• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFSISWA KELAS VIII SMP YAYASAN AL-HIDAYAHMEDAN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFSISWA KELAS VIII SMP YAYASAN AL-HIDAYAHMEDAN T.A 2016/2017."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGANLKSBERBASIS PENDEKATANREALISTIKUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF

SISWA KELAS VIII SMP YAYASAN PERGURUAN AL-HIDAYAH MEDAN T.A 2016/2017

Oleh :

MASLENI HARAHAP NIM : 4123311027

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIFSISWA KELAS VIII SMP YAYASAN AL-HIDAYAHMEDAN T.A 2016/2017

MASLENI HARAHAP (4123311027)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengembangkan LKS berbasis pendekatan realistik yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.(2) Mengetahui keefektifan LKS yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa Kelas VIII SMP Yayasan perguruan Al- Hidayah Medan. (3) Mengetahui respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan berbasispendekatan realistik.

Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan terhdap perangkat berupa LKS melalui model 4D (Four –D model) yang dikemukakan Thiagajaran, Semmel dan Semmel dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Model ini meliputi empat tahapan terdiri dari tahapan pendefeisian (define), tahap rancangan (design), tahap pengembangan (develope) dan tahap penyebaran (dessiminate).

Uji coba LKS dilakukan sebanyak dua kali uji coba dan dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP Yayasan Al-hidayah Medan. Pada uji coba 1, sampel diambil dari kelas VIII-B sebanyak 30 orang siswa dan setelah diperoleh hasilnya belum efektif, maka dilakukan perbaikan maka dilakukan uji coba 2. Pada uji coba 2, sampel diambil dari kelas VIII-A sebanyak 33 orang siswa. Hasil penelitian disimpulkan beberapa hal berikut (1) Kemampuan berpikir kreatif siswa pada uji coba 2 adalah 3,1 (kategori kreatif) (2)Efektivitas LKS berbasis pendekatan realistik disimpulkan berdasarkan bahwa : (a) Ketuntasan klaksikal sebesar 90% (b) Ketercapaia tujuan pembelajaran khusus (TPK) 75% (c) waktu yang digunakan dalam pembelajaran lebih efisien atau tidak melebihi pembelajaran biasa (3) Respon siswa terhadap LKS berbasis pendekatan realistik adalah positif. Sehingga disarankan kepada setiap guru terutama guru matematika agar mampu mengembangkan LKS siswa sendiri sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat meyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul, “Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Yayasan Al-Hidayah Medan T.A.2016/2017”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyususnan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.Dr. Hasratuddin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan saran positif dari awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Dr. Edy surya, M.Si, Bapak Prof. Dr. M. Manullang, M.Pd, dan Bapak Dr. H. Banjarnahor, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selasainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku pimpinan UNIMED beserta seluruh pembantu Rektor, Bapak Prof. Drs. Motlan, MSc, Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta pembantu dekan I,II dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Dr.Edy Surya, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si.Ph.D selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Matematika, dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Matematika. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr. P. Siagian, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada selurh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis.

(6)

v

Ibu Putri Matondang selaku Guru Matematika Sekolah SMP Yayasan Al-hidayah Medan, Guru/Staf Pegawai Sekolah SMP Yayasan Al-hidayah Medan yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Mama tercinta, yang paling saya sayangi dan yang tak akan pernah bisa tergantikan Erita Murni Daulay S.Pd yang telah memberikan semangat, motivasi, mendengarkan keluhan besrta doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, terima kasih juga kepada Papa yang telah menanamkan rasa tanggung jawab kepada penulis.

