DAFTAR RIWAYAT HIDUP >>
DATA PRIBADI
Nama : Hida Hiyanti
Alamat : Jl. Cibiru No. 35 RT.05/XI Kp.Sukarame Desa/Kec.Soreang Kab.Bandung 40911
Telepon : +6283 8213 42991
Email : hidhahiyanti@gmail.com Tanggal Lahir : 26 November 1994
Latar Belakang Pendidikan 2012 - Sekarang Universitas Komputer Indonesia – Akuntansi Syariah
2009 - 2012 SMK Negeri 1 Katapang – Teknik Komputer Jaringan
2008 - 2009 100 % English Club
2006 - 2009 SMP Negeri 1 Soreang
2000 - 2006 SD Negeri 1 Cibiru
Pengalaman Organisasi
2013 - Sekarang Korps Protokoler Mahasiswa (KPM) Unikom Wakil Ketua
2010 - 2012 Kepengurusan OSIS – Organisasi Siswa Intra Sekolah Sekbid 5
2009 - 2012 English Club Anggota
2009 - 2012 Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Anggota
Pengalaman Perlombaan/ Prestasi
(2010) Debat Bahasa Inggris tingkat Kabupaten Peringkat I
(2010) Debat Bahasa Inggris tingkat Provinsi Peringkat 5
(2011) Debat Bahasa Inggris tingkat Kabupaten Peringkat I
(2011) Debat Bahasa Inggris tingkat Provinsi Peringkat 4
Kemampuan Bahasa
Bahasa Indonesia : 98% Bahasa Inggris : 85% Bahasa Korea : 65%
Pengalaman Bekerja
2011 PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA PERSERO (INTI), BANDUNG INDONESIA
- Networking Engineer Assistant 2012 TRISULA GARMINDO MFG
- Administrasi Patroon
Workshop / Pelatihan / Seminar
2010 Pelatihan One Day Table Manner Course Hotel Antik
2013 Seminar Open BTS & Trend Virus 2013 Raihan Teknologi
2013 Pelatihan Mentoring Agama Islam Membentuk Aqidah da Akhlak yang Baik
UNIKOM
2013 Seminar Exist For Better Narsis and Cloud Computing Raihan Teknologi
2012 Pelatihan Character Building UNKOM – Kodam
Siliwangi Cikole
2013 Pelatihan Kunjungan Industri BEI Jakarta
2014 Seminar Accurate 4 dan Peluang Pasar Kerja UNIKOM
2015 Pelatihan Kuliah Umum Metodologi Penelitian UNIKOM
2015 Seminar Capac”ty Bu”ld”ng for Econom”c Development ”n Asia and Africa
Gedung Merdeka
2015 Pelatihan Kear”fan Budaya Lokal sebaga” Ident”tas Pembangunan d” Daera“
UNIKOM
2015 Seminar Teknolog” H”jau, Membangun Masa K”n” Merawat Masa Depan
UNIKOM
Brevet A dan B Terpadu UNIKOM
Keahlian Lainnya
Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint) - Mahir Master of Ceremony (Formal, Informal) - Mahir Debat Bahasa Inggris (English Debate ) - Mahir Skill Keprotokoleran - Mahir
Teknik Komputer Jaringan (Instalasi, Perakitan, LAN Cable) - Menengah
PENCAPAIAN PROFITABILITAS MELALUI TINGKAT
RISIKO PEMBIAYAAN (NPF) DAN BIAYA
OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO)
(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar Di Otoritas
Jasa Keuangan)
PROFITABILITY ACHIEVEMENT THROUGH NON PERFORMING FINANCING AND OPERATING EXPENSE TO OPERATING
INCOME
(Case Study At Sharia Bank Registered In Financial Services Authority Of Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata Satu Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Beasiswa Unggulan Studi Akuntansi Syariah
Oleh: Hida Hiyanti
24512003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya. Serta tidak lupa sholawat serta salam selalu terlimpah bagi
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di yaumul
akhir. Sehingga dengan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“Pencapaian Profitabilitas Melalui Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF) dan
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) (Studi Kasus pada Bank
Umum Syariah yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan)”. Pada kesempatan
ini, penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada Prof. Dr. Hj. Umi
Narimawati.Dra.,SE.,M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
perhatian, bimbingan, arahan dan ilmu selama proses penyusunan penelitian ini
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu sekaligus
sebagai penanggung jawab beasiswa unggulan, dan juga wali dosen kelas
Beasiswa Unggulan Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini disusunsebagai
syarat dalam memperoleh gelar sarjana ekonomi strata 1 di Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Selanjutnya pada kesempatan ini, ucapan terima kasih juga penulis
ucapkan kepada:
1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
iv
2. Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk memperoleh beasiswa bernama Beasiswa Unggulan untuk
menyelesaikan pendidikan Strata 1 di Universitas Komputer Indonesia.
