• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 12 MEDAN T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 12 MEDAN T.P. 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 12 MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh:

Hana Daforosa R. Siagian NIM 4123321021

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 12 MEDAN T.P. 2015/2016

Hana Daforosa R. Siagian (NIM 4123321021) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 12 Medan yang berjumlah 360 siswa yang terdiri dari sembilan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X-2(sebagai kelas eksperimen) yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas X-4 (sebagai kelas kontrol) yang diberi perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional yang ditentukan dengan cara cluster random sampling. Data penelitian ada dua macam yaitu dalam bentuk hasil belajar dan observasi aktivitas siswa. Data hasil belajar siswa yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 15 soal dengan lima option jawaban yang sebelumnnya telah divalidasi.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 42,46 dan kelas kontrol adalah 43,89, setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 77,02 dan kelas kontrol 68,15. Pada proses pembelajaran inkuiri terbimbing berlangsung dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, dimana hasilnya dikategorikan aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Berdasarkan hasil uji t satu pihak diperoleh thitung > ttabel, hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D sebagai dosen penguji I, Bapak Mukti Hamjah Harahap, S.Si., M.Si., sebagai dosen penguji II dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si., sebagai dosen penguji III yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Muhammad Kadri, S.Si, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika dan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd., selaku Dekan FMIPA Unimed.

(6)

v

Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada keluarga tercinta, Ayahanda Robert Siagian dan Ibunda Hermin Tambunan yang terus memberikan motivasi, doa dan kasih sayang kepada penulis. Terima kasih juga kepada adik tercinta Ryan Petric Siagian dan Ivan Reynal Jekson Siagian. Ucapan terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan Fisika Eks A 2012 (Adel, Sari, Ai, Andi, Anju, Annisa, Astrid, Cut, Dessy, Dewi Novita, Dewi Ratna, Dewi Sartika, Dina, Dulas, Edi, Fakhrun, Felisa, Irene, Irma, Joan, Laila, Laina dan Fadli) yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dan berjuang bersama pada saat perkuliahan, seminar proposal hingga sidang dan penyelesaian skripsi ini. Terimakasih juga buat teman-teman terdekatku Dahniati Sinaga, Evi Febrianne Naibaho dan Juni Astuti Siburian yang membantu dan memberikan motivasi kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Definisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar 9

2.1.3. Hasil Belajar 10

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 11

2.1.5. Model Pembelajaran Inkuiri 11

2.1.5.1.Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 12

2.1.5.2.Teori Belajar Yang Mendukung Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing 12

2.1.5.3.Bentuk-Bentuk Inkuiri 13

2.1.5.4.Tahapan Pelaksanaan Inkuiri Terbimbing 15 2.1.5.5.Dampak Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 15 2.1.5.6.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing 17

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 18

2.1.7. Materi Pembelajaran 19

2.1.7.1.Arus Listrik 19

2.1.7.2.Alat Ukur Listrik 20

2.1.7.3.Hukum Ohm dan Hambatan Listrik 24

2.1.7.5.Energi dan Daya Listrik 27

2.1.8. Penelitian yang Sebelumnya 29

2.2. Kerangka Konseptual 30

(8)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.2.1. Populasi Penelitian 32

3.2.2. Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32

3.5. Prosedur Penelitian 33

3.6. Instrumen Penelitian 34

3.6.1. Instrumen Hasil Belajar 34

3.6.2. Instrumen Aktivitas Siswa 35

3.6.3. Validitas Tes Hasil Belajar 36

3.7. Teknik Analisis Data 36

3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar 36

3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 37

3.7.3. Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata 37

3.7.3.1.Uji Normalitas 37

3.7.3.2.Uji Homogenitas 38

3.7.3.3.Uji Kemampuan Awal/Pretes 39

3.7.3.4.Uji Kemampuan Akhir/Postes 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43

