• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksistensi sihir dalam mendekonstruksi akidah muslim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Eksistensi sihir dalam mendekonstruksi akidah muslim"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

EKSISTENSI SIHIR DALAM MENDEKONSTRUKSI

AKIDAH MUSLIM

Oleh

TAUFIKHIDAYA'f.

Nil'vL 101011020603

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN I<EGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULJ .... ,d.i.H

JAKARTA

(2)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Saijana Pendidikan Islain (SPd.I)

Pembimbi:ng I

Oleh

TAUFIK HIDAY AT NIM: 101011020603

Di bawah Bimbingai1:

Drs. H. Glmfron Ibsan, MA NIP: 150 203 340

pTセュ「ゥュ「ゥョァ@ II

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA I:SLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN K.EGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJL'\N

Skripsi yang berjudul EKSISTENSI SUHR DALAM MENDEKONSTRUKSI AKIDAH MUSLIM telah diujikan dalan1 sidang munaqosal1 Fakultas Ilmu Tarbiyal1 dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullal1 Jakarta pada tanggal 15 November 2005, skripsi ini telal1 diterima sebagai salah satn syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 (S 1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta 15 November 2005

Sidang M1maqosah

Dekan I

Ketua Merangkap Anggota,

Pembantu Dekan I I

Sekretaris Merangkap Anggota

i(!_

セセOセッコゥLma@

NIP. 150 202 343

Anggota:

Penguji I

Drs. H. Abd. Fattah Wibismio, MA NIP. 150 236 009

Penguji II

(4)

Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa dipanjatlrnn kehadirat Allah SWT,

berkat ralunat dan inayah-Nya akhimya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai persyaratan untuk mencapai Strata l (S. I) pada Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Kegurnan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhamad SAW beserta keluarga,

para sahabatnya dan kita selaku umatnya, mudah-mudahan mendapat syafa' at beliau

di hari kiamat nanti, Amin.

Penulisan skripsi ini terwujud berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada:

1. Dekan, Pembantu Dekan, dan seluruh Bapak serta Ibu Dosen dan pegawai

administrasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurnan

UIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pendidikan dan pengajaran selama masa pendidikan penulis, serta melayani penulis dalam masalah administratif

2. Ketua dan Sekretaris serta staf Jurusan Pendidikan Agama Islarn

3. Thu Husnawati Husein, M.Ag, Dosen penasehat Akademik yang telah meluangkan waktu dan memberikan dorongan

dalmn

penyusunan skripsi
(5)

I. Bapak Drs. H. Ghufron Ihsan, MA, Pembimbing I yang sernmtiasa dengan

sabar memberikan bimbingan dan arahan ya11g sangat berarti bagi

penyelesaian skripsi ini

2. Bapak Akhmad Sodiq, M.Ag, Pembimbing U yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk selama penyusunan skripsi ini berlangsung

3. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan Pe1vustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta

4. Pimpinan dan staf Perpustakaan Iman Jama Jakarta, atas tersedianya

buku-buku dan kitab-kitab yang menjadi ntjukan penulis dalam skripsi ini 5. Ayahanda H. Dedi Suhaedi dan lbunda Hj. Caon yang telah banyak

membekali penulis dalani bentuk moril mau.pun materil yang sangat berarti sanipai detik ini. Juga tak lupa selurnh keluarga tercinta atas

motivasi dm1 dorongan selania penulis melakukan pendidikan di UIN Jakarta hingga terselesaikannya skripsi ini

6. Sahabat-sahabat PAI-B Angkatan '01 yang telah berjuang bersmi1a melewati hari-hari kuliah bersama lengkap dengan suka dan duka, khususnya sobat Yunit Permadi ymig memiliki talenta, loyalitas dm1 dedikasi yang tinggi. Ririn Aquarina, Hafaah, dan Heviz sahabat yangjauh

(6)

khususnya bagi penulis clan umumnya bagi pernbaca sekalian.

Kepada Allah SWT jugalab penulis rnemohon perlindungan atas segala

kekhilafan yang telab, sedang clan akan diperbuat.

Jakarta, 22 Oktober 2005

(7)

DAFTARISI

l(ATA PENGANTAR ... IV

DAFTARISI ... vii

BABI. PENDAHULUAN ... . 1

A. Latax Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian ... ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB ll. EKSISTENSI SIHlR ... 9

A. Pengertian Sihir ... .... 9

1. Sihir Menurut Babasn dan Istilah . ... 9

2. Sihir Menurut Pandangan Ulama ... 10

B. Sihir dalam Sejaral1 ... ... 11

1. Sihir Pada Masa Nabi Musa a.s ... 11

2. Sihir Pada Masa Nabi Sulaiman a.s ... 12

3. Sihir Pada Masa Nabi Muhamad SAW... 13

4. Sihir di Indonesia ... 15

(8)

BAB HI. PANDANGAN ISLAM 'fENTANG SIHIR ... 24

A. Sihir dalam Pandangan Al-Qur'an ... 24

I. QS. Al-Baqarah ayat 102 ... ... 24

2. QS. Yunus ayat 181-182 ... 25

3. QS. Toha ayat 67-69 ... 26

4. QS. Al-A'rofayat J 17-122 ... 26

5. QS. Al-Falaq ayat 1-5 ... 27

B. Perbedaan Sihir, Mu'jizat, dan Karnmah ... 29

C. Hukum Sihir Menurut Ulama ... 32

BAB IV. IMPLIKASI SIHIR TERHADAP AKIDAH lltflJSLIM ... 36

A .. Ha1-ha1 yang dapat Merusak Akidah ... 36

B .. Dampak Sihir terhadap Akidah dan kehidupan muslim ... 45

C .. Cara Menangkal dan Menanggulangi Sihir ... ... 49

BAB V. PENUTUP ... .... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 59

DAFTAR PUST AKA ... 60

(9)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman Mesir kuno, dengan rajanya Fir'aun, Nabi Musa a.s. dikisabkan sebagai orang yang dapat mengalahkan para tukang sihir Fir'aun yang sangat

terkenal akan kemahiran sihirnya. Ketika Nabi Sulaiman a.s. wafat, syaithan membisikkan pengikut beliau untuk menggali tempat di bawah singgasananya dan

menemukan ajaran-ajaran tentang sihir dan disebarluaskan w1tuk dipelajari oleh

orang banyak babkan sampai turun temurWl.

Sejarah pun mencatat bahwa sihir sudah ada sejak zaman sebelum Masehi. Bahkan lima ribu tahun sebelum Masehi, sihir sudah dimiliki oleh seseorang yang berkebangsaan Persia bernama Zoroaster. Pada zaman itu, sihir secara turw1

temurun digunakan oleh kaum bangsa Mesir kuno, mereka menjadikan kucing hi tam dan anjing untuk dijadikan pelengkap upacara untuk memperoleh sihir. 1

Di antara lemahnya keimanan dan ketakwaan yang menimpa kaum nmslim kebanyalcan saat ini adalah pemandangan keseharian yang sering dijumpai, seperti

1 Firmansyah Maulana H., A1eran1bah Dunia Ghaib Menurut Pandangan Agama lsla1n,

(10)

kaum muslim rela antri di mulut pintu tukang sihir, paranonnal, dukun, dan

mereka yang melayani penggunaanjasa mantera.2

Sesungguhnya hukum atau ketetapan Allah dalam berbagai pennasalahannya lebih banyak berkaitan erat dengan manfaat atau mudharntnya

(bahaya) sebagai akibat atas konsekuensinya. Jika temyata ada sesuatu yang lebih

banyal( mudharatnya daripada manfaatnya, atau tidak ada manfaatnya sama

sekali, maka barang atau objek itu harus dijauhi. Dan orang yang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan umsan (hukum) syara' diakui sebagai orang yang berdosa.

Dilihat dari sisi etika, profesi sihir hanya melahirkan baliaya belalca. Bahkan, kalaupun ada manfaatnya yakni menyembuhkan orang yang terkena

sihir, nanmn cara yang dilalcukan tetap menggunak<m jasa syaithan untuk

melawan dan bahkan membunuh orang yang telah menyihimya.3

Sedm1gkan dari sisi akidah, bahaya sihir sangat jelas. Sihir sangat

membaliayakan keutuhan dan kemumian akidah Islmn, yang menjadi sumber arah etika dan bentuk gerakan atau perilalrn insani secara urr1uni.

Sesungguhnya Islam menghukumi kafir bagi para ahli sihir. Demikian pula terhadap mereka yang membenm·kan sihir tersebut. Sejumlah besar ulama pun

cenderung untuk berpendapat demikian. Mereka menguatkan, bahwa orm1g-orang

2

Abdul Azhim al-Babistl1in, Pengobatan Sihir dengan Sihir, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2002, Cet. ke-1, h. 15

3

(11)

3

yang aktif mengoperasikan sihir itu kafir. Hanya seclikit saja yang berpenclapat bahwa ahli sihir itu hanya berclosa. Mereka juga mengklaim bahwa orang-orang yang yang suka pergi kepacla ahli sihir untuk meminta bantuannya aclalah berdosa. Menurnt pendapat pettama, seorang ahli sihir harus dibunuh sebagai hukuman baginya yang telah mencelakakan dan menyesa1kan manusia.4

Salah satu bahaya yang ditimbulkan sihir adalah dapat memisahkan orang-orang yang dahulu saling mencintai. Timbulnya kejahatan dan dendam kesumat di antara orang-orang yang sebelumnya saling mencintai, saling menyayangi di antara lea.rib kerabatnya, antara aya11 dan anaknya, dan antara seorang teman dengan temannya.

