• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DALAM MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DALAM MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH BERDASARKAN MOTIVASI BELAJAR

MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

SISWA KELAS X SMK

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Master Pendidikan Pascasarjana Unimed Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh :

AINUR RASYIDAH NASUTION

NIM 8136192002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Ainur Rasyidah Nasution, NIM 8136192002, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Motivasi Belajar Dalam Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK, Jurusan Pendididkan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan

Inovasi proses belajar-mengajar yang kreatif dan rekreatif adalah kunci pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia di SMK. Pengembangan model pembelajaran yang baik dengan didukung strategi yang tepat merupakan salah satu upaya pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan. Menulis Teks Laporan Hasil Observasi menjadi salah satu kompetensi dasar yang diajarkan pada kelas X SMK. Pengembangan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) yang diterapkan pada kompetensi ini diharapkan layak dan efektif digunakan pada proses pembelajaran di sekolah. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk ;1) mengetahui pengembangan model pembelajaran berbasis masalah dalam menulis Teks Laporan Hasil Observasi; (2) mengetahui kelayakan pengembangan model pembelajaran berbasis masalah dalam menulis Teks Laporan Hasil Observasi; (3) mengetahui keefektifan desain pengembangan berbasis masalah terhadap motivasi belajar menulis Teks Laporan Hasil Observasi siswa kelas X SMK.

Penelitian pengembangan ini disusun berdasarkan model penelitian pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan dengan empat langkah pengembangan, yaitu (1) Define (Pendefinisian), (2) Desain (Perancangan), (3)

Development (pengembangan), dan (4) Dissemination (Penyebarluasan). Sebelum produk diujicobakan, terlebih dahulu dilakukan validasi oleh teman sejawat (Reviewer) dan ahli desain pembelajaran juga ahli materi. Setelah layak, produk diujicobakan di dalam kelas. Subjek uji coba penelitian adalah siswa kelas X ADP SMK Negeri 1 Stabat dengan uji coba terbatas dan diperluas.elompok kecil dan kelompok besar Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah angket, wawancara, lembar pengamatan aktivitas siswa dan tes. Alat pengumpul data yang berupa angket menggunakan skala likert. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif kualitatif .

Hasil uji coba penelitian diperoleh kualitas desain pembelajaran dari teman sejawat bernilai 73,73% dengan kriteria Baik (B). Kualitas materi ajar sebesar 66,79 % dengan kriterria Baik (B). Setelah dilakukan perbaikan atau revisi, desain dan materi ajar diperiksa kembali oleh ahli desain yang merupakan dosen pada Perguruan Tinggi dengan hasil 76% untuk desain pembelajaran, kriteria Baik (B) dan 82,03% untuk materi ajar kriteria Sangat Baik (SB). Untuk motivasi siswa diperoleh skor sebesar 83,04% dengan kriteria Sangat Baik (SB). Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pun cukup baik, keaktifan siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat dalam bentuk tabel dan grafik yang disajikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan ini layak untuk digunakan sebagai salah satu strategi pembelajaran di dalam kelas.

(6)

ii

Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Innovation process of creative learning and recreation are key to fostering and development of Indonesian in SMK. Developing good learning model supported the right strategy is one of the efforts to achieve the standards of competence which ditetapkan.Menulis Text Reports Observations which became one of the basic competencies that are taught in class X SMK. , The development of problem-based learning model (PBM) are applied to these competencies expected feasible and effective use in the learning process in schools. The development of research produces learning Implementation Plan (RPP) and in accordance with the teaching Matei KD set. The objectives of this study were (1) to the development of problem-based learning model in writing the text of the report on the observation .; (2) to investigate the feasibility of developing conducted on problem based learning model in writing the text of the report on the observation; (3) determine the effectiveness of the design development problem based on motivation to learn to write text report the observation of class X SMK.

