• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. Analisis Sistem Berjalan. 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Pillar Utama Contrindo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3. Analisis Sistem Berjalan. 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Pillar Utama Contrindo"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

75 

Analisis Sistem Berjalan  

3.1 Sejarah Perusahaan PT. Pillar Utama Contrindo

PT. Pillar Utama Contrindo adalah perushaaan swasta yang bergerak di bidang penyediaan alat-alat berat untuk lift dan eskalator. Perusahaan ini awalnya didirikan di Bandung pada tahun 1995. Pada awalnya PT. Pillar Utama Contrindo hanya menangani dalam lingkup maintenance untuk lift dan eskalator saja. Mulai dari tahun 1995 sampai tahun 1998 PT. Pillar Utama Contrindo menangani masalah penjualan hingga instalasi alat-alat berat lift dan eskalator dengan menggunakan brand dari Korea dan hanya untuk daerah Bandung saja. Dari tahun 1999, Pillar berkonsentrasi pada perawatan dan penjualan spare parts yang secara lansung di import. Dan project pertama PT. Pillar Utama Contrindo adalah Universal School Project - Jakarta.

PT. Pillar Contrindo memiliki tiga cabang yang tersebar di masing-masing kotanya. Cabang-cabang tersebut meliputi daerah Jakarta, Bandung, dan Surabaya. PT. Pillar Utama Contrindo juga memiliki 100 orang karyawan tetap, dimana karyawan tersebut terdiri dari 30 orang karyawan untuk di Jakarta, 60 orang karyawan di Bandung, dan 10 orang untuk di Surabaya. Karyawan di Bandung di bagi di dua tempat, yaitu untuk di Jl. Hegar Sari II No. 10 untuk bagian marketing. Sedangkan di Padalarang untuk bagian gudang. Gudang PT. Pillar Utama Contrindo sendiri terletak di dua tempat,

(2)

yaitu di Jakarta dan di Padalarang, Jawa Barat. Dan gudang terbesar ada di Padalarang. Selama ini staff gudang selalu memberikan report berupa kartu stok ke kantor pusat, yaitu di Jakarta. Pada PT. Pillar Utama Contrindo, terdapat banyak produk berupa alat-alat berat, kira-kira terdapat 250 jenis barang.

Adapun produk-produk yang disediakan oleh PT. Pillar Utama Contrindo yaitu :

1. Elevator

PT. Pillar Utama Contrindo menyediakan elevator dengan merek sendiri yaitu: Pillar. Elevator yang dimiliki akan dirangkai sesuai pesanan dari proyek yang ditangani. Jenis-jenis elevator yang dimiliki oleh perusahaan ini seperti :

a. Passenger Elevator

b. Observation Elevator c. Hospital Elevator

d. Home Elevator

e. Car and Freight Elevator f. Dumb Waiter

(3)

h. Window Type 2. Escalator

Escalator yang dimiliki oleh PT. Pillar Utama Contrindo memiliki beberapa jenis seperti:

a. Indoor Escalator

b. Outdoor Escalator c. Escalated Moving Walk

Setelah berdiri kurang lebih 14 tahun PT. Pillar Utama Contrindo sudah mempunyai customer baik dari dalam negeri hingga luar negeri. Hingga kini jumlah customer sendiri mencapai 881 customer, 550 untuk customer untuk lift, 14 customer untuk TRV, dan 317 untuk eskalator. Dan setiap customer yang telah melakukan pemasangan tetap di maintenance oleh PT. Pillar Utama Contrindo, dan jumlah customer yang saat ini masih di maintenance sebanyak 217 customer.

Berikut ini adalah beberapa perusahaan yang menjadi customer PT. Pillar Utama Contrindo : Yogya Department Store, HERO, NISP Bank, Ultra Jaya Building, POS Indonesia, Bandung Indah Plaza, Imperium Plaza , Jasa

Raharja Building, RS Fatmawati, Universal School Kemayoran, IKIP,

(4)

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Pillar Utama Contrindo adalah Quality First, Service First, Customer First (3F).

