemikiran

Pada dasarnya karyawan masuk ke dalam suatu perusahaan dengan tujuan

untuk memenuhi kebutuhan dan harapan-harapnnya . adanya kesesuaian antara

harapan dengan kenyataan yang terdapat dalam suatu perusahaan , akan mendorong

karyawan memberikan sumbangan yang maksimal bagi perusahaan .

Manusia sebagai mahkluk sosial dapat dipengaruhi oleh nya dalam bekerja

. begitu pula dengan seorang karyawan yang setiap harinya . sangat di

pengaruhi oleh nya, Perusahaan mengharapkan karyawan dapat menjalankan

(35)

Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001:67) menjelaskan

bahwa :

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai

oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang telah di berikan kepadanya .

Dari pendapat para ahli di atas , faktor-faktor yang menunjang akan

membuat kinerja pegawai akan meningkat dan akan menghasilkan hasil kerja

yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

Kemudian Ambar Teguh Sulistiyani (2003:233) mengemukakan faktor-faktor

kinerja, kinerja seseorang merupakan kombinasi dari , inisiatif, ketepatan waktu,

kualitas hasil kerja, komunikasi. kondisi-kondisi pekerjaan harus menyenangkan ,

enak dan dapat mengakibatkan kebiasaan-kebiasaan pekerjaan yang baik , yang di

ikutip oleh Luthans (2002:122) yang menjelaskan kondisi-kondisi karyawan

sebagai berikut :

- Nilai-nilai

- Aturan-aturan

- Kemampuan

Dari Uraian para ahli di atas dapat disimpulkan merupakan segala

(36)

yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang di

bebankan oleh perusahaan .

Dengan demikian seorang karyawan akan mengarahkan setiap tindakan

individu untuk mampu memberikan kontribusinya sebaik mungkin demi

tercapainya tujuan perusahaan secara maksimal . Dan dapat di ketahui secara jelas

bahwa di dalam suatu perusahaan terdapat sejumlah variabel yang saling

mempengaruhi beberapa di mensi perusahaan yang biasa di gunakan adalah pola

hubungan, mengoordinasi, memotivasi, mengajak, membujuk dan mempengaruhi

orang lain . di mana ke enam variabel tersebut berinteraksi dengan yang

mempengaruhi perilaku manajerial dan kinerja, Prestasi kerja individu serta

kinerja organisasi .

Dari penjelasan di atas dapat di garis bawahi , bahwa dengan dalam

meningkatkan kinerja pegawai tidak lepas dari peranan karyawan , sehingga para

pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif , efisien dan tujuan

organisasi akan tercapai .

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mengemukakan .

(37)

31

Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian yaitu kemampuan

dan kinerja karyawan di cabang Toko Top Fashion Cimahi.

Penulis berusaha meneliti pandangan para karyawan mengenai pengaruh atau

dampak yang ditimbulkan dari kemampuan karyawan terhadap kinerja mereka dalam

mencapai tujuan perusahaan yaitu cabang Toko Top Fashion Cimahi.

3.2. Metode Penelitian

Dalam memecahkan suatu masalah yang ada pada suatu penelitian , di

perlukan penyelidikan yang hati-hati , teratur , dan terus-menerus . sedangkan untuk

mengetahui bagaimana seharusnya langkah-langkah penelitian di lakukan , penlulis

menggunakan metode penelitian .

Menurut Sugiyono (2003:50), metode penelitian adalah suatu teknik atau cara

mencapai , memperoleh , mengumpulkan , mencatat data , baik primer ( memperoleh

data dan di gunakan sendiri oleh yang bersangkutan ) , maupun data sekunder (

data penunjang dari pihak lain ) yang dapat di gunakan untuk keperluan

(38)

berhubungan dengan pokok masalah sehingga akan di dapat suatu kebenaran

atas data yang di peroleh .

3.2.1. Desain penelitian

Dalam penelitian ini , penulis menggunakan metode deskriptif dan

verifikatif :

1. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian mencari gambaran

tentang sifat individu , keadaan gejala suatu objek dengan penjajakan

mencari masalah-masalah baru untuk mengisi kekurangan bersifat

induktif . sedangkan

2. Metode veripikatif adalah metode yang di gunakan untuk menganalisis

data yang menggunakan statistik sebagai alat bantu .