Syaithan mempergunakan sihir sebagai alat untuk memperdaya manusia. Maka syaithan pun akan menyurnh manusia untulc melakulcan usaha kebatilan tetapi dalam gambaran kebenaran. Cara yang telah dan masih digunakan syaithan aclalah dengan menghias kebatilan dengan kebenaran clalan1 menyesatkan manusia. Syaithan senantiasa menjaclikan manusia memanclang baik perbuatan batil dan memandang keji perbuatan yang benar, sehingga ia bisa menclorong mereka untuk mengerjakan kemungkaran-kemungkaran dan berpaling clari kebenaran. Seperti clikatakan syaithan kepada Allah dalam surat al-Hijr ayat 39-40:

4 Abdul Khaliq al-Athar, Meno/ak dan Membentengi Diri Dari Sihir, (Bandung: Pustaka

(12)

Artinya:

"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. "(Q.S Al-Hijr/ 15: 39-40).5

Sihir adalah kesepakatan atau perjanjian antara tukang sihir dan syaithan,

dengan syarat, tukang sihir harus melakukan perbnatan-perbuatan haram atau syirik, sebagai imbalan dari bantuan dan kepatuhan syaithan kepadanya. Karena jin atau syaitl1an tidak alrnn membantu tukang sihir tanpa imbalan. Semakin kufur tukang sihir, semakin patuh pula syaithan kepadimya dalam melaksanakan perintalmya. Sebaliknya, bila tukang sihir tidak mau melakukan perintall syaifuan,

yaitu melakukan perbuatan-perbuatan kufur maka syaifuan tidak akan melayaninya, bahkan membangkang terhadap perintahnya.6

Dari keterangan di atas, kiranya dapat dimengerti mengapa sihir dilarang untuk dipelajari dan diamalkan. Di samping sihir tersebut dipelajari untuk sekedar pengetalluan dan untuk membedakannya dari mu'jizat, ia juga bisa dipakai untuk

5

Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'an dan Tqftirnya, (Yot,>yakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, !990), Juz 14, h. 274

6

Wahid Abdus Salam Bali, !/mu Sihir dan Penangkalnya; Tinjauan al-Qur'an, Hadist dan

(13)

5

mengganggu orang lain atau membahayakan lingkungan atau masyarakat. Meski

suatu saat dapat mempertebal keimanan tetapi sangat m1mgkin merangsang untnk melakukan kejahatan dan perbuatan maksiat. Dengan sihir, syaithan mempergunakannya untnk memalingkan hati seseorang atau merusak dan

mengubah jasadnya sehingga seseorang dapat bercerai dari suaminya, sakit, dan sebagainya.7 Sihir mengubah kesehatan (sehat) menjadi sakit.8 Dan dengan sihir

dapat menimbulkan pengaruh pada badan, hati atau aka! orang yang terkena sihir. Berdasarkan asll111si di atas, maka pennasalahan sihir sangat menarik untnk

ditelaah mengingat fenomena yang te1jadi pada masyarakat modern saat ini. Oleh karena itu "Eksistensi Sihir Dalam Memlekonstrnksi Akiclah Muslim" adalah judul skripsi yang akan penulis angkat dalam penelitian ini.

B. Pembatasan clan Pernmusan Masalah 1. Pembatasan Masalal1

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memberikan batasan masalah dalam lingkup sebagai berikut:

a. Pembahasan mengenai sihir menumt perspektif akida11, penulis membatasi kepada te1jadinya sihir dalan1 kehidupan manusia.

b. Ada.pun dalam pendidikan Islam, penulis mernbatasi kepada dampak sihir terhadap akidah.

7

Van Hoeve, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT. lchtiar Baru, 1994), Jilid 4, h. 274

8

(14)

2. Perumusru1 Masalah

DengaJ1 pembatasan masalah seperti tersebut di atas, penulis merumuskaJ1

pemmsalahrumya sebagai berikut:

a. Bagaimrum cru·a sihir dalrun merusalc akidah muslim?

b. Bagaimana pengaruh sihir terhadap alcidah?

c. Bagaimrum cara menru1gkal daJ1 menanggulru1gi sihir?

C. Tujuan clan Manfaat Penelitian

BerdasarkaJ1 rumusru1 masalah ym1g ada, malca hal ym1g diharapka11 menjadi

tujnru1 dan kegi.m= dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui macrun-macrun sihir.

b. Untuk mengetalmi dampalc sihir terhadap akidal1 muslim.

c. Untuk mengetahui pm1dangan Al-Qur'ru1 daJ1 Ulama tentang sihir.

SedaJ1gkan mm1faat yru1g ingin dicapai adalah dihru·apkan penelitian m1

dapat memberikaJ1 kontribusi pemikiraJ1 tentang sihir, khususnya dalam dunia

pendidikaJ1 Islam, sehingga dapat meningkatkru1 kesadaran masyaralcat akan

(15)

7

D. Mctodologi Pcnclitian

1. Metode yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan, mempelajai.i dan menganalisis

data-data yang ada kaitannya dengan tema.

2. Tehnik penelitian yang digunakan dalai.n penulisan skripsi ini adalah tehnik book survey atau library research, yaitu penelitian dengan membaca literatur dan tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. Usaha ini dilakukan untuk memperoleh kerangka teori, pendapat-pendapat

yang dikemukakan oleh para ahli yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas.

3. Adapun tehnik penulisai.1 skrispi ini berpedoman pada buku "Pedomai.1 Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi UIN Jakarta", tahun 2002 M.

E. Sistematika Penulisan

Dalai.n penelitian ini penulis membagi pembahasannya dalai.n 5 (lima) bab,

(16)

Bab I. Pendahuluan. Memuat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II. Eksistensi Sihir. Bagian ini menjelaskan menge:nai pengertian sihir, sihir dalam sejarah, macarn-macarn sihir, jin dan hubungarmya dengan sihir. Bab III. Pandangan Islam Tentang Sihir. Yaitu membahas sihir dalarn pandangan

Al-Qur'an, perbedaan sihir dengan mu'jizat, dan karomah, serta hukum sihir menurut pandangan ularna.

Bah IV. Implikasi Sihir Terhadap Akidah Muslim. Berisi tentang hal-hal yang dapat mernsak akidal1, pengaruh sihir terhadap akidah dan kehidupan muslim, serta cara menangkal dan menanggulangi sihir.

(17)

A. Pengertian Sihir

BABU

EKSISTENSI SIHIR

1. Sihir Mcimrut Bahasa clan Istilah

Secara bahasa sihir adalah sesuatu yang lembut, halus dan samar.1 Sihir

juga diartikan perbuatan ajaib atau ilmu tentang cara pemakaian kekuatan ghaib. 2 Dalam Kamus Besar Bal1asa Indonesia disebutkan bahwa sihir mempunyai dua pengertian, yaitu sebagai suatu perbuatan yang ajaib -- yang dilalcukan dengan

pesona dan kekuatan ghaib - (guna-guna, mantra dan sebagainya) - dan ilmu tentang cara pemalcaian kekuatan ghaib. 3

Sedangkan menurut istilah umum, sihir adalah jampi-jampi dan tangkal-tangkal (penolak bala) yang dipergwmkan untuk memalingkan hati seseorang atau mengubah jasadnya, sehingga seseorang dapat bercerai-berai dari suaminya, sakit

dan sebagainya.4

1 Muhamad Rasyid Ridha,

Tefsir al-Manar, (Beirut: Dar al-Fikr, tth), Jilid l, h. 400

2

Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: Penerbit M2S, 1997), h. 562

3 DEPDIKBUD,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. ke-1,

h. 838

4 Van Hoeve,

(18)

2. Sihir Menurut Pamlimgan Ulama

Parn uiama mendefinisikan sihir seperti Al-Azharii dalam bukunya Wahid Abdus Salam Bali mengatakan, "Sihir adalah suatu pekerjaan untuk mendekati setan dan meminta pertolongan kepadanya." Menurutnya, pengertian asal dari sihir adalah mengalihkan sesuatu dari wujud yang sebeuamya kepada wujud yang lain. Ketika tukang sihir melihat yang batil dalam bentuk yang hak dan membayangkan sesuatu dalam bentuk yang bukan sebcnamya, berarti ia telah mcnyihimya dari wajalmya, yakni mengalihkannya.5

Abdul Khaliq al-Athar mendefinisikan sihir berarti menipu dan memalingkan seseorang dari arah hidupnya.6

Menurut pendapat Ibnu Qudamali, sihir adalah guna.-guna dan mantera serta ba.caan yang dibaca, atau ditulis, a1au dian1alka11. Bacaan tersebut akan mempunyai pengarnh ke dalan1 tubuh, hati atau aka! orang yang akan disihir. Menurutnya pula, di antara sihir ada yang dapat membimnh, menjadikan sakit, menyebabkan seseorang tidak dapat melak:ukan hubungan seksual dengan menceraik:an hubungan suami istri, membuat orang marali, atau menimbulk:an rasa cinta di antara dua orang. 7

5

Wahid Abdus Salam Bali, Ilmu Sihir dan Penangkalnya: Tinjauan Al-Qur'an, Hadist dan