Research and development is based on a research model development of SMK Negeri 1 Stabat with limited testing and diperluas.elompok small and large groups of instruments used to collect data were questionnaires , interviews , observation of student activity sheets and tests . Data collection tool is a questionnaire using Likert scale . Data were analyzed with descriptive statistics qualitative teaching material criteria Very Good ( SB ) . For motivation of students obtained a score of 83.04 % with criteria Very Good ( SB ) . Activities of students during the learning process was quite good , active students during the learning process can be seen in the form of tables and graphs presented .. So , we can conclude that this development deserves to be used as a learning strategy in the classroom

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap

Motivasi Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa SMK”. Adapun penulisan tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Penulis sangat menyadari bahwa tesis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak terkait yang membantu penyelesaiannya. Ucapan terima kasih tidak terhingga penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Mutsyuhito Solin,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang sangat banyak memberikan motivasi, arahan, dukungan, saran dan masukan hingga tesis ini selesai. Prof. Amrin Saragih,M.A.Ph.D, selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih kepada narasumber dan penguji yang telah memberikan banyak masukan untuk perbaikan tesis ini, Bapak Prof.Dr.Khairil Ansari,M.Pd.,Ibu Prof.Dr.Tiur Asi Siburian,M.Pd, dan Bapak Dr.Syahnan Daulay,M.Pd selaku Penguji tesis. Terima kasih kepada Ibu Prof.Dr.Rosmawaty Harahap,M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bapak Dr. Abdurrahman A,M.Hum selaku Sekretaris Prodi.

(8)

Administrasi M.Kahfi Lubis, teman-teman angkatan I, khusus kelas B II, Sri Devi, Indry, Rusdiana, Andimelina, Muty, Berkat, Halomoan, dan teman lain yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Stabat, Wakil Kurikulum, dan teman-teman guru SMK Negeri 1 Stabat yang telah memberikan bantuan dan kerja samanya dalam penelitian ini.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada suami dan anak tercinta, Amirhud Dalimunthe,S.T.,M.Kom dan Zahra Aini Dalimunthe atas segala kasih sayang, doa, dukungan, pengertian, dan pengorban yang diberikan sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Semoga bantuan dan jasa yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam tesis ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun masih dibutuhkan untuk kesempurnannya. Akhirnya, penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dalam memperkaya khazanah pendidikan Indonesia. Amin.

Medan, Juni 2016

Penulis.

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Pembatasan Masalah ... 11

1.4. Rumusan Masalah ... 12

1.5. Tujuan penelitian ... 12

1.6. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN TEORETIS,KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. Kerangka Teoretis ... 15

2.2. Pengertian Model Pembelajaran ... 15

2.3. Sejarah dan Hakikat Pembelajaran Berbasis Masalah ... 16

2.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 18

2.3.2. Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah ... 21

2.3.3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 23

2.3.4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 24

(10)

2.4. Teks Laporan Hasil Observasi ... 31

2.4.1.Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi ... 31

2.4.2.Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi ... 32

2.4.3.Langkah-langkah Menulis Laporan Hasil Observasi ... 33

2.4.4.Profil Penilaian Teks Laporan Hasil Observasi ... 34

2.5. Motivasi Belajar ... 35

2.5.1.Teori-Teori Motivasi ... 36

2.5.2.Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 45

2.6. Aktivitas Belajar Siswa ... 46

2.7. Instrumen dalam Penelitian ... 48

2.8. Kerangka Berpikir ... 50

2.9. Asumsi, Keterbatasan Pengembangan, dan Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 52

2.8.1.Asumsi ... 52

2.8.2.Keterbatasan Pengembangan ... 53

2.8.3.Produk yang Diharapkan ... 54

2.10. Penelitian yang Relevan ... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 58

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 58

3.2.1.Populasi ... 58

3.2.2.Sampel ... 59

3.3. Metode Penelitian ... 59

3.4. Prosedur Pengembangan ... 62

3.4.1.Tahap Define (Pendefinisian) ... 62

3.4.2. Tahap Design (Perancangan) ... 63

(11)

vii

3.4.4.Tahap Diseminate (Penyebarluasan) ... 66

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 66

3.5.1.Pengumpulan Data Pada Tahap Define (Pendefinisian) ... 67

3.5.2.Pengumpulan Data Pada Tahap Design (Perancangan) ... 68

3.5.3.Pengumpulan Data Pada Tahap Develop (Pengembangan) ... 68

3.5.4.Pengumpulan Data Pada Tahap Disseminate (Penyebarluasan) 69 3.6. Instrumen Pengumpulan Data ... 69

