• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Faktor Risiko Kanker Payudara Pada Perempuan Di Rsup Haji Adam Malik Medan Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Faktor Risiko Kanker Payudara Pada Perempuan Di Rsup Haji Adam Malik Medan Tahun 2011"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

ROBBY OSCAR SITOHANG

090100140

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

(2)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

ROBBY OSCAR SITOHANG

090100140

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian:

Gambaran Faktor Risiko Kanker Payudara pada Perempuan di RSUP

Haji Adam Malik Medan Tahun 2011

Nama : ROBBY OSCAR SITOHANG

NIM : 090100140

Pembimbing Penguji

(dr. Joko S. Lukito, Sp.PA) (dr. T. Sofia Hanum, Sp.THT)

NIP : 194603081978021001 NIP :

Penguji

(dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes)

NIP : 197310152001122002

Medan, 17 Desember 2012

Dekan

Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH)

NIP : 19540220 198011 1 001

(4)

ABSTRAK

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti masyarakat dewasa ini. Salah satu contohnya ialah kanker payudara yang menjadi penyebab kematian ke-2 setelah penyakit kardiovaskular di Indonesia. Kanker payudara sendiri dapat terjadi dengan atau tanpa adanya faktor risiko pada penderita. Merupakan hal yang penting untuk dapat mengetahui jumlah kejadian kanker payudara berdasarkan faktor-faktor risiko tersebut.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan design cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui proporsi faktor risiko yang dijumpai pada sampel. Populasi penelitian ini adalah perempuan yang sudah didiagnosa dengan kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011. Sampel dipilih dengan teknik acak sederhana. Data dikumpulkan dengan melakukan pencatatan rekam medik responden untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang ada pada responden. Pengolahan data penelitian menggunakan bantuan komputer dan diperoleh faktor risiko yang paling sering dijumpai adalah riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal ditemukan pada 36 responden (39,6%) dari 91 responden. Faktor risiko yang kedua terbanyak ialah memiliki riwayat kanker ovarium atau payudara sebelumnya ditemukan pada 12 responden (13,2%). Lalu disusul faktor risiko riwayat keluarga, usia menarche dini, dan adanya riwayat radiasi masing-masing pada 10 responden (11%), 6 responden (6,6%), dan 6 responden (6,6%). Hal ini berarti kejadian kanker payudara bertambah seiring dengan meningkatnya penggunaan alat kontrasepsi hormonal.

Peneliti hendak mengajukan saran agar para perempuan yang sudah puber (sudah pernah menarche) dapat rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk mendeteksi dini proses keganasan ini. Jika ditemui adanya kelainan agar segera memeriksakan diri ke dokter.

(5)

ABSTRACT

Cancer is one of many diseases that feared by us nowaday. Breast cancer is one of those, that caused the second highest mortality rate in Indonesia after cardiovascular diseases. It is important to know the frequencies of breast cancer diseased women based on the risk factors.

This is a descriptive research with cross sectional study and the purpose is to find out the proportion of the risk factors in the samples. The population of this research is women diagnosed with breast cancer in RSUP Haji Adam Malik Medan on 2011. The sample was selected using simple random sampling method. The data was collected from the sample’s medical record. The data was analyzed by using computer software and hormonal contraceptive using history is the most risk factors found with 36 samples (39,6%) from 91 samples. The second mostly is ovarian or breast cancer history in sample, was found on 12 samples (13,2%). Then, family history, early menarche, and radiation history each on 10 samples (11%), 6 samples (6,6%), and 6 samples (6,6%). It means that breast cancer increases concomitant with the increase of hormonal contraceptive use.

The researcher suggests every girl that already had menarche to routinely does self breast examination to early detect the malignancy process. And go check it to the doctor if disorder was found.

Keyword: breast cancer risk factors.

(6)

KATA PENGANTAR

Pertama sekali, penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena semua usaha yang dilakukan penulis dalam proses penulisan dari awal hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari rahmat, bimbingan, dan kuasaNya. Meskipun proses penulisan ini tidak lepas dari kendala yang dihadapi penulis, tetapi hanya karena bimbinganNya penulis dapat menyelesaikannya.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Joko S. Lukito, Sp.PA selaku pembimbing penulis, serta dr. T. Sofia Hanum, Sp.THT dan dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes selaku penguji penulis dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini. Beliau sangat membantu dalam membimbing, menguji dan mengarahkan penulis untuk dapat menyelesaikan proses penulisan karya tulis ilmiah ini agar hasilnya baik dan maksimal. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dekan FK USU Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, dan kepada pimpinan dan pegawai-pegawai Instalasi Rekam Medik RSUP Haji Adam Malik, kedua orang tua, keluarga, dan teman-teman seperjuangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini terkhusus yaitu Partiban serta Riefka Ananda Zulfa, yang telah banyak memberikan dukungan moral, tenaga dan materi dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

(7)

Demikianlah yang dapat disampaikan oleh penulis, kiranya karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terkhusus para perempuan yang memiliki peluang lebih besar menderita kanker payudara agar dapat menambah wawasan tentang faktor risiko kanker payudara dan bagi perempuan agar mengetahui cara pemeriksaan payudara sendiri untuk deteksi dini.