Terima kasih saya ucapkan kepada abang dan kakak (muda,meri,rizal dan lena) yang telah banyak memberikan perhatian dukungan dan pelajaran bagi penulis untuk tetap bertahan selama ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan, jurusan matematika terkhusunya kepada Kelas Eks-A 2012, yang paling bertahan untuk menghibur dan menyemangati penulis, kepada Teman (Delvita,Eka,May,Mutiara,Rita,Martin,Ridho,Willy,Lambok dan Yara). Kepada kakak Arianti sinulingga, yang telah banyak memberikan arahan, saran dan bimbingannya juga kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun diri pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

Medan, November 2016 Penulis,

(7)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xii

Daftar Lampiran xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. IdentifikasiMasalah 6

1.3. BatasanMasalah 7

1.4. RumusanMasalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

1.7. Defenisi Operasional 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KerangkaTeoritis 10

2.1.1. Pengertian Belajar dan Mengajar 10

2.1.2. Berpikir Kreatif 11

2.1.2.1.Kemampuan Berpikir Kreatif 12

2.1.2.2.Tahap Penyelesaian Masalah yang Kreatif 13 2.1.2.3.Tahap Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif 13

2.1.2.4.Indikator Berpikir Kreatif 14

2.1.3. Pendekatan Pembelajaran 15

2.1.4. Pendekatan Realistik 16

(8)

vii

2.1.4.2 Karakteristik Pendekatan Realistik 23 2.1.4.3 Langkah-Langkah Pendekatan Realistik 25

2.1.4.4. Implementasi Pendekatan Realistik dalam

Kegiatan Belajar Mengajar 27

2.1.4.5. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan

Pendekatan Realistik 29

2.1.5 Pembelajaran biasa 29

2.1.6 LKS 32

2.1.7 Teori Pendukung Pendekatan Realistik (PR) 38 2.1.8 Materi Sistem Persamaan Dua Variabel ( SPLDV)

di Kelas VIII SMP 40

2.1.8.1. Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 40 2.1.8.2. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel 41

2.1.8.3. Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan 46 SPLDV

2.2. Penelitian yang Relevan 47

2.3. Kerangka Konseptual 50

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian 52

3.2. LokasidanWaktuPenelitian 52

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 52

3.3.1.Populasi Penelitian 52

3.3.2 Sampel Penelitian 52

3.4. Pengembangan LKS 52

3.5. Prosedur Penelitian Pengembangan 54

3.5.1. Tahap Pendefenisian (Define) 54

3.5.2. Tahap Perancangan (Design) 55

(9)

viii

3.6. Instrumen Pengumpulan Data 57

3.6.1. Lembar Validasi 57

3.6.1.1. Lembar Validasi RPP 57

3.6.1.2. Lembar Validasi LKS 58

3.6.2. Tes 59

3.6.3. Angket Siswa 60

3.7. Teknik Analisis Data 61

3.7.1. Analisis Data Hasil Validasi Ahli 61

3.7.2. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif 62

3.7.3. Analisis Keefektifan Lembar Kerja Siswa 63 3.7.4. Analisis Data Respon Siswa terhadapLKS 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Lembar Kerja Siswa 65 4.1.1. Deskrpsi Tahap Pendefenisian (define) 65

4.1.1.1 Analisis Awal-Akhir 65

4.1.1.2 Analisis Siswa 67

4.1.1.3 Analisis Materi 68

4.1.1.4 Analisis Tugas 78

4.1.1.5 Perumusan Tujuan pembelajaran 70 4.1.2. Deskripsi Tahapan Perencanaan (Design) 70

4.1.2.1 Penyusunan Tes 70

4.1.2.2 Pemilihan Media 70

4.1.2.3 Pemilihan Format 71

4.1.2.4 Hasil Perancangan Awal 71

4.1.2.4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 72

4.1.2.4.2 LKS 73

4.1.2.4.3 Tes Kemampuan Berikir Kreatif 73 4.1.3. Hasil Tahap Pengembangan (Develop) 73 4.1.3.1 Hasil Validasi dan Revisi LKS 73