3.6.1.Instrumen Tanggapan Terhadap Kebutuhan Pengembangan .... 70

3.6.2.Instrumen Validasi Kelayakan Materi Oleh Ahli Materi ... 71

3.6.3.Instrumen Validasi Kelayakan Desain Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 73

3.6.4.Instrumen Motivasi Belajar Siswa ... 75

3.6.5.Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ... 77

3.7. Teknik Analisis Data ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined. 4.1. Produk Hasil Pengembangan ... 80

4.2. Deskripsi Data ... 86

4.2.1.Deskripsi Data Tahap Define (Pendefinisian) ... 86

4.2.2.Deskripsi Data Tahap Desain (Perancangan) ... 87

4.2.3.Deskripsi Data Tahap Development (Pengembangan) ... 92

4.2.4.Deskripsi Data Tahap Disseminate (Penyebaran) ... 100

4.3. Analisis Data Hasil Uji Coba ... 103

4.3.1.Analisis Data Tahap Define (Pendefinisian) ... 103

4.3.2.Analisis Data Tahap Desain (Perancangan) ... 105

4.3.3.Analisis Data Tahap Development (Pengembangan) ... 109

(12)

BAB V SIMPULAN ,SARAN, DAN IMPLIKASI

5.1. Simpulan ... 127

5.2. Implikasi ... 129

5.3. Saran ... 130

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Faktor-faktor pendorong motivasi belajar ... 43

Gambar 3.1. Tahapan Pengembangan Model ... 61

Gambar 4.1. Pelaksanaan Tahapan Desain (Perancangan) ... 88

Gambar 4.2. Hasil Validasi oleh Ahli Materi ... 114

Gambar 4.3. Kategori Pengamatan Aktivitas Siswa ... 120

Gambar 4.4. Hasil Perolehan Skor Motivasi Belajar Siswa... 121

(14)

x

Tabel 3.1. Perincian Jumlah Populasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Stabat Tahun

Ajaran 2015/2016 ... 60

Tabel 3.2. Instrumen Observasi Terhadap Kebutuhan Pengembangan ... 71

Tabel 3.3. Instrumen Validasi Kelayakan Materi ... 72

Tabel 3.4. Instrumen Validasi Kelayakan Desain Pembelajaran ... 74

Tabel 3.5. Angket Motivasi Belajar Siswa ... 76

Tabel 3.6. Kategori Pengamatan Aktivitas Siswa ... 78

Tabel 3.7. Kriteria Rentang Skor Persentase Penilaian ... 80

Tabel 3.8. Kriteria Penilaian Kelayakan ... 80

Tabel 4.1. Langkah-langkah Pembelajaran Teks Laporan Hasil Observasi ... 82

Tabel 4.2. Data Hasil Observasi pada Tahap Define (Pendefinisian) ... 87

Tabel 4.3. Skor Penilaian Teman Sejawat terhadap Desain Pembelajaran ... 90

Tabel 4.4. Skor Penilaian Materi Ajar dari Teman Sejawat ... 92

Tabel 4.5. Data Hasil Validasi Desain Pembelajaran Oleh Ahli Desain ... 94

Tabel 4.6. Data Hasil Validasi Materi Ajar Oleh Ahli Materi ... 96

Tabel 4.7. Data Hasil Ujicoba Terbatas Terhadap Motivasi Siswa ... 98

Tabel 4.8. Data Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Pada Ujicoba Terbatas ... 101

Tabel 4.9. Data Hasil Ujicoba Diperluas Terhadap Motivasi Siswa... 101

Tabel 4.10. Data Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Pada Ujicoba Diperluas ... 103

Tabel 4.11. Analisis Aspek Desain Pembelajaran dari Teman Sejawat ... 105

Tabel 4.12. Aspek Penilaian Materi Ajar dari Teman Sejawat ... 107

(15)

xi

(16)

1 1.1. Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia. Pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dapat ditunjukkan dengan kenyataan bahwa selain ahli-ahli bahasa, para ahli yang bergerak di bidang yang lain pun harus memperdalam bahasa untuk kepentingan bidang teori dan praktik yang dibutuhkan bagi perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan kata lain, semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Komunikasi melalui bahasa ini memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Bahasa memungkinkan setiap individu untuk mempelajari kebiasaan, identitas diri, kebudayaan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

(17)

2

Sebegitu pentingnya fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia, tidak mengherankan jika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Prof.Dr. Ir. H. Moh. Nuh, D.E.A menempatkan bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 sebagai penghela ilmu pengetahuan. Bahasa tidak hanya menjadi sarana untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan dan mentransmisikan ilmu pengetahuan ini sendiri dari generasi ke generasi. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 telah memenuhi dua dimensi kurikulum yaitu rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

(18)

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013. Para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi.

(19)

4

Kelompok mata pelajaran spesifik berupa dasar bidang dan program keahlian (kelompok C1 dan C2). Mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran yang paling dikhususkan dalam pembelajaran. Hal ini berdampak pada ketertarikan siswa pada mata pelajaran lainnnya menjadi berkurang, bahkan cenderung boleh dikatakan tidak tertarik. Kebijakan kurikulum 2013 tentang pelajaran Bahasa Indonesia di SMK diindikasikan dengan pertambahan jam tatap muka yang pada awalnya (KTSP) hanya dua jam pelajaran per minggu menjadi empat jam pelajaran per minggunya dan bahasa Indonesia dijadikan sebagai mata pelajaran dalam kelompok wajib A. Perubahan pembelajaran itu tercermin pula dalam pembelajaran berbasis teks. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekedar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis .

(20)

didik. Hal itu disebabkan satuan bahasa yang memiliki struktur berpikir lengkap sesuai konteks situasinya adalah teks. Berbeda jenis teks, berbeda struktur berpikirnya.

Jenis–jenis teks yang harus dikuasai siswa dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SMA/SMK diantaranya teks laporan hasil observasi, teks deskripsi, teks prosedur kompleks, teks anekdot, teks eksplanasi, teks eksposisi dan teks berita. Makin banyak

jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula sktruktur berfikir yang dapat digunakannya

dalam kehidupan sosial dan akademiknya.

(21)

6

(22)

Penyebab lainnya adalah rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia di SMK juga menjadi penyebab kesulitan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi. Keadaan ini terjadi dikarenakan bahasa Indonesia sering dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting dan tidak menantang dibandingkan dengan pelajaran produktif yang langsung dapat dipraktikkan di laboratorium atau bengkel kerja dan dianggap berdaya guna dalam kehidupan siswa.

Terkait dengan masalah di atas, rendahnya motivasi yang dimiliki siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi juga ditentukan oleh gaya belajar. Selain kemampuan kognitif, keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar . Gaya belajar siswa masing-masing tentu berbeda. Gaya belajar (learning style) adalah karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikomotorik sebagai indicator yang bertindak relatif stabil untuk pembelajar merasa`saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar Gaya belajar adalah kombinasi bagaimana seseorang menyerap kemudian mengatur serta mengolah informasi. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa gaya belajar seseorang turut mempengaruhi motivasi dan hasil belajarnya.

(23)

8

Berdasarkan implementasi Kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan memberikan pelatihan pada para pendidik, guru mata pelajaran Bahasa Indonesialah yang paling banyak mengalami kesulitan dalam penerapan Kurikulum 2013. Simpulan ini berdasarkan fakta bahwa banyak guru Bahasa Indonesia yang masih kebingungan menyususn perangkat dan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia. Faktor penyebabnya antara lain : (1) rumusan kompetensi dasar (KD) mata pelajaran bahasa Indonesia sulit dipahami karena jenis teks disusun berderet-deret dalam satu KD, (2) tiap KD untuk masing-masing kompetensi inti (KI) memuat taksonomi berpikir yang belum dikuasai dengan baik oleh setiap guru, (3) tiap KD memuat beragam teks yang rata-rata guru belum memahami pembeda dari tiap-tiap jenis teks, dan (4) para guru juga belum memahami cara mengintegrasikan KD domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Priyatni, 2014:68).

(24)

maka siswa akan memiliki sikap-sikap positif dalam dirinya. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi akan menunjukkan semangat yang lebih, mempunyai tujuan yang jelas, bertanggung jawab, senang menghadapi tantangan, mempunyai rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang berhubungan dengan hal yang dipelajarinya, dan ingin mempunyai prestasi yang baik. Motivasi belajar yang rendah akan menghasilkan kualitas belajar yang rendah pula

Kebingungan para guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini harus dicarikan solusinya. Kebingungan tersebut akan memungkinkan memberikan dampak yang akan berakhir pada penolakan terhadap kurikulum 2013. Untuk itu para pendidik dapat memahami kompetensi yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia berupa desain proses, desain pelaksanaan, dan desain perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 (Dewi,dkk :2014)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Diantara model yang dianjurkan adalah pembelajaran berbasis penelitian/penemuan (discovery/inquiri learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dan pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

(25)

10

permasalahan yang terjadi di dunia nyata dengan proses pembelajaran. Masalah tersebut digunakan sebagai suatu konsep bagi siswa untuk menghasilkancara berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan. Dalam jurnal Katono, dkk (2011: 59) dijelaskan bahwa,

“Model Pembelajaran Berbasis Masalah bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan pengetahuan dan konsep penting. Pendekatan pembelajaran ini mengutamakan proses belajar, dimana tugas guruharus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di dalam tingkat berpikir yang lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah,termasuk bagaimana belajar.”

Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki beberapa karakteristik, yaitu pembelajaran berfokus pada pemecahan masalah, tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada siswa, dan guru mendukung proses saat mengerjakan masalah (Hamruni, 2012:106).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik menjadikan permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti dengan judul, “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah: Berdasarkan Motivasi Belajar Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK ”.

1.2. Identifikasi Masalah

(26)

a. Pembelajaran bahasa Indonesia masih berpusat pada guru sebagai sumber utama pembelajaran.

b. Cara penyampaian yang kurang variatif, selalu didominasi oleh pendekatan struktur bukan humanistik.

c. Kurangnya motivasi dalam menulis mengakibatkan siswa kurang aktif dan tidak produktif.

d. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menulis teks laporan hasil observasi sesuai dengan strukturnya.

e. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah penelitian perlu dilakukan untuk menghindari meluasnya kajian. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada

1) Pengembangan model pembelajaran dalam penelitian ini mengacu pada model pembelajaran berbasis masalah.

2) Kelayakan model pembelajaran yang dikembangkan akan divalidasi oleh ahli materi pembelajaran dan ahli desain pembelajaran

(27)

12

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah pengembangan model pembelajaran berbasis masalah dalam menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK ?

2) Bagaimana kelayakan model pengembangan pembelajaran berbasis masalah dalam menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK ? 3) Bagaimana keefektifan pengembangan model pembelajaran berbasis

masalah pada motivasi belajar menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK ?

1.5. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini ialah :

1) Untuk mengetahui pengembangan model pembelajaran berbasis masalah dalam menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK.

2) Untuk mengetahui kelayakan pengembangan yang dilakukan terhadap model pembelajaran berbasis masalah dalam menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK .

(28)

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni manfaat teoretis dan manfaat praktis.Kedua manfaat penelitian ini secara rinci terlihat pada paparan di bawah ini.

1) Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini memiliki sejumlah manfaat.Manfaat-manfaat tersebut secara rinci terlihat di bawah ini.

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap desain pengembangan model pembelajaran khususnya pada sistem pengajaran bahasa.

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau referensi terhadap penelitian-penelitian pengembangan lain, terutama terhadap model pengembangan bahasa dengan teori dan konsep yang terkait dengan model penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian.

c) Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi peneliti di bidang pengembangan model pembelajaran yang akan meneliti model-model lain.

2) Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini memiliki sejumlah manfaat.Manfaat-manfaat tersebut adalah berikut ini.

(29)

14

pembelajaran untuk tujuan memperbaiki kualitas sistem belajar dan mengajar di dunia pendidikan.

b) Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan para peserta didik, pendidik, dan pemerhati pendidikan untuk lebih mengetahui dan memahami pengembangan model-model pembelajaran yang inovatif untuk memperbaiki kualitas pengajaran yang lebih baik.

(30)

133

Al, Imron dan Kartono. 2011. Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Segiempat. MIPA Unnes.

Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Blaxter, Lorain, dkk. How to Research, Second Edition. 2001. Seluk-Beluk Melakukan Riset, Edisi Kedua. Agustina, RE Sitepoe. 2011.Jakarta: Indeks.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Eggen Paul dan Don Kauchak. 2014 Strategi dan Model Pembelajaran (Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir); Terjemahan Edisi ke enam. Jakarta : Indeks.

