• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Habitat Flores (Gracula religiosa mertensi) di Desa Tanjung Boleng, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Habitat Flores (Gracula religiosa mertensi) di Desa Tanjung Boleng, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

f/\c511

\i)

"l"i

dBWセ@

KARAKTERISTIK HABITAT BEO FLORES

(Gl'ilcu/Il re/igiosa fIIertel1.l"i)

01 OESA TANJUNG BOLENG, KABUPATEN MANGGARAI,

PULAU FLORES

OLEH:

MARIA HELENA YENI I'AREIRA

E 31.1793

.JURUSAN KONSERVASI SUMBERDA Y A HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

(2)

P"'"

&''''''-9 'fM9 tfo,,!a'lap," r1Ctai! HfdlJ.at tal""", clcHf""""f"- {U

ta&,

Lata

rtetat!

Hfc#,k,kaU

<lCHf<Mr.'Ia ««, /iuuar.-1tra : "(}o:l!cmtfa"9tiaUai!

eta..

セエヲ。エA@ tfar-'la£tat! ,,,,ta p-«tfdai! ab data",

ta«t

dar. t!crhkta!' &''''''-9 -!fau,"9 di if«nd (",ta",tfat! セL@

7::cfadiar. f: 20-22, 26

\

,

:: =::;-.

(3)

. '

KARAKTERlSTlK HABIT A T REO FLORES (GraCl//a religiosa mertellsi)

DI DESA TANJUNG ROLENG, KARUPATEN MANGGARAI, PULAU FLORES

Maria Helcn:, Yeni P'lreira

E J 1.l79J

JUfllStlll KOllscrvasi Sumberdaya Hutml Fakultas Kehutanan

InSlilut Pcrtanian Bogar

RINGKASAN

Bea Oarcs «iraclIla relip;;osa lIlerlen.";i) mcrupakan salnh salu jcnis bUning yang dilindllngi dan cndcmik Flores. Karcn<l mcmpuI1yai kClIlampuan IIlcnirukan suam. bee sangat disukai llIasyarak;ll scbng;1i bunmg pclihaman dan Illcmpunyai nilai ckonomi yang linggi. Knrcna faktor Icrscbu\ bee scring ditangkap untuk dijllal dan atau dipclihara. Hal illi tcntu 5.1ja Illcnganc1lm kclcslari:lIl beD. Scjauli ini pCllclitian (cnlang beo Oarcs nl<lsih sallgat jarang dilakukan schingga pcngctahu,lIl o{セャiャァ@

(CHIang bea Oarcs pun masih kurang. Kafcna illl tclah dilakukan pCllclitian tCIl(allg karakleris(ik

hobilal bca Oarcs yang bC11l1jnan nnl11k mcngelohni kamklerislik lokosi sllmbcr pabn dan lokosi

bcrsarang bco flores scrta raktor-raktor yang mcmpcnganlhi pcmilihan habitat bco flores. Dilwrapkan pcnciilian ini dapat digunakan scbagai acuan bagi orang-orang yang 「」ォ」セゥ。@ atnu beflnin<lt pada pelestaIian bunlllg. dalam rangka pcngclolaan dan pelestaIian beo Dorcs.

Pcnclitian illi dilaksallak;11l di Dcsa TanjUllg Bolcllg. Keeamatan KOlllodo. Kabupatcn m\ャョァァ[ャiセャゥN@

Propinsi Nus:! Tcnggara TimuL Pencliti;1Il dilaksanakan seiama dua bulan yaitu dari bulan Dcsclllbcr 1998 sampai dcngan J:!nuari 1999. Pada saat pcneliti<ln dilaksanakan sedang beriangsltllg IllUsilll pcnghujan. Mctode yang digllnakclll ad:llah ::1I1alisis rcgctasi untuk IIlcllgctahui jellis ci:1I1 indeks nil:li pcnting tUlIlbuhan ynng tcrdapat di habitat beo narcs. IIlctode rCCOllllai.WlIICC lIlllnk lllene;lt;l1 s.1(wa lain yang hidup eli habitat beo narcs. pcmbualan diagram prolil po han. pcngamatan aktivitas bea flarcs dan WCl\\,ancara dcngan pcnduduk setcmpat. Sclanjutnya data yang diperolch, dihitung dan dianalisis dengan ,1I1alisis yegetasi dan analisis kOlllpallelllltllllla. Hasil anal isis data disajikan seC:lfa dcskriptif.

Desa Tm\iung Boleng mCllliliki clllpat tipc yegetasi yailu hutan sekunder, ladallg (tanaman campuran). hutan bakau dan smvah. Topografi Desa Tanjung Boleng bagian utam datar scdangkan b(lgian limnf. sclatml dml b;lrnt berbukit-bukit scrta mempullyai .ienis {(lilah aliuvi(ll dan l11cditcran

(klasilikosi lanah Socpmplohardjo dan lsmangoen). Bcrdosmkan klasifikasi iklilll Schmidl dan

Fergllsan. Dcsa T(llljung Balcng lllcmiliki tipe iklim D dengan rala-rata emah hujan lahunan 936 lluuitahltll serta bertcmperalur Illaksillllllll 330

C dml minimum 240

C. Jenis tUIllbulian yang mendominasi lIllIan sckuuder anIma lain ad:lI:lh PterocGllJUs inriicus, NセセカコゥァゥオャQO@ cllmini, Ficus

「・Oセゥ。ャQャゥャQ。L@ COI:vpha utan dan ProtiuJIl javanicul11. Jenis tl1mbuhan dan tanaman yang Illcndaminasi tipe \'cgcl;lsi Iadang anima lain aclalah C'O/Tpha utan, Cocos J1!!E({era, Colona koS(('rmaJlsiol1a, ,)'chleichera p/c/:vgospel'/lla. Pro/iulI/ jal'(lI7iclIl11 dan ({wica papa,va. ]cnis tUlIlbuh.111 yang mcndaminasi hutan bakau adalah ,r..,·oJ'/lu:ra/ia alba dan 1;1l111l1itzcra raccl1Iosa. ]cnis fauna yang hidup di habitat beo flares 3ntara lain adalah :\facaca /asciclilaris, /'arGlms salvator, Sus sp .. Ducula placerl7ula/a, Falco mo!ucccI1S;S, Philcmon buceroides, Dicrurus holien/ollis, C'entropus bel7galel1sis, Caca/lla slflpiturea, Oriolus cJlil1el1siss dan lain-lain.

Hasil pcnelitian mcnunjukk;lIl bahw:! beo flares lIlenggunakan hulan sckundcr. l(ld;wg d'lIl hulan

bakml sebagoi lokasi Slllllber pokal1. Dalalll pClllilih,111 lobsi slllllber pak.111, bca Oorcs ll1elllilih lokasi

yang mempunyai eiri kcrap3tan pohon pakannya tinggi, ukuran pohon tinggi. bcrdialllcler bcsar,

berlajllk lebar. Selail1 illl, lokasi slllllber pokon beo lIlemiliki kcrapalan pohon 10101 linggi. Beo makan bllall-bllahan dan seranggo. Ciri buah pakon beo adalah berdaging lebal dan brlil blk111n.\'a lidak keras.

eontolmya 3nl:lra lain adalah Ficlls sp., Uvaria 1'1((a, Protium jm'anicIJI1l, Da/ura mete! dan lain-lain.

Jenis llllllbllllan pabn beo cllkllP bervmiasi.

(4)

Oorcs dapat mcnggunakall pohan sarang berSallla-S<lma dcngan jenis bunmg lain.

Gangguan tcrhadap bco flares yang ditemui di iapangan antara lain adalah pcrbunmn liar dan pCt1(lIlgknpnn bea ynllg nntara lain disebabkan aleh tingginya nilai ckanami beo. Di sam ping ilu, habitat beo juga mcngalami g<lIlgguan akibat kegiatan pcncbangan liar dan pembukaan hUtrlll untuk dijadikan ladang dengan sislelll pcmbakarall yang mcngakibalkan I1Isak atau hilangnyCl pohon pakClIl dan pohan snrang bea.

Kesimpulan penclitian ini Cldalah beo flares lllempunyai kisaran habitat yang Iuas dClll menycbar pada bcrbagai tipe vcgetasi yang ada di Dcsa t。ャセゥオョァ@ Boleng yaitu hutan sekunder, iadang, hul<ln baknll dan sawah. Beo menggunakan hutan sekunder. iadang dan hutan bakau sebagai iokasi sumber pnkan sel1<l menggunakan hutan sekundcr dan ladang sebagai loknsi bcrsarang. Tinggi pohon, jUllllah pollon (pakan atau sarang), tinggi bebas cabang, diameter pollon, diameter tajuk, kerapatan pollon (pakan alan sarang), dominansi pohon dan kcrnpatan pohon total mempakan f.:1ktor-faktor yang bcrpenganrh dalam pcmilihan lakasi sUlllber pakan dan lokasi bersarang. Scianjulnya, mengingat lingginya <lncaman tcrhadap kciestarian beo flores, yang diperkirakan akan lllengakibatkall Icrg;lIIggunya populasi, disarankan agar scgcra dilakukan pcnclitian pcngcmbangan populasi bea narcs b;lik sec;]ra insilll maupun eksitu di pellangkarall.

Kata kunci Puiau Flores, Beo Flores (Gl'acula religiosa mertel1si), Habitat, Pohan Sarang, Tumbuhan Pakan.

(5)

'-KARAKTERISTlK HABITAT BEO FLORES

(GracI/fa religiosa lIIerfcllsi)

DI

DESA TANJUNG BOLENG, KABUPATEN MANGGARAI,

PULAU FLORES

Karya IImiah

scbagai salah salU syarat

llnlllk mcmpcrolch gclar Sarjana Kchlllanan

pada Fakllllas Kehlltanan

lnslilllt Pef1anian Bogor

OLEH:

MARIA HELENA YENI PAREIRA

E 31.1793

JURUSAN KONSERVASI SUMBERDA VA IIUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

KABUPATEN MANGGARAI, PULAU FLORES

Nama Mahasiswa

Maria Helena Yeni Pan;ira

Nomor Pokok

E 31.1793

Menyetlljui

Dosen Pembimbing 1

Dosen Pembimbing II

Dr.

lr.