Medan, 7 Desember 2012

Penulis

(8)
(9)
(10)

5.1.2.3. Riwayat Kanker Responden ... 22

5.1.2.4. Riwayat Kontrasepsi Hormonal ... 22

5.1.2.5. Riwayat Radiasi ... 23

5.2. Pembahasan ... 23

5.2.1. Proporsi Faktor-Faktor Risiko ... 23

5.2.2. Faktor Risiko Yang Paling Sering Dijumpai ... 24

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 26

6.1. Kesimpulan ... 26

6.2. Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman

2.1. Kelenjar Payudara ... 4

2.2. Sistem Limfatik Payudara ... 6

2.3. Pemeriksaan Payudara Sendiri (a) ... 15

2.4. Pemeriksaan Payudara Sendiri (b) ... 15

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 16

(12)

DAFTAR TABEL

No. Nama Tabel Halaman

5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche ... 21

5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Keluarga ... 21

5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Kanker... 22

5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Kontrasepsi Hormonal .. 22

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup

Tabel Frekuensi

Master Data

Surat Izin Penelitian

Ethical Clearance

(14)

ABSTRAK

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti masyarakat dewasa ini. Salah satu contohnya ialah kanker payudara yang menjadi penyebab kematian ke-2 setelah penyakit kardiovaskular di Indonesia. Kanker payudara sendiri dapat terjadi dengan atau tanpa adanya faktor risiko pada penderita. Merupakan hal yang penting untuk dapat mengetahui jumlah kejadian kanker payudara berdasarkan faktor-faktor risiko tersebut.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan design cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui proporsi faktor risiko yang dijumpai pada sampel. Populasi penelitian ini adalah perempuan yang sudah didiagnosa dengan kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011. Sampel dipilih dengan teknik acak sederhana. Data dikumpulkan dengan melakukan pencatatan rekam medik responden untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang ada pada responden. Pengolahan data penelitian menggunakan bantuan komputer dan diperoleh faktor risiko yang paling sering dijumpai adalah riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal ditemukan pada 36 responden (39,6%) dari 91 responden. Faktor risiko yang kedua terbanyak ialah memiliki riwayat kanker ovarium atau payudara sebelumnya ditemukan pada 12 responden (13,2%). Lalu disusul faktor risiko riwayat keluarga, usia menarche dini, dan adanya riwayat radiasi masing-masing pada 10 responden (11%), 6 responden (6,6%), dan 6 responden (6,6%). Hal ini berarti kejadian kanker payudara bertambah seiring dengan meningkatnya penggunaan alat kontrasepsi hormonal.

Peneliti hendak mengajukan saran agar para perempuan yang sudah puber (sudah pernah menarche) dapat rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk mendeteksi dini proses keganasan ini. Jika ditemui adanya kelainan agar segera memeriksakan diri ke dokter.

(15)

ABSTRACT

Cancer is one of many diseases that feared by us nowaday. Breast cancer is one of those, that caused the second highest mortality rate in Indonesia after cardiovascular diseases. It is important to know the frequencies of breast cancer diseased women based on the risk factors.

This is a descriptive research with cross sectional study and the purpose is to find out the proportion of the risk factors in the samples. The population of this research is women diagnosed with breast cancer in RSUP Haji Adam Malik Medan on 2011. The sample was selected using simple random sampling method. The data was collected from the sample’s medical record. The data was analyzed by using computer software and hormonal contraceptive using history is the most risk factors found with 36 samples (39,6%) from 91 samples. The second mostly is ovarian or breast cancer history in sample, was found on 12 samples (13,2%). Then, family history, early menarche, and radiation history each on 10 samples (11%), 6 samples (6,6%), and 6 samples (6,6%). It means that breast cancer increases concomitant with the increase of hormonal contraceptive use.

The researcher suggests every girl that already had menarche to routinely does self breast examination to early detect the malignancy process. And go check it to the doctor if disorder was found.

Keyword: breast cancer risk factors.

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di dunia, kanker berada di urutan ke-2 penyebab kematian setelah penyakit kardiovaskular karena penderita sering didiagnosis menderita kanker setelah memasuki stadium lanjut. Oleh karena itu, tindakan dini pencegahan stadium lanjut kanker sangat perlu dilakukan. Ada banyak jenis-jenis kanker yang dikenal dan dipelajari di bidang kesehatan, khususnya ilmu kedokteran. Salah satu jenis kanker yang sering ditemukan adalah kanker payudara dan lebih sering terjadi pada perempuan.

Menurut SEER (Surveillences Epidemiology and End Results) dari tahun 2005 sampai tahun 2009, insidensi kanker payudara di dunia untuk semua ras manusia adalah 124,3 per 100.000 perempuan. Sedangkan untuk ras Asia insidensinya adalah 94,5 per 100.000 perempuan. Menurut SEER dari tahun 2005 sampai tahun 2009, di Amerika Serikat, angka kematian untuk semua ras manusia adalah 23 per 100.000 perempuan. Sedangkan untuk ras Asia yang ada di Amerika Serikat angka kematiannya adalah 11,9 per 100.000 perempuan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Indonesia, prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1.000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007). Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia, disusul kanker leher rahim. Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per 100.000 perempuan.

(17)

payudara, riwayat pribadi dengan kanker payudara, ras dan suku, jaringan payudara yang padat, tumor jinak pada payudara, periode menstruasi, riwayat radiasi pada bagian dada, dan terapi hormon setelah menopause.

Di RSUP Haji Adam Malik Medan sendiri dapat dijumpai banyak kejadian kanker payudara pada perempuan dari latar belakang provinsi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan RSUP Haji Adam Malik merupakan salah satu rumah sakit kelas A di Indonesia yang menjadi pusat rujukan untuk wilayah Sumatera.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor risiko kejadian kanker payudara pada perempuan.

1.2 Rumusan Masalah

Apa faktor risiko yang paling sering muncul dari populasi penelitian?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor risiko yang paling sering muncul pada kejadian kanker payudara pada populasi penelitian.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apa saja faktor risiko kanker payudara yang muncul dalam populasi penelitian.