Ulama, (Jakarta: Logos Publishing House, 1995), Cet. ke-3, h. 1

6 Abdul Khaliq al-Athar,

Menolak dan Membentengi Diri Dari Sihir, (Bandung: Pustaka

Hidayah, 1997), Cet. ke-1, h. 23

7

Fathi Yakan, Sihir dalam Pemahaman ls/am, (Jakarta: PT. Aritsa Bralunatyasa, 1995),

(19)

I I

B. Sihir dalam Sejarah

1. Sihir Pada Masa Nabi Musa a.s.

Para Nabi-nabi dan Rasul-rasul sebelum Nabi Mubamad SAW, seperti Nabi

Sulaiman dan Nabi Musa a.s. telah menghadapi orang··orang dan musub yang menggunakan ilmu sihir. Mereka menjadi perintang dan menmsuhi ajaran-ajru:an Nabi-nabi tersebut. Sebagai puncaknya adalah zaman Nabi Musa a.s. yang harus berhadapan dan adu kemahiran dengan ahli-ahli sihir. Antara mu'jizat dengan

ilmu sihir diadu dan diuji di tengah-tengah masyamkat, atau disaksikan oleh

masyarakat ramai. Tongkat Nabi Musa sebagai mu'jizat dari Tuban melawan ular-ularuya ahli sihir, dan kalahlah ilmu sihir. Mu'jizat Tuban yang menang. Kisah tersebut diabadikan dalam Al-Quran surat Al-A'rof ayat 115-122, yaitu:

Cl ,.. ,.. ,.. J "" ,,,

· l , ,

JI T'."'' ''1' . 1:,;:,, ' I T' , ' , ,,, :' \' ᄋセ QQ@ , ,, '1 I ,, ,

(.) 1.5" y4 ' ...,,.. J J .

r---

セ@ J"' \.>.-J r-11' )'·"" - -J <..Y"'-" セ@ J.T'-"

.... "' ,, y ,.. ,.. ,..

,.. .ft ,.. ,.. .... セ@ 0 ,,. ,.. ... JI. 2 セ@ ,..11 ,.. ,.. t:t-t

NPセ@

AスisGセ@

Jk!)

;fojl

セセ@

NPセ|ゥセ@

;:_.a.,ili

セiセセ@

QQセ@

セi@

<' ,/\_,,"

:v

I

J1f'\11)

Artinya:

(20)

nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka ke1jakan. (Q.S Al-A'rof/ 7: 115-118)8

2. Sihir Pada M:asa Nabi Sulaiman a.s.

Di dalam buku Fathi Yakan, disebutkan babwa Imam Al-Kalabi berkata:

Para syaithan menulis ihnu sihir melalui sekretaris Nabi Sulaiman (Ashif), lalu

mereka pendam di bawab ternpat salatnya Nabi Sulaiman, tetapi Nabi Sulaiman tidak rnerasakan hal itu, setelab Nabi Sulaiman wafat, mereka (syaithan) mengeluarkannya dan berkata kepada manusia: dengru1 cara inilab Nabi Sulaimru1 rnenguasai kalian maka pelajarilab oleh kalian. Pru·a ulama Bani lsrail berkata: Na 'udzu Billah kalau ini ilmu Sulaiman. Sedangkan masyarakat awam (yang

bodoh) berkata: Ini ilmu Sulaiman, mereka menerima ajarannya serta menolak

kitab-kitab Nabi mereka, san1pai Allab mengutus Nabi Mullarnad SAW dan menurunkru1 ayat yang menjelaskan alasan Nabi Sulaiman da!l lepas dari apa-apa

yoog ditudullkoo kepada Nabi Sulaiman,9 rnaka Allab berfirmoo:

<'! _,, iセ@ ,..._, ,,. -" ,:l ,- JI. _, ,,._,

p1 ;:_,,.031 0

セ@

1_,fa

セNエ[ZZjQ@

;}:Jj 0L..;G ::,OS-Cj

( ' • "1' : '

I

0 _;.,JI)

• Hamka, Tqfair Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Paujirnas, 1985), Juz IX, h. 32-33

9

(21)

13

Artinya:

"Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaithan-syaithan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). 10

Ibnu Ishaq bercerita: Setelah Nabi Sulaiman disebut dalam al-Qur'an, orang-orang Y almdi Madinah berkata: Apakah kalian tidak heran pada Muhamad yang menyangka putra Daud adalah Nabi? Demi Allah, Sulaiman tidak lain kecuali tukang sihir, maka turunlah ayat di atas.11

3. Sibir Pada Masa Nabi Mubamad SAW

Dernikian pula dalam perjuangan Nabi Muharnad SAW. Orang-orang yang memusuhinya menggunakan ilnm sihir agar supaya Nabi bisa gila dan rnendapat celaka. Tetapi Nabi Muhamad SAW mendapat pertolcingan drui Allah SWT. Akhimya semua ilmu sihir yang telah dihantamkan kepada Nabi Muhamad SAW sia-sia belaka.

Ada sebual1 hadits shahih yang dirawikan oleh Imam Bukhrui dan Muslim yang menceritakan bahwa Nabi Muhamad SAW terkena sihir. Hadits tersebut berasal dari 'Aisyah r.a. Menurut 'Aisyah Nabi Muhamad SAW pemah disihir oleh seorang Y ahudi dari Bani Zuraiq bemama Labid bin A'sham.12

Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'an dan Tafeirnya, (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1990), Juz II, h. 182

11

Jamaluddin Ahdurrahman, Zadu al-Masiir

Ji

'Ilmi at-Tqfsir, (Daar al-Filer, 1987), Juz J,

h. 120

12 Muhamad Hahibullah Al-Jakani,

(22)

.,,, $ ,., .I\ :ii ' jl ,, ,,. A. ,..,,.

0--

,,..

セI@

セS@

セ@

,,

.&1

セ@

.&1

,...

jセI@

セセZセju@

\.P

.&1

セI@

,...

a;s\.£:-y

,..

セ@ ,, A e > , .J. ,..,, ,., ..-o ,.. , . - J , . .

:

(..'

セ@

'I

I' -

.illl

J'' , .

LS

セL@

, ' 'J/I ''.'

:'W

4.\ ャセ@

-"" ·'

, -j ,.. - <Ill セ@ ,.. r ' _) <.) (.5"""'" セ@,.. ,y. ,.. '- - <Y-.J.J

..

(.S"! ,..

,.. ,.. ,, .... ,, ,.. ,, ,.. ,, ,, ,, ,.. ,.. jl 0 4 ,,. J'.,,,

;.3

.'1.Q

ZZNNQセ@

:,1

iY-

ZZNNQセ@

01.S

QセQ@

J::-

,4J.;._;

t:.3

セZ[MゥQ@

セ@

m

41

セ@

p ,p ,, ,.. ,,.

"' o.

''° ....

·-1'1 t .... 0: 0 ᄋエZGZセNLLNi@ -;. I セi|G|@ 0 BBGᄋセi@ :',,-:_ ,.... J,, I; .,; セ@ 1-:.,..,.. t':.' ⦅LNL[LNNNNNNセ@ 0 0

1 <W - セ@ - ...,, -<..$' .::. <Ill <.) <.:.> J"" ... <\!; .... u : - "' \'"' 1.Y.)j ...,,:. 4,;N ,,,. ..l..:P

<?

.... ,.. .... ,.. ,.. ,, ,, .... ,..

,,. .... ,.,, ,, ,. 0 2 , , .. ,,,.. ,, , セ@

ljNセQ@

Jw ;:,;;.-

J セ@ セ@

\113

:.r1)

セ@ QセNNgMQ@ '1:"9 0-y,>.)

:;l.fi

,, .... ,.. ,,. ,,. ,,

,,. 0 ,.. ,, ,., ,..,,, ,,. / 0 ,.. ,,,.. ,,

, '''I セG@

:'W JI$

«tk

'.,

·Jl.9 , GGlセ@ ·Jl-· セ@ 1:_•11 , , , ,, l

. セ@,, :I Lr! ,.. • . .)"' . • y セ@ . la . <.)""" J'

E"'.)

'4'-...,..,

,.. ... ,..,.. ,,

セ[N@

;;.13

:Jii

Nェセ@

セLNャ「@

セS@

。「セI@

NォセN@

セZjゥZ[セセセ@

;'.sf

:Jii

»' ,,. セセ@ ,,. <I ,,. セG@

,, ill ,.. A ,;; , .J. ,,,,. ,.. .,. o ,, ,..

TNOセi@

d

U"\S

セ@ セS@

セ@

.&1

,fa

.illl

jセNZN@

.. )

\ft\J\.;

NオャSセセ@

f!

セ@

Jl.9

,,,,. .... f,iJ ,.. ,,.. ,. ,, ,., ,..

;):I <"' ,.. 0 .J. ,.. .... ,..,, ,,,,. ,,.. ... ... ....

ZNイNSセ@

セ@

[ヲェセ@

0\5'" '_,1 ... G-J1

セl\j@

\ft

.,L.

0\5'" a;;\.£:-

セ@

:Jw

"'w

,.. ,.. ,,. ....

"'-'J c ,.. J. ,.. .I\ ,.. ,.. ,.. ,.. ,,.._,,. ' J o.11 ,,

)yl

01

Q

セ@

.&r)

1.£:-:Jj

Jli

セセ@

;..;:.1

J\.;I .ilil

jセI@ セ@ ZセjN[@

,_;i,('7.11

.... ,,. ,.. ... ,,. ,,

H」NsIセi@

olJJ)

Nセjェ@

セセ@

;ti

iセ@ セL⦅LNgi@

ifa.