A. Machmud Thohari, DEA

Ir. Haryanto, MS

1h

Tanggal :

oG - D1 -

;woo

Tanggal :

18' 01 -

"COo

(7)

RIWAYATHIDUP

Penulis dilahirkan di Ruteng pad a tanggal 26 Agustus 1975, merupakan anak keempat dari lima

bersaudara, dari Bapak Feliks Hendrik Pareira dan Ibu Maria Fatima Pelealu. Pad a tahun 1982,

penulis memasuki SDK Ruteng V Ruteng. Pada tahun 1988 penulis meneruskan pendidikan di SMP

Immaculata Ruteng, kemudian pada tahull 1991 penulis meianjutkan pendidikan di SMA Negeri I

Ruteng.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogar melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI)

pada tahun 1994 dan memasuki Fakultas Kehutanan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan pada

tahun 1995.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, pada tahun 1998 penulis melakukan penelitian yang

berjudui "Karakteristili. Habitat BCD Flores (Gracu/a religios(ll1lertellsl) di Dcsa Tanjung Eoleng,

Kabupatcn Manggarai, PuIau Flores" di bawah bimbingan Dr. Ir. A. Machmud Thohari, DEA dan

(8)

Puji ウセオォャャイ@ penulis pm\jatkan ke hadirat Bapa Yang Maha Kasih atcls kanmia-Nya. sehingga

pell!l1sUnaIl skripsi in1 dapat diselesaikan. Skripsi yang bet:judul セGk。イ。ォエ」イゥウエゥォ@ Habitat BCD Flores

(Graculll religios{I'mertensi) di Desa Tanjung Bolcng, Kabupatcn Manggarai. Pulau Flores" ini.

disusun berdasarkan hasH penelitian selama dua bulan ill Desa Tm\iung Boleng. Kabupaten Manggarai.

Propinsi Nusa Tcnggara Timur.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besamya penulis sampaikan kepada

l. Bapak Dr. Ir A. Maclul1ud Thohari. DEA dan Bapak Ir. Haryanto. MS seIaku dosen pelllbilllbing. yang teIab melllberikan pengarahan dan bimbingan hingga selesainya skripsi ini.

2. Bapak Vincen Ri\\u. Ir. Nining beserta seluruh staf BKSDA Ruteng dan Taman WisHla Almn

Ruteng yang banyak membantu selama penelitian.

3. Bapak If. Jan\'adi B. Hemoll"o. MSc dan Ibu Dr. If. Ani Mardiastuti. MSc セG。ョァ@ banyak memberikan bantuan hingga selesainya pen)usunan skripsi ini.

-t. Semua pillak yang telah membanlu selama penclitian dan penyusunan skripsi inL

Penulis mcnyadari balm"a skripsi ini masih j<luh dari scmpurna. karCJl.l itu krilik dan S;lran } ang

bersifat konstmktif sangat penulis harapkan. Akhimya penulis mengharapkan sCllloga tulisa;l ini dilPllt

digunakan sebagai aeuan dalam pengelolaan dan pelcstarian bee Oorcs CCJracu/a religlVsa lJIertens/}.

Bogor. Dcscmbcr 1999

(9)

II

DAFTAR lSI

Halam<lIl

DAFTAR lSI ... ii

DAFTAR TABEL ... _ ... _ ... , ... iii

DAFTAR GAMBAR ... II' DAFTAR LAMPIRAN ... V I PENDAHULUAN A. B. C. Lalar Bclnkang ... _ ... , .. . TUjU<lll ... Manfaat ,_ ... , ... . II METODOLOGI Tcmpat dan \Vaktu PCllclitian ... . 2

A. B. C. D. AlaI Pcnclitian ... . ... 2

Mctode Penclitian ... . 2

Analisis Data ... . III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kcadanll Umulll Lokasi Pcnelitian ... ,... 7

B. TaksonOllli dan Morfologi ... ... S C. Karakteristik Lokasi SUlllber Pakan Beo Flores ... 9

D. Karakteristik Lokasi Bersarang Beo Flores ... 12

E Aktivitas Harian Beo Flores ... 16

F. Sat,,"a Lain yaug Hidup di Habitat Beo Flores ... 17

G. Gangguan terhadap Bca Flores dan Habitatnya ... 17

III. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesilllpulan ... ... 19

B. Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA... 20

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Haialn:ln

I. Beberapa Spesies Vegetasi Pakan Beo Flores dengan INP Tiga Besar untuk

Bcrbagai Tingkat Pertumbuhan pada Tipe Vcgetasi hャiエセャャャ@ Sekunder ... 9

2. Bebcrapa Spesies Vegetasi Pakan Beo Flores dengan INP Tiga Besar untuk

Berbagai Tingkat Pel1umbuhan pada Tipe Vegetasi Ladang ... 10

J. Tiga Kocfisien Komponcll Utan1<l dan Kcragamannya pada Lokasi Sumbcr Pakan ... 11

4. Korelasi Peubah Habitat dengan Tiga Komponen Utama pada Lokasi Sumbe,. Pakan ... I I 5. Beberapa Spesies Vegetasi Sarang Beo Flores dengan INP Tiga Besar untuk

Berbagai Tingkat Pertulllbuhan pada Tipe Vegetasi Hutan Sekundcr ... 12

6. Bcbcralm Spesies Vegetasi Sarang Beo Flores dengan INP Tiga Besar untuk

Bcrbagai Tingkat Pcrtumbuhan pada Tipc Vcgctasi Ladang ... lJ

7. Karaktelistik Pohon Sa rang Beo Flores ... 14

S. Dua Kocfisien Komponen Utama dan Kcragamannya pada Lokasi Bersarang ... I..J.

9. Korclasi Peubah Habitat dengan Dua Komponcn Ulama pada Lokasi Bersarallg ... 15

(11)

.-DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Haiaman

I. PIOI Analisis Vegelasi ... 3

2. Beo Flores (Grnclfln religiosa merlensi)...... 8

3. Tipc Vegctasi Hutlln Sckunder ... 8

4. Tipe Vcgclasi Ladang ... 10

5. Lakasi Pohon Sarang Bea Flores di Ladang... 13

G. Gangguan Habilal Beo Flores ... IS 7. Buah Ficus sp ... 30

8. Suah Ficus elaslica ... 30

9. 10. Sliah Uvaria rl{(a ... ... 31

Snah Prolilfllljm'allicuJ1l ... . . ... 31

II. Buah Dalura lIIelel...... 32

12. Suah C:ordia (licho(OfllD ... 32

13. Suah Leea al1l!,lllata ... 33

14. Sllah Colona kosterlllnnsinl1n ...... 33

IS. Sliah CnpsisulJI/hllescen ... 3-l

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Haitllllrtn

Analisis Vcgclasi Tingkal Pohon dan Tiang pada Lokasi Sumbcr Pakan

di Hnlan Sckllndcr """,,"""",. """""""'''''''''''''''' """""" .. """'''''' .. "'',, .... ,' ... , .. , .... ,,' 23

2 Analisis Vcgctasi Tingkat P;mc<lng dan Scmai pada Lokasi Sumbcr Pakan

di Hnlan Sekllnder .... " ... """ ... """ .. ,,,,",,"""",, .. """" ... "" .. " .. "",, ... ,, ... ,,"' .. 24

3 Analisis Vcgctasi unluk Seillun Tingkat Pcrtull1buhan pada Lokasi SUlllbcr Pak:lJl

di Ladang .... ,,"'"'' "" .. " ... ,,' '" "" .. """","" """'" """ .. " .. ""'" '" """"" """ ... ,,' "', .. " " 25

4 Analisis Vcgelasi nnlllk Scmna Tingkal Pcrlllmbnhan pada Lokasi Snmbcr P'lkan

di Hnlan Bakall" ",""",,",," ", .... , .. " .. """" """""",,, .. , '" '" ", .... ",,"" "" .. , .. ,," "'''' "''''''", 26

5 Analisis Vegelasi TingkM Pohon, Tiang dnn Pane'lIlg IXldn Loknsi BersaI<lng

di Hnlan Sekllnder "" ... "." ... "" .. """""",,""",,",,.,,"" ... ""'''""" ... """"" ... " .. 27

6 Analisis Vcgclasi Tingkal Scm:li pada Lokasi Bcrsarang di Hut:lll SCkUlldcr.. ... 28

7 Analisis Vcgctasi Tingkat Pohotl, Tiang dan Pancang pada Lokasi Bcrs<lr.lllg

di Ladnng ""' .... "''', ... ,,'',, .. ,' '''''''''''''" ... '''''''''" ... ''''''''''''''''''''''''',,,,,, .. '''''',, ""'''''", 2S

8 Analisis Vcgclasi Tingkat SClllai pada Lokasi Bcrsarang di Ladang ... 29

9 KaraktcI1stik Vcgctasi Pakan Bea Flores ... 30

10 Analisis Komponen Ulama 1Il1l1lk Lokasi Slimber Pakan Beo Flores """",,.,,",,"""""''', 35 II Analisis Komponen Ulama 1I11l1lk Lokasi BcrsaI<lng Bco Flores""""""""" ... ,, .... ,,"""'" 37

12 Pel a Kabllpalen Manggar.li ,.""'" .. " .. """"", .. ,."''',,, .. ,,.,,'''',, .. ,, .. ,,.,,,,'''', .. , ... ,,''''''''''',' 39

13 Profil Pohon Pak'lIl di Bulan Sekuuder"""""""""""""""""""""""""""""""."""""" 40

14 Profil Pohou Pakan di Ladang.""""""".""""""""""""""""""""".""""""""."""""" 41

(13)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang

Indonesia mempunyai lima sUbjenis burung bee. Salah satunya yang merupakan jenis endernik

Flores dan dilindungi berdasarkan PP No.7 tahun 1999 adalah beo flores (Gracula religiosa mer/ens,).

Bea diketahui sebagai salah satu jenis burung yang mempunyai kemampuan menirukan suara.

Bea yang teIah dipelihara dapat menirukan kata-kata, kalimat pendek, siulan, nyanyian atau suara

binatang di sekitarnya. Hal ini menyebabkan bee disukai sebagai burung peliharaan dan meningkatnya

nilai ekonomis bee. Karena faktor-faktor tersebut, bee sering ditangkap untuk dijllal dan atau

dipelihara. Kegiatan penangkapan bee cukup tinggi, diduga meJebihi kemampuan berbiaknya.

Gangguan lain yang dialami bee berupa gangguan terhadap habitatnya. Habitat bee banyak yang rusak

akibat kegiatan manusia, misalnya pembukaan kawasan hutan untllk dijadikan ladang dan penebangan

pohon secara liar yang menyebabkan hilangnya atall rusaknya pohon sarang dan pohon pakan bee

flores. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu saja mengancam kelestarian bee flores.

Sejauh ini penelitian tentang bee flares (Gracufa refigiosa mertensi) masih jarang dilakukan

sehingga pengetahuan orang tentang beo flares pun masih kurang. Untuk itu telah dilakukan penclitian

tentang karakteristik habitat beo flores. Penelitian ten tang bee yang telah banyak dilakllkan adaJah

terhadap anak jenis Gracula religiosa robuslo oleh Thohari et al (1995-1998), yang telall melakukan

penelitian tentang "Pengembangan tcknik pcngembangbiakan beo nias (Gracufa re/igiosa roblfs/a)

secara konvensional dan modern".