Misi – misi perusahaan tersebut antara lain:

• Bisa menyambut dengan hangat setiap customer yang ingin berdiskusi mengenai kebutuhan seputar elevator (lift) da escalator.

• Kami berusaha untuk selalu menyediakan setiap kebutuhan dari

customer seputar elevator (lift) dan escalator. • Kepuasan customer adalah kepuasan kami juga. 3.3 Struktur Organisasi

    Untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan kerjasama antara

pemimpin dengan karyawan, dimana krja sama tersebut dapat diseduaikan dengan masing-masing osisi maupun jabatan masing-masing pihak.. Kerjasama yang baik antara masing-masing anggota perusahaan dapat tercapai jika memiliki struktur organisasi yang baik pula. Berikut ini merupakan struktur organisasi PT. Pillar Utama Contrindo dari tingkat atas sampai tingkat bawah :

(5)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

Adapun wewenang dan tanggung jawab pada PT. Pillar Utama Contrindo sebagai berikut :

1. Director

Direktur selaku pimpinan dalam perusaaan sesuai dengan kedudukannya dan fungsi yang dimilikinya dalam perusahaan memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam memberikan motivasi dan mengarahkan para bawahan untuk dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.

(6)

2. Vice Director

Bertanggung jawab dalam pengawasan semua kegiatan dan membantu tugas direktur.

3. Project Manager

Bertanggung jawab dalam melaksanakan proyek – proyek yang sedang dikerjakan.

4. Maintenance Mgr

Tugas dari Maintenance yaitu memelihara dan merawat mesin –

mesin yang dipakai dalam proses produksi.

5. Marketing

Tugas dari Marketing adalah melakukan kegiatan promosi dan hal – hal untuk pemasaran dari PT. Pillar Utama Contrindo.

6. Fin & Admin

Tugas bagian Admin :

1) Melaksanakan kegiatan surat – menyurat baik internal maupun

eksternal perusahaan yang bersifat administrasi.

2) Mengelola dan menyimpan semua data yang berkaitan dengan

(7)

dokumen – dokumen barang, data – data konsumen, data – data penerimaan barang, dan lain – lain.

3) Mencatat jadwal keberangkatan dan kedatangan barang

4) Menghitung besarnya biaya pengiriman atau pemuatan barang

5) Membuat tagihan – tagihan pengiriman barang pada konsumen.

6) Membuat manifest barang yang dimuat 7) Bertanggung jawab atas arsip – arsip kantor 8) Membeli barang – barang keperluan kantor.

Tugas dari Finance :

1) Mengurusi pemasukan dan pengeluaran dana perusahaan secara keseluruhan.

2) Menyimpan dan memelihara surat dan dokumen yang berkaitan

dengan keuangan.

3) Melakukan pengecekan hutang piutang yang dimiliki perusahaan.

4) Membuat laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh untuk

diserahkan kepada Direktur.

5) Memeriksa dan mengatur laporan keuangan yang berasal dari tiap-tiap cabang.

(8)

1. Accounting

a) Menyiapkan perhitungan laba – rugi dan laporan akuntansi biaya

dan penutupan setiap bulan.

b) Menganalisis laporan dari Bagian Keuangan untuk menyiapkan

pemasukan untuk perhitungan dokumen transaksi bisnis.

c) Membuat, menyimpan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan

akuntansi dan prosedur pengawasan akuntansi.

d) Menjelaskan kebijakan tagihan dan akuntansi kepada staf, vendor, dan klien.

e) Menyelesaikan ketidaksesuaian akuntansi . 2. Purchasing

Tugas purchasing adalah membuat PurchaseOrder (PO) untuk

pembalian barang kepada supplier 3. Warehouse

a. Mengawasi aktivitas – aktivitas keluar masuknya barang digudang

b. Membuat laporan kepada bagian administrasi tentang barang –

barang yang ada digudang.

c. Mengeluarkan surat yang berisi besarnya jumlah muatan setiap

konsumen kepada bagian adminitrasi.

d. Mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan penyimpanan

(9)

