Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MITOS-MITOS
KEHAMILAN
DK 38315 TUGAS AKHIR Semester II 2009-2010
Oleh :
Dwi Ayu Agustin NIM : 51906009
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN DAN SENI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
Lembar Pengesahan
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MITOS-MITOS
KEHAMILAN
DK 38315 TUGAS AKHIR Semester II 2009-2010
Oleh :
Dwi Ayu Agustin NIM : 51906009
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Disahkan Oleh : Dosen Pembimbing
Deni Albar, S.Sn
Koordinator Tugas Akhir/Skripsi
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MITOS-MITOS
KEHAMILAN
DK 38315 TUGAS AKHIR Semester II 2009-2010
Oleh :
Dwi Ayu Agustin NIM : 51906009
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN DAN SENI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya (Harry Lubis, 2009). Mitos, mungkin sama tuanya dengan bahasa itu sendiri. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari. Namun, banyak mitos, yang meluas salah satunya adalah mitos sekitar kehamilan dan melahirkan, yang terbukti salah atau tidak efektif sesuai dengan kemajuan kedokteran dan teknologi. Dijelaskan dalam laman Lesna Purnawan mengenai Wanita Hamil Pranikah, 2009 bahwa Hamil adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio di dalam tubuhnya. Kehamilan merupakan keadaan hamil, luasnya kehamilan merupakan perubahan keadaan yang relatif baru, khususnya bagi wanita yang baru pertama kali mengalaminya. Pada masa ini terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi gerakan maupun aktivitas wanita tersebut sehari-hari (Brice Pitt, 1963). Mitos kehamilan adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran yang isinya tentang anjuran maupun larangan mengenai kehamilan yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu hingga sekarang yang kebenarannya belum tentu benar adanya.
2 berhasil membantu para wanita hamil dalam berbagai hal, misalnya saja, melalui test ibu hamil yang dapat memperkirakan jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Dibalik semua perkembangan teknologi tersebut, ternyata timbullah mitos-mitos yang salah satunya adalah mitos kehamilan.
“Amit-amit jabang bayi”. Kata-kata itu bermakna harapan agar janinnya kelak lahir dengan selamat, sehat, dan tidak seperti hal buruk yang difikirkan. Hal-hal negatif memang adakalanya secara langsung atau tidak berpengaruh pada proses kelahiran maupun diri janin. Fenomena yang terjadi sampai saat ini tentang mitos kehamilan baik sadar maupun tidak, banyak dijumpai di masyarakat karena masih kentalnya kebudayaan dan adat yang berlaku di masyarakat berupa anjuran, pantangan atau aturan-aturan yang diyakini oleh masyarakat ketika mengalami masa hamil. Sebagian masyarakat bahkan ada yang mempercayai mitos-mitos tersebut yang beragam dari masa ke masa. Bahkan keberadaannya bisa berbeda di setiap daerah.
3 1.2 Identifikasi Masalah
Banyak dijumpai mitos seputar kehamilan yang berkembang di masyarakat khususnya masyarakat awam, yang keberadaannya berbeda dari masa ke masa. Masing-masing daerah mempunyai ciri khasnya sendiri yang disesuaikan dengan kebudayaan leluhurnya pada masa itu. Sehingga masih kentalnya mitos yang dipercayai masyarakat itu sendiri. Mitos tersebut dapat berupa nasehat, anjuran ataupun larangan.
Dari penjelasan yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat diuraikan menjadi beberapa bagian permasalahan, yaitu:
a. Masih banyak fenomena mitos-mitos tentang kehamilan yang terjadi di masyarakat.
b. Masih banyak masyarakat yang mempercayai mitos kehamilan.
c. Adanya anjuran dan larangan yang beredar di lingkungan masyarakat tentang mitos kehamilan.
d. Masih kurangnya informasi yang didapat oleh masyarakat tentang mitos kehamilan.
e. Adanya kekhawatiran yang dialami pada saat masa kehamilan
1.3 Rumusan Masalah
Dari penjelasan yang telah diungkapkan sebelumnya, didapat rumusan masalah sebagai berikut:
4 1.4 Batasan Masalah
Mitos-mitos tentang kehamilan tentunya sangatlah luas. Oleh karena itu diperlukan suatu pembatasan terhadap pembahasan mengenai mitos-mitos kehamilan yang menjelaskan tentang anjuran, pantangan, atau aturan-aturan yang diyakini masyarakat ketika menjalani masa kehamilan. Agar pembahasan dapat lebih terfokus dan akurat. Batasan masalah ini hanya membahas mitos-mitos tentang kehamilan yang dipercayai dan berkembang di Indonesia khususnya di kawasan Sekeloa, Bandung-Jawa Barat.
1.5 Tujuan Perancangan
Merancang media informasi ini bertujuan untuk memberikan sebuah pengetahuan mengenai mitos kehamilan dengan memberikan informasi mengenai mitos-mitos tentang kehamilan yang telah berkembang di masyarakat yang kebenarannya belum tentu benar adanya.
1.6 Definisi Kata Kunci
Dari pembahasan yang telah di uraikan sebelumnya. Maka di dapat beberapa kata kunci yang terdapat dalam pembahasan mitos-mitos kehamilan, yaitu:
a. Informasi : Data yang telah di olah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan (Gordon B.Davis, 1985).
5 mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya. (Hari Lubis, 2009).