,,. ,.. ,..

..

,..

Artinya:

"Dari 'Aisyah r.a ia berkata: Rasulullah SAW terkena sihirnya seorang laki-laki dari Bani Zuraiq bernama Labid bin 'Ashom, sehingga Rasulullah SAW terbayang-bayang seakan-akan beliau sedang melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Sampai pada suatu hari atau suatu ma/am beliau sedang berada disisiku, beliau berdoa, kemudian beliau berkata: "Hai 'Aisyah, adakah kamu merasa bahwa sesungguhnya Allah memberikan fatwa kepadaku tentang sesuatu yang aku memberikan fatwa mengenainya. Sepertinya ada dua orang laki-laki datang kepadaku, seorang dari mereka duduk di dekat kepalaku, dan satunya lagi duduk dekat kakiku. Yang satunya berkata kepada kawannya: "sakit apa laki-laki ini?" kawannya menjawab: "dia sedang diobati". Dia bertanya: "siapa yang mengobatinya?" kawannya menjawab: "Labid bin 'Ashom". Dia bertanya:

(23)

kepala-15

kepala syetan". Aku berkata:

"Ya

Rasulullah bolehkah aku membasminya?" beliau bersabda: "Sekarang Allah telah memberikan kesehatan kepadaku. Aku tidak suka membuat kerugian kepada manusia di tempat itu. Akhirnya beliau hanya menyuruh untuk mengubur sumur tersebut. (HR Bukhori)13

Hal ini adalah suatu bukti bahwa sebelum dan di zaman Nabi Mnhamad SAW atau sejak Islam mulai berkembaug, ilmu sihir telah menjadi kenyataan ada

di dalam masyarakat. Di antaranya larangan-larangan ilmu sihir, dan sinyalemen

AlQur'an terhadap ilmu sihir yang konon didakwakan ada pada zaman Harut -Marut (?), doa agar kita dilindungi Tnhan dari bisikan syruithan dan dari gangguan ilmu yang dibisikan ahli sihir, semua itu mennnjukkan bahwa ilnm sihir telah ada dan meluas di zaman Rasul masih hidnp.14

4. Siliir di Indonesia

Sementara di Indonesia, sihir dan sejenisnya berkembang menjadi turun

temurun. Di pulau Jawa banyak sekali keyakinan-keyakinan tentang hal-hal ghaib. Di satu pulau saja bennacam-macam cara melakukan santet dan tennng. Di Jawa Tengah misalnya, terkenal dengan kepercayaan terlliadap adanya roh Nyai Roro Kidul, sebagai pengauasa laut Selatan (Samudera Indonesia). Di Jawa Tengah sisi Utara terkenal dengan kepercayaan te:rhadap ku.tukan roh.

13

Achmad Sunarto, Shahih Bukhari (Terj), (Semarang: CV. Asy-Syifu', 1993), jilid 7, h. 529

14

(24)

Sesungguhnya di setiap daerah terdapat kepercayaan terhadap roh-roh jahat ini. Namun golongan yang demikian ini termasuk minoritas dan terselubung.15

Masyarakat Indonesia percaya adanya roh-roh yang menghuni suatu tempat, yakni roh-roh ghaib. Kepercayaan ini karena peninggalan di zaman Animisme

dan Dinamisme. Kendati di negara ini sudah dipengaruhi agama Islam maupun Kristen yang sangat bertentangan dengan pelajaran Animisme dan Dinamisme tersebut. Namun sisa-sisanya masih melekat di hati orang-orang awam terhadap

aganm. Kepercayaan roh-roh di berbagai daerah bemiac:am-macam sebutan dan namanya. Di Aceh terkenal dengan sebutan 'Bumng Pi tu', burung pitu ini adalah roh ghaib yang sewaktu-waktu bisa mencelakal(an orang (menll!Ut mereka yang meyakini). Di Sangir Talaud dikenal dengan sebutan 'Kabanasa', dan Iain

sebagainya. Tentu saja di setiap daerah rnasih ada orang yang mempelajari ilmu

sihir dan tenung dengan mendatangkan roh-roh. 16

15

Fatchur Rahman, Rahasia Kehidupan Jin, (Gresik: Putra Pelajar, 1999), Cet. ke-1, h. 123-124

(25)

17

C. Macam-macam Sihir

Sihir sangat beragam sekali, sehingga sulit tmtuk menentukan dengan pasti macam-macam sihir itu.

Abu Abdullah Ar-Razy mengatakan bal1wa sihir secara umum atau dalam

pengertian bahasa dan istilah terbagi delapan, yaitu 17:

1. Sihir Kaldani dan Ksydani, yaitu sihir yarig berasal dari bangsa kaldaniyyin dan Ksydaniyyin yang pada masany mereka menyembah bintang-bintang atau tujuh planet yang beredar. Mereka meyakini bahwa bintang yang tujuh tersebut adalah para pengatur alam, di mana mereka dapat mendtangkan kebaikan tau keburukan. Kepada bangsa Kaldani

dan Ksydani inilah Allah SWT menguius Nabi Ibrahim a.s di mana

Ibrahim telah membatalkan sihir mereka.

2. Sihir bayangan (wahm) dan jiwa yang kuat (an-nafs al-qowiyyah) atau sihir mata. Bayangan atau keraguan mampu mempengarnhi orang lain,

dan kadang kala ada orang yang mampu berjalan di atas kayu kecil yang terletak di atas tanah, nan1un ia tidalc mampu berjalan di atas kayu yang

terletak di atas air. Sebagian dokter juga melarallig seseorang yang sering keluar darah dari hidungnya untuk melihat benda-benda yang berwama

merah, dan melarang orang yang sering pingsan pada benda-benda yang mempunyai kilatan kuat atau puteran, ha! itu tidak lain hanyalah karena

17

Wahid Abdussalam Bali, Sihir, Keampuhan Al-Quran dalam Membentengi Diri dari

Pengarnh Sihir dan Terapi Pengobatannya Pada Penderita Akibat Sihir, (Jakarta: CV. Cendekia

(26)

jiwa manusia mempunyai tabiat untuk tuuduk pada bayangan atau keraguan dirinya.

3. Meminta pertolongan jin. Jin terbagi dua, jiu yang mukmiu dan jin yang kafir atau yang disebut setan. Para abli dan mereka yang sudab berpengalaman mengakui bahwa kontak dengan roh dapat dilakukan dengan mudab, yaitu melalui mantera-mantera dan asap. Hal ini dinamakan ajimat dan kerja paksa.

4. Sihir bayangan, kelihatan mata atau sulap. Sihir ini berangkat dari suatu kenyataan babwa mata kadangkala salab lihat atau terfokus pada ha! lain. Sering dijumpai babwa seorang abli suilap yang lihai mampu memperlihatkan suatu ha! yang ュ・ュオォセュ@ penonton dengan memfokuskan penglihatan mereka pada dirinya, sehingga apabila mereka selesai memperhatikan hal tersebut, penyulap tersebut mengerjakan ha! lain dengan sangat cepat dan pada saat itu ia akan memperlihatkan suatu ha! yang tidak mereka saingka Atraksi semacam ini membuat para penonton berdecak kabrum.

(27)

19

alam. Sebagian ahli mengatakan bahwa para p1:nyihir Fir' aun memakai

air raksa untuk mengelabuhi musa a.s.18

6. Sihir dengan memakai ramuan khusus pada makanan atau minyak. Sihir semacam ini tidak perlu diperdebatkan lagi keberadaannya karena beberapa zat khusus seperti magnet dapat melakukan hal-hal aneh yang tidak dapat ditangkap oleh panci1 indera.

7. Sihir gantungan hati atau mempengaruhi hati. Yaitu dengan cara

mengaku mengenal orang besar dan jin yang patuh kepadanya serta melaksanakan apa yang diperintahnya. Jika yang mendengarkannya

adalah orang-orang yang lemah akalnya, ia ak:m meyakini bal1wa apa yang dikatakannya adalah benar, sehingga hatinya tertarik kepadanya. 8. Sihir dengan cara menumbuhkan permusuhan atau persahabatan. Sihir

jenis ini dilakuk:an dengan cara lembut dan rahasia, sehingga

orang-orang akan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Sihir seperti ini dinamakan dengan sihir adu domba.19

18 Ibid,

h. 51

19

(28)

Sebagian filosof menolak eksistensi jin tetapi sebagian ada juga yang mengakui keberadaan mereka. Mereka menyebut bangsa jin sebagai arwah "Sufliyah" (arwah yang rendah). Walaupun ada perbedaan pendapat mengenai eksistensi jin, namun keberadaan jin tetap diakni secara faktual, ha! tersebut sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur' an yang berbunyi:

Artinya:

"Dan ingatlah ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan al-Qur 'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya) ". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaummnya untuk memberi peringatan. "(Al-Ahqaf7 46: 29)22

Musthafa Helmy mengutip pendapat Majdi Muhan1ad Asy-Syahawi dalam buku Cara Islam Mengobati Sihir dan Gangguan Jin, d!isebutkan ada beberapa istilah tentang jin. Pertama, jin yang tinggal bersama manusia, disebut Amir. Kedua, jin yang suka mengganggu anak-anak, disebut Arwah. Ketiga, jin yang suka berbuat jahat., disebut Syaithan. Keempat, jin yang lebih jahat., disebut Marid. Kelima, jin yang lebih jahat lagi, disebut lfrit. 23

22

Zainuddin Hamidy dan Facbruddin HS, Taftir Qur 'an Lengkap 30 Juz, (Jakarta: Widjaya, l 99 l ), Cet. ke-4, h. 743

23

(29)

22

Menurut Syekh Dr. Umar Sulaiman Al-Asqar, seornng ulama pakar jin dari

Arab Saudi, jin adalah makhluk halus yang memiliki potensi dan keajaiban yang tidak dimiliki oleh maldlluk lain. Jin bisa bergerak cepat, berpindah dari satu

tempat ke tempat yang lain yang jaul1 dalam sekejap, dapat membawa manusia terbang di angkasa, bahkan mampu menyusup ke dalam tubul1 manusia, binatang, pepohonan, dan sebagainya. 24

2. Jin dan Hub1rngam1ya dcngan Sihir

Setan mempeq,'llnakan sihir sebagai alat untuk memperdaya manusia. Maka

[image:29.595.79.489.197.618.2]

setan pUll akan menyurul1 manusia untulc melakukan usaha kebatilan tetapi dalam gambaran kebenaran. Cara yang telah dan rnasih digunakan setan adalah dengan

menghias kebatilan dengan kebenaran dalan1 menyesatkan rnanusia. Setan senantiasa rnenjadikan rnanusia mernandang baik perbuatan batil dan rnemandang keji perbuatan yang benar, sehingga ia bisa mendorong mereka untuk mengerjakan kemungkaran-kemUllgkarau dan berpaling dari kebenaran. Seperti dikatakan setan kepada Allah dalam surat al-Hijr ayat 39-40:

;p ,.. ,.. Q セN@ ,.. Q ,. /. ·" JI 0 ,,,. .... ,,.

:!.bt.;.. 111

,. ,.

NセQ@

,..

r

・セAyNZjI@

.... _,

j^セ@

\11

J

,.

セ@

[ZZLセIGセ@

セセイ@

,

セ@

,..

ZZLNNセ@

JL;

, '

(t. -i'I : \ 0

I

_r-d-1)

Nセiイ@

ウセZ@

24

Umar Sulaeinan Al-Asqar, Dunia Perdukunan; Tenung, Sihir, Santet, Paranor111al,

(30)

Artinya:

"Jblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau lelah memutuskan bahwa aka sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aka akan menyesatkan mereka semuanya kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. "(Q.S Al-Hijr/ 15: 39-40).25

Dalam sihir yang terpenting di dalamnya terdapat hubungan yang sangat

erat antara jin dan setan. Sihir adalah kesepakatan atau perjanjian antara tukang silrir dan setan, dengan syarat, tukang silrir harus melakukan perbuatan-perbuatan

haram atau syirik, sebagai imbalan dari bantuan dan kepatuhan setan kepadanya. Karena jin atau setan tak akan membantu tukimg sihir tanpa irnbalan. Sernakin kufur tukang silrir, sernakin patuh pula setan kepadanya dalam melaksanakan perintahnya. Sebaliknya, bila tukang sihir tidak mau me!akukan perintah setan,

yaitu melakukan perbuatan-perbuatan kufur maka setlm tidak akan melayaninya, babkan rnembimgkang terhadap perintahnya.26

25

Universitas Islam Indonesia, Op.cit., Juz 14, h. 274

26

(31)

25

mempelajari dari kedua malaikat itu apa - yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seomng suami dengan istrinya. Sedangkan mereka ahli sihir itu tidak akan mampu memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka hanyalah mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada diri mereka sendiri dan tidaknya yang memberi mmifaat. Sedangkan mereka sungguh telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, liadalah baginya keunlungan di akherat, dan amat jahatlah perbuatan mereka merljual diri mereka dengan sihir, sekiranya mereka mengetahui." (QS. Al-Baqara1112: 102)2

2. Surat Ymms ayat 181-182:

セ@

セセ@

:11

01

セiゥセZセZN@

2"1

01

セQ@

"-!

セセセ@

_;,, _;.

jti

QセヲイZゥゥ@

... / ,.,. ,.. ,,,,, ...

. 0;

セQ@

,..

'i.

,,

j

セI@ NオエZNQUセ@

,.,.,.,

;J;.J1

1h1

セェ@

ZZイNセQ@

/ ,,. ,..

(A'\"-A\ :\ •

/cf>y,.)

Artinya:

"Maka setelah para penyihir itu melemparkan tongkat mereka, Musa berkata, "Apa yang kamu lakulcan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kebatilannya, sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengkokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun hal yang demikian tidak disenangi a/eh orang-orang yang suka berbuat kejahatan." (QS:. Yunus/ 10: 81-82)3

2

Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'an dan Tqfaimya, (Yogyakarta: PT. Dana Balcti Wakaf, 1990), Juz l, h. 182

3

(32)

3. Surat Toha ayat 67-69:

o,.- ,.. ,.. 0 ,.. ,, ,.. o.JI a ,,,,.. 0 ,..,,

JG

,..

Jij

,, .JJ:-\11

セ|@

&! セGZj@

,..

89 ._;,,, ;.

¥

,,

4-AS

,..,,.

J

,..

セIセ@

,.. JI ,.. 0 ,.. ,.. ,.. / 0

.Ji,,;;_

?w1

セGZjェ@

_r-G

セ@

1;_:"' 1.:J'!

Qセg@ セ@ セ@

,, ,..

"',,

/ ,.. ,..

("1'1-"\V :'\' ./4)

Artinya:

"Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata, "Janganlah kamu takut wahai Musa, sesungguhnya kamulah yang lebih unggul dan tinggi. Dan lemparkanlah apa yang ada ditanganmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir belaka. Dan tukang sihir itu tidak akan menang dari mana pun ia datang". (QS. Thaha/ 20: 67-69)4

4. Surat Al-A'rofayat 117-122:

J. 0 ,,,. ,.. ft 2 ,.. 0 ,.. ,.. Q,: 0 ,.. ,, it

セi@

toJ-9

NPセ|ゥg@

セセiセセ@

Aャセ@

セ|@

0i

セェN@

jセ@

t.:,;;.)1j

J. '"' ot ,,,.. ,.. ,.. .JI ,.. ,, ,..

ッセi@

セiI@

.::.r-fL.>

1;i,u1::,

セセセ@

iセ@

.0_,i:.;.; ly'IS'

G

セェ@

,, ... ,, 0 I! ,.. ,, " ,,

.0

jセu^ェ@

セ@

j.

ケセ@

.0,..JWI

Yfl

cャセ@

l)t;

NセNNQN^NMg@

,.. ,.. ,.. ,..

(\'I'\'-\ \V :V /Jl_r\11)

Artinya:

"Dan Kami wahyukan kepada Musa, "Lemparkanlah tongkatmu!" Lalu sekonyong-konyong ular itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka, mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta-merta menundukkan diri dengan bersujud (pada Tuannya Aiusa). Mereka berkata, "Kami

4

(33)

27

beriman kepada Tuhan semesla alam. yaitu Tuhan Musa dan Harun. "

(QS. al-A'raf/ 7: 117-122)5

5. Surat Al-Falaq ayat 1-5:

"' ,,. ,, ,,. '1},, 9,, ,,,,.o ,,, J

J"

0 J

'_;;,

0--)

Mセj@

ャセャ@

,,.

,_;....li-

セ@

0--)

セ@

セ@ セ@

0--

.JLl.)1

ケセ@

セセi@

Ji

,;; ,,. ,, ,,. ,,. ,,

,,. ' ,,. 0 .,, "'

(<>-\ ;;./

JLl.)1)

_:.c...;_

1:,1...t..v.G-

'? 0--)

.

..L&ll

cs', .

..•

セi|@

,, ,:; ,, ,,. ,,. ,,. ,,

Artinya:

"Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita yang menghembus pada buhul-buhul tali, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. " (QS. al-Falaq/ 30: 1-:5) 6

Muhamad Abduh mengatakan secara ringkas mengenai sebab turunnya smat

Al-Falaq: tentang ayat ini banyak sekali hadits-hadits yang menceritakan bahwa

Nabi Muhamad SAW pema11 disihir oleh Labid bin A'sam, sehingga sihir

tersebut mempengaruhi Nabi, ha! itu menyebabkan Nabi tidalc mengerti apa yang

dilakukannya sendiri. Nabi sealcan-alcan berbuat sesuatu tdapi pada kenyataannya

tidalc. Kemudian Alla11 memberitalrnkan kepada beliau mengenai ha! tersebut,

akhimya benda yang dipakai untuk menyihir Nabi Muhmnad SAW dikeluarkan

5 Hamka, Taftir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985), Juz 9, h. 33

6

(34)

dari sumur. Setelah itu, sembuhlah Nabi Muhamad dari pengaruh sihir tersebut,

kemudian turunlah surat ini. 7

Wahid Abdus Salam Bali mengutip pendapat Imam Al-Qurthubi, "Dan dari kejahatan wanita-wanita yang menghembus pada buhul-buhul tali, " (QS. Al-Falaq: 5) adalah dimaksudkan bagi para wanita penyihir yang menghembus pada ikatan benang ketika mereka membaca mantra-mantra dengannya."8 Kemudian Al-Hafiz Ibn Katsir berkata dalam tafsir Qurtubhi, "Fim1an Allah yang berbunyi, 'Dan dari kejahatan wanita-wanita yang menghembus pada buhul-buhul tali',

adalah dimaksudkan untuk semua tukang sihir, sebagairnana yang dikatakan oleh

Mujahid, 'Ikrimah, al-Hasan, Qatadah, dan adh-Dhahhalc."9 Sedangkan Ibn Jarir ath-Thabari berpendapat tentang ayat tersebut, "Y aitu dari kejahatan pam penyihir perempuan yang menghembus pada ikatan benang ketika mereka membaca mantra-mantra." Al-Qasimi menyatakan bahwa pendapat yang seperti ini juga dikatakan oleh para al1li takwil. 10

Ringkasnya, ayat-ayat yang rnenyebut tentang sihir dan para a11li sihir

sangat banyak dalam al-Qur' an, hal ini dapat diketahui olleh kaum awan1, apalagi oleh kalangan pelajar.

7

Ahmad Musthafa al-Maraghi, Te1jemah Taftir a/-Maraghi, (Semarang: Toha Putra, 1998), Cet. ke-2, Juz 30, h. 469

8

WahidAbdus Salam Bali, Op.cit., h. 31-32

9

Abdullah Muhamad bin Ahmad al-Ansori, Taftir al-Qurthubi, (Beimt: Dar al-Fikr, tth), Jilid 20, h. 257

10

(35)

29

B. Perbedaan Sihir, Mu'jizat, dan Karomah

Kajian mendalam tentang perbedaan sihir, mu'jizat, dan karomah ini akan lebih menampakkan hakekat sihir. Banyak sekali manusia sekarang ini mencampur adukkan antara sihir, mu'jizat, dan karomah. Di bawah ini akan dijelaskan perbedaan antara sihir, mu'jizat dan karomah, yaitu:

1. Sihir

Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa sihir memiliki pengertian yaitu

semacam cam pengelabuhan dan penipuan, di antaranya ada yang menggunakan

'azimat, mantera, simpul-simpul tali dan tiupan-tiupan mulut. Sihir dikategorikan syirik karena di dalamnya terdapat permohonan bantuan kepada selain Allah SWT, baik kepadajin, syaithan, planet, dan lain-lain.

Rasulullah SAW bersabda:

,, :ii ,.. -.\ SJ ' J. ,,. ,, ,, ,, " ,, ,,.

セ[[N@

ZセI@

セ@

.\Ji\

セ@

.\JJI

jセj@

Jli ,Jli

セG@

.\Ji\

セj@

o;.;

:s.1

セ@

,.. ,.. ,, ,..

,.. ,.. 'JI ,,, a; ,, ,,,, ,,.,, ,, ,,; ,, J. セ@ i)

,Ll\

I<'

D -..

QZセ@

•. --

:!.j'°·

l . -· -- - . -- -- . . .

!''.. ᄋセ@ - w. -- '

• -セ@ <Y ) - ,_,,.,,.., 0"') ' '

?

セ@ セ@ ,y>) u""°'"" セ@ セ@ c:...,;.; セ@ o..l..ii.£;

(l>WI

olJJ)

Artinya:

"Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang membuat buhul tali, kemudian menghembusinya dengan tiupan, maka ia telah menyihir, dan siapa yang menyihir, maka ia telah menjadi musyrik, dan siapa yang menggantungkan sesuatu, maka ia akan diserahkan kepadanya (untuk menolong atau menjadi tempat bergantungnya. " (HR. Nasa'i).11

11

(36)

2. Mu'.iizat

Mu'jizat secara etimologis berasal dari kata 'Ajz (lemah). Kata ini sebagai lawan dari kata qudrah (lrnasa). Atas dasar itu, maka kata mu'jizat ialah sesuatu yang melemahkan (mu'iz) terhadap kekuasaan makhluk untuk membuat atau membuktikan sesuatu.12

Sedangkan mu'jizat menurut terminologis, ialah sesuatu yang luar biasa disertai penentangan, yakni pengakuan sebagai rasul atau pengemban risalah, dan tidak ada makhluk yang dapat meniru atau membuat ha! yang sama.13

Mengenai definisi mu'jizat tersebut, As-Sa'd berpendapat, 'mu'jizat ialah sesuatu yang tampak berbeda dengan kebiasaan yang diakui oleh orang yang mengaku sebagai Nabi atau Rasul ketika menentang orang-orang yang mengingkarinya atau menentangnya. Dibuktikan bal1wa orang-orang yang menentang itu tidak mampu menjawab tantangan Nabi atau Rasul tersebut.14

Konsekuensi logis dari definisi di atas adalal1, mu'jiizat mesti berupa barang yang rasional atau berwujud materi, seperti mu'jizat tongkat Nabi Musa a.s., atau berupa perkataan dan perbuatan, perintah atau larangan. Dan perkataan atau perbuatan tersebut mesti hanya dari Allah SWT, bukan dari yang selain-Nya. Tanda yang berupa perkataan atau perbuatan itu dimalcsudkan untuk membenarkan orang yang mengaku sebagai Nabi atau Rasul, disertai tantangan.

12

Abdul Khaliq Al-Athar, Meno/ak dan Membentengi Diri Dari Sihir, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1996), Cet. ke-1, h. 193

13 Ibid

14

(37)

31

Kebenaran itu terbukti ketika tidak ada manusia biasa yang mampu membuktikan hal sepe1ti itu, serta tidak berdaya untuk menandinginya. Bagaimana yang

didatangkan atau dibawa oleh salah seorang di antara mereka, misalnya berupa Al-Qur'an, tongkat, dan lain-lain.15

3. Karomah

Al-Karomah merupakan isim (kata benda) dari

fl

'ii (kata kerja) karuma -ra 'nya didhamahkan. Sedang jama dari karomah adalah keramat. Makna karomah

ialah kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-harnba-Nya berupa

berbagai pernberian, karunia, rahmat dan sebagainya.

Sedang karomah yang bersifat mmun ialah kemuliaan atau kamnia yang diberikan Allah SWT kepada anak Adam a.s. sebagaimana diisyaratkan oleh firm an Allah:

v(kll ::;

セqェェェ@

_rj1j

セ|@

t,/,

;J.\SL:;_j

イセiセ@

セ@

8.:,$'

J..ilj

(Y • : \ V

ヲセャヲBGゥ⦅iI@

セ@

GJ;.

Nセ@

pS

L.fa

セセj@

,

,

,

Artinya:

"Dan sungguh Kami telah memuliakan anak-anak Adam dan Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhlukyang telah Kami ciptakan. (Q.S. Al-Isra'/ 17: 70)16

15

Ibid., h. 195

16

(38)

Sedangkan karomah dalam arti khusus, yang merupakan karomah yang paling utama adalah kemuliaan atau keutamaan yang diberikan Allah SWT kepada sebagian hamba-Nya. Hal itu dapat berupa hidayah yang menunjuk

mereka untuk menjadi mukmin, dan memberinya taufik, yaitu kemampuan untuk beramal dan mentaati Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya Jiwa yang isliqomah (tegak) dalam mempertahankan keimanan dan ketaatan ini merupakan keran1at (karomah) yang

I. 17

pa mgagnng.

Jadi, karomah atau 'kemuliaan' itu seperti mu'jizat karena keduanya sama-sama luar biasa. Hanya mu'jizat disertai penentangan dan pengakuan kenabian. Dan ciri itu merupakan kebalikan (tidak ada pada) karomah.

C. Hulrnm Sihir Mermrut Ulama

1. Pendapat Imam Malik Rahimalmllalt

Tukang sihir yang mengerjakan sihir, sementara orang lainnya tidak mengerjakan adalah seperti orang yang disebutkan di dalam Qur'an surat Al-Baqarah ayat 102, yang artinya, "Demi sesunguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah

17 Abdul Khaliq al-Athar,

(39)

33

baginya keuntungan di akherat ... (Q.S Al-Baqarah/2: 102). Maka memmit Imam

Malik hams dibunuh apabila dia sendiri mengerjakannya.18

2. Pendapat Ibnu Qudamah Rahimahulla!I

Hukuman tukang sihir ialah dibunuh. Pendapat ini juga diriwayatkan oleh

dari para sahabat Rasulullah SAW, seperti Umar, Utsman bin 'Affan, Ibnu Umar,

Hafshah, Jundab bin Abdullah, Jundab bin Ka'ab, Qais bin Sa'ad, Umar bin Abdul Aziz, Abu Hanifah dan imam Malik.

Artinya:

"Dari Hafsah r.a. mengatakan bahwa ia diperintahkan membunuh budak

wanita yang menyihirnya, kemudian ia membunuhnya. (HR Bukhari)19

3. Pendapat Ibnu Mundzir Rahimalmllali

Apabila seseorang mengaku bahwa ia telah menyihir dengan menggunakan

ucapan atau mantera kufur, maka ia harus dihukurn ibunuh apabila ia tidak bertaubat. Demikian juga hukunmya apabila terdapat saksi-saksi atau bukti-bukti

18

Abdul Ghaffar, Tafiir ibn Katsir (te1j), (Bogor: Pustaka Iman Asy-Syafi'i, 2001), Cet.ke-1, h. 208

(40)

tentang perbuatan sepe1ii itu di mana para saksi menyatakan adanya ucapan

mantera kekufuran.

Apabila si tukang sihir tidak menggunakan ueapan mantera kufur, maka ia

tidak boleh dibunuh, sedangkan apabila sihir tersebut menyebabkan orang yang terkena sihir melakukan suatu kejahatan yang mengharuskan hukum qishash,

maka si penyihir hams dikenakan hukum qishash. Pula apabila dilakukan secara sengaja, akan tetapi apabila ia bersifat pembunuhan tidak sengaja, maka wajib membayar denda diyat.20

4. Pendapat Al-Qmilmbi rahimalmllah

Para ahli fiqh berbeda pendapat tentang hukum tukang sihir muslim dzimmi. Imam Malik berpendapat bahwa seorang muslim apabila mensihir sendiri dengan

suatu ucapan yang berwujud kekufuran maka ia dibunuh, tidak diminta taubatnya, dan taubatnya tidak diterima karena ia adalah perkara yang dilakukan dengan senang hati seperti halnya orang zindiq dan berzina. Allah pun menamakan sihir

dengan kekafiran sesuai finnan Allal1 yang artinya, " .... Sedang keduanya tidak mengqjarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan, 'Sesungguhnya

kami hanya cobaan (bagimu), sebab itujanganlah kamu x4fir (Q.S Al-Baqarah/2: 102).

20

(41)

35

Ini adalah pendapat Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur., Ishaq, Syafe'i, dan Abu Hanifah, sedangkan Imam AI-Qurthubi membenarkannya (mengikutinya).21

6. Pcndapat Ibnn Katsir rahimahullah

Dari finnan Allah SWT, "Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa niscaya mereka akan mendapat pahala, dan sesungguhnyapahala disisi

Allah adalah lebih baik sekiranya mereka mengetahui". (QS Al-Baqarah: 103).

Pula dari hadits yang diriwayatkan oleh imam Syafi'i dan Ahmad, mereka

berkata: "Sufyan ibn 'Uyainah berkata dari 'Amru ibn Dinar bahwa ia mendengar Bajlah ibn 'Abdah berkata, "Khalifah Umar ibn al-Khatab memutuskan hukurn

bunuh atas setiap tukang sihir Iaki-laki dan perempuan, kemudian kami membunuh tiga orang tukang sihir." Hadis ini diriwayafkan oleh Imam Bukhori dalam kitab shahihnya.22

Demikian pula Ibnu katsir mengutip hadist shahih lain yang menyatakan

urnmul mukminin Hafsah disihir oleh seorang wanita. sahaya, maka ia pun

dihukurn bunuh. lmam Ahmad ibn Hanbaljuga berkata, "tiga orang sahabat Nabi SAW menyatakan hukurnan bunuh terhadap para penyihir ..

Maka atas dasar ayat dan hadits di atas, Ibnu Katsir berkesimpulan bahwa hukuman bagi penyihir adalah dibunuh.23

57

21

Ibid

22

Achmad Sunarto, Shahih Bukhari (I'e1j), (Semarang: CV. Asy-Syifa', 1993), Ji!id 6, h.

23

(42)

A. Hal-ha! yang Dapat Merusak Akidah

Sihir, perdukunan, peramalan, dan sejenisnya adalah perkara-perkara syaithaniyah yang diharamkan. Perkara-perkara tersebut bisa mengurangi

kesempurnaan akidah atau bahkan dapat membatalkannya, karena berbagai ha!

tersebut tidak terjadi kecuali dengan perkara kemusyrikan.

Di antara hal-hal yang dapat merusak dan membatalkan akidah antara lain: I. Bersumpah dengan selai11 Allah

Rasulullah SAW bersabda:

(l£WI

Artinya:

"Dari Jbn Umar r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang bersumpah, mak jangnlah ia bersumpah melainkan dengan nama Allah". Dulu kaum Quraisy bersumpah dengan menyebut nama bapak-bapak mereka, maka beliau bersabda: "Janganlah kamu bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian. " (HR A:n-Nasa'i)1

1

(43)

37

Demikian juga pada hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:

(t;WI o\JJ)

Artinya:

"Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, sungguh ia telah kafir atau syirik. " (HR An-Nasa'i)2

Bersumpah dengan selain Allah termasuk perbuatan syirik, sedangkan syirik dapat membatalkan akidah atau bahkan bisa merusaknya.

2. Melakukan Sihir

Sihir menjadi perbuatan syirik yang diharamkan oleh agama karena dua

hal:3

Pertama, karena di dalamnya terdapat istikhdam (meminta pelayanan) dari

syaithan-syaithan serta ketergantungan dan kedekatan dengan mereka melalui sesuatu yang mereka cintai agar syaithan-syaithan itu memberikan pelayanan

kepada tukang sihir. Dan sihir itu sendiri adalah dari '!iaran syaithan. Alla11 SWT telal1 berfirman:

2

Muhamad Zuhri, Sunan At-Tirmidzi (Teri), (Semarang: CV. Asy-Syifa', 1992), Jilid 3, h. 101

3

(44)

Artinya:

"Tetapi syaithan-syaithan itulah yang kafir (menge1jakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia. " (Q.S Al-Baqarah/ 2: I 02)4

Kedua, di dalamnya terdapat pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan pengakuan berserikat dengan Allah, dalam hal itu, ini adalah kekufuran dan kesesatan. Allah berfinnan:

( \ • I :ii _;.)I)

jセ@セ@

o)>-

セャ@

<J

jG,

セャーャ@

セiセ@

'.tifj

"" ,, ,, / ,, ,.. ,,

Artinya:

"Sedangkan mereka sungguh telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akherat. " (Q.S Al-Baqarah/ 2: 102)5

Rasulullah bersabda tentang orang yang berbuat sihir:

,, ;;, ,.. JI. r;i ' J ,, ,. ,, ,, A ,. ,.

セ@

:;

Zセェ@

セ@

4"1

セ@

4ill

J:;.,) Jl• ,Jli

セN@

4ill

セI@

ii);)>

-s.I

y

, , / H , . . H . . .

,, ,,,, ,..,, ,, ,.. / J "' (I

(tsWI olJJ) :!17"1 セ@ ::,;.:.,,

:Yj

LINセC@ セ@ セ@

LJ

セ@ ッセ@

Artinya:

"Barangsiapa yang membuat satu simpul kemudian ia meniupnya, maka sungguh ia telah menyihir, barangsiapa menyihir sungguh ia telah berbuat syirik. ". (HR. An-Nasa'i)6

4

Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'an dan Tafsirnya, (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1990), Juz 1, h. 182

5 Ibid

6

(45)

39

Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa sihir adalah kekufuran dan

kemusyrikan yang bisa membatalkan akidah, serta orang yang melakukannya

boleh dibunuh.7

3. Peramahm

Maksudnya ialah seseorang rnemohon kepada dukun atau paranmmal untuk

mengetahui peristiwa-peristiwa ghaib yang akan terjadi di rnasa depan. 8

Seorang peramal dianggap telah mengklaim rnemiliki ilrnu tentang keghaiban, padahal yang ghaib itu hanya diketahui oleh Allah melalui

firman-Nya:

.y

セ@

[N[セ@ j[Nセ@

.y

セセ|@

セセャ@

NQセ[NNヲ@

0-

J;.

セ@

セ@

._;j1

セセ@

,, ,,

"'

,, ,, ,, ,,,, ,, / ,,

(" Y-11 : y '!

I

J.1)

QZGNcLLセ@

4

セI@

.,;:i.; ,;.;

,,,, ,, ,, ,,

Artinya:

"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan

penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan dibelakangnya. "(Q.S Al-Jin/ 72: 26-27)9

7

Wahid Abdus Salam Bali, Sihir dan Cara Pengobaumnya Secara lslami, (Jakarta: Robbani Press, 1995), Cet. ke-1, h. 45

8 Muhamad Anis Matta, Pengantar Studi Akidah Islam, (Jakarta: Robbani Press, 1998), Cet.

ke-1, h. 258

9

(46)

Jika suatu saat ramalan seorang dukun peramal mer\jadi kenyataan, maka itu

adalah berita yang dicuri oleh syaithan yang mencmi dari langit kemudian membocorkannya kepada dukun tersebut. Jadi, kebenaran itu adalah suatu

kebetulan belaka bahwa apa yang ia katakan sesuai dengan ilmu Allah. Tapi, kenyataan kebetulan seperti itu terjadi sekali dalam seratus kali ucapannya. Sehingga perbandingan tingkat kebenaran dan kebohongannya adalah satu per seratus. Dengan demikian, ramalan para dukun tentang masa depan yang masih ghaib itu adalah klaim ilmu yang bohong belaka. Mereka - dengan menyebarkan

khurafat, sihir dan perdukunan - sebenamya hendak mengeksploitasi kebodohan

dan kesahajaan masyarakat awam untuk merampas harta mereka dengan cara

batiJ.10

Rasulullah SAW bersabda:

,, ,,. ,,. ,, "' ,, .\ IP ,, .\ ,,. ,,

t.:,,,L)

,,

Ji:;

:Jli

tL)

セ@

..Jil

セセi@

y

Lセᄋ@

..Jil

セセ@

;;::,,;;

:S.l

y

/ ,, ,, ,,.

,,, ,,. JI.. ;ll "' ,, ,,. "',.. ,,. ,.. , Mセ@ ,.. ,., ,..

y.I

.1J_;)

tL)

セ@

..Ji1

セ@

セ@

セ@

J)I

L:.i

セᆪ@

:.W

J'.,ii

L:.i

セセ@

,..