Penelitian di lakukan dengan melihat pengaruh kemampuan

terhadap kinerja pegawai melalui penyebaran angket atau kuisioner pada

karyawan . tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat kinerja

karyawan dan peranannya terhadap perusahaan . oleh karena itu di

gunakan jenis penelitian statistik yang di gunakan untuk menguji ke dua

variabel ( variabel x dan variabel Y ).

Desain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

penilitian lapangan , yaitu metode penelitian yang mengambil sampel dari

(39)

pokok , dengan jenis penelitian survey , yaitu penelitian pada populasi

besar maupun kecil tetapi data yang di pelajari adalah data dari sampel

yang di ambil dari populasi tersebut , sehingga di temukan

kejadian-kejadian yang mempunyai hubungan antara ke dua variabel tersebut .

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas

(X) yaitu Kemampuan dan variable (Y) kinerja, pada karyawan cabang Toko

Top Fashion Cimahi

Operasionalisasi Variabel dalam penelitian ini secara lebih jelas dapat

(40)

Operasionalisasi Variabel

(41)

3.2.3. Metode Penarikan Sampel

3.2.3.1. Populasi

Menurut Arikunto (1998:115), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,

maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Menurut Sugiyono ( 2003:72 ) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang di tetapkan oleh penulis untuk di pelajari kemudian di tarik

kesimpulannya .

Objek populasi yang akan diteliti oleh penulis telah diketahui bahwa populasi

karyawan Toko Top Fashion Cimahi adalah berjumlah 40 orang karyawan.

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah seluruh anggota populasi.

Dengan demikian metode sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh (seluruh

populasi).

(42)

3.2.3.2. Sampel

Sugiyono (2010:81) memaparkann bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunkan. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik

nonprobability sampling.

Menurut Sugiyono(2010:84), diungkapakan bahwa: “Nonprobability sampling

yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi

unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadisampel”.

Teknik Nonprobability sampling yang digunakan penuliss dalam penelitian ini

yaitu dengan menggunakan teknik sampling jenuh.

Sugiyono (2010:85) menjelaskan bahwa, “ Sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel”.

Maka seperti pengertian di atas penelitian ini mengambil sampel dari semua

populasi karyawan pada cabang Toko Top Fashion Cimahi, yaitu sebanyak 40 orang

karyawan

Tabel 3.2

Klasifikasi Populasi berdasarkan bidang atau bagian

(43)

NO Populasi Jumlah pegawai

1. Bagian penjualan 25 orang

2. Bidang retur 5 orang

3. Bidang penerimaan barang 5 orang

4. Bidang administrasi 2 orang

5. Bidang kepegawaian 3 orang

Jumlah Populasi 40 orang

Sumber : sub Bag . kepegawian (cabang Toko Top Fashion Cimahi ) th. 2010

3.3. Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Pengumpulan data primer

A. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) yaitu metode pengumpulan data dengan

tanggung jawab dengan tanya jawab langsung dengan orang-orang yang

berhubungan dan penelitian yaitu kepada para karyawan cabang Toko

Top Fashion Cimahi.

B. Angket (Quesioner)

Angket (Quesioner) yaitu pengumpulan data yang di lakukan

dengan menyebarkan quesioner (angket) dalam artian responden

(44)

C Observasi (Observation)

Observasi (Observation) yaitu jenis pengamatan langsung ke

objek yang akan di teliti . teknik pengumpulan data ini memiliki cara yang

spesifik bila di bandingkan dengan teknik pengumpulan data wawancara

dan quesioner , dengan observasi di gunakan bila peneliti berkenaan

dengan perilaku manusia , proses kerja , gejala-gejala alam dan bila

responden yang di teliti tidak terlalu besar .

3.2.2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan Data Sekunder yaitu peneliti kepustakaan ( Library

Research ) melalui studi literatur yang bisa di jadikan sebagai bahan

acuan dalam mengkaji data dan juga sebagai tinjauan pustaka dalam

pembahasan penelitian ini .

