• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PENGUASAAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI PENGUASAAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

LENTARE P. SIANTURI

NIM 2123111043

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Lentare P. Sianturi, NIM 2123111043. Kontribusi Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Siantar Narumonda pada tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 87 siswa. Sampel diambil 30 siswa dari populasi secara acak. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi korelasional. Data penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen dijaring dengan menggunakan tes objektif pilihan berganda sebanyak 20 soal. Data kemampuan menulis cerpen dijaring dengan menggunakan tes perbuatan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas, dan uji linieritas dan keberartian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa data berdistribusi normal, linier dan berarti.Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment pada taraf signifikan α 0,05 menunjukkan nilai rhitung >rtabel yakni 0,68>0,361 dan nilai kontribusi sebesar

46.24%, hal ini berarti bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antarapenguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016.

(7)

i ABSTRAK

Lentare P. Sianturi, NIM 2123111043. Kontribusi Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Siantar Narumonda pada tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 87 siswa. Sampel diambil 30 siswa dari populasi secara acak. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi korelasional. Data penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen dijaring dengan menggunakan tes objektif pilihan berganda sebanyak 20 soal. Data kemampuan menulis cerpen dijaring dengan menggunakan tes perbuatan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas, dan uji linieritas dan keberartian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa data berdistribusi normal, linier dan berarti.Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment pada taraf signifikan α 0,05 menunjukkan nilai rhitung >rtabel yakni 0,68>0,361 dan nilai kontribusi sebesar

46.24%, hal ini berarti bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antarapenguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Kontribusi Penguasaan Unsur

-unsur Intrinsik Cerpen terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX

SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.”Skripsi ini

disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Negeri Medan.

Penyelesaian Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada,

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

4. Syahrial Fahmy Dalimunthe, S.Sos.,M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

6. Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,

7. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

8. Seluruh Dosen serta seluruh Staf dilingkungan Fakultas Bahasa dan Seni,

9. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, serta

Guru-Guru dan Siswa SMP Negeri 1 Siantar Narumonda yang telah memberikan

(9)

iii

10. Orangtuaku tersayang Koster Sianturi dan Maniur br Sihombing yang

selalu memberikan kasih sayang, semangat, dorongan moril dan

material,serta doa yang terus mengalir seperti air penyejuk hati sampai

terselesaikannya skripsi ini, semoga Tuhan memberkati,

11. Abang dan kakak saya tercinta, Cahaya Harti Sianturi, Paido Lastiar

Sianturi, Sarto Sianturi, Septua Gesima Sianturi, Fourmisis Sianturi yang

telah memberikan semangat dan doa yang tak berjeda,

12. Khusus keponakan tersayang Lingga, Tasya, Domini, Mario, Gabriel

Sianturi, Efan Samuel Rezeki Marbun dan Anju Septiani Togatorop,

13. Teman-teman di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, terkhusus

teman-teman di kelas reguler A 2012, Karolina sahabat sejati, Dian Silalahi,

Ruth, Elsa dan Nurul,

14. Buat Sihar Simbolon yang memberikan semangat danmotivasi,

15. Teman-teman PPL terlebih buat Cinde Claudya, Mariana, Lilis Uliartha

Nababan alias “mamak”, Indri, Yolanda, Lamtiarma, Nova, Anggen dan

Marnata yang selalu mendukung penulis dalam suka dan duka,

16. Keluarga Komunitas Tanpa Nama (KONTAN) dan Personil Medica yang

telah banyak membimbing dan menyalurkan ilmunya.

(10)

iv

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah ... 7

D.Rumusan Masalah ... 7

E.Tujuan Penelitian ... 8

F.Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A.Kerangka Teoretis ... 10