2. Mengetahui proporsi faktor-faktor risiko kanker payudara pada perempuan yang dirawat inap di RS Haji Adam Malik pada tahun 2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian yang ingin dicapai, seperti:

1. Menambah wawasan pembaca, khususnya perempuan, tentang faktor risiko kanker payudara.

(18)

2. Menambah wawasan perempuan tentang pencegahan dini kanker payudara.

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Payudara Normal

Payudara perempuan terutama tersusun atas beberapa lobulus (kelenjar penghasil air susu), duktus (saluran kecil yang membawa air susu dari lobulus ke puting susu), dan stroma (jaringan lemak dan jaringan ikat yang mengelilingi duktus-duktus dan lobulus-lobulus, pembuluh darah, dan pembuluh-pembuluh limfatik) (American Cancer Society, 2012).

2.2 Kelenjar Payudara

Gambar 2.1 Kelenjar Payudara

Kebanyakan kanker payudara bermula dari sel-sel yang membatasi duktus (ductal cancers). Beberapa bermula dari sel-sel yang membatasi lobulus

(20)

(lobular cancers), sementara sisanya bermula dari jaringan-jaringan lainnya (American Cancer Society, 2012).

2.3 Sistem Limfatik Payudara

Sistem limfatik payudara penting untuk dipahami karena ini merupakan jalan suatu proses kanker payudara dapat menyebar (metastasis). Sistem ini memiliki beberapa bagian (American Cancer Society, 2012).

Kelenjar getah bening (KGB) berukuran kecil, merupakan kumpulan sel-sel sistem imun yang berbentuk kacang (bean-shaped) yang dihubungkan oleh pembuluh-pembuluh limfatik. Pembuluh-pembuluh limfatik mirip vena-vena berukuran kecil, kecuali yang membawa cairan jernih menjauh dari payudara yang dinamakan limfa (lymph). Limfa mengandung cairan jaringan dan produk-produk sisa, juga sel-sel sistem imun. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh-pembuluh limfatik dan mulai bertumbuh di dalam KGB (American Cancer Society, 2012).

Kebanyakan pembuluh-pembuluh limfatik pada payudara berhubungan ke KGB di bawah lengan (KGB daerah ketiak). Beberapa pembuluh-pembuluh limfatik berhubungan ke KGB di dalam dada dan ke salah satu KGB

supraclavicula atau infraclavicula (American Cancer Society, 2012).

(21)

Gambar 2.2 Sistem Limfatik Payudara

2.4 Istilah-istilah Kanker Payudara 2.4.1 Carcinoma

Istilah ini digunakan untuk menjelaskan sebuah kanker yang bermula pada lapisan pembatas (sel-sel epitel) dari organ seperti payudara. Hampir semua kanker payudara merupakan carcinoma (salah satu karsinoma duktal atau lobular) (American Cancer Society, 2012).

2.4.2 Adenocarcinoma

Adenocarcinoma merupakan jenis karsinoma yang bermula dari jaringan kelenjar (jaringan yang menghasilkan dan menyekresikan sebuah zat). Duktus dan lobulus payudara merupakan jaringan kelenjar (menghasilkan air susu), sehingga kanker yang bermula pada area ini sering disebut adenocarcinoma (American Cancer Society, 2012).

(22)

2.4.3 Carcinoma in situ

Istilah ini digunakan pada stadium awal kanker, yaitu terbatas pada lapisan sel-sel dimana kanker bermula. Pada kanker payudara, in situ berarti sel-sel kanker tetap terbatas pada duktus (ductal carcinoma in situ). Sel-sel tersebut tidak bertumbuh ke jaringan yang lebih dalam (invasi) pada payudara atau menyebar ke organ tubuh lainnya. Carcinoma in situ pada payudara terkadang merujuk kepada kanker payudara non-invasif atau pra-invasif karena dapat berkembang menjadi invasif apabila tidak ditangani (American Cancer Society, 2012).

2.4.4 Karsinoma Invasif

Kanker invasif merupakan kanker yang telah bertumbuh dibawah lapisan sel-sel tempatnya bermula. Kebanyakan kanker adalah karsinoma invasif - salah satu karsinoma invasif duktal atau karsinoma invasif lobular (American Cancer Society, 2012).

2.4.5 Sarcoma

Sarcoma (sarkoma) merupakan kanker yang bermula pada jaringan ikat seperti jaringan otot, jaringan lemak, atau pembuluh-pembuluh darah. Sarkoma pada payudara jarang terjadi (American Cancer Society, 2012).

2.5 Kanker Payudara 2.5.1 Definisi

(23)

ke dalam (invasi) jaringan sekitarnya atau menyebar (metastasis) ke area tubuh yang lebih jauh. Kanker payudara terjadi hampir seluruhnya pada perempuan, tetapi laki-laki juga dapat mengalaminya. Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum mempengaruhi perempuan (Formenti, 2012).

2.5.2 Prevalensi

Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan di seluruh dunia. Setiap tahun, sekitar 1,4 juta kasus baru kanker payudara didiagnosis di seluruh dunia, dan lebih dari 450.000 orang meninggal disebabkan oleh penyakit ini. Meskipun jarang, laki-laki juga dapat didiagnosis dengan kanker payudara, diperhitungkan sekitar kurang dari 1% dari seluruh kasus kanker payudara di seluruh dunia (Roche, 2012).