Teknik pengolahan data hasil quesioner di gunakan skala Likert

untuk mengukur pendapat , sikap dan persepsi seseorang atau kelompok

orang tentang fenomena sosial ( Indriantoro , 1999:258)

Adapun skor untuk pertanyaan yang di berikan untuk

masing-masing jawaban pada quesioner ( angket ) adalah sebagai berikut :

(45)

2. Setuju 4

3. Ragu-ragu 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat tidak setuju 1

3.4. Metode Analisis

Data yang di kumpulkan melalui quesioner akan di olah dengan

pendekatan kuantitatif . terlebih dahulu di lakukan tabulasi dan memberikan

skor sesuai dengan sistem yang di tetapkan jenis quesioner yang di

gunakan adalah tertutup dengan menggunakan skala ordinal . untuk teknik

perhitungan data quesioner yang telah di isi oleh responden di gunakan

skala likert dengan langkah-langkah yaitu memberikan skor pembobotan

5-4-3-2-1 .

3.4.1. Uji Kualitas Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner, maka

kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan merupakan

hal yang sangat penting dalam penelitian. Keabsahan atau keaslian suatu

hasil penelitian sosial sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan.

Dalam menganalisa hal tersebut diperlukan dua macam pengujian,

yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Jika validitas dan realibilitas tidak

(46)

ataupun dalam memberi alasan terhadap hubung anantar variabel, bahkan

secara luas validitas dan reliabilitas mencakup mutu seluru proses

pengambilan data sejak konsep disiapkan sampai data untuk dianalisis.

Berikut ini adalah penjelasannya :

3.4.1.1. Pengujian Validitas

Pengujian Validitas data di lakukan untuk mengetahui tingkat

validitas dan derajat kebenaran dari suatu proses pengukuran atau

pengumpulan data pada instrumen penelitian . untuk mengetahui

pertanyaan mana yang valid , maka mengacu pada tingkat signifikan 0.3 ( r

kritis ) , di mana bila r korelasi <0.3 (tidak valid), sedangkan r korelasi >0.3

(valid) . di bawah ini adalah rumus perhitungan uji validitas instrumen

untuk kemampuan terhadap kinerja dengan menggunakan SPSS 11.0 for

windows dengan analisa korelasi Product moment.

(47)

Analisis Reliabilitas instrumen berujuan untuk menunjukan suatu

hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran relatif konsisten

apabila pengukuran di ulangi dua kali atau lebih . adapun cara

perhitungannya adalah dengan menggunakan SPSS 11.0 for windows .

untuk analisa korelasi pearson product moment yang kemudian di

lanjutkan dengan memasukan output SPSS tersebut pada rumus spearman

brown dengan teknik analisa belah dua (split half method) . Adapun kriteria

pengujian statistik untuk mengetahui reliabilitas instrumen adalah ,

bilamana instrumen di katakan reliable jika

r

1>

r

b. Dan rumus dari uji

reliabilitas adalah :

Analisis Data

Setelah diperoleh data instrument yang valid dan reliable, maka

(48)

3.4.1.3. Analisis Korelasi Rank Spearman

Menurut Sudjana (1997:253) Rank Spearman yaitu pengujian statistik

yang didasarkan atas ranking (peringkat). Statistik ini kadang-kadang di sebut

Rho (r) yang merupakan ukuran korelasi yang menurut kedua variable

pengamatan sekurang-kurang diukur dalam skala ordinal, sehingga objek atau

individu yang diamati dapat rankig dalam rangkaian berurut.

Setelah mengetahui tentang kemampuan terhadap kinerja ,

selanjutnya akan di ukur seberapa besar pengaruh antara kemampuan

terhadap kinerja karyawan cabang Toko Top Fashion Cimahi maka di

gunakan analisis rank spearman dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

r = Koefisien korelasi rank spearman

d = Perbedaan ranking antara pasangan data

= Notasi jumlah

(49)

Apabila terdapat nilai pengamatan yang sama, statistik r dihitung

dengan

Rumus :

Dari hasil yang didapat untuk mengetahui koefisien korelasi yang

ditentukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan

yang tertera pada tabel.