1. Kontribusi Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 10

a. Pengertian Kontribusi ... 10

b. Pengertian Penguasaan ... 10

c. Pengertian Cerpen ... 11

d. Ciri-ciri Cerpen ... 12

e. Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 14

2. Pengertian Kemampuan Menulis ... 29

a. Pengertian kemampuan Menulis ... 29

(11)

v

c. Teknik Menulis Cerita Pendek ... 32

d. Langkah-langkah Menulis Cerita Pendek ... 34

B. Kerangka Konseptual ... 37

C. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

B. Populasi dan Sampel ... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 40

C. Metode Penelitian ... 41

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 42

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Uji Coba Instrumen ... 46

1. Uji Validitas ... 47

2. Uji Reliabilitas ... 48

G. Teknik AnalisisData ... 48

1. Deskripsi Data ... 48

2. Uji persyaratan Analisis ... 49

a. Uji Normalitas ... 49

b. Uji Linieritas dan Keberartian ... 49

3. Pengujian Hipotesis ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Data Penelitian ... 52

1. DataPenguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen (X) ... 52

2. Data Kemampuan Menulis Cerpen (Y) ... 55

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 57

(12)

vi

2. Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen(Y) ... 59

3. Uji Keberartian dan Linieritas ... 61

C. Uji Hipotesis Penelitian ... 62

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Simpulan ... 65

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(13)

vii DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 44

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian KemampuanMenulis Cerpen ... 44

Tabel 3.4 Kategori Skor dan Penilaian ... 46

Tabel 3.5 Ketentuan Penyimpulan Kontribusi ... 51

Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Variabel Tes Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen dan Kemampuan Menulis Cerpen ... 52

Tabel 4.2Daftar Distribusi Frekuensi X ... 55

Tabel 4.3Daftar Distribusi Frekuensi Y ... 57

Tabel 4.4Uji Normalitas X ... 58

Tabel 4.5Uji Normalitas Y ... 60

(14)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 69

Lampiran 2 Tes Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 71

Lampiran 3 Tes Kemampuan menulis Cerpen ... 78

Lampiran 4 Jawaban Tes Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 79

Lampiran 5Uji Validitas dan Reliabilitas ... 80

Lampiran 6Tabel Tes Validitas ... 83

Lampiran 7Tabel Pembantu Korelasi Product Moment... 84

Lampiran 8Analisis Regresi ... 85

(15)

1

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

pendidikan, hidup menjadi lebih bermakna dan terarah. Agar hidup manusia lebih

bermakna dan terarah, pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan di

Indonesia dengan berbagai cara, seperti pergantian kurikulum, penataan

guru-guru, dan peningkatan sarana dan prasarana. Dalam dunia pendidikan,

pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,

budayanya, dan budaya orang lain. Depdiknas KBBI Edisi Ketiga (2007: 205),

menjelaskan bahwa bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer, yang

digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama,

dan mengidentifikasi diri.

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah mempelajari bagaimana

menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi bukan sekadar menghafalkan

teori-teori. Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan berita, buah pikiran, gagasan,

perasaan, pengalaman, pendapat, dan keinginan. Mempelajari bahasa meliputi

empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa yang dikemukakan

di atas yang akan dibahas adalah keterampilan menulis.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam

kegiatan menulis ini, sang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,

(16)

dikuasai siswa dibanding tiga aspek lainnya. Keterampilan menulis tidak datang

dengan sendirinya, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan

teratur. Hal ini sejalan dengan pendapat Semi (2007: 40) yang mengatakan

“Menulis merupakan suatu proses kreatif artinya menulis itu merupakan suatu

keterampilan yang dilakukan melalui tahapan yang harus dikerjakan dengan

mengerahkan keterampilan, seni, dan kiat sehingga semuanya berjalan efektif.”

Salah satu bentuk keterampilan menulis fiksi yang diajarkan kepada siswa

di sekolah khususnya SMP kelas IX seperti yang tertulis dalam KTSP adalah

menulis cerita pendek dari peristiwa yang dialami. Cerpen adalah suatu karya

sastra yang memuat penceritaan dan berpusat pada suatu peristiwa pokok.

Menulis cerpen adalah salah satu kegiatan sastra. Sastra merupakan ungkapan

pribadi manusia berupa perasaan, buah pikiran, gagasan, pengalaman dalam

bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona, dan alat-alat bahasa,

artinya manusia menggunakan karya sastra sebagai sarana untuk mengungkapkan

perasaan, gagasan, buah pikiran, dan pengalaman. Jadi, menulis cerpen

merupakan hasil ungkapan perasaan atau pikiran penulis yang dituangkan dalam

tulisan melalui kata-kata/ bahasa yang sengaja dipilih penulis. Namun dalam

kenyataannya, kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih tergolong rendah.