3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini SE, Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia, Bandung
4. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia,
Bandung
5. Inta Budi Setyanusa, SE., M.Ak selaku Direktur International Program
dan Beasiswa Unggulan Universitas Komputer Indonesia
6. Seluruh Dosen, Staff dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Universitas
Komputer Indonesia.
7. Keluarga penulis, Mamah Dedeh Suryati, (Alm) Bapak Drs. Maman
Suparman dan Bapak Unung Darmadi , A Joni Sapari, A Ade Suyono, Teh
Ike Sri Mulyani, Amih yang selalu memberikan doa dan semangat untuk
penulis selama menempuh pendidikan
8. Keluarga besar penulis di Soreang, Ciwidey, Bandung , Jakarta yang telah
memberikan support-nya kepada penulis
9. Kakak kelas penulis dalam program beasiswa unggulan program studi
akuntansi syariah Muhamad Irzan Rizwanulloh yang banyak memberikan
masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Kakak kelas di
v
sudah seperti keluarga Agung Rizky Rachmatullah yang selalu
memberikan do’a, dan selalu menyemangati penulis dalam penyusunan
skripsi ini. Tidak lupa juga rekan-rekan seperjuangan dari kelas AK-BU
2012 Anasari Alik, Kirana Widya Pradita, Ajeng Christina, Dalilah
Dwianita Putri, Seliaty Bunga Paretta, Astri Yulia, Ranieta Melawaty,
Ngoliani Amir Falihu, Usman, Syahrul, Irfan , serta rekan-rekan program
Beasiswa Unggulan lainnya, juga teman teman angkatan 2012 program
studi akuntansi UNIKOM yang telah membantu memberikan semangat
kepada penulis menyelesaikan skripsi ini
10.Rekan-rekan seperjuangan dalam organisasi Korps Protokoler Mahasiswa
(KPM) UNIKOM yang selalu saling menyemangati satu sama lain
terutama dalam pembuatan skripsi ini
11.Rekan magang di Office of International Affair (OIA) UNIKOM Kirana
Widya Pradita dan Syamhari Abidin
12.Seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat peneliti
sebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal baik
yang diberikan kepada peneliti, mendapat ridho dari Allah SWT, Amin
Bandung, Agustus 2016
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Rumusan Masalah ... 8
1.4 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 8
1.4.1 Maksud Penelitian ... 8
1.4.2 Tujuan Penelitian ... 9
1.5 Kegunaan Penelitian ... 9
1.5.1 Kegunaan Praktis ... 9
vii
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Profitabilitas ... 11
2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas ... 11
2.1.1.2 Return On Assets (ROA) ... 12
2.1.1.3 Perhitungan Return On Assets (ROA) ... 13
2.1.1.4 Kriteria Penilaian Peringkat Return On Assets (ROA) ... 13
2.1.1.5 Komponen Return On Assets (ROA) ... 14
2.1.2 Tingkat Risiko Pembiayaan(NPF) ... 15
2.1.2.1 PengertianRisiko Pembiayaan(NPF) ... 15
2.1.2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah ... 16
2.1.2.3 Perhitungan Tingkat Risiko Pembiayaan(NPF) ... 18
2.1.2.4 Kriteria Penilaian Tingkat Risiko Pembiayaan(NPF) ... 19
2.1.2.5 Dampak Risiko Pembiayaan(NPF) ... 19
2.1.2.6 Penilaian Kualitas Pembiayaan (NPF) ... 20
2.1.2.7 Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA) ... 22
2.1.2.8 Penanganan Pembiayaan Bermasalah (NPF) ... 23
2.1.3 Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ... 24
2.1.3.1 Pengertian Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ... 24
2.1.3.2 Perhitungan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)... 25
viii
2.1.3.4 Komponen Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) ... 26
2.2 Kerangka Pemikiran ... 29
2.2.1 Pencapaian Profitabilitas melalui Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF) ... 29
2.2.2 Pencapaian Profitabilitas melalui Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ... 30
2.2.3 Paradigma Penelitian ... 32
2.3 Hipotesis ... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 34
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 36
3.3 Sumber Data Dan Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.4 Populasi, Sampel & Tempat Serta Waktu Penelitian ... 40
3.4.1 Populasi ... 40
3.4.2 Penarikan Sampel ... 41
3.4.3 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 43
3.5 Metode Pengujian Data ... 43
3.5.1 Uji Normalitas ... 44
3.5.2 Uji Multikolinearitas ... 45
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 46
3.5.4 Uji Autokorelasi ... 47
3.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 48
ix
3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitan ... 57
4.1.1 Analisis Deskripsi ... 57
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF) ... 58
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ... 64
4.1.1.3 Analisis Deskriptif Return On Assets (ROA) ... 69
4.1.2 Analisis Verifikatif ... 73
4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 74
4.1.2.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 78
4.1.2.3 Analisis Koefisien Korelasi ... 80
4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 82