Dengan menggunakan tingkat signifikan a = 0,05 : n=40 dengan pada

pengujian dua arah diperoleh nilai ttabel = 2,02 Sementara nilai thitung sebagai

pembanding dihitung melalui rumusan sebagai berikut:

Keterangan :

t= statistik uji korelasi

r= koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y

(50)

Tabel 3.4.

Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat (Sugiyono,2003:216)

Selanjutnya untuk mendapatkan hubungan kedua variable yang

ditetapkan maka dilakukakan perhitungan dengan meranking skor dari

variable X dan skor dari variable Y serta dicari selisih dari kedua variable

untuk masing-masing responden.

Berdasarkan koefisien korelasi Spearman korelasi yang mempunyai

batasan-batasan antara – 1 < r < 1, interpretasi dan nilai koefisien korelasinya adalah :

Apabila r > 0, berarti telah terjadi hubungan linier positif, yaitu makin

besar nilai variable X makin besar pula nilai variable Y atau makin kecil nilai

(51)

Apabila r = 1 atau r = -1, artinya telah terjadi hubungan linier

sempurna, yaitu berupa garis lurus, sedangkan untuk liner r yang makin

mengarah keangka 0 maka garis tidak lurus.

3.4.1.4. Analisis Koefisien Determinasi

Dengan terdapatnya angka perhitungan koefisien korelasi maka akan

didapat besarnya angka koefisien determinasi, dimana akan dinyatakan

besarnya pengaruh kemampuan (variabel X) terhadap kinerja (variabel Y).

Sedangkan untuk mencari koefisien determiasi dapat dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

Kd : Koefisien determinasi

R : Koefisien korelasi

(52)

46

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Cikal bakal toko Top Fashion Cimahi adalah sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang dagang khususnya pakaian jadi baik dari pakaian formal maupun

resmi, Toko Top Fashion ini memiliki sejumlah rekan bisnis baik yang berada di

wilayah Bandung, Cimahi maupun Jakarta selain itu juga toko Top Fashion ini dapat

memperoleh barang dagangannya dari beberapa orang sales, baik sales perorangan

maupun sales dari perusahaan terkait. Perusahaan ini telah di rintis oleh satu

keluarga yang telah didirikan lebih dari 25 tahun, tepatnya pada tahun 1983 di

daerah Cimahi.

Setelah beberapa tahun menjalankan usaha jual beli, kegiatan usaha itu

semakin berkembang, salah satunya menambah cabang toko di cimahi karena pada

saat itu bisa dibilang sebagai pemimpin pasar di bidang jual beli pakaian jadi di kota

Cimahi. Usaha ini telah banyak memberikan konstribusi dengan mensupali pakaian

jadi untuk masyarakat disekitar pada umumnya. Sehingga toko Top Fashion

(53)

Akhirnya pada tahun 1986 Perusahaan dagang ini tepatnya toko Top Fashion

meresmikan nama toko ini pada tanggal 14 November 1986. Penulis melakukan

penelitian ini langsung pada cabang toko Top Fasion, yang terletak di jalan

Gandawijaya no: 99 Cimahi.

4.1.2. Struktur Perusahaan cabang toko Top Fashion Cimahi

Komponen struktur perusahaan toko Top Fashion Cimahi adalah sebagai

berikut :

1. Store Manager

2. Operator

3. Wakil Store Manage

4. Kasir

5. Supervisor

6. Pramuniaga

(54)

Sumber : Cabang Toko Top Fashion Cimahi , 2010

Gambar 4.1.

