TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
LENTARE P. SIANTURI
NIM 2123111043
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Lentare P. Sianturi, NIM 2123111043. Kontribusi Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Siantar Narumonda pada tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 87 siswa. Sampel diambil 30 siswa dari populasi secara acak. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi korelasional. Data penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen dijaring dengan menggunakan tes objektif pilihan berganda sebanyak 20 soal. Data kemampuan menulis cerpen dijaring dengan menggunakan tes perbuatan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas, dan uji linieritas dan keberartian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa data berdistribusi normal, linier dan berarti.Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment pada taraf signifikan α 0,05 menunjukkan nilai rhitung >rtabel yakni 0,68>0,361 dan nilai kontribusi sebesar
46.24%, hal ini berarti bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antarapenguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016.
i ABSTRAK
Lentare P. Sianturi, NIM 2123111043. Kontribusi Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Siantar Narumonda pada tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 87 siswa. Sampel diambil 30 siswa dari populasi secara acak. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi korelasional. Data penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen dijaring dengan menggunakan tes objektif pilihan berganda sebanyak 20 soal. Data kemampuan menulis cerpen dijaring dengan menggunakan tes perbuatan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas, dan uji linieritas dan keberartian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa data berdistribusi normal, linier dan berarti.Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment pada taraf signifikan α 0,05 menunjukkan nilai rhitung >rtabel yakni 0,68>0,361 dan nilai kontribusi sebesar
46.24%, hal ini berarti bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antarapenguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Kontribusi Penguasaan Unsur
-unsur Intrinsik Cerpen terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX
SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.”Skripsi ini
disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Negeri Medan.
Penyelesaian Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada,
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Syahrial Fahmy Dalimunthe, S.Sos.,M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
6. Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
8. Seluruh Dosen serta seluruh Staf dilingkungan Fakultas Bahasa dan Seni,
9. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, serta
Guru-Guru dan Siswa SMP Negeri 1 Siantar Narumonda yang telah memberikan
iii
10. Orangtuaku tersayang Koster Sianturi dan Maniur br Sihombing yang
selalu memberikan kasih sayang, semangat, dorongan moril dan
material,serta doa yang terus mengalir seperti air penyejuk hati sampai
terselesaikannya skripsi ini, semoga Tuhan memberkati,
11. Abang dan kakak saya tercinta, Cahaya Harti Sianturi, Paido Lastiar
Sianturi, Sarto Sianturi, Septua Gesima Sianturi, Fourmisis Sianturi yang
telah memberikan semangat dan doa yang tak berjeda,
12. Khusus keponakan tersayang Lingga, Tasya, Domini, Mario, Gabriel
Sianturi, Efan Samuel Rezeki Marbun dan Anju Septiani Togatorop,
13. Teman-teman di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, terkhusus
teman-teman di kelas reguler A 2012, Karolina sahabat sejati, Dian Silalahi,
Ruth, Elsa dan Nurul,
14. Buat Sihar Simbolon yang memberikan semangat danmotivasi,
15. Teman-teman PPL terlebih buat Cinde Claudya, Mariana, Lilis Uliartha
Nababan alias “mamak”, Indri, Yolanda, Lamtiarma, Nova, Anggen dan
Marnata yang selalu mendukung penulis dalam suka dan duka,
16. Keluarga Komunitas Tanpa Nama (KONTAN) dan Personil Medica yang
telah banyak membimbing dan menyalurkan ilmunya.