Hal ini disebabkan oleh adanya kesulitan untuk menciptakan dan

mengembangkan ide ke dalam cerita dan kurangnya minat siswa untuk melakukan

kegiatan menulis cerpen.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis cerpen dan yang paling

utama adalah unsur pembentuk cerpen itu sendiri, yaitu unsur intrinsik. Apabila

(17)

mengetahui atau akrab dengan unsur pembangun cerpen itu yaitu unsur intrinsik

cerpen, karena inilah hal yang paling pokok dalam menulis cerpen atau dengan

kata lain unsur intrinsik cerpen adalah tiang penyanggah sebuah cerita. Jadi,

apabila seseorang ingin menulis cerpen tanpa mengenali unsur intrinsik cerpen,

tentunya tulisan yang dihasilkannya pun kurang.

Kemampuan menulis cerpen yang dimiliki siswa tidaklah sama. Sebagian

siswa mampu menulis cerpen dengan baik dan sebagian siswa lainnya masih

belum mampu menulis cerpen dengan baik. Hal itu disebabkan karena

pembelajaran di sekolah selama ini masih menitikberatkan pada pemberian teori

saja atau penyampaian materi pelajaran secara verbal, bukan pada keterampilan

menulis karya fiksi yang mengakibatkan keterampilan menulis siswa masih

kurang.

Pemberian teori tanpa diiringi pengenalan-pengenalan dengan karya

sastra akan mempersulit siswa untuk menghasilkan cerpen yang bernilai sastra.

Memang, tidak dapat dipungkiri banyak siswa senang membaca karya fiksi seperti

cerpen karena mudah dijangkau para siswa. Cerpen banyak dimuat di pelbagai

media massa seperti majalah maupun koran yang diterbitkan setiap hari

minggunya, tetapi apabila siswa tersebut ditugaskan guru untuk menulis cerpen,

mereka akan kesulitan menuangkan ide yang mereka punya atau dengan kata lain

hasilnya masih kurang. Itu disebabkan karena siswa tersebut hanya menikmati

karya fiksi yang dibacanya saja tanpa memerhatikan/memedulikan unsur-unsur

pembangun karya fiksi itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik yang meliputi unsur

(18)

yang membentuk kesatuan yang utuh dan satu unsur akan memengaruhi unsur

lainnya.

Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada

10 siswa SMP Negeri 1 Siantar Narumonda. Siswa sebenarnya senang membaca

cerpen karena jalan ceritanya menarik dan mengandung pesan bagi kehidupan,

akan tetapi ketika ditanyakan apakah mereka senang menulis cerpen, jawaban

mereka bertolak belakang dengan jawaban membaca cerpen. Mereka

mengungkapkan bahwa mereka punya ide tetapi sewaktu menuliskan cerita yang

mereka tulis menjadi seperti pengalaman biasa. Hal itu disebabkan kurangnya

penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa tersebut.

Hal senada juga dialami ketika dilakukan tugas mengajar pada saat

pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T) di SMP Negeri 1

Siantar Narumonda, siswa kurang berminat dan merasa sulit untuk menuangkan

dan mengembangkan ide saat menulis cerpen. Sesuai dengan hasil observasi dan

wawancara dengan guru, nilai rata-rata siswa dalam aspek menulis berada di

bawah 75 sebagai nilai KKM yang telah ditetapkan di sekolah. Kemampuan

menulis cerpen siswa masih tergolong rendah karena kebiasaan guru yang

cenderung menggunakan teknik mengajar secara tradisional yaitu memberikan

teori yang berkaitan dengan kegiatan menulis cerpen, menjadikan siswa pasif,

sibuk menghafal, dan memahami teori saja. Keadaan demikian dapat menciptakan

suasana belajar yang kurang komprehensif sebab siswa kurang dilibatkan dalam

pembelajaran. Cara belajar yang selalu dilakukan di dalam ruangan kelas juga

menjadikan siswa merasa bosan dan membuat siswa merasa tidak mendapat

(19)

gagasan-gagasan baru yang dapat dituangkan dalam menulis. Akibatnya, mereka akan

menjadi kaku, tidak tertarik, dan merasa sulit untuk menulis cerpen.