2.5.3 Patogenesis

Seperti semua kasus kanker, penyebab kanker payudara masih belum diketahui. Namun, beberapa hal yang terlihat penting, yaitu: (a) perubahan genetik, (b) pengaruh hormonal, dan (c) pengaruh lingkungan (Robbins, 2007).

a. Perubahan Genetik

Mutasi yang mempengaruhi proto-onkogen dan tumor suppresor genes

(gen penekan tumor) pada epitel payudara berperan pada proses transformasi onkogenik. Ekspresi berlebih dari gen proto-onkogen HER2/NEU dijumpai pada kanker payudara invasif. Gen ini merupakan anggota dari famili reseptor faktor pertumbuhan epidermal, dan ekspresi berlebih dari gen ini berperan terhadap prognosis yang buruk. Mutasi dari gen penekan tumor RB dan p53 mungkin dijumpai. Perubahan genetik multipel yang didapat terlibat dalam lanjutan perubahan sel epitel normal menjadi sel kanker. Konsep penting sebagai hasil dari analisis genetik adalah bahwa tingkat molekular yang heterogen (Robbins, 2007).

(24)

b. Pengaruh Hormonal

Peningkatan estrogen endogen, atau lebih tepatnya, ketidakseimbangan hormonal, jelas berperan penting. Banyak dari faktor-faktor risiko yang ada menunjukkan peningkatan pemaparan estrogen selama siklus menstruasi. Estrogen merangsang produksi faktor-faktor pertumbuhan oleh sel-sel epitel payudara normal dan oleh sel-sel kanker (Robbins, 2007).

c. Pengaruh Lingkungan

Pengaruh-pengaruh lingkungan ditunjukkan oleh insidensi kanker payudara dalam kelompok yang secara genetik homogen dan perbedaan-perbedaan geografis dalam prevalensi. Pengaruh lingkungan lain yang penting termasuk iradiasi dan estrogen eksogen (Robbins, 2007).

2.5.4 Faktor-faktor Risiko Kanker Payudara

Faktor risiko adalah sesuatu yang mempengaruhi kesempatan menderita suatu penyakit, seperti kanker. Kanker yang berbeda memiliki faktor risiko yang berbeda.

Memiliki suatu faktor risiko, atau bahkan beberapa, bukan berarti bahwa seseorang akan menderita suatu penyakit. Banyak perempuan yang memiliki satu atau lebih faktor risiko kanker payudara tidak pernah menderita kanker payudara, sementara beberapa perempuan dengan kanker payudara tidak memiliki faktor risiko yang nyata. Bahkan ketika seorang perempuan dengan faktor risiko menderita kanker payudara, sulit diketahui seberapa besar peran faktor risiko tersebut terhadap kejadian kankernya (American Cancer Society, 2012).

Beberapa faktor risiko yang dapat dijumpai pada penderita kanker payudara, seperti:

1. Jenis kelamin

(25)

Hal ini mungkin disebabkan laki-laki memiliki lebih sedikit hormon estrogen dan progesteron, yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker payudara (Robbins, 2007).

2. Penuaan

Risiko seseorang menderita kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia (American Cancer Society, 2012). Insidensi kanker payudara meningkat seiring pertambahan usia, tetapi bukan tidak jarang ditemukan pada perempuan di bawah usia 40 tahun (Pronzato, 2011).

3. Genetik

Menurut data dari American Cancer Society, sekitar 5% sampai 10% kasus kanker payudara dipikirkan kemungkinan diturunkan secara genetika, sebagai hasil dari mutasi genetika pada orangtua.

4. Riwayat Kanker Payudara Keluarga

Risiko kanker payudara meningkat di antara perempuan yang di keluarga kandungnya ada penderita kanker payudara (Robbins, 2007).

5. Riwayat Kanker Payudara Pribadi

Perempuan dengan kanker pada salah satu payudara memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita kanker pada payudara lainnya atau lokasi lain pada payudara yang sama (Robbins, 2007).

6. Ras dan Suku

Secara keseluruhan, menurut American Cancer Society, perempuan berkulit putih cenderung menderita kanker payudara daripada perempuan Afrika-Amerika, tetapi perempuan Afrika-Amerika cenderung meninggal akibat kanker payudara. Namun, perempuan di bawah usia 45 tahun, kanker payudara sering diderita perempuan Afrika-Amerika. Juga, perempuan Asia dikatakan memiliki risiko lebih rendah untuk menderita dan meninggal akibat kanker payudara.

(26)

7. Jaringan Payudara Padat

Perempuan dengan jaringan payudara yang lebih padat (seperti terlihat dengan mammogram) memiliki jaringan kelenjar yang lebih banyak dan jaringan lemak yang lebih sedikit, dan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker payudara (Robbins, 2007).

8. Periode Menstruasi

Perempuan dengan siklus menstruasi yang lebih banyak karena sudah bermenstruasi pada usia dini (sebelum 12 tahun) dan/atau sampai menopause pada usia lanjut (setelah 55 tahun) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker payudara. Peningkatan risiko ini mungkin disebabkan oleh pemaparan hormon estrogen dan progesteron yang panjang semasa hidupnya (Robbins, 2007).

9. Riwayat Radiasi Dada

Perempuan, baik muda atau dewasa, yang pernah mengalami terapi radiasi di daerah dada untuk penanganan kanker lainnya (seperti penyakit Hodgkin atau non-Hodgkin limfoma) memiliki peningkatan risiko kanker payudara yang signifikan. Risiko kanker payudara oleh karena radiasi dada sangat tinggi jika radiasi diberikan saat masa pubertas, ketika payudara masih berkembang. Radiasi pada usia lebih dari 40 tahun tidak terlihat meningkatkan risiko kanker payudara (Robbins, 2007).