3.5 Analisis Proses Bisnis Yang Berjalan Pada Perusahaan 3.5.1 Observasi Sistem Berjalan

Adapun prosedur - prosedur pengelolaan barang yang

sedang berjalan pada PT. Pillar Utama Contirndo adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Pengaduan Kerusakan Stok Barang dari gudang

a. Jika ada kerusakan barang dibagian gudang , laporan akan diberikan kepada bagian maintenance dan purchasing.

b. bagian technical akan melihat kerusakannya sejauh mana.

c. jika barang masih bisa diperbaiki maka bagian maintenance

memperbaikinya.

d. Jika barang tidak bisa diperbaiki maka purchasing akan melakukan claim terhadap pihak supplier.

2. Prosedur Pengaduan Kerusakan Barang dari customer

a. Jika ada kerusakan barang dari customer , maka customer akan

mengajukan surat service ke bagian maintenance.

b. bagian maintenance akan melihat kerusakannya sejauh mana.

c. jika barang masih bisa diperbaiki maka bagian maintenance

memperbaikinya.

d. jika barang tidak bisa maka bagian maintenance akan memesan barang ke bagian gudang.

(10)

e. Setelah bagian gudang mengeluarkan barang, bagian maintenance melanjutkan perbaikan barang.

3. Prosedur Pengecekan Rutin Barang

a. Setiap 1 bulan 2 (kali) bagian maintenance melakukan pengecekan

rutin ke customer.

b. Bagian maintenance yang akan melakukan proses pengecekan rutin

barang pada customer. Setelah proses selesai dilakukan, maintenance akan membuat surat pengecekan rutin (service rutin). Apabila didalam surat pengecekan rutin terdapat barang yang dinyatakan tidak layak

pakai maka maintenance harus melakukan pengaduan kerusakan

barang.

4. Prosedur Permintaan Barang

a. Bagian maintenance akan memberikan surat permintaan barang pada

bagian gudang .

b. Setelah menerima surat permintaan barang, bagian gudang

mengeluarkan dan menyiapkan barang sesuai surat permintaan barang untuk dikirim kepada bagian maintenance.

c. Setelah menerima barang, bagian maintenance akan melakukan proses perbaikan barang.

d. Bagian gudang akan mengecek jumlah stok barang yang ada. Bila

jumlah stok barang telah mencapai batas minimum barang maka bagian gudang akan mengajukan surat permintaan pembelian barang kepada bagian purchasing.

(11)

5. Prosedur Pengembalian Barang Rusak dari customer

a. Bagian maintenance akan membuat surat pengembalian barang rusak

untuk dikirim kepada bagian gudang beserta barang yang rusak.

b. Setelah menerima barang rusak dan surat pengembalian barang, bagian

gudangakan menyimpan barang rusak tersebut ke dalam gudang.

6. Permintaan Penambahan Barang

a. Apabila persediaan barang digudang sudah melewati batas minimum,

maka bagian gudang akan memberitahukan bagian purchasing untuk

pembelian barang.

b. Purchasing akan mengkonfirmasi ke supplier. Bila barang tersebut

sudah berupa barang jadi maka supplier akan langsung

mengirimkannya ke bagian gudang, dan jika permintaan barang berupa barang yang harus di olah atau rakitan terlebih dahulu maka supplier akan memproduksinya lalu mengirimkannya ke bagian gudang.

c. Bagian gudang akan mengkonfiramsikan kebagian purchasing bahwa

telah terjadi penambahaan barang. Selanjutnya bagian purchasing akan

melakukan pembayaran kepada supplier.

3.5.2 Bagan Alir Dokumen Sistem yang Berjalan

Bagan aliran dokumen sistem yang sedang berjalan pada PT. Pillar Utama Contrindo akan digambarkan pada diagram alir dokumen dibawah ini.

(12)

3.5.2.1 Diagram Alir Dokumen (DAD)

3.5.2.1.1 Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengaduan Kerusakan Stok Barang dari gudang

Gambar 3.2 Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengaduan Kerusakan Stok Barang dari gudang

Pada Gambar 3.2 di atas, digambarkan prosedur Pengaduan Kerusakan Stock Barang dari Gudang ke bagian ke bagian maintenance.