Ketidakmampuan siswa dalam menulis cerpen juga diungkapkan oleh

Batubara (2013: 75) yang berjudul “Pemanfaatan Media Komik untuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2

Kabanjahe 2013” diperoleh nilai rata-rata awal dari 30 siswa di kelas kontrol yang

mendapat perlakuan teknik konvensional adalah 58,83 kategori cukup dan belum

mencapai SKBM (Standar Kelulusan Belajar Mengajar) yaitu 75, Itu disebabkan

karena metode pembelajaran yang kurang bervariasi membuat siswa merasa bosan

untuk menulis cerpen.

Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Andri dkk (2012: 325) yang

mengatakan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 16

Padang masih rendah. Itu terlihat dari hasil karangan cerpen siswa yang terkesan

asal-asalan dan belum memerhatikan unsur pembangun cerpen dengan baik.

Selanjutnya, penelitian Limbong (2014: 57) dengan judul Pengaruh

Pembelajaran Peta Konsep terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa

Kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014

yang memperoleh nilai rata-rata awal sebelum menggunakan peta konsep adalah

54 kategori cukup. Sejalan dengan penelitian tersebut, Agus Nuryatin (2008:

12-14) dalam jurnal Hiski mengatakan bahwa masalah utama siswa adalah motivasi

para siswa mengikuti pembelajaran menulis cerpen rendah. Itu disebabkan karena

dua hal yaitu siswa merasa tidak berbakat dan merasa tidak baik oleh guru dalam

(20)

Kurangnya penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa diteliti oleh

Meilina dengan judul, Pengaruh Model Pembelajaran Sel Belajar terhadap

Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas IX

SMP Negeri 1 Tebing Syahbandar Tahun Pembelajaran 2013/2014. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa menganalisis

unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan model ekspositori memperoleh

nilai rata-rata 68,125 kategori cukup. Hal tersebut dikarenakan penyampaian

materi pelajaran masih menggunakan model ekspositori secara verbal/ceramah

tanpa diiringi pengenalan-pengenalan dengan karya sastra.

Memerhatikan hasil penelitian tersebut dan menilik pentingnya

penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen sebagai unsur pembentuk cerpen dalam

menulis cerpen menggugah penulis melakukan penelitian untuk melihat kontribusi

penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen

siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda. Penelitian ini tidak hanya ingin

mengetahui ada tidaknya kontribusi penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen

terhadap kemampuan menulis cerpen, karena secara teori memang memiliki

kontribusi, tetapi juga melihat seberapa besar keberartian kontribusi tersebut

terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu :

1. kurangnya penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa

(21)

3. guru masih menggunakan teknik mengajar secara tradisional

4. siswa kurang berminat dan merasa sulit untuk menuangkan dan

mengembangkan ide saat menulis cerpen

C. Pembatasan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah penelitian dan untuk menghindari

kemungkinan yang dapat menghambat proses penelitian mengingat luasnya

cakupan masalah yang berhubungan dengan kontribusi penguasaan unsur-unsur

intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen, maka diadakan pembatasan

masalah, sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Kemampuan menulis cerpen

tidak hanya berpatokan pada penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen saja, tetapi

ada beberapa faktor lain seperti penguasaan kosakata, kemampuan pengembangan

ide, dan minat siswa dalam menulis cerpen.

Keterbatasan waktu, biaya, alat-alat, dan perlengkapan serta bekal

kemampuan teoretis dari peneliti merupakan salah satu alasan dalam pembatasan

masalah yang diteliti. Sebagaimana diuraikan dalam latar belakang masalah, siswa

SMP memiliki kemampuan rendah dalam hal penguasaan unsur-unsur intrinsik

cerpen dan kemampuan menulis cerpen. Oleh sebab itu, penulis membatasi

masalah pada kurangnya penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa dan

kemampuan menulis cerpen.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(1) bagaimana penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa SMP Negeri 1

(22)

(2) bagaimana kemampuan menulis cerpen siswa SMP Negeri 1 Siantar

Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016?

(3) apakah ada kontribusi penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap

kemampuan menulis cerpen siswa SMP Negeri 1 Siantar Narumonda

Tahun Pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Suatu kegiatan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan, secara umum

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penguasaan

unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen. Secara khusus

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. untuk mengetahui penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa SMP

Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.

2. untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa SMP Negeri 1

Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.