B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi sumber pakan dan lokasi bersarang

bee flores serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan habitat beo flores.

C. Manraat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai aeuan bagi orang-orang yang bekerja

atall berminat pada bidang pelestarian burung, dalam rangka pengelolaan dan pelestarian bee flares

(14)

Penelitian dilaksanakClIl di Desa Ta1liung Boleng, Kccamatan Komodo, Kabupaten

Manggarai, Propinsi Nusa Tcnggara Timur. Pcnelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu dnri

bulan Dcsember 1998 sampai dcngan bulan Jallllilri 1999. Pada saat penelilian dilaksanakan

scdang bcrlangsung 1l111sim pcnghujan.

B. Alat PClleliti<ln

Alat yang digunakan dalam pcnclitian ini adalah binokulcr, kamcra foto, llaga hYPsoll1clcr,

kompas, pita UkUf, tam bang, tali plaslik, label nama. alal lulis mCllulis, buku llallla burung di Manggarai, buku nama Latin tumbuhall di Manggarai dan pela kawClsan Kabupatcn Manggarai.

C. Metode PCllclitiall

Pcnciitian dilaksanakan dcngall lllcngumpulkan data primer dan data sckundcr. D,lta primer

diperoleh Illclalui pengukuran secara langsung di lapangan dan data sckundcr dipcrolch mclalui

laporan-Iaporan maupulllitcmtur-litemlur.

I. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan ullluk Illcmpcrsiapkan pclaksanaan pcnclitian dcngan

mcngumpulkan data dan infonnasi mcngcll..1i biockologi bee flores, keadaan umum lokasi

penclitian, mctodc pcnelitian, satwa, vcgetasi dan tipc vegctasi yang ada di lokasi pCllclitian

llleialui literatur-lileratur.

2. Odcntasi lapangan

3.

Orientasi lapangan dilakukan uuluk lUcngcnali areal penclitian secara keselumhan agar

dapat menenlukan lelak plot contoh secara tepal d<ln (erwakili. Penentuan lelak plot conloh

dilakukan dengan melode purposive sampling, yailu pial conloh dibual pada tempal yang lelall diketahni mempakan habitat beo flares.

Analisis vcgctasi

Penglliubilan dala lmtnk mengetalllu .iCtUS dllil indeks nilai penting vegelasi yang lerdapal di lokasi penelitillil dilakukllil dengan plot berbenluk lingkaran dengan radius 17,8

meter. Inlensilas sampling yang digunakan sebesar 1% dan selumh areal yang dileliti. Untnk

._ semai digunakan plot bemlmrllil [xl lll. pllilcang 5x5 lll, liang dan pohon pial lingkaran

dengan radius 17,8 m (James dan Shugart, 1970 dalam Capen. 1980). Skema pial conloh

(15)

c

3

Kctcr:Hlgan :

A : Plot bt:nJK.urnn lxl m untuk lingknt semai I} : Plot bcntkuran 5x5 III untuk tingkat pancang

C : Plot hcrbcntuk lingknrnn dengan radius 17,8 III untuk

tingkat liang dan pohon

R : Rndius 17.8 III

Gambar 1. Plot Analisis Vcgctasi

Kriteria tingkat pel1LUnbuhan (Kusmana, 1997) :

セ@ TiIlgkat sClllai

セ@ Tingkat panc3ng

セ@ Tingkat tiang

セ@ Tingkat pohon

-I. Pcncatatan Satwa Lain

tinggi kurang dari 1,5 meter

tinggi !cbih (L1ri 1,5 meter dan berdiameter kurang dari to em

bcrdiamctcr antara 10 em s<lmpai dcngan 20 em

berdiameter lebill dari 20 em

Peneatatan satwa lain yang hidup pada lokasi penelilian diJakukan dengan metode

reconnaissance dan mclalui wawancara dcngan pcnduduk setempat.

5. Pcmhuatan diagram I)loofil stratifikasi tajuk pohon pakan dan pohon sanmg

Pcmbuatan diagram profit pohon pakan dan pohon sarang diIaksanakan dcngan

Jl1cnggunakan jalur scpanjang 100 meter dan Icbar 20 meter. Dalam pembuatan diagram

profil ini dilakukan pengukuran terlladap jenis pohon, linggi total, tinggi bebas eabang dan bentuk t1(juk.

6. Kondisi fisik habitat beo flores

Data mengenai kondisi fisik habitat seperti curah hujan rata-rata, jenis tallah, suhu udara

I<lla-rata lobsi penelitian diperoleh berdasarkan laporan-Iaporan dan literatur.

D. Analisis Data

I. Analisis Vcgctasi

Hasil pengukuran terhadap yggcAiisi dilulung berdasarkan besaran-besaran sebagai berilnll (Kusmana, 1997) :

Jumlall il1dividu suatn jenis

Kerapatan (K)

Luas petak conte.h K suatu jenis

Kcrapatan Relatif (KR) x 100%

(16)

LEOS slIatujenis Dominansi (D)

Luas petak eontoh

o

sllatu jenis

Dominansi Relatif (DR) = --- x 100%

o

scIuwhjenis

Jumlah petak ditemukan suatu jenis F rekuensi (F)

Jumlah scIuwh petak

F 5uatujcnis

Frckuellsi RcIatif (FR) = --- x 100% F scIuwh jellis

INP

=

KR+l)R+FR

Untuk tillgkal scmai Indcks Nilai Penting Illcnggunakan pcrs<lmaan

INP = KR+FR

2. Analisis KOlllponen Utama

Untuk mcnganalisis karakteristik habitat beD flarcs digunakan anal isis komponen ut3ma.

Analisis komponcn utam3 adalah anal isis statistika pcubah ganda yang digullakan untuk Illcnyusulkan banyaknya sckumpulan pcubah yallg tidak tcrtala untuk tUjU3.11 analisis dan

pcnarikan kcsimpulan.

Parameter habil1t yang akan dianalisis lIntuk mengetahui karahieristik habitat beo Oores

adalah :

Lokasi Sumhcl-Palmn Lokasi Bcrsarang

.

Jumlah pohon pakan (JP)

..

JlImlah pohon sar.1ng (JP)

セ@

..

Tinggi pohon pakan (Tt) セ@ Tinggi pohon sar.1ng (TI)

セ@ Diameter pohon pakan (DP)

..

Dimneter pohon sarang (DP)

..

Tinggi bebas eabang (The)

..

Tinggi bebas eabang (The)

..

Diameter tajuk (DUk)

..

Diameter tajnk (Dtjk)

..

Kerapatan pohon (KP)

..

Kerapatan pohon (KP)

..

Dominansi pohon pakan (D)

..

Dominansi pohon sarang (D)

..

Kerapatan pohon total (Ktot) セ@

.

Kerapatml pohon total (Ktol)

Langkah-Iangkah pengolaJ13n data adalah sebagai herikut :

セ@ Mengumpuikan data hasil pengukuran peubah-pellbah yang berhubllngan dcngan

(17)

5

イセオ「Zエィ@ Petak Contoh

Habitat 1 2 3 4 5 ... N

A

B

C [)

S

Misalnya label di alas discblll lllalriks X dcngan S baris (pcubah habila!) dan N koloIll

(pclak conloh). Dalam nOlasi lllalriks XS>N di mana X'i adalah pcngalllalan pada baris kc-i (pcllbah habilal) d,m kolom kc-j (pc!<lk conloh) .

.;. Karcna pCUb.lh h<lbit.l1 yang diuh.'llf mcmpullyai saluan pcnguh"uran yang tidak sam;}.

maka perlll dibakukan yaitu dcngan mcngganti liap clemen Xij dcngan

"'x-x

A., =

L.,; lJ I

'J

F

,

Kctcrangan :

Xi = ni1ai rata-rata dan bans kc-i

Fi := fungsi pembaku yaitu akar h1.Iadrat daTi jumlah deviasi kuadmt mta-rata baris

Maka akan tcrbcntuk matriks bam Asx...'Y. dcngan clemen aij_

.;. Menghitung keragaman peubah habitat dan petak cantoh. Kemudian matriks Asx;'.!

dikalikan dcngan lransposcnya, sehingga diperoleh korelasi (R), yailu

R ::::.

AsL"

A tN:(s

.; Mengltilung akar ciri dan veklor ciri dari matriks R

Akar ciri matriks R diperoleh dari pcrsamaan

Yang mana, I adalah matriks identitas (l pada diagonal ulamn dan 0 pacta clcmcn

lailUlya). Garis legak

(I I)

melambangkan ball\\'a delenninan malriks yang dihasilkan

hams dihilung. Untuk matriks S"S seperli R. ada S akar ciri (i'I, ),', i'3' .... i,,). Tinp i., (akar ciri) berasosiasi dengan veklor ciri juga. Veklor ciri diperolch dari pcrsamaan :

(18)

Kcmudian akan dipcrolch komponen-komponcn utama. Pentingnya komponen utama

dihilung dengan membagi akar ciIi ke-I dengan leras malriks

R

yahu

セクiooE@

TrR

.;. Jumlah komponcn utalll<l yang digunakan sudah memadai jika tOlal keragaman yang

dapal dilerangkan berkisar 。ョャZャiセャ@ 70-80% (Tillun, 1975 dalam Kardono, 1987) .

.;. Sclanjutnya data tcrscbut dianalisis dcngan anal isis komponcn utama dan diolah dcngan mcnggunnkan program S'(atislical ajQ。セ|Gウゥウ@ SjJsle1l1, untuk mcngctalmi karaktcristik habitat

beD Oares (Gracllla religiosa IIIcrlcl1si)

(19)

III. BASIL DAN PEMilABASAN

A. Kcadaan Umulll Lok;tsi Pencliti'lIl

I. Let'lk

SCC<lra administnltif, Des(1 Tmliung Bolcng tcnnClsuk dalam Kecamatan KOlllocio. Kabupatcil Manggarai. Propinsi Nusa Tcnggara Tilllur. Desa Tanjung Boleng lerdiri dari tiga

dUSlIll. yaitll DustlIl Rarcng. Dustin RUllgkam dan DUSlill Boieng serta lllcmpunyai bat<ls-balas scbagai bcrikut :

Utara

Sclntan

Tilllur

BanH

Desa Pcrsiapnn Batll Tiga dan Dcsa Gola Scpang Dcsa Pota Wangka

Dcsa Gola Kctak d:m Desa Pcrsi<lpan Scpang Dcsa Wackelambu dan Desn Pcrsiapan Bntu Cenllin

Dcsa Tanjung Boicng lllcmpunyai luas 2.590 hcktar dan Il1cmiliki cmp:1t tipe \'cgctasi

yaitll hutan sckundcr dcngan luas 2106 hektar dan bcrstatus hulan produksi, lad:liIg (tan:1m<1Il

c<lmpuran) dcngan Itlas 116 hch.1ar, sawah dengall Iuns 216 hektar dan hllian baknll dcngaH luas 7 hcl,.1ar.