(10)

ix

4.1.3.3 Hasil Validasi dan Revisi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran 76

4.1.3.4 Hasil Validasi dan Revisi Tes Kemampuan

Berpikir Kreatif 79

4.1.4. Uji Coba LKS 79

4.1.4.1 Uji Coba 1 79

4.1.4.1.1 Hasil Respon Siswa terhadapa

Pembelajaran 80

4.1.4.1.2 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa 81

4.1.4.1.3 Analisis Keefektifan LKS 83

4.1.4.1.4 Refleksi Uji Coba 1 84

4.1.4.2 Uji coba 2 86

4.1.4.2.1 Hasil Repon Siswa terhadap

Pembelajaran 85

4.1.4.2.2 Hasil Ujicoba 2 Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa 87

4.1.4.2.2 Analisis Keefektifan LKS 89

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 93

4.3 Temuan Penelitian 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 101

5.2. Saran 102

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Matematisasi horizontal dan vertikal dalam pendekatan 20 Tabel 2.2 Langkah-langkah Pendekatan Realistik 25 Tabel 2.3 Implementasi Pendekatan realistik dalam Kegiatan

Belajar Mengajar 28

Tabel 2.4 Perbedaan pedagogik Pendekatan realistik dengan

Pembelajaran Biasa 30

Tabel 3.1 Indikator penilaian RPP oleh ahli 57 Tabel 3.2 Indikator penilaian oleh tim ahli 58 Tabel 3.3. Kriteria penskoran berpikir kreatif 59 Tabel 3.4 Pernyataan-pernyataan dalam Angket Respon Siswa 59 Tabel 3.5 Deskripsi rata-rata Skor Validasi RPP 62 Tabel 3.6 Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi 62

Tabel 3.7 Kriteria Validitas LKS 62

Tabel 3.8 Kategori Tingkat kreatif siswa 63

Tabel 4.1 Hasil Validasi LKS 74

Tabel 4.2 Revisi LKS dari Validator 76

Tabel 4.3 Hasil Validasi RPP 77

Tabel 4.4 Revisi RPP berdasarkan hasail validasi 78 Tabel 4.5 Hasil Validasi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif 79 Tabel 4.6 Revisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif 79 Tabel 4.7 Hasil Respon Siswa Terhadap Pebelajaran 80 Tabel 4.8 Hasil Uji coba Tes Kemampuan Berpikir Kreatif 81 Tabel 4.9 Pencapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Uji

coba I 82

Tabel 4.10 Pencapaian keefektifan LKS 83

Tabel 4.11 Hasil Respon Siswa Terhadap Pembelajaran 86 Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

(12)

xii

Tabel 4.13 Pencapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Uji Coba 2 89

Tabel 4.14 Pencapaian Keefektifan LKS 89

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Hasil Jawaban Siswa 3

Gambar 1.2 Hasil Jawaban Siswa 3

Gambar 2.1 Matematisasi Horizontal dan Vertikal 21

Gambar 2.2 Grafik Persamaan 42

Gambar 3.1 Langkah-langkah pengembangan LKS 53 Gambar 4.1 Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Uji coba 1

dan Uji coba 2 90

Gambar 4.2 Peningkatan Jumlah Siswa Tuntas Tes Berpikir Kreatif

Uji coba 1 dan Uji coba 2 91

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern sekarang ini, Matematika adalah salah suatu bidang studi yang memiliki peranan penting bagi kehidupan. Meskipun banyak orang yang memandang Matematika adalah bidang studi yang paling sulit untuk dipahami, namun semua orang harus mempelajarinya karena matematika merupakan sarana untuk melatih dalam memecahkan masalah dalam kehiduan sehari-hari.

Menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan bahwa

“Ada lima alasan perlunya belajar Matematika yaitu : 1) Matematika merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis, 2) Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3) Sarana mengenal pola-pola hubungan dalam generalisasi pengalaman, 4) Sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5) Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadapperkembangan budaya ”.

Sementara cockroft (dalam Abdurrahman,2009:253) Mengemukakan bahwa :

“matematika perlu diajarakan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan saran komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menentang”.

Menurut standar isi dan kompetensi dasar SMP/MTs tahun 2006, tujuan mata pelajaran matematika sebagai berikut:

(15)

2

bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan 5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.”