iv
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Pembatasan Masalah ... 7
D.Rumusan Masalah ... 7
E.Tujuan Penelitian ... 8
F.Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A.Kerangka Teoretis ... 10
1. Kontribusi Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 10
a. Pengertian Kontribusi ... 10
b. Pengertian Penguasaan ... 10
c. Pengertian Cerpen ... 11
d. Ciri-ciri Cerpen ... 12
e. Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 14
2. Pengertian Kemampuan Menulis ... 29
a. Pengertian kemampuan Menulis ... 29
v
c. Teknik Menulis Cerita Pendek ... 32
d. Langkah-langkah Menulis Cerita Pendek ... 34
B. Kerangka Konseptual ... 37
C. Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
B. Populasi dan Sampel ... 39
1. Populasi ... 39
2. Sampel ... 40
C. Metode Penelitian ... 41
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 42
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 43
F. Uji Coba Instrumen ... 46
1. Uji Validitas ... 47
2. Uji Reliabilitas ... 48
G. Teknik AnalisisData ... 48
1. Deskripsi Data ... 48
2. Uji persyaratan Analisis ... 49
a. Uji Normalitas ... 49
b. Uji Linieritas dan Keberartian ... 49
3. Pengujian Hipotesis ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Deskripsi Data Penelitian ... 52
1. DataPenguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen (X) ... 52
2. Data Kemampuan Menulis Cerpen (Y) ... 55
B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 57
vi
2. Uji Normalitas Kemampuan Menulis Cerpen(Y) ... 59
3. Uji Keberartian dan Linieritas ... 61
C. Uji Hipotesis Penelitian ... 62
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65
A. Simpulan ... 65
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
vii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 40
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 44
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian KemampuanMenulis Cerpen ... 44
Tabel 3.4 Kategori Skor dan Penilaian ... 46
Tabel 3.5 Ketentuan Penyimpulan Kontribusi ... 51
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Variabel Tes Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen dan Kemampuan Menulis Cerpen ... 52
Tabel 4.2Daftar Distribusi Frekuensi X ... 55
Tabel 4.3Daftar Distribusi Frekuensi Y ... 57
Tabel 4.4Uji Normalitas X ... 58
Tabel 4.5Uji Normalitas Y ... 60
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 69
Lampiran 2 Tes Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 71
Lampiran 3 Tes Kemampuan menulis Cerpen ... 78
Lampiran 4 Jawaban Tes Penguasaan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 79
Lampiran 5Uji Validitas dan Reliabilitas ... 80
Lampiran 6Tabel Tes Validitas ... 83
Lampiran 7Tabel Pembantu Korelasi Product Moment... 84
Lampiran 8Analisis Regresi ... 85
1
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan
pendidikan, hidup menjadi lebih bermakna dan terarah. Agar hidup manusia lebih
bermakna dan terarah, pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia dengan berbagai cara, seperti pergantian kurikulum, penataan
guru-guru, dan peningkatan sarana dan prasarana. Dalam dunia pendidikan,
pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain. Depdiknas KBBI Edisi Ketiga (2007: 205),
menjelaskan bahwa bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama,
dan mengidentifikasi diri.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah mempelajari bagaimana
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi bukan sekadar menghafalkan
teori-teori. Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan berita, buah pikiran, gagasan,
perasaan, pengalaman, pendapat, dan keinginan. Mempelajari bahasa meliputi
empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa yang dikemukakan
di atas yang akan dibahas adalah keterampilan menulis.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam
kegiatan menulis ini, sang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,
dikuasai siswa dibanding tiga aspek lainnya. Keterampilan menulis tidak datang
dengan sendirinya, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan
teratur. Hal ini sejalan dengan pendapat Semi (2007: 40) yang mengatakan
“Menulis merupakan suatu proses kreatif artinya menulis itu merupakan suatu
keterampilan yang dilakukan melalui tahapan yang harus dikerjakan dengan
mengerahkan keterampilan, seni, dan kiat sehingga semuanya berjalan efektif.”
Salah satu bentuk keterampilan menulis fiksi yang diajarkan kepada siswa
di sekolah khususnya SMP kelas IX seperti yang tertulis dalam KTSP adalah
menulis cerita pendek dari peristiwa yang dialami. Cerpen adalah suatu karya
sastra yang memuat penceritaan dan berpusat pada suatu peristiwa pokok.