10. Pemaparan Diethylstilbestrol

(27)

2.5.5 Pencegahan Kanker Payudara

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker payudara. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan perempuan yang mungkin mengurangi risiko dan meningkatkan kemungkinan penemuan kanker pada stadium awal, yang lebih mudah ditangani.

a. Menurunkan Risiko

Ada banyak studi yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik menengah sampai berat berhubungan dengan penurunan risiko kanker payudara.

Diet tinggi serat, buah-buahan, unggas, ikan, dan produk rendah lemak juga berhubungan dengan penurunan risiko kanker payudara dalam beberapa studi. Namun, tidak jelas jika serat, buah-buahan, atau makanan lain yang spesifik dapat menurunkan risiko. Juga tidak ditemukan bahwa menurunkan konsumsi lemak memiliki pengaruh banyak terhadap risiko kanker payudara.

Menurut American Cancer Society, saat ini, saran terbaik untuk diet dan aktivitas yang memungkinkan menurunkan risiko kanker payudara adalah:

1. Lakukan aktivitas fisik yang reguler dan diniatkan

2. Kurangi perolehan berat badan dengan membatasi kalori dan beraktivitas fisik reguler

3. Jauhi dan batasi konsumsi alkohol

Ibu menyusui selama beberapa bulan memiliki keuntungan terhadap penurunan risiko kanker payudara.

Tidak menggunakan terapi hormon setelah menopause dapat membantu mencegah peningkatan risiko.

b. Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

(28)

1. Mammogram

Mammogram adalah pemeriksaan sinar-X pada payudara. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis perempuan yang memiliki gejala-gejala pada payudara atau sebagai suatu hasil abnormal pada skrining mammogram. Skrining mammogram digunakan untuk mencari penyakit atau kelainan pada payudara perempuan yang tidak memiliki gejala-gejala (asimtomatik), dengan kata lain tidak memperlihatkan masalah pada payudara (Robbins, 2007).

2. Clinical Breast Exam (Pemeriksaan Payudara Klinis)

Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga profesional petugas kesehatan seperti dokter, perawat, atau asisten dokter pada payudara perempuan yang akan diperiksa. Pada pemeriksaan ini, yang diperiksa harus melepaskan seluruh pakaian atasnya. Pemeriksa pertama akan memperhatikan ukuran, bentuk atau perubahan-perubahan pada kulit atau puting payudara yang diperiksa. Kemudian, dengan menggunakan telapak jari, pemeriksa akan menekan payudara yang diperiksa dengan lembut (American Cancer Society, 2012).

Pemeriksaan ini baik untuk perempuan yang tidak tahu cara untuk memeriksa payudara sendiri.

3. SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Pada awal usia 20-an, perempuan seharusnya diberitahukan keuntungan dari pemeriksaan payudara sendiri. Perempuan seharusnya mengetahui bagaimana payudara mereka normalnya terlihat dan melaporkan kepada petugas kesehatan profesional jika terdapat perubahan-perubahan pada payudara mereka segera setelah mereka menemukannya. Penemuan perubahan pada payudara bukan berarti menderita kanker karena harus dilakukan pemeriksaan lanjutan (American Cancer Society, 2012).

Cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri:

(29)

berbaring jaringan payudara menyebar hampir ke seluruh bagian dada dan setipis yang mungkin terjadi, memungkinkan pemeriksaan yang lebih mudah pada seluruh jaringan payudara (American Cancer Society, 2012).

b. Gunakan permukaan 3 jari (jari telunjuk, tengah, dan manis) tangan kiri untuk merasakan gumpalan yang mungkin ada pada payudara kanan. Lakukan gerakan memutar dengan ketiga jari tersebut untuk merasakan jaringan payudara (American Cancer Society, 2012).

c. Gunakan 3 tingkatan penekanan berbeda untuk pemeriksaan. Penekanan ringan untuk merasakan jaringan yang terdekat dengan kulit; penekanan sedang untuk jaringan yang lebih dalam; dan penekanan agak kuat untuk jaringan yang terdekat dengan dada dan tulang iga (American Cancer Society, 2012).

d. Pemeriksaan berputar di sekitar payudara dengan pola gerakan naik dan turun dimulai pada batas khayalan paling luar sisi tubuh dari bawah bahu bergerak menyeberang ke bagian tengah tulang dada. Pastikan payudara diperiksa seluruhnya sampai yang terasa hanya tulang iga dan tulang klavikula (American Cancer Society, 2012).

e. Ulangi pemeriksaan untuk payudara kiri, letakkan tangan kiri di bawah kepala dan gunakan tangan kanan untuk pemeriksaan.

f. Saat berdiri di depan kaca dengan tangan melakukan penekanan agak kuat (tingkat penekanan ke-3), perhatikan perubahan pada ukuran, bentuk, kontur, atau tarikan, atau kemerahan, atau kelupasan pada puting atau kulit payudara (American Cancer Society, 2012).

(30)

Gambar 2.3 Pemeriksaan Payudara Sendiri (a)

Gambar 2.4 Pemeriksaan Payudara Sendiri (b)

(31)

BAB 3

KERANGKA KONSEP dan DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel:

Faktor-faktor risiko kanker payudara, seperti: usia menarche (<12 tahun), riwayat penyakit sama pada keluarga, riwayat kanker pribadi sebelumnya (ovarium, payudara), riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal, riwayat radiasi.