Struktur Perusahaan cabang toko Top Fashion Cimahi

4.1.3. Deskripsi Jabatan

Mengenai fungsi dan tugas masing-masing jabatan dapat diuraikan secara

singkat berikut ini :

1. Store Manager

(55)

a. Perencanaan Kerja

o Membuat rencana bulanan / tahunan dan strategi pencapaiannya.

o Membuat estimilasi budget tahunan untuk operasional toko.

o Membuat target penjualan harian / mingguan.

b. Pengawasan

o Pengendalian sistem dan prosedur kerja operasional.

o Checking administrasi di toko.

o Memantau produktivitas kinerja karyawan.

c. Pengorganisasian

o Melaksanakan koordinasi secara internal untuk kelancaran

program kerja

o Melaksanakan / membina hubungan yang harmonis dengan pihak

costumer, maupun rekan bisnis

o Mengkoodinir program promosi / penjualan secara baik

d. Administrasi

o Laporan administrasi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

o Laporan penjualan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

e. Evaluasi

o Melaksanakan evaluasi kinerja secara periodik.

(56)

f. Tugas-tugas tambahan

o Otorisasi pengeluaran dana.

o Memutuskan retur penjualan dari costumer

o Menentukan pemesanan barang dan retur barang.

- Kewenangan Jabatan :

a. Tugas-tugas rutin yang dilakukan tanpa meminta persetujuan atasan

meliputi :

o Rencana kerja tahunan

o Program promosi

o Otorisasi sistem administrasi

b. Tugas-tugas lainnya yang meminta persetujuan / saran dari atasan

terlebih dahulu :

o Pemberian discount

o Pengadaan dana operasional

2. Wakil Store Manager

a. Perencanaan Kerja

o Membuat rencana bulanan / tahunan dan strategi pencapaiannya.

o Bersama Store Manager membuat estimilasi budget tahunan untuk

operasional toko.

o Bersama Store Manager membuat target penjualan harian /

(57)

b. Pengawasan

o Pengendalian sistem dan prosedur kerja operasional.

o Checking administrasi di toko.

o Memantau produktivitas kinerja karyawan.

c. Pengorganisasian

o Melaksanakan koordinasi secara internal untuk kelancaran

program kerja

o Melaksanakan / membina hubungan yang harmonis dengan pihak

costumer, maupun rekan bisnis

o Mengkoodinir program promosi / penjualan secara baik

d. Administrasi

o Laporan administrasi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

o Laporan penjualan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

e. Evaluasi

o Bersama Store Manager melaksanakan evaluasi kinerja secara

periodik.

o Bersama Store Manager melaksanakan analisa penjualan bulanan /

tahunan.

f. Tugas-tugas tambahan

(58)

o Bersama Store Manager Memutuskan retur penjualan dari

costumer

o Bersama Store Manager Menentukan pemesanan barang dan retur

barang.

- Kewenangan Jabatan :

a. Tugas-tugas rutin yang dilakukan tanpa meminta persetujuan atasan

meliputi :

o Rencana kerja tahunan

o Program promosi

b.. Tugas-tugas lainnya yang meminta persetujuan / saran dari atasan

terlebih dahulu :

o Pemberian discount

o Pengadaan dana operasional

c. Kebebasan untuk mengatur pekerjaan bawahan :

o Jenis pekerjaan bawahan : Supervisor

o Jumlah bawahan : 2 orang.

o Pendidikan jabatan bawahan : D.1.

- Tanggung Jawab jabatan :

a. Mencitakan hubungan yang harmonis baik secara internal maupun

eksternal.

(59)

c. Pembinaan bawahan dalam pengembangan kinerja bawahan.

3. Supervisor

a. Perencanaan Kerja

o Pengaturan jadwal erja untuk semua bagian.

o Memastikan operasional toko bulanan / tahunan.

o Membuat target penjualan harian / mingguan.

o Memastikan operasional toko buka / tutup sesuai jadwal.

b. Pengawasan

o Melaksanakan koordinasi untuk pengawasan barang di dalam toko.

o Melakukan checking terhadap kondisi fisik barang.

o Memantau produktivitas penjualan counter.

o Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja bawahan

c. Koordinasi

o Melaksanakan koordinasi dengan bagian pembelian untuk

pengadaan barang.

o Melaksanakan koordinasi dengan atasan mengenai pembatalan

transaksi pengadaan barang.

o Mengkoodinir program promosi / penjualan secara baik

d. Administrasi

(60)

o Melaksanakan pencatatan terhadap transaksi penjualan pada saat

perubahan shif..

e. Evaluasi

o Melaksanakan evaluasi kinerja selama satu bulan.

o Analisa target penjualan bawahan

o Penilaian kinerja bawahan.

f. Tugas-tugas tambahan

o Otorisasi bila terjadi pembatalan transaksi.