Uutuk ll1encapai Dcsa Tanjung Bolcng dapat dila!,:U&1n mclalui jalur damt d'1n lau!. Jika IlIclalui daml dcngnll mcnggullakan kcndnraan 1I11l1lm elm; Labu<ln Bajo elan IIlcIllbu!uhkall \\'aklll sckitaf saW jam kCl11l1elian diiaIljlllkan dengan 「・セェ。ャ。ャャ@ kaki sclam<l ]0 Illcnil. Jika lllclaiui iaul dcngan menggunakan speedboat dari Labuall Bajo dnll mcmbutuilkan \\'aktu sckitar]O mcnit (Ictak Desa Tanjung Boleng dapat dilihat pada lampiran 12).

2. TOJlografi dan IkIim

Topografi Dcsa Tanjung Boieng pada bagian ulara dalar sedangkan pacta bag ian limnr. selalan dan barat berbukit-bukit !enis lallah di Desa Tanjung Boieng sebagian bcsar aclaiah alluvial dan mcditcran (klasifikasi tanah Socpraptohardjo dan !smangoeu. 1978 dalam Purwowidodo. 1998). Bcrdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson. Dcsa Tanjung Bolcng memiliki tipe iklilll D. Rata-rata cllrah hujan tahunan adalah 936 llunilahull dengan

セN@

.

temperalur maksinu!m 330

C dan tcmperatur minimum RTセQ@ C (Kantor Statislik Kabupaten Manggarai, 1995). Musim kcmarau エ・セゥ。、ゥ@ antara bulan Mei sampai dengan Oktobcr dan Illusim pcnghujan Clntara bulan Nopember sampai dengan April.

J. Flora

Desa Tanjung Boicng memiliki empat tipe vcgetasi yaitu hUlan sekunder, iadang (tnnaman cilmpllfCln), sawah dan hutan bakau. Jellis-jenis tumbuhan yang lllendolllinasi hutan sekunder antara lain adalah Pterocarpus indic/J,\', LセGカコHヲAZゥオjャャ@ Gumini, Ficus bel?/amina, CO/:Jlplw

(20)

• lain adalah <. 'OIYIJ/W utall, ('ocos IlLlc((era. ('olema koslerlllrlNsimltl. ,)(:hleichera

pfCI:vgosperlllo, PrOfiu1I1jal'fllliclflll dan ('arica papaya. Jcnis tumbuhan yang mcnciOlllin<lsi

hU(cHl bakau ad,dnh ,\otlJ1eratia alba dan /"I.l/1/l1itzera raCCfJ/osa. Indeks nilai penting

llI(lsing-Ill<lsing tUIIlbuh:lll ciall tan<llll:ln Icrsebllt c!;lpat dilihal pada ャセャャ|Qーゥイ。ャャ@ 1-lalllpir;ll1 l').

-I, Pcnduduk

Bcrd;\S;lrkan dntn ynng dipcrolch (i;}ri Buku Profi! DC5:1 T<:lIliulIg Bolcn,g tal\ulI 19lJK pcnciuciuk Des:], T;:u\iullg Bolcllg bCI:jlllniah 1 .. 1-00 orang dcng:w pcrinci<lll jUllliah pcnduclilk

pria ()45 or:mg d;w pcnclucillk \\';lIlil;I 755 orang 5CII<1 tcrdiri dari J 15 kcpal:l kc]uarg:l. Ag;lI11;l

yang diallut pcnduduk adal:1I1 ag;ul!;l KIJ<ltoiik (5? 70%) dan agama Islam (.W.21 %). S;lr;lIla

keagamalln yang aei;} eli Desa T:lIljung Boleng a<l:11;111 Masjid (2 buah) d:lIl scbu<lh K;lpcL

Tingkal pcndidikan pcndtldtlk Illasi II rencla" ),ailu SD (85.7X'%). SMP (4.07%). SMA n.7(,'%) dan yang but:l hUlllf ((J.7t)!%). Mala pCllcaharian pcnciucluk scbagian bcs;lr ;l(]:lbh pCI;lI1i

(6 I., XyXt). IlCbY;lll (.l(J.SC,%,) ci;l!l pc.g:l\yai (1.3 I %l).

B. Taksonomi dan l\1od'ologi

Mcntll1ll Dirch10ral Perlindutlgan cI:lll Pcng:melan Alanl (1%11). bco Oorcs cliklasinkasik:11I kc

c1alaill Orelo Passcrifonncs. Sub orelo P;lsscrcs. Family Siurnidac. Genus (;roeu/a. Spcsics (;ro(,lf/o

religiosa. Sub spesies (iracu/a religiosa lJIertellsi.

\Vama buill bee flores hilam Illcngkilap dcngilll wanta putih pacla uJullg saY<1p. parllilnya

benrarna oran)'c samp:li mcrah yang eli b;l\\,ahnY;l terdapat sepas;lIIg !!c1:lI11bir bcr\\',JnI:] kUl1ing (Ci;Jp:lt

di;HIl;lIi pada galllbar 2). Pada bagi;l!l bc:lak;lIlg kcp;1la dan sekilar lIlat;1 tcrdapal pial bCI\\';lr!J;l kOlling. Uktlran pial dap:lI IIIclllbcdakan bco IIItida dcng:l1I bco dewasa (PPA. 19RI). Jika clilih:lI dari :lIas.

pangkal pial tcrscbut Imnpak scpcrti ciua g;]ris kUll1ng. yang mCIl1aIljang kc arah paJllh. UjUllg pinlny(] terpisah dan mcmbclok ke al;1S (PrijOIlO. I セエIWIN@ Jika diamati. perbcd<1<111 morfologi ben jalll:l1l d;lJl belina lidak lerlalll jelas. Nallllln lI1ala beo janl'l11 lebih hil:lIl1 daripada belinanya. M:1I:l beo bClina llIelllplln)""i bagian yang belwarna plllih (Harper. 1986),

'-Gambar 2. Beo Flores (( ;racula re/igiosa lIIerlensi)

[image:20.582.99.436.510.688.2]
(21)

9

C. Karakteristik Lokasi Suruber Pakan

Beo flares menggllnakan hlllan sckllnder. ladang dan hlllan bakall sebagai lokasi sllmber

pakall. Berdasarkan anal isis vegetasi yang dilaksnnakan di hulan sekunder (gambar tipe vegetasi

hlllan sekllnder dapal diamali pada gambar J). dilemllkan dlla bel as jenis 11Imbllhan pakan beo flares. Jenis 11IIllbllhan pakan beo flores Y'lIlg mempllnyai INP lerbesar lInluk lingkal pohon

adalah Ficus h£'l!imninl1, lingkalli<lllg aclal:lh !'roliuJJljavolliclflJl. tingkat pancang adalah U\'(1ria

rI{(a dan tllltuk tingkal scmai dan IlIlllbuhall bawah 'ldnlnh f)atura mete! dan AlJlorp/topal/us

com pm wI alliS.

Tabel I. Beber'lpa Spesies TlImhllhan Pakan Beo Flores dcng'lll INP Tiga Besar lInlllk Berbagai T k lllg 'al Pelillm )lIlan pac a II IT ,pc Vcgel,lsi Hul;lII , e 'Ull cr Skd

Tinokal Pohon INP Tingkal Tiang

Ficus h(,l!imJJiJlo 30.-1.0% I 'rol; mil jUl'(lJIicIIJI/

l'n If i {fI1I/m'm Ii C/II/I 30.()f)'% I )aflfra II/('Iel

FiclIs c!uslh'u 25.37'X) /'j'cus c/astica

Tinokat Pancang INP Tingkal Scmai dan T1Ill1buhan Bawah

I \'lll'iu J'I!(a -l2.X(J% .-IIJJ()/"IJ/uJpalllls ct1/Upmw!alus

I Jrofium jm'llIlicllIll 1..\..7Y% ! )allfra mete!

FiclIs /J(,I1/alllill(1 JJ.JJ%I IJro(;lfll/ /m'alliCllllI

(jamb:lr J. Tipe Vcgei:lsi HIII:ln Sekundcr Scbagai Habital Beo Flores di Desa T:llciung Bolcng

INP

32.R7%J

27.37%

isNVセE@

INP

95..+51XI 19.81%

1..\..9..\.%

Bcrdasarkan an:llisis ycgctasi yang dilnkllkan di Iadang (gambar tipe vegatasi ladang dapat

diamati p:lda gambar ..\.). ditCIIlUk:lIl scmbilan jenis tumbuhan pakan beo flares. Jenis tumbuhan dan

lan:lman pakan beo flares Y:lng memplInyai INP lerbesar lInluk lingkal pohon adalah ('olana koslermaJ1simw. tingkat liang dan panc:lIlg adalah Carica papaya sena llntllk tingkat semai dan

[image:21.577.92.514.158.564.2]
(22)

Tabel 2. Beberapil Spesies TUlllbuhan Pakan Beo Flores dengan INP Tiga Besar untuk Berbagai Pertulllbuhan

GambaI' -1.. Tipc VGgclHsi Ladang Scbagai H;lbilal Bea Flores

di Desa Tanjung Boloug

TUlIlbuh:1l1 yang Illcndolllinasi lillian b8kau pada berbagai tillgkat pertul11buh;lIl adalah ,\'ol/l/('l'oli(/

alba. Hanya ada clua jcnis lUl11buhan yang lllmbuh eli hutan bakau yaitu ,\'onneralia alha dan

[.ll1l1l1iIZf!/'{f rac('lJJosa. Bea flares scring clitcillukan sedang Illtlkan ulat yang banyak tcrdapat pada

datu} kedlJa tlllllbuilan tersebut.

MenunIl PP A (199 I). beo lllabn buah Ficlis sp. ),an& pohonn)'a bcrbuah sepanjang lahun. juga

buah bcrdaging dari liana. Bcrdnsmkan hasil pengamatnll diketahui balm'a beD flares mcnyukai l)lwh

berdaging lebal dan kulil buahnya liclak keras (karaklerislik \"egelasi pakan beo flares dapal dibaea

pada iampiran 9). Selain illl. llnluk Illclengkapi kebutuhan protein. beD makan serangga, Illisalnya

belalang. jangkrik. eapung dan lelur sellllli (Prijono. 1997). Hal ini juga sering ditenIltl saal

pengaillatan eli lapangan. yang malla beo Oares scring ditcl11ukan sedang makan ulat yang 「。ョセBZャォ@ tcrelapat eli dmm Sonneralia alba elan LllInllit:cra raC(!1I/(JS(1 eli hutan bakau dan mcm:ltuk

lub;lIlg-Ilibang keeil pada pohon kelapa nnlnk mencari serangga. BeD flares menggunakan pohon pakan pada

semua strata tajuk. yaitu pacta sClllua bagian tajuk yang berbnali.