4.1.2.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 83
4.2 Hasil Pembahasan ... 89
4.2.1 Pencapaian Profitabilitas (ROA) Melalui Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF) ... 89
4.2.2 Pencapaian Profitabilitas (ROA) Melalui Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 94
5.2 Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 97
97
DAFTAR PUSTAKA
A. Wangsawidjaja, Z. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: Gramedia
Adiwarman Karim. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Ahmad Gozali, 2005. Serb-Serbi Kredit Syariah Jangan ada Bungan diantara kita. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Andi Supangat . 2007. Statistika Dalam Kajian Deskriptif,Inferensi Dan Nonparametik. Edisi Pertama. Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Atika Ranianti dan Nirdukita Ratnawati. 2014. Pengaruh Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing Terhadap Return On Assets Perbankan Syariah di Indonesia 2009-2013: Penerapan Model Simultan. Jurnal Ekonomi Pembangunan Trisakti (ejournal). Vol. 1 No. 2 ISSN 2339-0840
Bambang Agus Pramuka. 2010. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis Dan Sektor Publik (JAMBSP). Vol 7 No.1 ISSN 1829-9857
Dahlan Siamat.2005. Manajemen Lembaga Keuangan. “Kebijakan Moneter dan
Perbankan”. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Deni Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakaryas
Dwi Rahayu Sulistianingrum. 2013. Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FTR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009 – Desember 2012.
Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT (e-journal). Volume 2,
Nomor 2 ISSN (Online): 2337-3792
Farah Margaretha. 2007. Manajemen Keuangn Bagi Industri Jasa. Jakarta: PT. Grasindo
Faturrahman Djamil. 2012. Hukum Ekonomi Islam : Sejarah, Teori, dan Konsep . Jakarta : Sinar Grafika
98
Gujarati Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga Gujarati Damodar. 2006. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga
Hair, J. F., et al. 2006. Multivariate Data Analysis. 6 th. Edition. New Jersey: Pearson Education Inc
Harmanta dan Mahyus Ekanada. 2005. Disintermediasi Fungsi Perbankan di Indonesia Pasca krisis 1997: Faktor Permintaan atau Penawaran Kredit,
Sebuah pendekatan dengan Model Disequilibrium, Buletin Ekonomi
Moneter dan Perbankan,
Hendri Ma’aruf. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Hendri Tanjung dan Abrista Devi. 2013. Metode Penelitian Ekonomi Islam.
Jakarta: Gramata Publishing.
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2011. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Ed Baru 7. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Husein Umar. 2014. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi-2. Cetakan ke-13. Jakarta : Rajawali Pers.
I Made Wirartha . 2006 . Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Andi
Imam Wahyudi dkk. 2013. Manajemen Risiko Bank Islam. Jakarta: Salemba Empat
Irham Fahmi. 2012. Pengantar Manjemen Keuangan Teori Dan Soal Jawab.
Bandung : Penerbit Alfabet
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Penerbit Kencana
J. Supranto. 2004. Proposal Penelitian Dengan Contoh. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Yanivi Bachtiar dan Christin. 2008 . Manajemen Strategis Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian.Jakarta: Salemba Empat
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers
99
Lukman Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia M. Nazir. 2003. Metode Penelitian, Cetakan Ke Tiga, Jakarta: Ghalia Indonesia. M. Syafi’i Antonio. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani
Malayu S.P. Hasibuan 2011. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara Masyhuri dan Zainuddin, M. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis
dan Aplikasi, Bandung: Refika Aditama
Meythi. 2005. Rasio Keuangan yang paling baik untuk memprediksi Pertumbuhan Laba: Suatu studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol XI, No. 2, September, 2005.
Mohammad Iqbal. 2010. Mendirikan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Moh. Nazir. 2014. Metode Penelitian. Jakarta :Ghalia Indonesia.
Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Habbe. 2012. Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia. Jurnal Analisis. Vol.1 No.1 ISSN 2303-1001
Nanang Martono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Depok: PT Rajagrafindo Persada
Rachmadi Usman. 2012. Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Singgih Santoso. 2012. Analisis Spss Pada Statistik. Jakarta: Pt. Elex Media Komputindo
Slamet Riyadi. 2006. Banking Assets And Liability Management. Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sofyan Syafri Harahap. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
100
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta.
Trisadini P Usanti dan Abd. Shomad. 2013. Transaksi Bank Syariah. Jakarta: Bumi Aksara
Uma Sekaran. 2003. Research Methods For Bussiness. Jakarta: Salemba Empat Umi Narimawati. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Teori
Dan Aplikasi.Bandung:Agung Media
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Teori Dan Aplikasi.Bandung:Agung Media
Umi Narimawati. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Teori Dan Aplikasi.Bandung:Agung Media
Umi Narimawati. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Teori Dan Aplikasi.Bandung:Agung Media
Veithzal Rivai, dkk, 2007. Bank And Financial System Institution Management Conventional & Sharia System. Edisi Pertama. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking Sebuah Teori Konsep Dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Kasara
Veithzal Rivai, Andriana Permata, Dan Afriandy Permata Veithzal. 2013. Credit Management Handbook Manajemen Perkreditan Cara Mudah Menganalisis Kredit: Teori, Konsep, Prosedur, Dan Aplikasi Serta Panduan Banker, Mahasiswa Dan Nasabah. Jakarta: Rajawali pers
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Yoppy Palupi. 2014. The Effect of Liquidity Risk and Non Performing Financing Ratio to Commercial Sharia Bank Profitability in Indonesia. International Proceedings of Economics Development and Research 73:57-61
Bank Indonesia. 2004-2007. Surat Edaran Bank Indonesia. http://www.Bi.go.id. Diakses pada tanggal 21 Juli 2016 (online).
Ariyan Arivin. 2013. Laba Bank Muamalat Naik 40,4 % ke Rp. 521,8 miliar . http://www.kontan.co.id. Diakses pada tanggal 24 Desember 2015 (online)
Riyanto. 2013. Bank Bukopin Syariah Bukukan Laba Rp. 19 Miliar.
101
PT. Bank Syariah Mandiri. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.mandirisyariah.co.id
PT. Bank BRI Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.brisyariah.co.id
PT. Bank Bukopin Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.syariahbukopin.co.id
PT. Bank BCA Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.bcasyariah.co.id
PT. Bank Panin Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.paninbanksyariah.co.id
PT. Bank Muamalat Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.muamalatbank.co.id
PT. Bank Maybank Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.maybanksyariah.co.id
PT. Bank BNI Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.bnisyariah.co.id
PT. Bank Victoria Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.bankvictoriasyariah.co.id
PT. Bank BJB Syariah. (2010-2014). Anuual Report. [online]. Tersedia di : www.bjbsyariah.co.id
34 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Umi Narimawati dkk (2010:29) memaparkan metodologi penelitian
merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk
mencapai tujuan tertentu
Menurut Sugiyono (2013:2) pengertian metodologi penelitian adalah
sebagai berikut :
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.”
I Made Wirartha (2006:68) menjabarkan pengertian metodologi penelitian
adalah:
“Metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.”
Disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan
masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan
maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami,
menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Metode penelitian
juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang
35
verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian verifikatif menurut Masyhuri (2008:45) adalah memeriksa
benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa
perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang
serupa dengan kehidupan.
Pengertian metode kuantitatif menurut Margono (1997) dalam Deni
Darmawan (2013:37) adalah :
Suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif dapat dilaksanakan dengan penelitian deskriptif, penelitian hubungan/korelasi, penelitian kuasi-eksperimental, dan penelitian eksperimental.
Disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis dan verifikatif dengan
pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan
benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar
variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah,
menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis
statistik.
Alasan peneliti menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini
ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas apakah profitabilitas dengan
rasio Return On Asset (ROA) dipengaruhi oleh tingkat risiko pembiayaan
(NPF) dan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO), pendekatan
yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, karena data
profitabilitas dengan rasio Return On Asset (ROA), tingkat risiko pembiayaan
36
dari penelitian ini berupa data kuantitatif.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2013:38) menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Menurut Umi Narimawati, dkk. definisi operasionalisasi variabel
(2008:69) adalah sebagai berikut:
“Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.”
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan variabel yang
dapat dioperasionalisasikan atau diukur dengan menggunakan jenis, indikator,
serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Berdasarkan judul
penelitian yang telah dikemukakan di atas yaitu “Pencapaian Profitabilitas
Melalui Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF) dan Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) (Studi pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan Periode 2010-2014)”. Maka variabel-variabel yang diteliti dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Variabel bebas atau Independen
Menurut Sugiyono (2013:39) variabel bebas (independen) adalah
variabel yang akan mempengaruhi atau yang menjadi sebab
37
variabel bebas yang akan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti
adalah variabel X1 tingkat risiko pembiayaan (NPF) dan variabel X2
biaya operasional pendapatan operasional (BOPO).
2) Variabel terikat atau dependen
Sugiyono (2010:40) menjelaskan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah profitabilitas (Y). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel tidak bebas (Y) adalah Profitabilitas
menggunakan Return on Assets (ROA).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio.
Menurut Moh. Nazir (2003:132) menjelaskan bahwa ukuran rasio adalah
ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan keterangan
tentang nilai absolut dari objek yang di ukur.
Operasionalisasi variabel dalam penelitian tentang Pencapaian
Profitabilitas Melalui Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF) dan Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO) akan dijelaskan dalam tabel 3.1 sebagai
38
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Profitabilias
(ROA)
(Variabel
Y)
Return on Assets (ROA)
adalah rasio yang
menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan
(Frianto Pandia, 2012:71)
ROA=Laba sebelum pajakTotal Aktiva ×100%
Sumber: Farah Margaretha (2007:62)
Rasio
Risiko Pembiayaan (NPF) adalah pembiayaan yang kualitasnya berada dalam golongan kurang lancar (Golongan III), diragukan (Golongan IV), dan macet (Golongan V).
(A. Wangsawidjaja,2012:90)
NPF %
Sumber: Lukman Dendawijaya (2005:82)
Rasio
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan
pendapatan operasional
(BOPO). Rasio biaya
operasional digunakan
untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
(Farah Margaretha, 2007:62)
BOPO =Pendapatan Operasional ×100% Biaya Operasional
39
3.3Sumber Data & Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini merupakan sumber data sekunder,
dimana data yang diperoleh adalah data yang didapat secara tidak langsung,
artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah oleh pihak lain.
Andi Supangat (2007:2) menyatakan bahwa :
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian baru para pengguna.
Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan
memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku
perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh dari
laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK periode
2010-2014 yang telah diaudit dan melalui data yang tersedia secara online pada
situs http://www.ojk.go.id.
Teknik pengumpulan data dibagi ke dalam dua bagian, yaitu berdasarkan
sumber data (primer dan sekunder). Menurut Hendri (2013:115) untuk data
sekunder, pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi melalui
media cetak atau media elektronik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
40
1) Studi Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan untuk menghimpun teori-teori, pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta
literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan
pembahasan. Landasan teori ini dijadikan sebagai pembanding dengan kenyataan
di perusahaan.
2) Riset Internet (online/internet research)
Data laporan keuangan yang diperlukan dari Bank Umum Syariah
yang terdaftar di OJK telah dipublikasikan, internet research dilakukan
sebagai usaha guna mengumpulkan data secara sekunder. Selain itu, penulis juga
menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori-teori
maupun data-data penelitian yang dilakukan.
3.4 Populasi, Sampel & Tempat Serta Waktu Penelitian
3.4.1 Populasi
Sugiyono (2013:80) memaparkan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti mengambil populasi
pada Perbankan Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan
41
Tabel 3.2
Jumlah Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
No Nama perusahaan
1 Bank BRI syariah
2 Bank Syariah Mandiri
3 Bank Bukopin Syariah
4 Bank BCA Syariah
5 Bank Maybank Syariah Indonesia
6 Bank Muamalat Indonesia
7 Bank BNI Syariah
8 Bank Jabar Banten Syariah 9 Bank Vitoria Syariah
10 Bank Panin Syariah
11 Bank Mega Syariah
12 Bank BTPN Syariah
Sumber: www.ojk.go.id 3.4.2 Penarikan Sampel
Sugiyono (2013:120) menjabarkan mengenai sampel yang merupakan
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan teknik nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh.
Sugiyono (2013:84) mengungkapkan bahwa nonprobability sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel
ini meliputi, sampling sistematis, kuota, incidental, purposive, jenuh, snowball.
Jenis non probability sampling yang akan digunakan oleh penulis
adalah jenuh atau biasa disebut dengan sensus. Sugiyono (2013:84)
menguraikan penertian dari sampling jenuh , yaitu :
42
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Menurut Hair Et Al (2006:196), jumlah sampel yang diajukan dalam suatu
penelitian adalah sebagai berikut:
In addition to its role in determining statistical power, sample size also affect the generalizability of the result by the ratio of observation to the independent variables. A general rule is that the ratio should be never fall below 1:15 meaning that fifteen observation are made for each independent variable in the variate.
Teori diatas menyatakan bahwa setiap satu variabel independen terdapat
15 sampel (1:15). Karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen
maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini sebaiknya adalah sebanyak 30
unit sampel. Namun, untuk sampel dalam penelitian ini ditetapkan berjumlah 56
unit sampel menggunakan laporan keuangan 12 Bank Umum Syariah yang
terdapat di Otoritas Jasa dan Keuangan tahun 2010-2014, sehinggan cukup
representatif (mewakili) untuk dilakukan penelitian. Selanjutnya sebaran sampel
dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Sampel Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
No Nama perusahaan
1 Bank BRI syariah
2 Bank Syariah Mandiri
3 Bank Bukopin Syariah
4 Bank BCA Syariah
5 Bank Maybank Syariah Indonesia
6 Bank Muamalat Indonesia
7 Bank BNI Syariah
8 Bank Jabar Banten Syariah 9 Bank Vitoria Syariah
10 Bank Panin Syariah
11 Bank Mega Syariah
12 Bank BTPN Syariah
43
3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas
Jasa dan Keuangan (OJK) dengan memperoleh data sekunder dari OJK yang
beralamat di Jl. Braga No. 108 Bandung.
Waktu penelitian yang peneliti lakukan dimulai dari bulan Maret 2016
sampai dengan selesai dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.4
data yang diperoleh penulis merupakan data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan
data yang disajikan oleh pihak lain, maka metode pengujian data yang digunakan
44
Di dalam penggunaan analisis linear berganda, diperlukan beberapa pengujian
asumsi klasik. Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linear Regression)
sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti terdiri
dari uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji autokolerasi.
3.5.1 Uji Normalitas
Husein Umar (2014:181) menyatakan bahwa:
Normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Singgih Santoso (2012:393) memaparkan tentang dasar pengambilan
keputusan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance) sebagai berikut :
Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal;
Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.
Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal
Probability Plots dalam program SPSS. Dengan dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut :
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
45
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas. (Singgih Santoso, 2012:322)
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang
diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk
menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini
akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal melawan hipotesis tandingan populasi berdistribusi tidak normal.
3.5.2 Uji Multikolinearitas
Husein Umar (2014:177) memaparkan tentang uji multikolinieritas yaitu
untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang
harus diatasi. Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara
beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat
Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya
menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi
yang sangat besar, tetapi pada pengujian pearson koefisien regresi, tidak ada
ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada
penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF) sebagai indikator
ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas.
Sumber: Husein Umar (2011:179)
46
Gujarati (2006: 362) menyatakan Ri2 adalah koefisien determinasi yang
diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel
bebas lainnya. Jika nilai VIF <10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas
Menurut Husein Umar (2011:178) untuk mengatasi terjadinya
multikolinieritas, dapat diupayakan melalui hal-hal sebagai berikut:
a. Evaluasi apakah pengisian data telah berlangsung secara efektif atau
terdapat kecurangan dan kelemahan lain.
b. Jumlah data ditambah lagi.
c. Salah satu variabel independen dibuang karena data dari dua variabel
independen ternyata mirip atau digabungkan jika secara konsep relatif
sama.
d. Gunakan metode lanjut seperti regresi bayesian atau regresi tolerance.
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Husein Umar (2011:179) menyatakan uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain .
Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen
yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk
menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank Spearman, yaitu
dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual
(error). Apabila ada koefisien korelasi yang signifikan pada tingkat kekeliruan
5%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas. Cara pengujian untuk
47
∑ e e
∑
melihat grafik plot antara nilai produksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.
3.5.4 Uji Autokorelasi
Husein Umar (2011:182) memaparkan uji autokorelasi adalah dilakukan
untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan
yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel
penelitian.
Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat di
antara data pertama dan kedua, data kedua dengan ke tiga dan seterusnya. Jika ya,
telah terjadi autokorelasi. Hal ini akan menyebabkan informasi yang diberikan
menjadi menyesatkan. Oleh karena itu, perlu tindakan agar tidak terjadi
autokorelasi. Pada pengujian autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson untuk
mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dan berikut nilai
Durbin-Watson yang diperoleh melalui hasil estimasi model regresi. Cara untuk
mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan perhitungan nilain statistik Durbin-Watson (D-W):
Sumber: Gujarati (2006:467)
Dasar yang digunakan untuk pengambilan keputusan secara umum adalah
48
Tabel 3.5 Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada auto korelasi positf Tolak 0<d<Cl
Tidak ada auto korelasi positif No Decision dl≤d≤du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4dl<d<4
Tidak ada korelasi negatif No Decision 4du≤d≤4dl
Tidak ada auto korelasi positif atau negatif Tidak ditolak du<d<4du
Sumber: Gujarati (2006:470)
3.6 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis
Umi Narimawati (2010:41) memaparkan tentang rancangan analisis adalah
sebagai berikut:
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis yang penulis gunakan terhadap data yang telah diuraikan
dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan verifikatif.
Kemudian pengertian analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2010:31)
adalah sebagai berikut:
49
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah
sebagai berikut:
1) Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple)
Sugiyono (2011:277) menjabarkan tentang regresi linear berganda adalah
sebagai berikut:
Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.
Pada dasarnya teknik analisis ini merupakan kepanjangan dari teknik analisis
regresi linier sederhana. Untuk menggunakan teknik analisis ini syarat-syarat yang
harus dipenuhi diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Variabel bebas terdiri lebih dari dua variabel.
b) Variabel tergantung terdiri dari satu variabel.
c) Hubungan antara variabel bersifat linier. Artinya semua variabel bebas
mempengaruhi variabel tergantung.
d) Tidak boleh terjadi multikolinieritas. Artinya sesama variabel bebas tidak
boleh berkorelasi terlalu tinggi, misalnya 0,9 atau terlalu rendah misalnya
0,01.
e) Tidak boleh terjadi autokorelasi. Akan terjadi autokorelasi jika angka
Durbin dan Watson sebesar < 1 atau > 3 dengan skala 1-4.
f) Jika ingin menguji keselarasan model (goodness of fit), maka
dipergunakan simpangan baku kesalahan. Untuk kriterianya digunakan
50
dengan nilai simpangan baku (Standard Deviation). Jika angka Standard
Error of Estimate (SEE) < simpangan baku (Standard Deviation) maka
model dianggap selaras.
g) Kelayakan model regresi diukur dengan menggunakan nilai signifikansi.
Model regresi layak dan dapat dipergunakan jika angka signifikansi <
0,05 (dengan presisi 5%) atau 0,01 (dengan presisi 1%).
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menguji
seberapa besar pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF) dan Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Pencapaian Profitabilitas.
Analisis regresi berganda juga digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan
(naik/turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen
sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih
variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X₁dan
X2). Persamaan analisis regresi linier secara umum untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sumber : Sugiyono (2014:188)
Keterangan :
Y : Profitabilitas (ROA)
X1 : Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF)
X2 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
βo Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada
51
saat variabel bebasnya adalah 0 (X1 dan X2 = 0)
β1 : Koefisien regresi multiple antara variabel bebas X1 terhadap
variabel terikat Y, bila variabel bebas lainnya dianggap konstan.
β2 : Koefisien regresi multiple antara variabel bebas X2 terhadap
variabel terikat Y, bila variabel bebas lainnya dianggap konstan.
ε : Faktor pengganggu di luar model
Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+), hal tersebut menunjukan
hubungan searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain,
peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh
peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β
negatif (-), menunjukan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan besarnya nilai variabel
bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat dan sebaliknya.
2) Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan)
linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Menurut Nanang (2014:214) analisis korelasi pearson adalah alat uji statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila
datanya berskala interval atau rasio.
Untuk mengukur kekuatan hubungan masing-masing komponen variabel
bebas secara parsial, yaitu variabel tingkat risiko pembiayaan (NPF) dan biaya
52
.
profitabilitas dapat diketahui dengan menggunakan korelasi parsial, sebagai
berikut :
Sumber : Mohamad Nazir (2003:464)
Besarnya koefisien korelasi adalah :
a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
a) jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan
mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau
sebaliknya).
b) jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X
dan variabel Y dan hubungannya searah. Sedangkan harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 3.6
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Sumber : Sugiyono (2009 : 250) 3) Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi berguna untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya pengaruh tingkat
risiko pembiayaan (X1) dan biaya operasional pendapatan operasional (X2)
BesarnyaPengaruh Bentuk Hubungan
0 - 0.20 Sangat rendah (hampir tidak ada hubungan)
0.21 - 0.40 Rendah
0.41 - 0.60 Cukup Kuat
0.61 - 0.80 Kuat
53
Kd = B x zero order x 100%
terhadap profitabilitas (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien
determinasi (Kd) sebagai berikut :
Sumber : Gujarati (2003:172) Keterangan:
Kd : Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan
Variabel Y dipergunakan oleh Variabel X.
B : Beta (nilai standardized coefficients)
Zero order : Matrik korelasi variabel bebas dengan variabel terikat
100% : Pengkali yang menyatakan dalam persentase
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013:64) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis yang akan digunakan
dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis ini bertujuan untuk
menguji apakah variabel terikat yaitu profitabilitas dipengaruhi atau ditentukan
oleh variabel bebas yaitu tingkat risiko pembiayaan (NPF) dan biaya operasional
pendapatan operasional (BOPO).
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik t
sebagai berikut :
(1) Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas
54
… . . , , … . . ,5
Sumber : Umi Narimawati (2010:51)
(2) Hipotesis
H01 ; ρ = 0 Profitabilitas (ROA) tidak dipengaruhi oleh tingkat risiko
pembiayaan (NPF)
H11 ; ρ ≠ 0, Profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh tingkat risiko
pembiayaan (NPF)
H02 ; ρ = 0, Profitabilitas (ROA) tidak dipengaruhi oleh biaya
operasional pendapatan operasional (BOPO)
H12 ; ρ ≠ 0, Profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh biaya operasional
pendapatan operasional (BOPO)
Menentukan tingkat signifikan
Ditentukan dengan 5% dari derajat (dk)=(n-k-l), untuk menentukan tabel
sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat
signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk
mewakili hubungan variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat
signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.
(3) Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel
55
Kriteria penarikan penggujian, jika menggunakan tingkat kekeliruan (α =
0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan
hipotesis yaitu sebagai berikut :
a. Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H1
diterima artinya antara variabel bebas dan variabel terikat ada
b. Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti H1
ditolak artinya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada
hubungannya atau pengaruhnya.
Gambar 3.1
Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Sumber : Umi Narimawati (2010: 54)
(4) Penarikan kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.
Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka H0
ditolak (diterima) dan H1 diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi
signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, tingkat risiko pembiayaan
(NPF) dan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) berpengaruh
(tidak berpengaruh) terhadap pencapaian profitabilitas. Tingkat
signifikannya yaitu 5% (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak
56
hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini
menunjukan adanya (tidak adanya) pengaruh yang meyakinkan
(signifikan) antara dua variabel tersebut.
94 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, kajian pustaka dan pembahasan
hasil penelitian mengenai pencapaian profitabilitas melalui tingkat risiko
pembiayaan dan biaya operasional pendapatan operasional, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pencapaian profitabilitas dipengaruhi oleh tingkat risiko pembiayaan
(NPF). Rasio NPF digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan
pembiayaan yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi rasio NPF,
menunjukkan kualitas pembiayaan bank semakin buruk dan akan
mengurangi profit/laba karena nasabah tidak atau belum mampu untuk
membayar kembali pokok pembiayaan dan/atau membayar imbalan atau
bagi hasil sebagaimana yang telah disepakati nasabah dalam akad
pembiayaan, sehingga akan digolongkan dalam kualitas pembiayaan kurang
lancar (golongan III), diragukan (gologan IV), dan macet (golongan V).
Sebaliknya jika rasio NPF rendah maka profitabilitas akan meningkat.
2. Pencapaian profitabilitas dipengaruhi oleh biaya operasional pendapatan
operasional (BOPO). Karena BOPO merupakan salah satu rasio yang
mengukur tingkat efisiensi suatu bank dalam menggunakan, menyalurkan
dan mengelola biaya dan pendapatan yang dimilikinya, artinya semakin
95
meningkat juga profitabilitas bank tersebut., sebaliknya jika bank tidak
efisien dalam mengelola biaya dan pendapatannya maka rasio BOPO
semakin tinggi dan akan menurunkan tingkat profitabilitas.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas penulis mengajukan
saran-saran sebagai berikut:
1. Saran Praktis / Operasional
a) Untuk menekan tingkat risiko pembiayaan, pihak perbankan sebaiknya
dapat mengoptimalkan pengelolaan seluruh jenis pembiayaan dengan cara
memilih nasabah dengan selektif dengan memberikan pembiayaan kepada
nasabah yang memiliki kredibilitas tinggi dan melakukan analisis/penilaian
secara lebih matang terhadap permohonan pinjaman serta lebih
mengembangkan jenis produk-produk pembiayaan dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian.
b) Untuk mengefisienkan biaya operasional pendapatan operasional, pihak
perbankan sebaiknya dapat melakukan upaya-upaya yang dapat menekan
biaya-biaya dalam menjalakan kegiatan operasional agar kenaikan rasio
BOPO bank umum syariah pada tahun 2010 tidak terulang kembali dengan
cara melakukan upaya penyaluran pembiayaan kepada sasaran yang lebih
tepat dengan pertimbangan-pertimbangan yang lebih matang sehingga
pendapatan dari pembiayaan yang disalurkan dapat lebih cepat
dikembalikan. Upaya lain yaitu lebih menekan kisaran pencadangan yang
96
yang menyebabkan BOPO Bank Syariah masih tinggi, dengan melakukan
upaya analisa penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian agar
bisa disalurkan secara tepat sasaran.
2. Saran Akademis
a) Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti lainnya diharapkan agar dapat mengeksplorasi atau mencari
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi profitabilitas selain
variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini. Peneliti lainnya juga dapat
menggunakan jumlah sampel serta tempat dan waktu penelitian yang
berbeda agar dapat memperoleh hasil yang variatif.
b) Pengembangan Ilmu
Diharapkan bisa menambah sumbangan pemikiran dan referensi dalam
pengembangan ilmu akuntansi keuangan khususnya bidang akuntansi
syariah mengenai tingkat risiko pembiayaan (NPF), biaya operasional
pendapatan operasional (BOPO) dan profitabilitas (ROA) serta dapat
memberikan bukti empiris dari konsep yang telah dikaji bahwa pencapaian
profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh tingkat risiko pembiayaan (NPF) dan