Dari kutipan diatas maka peneliti menyatakan bahwa belajar matematika perlu diberikan kepada setiap orang mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Salah satu inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran, yang salah satunya adalah LKS. Perangkat pembelajaran atau yang sering disebut dengan kurikulum merupakan bagian yang penting dari sebuah proses pembelajaran. Pernyataan ini sesuai dengan UU sisdiknas No. 20 Tahun 2003 : BNSP (Kurikulum 2013 : 21) menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tetapi pada kenyataannya masih banyak guru yang tidak memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar, terutama LKS pada saat mengajar di kelas. Beberapa alasan pentingnya perangkat pembelajaran bagi seorang guru adalah :(1) sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar di kelas,(2)sebagai kelengkapan administrasi tetapi lebih sebagai media peningkatan profesionaisme sebagai seorang guru,(3)mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran tanpa harus banyak berpikir dan mengingatnya.

(16)

3

Peneliti memberikan soal untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa. Hasilnya kemampuan siswa masih rendah. Siswa yang diuji adalah siswa kelas IX-D SMP Yayasan perguruan Al-hidayah Medan. Adapun soal yang peneliti berikan adalah sebagai berikut:

1. Harga 8 buah buku tulis dan 6 buah pensil Rp. 14.400,- dan harga 6

buah buku tulis dan 5 buah pensil Rp.11.200,- maka jumlah 5 buah buku

dan 8 buah pensil adalah..?

2. Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur

mereka adalah 43 tahun, maka Berapakah umur masing-masing

mereka...?

Berikut dilampirkan hasil jawaban beberapa orang siswa pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Hasil Jawaban Siswa

(17)

4

Peneliti mencoba menganalisis jawaban sebagaimana indikator dalam berpikir kreatif yaitu berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibility), berpikir orisinil (original), dan elaborasi (elaboration). Dari sisi fluency siswa belum mampu menyelesaikan masalah harga buku dan harga pensil, dari sisi flexibility siswa tidak mampu menghasilkan berbagai macam pendekatan untuk menyelesaikan soal, dan dari sisi elaborasi dan orginality siswa belum mampu menyelesaikan sama sekali soal tersebut dan tidak mampu untuk mengeluarkan pendapatnya. Hasilnya adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah secara kreatif masih rendah.

Dari 40 orang siswa yang diuji untuk soal nomor satu hanya 3 orang siswa (7,5%) yang menyelesaikan masalah secara bervariasi, 29 orang siswa (72,5%)menjawab dengan jawaban tunggal, dan sisanya menjawab dengan salah. Sedangkan untuk soal 2, hanya 7orang siswa (17,5%) yang menjawab benar dan menggunakan jawaban tunggal dan sisanya menjawab dengan cara berbeda namun salah.

(18)

5

Pada umumnya guru kurang melakukan persiapan yang matang dalam mengajar. Hal ini dapat dilihat dari fakta di lapangan yang diperoleh dari hasil observasi di SMP Yayasan perguruan Al- Hidayah Medan. Di sekolah terdapat 3 orang guru matematika. Dalam proses pembelajaran guru hanya memanfaatkan buku sebagai sumber latihan bagi siswa. Penggunaan LKS masih minim ditemukan. Dalam penyusunan LKS yang dikembangkan sendiri oleh guru diperlukan kreativitas guru agar LKS terlihat menarik dan tidak membosankan siswa. Guru memikirkan dan merancang aktivitas yang dilakukan siswa sehingga terjadi interaksi yang efektif antara guru dan siswa. LKS ini mengacu kepada model penelitian yang pengembangan yang disarankan oleh Thiagarajan dan Semmel (Trianto, 2013) adalah model 4D yang terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Design, Develop dan Desseminate.

Dalam penulisan proposal ini, penulis akan membahas kemampuan berpikir kreatif siswa, dalam karakteristik pembelajaran saat ini, siswa diharapkan memiliki kreativitas sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan dan keragaman jawaban dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Berpikir kreatif perlu dikembangkan karena untuk dapat menyelesaikan masalah matematika dibutuhkan kemampuan, keterampilan, dan pengalaman dalam menyelesaikannya. Keterampilan yang dimaksud disini adalah kemampuan berpikir kreatif yang menghasilkan kreativitas. Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dimana kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

(19)

6

Matematika realistik bertujuan agar kemampuan berfikir matematika siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada akhirnya membangkitkan kepercayaan diri siswa terhadap matematika melalui proses belajar mengajar. Matematika realistik merupakan salah satu pendekatan yang berotoritasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendapat ini juga didukung oleh Hartono (2008:5) dalam bukunya Pendekatan Realistikadalah:

“Pendekatan realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang bertumpu pada realitas dalam kehidupan sehari-hari. Menurut pendapat ini, kelas matematika bukan tempat memindahkan matematika dari guru kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata. Karena itu, siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif, tetapi harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika di bawah bimbingan guru”.

Pendekatan Realistik juga lebih menggunakan peran aktif siswa (inisiatif) dalam menemukan cara siswa sendiri dan mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, Pendekatan itu juga memberikan kesepatan membangun dan memberikan ide-ide dan konep-konsep matematika dengan bimbingan guru serta menekankan perlunya interaksi yang terus menerus anatara siswa satu dengan yang lain, juga dengan antara siswa dan guru.

Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa di Kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan T.A 2016/2017”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

(20)

7

2. Pembelajaran matematika belum berorientasi pada penggunaan masalah dunia nyata.

3. LKS berbasispendekatan realistikdalam proses pembelajaran matematika siswa SMP kelas VIII belum diterapkan.

4. Dalam proses pembelajaran, guru belum memberikan soal-soal yang berbasis masalah kontekstual yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

5. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

6. Pembelajaran matematika di sekolah cenderung monoton secara konvensional

1.3 Batasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi, peneliti membatasi penelitian agar lebih terfokus pada permasalahan agar hasil penelitian ini lebih mendalam dan terarah. Penelitian ini dibatasi pada pengembangan LKS berbasis Pendekatan Realistik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Al-hidayah Medan T.A 2016/2017

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maslah, Identifikasi masalah dan batasan maslah di atas, maka yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui LKS yang dikembangkan berbasispendekatan realistik?

2. Bagaimana keefektifan LKS yang dikembangkan berbasis pendekatan realistikterhadap kemampuan berpikir kreatif siswa?

3. Bagaimana respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

(21)

8

2. Untuk mengembangkan LKS berbasis pendekatan realistik yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Dengan mengembangkan LKS berbasis Pendekatan Realistik diharapkan siswa memperoleh pengalaman nyata dalam belajar yang difokuskan pada kemampuan berpikir kreatif siswa.

2. Bagi guru

Sebagai informasi dan bahan masukan dalam mengembangkan LKS berbasisPendekatan Realistikuntuk materi yang lain.

3. Bagi sekolah

Sebagai informasi yang bermanfaat dan bahan pertimbangan untuk menerapkan LKS berbasi Pendekatan Realistik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.

4. Bagi peneliti

Sebagai pengalaman dan menambah pengetahuan bagi diri sendiri, serta dapat menjadi acuan dalam pengembangan LKS berbasis Pendekatan Reaistik lebih lanjut.

1.7 Defenisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap apa yang akan diteliti, maka perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa istilah dalam penelitian ini adalah:

(22)

9

2) Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan siswa untuk menciptakan gagasan-gagasan baru dengan melihat hubungan antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya dengan melihat kemampuan kreatif siswa pada perilaku kreatif yaitu: (1) kelancaran (fluency), (2) keluwesan (flexibility), (3) elaborasi (elaboration), (4) keaslian (originality).

3) Pendekatan Realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika yang bertitik tolak dari hal-hal yang “real” bagi siswa, serta memberikan pengalaman langsung bagi siswa dalam menemukan konsep matematika, yang mengacu pada lima langkah :

a. Memahami masalah kontekstual b. Menyelesaikan masalah kontekstual

(23)

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian berdasarkan uji coba (dua taap uji coba) penggunaan LKS berbasis pendekatan realistik untuk menigkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa, maka dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kreatif siswa pada uji coba 1 adalah 2,6 (kategori cukup kreatif) sedangkan pada uji coba 2 adalah 3,1 (kategori kreatif). Persentase peningkatan kemampuan berpikir kratif adalah 19%.

2. Pada uji coba 1 LKS yang telah dikembangkan belum efektif dimana, 1) Ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK) belum mencapai 75% dan 2) Ketuntasan secara klaksikal belum mencapai 85%, yaitu 73%. Pada uji coba 2 diperoleh hasil yaitu: 1) Ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK) adalah 75% 2) ketuntasan secara klaksikal adalah 90%.

3. Respon siswa terhadap LKS yang telah dikembangkan berbasis pendekatan realistik adalah positif, dikarenakan lebih dari 80% siswa berminat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan LKS berbasis pendekatan realistik.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian di atas, Untuk itu peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada guru, gunakanlah LKS seperti ini untuk membuat siswa berminat, tertarik, senag dan aktif dalam belajar matematika. Dan LKS seperti ini juga dapat dibuat dengan materi yang lainnya.

(24)

102

3. Karakteristik rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah menguunakan lagkah-langkah pembelajaran pendekatan realistik. 4. Karakteristik LKS adalah LKS menggunakan masalah kontekstual

(25)

102

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,Mulyono. 2012. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara

Asrori,M. 2009.Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Aziz,J. 2013.The study effectives of realistic mathematics approach in teaching of mathematics at secondary levels in pakistan. Jurnal Mathematical Theory and Modeling Volume 3 No. 10 2013.

Depdiknas. 2008.Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas

Fauziah,dkk. 2013.Proses berpikir Kreatif Siswa Kelas X Dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Wellas Ditinjau dari Adversity Quotient(AQ) Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi,Vol 1 No 1.

Gravemeijer,K. 1994. Developing Realistic Mathematcs. Utrecht: Frudenthal Institude.

Hasratuddin. 2010. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik, Jurnal Pendidikan Matematika Volume 4 No.2 Desember 2010.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghali Indonesia

Mertayasa,D.M. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Masalah Realistik Untuk Model Pembelajaran Peningkatan Kemampuan berpikir Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siwa Kelas VIII. Artikel Tesis Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Munandar,U. 1999. Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas anak Sekolah. Jakarta: Gramedia

Munandar,U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

(26)

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Silver. 1997. Fostering Creativity Through Instruction Rich In Mathematical Problem Solving And Thinking In Problem Posing. Elektronic Edition.Vol 29 No3.

Siswono. 2005. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.Tahun X, No 1.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Surajiyo. 2009.Dassar-Dasar Logika.Jakarta: Bumi Aksara

Takahashi, A. 2000. Characteristics Of Japanese Mathematics Lessons. Tokyo, JAPAN. Depaul University.Vol.25, 2006

Trianto. 2011. Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif Konsep Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendiidikan KTSP.Jakarta: KencanaPrenada Media Group

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Tabel 4.13Pencapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Gambar 1.1Hasil Jawaban Siswa
Gambar 1.2 Hasil Jawaban Siswa

Referensi

Dokumen terkait

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil BELAJAR PKn siswa di kelas IV SD Negeri 012 Silikuan Hulu Kecamatan Ukui pada materi Perubahan

Untuk membatasi permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada proses transaksi penjualan mulai dari pemesanan,

Karyawan bagian Maintenance akan pengecekan rutin pada customer setelah Maintenance melakukan Pengecekan Rutin Maintenance akan membuat Surat Pengecekan Rutin, setelah

yang digunakan mengambil keputusan butir soal diterima atau ditolak adalah jika.. dua atau tiga analisis menyatakan butir soal tersebut diterima maka butir

(2005), “Panel Petani Nasional (PATANAS), Dinamika Sosial Ekonomi Rumah Tangga dan Masyarakat Pedesaan: Analisis Profitabilitas Usahatani dan Dinamika Harga dan Upah

Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa tes pemahaman konsep dapat mengukur

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah memberi informasi mengenai ukuran berat sabut kelapa sebagai penahan air yang tepat untuk pertumbuhan bibit sukun (

Proyek Bank Jabar Depok merupakan proyek re-built gedung dari Bank Jabar, gedung yang akan baru dibangun ini memiliki 4 lantai, Dengan lama pengerjaan selama 270 hari atau sekitar