3. untuk mengetahui apakah ada kontribusi penguasaan unsur-unsur

intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen siswa SMP

Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi perkembangan pendidikan di Indonesia dan

(23)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut.

a. Bagi Sekolah

Sebagai bahan informasi atau referensi sekolah untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek.

b. Bagi Guru

Sebagai indikator untuk mendeteksi masalah yang dialami siswa

ketika menulis cerpen. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi

masukan bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk lebih aktif

dan kreatif dalam meningkatkan mutu pembelajaran khususnya dalam

menulis cerita pendek.

c. Bagi Siswa

Sebagai indikator untuk membantu siswa mengatasi kendala ketika

menulis cerita pendek.

d. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan bahan rujukan

bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap

(24)

65

A. SIMPULAN

Setelah membahas permasalahan yang ada, dapat dikemukakan simpulan

penelitian yaitu

1. Penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri

1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah baik dengan

skor rata-rata 70.

2. Kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar

Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah baik dengan skor

rata-rata 7.35.

3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara Penguasaan unsur-unsur

intrinsik cerpen terhadap Kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX

SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016. Hal ini

terbukti dari hasil perhitungan korelasi product moment pada taraf

signifikansi 5% diperoleh nilai rhitung > rtabel yakni 0.68 > 0.361 dan nilai

kontribusi sebesar 46.24% dengan kategori sedang sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

B. SARAN

1. Perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia khususnya di kelas IX SMP

Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016

meningkatkan perhatiannya terhadap Penguasaan unsur-unsur intrinsik

(25)

2. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan guna dijadikan perbandingan dan

(26)
(27)

67

Aminudin. 2010. Kreatif Menulis Puisi dan Cerita Pendek. Tangerang: Citralab

Ancok, Djamaludin. 1986. Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependidikan UGM Yogyakarta

Arikunto. 2002. Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara

. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta:

Jakarta

Batubara, Ahmad Fahdlin. 2013. Pemanfaatan Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe 2013. Skripsi Pendidikan Bahasa Indonesia. FBS. Unimed

Bailey, Kenneth D.1978. Methods of Social Research. London: Collier Publisher

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta.:Balai Pustaka

Hernanda, Andri dkk. 2012. Kontribusi Kemampuan Mengapresiasi Cerpen terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 16 Padang. Dalam jurnal online-Universitas Padang

Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya

. 2014. Jenis-jenis Teks Analisis Fungsi Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia

Limbong, Reni Fransisca. 2014. Pengaruh Pembelajaran Peta Konsep terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi Pendidikan Bahasa Indonesia. FBS. Unimed

Meilina, Nita. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Sel Belajar terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Tebing Syahbandar Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi Pendidikan Bahasa Indonesia. FBS. Unimed

Mursini. 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi dan Puisi Anak-anak. Medan: Unimed

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nuryatin, Agus. 2008. Jurnal hiski. Pembelajaran Menulis Karya Sastra Cerita Pendek: memberi Bekal life skill kepada Siswa. Nomor 12-14

Poerwardaminta, W.J.S.2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press

Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Bandung

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1982. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan

(28)

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo

Sudijono. 2008. Pengantar Statistik pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Sudjana. 2009. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung

Thahar, Harris Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa

Bandung

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Gambar

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ..................................................................

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH.. KERJA

telah dimuat dalam JURNAL FARMASI (Journal of Pharmacy) ISSN : 2302-7436, Volume 1 Issue 1 Tahun 2012, halaman 19-29. Kami menyetujui hak publikasi pengelektronikannya

Kegiatan pengabdian pada masyarakat tentang Pelatihan Pengembangan Modul Kelas IV Sekolah Dasar Tema Indahnya Keberagaman Di Negeriku Berbasis Kearifan Lokal Di

Persepsi petani tentang kredibilitas penyuluh sebagai sumber informasi mengenai pengelolaan hutan rakyat diduga berhubungan dengan karakteristik petani yang meliputi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah model example non- example

Sumber penerimaan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah masih relatif sangat kecil dan peluang yang ada masih terbatas untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah

Hasil identifikasi kapang mikroskopis yang diisolasi dari tiga tingkat kematangan gambut yang berbeda di Kawasan Hutan Lindung Gunung Ambawang Kabupaten Kubu Raya

Pada bulan Februari 2016, terjadi penurunan jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi, tercatat jumlah angkatan kerja mencapai 5.686 ribu orang atau turun sebesar 11 ribu