Prosedur yang terjadi adalah sebagai berikut:

Jika ada kerusakan barang dibagian gudang, karyawan dari bagian gudang akan

membuat surat pengaduan stock barang rusak. Surat pengaduan tersebut akan

diberikan kepada bagian maintenance sehingga karyawan bagian maintenance

dapat memeriksa garansi barang tersebut. Apabila barang masih memiliki masa garansi, maka barang tersebut akan diajukan pada pihak purchasing, sehingga

(13)

karyawan purchasing dapat membuat surat laporan klaim ke pihak supplier. Supplier yang mendapat laporan klaim akan mengeluarkan barang baru atau memperbaiki barang yang rusak sesuai dengan masa garansi yang diperoleh tiap barang. Apabila barang telah selesai diperbaiki, atau diganti dengan barang baru, maka pihak supplier akan mengirimkan barang ke bagian Gudang dengan kondisi yang baru. Sedangkan apabila barang tersebut telah habis masa garansinya, maka karyawan maintenance akan memperbaiki kerusakan tersebut.

3.5.2.1.2 Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengaduan Kerusakan Barang dari Customer

Gambar 3.3 Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengaduan Kerusakan Barang dari Customer

(14)

Pada gambar 3.3 di atas, digambarkan prosedur pengaduan kerusakan barang dari customer, sebagai berikut:

Apabila setelah proses instalasi yang dilakukan oleh bagian maintenance, dan ternyata ditemukan adanya kerusakan, maka pihak customer akan mengajukan service ke PT. Pillar Utama Contrindo, khusunya ke bagian maintenance sehingga dapat dilakukan service. Setelah pihak maintenance

mendapat surat permintaan service, karyawan maintenance akan

memeriksa kondisi barang yang diadukan, apabila barang yang terima dapat langsung diperbaiki oleh karyawan maintenance, maka barang tersebut dapat dikembalikan ke pihak customer. Apabila ternyata barang yang tidak dapat di perbaiki maka proses akan dilanjutkan ke proses Permintaan Barang (Permintaan Sparepart dari karyawan bagian maintenance ke karyawan bagian Gudang). Setelah barang didapat dari

Gudang, karyawan bagian maintenance melakukan pemasangan terhadap

barang yang harus diperbaiki setelah barang diperbaiki, maka proses Pengaduan Kerusakan dari customer selesai.

(15)

3.5.2.1.3 Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengecekan Barang

Gambar 3.4 Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengecekan Rutin Barang

Pada gambar 3.4 diatas, digambarkan mengenai Prosedur Pengecekan Rutin yang dilakukan oleh karyawan bagian Maintenance terhadap Customer.

Prosedur Pengecekan Rutin adalah sebagai berikut :

Karyawan bagian Maintenance akan pengecekan rutin pada customer setelah Maintenance melakukan Pengecekan Rutin Maintenance akan membuat Surat Pengecekan Rutin, setelah melakukan Pengecekan Rutin akan diperiksa apakah barang yang ada pada Customer tersebut

(16)

mengalami kerusakan atau tidak. Jika ya, maka Customer akan melakukan Pengaduan Kerusakan, jika tidak maka proses Pengecekan Rutin selesai. 3.5.2.1.4 Diagram Alir Dokumen Prosedur Permintaan Barang

Gambar 3.5 Diagram Alir Dokumen Prosedur Permintaan Barang Pada gambar 3.5 diatas, digambarkan mengenai Prosedur Permintaan Barang yang dilakukan oleh karyawan bagian maintenance terhadap karyawan bagian gudang.

Prosedur Permintaan Barang adalah sebagai berikut :

Karyawan bagian maintenance memberikan Surat Permintaan Barang ke bagian gudang, setelah itu gudang akan memeriksa apakah stok barang yang tersedia di gudang sudah mencapai batas minimum, jika ya maka

(17)

karyawan bagian gudang akan memesan barang ke karyawan bagian purchasing. Jika tidak maka gudang akan menyiapkan dan mengirim barang ke karyawan bagian maintenance. Setelah karyawan bagian

maintenance menerima barang, selanjutnya karyawan bagian maintenance akan melakukan perbaikan barang terhadap customer. Setelah barang selesai diperbaiki maka proses Permintaan Barang selesai.

3.5.2.1.5 Diagram Alir Dokumen Prosedur Permintaan Pembelian Barang Baru

Gambar 3.6 Diagram Alir Dokumen Prosedur Permintaan Pembelian Barang Baru

(18)

Pada gambar 3.6 diatas, digambarkan mengenai Prosedur Permintaan Pembelian Barang Baru yang dilakukan oleh karyawan bagian gudang terhadap karyawan bagian purchasing.

Prosedur Permintaan Pembelian Barang Baru adalah sebagai berikut : Karyawan bagian gudang membuat Purchase Requesition ke karyawan bagian purchasing. Setelah itu bagian purchasing akan membuat Surat Permintaan Pembelian Barang Baru ke Supplier. Lalu supplier akan menyiapkan barang dan mengirim barang sesuai permintaan ke gudang dan karyawan bagian gudang melakukan register penambahan barang baru.

3.5.2.2 Diagram Context

Berikut diagram context dari sistem yang berjalan :

Gambar 3.7 Diagram Context Sistem Informasi Inventory pada PT. Pillar Utama Contrindo

(19)

3.5.2.3 Diagram Nol

Berikut Diagram Nol dari sistem yang berjalan :

(20)

3.5.3 Hasil Wawancara

Wawancara yang dilakukan, bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap lagi dari pihak PT. Pillar Utama Contrindo. Hal ini penting sekali dilakukan mengingat pentingnya mengetahui semua informasi, data-data dan proses bisnis yang berkaitan langsung dengan sistem yang akan dibuat.

Wawancara dilakukan dalam proses penelitian ini. Dalam wawancara tersebut diberikan gambaran secara umum mengenai pengelolaan barang di mana segala sesuatunya masih dilakukan dengan cara manual.

Hasil wawancara yang ada sangat membantu proses pembuatan sistem yang ada. Dengan hasil wawancara yang didapatkan, dapat didefinisikan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dari PT. Pillar Utama Contrindo melalui sistem yang akan dibuat. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran.

3.6 Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisis sistem di atas, maka ditemukan beberapa

masalah yang dihadapi oleh PT. Pillar Utama Contrindo. Secara umum masalah yang dihadapi adalah belum adanya sistem yang terkomputerisasi dalam persediaan barang.

Secara spesifik masalah yang dihadapi oleh PT. Pillar Utama

(21)

1. Tidak menggunakan sistem basis data sebagai media penyimpanan data yang bertujuan untuk membantu mempemudah pencarian data.

2. Masalah selanjutnya adalah kesulitan dalam mengelompokan data,

sehingga perusahaan merasa kesulitan dalam mengelolah keluar masuknya barang.

3. Perusahaan mengeluhkan sistem yang berjalan saat ini masih

menggunakan cara manual yaitu stock card, sering mengalami

keterlambatan dalam memperoleh data atau tingkat pengaksesan terhadap data rendah dan report data yang dikeluarkan hanya satu bulan sekali membuat cabang perusahaan yang berada di tempat yang berbeda merasa kesulitan untuk mengetahui jumlah stock barang di gudang. Hal ini tentu saja menghambat produktivitas kerja karyawan.

4. Sistem yang berjalan saat ini juga dirasa kurang aman, karena

penyimpanan data yang masih manual (berupa kertas) sering terjadi kehilangan data. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perusahaan merasa bahwa data yang dimiliki selama ini kurang aman dan tidak terintegrasi dengan baik.

5. PT. Pillar Utama Contrindo sendiri merupakan perusahaan kontraktor

untuk lift dan eskalator yang menyediakan sekitar 300 jenis barang. Hal tersebut menjadi hal sulit bagi perusahaan untuk mengolah data dan sering terjadi redudansi atau perulangan data yang sama, baik dalam nama barang, jenis barang, maupun jumlah barang yang tersedia di gudang. Dan tentunya hal ini sangat merugikan bagi perusahaan. Dan karyawan bagian

(22)

gudang pun harus melakukan pengecekan jumlah barang sampai berkali-kali, hal tersebut dirasakan kurang efisien dan efektif untuk sistematis kerja bagi perusahaan.

6. Sistem yang manual membuat data yang disajikan tidak konsisten karena

waktu update stock barang yang lama tidak sejalan dengan perubahan

stock barang yang lebih cepat.

7. Data0data yang dimiliki masih belum dikelompokan dengan baik,

seginnga dapat menyebabkan redudancy atau perulangan data ketika melakukan update status barang.

3.7 Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan di atas, maka penulis mengusulkan pemecahan masalah sebagai berikut:

1. Merancang suatu sistem basis data yang berguna sebagai media

penyimpanan data sehingga mempermudah bagian gudang untuk menginformasikan barang yang terdapat di gudang kepada bagian-bagian yang membutuhkan. Selain itu kerahasiaan data akan lebih terjaga karna data-data yang tersimoan dalam database, dilengkapi dengan security dan hak akses yang tentu saja hanya diberikan oleh pihak-pihak yang berwenang.

2. Merancang suatu sistem yang dapat dengan mudah membantu pandataan

(23)

sehingga pihak maintenance dapat dengan mudah melakukan pengecekan terhadap barang-barang tersebut. Sistem yang dirancanga akan mampu memberikan kebutuhna data secara cepat, dan kapan saja, oleh karena itu penulis menggunakan web-based. Dengan web-based maka semua informasi maupun perubahan data yang terjadi dapat di akses secara langsung, dan dapat dengan mudah melihat perubahan-perubahan data yang terjadi, tanpa harus menunggu untuk jangka waktu yang lama.

3.8 Analisis Kebutuhan Informasi

Terdapat dua metode untuk menganalisis kebutuhan informasi, yaitu Centralized Approach dan Integration Approach. Dalam kasus ini, penulis menggunakan metode centralized approach.

Metode centralized approach mengumpulkan setiap kebutuhan

user view, lalu menggabungkannya menjadi satu set kebutuhan untuk aplikasi basis data baru.

Dalam menganalisis basis data terdapat 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan secara seksama, antara lain:

1. Tujuan pembuatan basis data

Tujuan dari pembuatan basis data pengelolaan barang pada PT. Pillar Utama Contrindo adalah sebagai berikut:

(24)

• Untuk mengetahui informasi kondisi dan status keberadaan barang.

• Untuk mengetahui jumlah barang yang pernah diadukan

• Untuk memberikan peringatan dini apabila persediaan barang

di gudang sudah mencapai batas minimum yang diperbolehkan.

2. Fasilitas yang didukung basis data

Fasilitas yang didukung dari pembuatan basis data pengelolaan barang pada PT. Pillar Utama Contrindo adalah sebagai berikut:

• Pencarian dokumen barang

• Pengaduan kerusakan barang dari gudang

• Pengaduan kerusakaan barang dari customer • Pengecekan rutin barang

• Permintaan barang

• Perbaharui(Update) jumlah barang yang ada di gudang • Perubahan (edit) account karyawan

• Permintaan pembelian barang

Berikut merupakan hasil analisis kebutuhan informasi di PT. Pillar Utama Contrindo dengan deskripsinya, antara lain:

1. Pengaduan kerusakan barang dari gudang

Memberikan informasi mengenai kerusakan barang di bagian gudang. laporan akan diberikan kepada bagian maintenance. Bagian maintenance

(25)

akan melihat kerusakannya sejauh mana , apakah masih bisa diperbaiki atau tidak, jika tidak dapat diperbaiki maka bagian gudang akan membuat permintaan pembelian kepada pihak purchasing.