Definisi operasional:

Variabel Definisi Alat

Ukur Kategori

Skala Pengukuran

Faktor risiko Hal-hal yang mungkin

- usia menarche (<12 tahun) - usia menarche (<12 tahun) - riwayat penyakit sama pada

keluarga

- riwayat kanker pribadi - riwayat penggunaan alat

kontrasepsi hormonal - riwayat radiasi

(32)
(33)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional. Awalnya akan dikumpulkan populasi, yaitu perempuan yang menderita kanker payudara melalui data rekam medis RS Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011, kemudian akan digambarkan proporsi faktor risiko dari kejadian penyakit.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei sampai Oktober 2012. Penelitian dilakukan di RS Haji Adam Malik Medan. Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan, banyak dijumpai kejadian kanker payudara pada perempuan.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan yang menderita kanker payudara yang datang berobat ke RS Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011.

4.3.2 Sampel

Sampel ditentukan secara bertahap, yaitu:

1. Awalnya ditentukan besar sampel dengan menggunakan rumus berikut (Notoatmodjo, 2005):

d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

(34)

Maka besar sampel yang diperlukan yaitu:

�= 1.000

1 + 1.000 (0,12)

= 90,909 orang ≈91 orang

2. Kemudian dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik acak sederhana (Simple Random Sampling) yaitu dengan memilih nomor rekam medik pasien secara acak.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

4.4.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu dengan menggunakan rekam medis pasien kanker payudara pada perempuan yang datang berobat ke RS Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011.

Adapun pengumpulan data ini menggunakan kriteria seperti: a. Kriteria Inklusi

Dari kriteria inklusi, yang diambil sebagai data adalah perempuan yang sudah didiagnosis kanker payudara yang datang berobat ke RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011.

b. Kriteria Eksklusi

Dari kriteria eksklusi, yang tidak diambil sebagai data adalah data yang sudah memenuhi kriteria inklusi namun memiliki ketidaklengkapan dalam informasi pasien di dalam rekam medis, yaitu ketidaklengkapan dalam proses anamnesis pasien (faktor risiko penyakit).

4.4.2 Instrumen Penelitian

(35)

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

Data-data yang telah dikumpulkan, dicatat, dikelompokkan, kemudian diolah dengan sistem komputerisasi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran faktor risiko kanker payudara pada perempuan yang dirawat inap di RS Haji Adam Malik Medan tahun 2011.

(36)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP Haji Adam Malik yang terletak di Jl. Bunga Lau No. 17 Medan merupakan rumah sakit tipe A di provinsi Sumatera Utara dan merupakan pusat rujukan untuk wilayah Sumatera. Penelitian dilakukan di Ruang Rekam Medik rumah sakit ini.

5.1.2. Karakteristik Individu

5.1.2.1. Usia Menarche Kasus

Tabel 5.1 Distribusi Kasus Berdasarkan Usia Menarche

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah kasus dengan usia menarche yang ≥ 12 tahun lebih banyak yaitu 85 kasus (93,4%), sedangkan yang < 12 tahun berjumlah 6 kasus (6,6%).

5.1.2.2. Riwayat Keluarga Kasus

Tabel 5.2 Distribusi Kasus Berdasarkan Riwayat Keluarga

Riwayat Keluarga f %

Ada 10 11.0

Usia Menarche f %

< 12 tahun 6 6.6

≥ 12 tahun 85 93.4

(37)

Tidak ada 81 89.0

TOTAL 91 100.0

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kasus yang tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dalam keluarga lebih banyak yaitu 81 kasus (89%), sedangkan yang memiliki riwayat berjumlah 10 kasus (11%).

5.1.2.3. Riwayat Kanker Kasus

Tabel 5.3 Distribusi Kasus Berdasarkan Riwayat Kanker

Riwayat Kanker f %

Ada 12 13.2

Tidak ada 79 86.8

TOTAL 91 100.0

Dari tabel di atas dijumpai bahwa kasus yang tidak pernah memiliki riwayat kanker ovarium berjumlah lebih banyak yaitu 79 kasus (86,8%), sedangkan yang pernah memiliki riwayat kanker ovarium berjumlah 12 kasus (13,2%).

5.1.2.4. Riwayat Kontrasepsi Hormonal

Tabel 5.4 Distribusi Kasus Berdasarkan Riwayat Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi Hormonal f %

Ada 36 39.6

Tidak ada 55 60.4

TOTAL 91 100.0

(38)

Dari tabel di atas dijumpai bahwa kasus yang tidak memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal lebih banyak yaitu 55 kasus (60,4%), sedangkan yang memiliki riwayat penggunaan berjumlah 36 kasus (39,6%).

5.1.2.5. Riwayat Radiasi

Tabel 5.5 Distribusi Kasus Berdasarkan Riwayat Radiasi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kasus yang tidak memiliki riwayat terpapar radiasi berjumlah lebih banyak yaitu 85 kasus (93,4%), sedangkan yang memiliki riwayat berjumlah 6 kasus (6,6%).

5.2. Pembahasan

5.2.1. Proporsi Faktor - Faktor Risiko

Berdasarkan Tabel 5.1. dapat diketahui bahwa jumlah kasus dengan usia menarche yang ≥ 12 tahun berjumlah 85 kasus (93,4%), sedangkan yang < 12 tahun berjumlah 6 kasus (6,6%).

Berdasarkan Tabel 5.2. dimana dapat diketahui bahwa kasus yang tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dalam keluarga lebih banyak yaitu 81 kasus (89%), sedangkan yang memiliki riwayat berjumlah 10 kasus (11%).