6 BAB II
INFORMASI MITOS SAAT KEHAMILAN
2.1 Definisi Informasi
Menurut Gordon B. Davis dalam Rahmat, mengenai Defini Informasi 2,
2005 bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat
dirasakan dalam keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang.
Penulis lain, Burch dan Strater dalam Rahmat, mengenai Defini Informasi 2,
2005 menyatakan bahwa Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan
data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D dalam Rahmat, mengenai Defini
Informasi 2, 2005 menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting
yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu
bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang
ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa
sekarang atau yang akan datang.
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah
mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi.
Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting
karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu
7 George R. Terry, Ph. D menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi
tergantung pada beberapa aspek yaitu:
a. Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan, maka
informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk
mendapatkannya.
b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus
dipertahankan.
c.. Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi
itu sendiri.
d. Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang
tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
e. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh
penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan,
kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan
perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke
situasi-situasi yang ada hubungannya.
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan
kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang
8 Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang
menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya.
Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.
2.2 Pengertian Umum Mitos
Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya. Banyak dijumpai seputar mitos yang berkembang khususnya pada masyarakat awam, yang keberadaannya berbeda dari masa-masa ke masa. Setiap masing-masing daerah mempunyai ciri khasnya sendiri yang disesuaikan dengan kebudayaan leluhurnya pada masa itu. Sehingga masih kentalnya mitos yang dipercayai oleh masyarakat di setiap daerah.
Mitos berupa nasehat, anjuran ataupun larangan. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari tetapi tidak semua mitos yang kebenarannya belum tentu benar adanya yang terbukti salah atau tidak efektif. Karena masih banyaknya masyarakat yang percaya terhadap pola fikir zaman dahulu sehingga masih bertahan hingga saat ini. Dampak yang ditimbulkan menjadi sebuah mitos.
2.3 Macam-macam Mitos
9 2.4 Mitos Saat Kehamilan (Umum)
Di Indonesia berlaku begitu banyak mitos dan larangan seputar kehamilan yang beredar di masyarakat. Dari segi makanan, keseharian, tindak tanduk, ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian. Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya sebagai amanat atau pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak atau karma yang tidak menyenangkan. Berikut adalah berbagai macam-macam mitos yang telah beredar berdasarkan Sekar D. Larasati dalam buku Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan yaitu:
a. Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan
Fakta: Belum ada penelitan yang membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun air kelapa muda memang berkhasiat untuk menjadikan air ketuban putih dan bersih.
b. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya di kantung baju agar janin terhindar dari marabahaya
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai.
c. Minum air kelapa hijau menyuburkan rambut bayi
Fakta: Minum air kelapa hijau tidak berkaitan dengan rambut bayi.
Namun air kelapa hijau memang menyehatkan karena
mengandung elektrolit, sehingga siapa saja termasuk ibu hamil,
boleh meminum air kelapa hijau agar tetap bugar.
10 Fakta: Misalnya seperti lubang semut karena akan menyulitkan proses persalinan. Sulitnya persalinan tentu saja bukan ditentukan hal
itu. Seperti kita tahu, proses persalinan tergantung pada 3P
(power, passage, passanger). Proses persalinan bisa berjalan
lancar jika ketiga komponen tersebut dalam kondisi baik. Ukuran
bayi (passanger) tak terlalu besar agar bisa melalui jalan lahir
(passage). Didukung oleh konstraksi (power) yang teratur dan
efektif sehingga mampu membuka jalan lahir.
e. “Amit-amit jabang bayi” adalah ungkapan dengan harapan janin terhindar dari kejadian yang tidak diiharapkan.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada ketakutan yang tidak bermanfaat.
2.5 Mitos Saat Kehamilan (Daerah Jawa Barat)
Pada pembahasan menjelaskan mitos tentang kehamilan yang lebih spesifik, khususnya di daerah Jawa Barat karena dari mitos kehamilan tersebut terdapat berbagai macam nasehat, pantangan atau anjuran pada saat masa kehamilan. Berikut adalah beberapa mitos yang ditemui dari adat istiadat Jawa yang berhubungan dengan kehamilan yaitu:
a. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.
11 benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan.
b. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya di kantung baju agar janin terhindar dari marabahaya
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai.
c. Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan mengganggu janin.
Fakta: Secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan berpergian.
d. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tidak terlilit tali pusar.
Fakta: Ini pun jelas mengada-ada karena tidak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim. Secara medis, hiperaktivitas gerakan bayi, diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat karena ibunya terlalu aktif.
e. Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.
12 Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Kembar siam disebabkan oleh pembelahan sel telur pada saat setelah dibuahi yang tidak sempurna. Oleh karenanya jelas ini hanyalah sebuah mitos.
g. “Amit-amit jabang bayi” adalah ungkapan dengan harapan janin terhindar dari kejadian yang tidak diiharapkan.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada ketakutan yang tidak bermanfaat.
h. Dilarang makan nanas,nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur.
Fakta: Secara medis-biologis, getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
i. Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi.
13 j. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tidak bau amis.
Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang. Karena kebersihannya jelas terjaga daripada ikan mentah.
k. Jangan minum air es agar bayinya tidak besar. Minum es atau minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asal tidak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.
l. Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per hari) menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan berjalan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah dalam usus halus menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh usus.