Menulis cerpen adalah salah satu kegiatan sastra. Sastra merupakan ungkapan
pribadi manusia berupa perasaan, buah pikiran, gagasan, pengalaman dalam
bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona, dan alat-alat bahasa,
artinya manusia menggunakan karya sastra sebagai sarana untuk mengungkapkan
perasaan, gagasan, buah pikiran, dan pengalaman. Jadi, menulis cerpen
merupakan hasil ungkapan perasaan atau pikiran penulis yang dituangkan dalam
tulisan melalui kata-kata/ bahasa yang sengaja dipilih penulis. Namun dalam
kenyataannya, kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih tergolong rendah.
Hal ini disebabkan oleh adanya kesulitan untuk menciptakan dan
mengembangkan ide ke dalam cerita dan kurangnya minat siswa untuk melakukan
kegiatan menulis cerpen.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis cerpen dan yang paling
utama adalah unsur pembentuk cerpen itu sendiri, yaitu unsur intrinsik. Apabila
mengetahui atau akrab dengan unsur pembangun cerpen itu yaitu unsur intrinsik
cerpen, karena inilah hal yang paling pokok dalam menulis cerpen atau dengan
kata lain unsur intrinsik cerpen adalah tiang penyanggah sebuah cerita. Jadi,
apabila seseorang ingin menulis cerpen tanpa mengenali unsur intrinsik cerpen,
tentunya tulisan yang dihasilkannya pun kurang.
Kemampuan menulis cerpen yang dimiliki siswa tidaklah sama. Sebagian
siswa mampu menulis cerpen dengan baik dan sebagian siswa lainnya masih
belum mampu menulis cerpen dengan baik. Hal itu disebabkan karena
pembelajaran di sekolah selama ini masih menitikberatkan pada pemberian teori
saja atau penyampaian materi pelajaran secara verbal, bukan pada keterampilan
menulis karya fiksi yang mengakibatkan keterampilan menulis siswa masih
kurang.
Pemberian teori tanpa diiringi pengenalan-pengenalan dengan karya
sastra akan mempersulit siswa untuk menghasilkan cerpen yang bernilai sastra.
Memang, tidak dapat dipungkiri banyak siswa senang membaca karya fiksi seperti
cerpen karena mudah dijangkau para siswa. Cerpen banyak dimuat di pelbagai
media massa seperti majalah maupun koran yang diterbitkan setiap hari
minggunya, tetapi apabila siswa tersebut ditugaskan guru untuk menulis cerpen,
mereka akan kesulitan menuangkan ide yang mereka punya atau dengan kata lain
hasilnya masih kurang. Itu disebabkan karena siswa tersebut hanya menikmati
karya fiksi yang dibacanya saja tanpa memerhatikan/memedulikan unsur-unsur
pembangun karya fiksi itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik yang meliputi unsur
yang membentuk kesatuan yang utuh dan satu unsur akan memengaruhi unsur
lainnya.
Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada
10 siswa SMP Negeri 1 Siantar Narumonda. Siswa sebenarnya senang membaca
cerpen karena jalan ceritanya menarik dan mengandung pesan bagi kehidupan,
akan tetapi ketika ditanyakan apakah mereka senang menulis cerpen, jawaban
mereka bertolak belakang dengan jawaban membaca cerpen. Mereka
mengungkapkan bahwa mereka punya ide tetapi sewaktu menuliskan cerita yang
mereka tulis menjadi seperti pengalaman biasa. Hal itu disebabkan kurangnya
penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa tersebut.
Hal senada juga dialami ketika dilakukan tugas mengajar pada saat
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T) di SMP Negeri 1
Siantar Narumonda, siswa kurang berminat dan merasa sulit untuk menuangkan
dan mengembangkan ide saat menulis cerpen. Sesuai dengan hasil observasi dan
wawancara dengan guru, nilai rata-rata siswa dalam aspek menulis berada di
bawah 75 sebagai nilai KKM yang telah ditetapkan di sekolah. Kemampuan
menulis cerpen siswa masih tergolong rendah karena kebiasaan guru yang
cenderung menggunakan teknik mengajar secara tradisional yaitu memberikan
teori yang berkaitan dengan kegiatan menulis cerpen, menjadikan siswa pasif,
sibuk menghafal, dan memahami teori saja. Keadaan demikian dapat menciptakan
suasana belajar yang kurang komprehensif sebab siswa kurang dilibatkan dalam
pembelajaran. Cara belajar yang selalu dilakukan di dalam ruangan kelas juga
menjadikan siswa merasa bosan dan membuat siswa merasa tidak mendapat
gagasan-gagasan baru yang dapat dituangkan dalam menulis. Akibatnya, mereka akan
menjadi kaku, tidak tertarik, dan merasa sulit untuk menulis cerpen.