4.1. Hasil Penelitian 43

4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

4.1.1.1.Uji Normalitas 45

4.1.1.2.Uji Homogenitas 45

4.1.1.3.Uji Kemampuan Awal/Pretes 46

4.1.2. Perlakuan dalam Pelaksanaan Penelitian 47 4.1.3. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49

4.1.3.1.Uji Normalitas 51

4.1.3.2.Uji Homogenitas 51

4.1.3.3.Uji Hipotesis 52

4.1.4. Observasi Aktivitas Siswa 53

4.1.4.1.Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 54

4.2. Pembahasan 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58

5.1. Kesimpulan 58

5.2. Saran 59

DAFTAR PUSTAKA 60

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Proses pencarian informasi oleh siswa 16 Gambar 2.2. Penghantar yang menghubungkan dua benda

berbeda potensial 19

Gambar 2.3. Rangkaian listrik dengan menghubungkan

amperemeter, voltmeter, baterai dan lampu 21

Gambar 2.4. Multimeter 21

Gambar 2.5. Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya 22 Gambar 2.6. Pembacaan ampermeter yang menunjukkan

skala = 4, dan skala maksimum = 5,serta batas

ukur 1 A. Besar kuat arus = 4/5 x 1 A = 0,8 A 22

Gambar 2.7. Simbol voltmeter 23

Gambar 2.8. Sebuah rangkaian listrik sederhana 23 Gambar 2.9. Salah satu bentuk resistor dari berbagai bentuk

yang diproduksi oleh pabrik 24

Gambar 2.10. Simbol penghambat dalam rangkaian listrik 24

Gambar 2.11. Susunan hambatan secara seri 25

Gambar 2.12. Susunan hambatan secara paralel 26

Gambar 2.13. Gambar Rangkaian Arus Kirchhoff 26

Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes 44

Gambar 4.2. Diagram Batang Kemampuan Kognitif Pretes

Siswa 44

Gambar 4.3. Hasil Lembar Kerja Siswa Setiap Pertemuan 48

Gambar 4.4. Diagram Batang Nilai Postes 50

Gambar 4.5. Diagram Batang Kemampuan Kognitif Pretes

Siswa 50

Gambar 4.6. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) 15

Tabel 2.2. Penelitian yang Sebelumnya 29

Tabel 3.1. Two group pre-test-post-test design 33 Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Materi Listrik Dinamis 35 Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa 36 Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa 37 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 43

Tabel 4.2. Kemampuan Kognitif Pretes Siswa 44

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 45

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

Tabel 4.5. Uji Hipotesis Data Pretes Siswa 46

Tabel 4.6. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 49

Tabel 4.7. Kemampuan Kognitif Postes Siswa 50

Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 51

Tabel 4.9. Uji Homogenitas Data Postes Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 52

Tabel 4.10. Uji Hipotesis Data Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 53

Tabel 4.11. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 62 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 83 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 103

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 123

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 127

Lampiran 6. Lembar Kerja Sisiwa III 131

Lampiran 7. Kisi-Kisi Penulisan Soal Pretes dan Postes 134

Lampiran 8. Instrumen Soal Pretes dan Postes 154

Lampiran 9. Distribusi Hasil Pretes Kelas Ekperimen 160 Lampiran 10. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 162 Lampiran 11. Distribusi Hasil Postes Kelas Ekperimen 164 Lampiran 12. Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 166 Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen 168 Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 170 Lampiran 15. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians 172

Lampiran 16. Uji Normalitas 175

Lampiran 17. Uji Homogenitas 179

Lampiran 18. Uji Hipotesis 183

Lampiran 19. Hasil Lembar Kerja Siswa 187

Lampiran 20. Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 189 Lampiran 21. Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Ekperimen 192 Lampiran 22. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 194

Lampiran 23. Luas Distribusi Normal Standar 196

Lampiran 24. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 198

Lampiran 25. Tabel Nilai Kritis Distribusi F 199

Lampiran 26. Tabel Nilai Kritis Distribusi t 201

Lampiran 27. Validitas Isi Perangkat Instrumen Hasil Belajar 202

(12)

xi

Lampiran 29. Surat Persetujuan 212

Lampiran 30. Surat Izin Penelitian FMIPA 213

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berbicara mengenai kehebatan dan kemajuan suatu bangsa, tidak akan terlepas dari peranan pendidikan. Pendidikan disemua negara merupakan hal yang penting untuk mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun masyarakat dalam negara tersebut. Peran pendidikan sangat penting dalam mengendalikan perjalanan suatu bangsa. Pendidikan Indonesia diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang dapat berjuang membawa negara bersaing dikancah global. Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan juga menjadi semakin besar, hal ini yang mendorong agar pendidikan mampu mengembangkan segala potensi yang ada pada sumber daya manusianya (Hidayat, 2015).