2.6 Psikologi Ibu Hamil
14 emosional. Hormon yang menyebabkan perubahan fisik pada kehamilan dapat mempengaruhi emosi. Intensitas perubahan emosional bisa beragam sesuai usia kehamilan. Pada saat hamil banyak orang yang mengalami
Status Sosial : Menengah kebawah karena berdasarkan dari observasi pada tingkatan ini masih banyak mitos-mitos kehamilan yang berkembang dan dipercayai.
b. Psikografis
Karakteristik dari target audiens adalah perempuan hamil, ibu rumah tangga, orang awam yang masih percaya akan adanya mitos, emosional yang tidak stabil, dan butuh perhatian lebih.
c. Geografis
15 masyarakatnya masih mempercayai akan adanya mitos dan juga diwilayah tersebut tidak terdapat media informasi yang menjelaskan tentang mitos kehamilan.
d. Status Sosial Ekonomi
Status Ekonomi Sosial merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam penentuan target audiens karena dengan adanya tingkat status sosial ekonomi, kita dapat menentukan media apa saja dan bagaimana cara penyampaian informasi pada media informasi tersebut sehingga menjadi media informasi yang tepat sasaran. Status ekonomi sosial membantu dalam mengerucutkan audiens sehingga memberikan batasan yang jelas kepada siapa nantinya media ini diperuntukkan. Dengan cara ini maka akan semakin mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.
2.8 Hasil Pengamatan
16
Gambar 2.1: Contoh Questioner
Dari 30 responden ibu hamil maka dapat dibuat grafik sebagai berikut:
a. Tingkat Kepercayaan Terhadap Mitos
Grafik 2.2. Grafik Tingkat Kepercayaan Terhadap Mitos
Percaya ada nya mitos (%)
Tidak percaya adanya mitos (%)
33.33%
17
Kemudian diketahui ada 10 orang yang tidak percaya terhadap mitos. maka didapat:
10 x 100% = 33.33% 30
b. Kepercayaan Macam-Macam Mitos
Grafik 2.3. Grafik Kepercayaan Macam-Macam Mitos
Penjelasan:
18 Ada 4 orang yang percaya akan mitos-mitos lainnya yang beredar
4 x 100 % = 22,22% 18
c. Warna Kesukaan Pada Saat Hamil
Grafik 2.4. Grafik Warna Kesukaan Pada Saat Hamil
Kesimpulan :
Dari Penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 30 masyarakat yang terdapat di wilayah Tubagus Ismail Bawah. Bandung dengan cara menyebarkan questioner diketahui ada 20 orang yang percaya terhadap mitos., sedangkan 10 orang yang tidak percaya terhadap mitos.
Untuk hasil pengamatan macam-macam mitos yang diketahui terdapat 14 orang yang percaya mitos benda tajam dalam pakaian, 2 orang yang percaya mitos makan buah nanas penyebab keguguran, dan Ada 4 orang yang percaya akan mitos-mitos lainnya yang beredar.
19 yang meyukai warna biru muda, 3 orang yang meyukai warna kuning muda, 7 orang yang meyukai warna merah muda (pink), dan 3 orang yang meyukai warna hijau.
20 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan yang tujuannya adalah sebagai media informasi ini yaitu dengan melakukan suatu proses perancangan secara umum dengan menampilkan konsep desain visual yang sederhana tetapi tetap terlihat menarik agar pesan yang disampaikan dapat lebih mudah tersampaikan.
3.1.1 Strategi Komunikasi
Tujuan utama digunakannya strategi komunikasi adalah terciptanya
komunikasi efektif yaitu mampu melahirkan efek dari komunikasi.
Pencapaian tujuan tersebut menurut Hubies, A.V (1995) harus
dicirikan dengan beberapa hal, yaitu dengan timbulnya kesadaran
masyarakat untuk dapat memahaminya, perwujudan dari tindakan
masyarakat tersebut, dan timbulnya sumber daya manusia menjadi
berkualitas tinggi. Untuk itu, dibuat suatu media informasi yang mudah
ditangkap dan dipahami oleh objek sasaran dan membuat suatu
tampilan yang menarik sehingga timbullah ketertarikan terhadap
informasi yang berada di media tersebut. Pemilihan gaya bahasa
yang informal pada media merupakan salah satu strategi dalam
penyampaian informasi dengan harapan pesan atau informasi yang
disampaikan dapat dengan mudah untuk ditangkap dan dipahami oleh
21 3.1.2 Strategi Kreatif
Pendekatan yang digunakan terdapat pada teori mengenai pesan
untuk mengetahui teknik penyampaian, gaya pesan yang digunakan
untuk penyampaian, dan psikologi persuasif untuk mengetahui
metode yang digunakan dengan menggunakan media informasi yang
informatif kepada audiensnya. Untuk itu diperlukan pesan yang
singkat, padat, jelas, dan informatif agar audiens dapat mengerti isi
dari pesan tersebut.
3.1.3 Strategi Media
Pemilihan media yang digunakan sebagai media informasi ini adalah
media informasi yang dapat mudah diakses sesuai dengan karakteristik dan target sasaran dari audiens tersebut yaitu seperti selebaran/pamflet, poster, leaflet, dan beberapa media pendukung lainnya. Media-media tersebut yaitu :
a. Kalender
Kalender merupakan media yang hampir setiap waktu dilihat.
Untuk mengetahui tanggal dan hari-hari atau kejadian penting
tertentu. Oleh karenanya pemilihan kalender sebagai media
informasi dirasa perlu karena dari orang melihat tanggal, maka
dapat pula sekaligus membaca informasi yang tercantum di
kalender.
b. Poster
Poster merupakan media informasi berbahan kertas yang sering
ditempelkan pada tempat-tempat yang menjadi pusat aktifitas
22 penyampaian informasi diharapkan masyarakat umum dan ibu
hamil khususnya dapat melihat dan membaca pesan dan informasi
yang tercantum di dalam poster. Tentunya dengan desain yang
menarik bertujuan agar audiens melihat dan membaca isi pesan
yang disampaikan. Lebih singkatnya poster dapat didefinisikan
sebagai plakat berupa pengumuman atau iklan yang dipasang
ditempat umum.
c. Leaflet
Selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil
mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum
sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Media yang
lebih ringkas dari poster maupun pamflet meskipun cara
penyampaian informasinya serupa. Leaflet disebarkan dengan
dibagi-bagikan kepada masyarakat berupa kertas kecil berisi
informasi yang singkat dan padat. Sifatnya yang mudah untuk
dibawa kemanapun ibu hamil berada dan mudah dalam
penyimpanannya serta mudah dalam mendapatkannya
menjadikan media informasi ini perlu untuk dijadikan salah salah
satu media penyampaian informasi seputar mitos-mitos kehamilan.
d. Mug
Media yang biasanya digunakan untuk merchandise. Dengan
adanya media ini diharapkan mampu memberikan kesan baik dan
apresiasi terhadap informasi tentang mitos yang nantinya ikut pula
23 e. Pin
Media penyampaian informasi yang ringkas dan simple. Mudah
untuk dibawa dan diingat karena isinya yang biasanya berupa
slogan atau pesan singkat. Dengan media ini diharapkan ibu hamil
dapat memahami lewat kata-kata slogan yang mudah untuk
dimengerti seputar mitos-mitos kehamilan.
f. Baju
Mungkin media ini akan menjadi media yang akan selalu
menemani dimanapun ibu hamil berada. Sama dengan halnya
mug, baju juga biasanya digunakan sebagai merchandise. Pesan
berupa gambar atau slogan biasa melengkapi media ini. Dengan
menjadikan baju sebagai media informasi diharapkan pesan dan
informasi senantiasa dapat diingat selalu oleh ibu hamil khususnya
karena baju dapat dipakai kapan saja dan dimana saja.
g. Tas Jinjing
Merupakan media informasi yang biasanya digunakan sebagai
merchandise. Bentuknya yang unik sebagai tas kecil, ringan, dan
praktis sehingga sering dijadikan wadah barang bawaan
menjadikan media ini semakin diminati. Dengan menjadikan tas
jinjing sebagai media informasi tentang mitos-mitos kehamilan
diharapkan ibu hamil dapat lebih apresiatif dan menaruh perhatian
lebih terhadap informasi yang ada pada tas jinjing tersebut.
h. Stiker
Merupakan media informasi yang cara penyampaian informasinya
dengan ditempel. Stiker dapat ditempel di tempat-tempat umum
24 atau informasi yang tertuang dalam slogan, gambar yang menarik.
Dengan membuat desain yang menarik dengan tampilan yang
unik sehingga orang tertarik untuk memilikinya. Dengan begitu,
maka minimal orang yang telah mempunyai stiker tersebut bisa
membaca dan mengerti isi pesan dan informasi yang tersirat.
i. Buku dan Pembatas Buku
Media informasi terlengkap dan bisa menjadi pedoman bagi ibu
hamil dalam menyikapi dengan baik tentang kehamilannya
sehubungan dengan mitos-mitos kehamilan. Serta pembatas buku
yang akan dicantumkan beberapa informasi-informasi maupun
pesan tambahan yang ringkas, singkat, dan terkadang berupa
slogan dengan desain yang menarik. Sehingga semakin lengkap
pesan dan informasi yang bisa didapatkan oleh ibu hamil.
j. Gantungan Kunci
Seperti halnya pin, gantungan kunci mempunyai fungsi yang sama
dalam peranannya pada pemberian informasi tentang mitos-mitos
kehamilan. Bentuknya yang sederhana menjadikan media
informasi tersebut dapat dengan mudah untuk dibawa dan diingat
isi pesan slogannya.
k. Brosur
Media penyampaian informasi yang berisi informasi tentang suatu
produk atau jasa dari sebuah perusahaan, organisasi, yayasan
atau informasi lainnya yang disusun secara sistematik, hanya
terdiri dari beberapa halaman yang dilipat tanpa menggunakan
25 l. Sarung Bantal
Dipilihnya media ini karena berkaitan erat dengan aktifitas
sehari-hari bagi ibu hamil. Ibu hami sangat dianjurkan untuk tidak
melakukan kegiatan sehari-hari hingga menurunkan kondisi atau
stamina tubuhnya. Untuk itu ibu hamil dianjurkan untuk
memperbanyak waktu istirahatnya.
m. Celemek
Masih berkaitan dengan kegiatan ibu hamil sehari-hari pada
umumnya. Kegiatan memasak tidak dapat dipisahkan dari peran
wanita dalam rumah tangga. Dengan menggunakan media-media
yang berhubungan erat dengan kegiatan ibu hamil sehari-hari
diharapkan pesan dapat lebih mudah untuk diingat.
n. Sapu Tangan
Untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil dimanapun berada,
biasanya digunakan sapu tangan ataupun tisu yang dibawa di
kantung atau diselipkan pada baju. Diharapkan dengan media
yang selalu berada dekat dan digunakan oleh ibu hamil, pesan
dan isi yang terkandung akan semakin mudah diingat.
o. Kotak Tisu
Media ini dibuat untuk diletakkan sebagai salah satu pelengkap
fasilitas yang terdapat di tempat audiens berkumpul yaitu yang
salah satunya adalah puskesmas.
p. Banner
Sebagai media informasi yang lebih mudah untuk dapat dilihat
26 yaitu seperti depan pintu masuk, loket pendaftaran dan ruang
tunggu.
q. Jam dinding
Pemilihan pada media tersebut karena fungsinya adalah sebagai
penunjuk waktu sehingga audiens akan lebih sering untuk
melihatnya.
r. Notes
Media ini berfungsi untuk mencatat perkembangan kehamilan.