Ketidakmampuan siswa dalam menulis cerpen juga diungkapkan oleh
Batubara (2013: 75) yang berjudul “Pemanfaatan Media Komik untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2
Kabanjahe 2013” diperoleh nilai rata-rata awal dari 30 siswa di kelas kontrol yang
mendapat perlakuan teknik konvensional adalah 58,83 kategori cukup dan belum
mencapai SKBM (Standar Kelulusan Belajar Mengajar) yaitu 75, Itu disebabkan
karena metode pembelajaran yang kurang bervariasi membuat siswa merasa bosan
untuk menulis cerpen.
Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Andri dkk (2012: 325) yang
mengatakan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 16
Padang masih rendah. Itu terlihat dari hasil karangan cerpen siswa yang terkesan
asal-asalan dan belum memerhatikan unsur pembangun cerpen dengan baik.
Selanjutnya, penelitian Limbong (2014: 57) dengan judul Pengaruh
Pembelajaran Peta Konsep terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa
Kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014
yang memperoleh nilai rata-rata awal sebelum menggunakan peta konsep adalah
54 kategori cukup. Sejalan dengan penelitian tersebut, Agus Nuryatin (2008:
12-14) dalam jurnal Hiski mengatakan bahwa masalah utama siswa adalah motivasi
para siswa mengikuti pembelajaran menulis cerpen rendah. Itu disebabkan karena
dua hal yaitu siswa merasa tidak berbakat dan merasa tidak baik oleh guru dalam
Kurangnya penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa diteliti oleh
Meilina dengan judul, Pengaruh Model Pembelajaran Sel Belajar terhadap
Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas IX
SMP Negeri 1 Tebing Syahbandar Tahun Pembelajaran 2013/2014. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa menganalisis
unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan model ekspositori memperoleh
nilai rata-rata 68,125 kategori cukup. Hal tersebut dikarenakan penyampaian
materi pelajaran masih menggunakan model ekspositori secara verbal/ceramah
tanpa diiringi pengenalan-pengenalan dengan karya sastra.
Memerhatikan hasil penelitian tersebut dan menilik pentingnya
penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen sebagai unsur pembentuk cerpen dalam
menulis cerpen menggugah penulis melakukan penelitian untuk melihat kontribusi
penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen
siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar Narumonda. Penelitian ini tidak hanya ingin
mengetahui ada tidaknya kontribusi penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen
terhadap kemampuan menulis cerpen, karena secara teori memang memiliki
kontribusi, tetapi juga melihat seberapa besar keberartian kontribusi tersebut
terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu :
1. kurangnya penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa
3. guru masih menggunakan teknik mengajar secara tradisional
4. siswa kurang berminat dan merasa sulit untuk menuangkan dan
mengembangkan ide saat menulis cerpen
C. Pembatasan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah penelitian dan untuk menghindari
kemungkinan yang dapat menghambat proses penelitian mengingat luasnya
cakupan masalah yang berhubungan dengan kontribusi penguasaan unsur-unsur
intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen, maka diadakan pembatasan
masalah, sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Kemampuan menulis cerpen
tidak hanya berpatokan pada penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen saja, tetapi
ada beberapa faktor lain seperti penguasaan kosakata, kemampuan pengembangan
ide, dan minat siswa dalam menulis cerpen.