[image:22.577.114.508.80.399.2]
(23)

II

tajuk HdセゥォIN@ kef<lpatan pohon sarang (KP), dominansi paltan (D) dan kerapatan total pohon (Ktat).

HasiI analisis kOlllponcl1 utama dapat dilihat pada iampiran In.

Dari dclnpan komponcll utama yang dihasilkan maka dipilih tiga komponen utalll<1 yang dianggap

mampu lllcncrangkan keragaman total data dcngan pcrsentasi kcragaman total sebes(lr 81,97% selia

m<lsing-m<1sing dari kctiga kOlllponcn ini mcmpunyai kerag:llllan totallcbih dari saw.

Pcmilill.1ll kctign komponcil ter-schut bcrdnsarknll pcrtimbangan scpcrti yang dikclllukak,1ll olch

Timm (1973 dalam Kardano. 1987) yaitu banyaknya kompancn utama yang digunakan sudah memadai jika kcragamannya bcrkisar antara 70-80%. Di samping itu. Karson (1982 dalam Kardona. 1987) mcnjclaskan bah",a apabila akar ciri ditumnkan dari matriks korelasi (R). maka dipilih akar ciri

yang !cbih bcsar dmi satu.

Tabcl ') Tiga Kocfisicn KomponclI Utama dan Kcragamallllva pada Lokasi Sumbcr Pakan .. c

p|Aャセ「セィセiZャ「ゥャセH@ .

,J:

:,.,-;

[Z[ZZN[Zセ|\N@

:':;.

.... . ',' . J..:omponcn Utamn -; '"

, • " > < " . , . .,' " ' , 1 " <','2 ' -:,";;' .',3,"" .

JUllllnh I'oholl (.11') 0.499291 0.011206 0.2n020

Ting,gi '1'0[:11

en)

·0.2910·12 0.426835 0.430767

Tinggi B.::has Cabal1g (Tbe) ·0.268814 PNSjWUセR@ 0.613464

f)iamctcr i'ohol1 (D!') ·0.171R(i2 0.555767 -0.480532

Diamdcr Tnjuk (Dlik) ·0.2492'16 -0.250026 0.047251

KernpatnEl Polloll !'akan (KI') 0.499291 0.011206 0.278020

DOlllinansi 1'0110n Pakan (D) PNRVUTセY@ 0.530603 0.224403

Kcrnpatnll Tolnl (Klol) O.42693S 0.225099 0.003351

Akar Ciri 3.48618 1.97616 1.09569

1\:rscI11nsi K.::rar,aman Tol:ll 4J.5S 24.70 13.69

l'.::rs.::nl.1!--i K.::ragn!1lnll KUlllulnliC 43 .. 5S 68.2S RJ.97

Untuk mcngctahui kccratall hubungan anIma pcubah habitat dcngan komponcn lIt<lllla dilakllknn

penghitung:1Il kocfisicil korelasi nntara peubah asal dcngan komponcn utama.

Tabcl 4 Korchsi Peub',h Habitat dengan Ti"a Komponcn Utama pada Lokasi Sumber Pakan < , , , , , , , , , , <

,-'" Pellhah J-Ia\li4't.-.-" [⦅Z^セLLZy[ZGZZZZZZZセZG⦅Z[ZZゥ@ ;:::;;:';.:::i:;:",:::: '.;':::1 ... ."., , Komnonet'iUtaina:.;

. . ' '.'.' .• , .,' •..•.• '<C'"

,'.""

, ",<' .... . .. T;'" .. .·,'3

Jumiah Pohon (JP) 0.932 0.016 0.291

Tinggi' Total (Tt) ·0.543 Q.600 0.451

Tinggi [-kbas Cabang (The) ·0.502 0 . .475 0.642

[)iam<!ter Polloll (DP) -0.321 0.781 -0.503

Diamekr Tnjuk (Dlik) ·0.465 -0.351 O.()49

Kerap:ltan Pohon Pakan (KP) 0.932 0.016 0.291

dッュゥョ。ャャセゥ@ Pohon Pakan (D) 0.496 0.746 0.235

KCf:lpalal1 T olal (Ktot) 0.797 0.316 O.fJ04

Dad kocfisiscn korclasi peubah habitat dengan komponen utama terlihat balm'a kompollcn ulama

pel1mna lllempunyai korelasi yang tinggi dan positif dengan jumlah pohon pakan (JP). kcrapatan

pohon pakan (KP) dan kerapatan total (Ktot), masing-masing sebesar 0,932,0.932. dan 0.797. Kctiga

peubah habitat tcrsebut menerangkan bahwa bee flarcs I1lcmilih lokasi mencari makan pacta daemh

yang memiliki jumlait pohon pakan banyak dengan tingkat kerapalan pohon tinggi. Ini berhubungan

dengan ketcrscdiaan pakan dan kCllludahan memperolch lllakanan dengan jenis pakan yang cukup

(24)

'-Komponen kedua berkorelasi tinggi dan positif dengan tinggi total (TO .. diameter pohon (DP) dan dominansi pohon pakan (D), masing-masing sebesar 0.600,0,781 dan 0,746. Ini melllll,iukkan balm'a tumbuhan pakan beo flares pada lllllunUlya bempa pohon yang tinggi dan berdiameter relatif besar.

Selain itll. ketinggian pohon ini juga memberikan kemungkinan lUltuk mengawasi areal sekitarnya dan

mempermudah mcndapatkan serangga yang biasa terdapat di penllukaan tajuk.

Komponen utama kctiga berkorelasi tinggi dan POSilif dengan tinggi bcbas eabang (Tbe) dan diameter tajuk HdセゥォIN@ masing-masing sebesar 0.6H dan 0.049, Ini menunjukkan bah\\"a beo flares

cendenlllg Illclllilih lokasi slIlIlbcr pClk(lll yang dillllllbuhi oleh pcpohonan dcng:1I1 tajuk yang cukup

leba!". lui bcrhubungall deng;lIl kctcrscrdiaan buah yang pacta lI111UIllIlYlI tcrdapat padn tajllk ItIIllbuhan.

ScI;lin itll. beD flarcs juga clapa! Illcnggullnk,lIl pohon tcrscbut scb;lgai tempat bcrtcdllh. yang biasa

dilakukan beo flares pada puknl 11.00-14,00, Peillilihan pohon bcrtajuk Icbar ini juga discbabk:lII beo

/lares ccndcrung mcndalangi pollon pak:lIl sccara bcrkciompok dall beD flarcs clap;ll 111;1k;\11 pada

SCIllU<1 strata (c\ink.

D. Karaktcristik Lolmsi Bcrsarang

Bea Jlorcs Illcnggunakan hutan sekundcr dan ladang sl':bagai lokasi bcrsarang. Berelasark:ll1 hasil

pcngamatan eli Dcsa T:llljung Boleng dileillukan sebel:ls pohon sar(lng bea flares. Lillla pohon s:Jr:1ng

elitclilukan di hut an sckunder dan cnam polian sarang ditclllllkan di Indang. Pada Iilllilll sckullcler. pahon yang dij:ldikan tempal bcrsarang bco narcs lllclllpak'1Jl pollan tcrtinggi pada radius 20 IIlcter

(dapat diamati pada lampiran 15 daniampinlll 16) cianlllcmpullyai diamcter tcrbesar. Scci:lIlgkanjcnis

pohonnya terdiri dari jenis yang berbcda yailu pohon PleroeaJlms inc/jellS, DracolI{olllcloJl cc/llle,

.-llhi:da lophanla clan ('OI:vpha u/nn.

Tabcl 5, Bcberapa Spesies TUIllbuhall Samllg Beo Flores dCllgaulNP Tiga Besar ulltuk

B b er ag:u 'T' k P IIlg at crlUlll b I II Jan pac a I T' IpC V egeiasl ulan 'H Sk d e un cr

Tingkat Pohon >

:

'

'i'

,

INP ,( 'Tn@{atll!'ihhg;c":X;i'j,; ,. . . INP

PlerOea'1J1{s iJ1(i;elfS SJ.87I

YcI Ptero.sperm UJ1l j avan ieu 111 72.85%

('OJ:vplw ulan 30,09'% C;"ell'ia erioearpa 49.9S<XI

Albizia IOI'/wl1la 27.59% I'leroearpus indiclls '+S.95°;;)

'I'iTIgkat Pancang i,"

"W}'

; i

t

INP<:; ,Tin' 'lNP'··

Plerosperm lflll j avan iC1f11l 45,00% Protium javanieu111 50.79%

C'O/ypha IIlal1 28,67% Ptero.\per17111111j avan iCUJ11 43.65%

Mallollis phillipinensis 28,33% Mallolus phillipil1ensis 25.40%

Lokasi pohOli sarang di ladang terletak pada lokasi yallg terbuka dall semuanya ditemukan pada

snags C(1)Jpha ulan. Hal illi disebabknll saaf pembukaan hutan diIakukan dengan sistem pembakar:m

dan pohon-pohon yang laill diteballg. sedal1gkan snags C,',:vpha 111011 dibiarkan oleh pemilik ladallg karena sulit ditebang, Sl1ags adalah tegakan pohon yallg trlah mati. Selain itu, pada snags Corypl/(f

ilIOn. lebih mudah terbentuk lubang alami yang dapat dijadikan sarang, Contoh sarang beo flares pada

(25)
[image:25.584.118.524.92.491.2]

Tabel6.

ulan

ulan

Aleu,rit,,. mo/uCCGno

ScJ',le,icheraptelygosperma

Pterocarpus indicus

Ceiba

c<m'f)i1'G ulan

Gambar 5. Contoh Snags Tempat Bersarang Beo Flores Pada Tipe

Vegetasi Ladang di Desa Tanjung Boleng

13

Ketinggian pohen sarang yang diternukan di hutan sekunder berkisar antara 16-25 meter, dengan

rata-rata 20,5 meter. Diameter pohon sarang 55-120 em dengan rata-rata 87,5 em. Sedangkan tinggi

sarangnya 14-20 meter dengan tinggi rata-rata 17 meter. Diameter lubang sarang 15-24 em dengan

rata-rata 19,5 em dan kedalam ャオ「。ョァセァ@ 20-30 em dengan rata-rata 25 em. Pada hutan sekunder

ditemukan dua sarang pacta satu pohon sarang. Ditemukan juga bahwa bee flores, Coca/uG sulphurea

dan Tanygnathus megalorhynchos menggunakan satu pohon sarang secara bersama-sama, yang mana

bee flares menggunakan strata tajuk bQ,gian bawah, Cacatua sulphurea dan Tanygnathus

megalorhynchos menggunakan bagian tengah dan atas.

Ketinggian pohon sarang yang ditemukan di ladang adalah 12-15 meter dengan rata-rata 13,5

meter. Diameter pobon sarang adalah 55-60 em dengan rata-rata 57,5 em. Tinggi sarang 9,5-13 meter

dengan rata-rata II ,25 meter dan diameter lubang sarang 18-25 em dengan rata-rata 21,5 em.

(26)

Arah 1ubang sarang beo flares yang dijumpai bervariasi yaitu ke arah timur (27,27%), utara, barat

dan selatan (masing-masing 18,18%) serta ke arah timur laut dan barat daya (masing-masing 9,09%).

Dapat disimpulkan bahwa arah lubang sarang tidak berpengaruh dalam pemilihan sarang bee flores.

Bahan sarang bee flares adalah serabut pohon COIypha utan yang lapuk, ranting-ranting kering, kulit

buah kering dan bulu beo flares sendiri.

Tabel7 Karakteristik Pohon Samn'" Beo Flores

,

",;

No Jcnis LセセィoiヲBsL_A。ヲAァ@

. '

I PferocartJllS illdiclls

2 Albba /0')"011(0

3 ('or),)lIa ulan

4 Draeal/tome/oll edlt!e

5 COl1vha Itlan

(, ('011' JIm utan 7 COlT )Im ltIall

8 Cor), )11(1 lIIall

9 COr)'p/w fIIall

10 llJll')/W Wan

II Cory'pho ulan

KctcnUlg:HI .

Tt Tinggi Total Pohon The : Tinggi Bcbas Cabang.

o : Diameter Pohan

TS : Tinggi Sarang

INP

Tt

(Ill)

83.87% 25

27.59% '5

30.09% 16

2:!.l6% 22

30.09% 16

212 ... 13% 14

212.43'% 15

212A3% 12

212.43% 14

212.43% 13

212.43% 14

Pollon Tbc (m) 10 18 10

GvBLセ|^[ZZL@ }'Saiang Lokasi. D

GセセI@

!D!. DLS

...

HセョセI@ (criii (em)

120 18 20 24 HS

7; 20 22 15 HS

18 20 18 HS

62 14 30 20 HS

55 16 25 18 HS

60 14 22 21 HS

60 12 28 18 L

58 13 23 20 L

55 9.5 22 18 L

60 13 25 25 L

60 II 20 20 L

60 12 19 22 L

01 : Kednlaman Sarang

DLS Diameter Lubang Sarang

HS I-lutan Sekunder

L Ladang

Sclanjutnya untuk mengctahui faktor-faktor yang herrengaruh dalam pemilihan lokasi bersarang

beo flores, dilakukan analisis komponen ulama terhadap delapan peubah habitat yaitu jumlah pohon

(JP), tinggi total pohon pakan (Tt), tinggi bebas eabang (Tbe), diameter pohon (DP), diameter tajuk

(Dtjk), kerapatan pohon sarang (KP), dominansi pohon (D) dan kerapatan total pohon (Ktot). Hasil

analisis komponen utama dapat dilihat pada lampiran 11. Dari delapan komponen utama yang

dihasilkan maka dipilih dua kOlllponen utailla yang dianggap mampu.,lI1enerangkan keragaman total

data dengan persentasi total sebesar 82,98%, serta masing-masing dari kedua kompollcn ini

mempunyai keragaillan total lebih besar dari satu. Da5ar pemilihan kcdua komponen utama illi 5ama

dengan dasar pemilihan ketiga komponen pada analisis lokasi sumber pakan.

[image:26.580.116.508.163.366.2]
(27)

15

Untuk IlIcngctahui kccrafan hubungan antara peubah habitat dcngan komponen utailla dilakukan

pcnghittillgan kocfisicn korelasi cmtara pcubah habitat dengan komponcll utam<1

Utama Lokasi Bcrsarang

i, [ i' I i I

Dari kocfisicil korclasi pcubah habitat dengan kompollcn utama (crlihnt bahwa pcubah tinggi {olrl]

polioll ",r:lllg (Ttl. lillggi beb:lS cabang (Tbc), diameler poholl 5.1fallg (DP). diameter i:,illk (D\ik) d;1I1

dOlllil1:lllsi polion s;lrang (0) Illcllunjukkan korclasi yang tinggi dan positif dcngan komponcn utam:l

pcn:l!lI:L I):lp:lt diaI1l;lti 「。ィ||Lセャ@ pcubah tinggi pohan sarong mempunyni koefisicn korelasi tcrtinggi. Y;litu 5cbcsar 0.959. Ini bcrhubullgan dcngan keamanan terhadap predator dan kemampualllllcngaw(1si

:lrC:l[ sckit:ll1lya. Dmi hasil pcnga1l1atan dilclllukan bnhwCl pollan s:lmng bea flarcs Illcmpakan pohon

yallg (crlillggi dalalll radius 20 mcter.

PCUb;lh linggi beb:ls eabang (Tbe) dan diameter t(liuk HdセェォI@ lllcmpunyai kocfisicn korcl{lsi yang linggi pula. Illasing-masing scbesar 0.878 dan 0,81 G. lni mCIlunjukkan bahwa dalam pcmilihan tcmpal

bcrs;lI;j'n,g. heo narcs IllClllilih pohon yang mcmpllnyai エセNゥャャォ@ cukup lebat (khusus pada tipc vcgctasi

lillIan scklllldcr). Keilluciinn 、。ーセャエ@ diamafi bahwa bahwa pcubah diameter pollan d{lll dominansi pohon

sa rang juga IllcmpuIlyai korclasi yang tinggi dan positif dengan komponen utama pertaIll<l yai111

Illasillg-Ill;]sillg sebesar 0,823 dan 0,810. Illi disebabkan beo !lares bersarang dalalll Illbang pad;1

billtlllg poholl. Lubang sarang illi hanls scsuai dcngall ukuran tubuh beo flores, sehingga dibuluhkan pollan yang bcrdiaillcter bcsar, Dapat dikatakan bahwa Itlorfologi bunl11g juga beq)cngaruh dalam

peillilihall POhOll S;]mllg (Cody, 1985).

Dapal diamati bahll'a komponell utama kedua berkorelasi posili[ dan tinggi dellgan kempalall tOlal poholl.yailll sebesar 0,586. [ni mellunjukkan bahll'a beo !lares cenderullg Illemilih Iokasi

bcrsarang yang Illcmpullyai kerapat{lll j:rviioli eukup tinggi (khusus pada tipe vegetasi hutan sekunder).

Komponcll kcdll;l ini. hanya mcnjclaskan 18,58% keragaman data, sedangkan komponcn utama

pCl1alll:1 tclall Illenef<1l1gkan keragmnan d{lta sebesar 64,48o/cl.

Dari uraian di atas. dapat diamati bahwa..dalam pcmilihan lokasi bcrsarang di hUlan sckundcr, bco

narcs mClllilih lakasi yang tcrdiri dari pohon-pohon yang tinggi. berdiamcter bcsar. bcrtajuk lebar dan

kerapatan pohonnya tinggi. Dan pada Iokasi Iadang dipilih Iokasi yang lerbuka, dilumbuhi pohon yang

tinggi dan bcrdi<lmctcr besar. Beo flares dapat menggunakan berbagai jenis pohon HIltuk dijadikan

(28)

adalah pollan-pohon bcsar dcngan dcngall daerah sckitamya terbuka yang terdiri dari pollan yang sudah mati dan iapuk, tcrutama yang bcrlubang secara alami. Beo dapat hidup pada dnerah data ran rendah. pada bukit-bukit hutan primer, lillIan fawn, pohon-pohon yang tillggi eli hut:lll sekunclcr dan pada daemh persawahan.

E. Akth·itas Harian Bco Flores

Beo Oarcs Illcrupak:l.ll .icnis bUl1lng yang hidupnya berkclompok. Beo Oarcs scring ciijullllxli bcrpasangan bahkan berkclolllpok salllpai dclapan ekor. Seperti yang dikelllnkakan PPA (I

n

I). beo scring bcrkc[ompok dan dijumpai dalam jumlah puluhan yang scring lI1cnciominir areal. Beo florcs lllcnnilai aktivitasnya pada pnknl 05.00-05.30 dan lllengakhiri aktivitasnya pada pnkul I セNooMi@ X.otl.

Aktil'itas harian beo flares lllclipnti : I. Aktivitas hClicllggcr

Bca flarcs kcluar dari snrang sckitar pukul 05.00. Lalu bcrtcnggcr ーセャ、。@ pohon s:lI':llIg ;Jtau pohon-pohon di sckitar pohan saTang. Beo Harcs suka bCl1cnggcr pada ranting-rantillg pohon bcsar dan tinggi yang penutupan tajuknYil tidak rapat. Sering juga ditcmukan beo Horcs bertcnggcr pada ranting pohon-pohan kering dan pada dacrah pcralil1<l1l antara ladang dan hutan sckundcr. Biasanya bea flares bertcnggcr sambil Illcnyclisik bulunya. AktiyilaS ini juga dilakukan scbclulll beG flarcs kembali ke sarang sckitar pukul I S.OO.

2. Aktivitas makan

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa beo flores Illcnghabiskan sebagian bcsar \\"aktunya ul\tuk Illakan yaug secara aktif dilakukan pada pnklll 06.00-11.00 dan plIkul 1·I.Otl· 17.30. Beo flares mulai aktivilas makanllya dengan Il1cmatuk-lllaluk makan<lll. IllcnghanclIrkan dcngan pamh dan menggeleng-geJengkan kepala (jika Hlakanan ter[alu bcsar) lall! ditelan. Biasanya beo flares secar<! berkelompok mendatangi pohon pakan yang scdang berbuah dan makan secara berkelompok.

3. Aktivitas IJelicduh

セiNャケ。@ dilakukan pada pukul 11.00-14.00. Pohon yang digunakan nntuk berteduh adalah y.ang penutupan tajuknya rapat dan lokasinya tidak terbuka. Dari pengamalan diketahui bahwa beo flo res biasa berteduh pada pohon pakan yang didatanginya.

4. aォエゥカゥエセャs@ pcrhcntian atau pcrsinggahan

Ketika lllCI1lUll afau kembali dari tcmpat mencari makan, beo flares melakukan aktivitas perhentian alau persinggailall. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan diketahui 「。ャュセャ@ beo flares menggunakan pohon yang sama sctiap harinya untuk meJakukan al-.1ivilas perhentian at au pcrsinggahan. Sebelum masuk ke sarang, beo flares berhenti beberapa sant (=

(29)

17

5. Aktiyitas hCl"snar4l

Beo nares mel:lkukan SClllllfl aktivitas tersebut di atas. sambil bersuara. Keellnli pClda

saat Illclakukan aktivitas berteduh, frekllensi bersuaranya sedikit dikurangi. Beo Illempakall kelolllpok bunlllg yang ribut (Harper. 1986).