Didalamnya juga terdapat informasi agar ibu hamil dapat menjalani
masa kehamilannya dengan tenang tanpa mitos.
3.1.4 Strategi Distribusi
Agar informasi ini sampai pada khalayak sasaran maka perlu adanya strategi dalam pendistribusian media informasi yang dibuat, hal ini dilakukan agar apa yang diharapkan dalam pendistribusian media informasi ini benar-benar sampai pada target sasaran, untuk itu maka perlu adanya langkah-langkah dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yaitu Puskesmas Sekeloa, Bandung yang mendapatkan dukungan sepenuhnya, hal ini di lakukan untuk membuka jalur kemudahan dalam pendistribusian media yang dibuat.
a. Jadwal Penyebaran Media
28 Penjelasan Tabel:
Poster, Banner, dan Jam Dinding, disebarkan selama 3 bulan
karena media tersebut untuk dipajang di Puskesmas.
Tas Jinjing yang didalamnya berisikan Brosur, Buku, Baju dan
Pin disebarkan pada setiap minggu pertama dan minggu kedua
selama 3 bulan dengan cara disebarkan di Puskesmas tersebut.
Kalender 2011 disebarkan pada bulan Desember di minggu
pertama dan kedua karena sudah mendekati awal tahun 2011.
3.2 Konsep Visual
Konsep visual berbicara mengenai warna yang ditonjolkan, ilustrasi, peletakkan pada tampilan layout, dan tipografi yang digunakan, dari perancangan media ini. Karena sangatlah penting untuk membatasi elemen-elemen desain. Terlalu banyak elemen desain dimungkinkan
membingungkan orang yang melihat tampilan visual tersebut. Audiens akan
bekerja keras memahami arti pesan tersebut. Adapun konsep yang dibuat adalah sebagai berikut:
3.2.1 Format Desain
Format tersebut terdiri dari gaya bahasa dan format penyampaian, yaitu:
29 b. Format penyampaian, mengingat salah satu kebutuhan ibu hamil yaitu kondisi mereka yang ingin diperhatikan, rileks dan butuh hiburan. Maka dalam format desain yang dirancang diperlukan lebih banyak sentuhan ilustrasi. Ilustrasi yang lucu dan menghibur akan lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka daripada teks yang padat.
3.2.2 Layout
Layout yang digunakan dalam setiap media informasi ini peletakkan visualnya lebih ditonjolkan untuk menjadikan titik pusat perhatian. Hal ini dimaksudkan agar ketika target melihat media tersebut dapat langsung fokus pada visual. Selain itu layout dalam perancangan media informasi ini lebih cenderung menonjolkan visualnya agar pesan yang disampaikan lebih mudah untuk dipahami.
Contoh :
Peranan tipografi cukup besar dalam media perancangan ini sebab tujuannya adalah sebagai media untuk menyampaikan informasi. Sehingga jika pemilihan tipografi kurang tepat maka pesan tidak
b
30 terbaca maka tujuan tersebut dikatakan kurang berhasil. Pemilihan jenis, ukuran, dan warna perlu dipertimbangkan. Untuk itu perlu diperhatikan tingkat keterbacaan, karakter pembaca, kenyamanan dalam membaca, cara membaca, dan perbandingan dengan ukuran media tersebut.
Menggunakan jenis font Kristen ITC karena font tersebut terlihat unik, lucu, dan simpel. Tingkat keterbacaan jenis font ini juga terlihat mudah.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A B C D E F G H I J K L M N .... 18
A B C D E F G H I J K L M N ... 12
a b c d e f g h I j k l m n ... 18
a b c d e f g h I j k l m n ... 12
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ... 18
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9... 12
! @ # $ % ^ & * ( ) ‘ “ [ ] { } | ~
.. 20
! @ # $ % ^
& * ( ) ‘ “ [ ] { } | ~ ...
18
31 3.2.4 Warna
Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi pesan. Pemilihan warna dalam konsep ini berdasarkan kepada kesan yang ingin diperlihatkan dan kepada siapa ini ingin disampaikan.
Media perancangan ini ditunjukkan untuk ibu hamil, sesuai dengan karakter yang lembut, ceria dan berseri-seri, maka karakter warna yang sesuai yaitu dengan menggunakan warna-warna yang cerah dan lembut (warna pastel). Ilustrasi yang akan ditonjolkan akan memberikan warna lebih kuat dibandingkan dengan latar belakang, hal ini dilakukan untuk memberikan penekanan kepada ilustrasi sebagai pendukung materi.
32 3.2.5 Ilustrasi
Ilustrasi dipilih dengan gaya kartun, karena ibu hamil memerlukan hiburan berupa gambar-gambar kartun yang lucu akan memiliki daya tarik tersendiri. Ilustrasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Logo
Gambar 3.4 : Logo
33 b. Model Ilustrasi
Pada pembuatan media informasi ini dibuat beberapa ilustrasi untuk menggambarkan dan mewakili dari beberapa mitos yang telah berkembang. Ilustrasi tersebut sebagai berikut:
Wanita Menjalani Kehamilan Tenang
Gambar tersebut merupakan gambar wanita yang sedang hamil dengan suka cita dan tanpa adanya rasa gelisah karena keberadaan mitos. Tampak dari kondisi fisik yang segar dan rapih (tampak terurus) dengan ekspresi wajah yang berseri. Menunjukkan bahwa dirinya itu sudah mengetahui bagaimana menjalani masa kehamilan yang sehat dan menyenangkan bagi dirinya sendiri.
Gambar 3.5 : Wanita Menjalani Kehamilan Tenang
Wanita Berfikir
34 diberikan kepada janin di kandungannya agar dirinya sendiri dapat menjalani masa kehamilan yang sehat serta menyenangkan. Semua itu diisyaratkan dengan ekspresi memejamkan mata seraya berpikir dan menaruh kedua tangannya pada perut (kandungannnya).
Gambar 3.6 : Wanita Berfikir
Wanita Memakan Buah Strawberi
35
Gambar 3.7 : Wanita Memakan Buah Strawberi
Wanita Kesal
Pada gambar nampak dari ekspresi wajah ibu hamil tersebut yang sedang kesal dan marah (benci) kepada seseorang. Dipercayai jika membenci seseorang secara berlebihan maka kelak anak yang dikandungnya akan mirip dengan orang yang dibencinya tersebut. Diisyaratkan dengan tatapan yang tajam dengan menonjolkan warna merah pada baju yang dipakainya untuk menambah kesan marah.
36 Wanita Memakan Buah Kelapa
Pada gambar ini tampak bahwa ibu hamil tersebut sedang gelisah dan sedang mencoba-coba meminum air buah kelapa karena dikatakan dapat memperlancar persalinan. Hal tersebut nampak dari ekspresi wajah ibu hamil tersebut yang menunjukkan ketidakyakinan dari gambar kelapa yang sedang diminum oleh ibu hamil tersebut. Pemilihan warna kuning disesuaikan dengan warna buah kelapa itu sendiri.
Gambar 3.9 : Wanita Memakan Buah Kelapa
Wanita Keluar Malam Hari
37 Gambar 3.10 : Wanita Keluar Malam Hari
Wanita Memakai Benda Tajam
Gambar tersebut menunjukkan ibu hamil yang sedang cemas akan kondisi hamil yang sedang dialaminya sehingga membawa dan menyimpan benda tajam (gunting lipat) didalam pakaiannya karena dipercaya menangkal bahaya. Kecemasan tampak dari ekspresinya dan tangan yang sedang menutup mulutnya. Dan benda tajam yang disembunyikan dapat dengan jelas dilihat dengan adanya lingkaran berwarna merah yang menandakan keberadaan benda tajam tersebut.
38 Wanita Memakan Ikan Mentah
Pada gambar tersebut menunjukkan gambar seorang ibu hamil yang sedang cemas, gelisah dan bingung apakah dengan memakan ikan mentah akan membuat kandungannya nanti akan menjadi berbau amis. Ini Nampak dari ekspresi wajah yang enggan dan gambar ikan yang sedang digenggam oleh ibu hamil tersebut.
Gambar 3.12 : Wanita Memakan Ikan Mentah
Wanita Memakan Pisang Dempet
39
Gambar 3.13 : Wanita Memakan Pisang Dempet
Wanita Minum Minyak Kelapa
Gambar tersebut menunjukkan seorang ibu hamil yang sedang termenung ketika akan meminum minyak kelapa karena dipercaya akan memperlancar proses persalinan. Hal tersebut nampak dari ekspresi dengan tatapan kosong dan wadah berisikan minyak kelapa. Minyak kelapa ditandai dengan tulisan “minyak kelapa” pada wadah dan buah kelapa disampingnya.
40 Wanita Minum Air Es
Gambar tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil tersebut sedang bingung dan enggan untuk mengkonsumsi air es/dingin karena dipercaya akan membuat bayinya nanti menjadi besar. Hal itu terlihat dari ekspresi enggan dan gelas berisikan air es/dingin yang ditandai dengan embun diluar gelas dan es di dalam gelas.
Gambar 3.15 : Wanita Minum Air Es
Wanita Memakan Buah Nanas
41 Gambar 3.16 : Wanita Memakan Buah Nanas
Wanita Melilitkan Handuk
Gambar ilustrasi tersebut menggambarkan seorang ibu hamil yang sedang cemas akan bayinya nanti karena dirinya melilitkan handuk dileher. Melilitkan handuk dileher dipercaya akan membuat bayi terlilit tali pusar. Kecemasan dapat terlihat dari ekspresi wajah serta gerakan tangan yang wajar ditunjukkan orang ketika sedang gelisah/cemas. Dan kain putih yang dililitkan dileher merupakan handuk.
42 Wanita dan Suaminya Membunuh Binatang
Gambar tersebut menggambarkan sepasang suami istri yang terlihat dari ekspresi wajahnya yang menunjukkan raut mencemaskan, karena suaminya membunuh binatang. Mitos yang beredar jika ibu hamil dan suaminya membunuh binatang. maka bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.
.
Gambar 3.18 : Wanita dan Suaminya Membunuh Binatang
c. Latar Pendukung
Ilustrasi berupa motif dibawah ini dipilih sebagai motif dominan dalam semua media informasi karena banyaknya motif serupa yang biasanya dipakai atau berhubungan dengan ibu hamil dan anak. Disamping itu motif tersebut menimbulkan kesan sederhana
43 BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
3.2 Teknis Media dan Cetak
Teknis pembuatan media informasi pada media utama dan media tambahan menggunakan teknik ilustrasi berupa kartun agar terkesan lucu dan menarik. Pewarnaan pada ilustrasi dan baground menggunakan software Corel Draw X3. Untuk media cetak menggunakan warna RGB. Dalam proses produksi media dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :
a. Sketsa Awal
Sketsa awal adalah proses pencarian bentuk pertama yang nantinya akan dijadikan sebagai media informasi menggunakan teknik ilustrasi. b. Tahap Perancangan
Merupakan tahap penting yang harus dilalui untuk merancang media-media dengan konsep yang telah ditetapkan.
c. Tahap Akhir
Pada proses ini, media yang telah dirancang disiapkan untuk melalui proses cetak dan produksi.
Dalam pembuatan suatu media terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Media Utama
Media yang diutamakan untuk memuat suatu informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, profil perusahaan, atau dimaksud sebagai sarana beriklan dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk tersebut.
44 Merupakan media informasi berupa merchandise yang sengaja dirancang untuk memancing, membujuk, dan merayu audiens agar mau bersikap konsumtif yang sifatnya unik dan spesial.
Adapun media-media informasi tersebut adalah sebagai berikut:
4.2 Media Utama a. Brosur
Gambar 4.1 : Brosur
45 perutnya mengibaratkan wanita hamil yang sedang berfikir bagaimana menjalani masa kehamilan dengan sehat dan tenang. Jika dibuka pada bagian bawah yaitu rok maka didalamnya akan terlihat lembaran berisikan macam-macam mitos yang telah berkembang tentang kehamilan. Dibuat seperti itu mengibaratkan bahwa mitos-mitos tersebut dikhawatirkan pada perut ibu hamil. Material yang digunakan yaitu kertas Art Paper 210 gr untuk
bagian belakang dan untuk bagian isi 120 gr. Teknik produksi separasi.
Brosur adalah lembaran kertas cetak untuk melakukan informasi langsung yang dapat diterima oleh target audiens dengan cara disebarkan.
b. Leaflet
‘
46 Pada leaflet dengan ilustrasi ibu hamil pada tampilan depan yang sedang memejamkan mata dan meletakkan kedua tangannya diatas perut, mengibaratkan ibu hamil yang sedang berfikir bagaimana menjalani masa kehamilan dengan sehat dan tenang. Menampilkan bola lampu yang menyala bahwa bola lampu tersebut menjawab dan mengklarifikasi tetang mitos yang telah beredar.
Dibuat dengan ukuran yang kecil agar praktis sehingga mudah untuk dibawa.
Material yang digunakan yaitu kertas Glossy Double Side 220 gr dengan ukuran 11.5 cm x 9 cm. Teknik produksi cetak separasi. Lembaran kertas cetak untuk melakukan informasi langsung yang
dapat diterima oleh target audiens dengan cara disebarkan.
c. Buku
Gambar 4.3: Cover Buku Gambar 4.4: Isi Buku
47 lainnya dapat menjalani masa kehamilan dengan tenang tanpa mitos
Dibuat dengan ukuran yang kecil agar praktis sehingga mudah untuk dibawa.
Material yang digunakan yaitu kertas Glossy Double Side 220 gr untuk cover depan dan belakang dengan ukuran 14 cm x 13.5 cm dan untuk isi menggunakan kertas Art Paper 130 gr dengan ukuran 14 cm x 13.5 cm.
Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi.
d. Poster
48 Material yang digunakan yaitu kertas Glossy 220 gr dengan ukuran A2 (59.4 x 42) cm. Laminasi Glossy. Teknik produksi cetak separasi.
Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang nantinya diletakkan pada dinding puskesamas tempat yang memungkinkan untuk dikunjungi oleh target audiens.
e. Banner
Gambar 4.6: Banner
Material yang digunakan yaitu berbahan vinil 85 cm x 200 cm. Laminasi Doff. . Teknik produksi cetak separasi.
49 puskesamas tempat yang memungkinkan ketika target audiens sedang menunggu.
4.3 Media Pendukung / Gimmick a. Notes
Gambar 4.7: Notes Bagian Depan
50 Material yang digunakan yaitu kertas Glossy Double Side 220 gr untuk cover depan dan belakang dengan ukuran 17 cm x 12.5 cm dan untuk isi menggunakan kertas HVS 80 gr dengan ukuran 17 cm x 12.5 cm. Sedangkan untuk pembatasnya yaitu kertas Injet Double Side 220 gr dengan ukuran 17 cm x 12.5 cm. Teknik produksi separasi.
Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan informasi yang fungsinya dapat digunakkan sebagai catatan.
b. Pembatas Buku
Gambar 4.9 : Pembatas Buku
51 Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan
informasi yang digunakan sebagai merchandise.
c. Pin
Gambar 4.10 : Pin
Material yang digunakkan yaitu kertas Inkjet 130 gr dengan ukuran diameter 5.8 cm, teknik produksi laminasi Doff. Teknik cetak digital printing.