2. Pengaduan kerusakan barang dari customer

Memberikan informasi mengenai kerusakan barang dari customer.

laporan akan diberikan kepada bagian maintenance. Bagian maintenance akan melihat kerusakannya sejauh mana , apakah barang masih termasuk free maintenance atau tidak. Apabila barang masih dalam free maintenance maka cutomer tidak perlu mengeluarkan biaya. Jika barang diluar free maintenance maka terdapat kontrak service. Apabila ada barang yang harus diganti dengn barang yang baru maka pihak maintenance akan mengeluarkan surat permintaan barang ke bagian gudang.

3. Pengecekan rutin barang

Memberikan informasi mengenai proses pengecekan barang di cutomer, dan proses ini berlangsung selama 1 bulan sebanyak 2 (kali) pengecekan yang dilakukan oleh bagian maintenence.

4. Permintaan barang

Memberikan informasi mengenai permintaan dan pengeluaran barang yang dilakukan oleh bagian maintenance ke karyawan bagian gudang. Proses permintaan ini dilakukan apabila pengaduan disetujui.

(26)

Memberikan informasi mengenai permintaan penambahan barang yang jumlahnya melewati batas minimum. Permintaan barang dilakukan oleh bagian gudang ke bagian purchasing.

6. Pengaduan Stock rusak

Memberikan informasi mengenai pengaduan stock barang yang rusak kepada pihak meintenace sehingga dapat diperbaiki.

7. Konfigurasi

Memberikan informasi mengenai barang konfigurasi atau perbaikan barang yang dilakukan pihak maintenance, sesuai pengaduan yang dilakukan oleh customer maupun bagian gudang apabila terjadi kerusaka barang.

Berikut adalah tabel Data Requirement :

Tabel Kebutuhan Informasi

Deskripsi Data

User Data tentang karyawan – karyawan yang dapat

mengakses sistem yang akan dibuat

Karyawan Data karyawan yang bekerja di PT. Pillar Utama

Contrindo

(27)

Tabel Kebutuhan Informasi

Deskripsi Data

Pillar Utama Contrindo. Misalnya bagian marketing, gudang, maintenance, dll.

Customer Data customer yang menjadi klien dari PT. Pillar

Utama Contrindo, data kapan pertama kali melakukan instalasi, data pengecekan rutin yang pernah dilakukan, data service yang pernah dilakukan

Barang Data tentang barang – barang yang ada di PT. Pillar

Utama Contrindo

JenisBarang Data tentang jenis – jenis barang yang ada di PT.

Pillar Utama Contrindo

Merk Barang Data tentang merk – merk barang yang ada di PT.

Pillar Utama Contrindo

Barang Rusak Data tentang barang – barang rusak yang ada di PT.

Pillar Utama Contrindo

Branch Data cabang – cabang PT. Pillar Utama Contrindo

(28)

Tabel Kebutuhan Informasi

Deskripsi Data

Pengaduan Customer Data customer dan data barang

Konfigurasi Data barang yang di adukan sebagai barang rusak,

data karyawan.

Pengaduan Stock Rusak Data barang rusak di gudang

Pengecekan rutin Data customer,data barang, data karyawan, dan data

bagian karyawan

Permintaan Data karyawan, data bagian karyawan, data barang,

data gudang, dan data jenis barang

Permintaan Pembelian Data karyawan, data bagian karyawan, data barang,

data jenis barang.

Tabel 3.1 Entity Kebutuhan Informasi user PT. Pillar Utama Contrindo

Selain Data Requirement ada pula Transaction Requirement yang berisikan tentang transaksi – transaksi kebutuhan informasi user.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai Transaction Requirement :

Input data:

(29)

• Menambah data Customer

• Menambah data Barang

• Manambah data MerkBarang

• Menambah data JenisBarang

• Menambah data BarangRusak

• Menginput data Konfigurasi barang yang rusak

• Menginput data PermintaanPembelian barang di bawah stock

minimum

• Menginput data PengaduanCustomer

• Menginput data PengecekanRutin yang dilakukan pada setiap

customer

• Menginput data permintaan barang

• Menginput data PengaduanStockRusak

Update/Delete data:

• Update/deleted detail data Karyawan • Update/deleted detail data Barang • Update/deleted detail data MerkBarang • Update/deleted detail data JenisBarang

(30)

• Update/deleted datail data BarangRusak • Update/deleted detail data Customer • Deleted detail data PermintaanPembelian • Deleted detail data Konfigurasi

• Deleted detail data PengaduanCustomer

• Deleted detail data PengecekanRutin • Deleted detail data Permintaan

• Deleted detail data PengaduanStockRusak

Data Query:

a. Melihat data Karyawan

b. Melihat data Barang

c. Melihat data Bagian dari Karyawan

d. Melihat Karyawan yang menjadi User

e. Melihat Karyawan yang manangani Permintaan

f. Melihat Karyawan yang melakukan Permintaan

g. Melihat Karyawan yang melakukan PermintaanPembelian

(31)

i. Melihat Karyawan yang melakukan PengecekanRutin

j. Melihat Karyawan yang melakukan Konfigurasi

k. Melihat Karyawan yang manangani PengaduanStockRusak

l. Melihat Karyawan yang melakukan PengaduanStockRusak

m. Melihat Customer yang melakukan PengaduanCustomer

n. Melihat Permintaan yang dilakukan oleh Karyawan

PengecekanRutin

o. Melihat Permintaan yang dilakukan oleh Karyawan Konfigurasi

p. Melihat Konfigurasi yang melibatkan customer tertentu

q. Melihat Konfigurasi yang dilakukan oleh Karyawan

PengaduanStockRusak

r. Melihat MerkBarang dari Barang tertentu s. Melihat JenisBarang dari Barang tertentu

t. Melihat BarangRusak dari Barang tertentu

u. Melihat Barang yang diminta oleh Karyawan dalam

PermintaanPembelian

v. Melihat BarangRusak yang dikonfigurasikan Karyawan dalam

(32)

w. Melihat Barang yang diadukan sebagai BarangRusak oleh Karyawan PengaduanStockRusak

x. Melihat BarangRusak, yang dilakukan oleh karyawan

PengecekanRutin

y. Melihat Barang yang diadukan oleh Customer dalam

PengaduanCustomer

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.2  Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengaduan Kerusakan    Stok Barang dari gudang
Gambar 3.3 Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengaduan Kerusakan  Barang dari Customer
Gambar 3.4 Diagram Alir Dokumen Prosedur Pengecekan Rutin  Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan hadir kemudian mengisi absen, menjelang akhir bulan bagian absensi membuat Daftar Rekap Absen yang memuat jumlah kehadiran tiap karyawan. Lalu bagian

Kemudian HRD melakukan pengecekan pelanggaran Apabila tidak melakukan pelanggaran maka form pelanggaran akan dikembalikan kepada bagian departemen, dan jika pegawai

Dan produk yang dikirim disertai dengan adanya bukti pengiriman dari supplier yang akan dilakukan pengecekan produk oleh bagian gudang, selanjutnya akan diteruskan kepada

AQUARIUS MUSIKINDO Karyawan Direktur Manajer Personalia Accounting Bank Kepala Bagian Keterangan_ Lembur Perincian_Honor_ Karyawan_ Bulanan Daftar_Honor_ Karyawan _Bulanan

Setelah Invoice diterima oleh Pelanggan dan di setujui, maka bagian Marketing & Trading membuat Berita Acara yang akan diberikan ke Pelanggan sebagai tanda

Total Prime Engineering adalah perusahaan ini membutuhkan knowledge yang dimiliki karyawan untuk pembelajaran antar karyawan dan mempermudah kegiatan karyawan dalam

• Bertanggung jawab menerima pesanan dari pelanggan, menyimpan transaksi ke dalam sistem SAP, membuat dokumen-dokumen sehubungan dengan bagian sales, serta melakukan

Bagian purchasing akan menerima surat tagihan dari supplier dan membuat bukti pembelian yang akan dikirim ke bagian accounting.. Bagian accounting akan membandingkan