P;lCia \\',lkll1 hujan beD flarcs tidak melakukun aktivitas hanya bertcngger, mandi air hujan sambi! IlIcnyclisik bulllnya dan scsekali bCrStlClfCl. Sclain aktivitas tersebut di atas masih banyak aktivitas

lainnya yang dilakukan beD florcs.

F. Sat",a Lain yang Hidup <Ii Hahitat Bco Flol'cs

Sa!w;l lain yang hidup eli habitat beo nares ant;lr<l lain berbagai .ienis burtlng. :\1ac(Jc(J

/0.\( Ie lIlons. I "(//,{IflIlS salvalo!', ,\'us sp. dan tllaL Jcnis-jenis bunlllg Bnlam lain [Jucula plocerllillala.

/'Id( (J J/I(J/!(cn'lIsis, j}hi/(!/1/()/1 hllccl'{);ties, /'oJ1c!Iura gUillfoc%r, DicrllJ'lfs hollelllollllS, ("enlroplIs

/lel/go/('lIsl.\. ('O/'\'IIS .florensis. ('ncalllo sllljJllII!'('(/. Trltl.\':f!.flOllllls lIIegalorhYl1cos. Orio/us chine-lIs;s.

/ 'w In .( CI '/ /(l II IIdig {/ 1(/. ( 'n/ nC(fI;o (,SCII/ ('111 (I, / I alc;I'oll co/}eIlS;S, (1el:1 :f!.OIl(, SIf /1'1111 rea elan In i n-Ia in.

[-ka flarcs dap:lI Illcngglln:lkclll pohan pakan dan pahon sarang dcnganjcnis bUlllllg i<lin. Scring e1ilclllukan bco florcs. [)uclIla placerl1ulaf([ e1nn Oriolus chillensis scelnng makan bersama-SHlll(l pada salt! pohon pakan. DilCIllUk:lIl juga bea florcs. ('acalfla .\'lIlp/1II1'(,0 dan tュセカァョ。ャィOサウ@ megalorhytlc()s

bersar:lIlg pad a salu pollan smang. Sea Ilares lllcnempali Slral:l I<liuk bagian b:nrah. ('acatu{f

SU/jI/IIf/,(,lI e1:w '/ !1II.1:!.!Illllhus Ilfega/or!Jyncos pad a bagianlcngah dan bag ian alas .

. \ /(fc(1c(J fascicu/aris Illcrupaknn sal\\'a pcsaing bee nares. Karena sebaginn bcsar bunh yang

dilHakan bea flares juga dillwkan alch i\,jacoca fasciculari.\". Pad:l saal beo flores scdang IIlclakukan

akti\'il:1S Ilwk;}IL ;\/acaca/hscicu/aris sccnra berkclompok lllcndatangi po han pnkan terscbut. akibatnya

beo Ilores 1I1cllyingkir.

G. Gallgguan Tcrhadap Bco Flores clan Hahitatnya

(30)

Gangguan lain yang dialallli beo fiores bempa gangguan lerhadap habilalnya. Habitat beo flores banyak I1Isak akibal pelllbukaan hulan nnluk dijadikan ladang. Pelllbukaan hutan dilakukan dengan

sistcm pembakaran dan mcnycbar di bcbcrapa tcmpat pada tipe vcgetasi hulan sekunder. Pembakaran

menyebabkan matinya tumbuilan yang IllcnJpnknn slIlllber pakan dan pollan sarang bee flores. Selain

illl. penebangan pohon secara liar cicngan Illcnggunakan chaillsoH'. mcngakibalknn hilang atau

rusaknya pohon pakan dan pohon samng (clapal dialllali pada gmllbar 6).

Gaillbar (l. Ciallggll;J11 (Crll;ldap IIClbil:ll beG flarcs bCfllpa pCllcbangal1 pohan (kiri)

(31)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kcsimpulan

Dari hasil penciitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa beo flares memiliki kisaran h,lbital yang ruas dan Illcnycbar pmla bcrbagai tipe vegetasi yang ada di Desa tュセゥオョァ@

Bolcng :railll JUHan sckundcr. lad'lIIg. hutnn bakau dnn sawall.

Beo !lores memilih lokasi 5umbcr pakan di hlltan sckunder. ladang dan Imtan bakall. Ciri lokasi Stllllbcr pak;lIl beo flarcs :lcl:llali kerapatan polton IXlkannY:'l tinggi ciengall jumlah jcnis pollon pakaJl yang b:lJlY;lk dengan ukur:lIl pollon linggi. berdiamcter relalif bcs<H dan Illcmpully;Ji tajuk yang CUkllP Jcbar. Bea Ilorcs makan buah-buahan dan scrangg,L Ullllllllllya セ@.. allg ciisukai

adalah buah bcrdaging teb;l! dan kulit bWlhnY;l tidak kcms. Jcnis vcgelasi p,lkan beo florcs ClIkttp bCn":lriasi.

Beo flarcs IIlcnggUllakan hUI;lll sckullclcr dan lad:llig sebagai lokasi bcrsamng. Ciri-ciri hul:l!1

sckullder sebagai lokasi 「」イウ[ャjセャiQァ@ beo flarcs ,lIllara lain pohon-pohonnya tinggi. bcrtajuk Icbm. batangnya bcrdi.ullcter bcsar dan bcrlubang bnik sccam alami al.mpun dibuat aiel! jenis burtlng I'lin. Ciri-ciri lok'ISi lad'lIlg scbagai lokasi bc!"samng bco florcs anlara lain kcmpal<ln pohon

rendal! dan tcrdap:lt sl/ogs ('OI:r/J/w Ifloll セG[ャjャァ@ bcrdialllcicr bcsar dan tinggi,

Bcbcrapa g:lIlgguan lerhadap beD Horcs yang dilcillukan di iapangan al1l;l1';l I:lill bemp;1 pcrburll<1n li;l!" dan pcnangkapall bco norcs. Sclaill itu habitat beo florcs juga lllcng.alami g;lIlggU;Jn hcmpa pcmbukaan wilaY,1h hulall llllluk dijadikan ladang d,lI1 pcncbangan po han

secar;1 !i;ll' lllciIycbabkan rllsak :11:111 hil<lngnya pohon paknll dan pohon sarang,

B. Saran

1. Bagi Balai Konservasi Sumbcrclaya Almll Ruteng dan Dinas Kehutanan Rutcng. disarankan

agar melakukan pcngawas:ln yang Icbih kel:ll terlmdap kegiatall pcnangkap<ln clan

pcrdagangan beo flares di pasar-pasar bUning dan pclabuhan-pclabuhan. sel1a kegi:lIan

pembukaau hutan yaug meujadi habitat beo flares.

2. Mcngingat tingginya anC;Ullnll terhndap kelestarian bee flares. yang clipcrkirakan akan , mengakib,ltkan terganggunya papulasi. disarankan agar segera dilakukan penciitian

pcngcmbangan papulasi beo flares baik secam ins;/If maupun eksilll di pcnilngkaran.

3. Mengingat tingginya gangglt:lll tcrhadap habitat ben flarcs yang dipcrkimk<ln akan

mengancam kelestarian beo !lores, clisaraukan agar dilakllkan kegiatan perbaikan habitat beo

flares. misalnya IllcIalui kcgiatan pcnClnamCln tUl11buhan yang melllpakan jenis tUlllbuhan

(32)

Alikodm. H. S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid L Departemcn Pendidikan dan Kebllda),aan. Direktomt

Pcndidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat Inslitut PeI1anian Bogar. Bogar.

Anugrah. N. 1997. Kajian Daya Dukung Habitat Bca Nias (Gracula religiosa rob uSia) dcngan Mcnggunakan Pcndckatan Bcrdasmkan Polcnsi dan Produh.1ivitas Makanan scrla S<lfang di Pulau

Silllllk. Skripsi JllnISan Konservasi Sllmberda)'a Hutan Institnt Pertanian Bogor. Bogor. Tidak dipllblikasikan.

Cah)'adi. I. 1997. Analisis Perbandingan Habitat Beo Nias (Gracl/la religiosa robl/slo) di Pulau Nias dan

Pulal! Sillluk. Propinsi Dati I SUlllatcra Utara. Skripsi Jumsan Konscrvasi Sumbcrdaya Hutan Inslitu!

PCI1anian Bogor. Bogor. Tidak dipublikasik:lI1.

C;lpen. D. E. 1980. The Use of MuitivaIiete Statistic in Studics of Wildlife Habita!. Rocky MOllntaian Forest and Rangc Experiment Station. Colomdo

CodY. M. L. 1985. Habitat Selection In Birds. Academic Press. Inc. Orlando. Harper. D. 1986. Pet Birds for Home and Garden. Salamander Books. Ltd. London. Jepson. P and R. Ounsted. 1997. Birding Indonesia. Periplos Edition (HK) Ltd. Singapore.

Johnson. R. A and Dean W. W. 1992. Applied Mllitivariete Statistical Analysis. Prentice Hall Englewood Cliffs. New Jersey.

Kardono. S. 1987. Sidik Komponen Utama ulltllk Klasi[jkasi Beberapa Jenis Kayu IlIdo"csia. Jllnlsan

Statistika Fakullas Matcmatika dan lImli PcngctahuJn AlaJll Inslitut Pcrlani:lI1 Bogar. Bogar. Tid:lk

dipublikasikan.

King and Dickinson. 1975. A Field Gnide to the Birds of Sonth-east Asia. Honghton MifOin cッューセョケN@ Boston.

Kusmana. C. 1997. Metode Snrvey Vegetasi. PT. Penerbit Institut pciQセョゥセョ@ Bogor. Bogor.

Ludwig. J. A. and J. F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology A Primer on Method and Computing. John Wiley & Sons. Inc. New York.

Mackinnon. 1. 1995. Pandutln Lapnngan Pcngcnalan Bumng-bunmg di Jnwa dan Bali. Gnjah Mada University Press. Yogyakarta.

Maradjo. M. 1977. BUnIng-bunlllg yang Dili"dungi Jilid L PT. Karya Nusantara. Jakarta.

Morrison. D. F. 1990. Muitivarietc Statistical Methods. McGraw Hills Publishing Company. New York. PPA. InOa. Pedoman Pcngelolaan Satwa Langka Jilid II. Dirch10rat Periindllngan dan Pengawetan aiセュN@

Bogor.

19S0b. Deskripsi Bumng di Indonesia Jilid II. Direktorat Perlindungan Hutan dan Pengawetan

(33)

21

198 I. Laporan Studi Habitat dan PoplIlasi Beo Nias (Gracl/ta retigiosa rob usia) di PlIau Nias.

Dircktorat Pcrlindullgan Hutan dan Pcngawctan Alam. Bogar.