Berdasarkan Tabel 5.3. dijumpai bahwa kasus yang tidak pernah memiliki riwayat kanker ovarium berjumlah lebih banyak yaitu 79 kasus (86,8%), sedangkan yang pernah memiliki riwayat kanker tersebut berjumlah 12 kasus (13,2%).

Riwayat Radiasi f %

Ada 6 6.6

Tidak ada 85 93.4

(39)

Berdasarkan Tabel 5.4. diketahui bahwa responden yang tidak memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal berjumlah 55 kasus (60,4%), sedangkan yang memiliki riwayat penggunaan berjumlah 36 kasus (39,6%).

Berdasarkan Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa responden yang tidak memiliki riwayat terpapar radiasi berjumlah lebih banyak yaitu 85 kasus (93,4%), sedangkan yang memiliki riwayat berjumlah 6 kasus (6,6%).

5.2.2. Faktor Risiko Yang Paling Sering Dijumpai

Penggunaan kontrasepsi oral berisiko meningkatkan kejadian kasus sekarang ini, namun tidak ada risiko nyata dalam sepuluh tahun atau lebih setelah penghentian penggunaan (Collaborative Group on Hormonal Factors in Breast Cancer, 1996). Sebagaimana diketahui, estradiol (hormon steroid) berperan penting dalam perkembangan kanker payudara (Sudipa, 2012). Dari keseluruhan data di atas, dapat diketahui bahwa kasus yang menderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2011 lebih banyak dijumpai dengan faktor risiko memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal yaitu dijumpai pada 36 kasus (39,6%). Hal ini berhubungan dengan kejadian kanker payudara yang semakin meningkat dan berkaitan dengan pola hidup keluarga berencana yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal.

Setelah faktor risiko riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal, riwayat kasus yang pernah menderita kanker ovarium merupakan yang kedua tersering yaitu dijumpai pada 12 kasus (13,2%) dari keseluruhan 91 kasus.

Faktor risiko tersering selanjutnya adalah kasus yang memiliki riwayat penyakit yang sama pada keluarga yaitu dijumpai pada 10 kasus (11%), disusul faktor risiko usia menarche < 12 tahun dan memiliki riwayat radiasi yaitu dijumpai pada 6 kasus (6,6%). Riwayat kanker keluarga patut untuk diketahui karena hal tersebut merupakan faktor predisposisi untuk kanker lainnya (Jae Myoung Noh, 2012), dalam hal ini kanker payudara. Proses anamnesis yang tidak

(40)

tuntas dan pemeriksaan lanjutan yang tidak lengkap juga mempengaruhi jumlah kejadian kasus yang dapat ditemui.

Usia menarche di negara-negara maju semakin dini dari usia sekitar 16 - 17 tahun pada abad ke-19 turun ke usia sekitar 12 - 13 tahun sekarang (Tanner, 1973). Semakin dininya usia menarche dipengaruhi oleh nutrisi yang baik di masa muda (Koprowski, 1999). Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang oleh karena itu belum banyak ditemui kasus dengan faktor risiko usia menarche dini.

Radiasi ion merupakan faktor risiko kejadian kasus (Hankinson, 2002). Perempuan di antara usia 10 - 29 tahun yang pernah mendapat terapi chest X-rays

(41)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Dari 91 kasus, dijumpai 36 kasus (39,6%) dengan riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal, sementara 55 kasus (60,4%) sisanya tidak memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal.

2. Kasus dengan riwayat penyakit kanker ovarium atau kanker payudara sebelumnya sejumlah 12 kasus (13,2%), dan sisanya 79 kasus (86,8%) tidak memiliki riwayat tersebut.

3. Kemungkinan penyakit kanker payudara yang diturunkan terdapat pada 10 kasus (11%), sementara sisanya 81 kasus (89%) tidak memiliki riwayat penyakit yang sama di dalam keluarganya.

4. Kasus dengan usia menarche < 12 tahun atau dengan kata lain yang lebih memungkinkan untuk terjadinya suatu kejadian kanker payudara ditemukan pada 6 kasus (6,6%). Sementara sisanya 85 kasus (93,4%) dengan usia menarche ≥ 12 tahun.

5. Hal yang sama ditemukan pada kasus yang memiliki riwayat radiasi sebelumnya yaitu dijumpai pada 6 kasus (6,6%), dan sisanya 85 kasus (93,4%) tidak memiliki riwayat radiasi.

6. Kasus dengan kejadian kanker payudara tanpa disertai faktor risiko juga ditemukan. Sehingga, kanker payudara memang bisa muncul dengan atau tanpa adanya faktor risiko.

(42)

6.2. Saran

1. Setiap orang yang mungkin menderita kanker payudara, terkhusus perempuan, agar mampu melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah penemuan penyakit pada stadium lanjut.

2. Setiap perempuan yang sudah terdeteksi dengan adanya kemungkinan keganasan pada payudara agar rutin untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter yang bersangkutan untuk tatalaksana lanjutan.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society, 2012. Breast Cancer. American Cancer Society.

American Society of Clinical Oncology, 2011. Guide to Breast Cancer. Conquer Cancer Foundation of the American Society of Clinical Oncology.

Burdall, S.E., Hanby, A.M., Lansdown, M.R.J., Speirs, V., 2003. Breast Cancer Cell Lines: Friend or Foe?, University of Leeds. Available from: 2012].

Cancer Statistics, 2012. Surveillences Epidemiology and End Results Stat Fact Sheets: Breast. Bethesda, Maryland: Surveillences Epidemiology and End Results. Available from: [Accessed 18 May 2012].

Centers for Disease Control, 2012. Breast Cancer Statistics. Atlanta: Centers for Disease Control. Available from:

Collaborative Group on Hormonal Factors in Breast Cancer, 1996.