Kualitas pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan karena masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Berdasarkan survei versi OECD (Organisation Economic Co-operation and Development) tahun 2015 menyatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia berada diperingkat 69 dari 76 negara. Analisis yang digunakan oleh OECD berdasarkan pada hasil tes matematika dan sains. Organisation Economic Co-operation and Development menggunakan standar global yang lebih luas menggunakan tes PISA. Tes PISA merupakan studi internasional tentang prestasi membaca, matematika dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun (http://www.sikerok.com/ranking-pendidikan-dunia-tahun-2015-indonesia-ke-berapa, diakses 11 januari 2016).

(14)

2

memiliki kemampuan, salah satunya adalah 1) Memupuk sikap ilmiah yang mencakup jujur, terbuka dalam menerima pendapat berdasarkan bukti-bukti tertentu, kritis terhadap pernyataan ilmiah yaitu tidak mudah percaya tanpa ada dukungan hasil observasi empiris, dapat bekerja sama dengan orang lain dan 2) Memberi pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menyusun laporan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis (Puspita dan Jatmiko, 2013).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran sains tidak dapat mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas (Sanjaya, 2011).

(15)

dimana KKM di sekolah tersebut adalah 75. Rendahnya nilai rata-rata hasil belajar siswa SMA Negeri 12 Medan salah satunya rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika, siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan kurang bervariasinya metode dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru cenderung menggunakan sistem pembelajaran konvensional dengan cara menjelaskan kemudian mencatat dan ditutup dengan mengerjakan soal.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diterapkan model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Menurut Sund and Trowbridge model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan/petunjuk yang cukup luas untuk siswa. Dalam pembelajaran ini peran guru bertindak selaku organisator dan fasilitator. Guru tidak memberitahukan konsep-konsep tetapi membimbing siswa menemukan konsep-konsep tersebut dengan melalui kegiatan pembelajaran, sehingga konsep yang didapat berdasarkan kegiatan dan pengalaman belajar tersebut akan selalu diingat siswa dalam waktu yang lama. Tahapan-tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa maupun aktivitas siswa (Rachman, 2013).

(16)

4

Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri terbimbing sudah pernah diteliti sebelumnya. Peneliti sebelumnya Khairani (2015) diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 42,02 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 39,85. Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Selama proses pembelajaran, nilai rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen adalah 69,63% dengan kategori aktif dan kelas kontrol adalah 54,97% dengan kategori cukup aktif. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 65,00 dan kelas kontrol 57,94. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan Ardani dan Suprapto (2014) dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Guided Inquiry Berbasis Eksperimen Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Fluida Statis di SMA Negeri 1

Gedangan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran guided inquiry

berbasis eksperimen terlaksana dengan kategori baik, siswa memberi respons baik, jumlah ketuntasan siswa yang menerapkan pembelajaran guided inquiry berbasis eksperimen lebih tinggi daripada kelas dengan model pembelajaran diskusi, serta semakin tinggi rata-rata nilai lembar kerja siswa maka nilai keterampilan berpikir kritis siswa yang diperoleh dari hasil post-test juga tinggi dalam pembelajaran materi fluida statis di SMA Negeri 1 Gedangan. Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata ketuntasan hasil belajar sebesar 77,67 dengan ketuntasan 88,23% sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata ketuntasan hasil belajar sebesar 80,22 dengan ketuntasan 100%. Nilai rata-rata ketuntasan hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

(17)

Untuk dapat mengetahui hal tersebut, maka peneliti berkeinginan melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

(Guided Inquiry) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa masih rendah. 2. Rendahnya minat siswa.

3. Aktivitas siswa di dalam kegiatan pembelajaran masih sangat rendah. 4. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang kurang bervariasi.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, banyak masalah yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran maka penulis melakukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. 2. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi listrik

dinamis.

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(18)

6

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P.2015/2016?

4. Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas X

semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) pada materi Listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P.2015/2016.

(19)

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan informasi dalam rangka perbaikan variasi model pembelajaran di tempat pelaksanaan penelitian. 3. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.

1.7. Definisi Operasional

Definisi operasional yang mengacu pada penelitian, antara lain :

1. Hasil belajar adalah melukiskan tingkat (kadar) pencapaian siswa atas tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar itu tercermin/ terpancar dari kepribadian siswa berupa perubahan tingkah lakunya setelah mengalami proses pembelajaran.

2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan/petunjuk yang cukup luas untuk siswa. Guru harus memberikan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga siswa yang mempunyai intelegent rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.

(20)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka hasil penelitian pada materi listrik dinamis kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016 maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) pada materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes siswa sebesar 42,46 dan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata postes siswa sebesar 77,02 (sudah mencapai kriteria kelulusan minimal).

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes siswa sebesar 43,89 dan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata postes siswa sebesar 68,15 (belum mencapai kriteria kelulusan minimal).

3. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 12 Medan T.P.2015/2016 dalam setiap pertemuan terjadi peningkatan keaktifan siswa. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 57,64 dengan kategori cukup aktif, pertemuan II nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 71,43 dengan kategori aktif dan pada pertemuan III nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 82,21 dengan kategori aktif.

(21)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing disarankan untuk memperhatikan efisiensi waktu terutama saat siswa melakukan eksperimen dan mengerjakan lembar kerja siswa sehingga semua sintaks efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran.

2. Bagi peneliti selanjutnya agar pembentukan kelompok pada model pembelajaran Inkuiri dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.

(22)

60

DAFTAR PUSTAKA

Anam, K., (2015), Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Ardani, R., dan Suprapto, N., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Guided

Inquiry Berbasis Eksperimen Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Fluida Statis Di SMA Negeri 1 Gedangan, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika 3 : 167-173

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, S. B., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2013), Statistika Dasar, FMIPA Unimed, Medan.

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.

Hamiyah, N., dan Jauhar, M., (2014), Strategi Belajar Mengajar di Kelas, Pustakaraya, Jakarta.

Hamruni, (2012), Strategi Pembelajaran, Insan Madani, Yogyakarta.

Haq, E., (2015), Konsep Dasar Listrik Dinamis, http://dokumen.tips/documents/ listrik-dinamis-55b07d6742f56.html (diakses 1 Maret 2016)

Hidayat, R., (2015), Rekonstruksi Sistem Pendidikan Indonesia dengan Penerapan Sistem Focus on Subject, Tempo, Sabtu, 24 Januari 2015.

Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Models Of Teaching: Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kanginan, M., (2007), Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta. Kuhlthau, C. C., Maniotes, L. K., Caspari, A. K., (2007), Guided Inquiry:

Learning In The 21th Century, Libraries Unlimited, London.

(23)

Marpaung, R. V., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Rantau Utara T.P. 2014/2015., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Puspita, A. T., dan Jatmiko, B., 2013, Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Materi Fluida Statis Kelas XI di SMA Negeri 2 Sidoarjo, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika 2: 121-125

Rachman, N. D., Sudarti, dan Supriadi, B., (2012), Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry Approach) Pada Pembelajaran Fisika Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 3 Rogojampi Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pembelajaran Fisika 1: 300-308

Rachmawati, T., (2015), Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik, Gava Media, Yogyakarta.

Sanjaya, W., (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Sikerok, (2015), Ranking Pendidikan Dunia Tahun 2015, Indonesia ke Berapa, http://www.sikerok.com/ranking-pendidikan-dunia-tahun-2015-indonesia-ke-berapa (diakses 11 Januari 2016)

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta. Tanjung, R., dan Turnip, B. M., (2013), Evaluasi Hasil Belajar Fisika, Unimed

Referensi

Dokumen terkait

Efek tersebut diamati, melalui hubungan faktor- faktor personal dengan materi yang diperagakan lewat video, meliputi : hubungan persepsi tentang daya tarik video,

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..

[r]

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang

[r]

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]