Pilgrim. J. D. 1. D. Leadle), and Saifllddin. 1997. Preliminal)' Report of the Flores '97 EAlledition. Bogar. Prijono, S. N. dan Sri P. W. 1997. Agar Beo Bieam. Penebar Swada)'a. Jakal1a.

Pun\'owidodo. 1998. Mcngcnal Tanah Hutan. Pcnampang Tanah. Laboratorium Pcngamh Hutan. JUnls<ln

ManajctnCIl Hutan-Fakultas Kchulanan-Inslitut PCI1anian Bogar. Bogar.

Susetvo. B dan Aunuddin. 1992. Petunjuk Pmktikum Penggllnaan Program Komputer Mikro untuk Biologi

Lingkungan. Dcpartcmcn Pcndidikan dan Kcbudayaan. Direktorat 1cnderal Pcndidikan Tinggi. Pusat

Antar Universitas I1mu Hayat Institut Pcr1anian Bogar. Bogar.

Thohari. M. 199X. Pcngcmb<lllgan Tcknik Pcngcmbangbiakan BL:o Nias (Gracula religiosa rohusta) Sccara

KOll\'cllsional dan Modern. Laporan Rise! UngguIan Tcqxldu Ill. Bidang Tcknologi Pcrlindungan Lingkullgan. Kantor Menteri Riset dan Teknologi. Serpong.

VcrilcijcII. J. A. [l)t)7<l. Bird-Namcs ill Manggarai, Flores, Indonesia. Illlprclllcrie Sf. Paul. Switzerland.

(34)
(35)

L:Ullpil-:lIl 1. Almlisis Vc:;ct:lsi Tillgk;\( Pllhon dall Ti:lllg di Hu(.1Il Sckuuder

An<llisis Vcg.::tnsi Tingkal Pohon pada Lokasi SumUer Pnkall di (IU(tlll Sckundcr

No lenis Nam:lllminh Kd K

I Am Ficus sp. SP 1.54

2 Rutcng (Dk) Ficus elastica sr 3.85

3 Rutcng (P) Ficus be/Ullll/illa sr 3.08

4 Jedo:lng AlIol'hylu.'i cobbe 0.77

5 Kapllk Cciba pclltO/uJra 0.77

G Kenan!!:'! CWUlIlj!ll odorafa 0.77

7 Kodal sエエZiャjoャQイオQjNセ@ celebieus 1.5-1

8 Kl!kung Schou(enid O\'ot(l 0.77

9 Lokom GセiG]jZヲAゥオュ@ CUII/Illi 1.54

10 LU:1 ",.O(illlll jm'o/lIeu/11 5.38

11 Ltli Fmdll1ls ヲNABセヲQゥHAjゥゥ@ 2.31

12/vlb.:n::l.:<!t QNUセ@

13 Mhung.:r I )I/turo mete/ SP QNUセ@

1-1 nNGイセャ@ ャGエiAiGoGᄋHOQWQQャNセ@ illd/ell.r 1':-) 0.77

15 Ndam<!r I'lcrosl)"I7I1/l11/ Sf! QNUセ@

16 N"ul\;mg Cordl<l,hclwto/lltl SI' QNUセ@

17 iG。セGオョセ@ .·lelllloda/lfmc sl', SP 0.77

IS Sambi Scllh-rcln"',l !,{('I)'gO.f/,":/·/11tl 3.08

19 Sit:l A IslOlIIO sdlO/aris 1.54

20 tッョァァッイ||GZセゥ。@ I.l!ca 1II11Z1t!(lt{l 0.77

21 Wanat HセッャヲIャO。@ kO'\'/c/Jllonn'a SP 2.31

Juml:lh 37.69

An:llisis \·.:g.<!t:lsi Tingk:11 Ti:mg p:lda loォZャセゥ@ Sumh<!r 1',1kan di llu(:m S.:l.:undo.:r No jNZョゥセ@

I Ara 2 Rut.:ng (Ilk) 3 RUlt!lIg (P)

4 Ilange 5 K<!n;lllga 6 Ko(1..11 7 Kuhlng 8 Lokolll 9 Lua 10 Lui II jI.:i:lrall!!llpaU 12 1\1bunger 13 1\·luntillf! 14 NHr:, 15 J\'d;UlI<!r' 16 l\'ilo 17 NUll:lng. I 8 QGNQセQjャiァ@

19 S:lmbi

20 sョNセZャョァ@

21 Sit:l

22 Tc=no

23 \Vonot

Keterangan :

SI) $uIIlLH'I' pN|セu|@

rs

Pohon S;U'an:;::

N;u\l:l Umi:lh Kel K

Ficlls .tl'. SP 1.54

FICUS dll.WJea Sf' 2.31

Ficus hCI!ialll/lla Sf' 1.54

K/cil/hol'lillwSflild 0.77

Cm1l1.f!.u odorata 0.77

StcmOllwRI' celcbiell.t 0.77

Schoutcn/a Ol'(lla 2.31

Sy=),gIIllJl CWllllli 1.54

ProtiUIII J1"'omcI/IJI sr 6.15

Frax.lllIl.f IZl'ifJilhii 1.54

Hue/wllan/a arborexenr 0.77

{IHセB。Oャャ・エ、@ SI' 3.85

Lngerstroem /a j10sreg iI wc 2.31

PtcroclII]Jus ind,clls PS 0.77

PteroSpCITIJllIliiavanicllIII l.54

(jl'l,'wia criocmpa 1.54

Cordia dlc/iotonw sr 2.31

AC/lI1odal'lmc sp. 51' 0.77

SCh/ClcJlCl'u ptCT)')!ospcrma 4.62

Choml'crcla sp. QNUセ@

A 'slollia scholar;s 3.08

Mcloeftia c'tl'borca 0.77

CO/OIIII kostcl111ansfa SI' 1.54

)ul1Il;lIl 44.62

23

KR F FR 0 DR INP

4.08 0.15 5.56 0.07 2.66 12.30 10.20 0.23 8.33 0.17 6.83 25.37 8.16 0.23 8.33 0.35 13.91 30.41 2.04 0.08 2.78 0.02 0.96 5.78 2.04 0.08 2.78 0.05 2.16 6.98

2.0.t 0.08 2.78 0.02 0.96 5.78

4.08 0,08 2.78 0.05 2.12 8.98 2.04 0.08 2.78 0.03 1.16 5.98 4.08 0.08 2.78 0.73 28.84 35.70 14.29 0.23 8.33 0.19 7.46 30.07 6.12 0.08 2.78 0.09 3.50 12.40 4.08 0.15 5.56 0.09 3.66 13.29 4.08 0.15 5.56 0.06 2.34 11.98

2.!).t 0.08 2.78 0.02 0.96 5.78

4.08 0.15 5.56 tl.06 . 2...\3 12.07

4.(18 0.15 5.56 0.06 2.56 12.19

RNHIセ@ 0.08 2.78 0.05 2.16 6.98

8.16 0.31 1 1.11 0.12 4.58 23.85

4.08 0.15 5.56 0.13 5.00 14.63

RNPセ@ 0.08 2.78 0.03 1.27 6.09

6.12 0.08 2.78 O.II 4.50 13.40

2.77 2.52

KI{ F FR 0 DR IN!'

3A5 0.08 1.96 2.90 4.35 9.75

5.17 0.23 5.88 5.27 7.89 18.94

3.45 0.15 3.92 3.32 4.96 12.33

1.72 0.08 1.96 0.87 1.30 4.99

1.72 0.08 1.96 1.36 2.03 5.72

1.72 0.08 1.96 0.60 0.90 4.59

5.17 0.23 5.88 4.27 6.39 17.44

3A5 0.15 3.92 1.60 2.39 9.76

13.79 0.38 9.80 6.20 9.27 32.87

3.45 0.08 1.96 2.69 4.02 9.43

1.72 0.08 1.96 1.96 2.93 6.61

8.62 0.38 9.80 5.98 8.94 27.37

5.17 0.23 5.88 2.83 4.21- "-:;'5.29

1.72 0.08 1.96 1.55 2.31 6.00

3.45 0.15 3.92 3.50 5.24 12.61

3.-15 0.15 3.92 2.09 3.1.3 10.50

5.17 0.23 5.88 3.10 4.63 15.69 1.72 0.08 1.96 0.73 1.09 4.78

10.34 0.38 9.80 6.84 10.23 30.38

3.45 0.15 3.92 1.96 2.94 10.31

6.90 0.31 7.84 4.09 6.12 20.86 1.72 O.OS 1.96 0.73 1.09 4.78 3.45 0.08 1.96 242 3.61 9.02

(36)

Analisis Vcgd:lsi Tingkat Pnncang pad:1 Lokasi Sumbcr Pnknn di Hutan Sckundcr

No Jcnis Nan]:l Ilminh Ret K IZR f FR INP

I Am FiclIs sl'. SP 92.31 4.23 0.15 4.88 9.IU

2 Rutcng (Dk) FIcus elastica SP 61.54 2.82 0.15 4.88 7.69

3 iセオエ\NZョァ@ (ll) FlclLf ben;a

Gambar

Gambar 2. Beo Flores (( ;racula re/igiosa lIIerlensi) (Sulllbef : Alnin (\1mr0:.;t dalnl1l Birdillg Indonesia
Tabel I. Beber'lpa Spesies TlImhllhan Pakan Beo Flores dcng'lll INP Tiga Besar lInlllk Berbagai Tk lllg 'al Pelillm )lIlan II pac IT a ,pc Vcgel,lsi Hul;lII , e Skd 'Ull cr
Tabel 2. Beberapil Spesies TUlllbuhan Pakan Beo Flores dengan INP Tiga Besar untuk Berbagai Pertulllbuhan
Tabel6.
+4

Referensi

Dokumen terkait

memegang bet, servis forehand dan backhand, memukul forehand dan backhand, dan variasi gerak memegang bet dan memukul forehand dan backhand permainan tenis meja dalam

WIDODO SUDIYONO,

Softball merupakan olahraga bola beregu yang terdiri atas dua tim. Permainan ini berasal dari Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887.

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut: (a) mengkaji standar isi dan kompetensi dasar pembelajaran kimia SMA, khususnya pokok bahasan hidrolisis

Program pelatihan kerja yang disusun secara berjejang mengacu pada jenjang Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) dalam penetapan kualifikasi tenaga kerja, sedangkan

Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan bahan-bahan industri melalui pendirian pabrik industri kimia dan diusahakan untuk dapat mengekspor produk kimia seperti sodium

• Penyimpanan benih kedelai selama tiga bulan dengan perlakuan tehnik pengemasan plastic kedap udara memberikan rata-rata daya berkecambah lebih baik dari pada tanpa vakum