52 d. Gantungan Kunci
Gambar 4.11: Gantungan Kunci
Material yang digunakkan yaitu kertas Inkjet 130 gr dengan ukuran diameter 4.5 cm, teknik produksi laminasi Doff. Teknik cetak digital printing
53 e. Tas Jinjing
Gambar 4.12: Handbag
Material yang digunakan yaitu Art Paper 240 gr dengan ukuran 21 m x 15 cm. Laminasi Glossy. Teknik produksi cetak separasi. Merupakan pengaplikasian dari layout visual yang berisikan pesan
54 f. Baju
Gambar 4.13 : Baju tampak depan dan belakang
Material yang digukkan yaitu berbahan cotton dengan ukuran XL. Teknik produksi cetak digital printing.
55 g. Stiker
Gambar 4.14: Stiker
Material yang digunakkan yaitu kertas Stiker Kromo 15 gr. Teknik separasi.
56 h. Jam Dinding
Gambar 4.15 : Jam Dinding
Material yang digunakkan yaitu kertas Stiker Kromo 15 gr, teknik separasi. Dengan cara menempelkan Stiker Kromo untuk dijadikan baground pada Jam.
57 i. Kalender
Gambar 4.16 : Kalender
Kalender merupakan media yang hampir setiap waktu dilihat,
sehingga dapat membaca informasi yang tercantum didalam
kalender.
Material yang digunakan yaitu kertas Glossy 220 gr dengan ukuran A3 (29.7 x 42) cm. Teknik produksi cetak separasi.
58 j. Mug / Gelas
Gambar 4.17 : Mug / Gelas
Material yang digunakkan yaitu berbahan Keramik. Teknik produksi cetak digital printing
59 k. Celemek
Gambar 4.18 : Celemek
Material yang digunakan yaitu berbahan kain dengan ukuran 77cm x 57cm. Teknik produksi dengan cara disablon dengan menggunakan transfer paper.
60 l. Sapu Tangan
Gambar 4.19 : Sapu Tangan
Material yang digunakan yaitu berbahan kain dengan ukuran 21cm x 23cm. Teknik produksi dengan cara disablon dengan menggunakan transfer paper.
61 m. Kotak Tisu
Gambar 4.20 : Kotak Tisu
Material yang digunakan yaitu kotak tissue yang berbahan plastik dengan ukuran 13 cm x 14 cm. Teknik produksi dengan cara disablon dengan menggunakan transfer paper.
62 n. Sarung Bantal
Gambar 4.21: Sarung Bantal
Material yang digunakan yaitu berbahan kain dengan ukuran 57cm x 42cm. Teknik produksi dengan cara disablon dengan menggunakan transfer paper.
63 DAFTAR PUSTAKA
Tino, Rafi. 2009. Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan Dan Menyusui. Yogyakarta:
Media Pressindo.
Larasati, Sekar. 2009. Menjawab Mitos-Mitos Seputar Masalah Kehamilan dan
bayi Anda. Yogyakarta: Luna Publisher.
Booth, Tris. 2009. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Kusmiati R, Artini. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta :
Djambatan.
Tjitjih, E. 2006. Mitos-Mitos Seputar Kehamilan. Diakses pada 24 Januari 2010
dari w.w.w:http://bidanku.com/index/php?/Mitos-Mitos-Seputar-Kehamilan
.htm
Tryana. 2009. Mitos Dan Adat Istiadat Jawa Barat Seputar Mitos Kehamilan.
Diakses pada 23 Januari 2010 dari w.w.w.http:// yrmasfytryana.
multiplay.com/journal/item/3/Mitos-Dan-Adat-Istiadat-Jawa-Seputar-Kehamilan.htm
Revina, Pevi. 2009. Mitos-Mitos Seputar Kehamilan. Diakses 30 Maret 2010
dari w.w.w.
64 Soelaeman, Riesnawati. 2008. Aneka Mitos Seputar Kehamilan. Diakses 29
September 2009 dari w.w.w. :http://kuliahbidanku.wordpress.
com/2008/07/17/aneka-mitos-mitos-seputar-kehamilan.htm
Rahmat. 2005. Defini Informasi 2. Diakses 30 Maret 2010 dari situs
http://blog.re.or.id/definisi-informasi-2.htm
Purnawan, Lesna. 2009. Wanita Hamil Pranikah. Diakses 29 September 2009
dari
http://lesnapurnawan.wordpress.com/2009/08/19/wanita-hamil-pranikah.htm
Lubis. Hari. 2009. Interview Langsung Mengenai Mitos. Dilaksanakan 22
65 LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Dwi Ayu Agustin
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Agustus 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Nikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain/Desain Komunikasi Visual
Alamat : Komp. Angkasa Pura II
Email : dq_itemaniez@yahoo.com
Pendidikan Formal
TK Nurul Huda Tangerang, (1993-1994)
SD Kartini Tangerang, (1994-2000)
SLTP Pramita Tangerang, (2003-2006)
Universitas Komputer Indonesia di Bandung, (2006-2010)
Pendidikan Non Formal
Bimbingan Belajar Menggambar Hurry Art. Tangerang (1998)
Bimbingan Belajar Menggambar Victoria Collage. Tangerang (1998)
Bimbingan Belajar Menggambar Private. Tangerang (1999)
Bimbingan Belajar Ipims. Tangerang (1999-2000)