347:1713-27

Formenti, S.C., Arslan, A.A., Love, S.M., 2012. Global Breast Cancer: The Lessons to Bring Home. Dalam:International Journal of Breast Cancer.

(44)

Hankinson SE, Hunter DJ., 2002. Breast Cancer. Dalam: Adami H, Hunter D, Trichopoulos D, eds. Textbook of Cancer Epidemiology. New York. Oxford University Press, 301-37.

Health and Environment Alliance, 2008. Factors Influencing The Risk of Breast Cancer-Established and Emerging. Brussel: Health and Environment Alliance. Available from:

2012].

John EM, Phipps AI, Knight JA, et al., 2007.

Cancer, 121:386-94.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Jika tidak dikendalikan 26 juta orang di dunia menderita kanker. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Available from:

dikendalikan-26-juta-orang-di-dunia-menderita-kanker-.html [Accessed 18 May 2012].

Koprowski C, Ross RK, Mack WJ, et al., 1999.

Br J Cancer, 79:1907-11.

National Cancer Institute, 2009. What You Need To Know About Breast Cancer.

USA: National Cancer Insititute. Available from:

(45)

Noh, J.M., Choi, D.H., Baek, H., dkk., 2012. Associations between BRCA Mutations in High-Risk Breast Cancer Patients and Familial Cancers Other than Breast or Ovary. Dalam: Journal of Breast Cancer.

Pfizer, 2010. Breast Cancer. Pfizer. Available from:

June 2012].

Prozato, P., Mustacchi, G., De Matteis, A., dkk., 2011. Biological Characteristics and Medical Treatment of Breast Cancer in Young Women-A Featured Population: Results from the NORA Study. Dalam: International Journal of Breast Cancer.

Robbins, Cotran, Kumar, Abbas, dan Fausto, 2004. The Breast. Pathologic Basis of Disease. 7th ed. St. Louis, Missouri, USA: Saunders, 1131 - 1148.

Robbins, Kumar, Abbas, Fausto, dan Mitchell, 2007. The Female Genital System and Breast. Basic Pathology. 8th ed. St. Louis, Missouri, USA: Elsevier, 742 - 749.

Roche, 2012. Background Information of Breast Cancer. Roche.

Roy, S.S., Vadlamudi, R.K., 2012. Role of Estrogen Receptor Signaling in Breast Cancer Metastasis. Dalam: International Journal of Breast Cancer.

Sastroasmoro, S., dan Ismael, S., 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-3. Jakarta: Sagung Seto.

Tanner JM., 1973.

(46)

Underwood, J.C., 2000. Mamma. Patologi Umum dan Sistematik. Edisi Kedua. Jakarta: EGC, 560 - 567.

World Health Organization, 2003. Pathology and Genetics of Tumours of The Breast and Female Genital Organs. World Health Organization Classification of Tumours.

World Health Organization, 2012. Health Topics: Cancer. World Health Organization. Available form:

(47)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Robby Oscar Sitohang

Tempat/ tanggal lahir : Medan/ 17 Mei 1991

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Bromo no.11, Medan 20216

Nomor Telepon : 087869881991

Orang Tua : - Ayah : dr. Ronald Sitohang, SpB - Ibu : Netty Silali

Riwayat Pendidikan : 1. TK Swasta Methodist 3 Medan (1996 – 1997) 2. SD Swasta Methodist 3 Medan (1997 – 2003) 3. SMP Swasta Santo Thomas 1 Medan (2003 – 2006) 4. SMA Swasta Santo Thomas 1 Medan (2006 – 2009)

Riwayat Organisasi : -

(48)

FREKUENSI

Usia Menstruasi Pertama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 12 th 6 6.6 6.6 6.6

>= 12 th 85 93.4 93.4 100.0

Total 91 100.0 100.0

Riwayat Penyakit Sama pada Keluarga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ada 10 11.0 11.0 11.0

Tidak ada 81 89.0 89.0 100.0

Total 91 100.0 100.0

Riwayat Kanker Ovarium / Payudara Pribadi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ada 36 39.6 39.6 39.6

Tidak ada 55 60.4 60.4 100.0

(49)

Riwayat Radiasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ada 6 6.6 6.6 6.6

Tidak ada 85 93.4 93.4 100.0

Total 91 100.0 100.0

Gambar

Gambar 2.1 Kelenjar Payudara
Gambar 2.2 Sistem Limfatik Payudara
Gambar 2.3 Pemeriksaan Payudara Sendiri (a)
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga akan ditempatkan dalam pojok berita website LPSE Provinsi Jawa Tengah, oleh karenanya Pokja 3 ULP Provinsi

Kant or Pusat Tat a Usaha Universit as Gadjah M ada, Bulaksumur Universit as Gadjah M ada mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa Dana DIPA unt uk pelaksanaan kegiat an t

Harapan peneliti selanjutnya adalah dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca baik itu pengetahuan tentang adat dan kebudayaan yang ada di Kecamatan Paloh

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat ajakan tersebut adalah

Model-Model Pengajaran dan Pem belajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigm atis, J ogjakarta: Pustaka Pelajar.. Ibrahim dan Nana

Pengembangan penelitian secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 2 yang mengilustra- sikan sistem penyelenggaraan jalan tol yang terdiri dari tiga elemen untuk

Riwayat keluarga responden dengan kanker serviks..  Ya 

Penelitian siklisasi lateks karet alam dengan katalis asam sulfat ini dilakukan untuk mengetahui kinetika reaksi siklisasi lateks karet alam dan nilai konstanta