"'

,. ,,

Artinya:

"Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda: 'Barangsiapa mendatangi dukun dan ia mempercayai apa yang

10

(47)

41

dikatakannya, maka sesungguhnya ia telah kafir (ingkar) dengan wahyu

yang diturunkan kepada Muhamad SAW " (HR. Abu Daud) 11

4. Nusyrah

Nusyrah dengan syakal dhammah ·- adalab semacam jampi atau

pengobatan yang dilakukan terhadap yang diduga kemasukan jin Ia disebut Nusyrab karena ia menyebarkan penyakit yang menimpanya, atau disingkap dan dihilangkan. Singkatnya adalah cara mengeluarkan sihir dari seseorang yang

terkena sihir. 12 Jenis pengobatan ini ada dua macam:

Pertama, pengobatan yang menggunakan ajimat clan bacaan-bacaan yang

tidak bisa dipabami artinya atau bukan dari hukum syariat Islan1. Pengobatan tersebut umumnya menggunakan bantuan jin atau syaithan untuk memberikan kesembuhan kepada orang yang terkena sihir. Dilihat dari cara penyembnhannya,

yaitu menggunakan bantuan jin atau syaithan maka hukumnya musyrik dan haram

menurut Islam.13 Jampi-jampi terbagi kepada dua macam:

a. Jampi-jampi yang dibolehkan, yaitu yang memenuhi tiga syarat: 1) Menggunakan kalamullah nama Allah dan si:fatnya.

2) Menggunakan babasa Arab atau ba11asa lain yang semakna.

11

Labib MZ, lkhtisar Hadits Sunan Abi Daud (Terj}, (Smabaya: Tiga Dua, 1996), Cet. ke-l, h. 238

12

Muhamad Anis Matta, Op.cit., h. 261

13

(48)

3) Meyakini jampi-jampi Gimat) tersebut tidak memiliki pengaruh

apa-apa kecuali atas izin Allah.14

Al-Hafiz ibn Hajar menyatakan adanya ijrna ulama atas bolehnya

menggunakanjampi-jampi yang mernenuhi syarat-syarat di atas.15

Dr. Ali Al-Ulyani menjabarkan ciri-ciri jampi-jampi yang diperbolehkan:

1) Tidak mengandtmg atau menimbulkan syirik. 2) Tidak mengandung tmsur sihir.

3) Bukan berasal dari dukun atau tukang tenung. 4) Menggunakan bahasa atau kata-kata yang dipahan1i. 5) Tidak menggunalcan alat atau benda yang ha:ram.

6) Tidak mengandung kata-kata yang berisi kutukan atau hinaan.

7) Tidalc meyakini bisa menyembuhkan penyakit.16

Selain itu, membolehkan mendatangi penyihir w1tuk keperluan pengobatan

sama artinya dengan membantu mempelajari sihir, clan secara implisit berarti membolehkan mempelajari dan melaksanakan sihir.

14

Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji, Rahasia Tawakal; Sebab dan Akibat, (Jakarta: Pustaka Azzaro, 2002), Cet. ke-1, h. 168

15

Ibid

16

(49)

43

b. JainpHampi yang dilarai1g, yaitu yai1g tidak memenuhi syai·at-syarat dibolehkannya, sepe1ti yai1g sudah disebutkan di atas. Bukti dari

keterangan di atas Rasulullah SAW bersabda:

A1tinya:

"Dari 'Azif bin Malik al-asyja 'i, ia berkata: Pada masa Jahiliyah, kami menjampi, lalu kami berkata: Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pandangan engkau tentang hal itu?, lalu beliau bersabda: "Tunjukkan padaku jampi-jampi kalian, tidak apa-apa selama tidak mengandung

syirik." (HR. Muslim)17

4) At-Tama 'im (iimat)

Kata Tama 'im adalah bentuk jamak dari Tamimah, yaitu sesuatu yang dikalungkan ke leher atau bagian dari tubuh seseorang yang bertujuan

mendatai1gkan mai1faat atau menolak mudharat, baik kai1dungan jimat itu adalah Al-Qur' ai1, atau benaJ1g, kulit, kerikil dai1 semacaJ11llya. Orang-oraJ1g Arab biasa

menggunakaJ1 jimat bagi anak-anak mereka sebagai perlindungan dai·i sihir atau

guna-guna. 18

17

Rais Lathief, Shahih Muslim (I'elj), (Jakarta: Keluarga H. Rais Lathief, 2003), h. 809

18

(50)

Jimat diharamkan oleh syariat Islam karena ia mengandung makna keterkaitan hati dan tawakkal kepada selain Allah, dan membuka pintu masuknya kepercayaan-kepercayaan yang rusak tentang berbagai ha! yang pada akhirnya mengantarkan kepada syirik besar. Rasulullah SAW bersabda:

"' ,, ,, "' ,, .!\. "' ' , J. _,_ ,, g

J.W

:;

J

l.9

r-t-3

9£:.

.\iii

セ@

.\ill

J:;,

J

セ@

J:,.;;

jGセ@

J.

¥

セ@

/ ,,. ,, "',, ,...

,, ,, ,, " '1) ,, -.\ ,, ,, ,, ,, "'

(..l...""i o\JJ)

4J

エ⦅セI@

')\_;

セセI@

Jl_;J"

;;)

,4.l

.\iii

r5i

GI|⦅[。ZZ[セ@

Artinya:

"Dari Uqbah bin "Amir berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa menggantungkan tamimah (jimat), maka semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya, dan barangsiapa menggantungkan wada 'ah', maka semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya ". (HR. Ahmad)19

Ketika Allah SWT menyerahkan urusan seseorang kepada dilinya sendiri atau kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya selain Allah, niscaya ia tidak akan pernah bernntung selama-lamanya. Itu isyarat kerngian abadi, karena Allah tidak akan menolongnya lagi.

' Wada'ah adalah sesuatu yang diambil dari laut menyerupai rumah kerang. Menurut anggapan orang Jahiliyal1, benda tersebut dapat digunakan sebagai penangkal penyakit.

19

(51)

45

B. Dampak Sihir Terhadap Akidah dan Kehidnp:m Mnsliim

Seperti yang telah dikemukakan, bahwa jumhur ulama mengharan1kan mempelajari sihir dan mengajarkannya demi menutnp bahaya yang lebih banyak.

Adapun pengarnh sihir terhadap akidah antara lain: 1. Syirik Kepada Allah

Allah SWT dan Rasul-rasul-Nya telah melarang umatnya untuk mempelajari dan mengamalkan sihir karena ha! tersebut mernpakart perbuatan syirik yang

dapat mernsak akidah dan ketentraman umat manusia. Allah SWT berfirman:

Artinya:

"Sedangkan mereka sungguh telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akherat. " (Q.S Al-Baqarah/ 2: I 02)2°

Ayat di alas menerangkan bahwa siapa saja yang mempelajari sihir maka ia

termasuk orang yang merngi, bahkan Allah SWT mengancam bahwa selurnh amalnya selama di dw1ia ditolak, sesuai dengan fim1an-Nya:

20

(52)

Artinya:

"Jika kamu mempersek:utukan Allah niscaya batallah seluruh amalmu .... "

(QS. Az-Zumar/ 39: 65)21

Demikian pula Rasulullah SAW telah melarang umatnya untuk menjauhi

sihir dengan sabdanya:

Artinya:

Dari Abu Hurairah r.a berkata, telah bersabda Nabi SAW: "Jauhilah tujuh ha! yang membinasakan. " Sahabat bertanya: "Apakah itu Ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mempersek:utukan Allah dan sihir dan .... " (HR Bukhari)22

2. Meuipu Masyarakat

Di antara ha! yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah bahwa tukang sihir, dukun da:n pera:ma:I itu mempermainkan akidah umai: Islam, di mana: mereka

mena:mpakkan diri seaka:n-akan seba:gai ta:bib ( dokter), sehingga mereka memerintahkan kepada orang yang sakit agar menyembelih kurban untuk selain

21

Ibid, Juz 24, h. 468

22

(53)

47

Allah. Misalnya, agar menyembelih kambing atau ayam dengan ciri-ciri tertentu, atau menuliskan untuk mereka thalasim

Gambar

gambaran kebenaran. Cara yang telah dan rnasih digunakan setan adalah dengan

Referensi

Dokumen terkait

Bangunan pernbawa mempunyai fungsi mernbawa / mengalirkan air dari Bangunan pernbawa mempunyai fungsi mernbawa / mengalirkan air dari surnbemya menuju petak

PEMERI NTAH KABUPATEN SERANG.. DI NAS PENDI DI KAN DAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis terkait dengan: (1) desain rencana pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran pembelajaran dengan

Analisis Location Quotient (LQ) menurut indikator produksi, luas areal, produktivitas, tenaga kerja, dan penerimaan menunjukkan bahwa wilayah yang secara konsisten

Pada Tanggal 28 Pebruari 2010 telah terjadi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Ciputat, Tangerang, kemudian diikuti hari berikutnya Tanggal 01 Maret 2010

Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok &amp; lingkungan dengan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi berbantuan media kartu gambar

d) Daya larut refrigeran pada temperature kerja terendah.. Penjelasan dari empat karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. Normal boiling point dari komponen