Keterbatasan waktu, biaya, alat-alat, dan perlengkapan serta bekal
kemampuan teoretis dari peneliti merupakan salah satu alasan dalam pembatasan
masalah yang diteliti. Sebagaimana diuraikan dalam latar belakang masalah, siswa
SMP memiliki kemampuan rendah dalam hal penguasaan unsur-unsur intrinsik
cerpen dan kemampuan menulis cerpen. Oleh sebab itu, penulis membatasi
masalah pada kurangnya penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa dan
kemampuan menulis cerpen.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1) bagaimana penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa SMP Negeri 1
(2) bagaimana kemampuan menulis cerpen siswa SMP Negeri 1 Siantar
Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016?
(3) apakah ada kontribusi penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap
kemampuan menulis cerpen siswa SMP Negeri 1 Siantar Narumonda
Tahun Pembelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan, secara umum
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penguasaan
unsur-unsur intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen. Secara khusus
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen siswa SMP
Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.
2. untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa SMP Negeri 1
Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.
3. untuk mengetahui apakah ada kontribusi penguasaan unsur-unsur
intrinsik cerpen terhadap kemampuan menulis cerpen siswa SMP
Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai
berikut.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi perkembangan pendidikan di Indonesia dan
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut.
a. Bagi Sekolah
Sebagai bahan informasi atau referensi sekolah untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek.
b. Bagi Guru
Sebagai indikator untuk mendeteksi masalah yang dialami siswa
ketika menulis cerpen. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk lebih aktif
dan kreatif dalam meningkatkan mutu pembelajaran khususnya dalam
menulis cerita pendek.
c. Bagi Siswa
Sebagai indikator untuk membantu siswa mengatasi kendala ketika
menulis cerita pendek.
d. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan bahan rujukan
bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap
65
A. SIMPULAN
Setelah membahas permasalahan yang ada, dapat dikemukakan simpulan
penelitian yaitu
1. Penguasaan unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri
1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah baik dengan
skor rata-rata 70.
2. Kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Siantar
Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah baik dengan skor
rata-rata 7.35.
3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara Penguasaan unsur-unsur
intrinsik cerpen terhadap Kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas IX
SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016. Hal ini
terbukti dari hasil perhitungan korelasi product moment pada taraf
signifikansi 5% diperoleh nilai rhitung > rtabel yakni 0.68 > 0.361 dan nilai
kontribusi sebesar 46.24% dengan kategori sedang sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. SARAN
1. Perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia khususnya di kelas IX SMP
Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016
meningkatkan perhatiannya terhadap Penguasaan unsur-unsur intrinsik
2. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan guna dijadikan perbandingan dan
67
Aminudin. 2010. Kreatif Menulis Puisi dan Cerita Pendek. Tangerang: Citralab
Ancok, Djamaludin. 1986. Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependidikan UGM Yogyakarta
Arikunto. 2002. Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara
. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta:
Jakarta
Batubara, Ahmad Fahdlin. 2013. Pemanfaatan Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe 2013. Skripsi Pendidikan Bahasa Indonesia. FBS. Unimed
Bailey, Kenneth D.1978. Methods of Social Research. London: Collier Publisher
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta.:Balai Pustaka
Hernanda, Andri dkk. 2012. Kontribusi Kemampuan Mengapresiasi Cerpen terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 16 Padang. Dalam jurnal online-Universitas Padang
Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya
. 2014. Jenis-jenis Teks Analisis Fungsi Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia
Limbong, Reni Fransisca. 2014. Pengaruh Pembelajaran Peta Konsep terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi Pendidikan Bahasa Indonesia. FBS. Unimed
Meilina, Nita. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Sel Belajar terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Tebing Syahbandar Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi Pendidikan Bahasa Indonesia. FBS. Unimed
Mursini. 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi dan Puisi Anak-anak. Medan: Unimed
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nuryatin, Agus. 2008. Jurnal hiski. Pembelajaran Menulis Karya Sastra Cerita Pendek: memberi Bekal life skill kepada Siswa. Nomor 12-14
Poerwardaminta, W.J.S.2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press
Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Bandung
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1982. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo
Sudijono. 2008. Pengantar Statistik pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Sudjana. 2009. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung
Thahar, Harris Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa
Bandung
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada