ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGUNGKAPAN TRIPLE BOTTOM LINE:
STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN
DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
MUAMMAR PRAWIRA SIREGAR NIM : 7123220042
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
MUAMMAR PRAWIRA SIREGAR, NIM 7123220042. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Triple Bottom Line: Studi Kasus Pada Perusahaan Di Indonesia. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.
Saat ini dalam mempertahankan keberlangungan suatu perusahaan tidak cukup dengan memperhatikan aspek ekonomi (Single Bottom Line) tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan (Triple Bottom Line). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan
Triple Bottom Line. Pengungkapan triple bottom line adalah pengungkapan pada laporan perusahaan yang merefleksikan kinerja perusahaan secara kedalam tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan sepuluh variabel yaitu ukuran perusahaan, jenis industri, status kepemilikan, negara asal perusahaan, reputasi auditor, dewan komisaris independen, umur perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sampel 50 laporan tahunan perusahaan terbesar yang diurutkan berdasarkan market capitalization. Pengungkapan triple bottom line pada penelitian ini diukur dengan masing-masing 20 kriteria pengungkapan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang diperoleh dari penelitian Jennifer Ho dan Taylor (2007). Sumber data penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari situs www.idx.co.id dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, jenis industri, status kepemilikan, negara asal perusahaan, reputasi auditor, dewan komisaris independen, umur perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan triple bottom line secara simultan. Hasil uji parsial dalam penelitian ini menunjukkan hanya ukuran perusahaan dan status kepemilikan yang berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan triple bottom line. Faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti jenis industri, negara asal perusahaan, reputasi auditor, dewan komisaris independen, umur perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan triple bottom line.
Penelitian ini juga menemukan bahwa pengungkapan dalam laporan tahunan pada perusahaan di Indonesia masih di dominasi oleh aspek ekonomi, oleh karena itu pemerintah sebaiknya mengawasi perusahaan untuk memperhatikan aspek lainnya terutama aspek lingkungan.
ii ABSTRACT
MUAMMAR PRAWIRA SIREGAR, NIM 7123220042. Analysis Of The Factors That Influence Triple Bottom Line Reporting: Case Study in Indonesian Companies. Undergraduate Thesis, Accounting Major, Economy Faculty, University State of Medan, 2016.
Currently in maintaining sustainability of company is not enough to notice the economic aspects (Single Bottom Line) but also notice the social and environmental aspects (Triple Bottom Line). This research aims to analyze the factors that influence Triple Bottom Line Reporting. Triple bottom line reporting is the disclosure in the company's reports that reflect the performance of the company into three aspects: economic, social and environmental. This research uses ten variables are size of comapny, type of industry, ownership status, country of origin of company, audit type, board of commissioner independence, age, leverage, liquidity, and profitability.
The population of this research are companies listed on the Indonesia Stock Exchange with a sample of 50 of the largest company's annual report sorted by market capitalization. Disclosure of the triple bottom line of this research is measured by each of the 20 criterias for disclosure on economic, social and environmental that gained from research Jennifer Ho and Taylor (2007). The data source of this research is secondary data obtained from the site www.idx.co.id and analysis techniques used linear regression analysis.
The results showed that size of company, type of industry, ownership status, country of origin, audit type, board of commisssioner independence, age, leverage, liquidity, and profitability have significantly influence the disclosure of the triple bottom line simultaneously. Partial test results in this study showed only the size of the company and the ownership status that have significantly influence to the disclosure of the triple bottom line. Other factors examined in this study such as the industry, the company's home country, the reputation of auditors, independent board, the age of the company, leverage, liquidity, and profitability does not affect the disclosure of the triple bottom line.
The research also found that the disclosure in the annual report on the Indonesian company is still dominated by economic aspects, therefore the government should supervise the company to notice the other aspects, especially the environmental aspect.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin. Segala puji kepada Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengungkapan Triple Bottom Line: Studi Kasus Pada
Perusahaan Di Indonesia”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
prasyarat menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari tidak dapat menyelesaikan tulisan ini tanpa bantuan
dari berbagai pihak lain. Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih
terutama kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan, doa,
bantuan material maupun moril dan semangat yang diberikan untuk penulis
selama ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan bantuan sebagai berikut :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan
iv
memberikan masukan, saran, dan berbagai bantuan hingga saya mampu
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Universitas Negeri Medan sekaligus penguji sidang meja hijau
saya yang telah memberikan krtitik, saran dan perbaikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Anggriyani, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selama ini telah memberikan petunjuk, saran dan nasihat dalam menjalani
perkuliahan.
7. Bapak Muhammad Rizal, SE, M.Si, Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak,
CA dan Bapak M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak,CA selaku pembanding
utama saya yang telah memberikan krtitik, saran dan perbaikan yang
membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Jurusan Akuntansi
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menjalani
perkuliahan.
9. Bang Riky Adrian, staff administrasi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan, yang telah banyak membantu
peneliti dalam pengurusan administrasi selama perkuliahan.
10.Sahabat-sahabat peneliti Robi, Rozi, Cahyo, Febri, Rini, Elsa, Kak Ros,
terima kasih atas segala bantuan, motivasi, semangat dan dukungannya
v
11.Untuk Tiwi, Letis, Bela, Yenni, Ivana, Refdi yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas segala bantuan dan
dukungannya, motivasi yang tiada henti. Dan juga untuk Safwan, Erik,
Ipeh, Vivi, Ayul, Ayun, Tyas, Leni juga terima kasih untuk segala
motivasi dan dukungannya.
12.Untuk seluruh teman-teman Akuntansi 2012 khususnya Akuntansi B 2012
terimakasih atas segala kebersamaan selama duduk di bangku kuliah.
13.Untuk teman-teman Aswan, Puji, Ade, Ezy, Titin, Yudin, terima kasih
atas segala bantuan dan semangat yang diberikan untuk penulis. Semangat
buat kalian.
14.Untuk sahabat Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi FE UNIMED.
Terimakasih atas kerja sama dan kebersamaannya selama ini.
Akhir kata, penulis berharap penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak yang membutuhkan, dan penulis menyadari bahwa mungkin
masih terdapat kesalahan-kesalahan di dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena
itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Medan, Maret 2016
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1 Kerangka Teoritis ... 10
2.1.1 Teori Stakeholder ... 10
vii
2.1.3 Ukuran Perusahaan ... 13
2.1.4 Jenis Industri ... 13
2.1.5 Status Kepemilikan ... 14
2.1.6 Negara Asal Perusahaan... 15
2.1.7 Reputasi Auditor ... 16
2.1.8 Dewan Komisaris Independen ... 17
2.1.9 Umur Perusahaan ... 18
2.1.10 Leverage ... 19
2.1.11 Likuiditas ... 20
2.1.12 Profitabilitas ... 21
2.1.13 Penelitian Terdahulu ... 21
2.2 Kerangka Berpikir ... 24
2.3 Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.2 Populasi dan Sampel... 29
3.3 Variabel Operasional dan Definisi Operasional ... 30
3.3.1 Variabel Terikat (Dependen) ... 30
3.3.2 Variabel Bebas (Independen) ... 31
3.3.2.1 Ukuran Perusahaan ... 31
3.3.2.2 Jenis Industri ... 32
3.3.2.3 Status Kepemilikan ... 32
viii
3.3.2.5 Reputasi Auditor ... 33
3.3.2.6 Dewan Komisaris Independen ... 33
3.3.2.7 Umur Perusahaan... 34
3.3.2.8 Leverage ... 34
3.3.2.9 Likuiditas ... 35
3.3.2.10 Profitabilitas ... 35
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.5 Teknik Analisis Data ... 37
3.5.1 Analisis Deskriptif ... 37
3.5.2 Analisis Regresi Linier ... 38
3.5.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 38
3.5.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 39
3.5.3 Uji Asumsi Klasik ... 40
3.5.3.1 Uji Normalitas ... 40
3.5.3.2 Uji Multikolinearitas ... 40
3.5.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 41
3.5.4 Pengujian Hipotesis ... 41
3.5.4.1 Uji Determinasi (R2) ... 41
3.5.4.2 Uji Statistik F ... 42
3.5.4.3 Uji Statistik t (t-test) ... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Hasil Penelitian ... 44
ix
4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 46
4.2 Hasil Pegujian Data ... 50
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 50
4.2.1.1 Uji Normalitas ... 50
4.2.1.2 Uji Multikolinearitas ... 51
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 52
4.2.2 Analisis Regresi Linier ... 54
4.2.2.1 Analisis Regresi Sederhana ... 54
4.2.2.2 Analisis Regresi Berganda ... 59
4.2.3 Uji Determinasi (R2) ... 63
4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 63
4.2.4.1 Uji Statistik F (F-test) ... 64
4.2.4.2 Uji Statistik t (t-test) ... 65
4.3 Pembahasan Hasil Penenlitian ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ... 24
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel... 36
Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian ... 44
Tabel 4.2 Klasifikasi Industri Pada Sampel Perusahaan ... 46
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 47
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ... 51
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas... 52
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 53
Tabel 4.7 Hasil Regresi Linier Sederhana Ukuran Perusahaan ... 54
Tabel 4.8 Hasil Regresi Linier Sederhana Jenis Industri ... 54
Tabel 4.9 Hasil Regresi Linier Sederhana Status Kepemilikan ... 55
Tabel 4.10 Hasil Regresi Linier Sederhana Asal Negara Perusahaan ... 55
Tabel 4.11 Hasil Regresi Linier Sederhana Reputasi Auditor ... 56
Tabel 4.12 Hasil Regresi Linier Sederhana Dewan Komisaris Independen . 56 Tabel 4.13 Hasil Regresi Linier Sederhana Umur Perusahaan ... 57
Tabel 4.14 Hasil Regresi Linier Sederhana Leverage ... 57
Tabel 4.15 Hasil Regresi Linier Sederhana Likuiditas ... 58
Tabel 4.16 Hasil Regresi Linier Sederhana Profitabilitas ... 58
Tabel 4.17 Hasil Regresi Linier Berganda ... 60
Tabel 4.18 Hasil Uji Determinasi (R2) ... 63
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik F ... 65
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Triple Bottom Line ... 12
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Data Variabel Penelitian
Lampiran A.1 Item Pengungkapan Triple Bottom Line
Lampiran A.2 Variabel Independen dan Dependen pada Penelitian
LAMPIRAN B Hasil Analisa Data Penelitian
Lampiran B.1 Statistik Deskriptif
Lampiran B.2 Uji Normalitas
Lampiran B.3 Uji Multikolinearitas
Lampiran B.4 Uji Heteroskedastisistas (Uji Glejser)
Lampiran B.5 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Ukuran Perusahaan
Lampiran B.6 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Jenis Industri
Lampiran B.7 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Status Kepemilikan
Lampiran B.8 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Asal Negara
Perusahaan
Lampiran B.9 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Reputasi Auditor
Lampiran B.10 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Dewan Komisaris
Independen
Lampiran B.11 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Umur Perusahaan
Lampiran B.12 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Leverage
Lampiran B.13 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Likuditas
Lampiran B.14 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Profitabilitas
xiii LAMPIRAN C Berkas Administrasi
Pengajuan Judul Skripsi
Nota Tugas
Surat Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam mempertahankan keberlangsungan suatu perusahaan tidak cukup
hanya dengan mengejar profit saja, ini dibuktikan dengan adanya
fenomena-fenomena di sekitar kita seperti penghentian pembelian minyak kelapa sawit yang
diproduksi oleh Grup Sinar Mas oleh Burger King, Unilever, Nestle dan Kraft
Foods karena diindikasikan adanya perusakan hutan tropis yang membahayakan
kehidupan satwa, begitu juga dengan fenomena bunuh dirinya delapan pegawai di
pabrik FoxCoon China, bahkan pembakaran hutan oleh perusahaan di sumatera dan
kalimantan akhir-akhir ini, dan banyak fenomena lainnya. Ini mengimplikasikan
bahwa apabila perusahaan terfokus pada kesehatan keuangan saja, maka tidak akan
menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan
akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi terkait lainnya, termasuk
dimensi sosial lingkungan (Failasufa dan Permatasari, 2014).
Oleh karena itu, perusahaan kini tidak cukup dengan hanya memperhatikan
kepentingan shareholder tetapi juga harus memperhatikan kepentingan stakeholder,
sehingga pengungkapan informasi pada perusahaan tidak hanya dengan informasi
keuangan perusahaan saja, tetapi juga mengungkapkan informasi tentang tanggung
jawab perusahaan terhadap sosial (social) dan lingkungan (environment). Tanggung
jawab perusahaan ini telah kita kenal sebagai CSR (Corporate Social
2
pemikiran konsep Triple Bottom Line yang menyatakan bahwa perusahaan dapat
sustainable jika menjalankan konsep TBL ini. (Ronald Jeurissen, 2000)
Triple Bottom Line memiliki konsep pembangunan Profit, People, dan
Planet. Profit berarti keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, People berarti
tanggung jawab dengan sosial, dan Planet berarti tanggung jawab terhadap
lingkungan, sehingga dengan terpenuhinya tanggung jawab sosial dan lingkungan
akan lebih memudahkan tercapainya pembangunan yang berkelanjutan. Sebab
sumber-sumber produksi yang sangat penting bagi aktivitas perusahaan dapat lebih
terjaga. Dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan, perusahaan tidak lagi
dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line (SBL),
yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi ekonomi
(financial) saja. Tapi lebih berpijak pada triple bottom lines (TBL) yaitu ekonomi,
sosial dan lingkungan. (Aulia dan Kartawijaya, 2011).
Dalam menganalisa pengungkapan triple bottom line ini, peneliti
menggunakan item pengungkapan yang sesuai dengan penelitian Jennifer Ho dan
Taylor (2007) yang terdiri dari item pengungkapan untuk ekonomi, sosial dan
lingkungan yang terdapat pada laporan tahunan (annual report) perusahaan, dengan
maksud untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan TBL
tersebut.
Beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan pengungkapan triple
bottom line ini, seperti penelitian Aulia dan Kartawijaya (2011) pada perusahaan
Indonesia dan Jepang dengan hasil bahwa variabel ukuran perusahaan, likuiditas,
3
leverage, kepemilikan asing, corporate governance, dan negara tidak berpengaruh
signifikan.
Penelitian Suttipun (2012) pada perusahaan Thailand dengan hasil adanya
hubungan antara variabel umur perusahaan, jenis bisnis, likuiditas, ukuran, leverage,
dan profitabilitas terhadap pengungkapan triple bottom line. sedangkan jenis
industri, status kepemilikan, negara asal perusahaan (country of origin of company)
dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap pengungkapan triple bottom line.
Penelitian Nugroho (2013) pada perusahaan Indonesia dengan hasil variabel
leverage, jenis industri, ukuran dewan komisaris, dan komite audit yang
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan triple bottom line oleh perusahaan,
sementara profitabilitas, liquiditas, kepemilikan institusional, kepemilikan
manajemen, dan kepemilikan asing tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan triple bottom line oleh perusahaan.
Penelitian Yanti (2014) yang meneliti pengungkapan triple bottom line pada
negara Indonesia dan Singapura dengan hasil bahwa profitabilitas, kepemilikan
asing, dan karakteristik negara berpengaruh signifikan pada pengungkapan triple
bottom line pada perusahaan Indonesia dan Singapura, sedangkan variabel leverage
dan likuiditas dalam penelitian ini tidak berpengaruh pada pengungkapan triple
bottom line.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi triple bottom line dalam
penelitian ini mengacu pada penelitian Suttipun (2012) yaitu ukuran perusahaan,
jenis industri, status kepemilikan, reputasi auditor, jenis bisnis, negara asal
4
peneliti menggunakan faktor pada penelitian Muttanachai Suttipun dikarenakan
masih jarangnya penelitian tentang triple bottom line di indonesia dengan
menggunakan faktor-faktor tersebut.
Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel jenis bisnis. Variabel jenis
bisnis ini dinilai berdasarkan usaha yang bersifat keluarga dan non keluarga (family
businesses and non-family businesses). Pada penelitian ini tidak menggunakan
variabel tersebut dikarenakan berdasarkan survei yang dilakukan PwC tahun 2014
bahwa lebih dari 95% bisnis di Indonesia adalah dimiliki keluarga, sehingga
menurut peneliti, variabel ini tidak sesuai dilakukan di Indonesia sebagai variabel
independen.
Selanjutnya, peneliti menambahkan variabel independen yaitu dewan
komisaris independen. Aulia (2011) menyatakan bahwa masyarakat menganggap
dan menilai tinggi suatu perusahaan jika memiliki independen direktur yang
seimbang atau banyak dalam dewan perusahaan, karena kondisi seperti ini
menandakan lebih efektifnya pengawasan dalam aktivitas managemen perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan besar berdasarkan
market capitalization yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014,
karena pada dasarnya dalam negara berkembang, perusahaan dan stakeholders
saling membutuhkan dikarenakan dengan adanya perusahaan-perusahaan besar
yang dapat membuat ekonomi menjadi lebih maju, serta masyarakat yang ada
disekitar area perusahaan menjadi sejahtera akibat adanya peluang kerja.
Penelitian ini ditujukan untuk menguji secara empiris mengenai
5
penelitian mengenai triple bottom line sehingga dapat mendukung perkembangannya
di Indonesia serta membantu mengoptimalkan tanggung jawab perusahaan ke sosial
dan lingkungannya.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang akan
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pengungkapan triple
bottom line ?
2. Apakah ukuran perusahaan, jenis industri, status kepemilikan, negara
asal perusahaan, reputasi auditor, dewan komisaris independen, umur
perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas berpengaruh pada
pengungkapan triple bottom line ?
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini tujuannya adalah untuk
membatasi cakupan penelitian dikarenakan keterbatasan penulis. Adapun batasan
masalah dari penelitian ini adalah untuk melihat dan menguji apakah faktor-faktor
ukuran perusahaan, jenis industri, status kepemilikan, negara asal perusahaan,
reputasi auditor, dewan komisaris independen, umur perusahaan, leverage,
likuiditas, dan profitabilitas terhadap pengungkapan triple bottom line yang
6
Indonesia pada tahun 2014. Adapun pembatasan pada pengukuran faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ukuran perusahaan diukur dengan market capitalization.
2. Jenis industri diukur dengan industri yang tergolong ke dalam kategori
high profile atau low profile.
3. Status kepemilikan diukur dengan kepemilikan BUMN atau BUMS.
4. Negara asal perusahaan diukur dengan asal negara international atau
domestic company.
5. Reputasi auditor diukur dengan auditor yang berafiliasi dengan Big Four
atau Non Big Four.
6. Dewan komisaris independen diukur dengan perbandingan jumlah
dewan komisaris independen dengan seluruh anggota dewan komisaris
perusahaan.
7. Umur perusahaan diukur dengan umur listing perusahaan di BEI.
8. Leverage diukur dengan melihat Debt Equity Ratio (DER).
9. Likuiditas diukur dengan melihat Current Ratio (CR).
10.Profitabilitas diukur dengan melihat Return On Equity (ROE).
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pengindentifikasian masalah diatas, maka rumusan masalah
yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan triple
7
2. Apakah ada pengaruh jenis industri terhadap pengungkapan triple
bottom line?
3. Apakah ada pengaruh status kepemilikan terhadap pengungkapan triple
bottom line?
4. Apakah ada pengaruh negara asal perusahaan terhadap pengungkapan
triple bottom line?
5. Apakah ada pengaruh reputasi auditor terhadap pengungkapan triple
bottom line?
6. Apakah ada pengaruh dewan komisaris independen terhadap
pengungkapan triple bottom line?
7. Apakah ada pengaruh umur perusahaan terhadap pengungkapan triple
bottom line?
8. Apakah ada pengaruh leverage terhadap pengungkapan triple bottom
line?
9. Apakah ada pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan triple bottom
line?
10.Apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan triple
bottom line?
11.Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan, jenis industri, status
kepemilikan, negara asal perusahaan, reputasi auditor, dewan komisaris
independen, umur perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas
8
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan
triple bottom line.
2. Untuk mengetahui pengaruh jenis industri terhadap pengungkapan
triple bottom line.
3. Untuk mengetahui pengaruh status kepemilikan terhadap pengungkapan
triple bottom line.
4. Untuk mengetahui pengaruh negara asal perusahaan terhadap
pengungkapan triple bottom line.
5. Untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor terhadap pengungkapan
triple bottom line.
6. Untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris independen terhadap
pengungkapan triple bottom line.
7. Untuk mengetahui pengaruh usia perusahaan terhadap pengungkapan
triple bottom line.
8. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap pengungkapan triple
bottom line.
9. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan triple
bottom line.
10.Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan triple
9
11.Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, jenis industri, status
kepemilikan, negara asal perusahaan, reputasi auditor, dewan komisaris
independen, umur perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas
terhadap pengungkapan triple bottom line?
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis.
Untuk menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan triple bottom line pada
perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dan dapat memberikan informasi dan
referensi tambahan dengan topik sejenis.
2. Bagi Universitas Negeri Medan dan Para Akademis.
Untuk menambah literatur tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
triple bottom line dan dapat memacu penelitian yang lebih baik
mengenai pengungkapan triple bottom line.
3. Bagi Masyarakat atau Investor.
Sebagai referensi untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi
76 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menemukan bahwa pengungkapan di Indonesia di dominasi
oleh pengungkapan ekonomi dibanding pengungkapan sosial dan lingkungan dan
penelitian ini juga menguji pengaruh ukuran perusahaan, jenis industri, status
kepemilikan, negara asal perusahaan, reputasi auditor, dewan komisaris independen,
umur perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas terhadap pengungkapan
triple bottom line.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan, Jenis Industri,
Status Kepemilikan, Negara Asal Perusahaan, Reputasi Auditor, Dewan Komisaris
Independen, Umur Perusahaan, Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Triple Bottom Line secara simultan.
Variabel Ukuran Perusahaan dan Status Kepemilikan berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan Triple Bottom Line secara parsial. Untuk faktor lainnya
yaitu jenis industri, negara asal perusahaan, reputasi auditor, dewan komisaris
independen, umur perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan triple bottom line.
Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan TBL karena
diduga perusahaan besar biasanya melakukan pengungkapan lebih luas untuk
menghindari tekanan publik dan dari para stakeholder mereka yang banyak. Status
Kepemilikan berpengaruh terhadap pengungkapan TBL karena diduga perusahaan
77
adanya tekanan dari negara sebagai pemilik untuk memenuhi harapan
masyarakatnya.
Jenis Industri tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TBL karena
diindikasikan perusahaan high profile maupun low profile melakukan
pengungkapan berdasarkan dengan peraturan yang ada yang berlaku untuk jenis
industri manapun. Negara Asal Perusahaan tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan TBL mungkin dikarenakan sedikitnya perusahaan asing yang berada
di Indonesia serta perusahaan tersebut juga banyak berasal dari negara berkembang.
Reputasi Auditor tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TBL mungkin
dikarenakan terjadi penurunan kepercayaan terhadap KAP Big-Four. Dewan
Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TBL mungkin
disebabkan dewan komisaris independen tidak menunjukkan independensinya
dalam menjalankan tugas.
Umur Perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TBL karena
kemungkinan perusahaan yang berumur lebih muda mengungkapan informasi yang
lebih luas untuk menarik perhatian calon investor. Leverage tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan TBL mungkin dikarenakan sudah terjalinnya hubungan
yang baik antara debtholders dengan perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan TBL mungkin dikarenakan tingkat risiko perusahaan
rendah sehingga membuat perusahaan pengungkapan menjadi lebih terbatas.
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TBL mungkin
dikarenakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang merupakan bagian dari
78
perusahaan, sehingga berapapun laba yang yang diperoleh tidak berpengaruh
terhadap tanggung jawab perusahaan ke sosial dan lingkungannya.
5.2 Saran
Saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan penelitian ini untuk
penelitian dengan topik sejenis adalah sebagi berikut:
1. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian selanjutnya diharapkan
dapat lebih diperluas dan waktu pengamatan juga diperluas serta alat ukur
yang lebih baru agar hasil dari pengamatan lebih akurat dan terupdate.
2. Variabel independen dalam penelitian ini mampu menjelaskan luas
pengungkapan triple bottom line sebesar 28,9%, oleh karena itu bagi
peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan
79 DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Sandra Z. dan TB MH Idris Kartawijaya. 2011. “Analisis Pengungkapan Triple Bottom Line dan Faktor Yang Mempengaruhi; Lintas Negara Indonesia dan Jepang”. Simposium nasional Akuntansi XIV. Aceh.
Andraini, Putri dan Indira Januarti. 2010. “Hubungan Karakteristik Dewan Komisaris dan Perusahaan Terhadap Pengungkapan Risk Management Committee (RMC) Pada Perusahaan Go Public Indonesia”. Simposium nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Antonia, Edgina. 2008. “Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Proporsi Komite Audit Independen Terhadap Manajemen Laba”. Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponogoro. Semarang.
Bestivano, Wildham. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Padang.
Cowen, S. S., Ferreri, L. B., & Parker L. D. 1987. “The impact of corporate characteristics on social responsibility disclosure: a typology an frequency-based analysis”. Accounting, Organizations and Society. Vol. 12, No. 2, pp. 111-122.
Failasufa, Nadhia dan Ika Permatasari. 2014. “Isu Mengenai Pola Pikir Yang Menjadi Tantangan Perusahaan Dalam Menerapkan Corporate Sustainability Management”. Jurnal Akuntansi UNESA. Vol. 2, No. 3, hal. 1-16.
Felisia, Amelia Limijaya. 2014. “Triple Bottom Line dan Sustainability”. Bina Ekonomi Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi Unpar. Vol. 18, No.1. hal. 14-27
Fitriyah, Reni dan Sri Setyo Iriani. 2014. “Pengaruh Negara Asal Terhadap Persepsi Kualitas”. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 2, No. 4, hal 1562-1572.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPPS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam dan A. Chariri. 2007. “Teori Akuntansi”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
80
Hasibuan, Muhammad Rizal. 2001. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial (Social Disclosures) dalam Laporan Tahunan Emitmen di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya”. Pascarsajana Universitas Diponegoro. Semarang.
Ho, Li-Chin Jennifer and Martin E. Taylor. 2007. “An Empirical Analysis of Triple Bottom-Line Reporting and its Determinants: Evidence from the United States and Japan”. Journal of International Financial Management and Accounting. 18:2, pp. 123-150.
Hutahaean, S., R. 2014. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan.
Jeurissen, Ronald. 2000. “Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business”. Journal of Business Ethics. 23, 2, pp. 229-231.
Kamaliah dan Raja Putri Delima. 2011. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Perbankan yang Terdaftar di BEI”.
Jurnal Ekonomi Universitas Riau. Vol. 19, No. 2, hal 1-11.
Marston, C. and A. Polei. 2004. “Corporate Reporting on The Internet by German Companies”. International Journal of Accounting Information Systems 5. pp. 285-311.
Mulyadi. 2002. Auditing: Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.
Mutia, Evi, Zuraida dan Devi Andriani. 2011. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol. 4, No. 2, hal. 187-201.
Norman, Wayne and C. MacDonald. 2004. "Getting to the Bottom of ‘Triple Bottom Line'" Business Ethics Quarterly 14(2) (April): 243-62.
Nugroho, Adhy Karyo. 2013. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Good Corporate Governance terhadap Pengungkapan Triple Bottom Line di Indonesia”. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 2, No.2, hal. 1-14.
81
PricewaterhouseCoopers. 2014. “Survey Bisnis Keluarga 2014”. PwC Indonesia.
Pedersen, Thomas. 2004. “Stakeholder Theory – lessons from Denmark”. Department of Finance Aarhus University. Aarhus, Denmark.
Sari, M. Putri Yustia. 2013. “Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan Dan
Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report”.
Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 2, No. 3, hal 1-10.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Simposisum nasional Akuntansi VIII. Solo.
Slaper, T.F and Hall, T.J. 2011 “The triple bottom line: what is it and how does it work?”. Indiana Business Review, Spring 2011.
Subramanyam, K. & Wild, J., Financial Statement Analysis, 10th ed., 2009. New York, NY: McGraw-Hill.
Suryono, Hari dan Andri Prastiwi. 2011. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report”. Simposium nasional Akuntansi XIV. Aceh.
Suttipun, Muttanachai. 2012. “Triple Bottom Line Reporting in Annual Reports: A Case Study of Companies Listed on the Stock Exchange of Thailand (SET)”.
Asian Journal of Finance & Accounting. Vol. 4, No.1, pp. 69-92.
Tagesson, T., Blank, V., Broberg, P., & Collin, S., O. 2009. “What Explains the Extent and Content of Social and Environmental Disclosures on Corporate Websites: A Study of Social and Environmental Reporting in Swedish Listed Corporations”. Corporate Social Responsibility and Environmental Management. 16, 352-364.
Utami, Indah Dewi dan Rahmawati. 2009. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.