- Kewenangan Jabatan :

a. Tugas-tugas rutin yang dilakukan tanpa meminta persetujuan atasan

meliputi :

o Pembuatan jadwal kerja.

o Menjalin hubungan harmonis dengan costumer.

o Pengawasan kinerja bawahan.

d. Tugas-tugas lainnya yang meminta persetujuan / saran dari atasan

terlebih dahulu :

o Pengadaan barang.

o Retur penjualan.

e. Kebebasan untuk mengatur pekerjaan bawahan :

o Jenis pekerjaan bawahan : Pramuniaga, Kasir

(61)

o Pendidikan jabatan bawahan : Sesuai dengan job.

- Tanggung Jawab jabatan :

a. Mencitakan hubungan yang harmonis baik secara internal maupun

eksternal.

b. Pembinaan bawahan dalam pengembangan kinerja bawahan.

4. Administrasi

a. Pelaksanaan Kerja

o Menyiapakan modal kasir.

o Mencatat omset harian.

o Membuat rekap penjualan.

o Mengarsip buku kas.

o Membuat laporan hutang counter.

o Membuat laporan kas kecil

o Menyetor uang ke bank.

b. Controling

o Control seetoran kasir .

o Memeriksa kebenaran tagihan.

o Cross-check laporan-laporan penjualan.

o Mengontrol pengeluaran kas kecil.

(62)

o Melaksanakan koordinasi dengan bagian pembelian untuk

pengadaan barang.

o Melaksanakan koordinasi dengan atasan mengenai pembatalan

transaksi pengadaan barang.

o Mengkoodinir program promosi / penjualan secara baik

d. Tugas-tugas tambahan

o Menukarkan uang receh.

o Mengkoodinir kasir

- Kewenangan Jabatan :

a. Tugas-tugas rutin yang dilakukan tanpa meminta persetujuan atasan

meliputi :

o Menyiapkan modal kasir.

o Mencatat pemasukan uang penjualan dari kasir.

o Mengarsip bukti kas.

o Membuat laporan rekonsilasi bank.

o Mencatat dan melaporkan hasl setoran uang dari kasir.

b.. tugas-tugas lainnya yang meminta persetujuan / saran dari atasan

terlebih dahulu :

o Pengeluaran kas.

o Penyetoran uang ke bank.

(63)

a. Mencitakan hubungan yang harmonis baik secara internal maupun

eksternal.

Pembinaan bawahan dalam pengembangan kinerja bawahan.

b. Keakuratan dana administrasi.

5. Operator Komputer

a. Pelaksanaan Kerja

o Back up data harian.

o Mencetak report harian.

o Entry data dan order barang.

o Mengatasi masalah operasional komputer.

b. Pengawasan

o Controling fasilitas komputer.

o Maintenance fasilitas komputer.

o Maintenance data.

c. Koordinasi

o Penerimaan barang (luar kota).

d. Tugas-tugas tambahan

o Otorisasi bila terjadi pembatalan transaksi.

- Kewenangan Jabatan :

a. Tugas-tugas rutin yang dilakukan tanpa meminta persetujuan atasan

(64)

o Back up data harian.

o Entry data retur dan order.

b.. Tugas-tugas lainnya yang meminta persetujuan / saran dari atasan

terlebih dahulu :

o Menolak entry data retur sebelum mendapat persetujuan / saran

dari pihak atasan.

o Menolak penggunaan komputer yang tidak sesuai kepentingan

perusahaan.

- Tanggung Jawab jabatan :

a. Mencitakan hubungan yang harmonis baik secara internal maupun

eksternal.

b. Keakuratan data dan kelancaran operasional komputer.

6. Kasir

a. Pelayanan Pelanggan

o Memberikan pelayanan secara baik dan benar (cepat, tepat , dan

cermat).

o Penguasaan product knowledge.

o Memberikan informasi kepada costumer secara persuasive dan

empati.

o Menciptakan suasana nyaman di lingkungan toko.

(65)

b. Pengawasan

o Melaksanakan pengawasan terhadap barang dan costumer.

c. Koordinasi

o Meminta modal kepada atasan untuk persiapan transaksi.

o Mencatat dan melaporkan hasil transaksi kepada atasan.

o Melakukan koordinasi dengan atasan mengenai pembatalan

transaksi.

- Kewenangan Jabatan :

a. Tugas-tugas rutin yang dilakukan tanpa meminta persetujuan atasan

meliputi :

o Pelayanan costumer.

o Menjalin hubungan harmonis dengan costumer.

b.. Tugas-tugas lainnya yang meminta persetujuan / saran dari atasan

terlebih dahulu :

o Pengadaan modal kasir.

o Komplain pelanggan.

- Tanggung Jawab jabatan :

a. Mencitakan hubungan yang harmonis baik secara internal maupun

eksternal.

b. Pelayanan pelanggan.

(66)

7. Pramuniaga

a. Pelayanan Pelanggan

o Memberikan pelayanan secara baik dan benar (cepat, tepat , dan

cermat).

o Penguasaan product knowledge.

o Merapikan dan menyusun barang dalam rak display.

o Mengantarkan costumer ke tempat pembelian barang.

o Memberikan informasi kepada costumer secara persuasif dan

empati.

o Menciptakan suasana nyaman di lingkungan toko.

o Penanganan komplain pelanggan.

b. Pengawasan

o Melaksanakan pengawasan terhadap barang dan costumer.

b. Koordinasi

o Menginformasikan kepada atasan mengenai stock barang.

o Melakukan koordinasi dengan atasan sehubungan dengan masalah

komplain.

o Mengusulkan kepada atasan untuk pengadaan barang.

- Kewenangan Jabatan :

a. Tugas-tugas rutin yang dilakukan tanpa meminta persetujuan atasan

(67)

o Pelayanan costumer.

o Menjalin hubungan harmonis dengan costumer.

o Menjaga barang.

o Kebersihan area kerja

b.. Tugas-tugas lainnya yang meminta persetujuan / saran dari atasan

terlebih dahulu :

o Pengadaan barang.

o Retur Barang.

- Tanggung Jawab jabatan :

a. Mencitakan hubungan yang harmonis baik secara internal maupun

eksternal.

b. Pelayanan pelanggan.

c. Penguasaan barang.

4.2 Uji Kualitas Data

Adapun cara dalam memeroleh data yang dibutuhkan, penulis menyebarkan

angket kepada seluruh responden pada cabang Toko Top Fashion Cimahi dengan

jumah populasi 40 orang, setelah itu data yang diperoleh dikumpulkan, dicatat, diolah

untuk proses lebih lanjut.

Proses data untuk uji validitas, uji realibilitas, dan analisa korelasi

Gambar

Gambar 1.1.
Tabel 3.4.
Gambar 4.1.
Tabel 4.3.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cara yang paling efektif untuk meningkatkan motivasi terhadap pegawai.. dengan cara bahwa kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal yang

Dengan memperhatikan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan bahwa perusahaan sebaiknya meningkatkan kemampuan karyawan

Komitmen dipandang penting dalam suatu organisasi, karena dengan komitmen yang tinggi seorang karyawan akan bersikap profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan authentic leadership adalah seorang pemimpin yang memiliki kemampuan pada dirinya dengan moral dan etika yang

Hal ini menunjukkan bahwa keadilan sangat mempengaruhi kinerja karyawan, jika perusahaan bersikap adil kepada karyawannya maka akan menimbulkan rasa trust dari karyawan tersebut

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan variabel independen Prinsip transparansi, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, prinsip profesional dan

21 Perusahaan selalu bersikap adil dalam membarikan balas jasa atau hukuman kepada setiap karyawan agar tercipta kedisiplinan yang baik. 22 Pimpinan selalu memberikan

Dengan memperhatikan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan bahwa perusahaan sebaiknya meningkatkan kemampuan karyawan