Hamalik, Oemar.2010.Proses Belajar Mengajar.Jakarta:PT Bumi Aksara. Hamruni,Prof.Dr.2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani. Isnaini, Muhammad. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis

Metakognisi di Kelas XI IPa SMA Negeri 1 Sunggal ( Tesis). Medan. Universitas Negeri.

Kartika, Dewi, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Pemahaman Konsep Fisika dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran (Volume 4 Tahun 2014).

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

(31)

134

Kusni.2012 Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Melalui Media Audio-Visual Siswa Kelas V SDN 2 Jomblang, Kabupaten Blora T.A. 2011-2012 (Tesis). Yogyakarta: IAIN Wali Songo.

Mahaputri, Ni Luh Putu, dkk. 2013. Pengembangan Tes Prestasi Belajar Berbasis Taksonomi Anderson dan Krathwohl pada Kompetensi Dasar Fisika SMK Kelas X Semester Ganjil Se-Kota Singaraja. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 3 Tahun 2013).

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia (Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Munthe, Bermawi. 2014. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Nasution, Ainur Rasyidah.2014. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Puisi Siswa SMK Melalui Media Elekrtronik (Penelitian Tindakan Kelas). Stabat: SMK Negeri 1.

Nurgiantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa ( Berbasis Kompetensi ) BPFE-Yogyakarta : Yogyakarta.

Permana, I Made Yudi,dkk. 2013. “Pengembangan Multimedia Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran Produksi Gambar 2D untuk Bidang Keahlian Multimedia di Sekolah Menengah Kejuruan”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran (Volume 3 Tahun 2013).

Priyatni, Indah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

Prasetyo,Iss,S.Pd. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Warga Belajar Program Pendidikan Kecakapan Hidup. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran (Volume 3 Tahun 2013)

Prastowo, Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia. Rianawaty, Ida, dkk. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif Produktif

(32)

Richard, Jack. C and Willy. A. Renandya. 2002. Methodology in Language Teaching (An Anthology of Current Practise). New York: Cambridge University Press.

Rohman, Muhammad dan Sofan Amri. 2013.Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Pestasi Pustaka.

Rusman. 2012. Manajemen Kurikulum (Seri Manajemen Sekolah Bermutu).

Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina.2009. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:Kencana. Semi, M. Atar. 2007. Menulis Efektif. Padang :Angkasa Raya.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Ar-ruzz Media, Depok Sleman, Yogyakarta.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Syakur, Nazri. 2009. Kognitivisme dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa.

Yogyakarta :Pustaka Insan Madani.

Tarigan, H.G. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher

Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta Charisma Putra Utama.

Gambar

Gambar 2.1. Faktor-faktor pendorong motivasi belajar .......................................
Tabel 4.15. Analisis Validasi Terhadap Aspek Materi Ajar ..............................

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi untuk referensi ringkas, saya mencoba manyajikannya dalam grafik tunggal (mudah-mudahan bermanfaat) khusus beberapa hubungan penting yang mendasari empat

sistem informasi geografis tempat dan fasilitas umum berbasis android dapat dilihat pada tabel 4.1 sampai tabel 4.4. Terdapat 4 tabel yang digunakan untuk menyimpan data

Tumbuhan obat yang akan dimanfaatkan dapat langsung dicari dihutan, dipinggir jalan, diladang maupun yang sudah dibudidayakan oleh masya- Jika dilihat dari beberapa literatur

Setelah ditemukan koneksi dengan nama “muslimin”, handphone tersebut dapat mengakses komputer server untuk memantau ruang, pada defaultnya , handphone yang penyusun gunakan (

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan konsen- trasi Rootone F (K) berbeda nyata, sedangkan pengaruh perlakuan asal bahan stek (S) tidak berbeda

crassifolium memiliki kandungan Na- alginat dengan nilai rata-rata rendemen dan sineresis lebih tinggi pada alat penyaring vibrator sedangkan nilai rata-rata viskositas,

6 Penelitian ini bertujuan menganalisis efikasi olahraga jalan cepat dan diet DASHI-J terhadap penu- runan tekanan darah dan nadi pada minggu kedua,keem- pat, keenam, dan

Tujuan dari penelitian adalah mengetahui potensi kitosan sebagai pengawet alami dan potensi BAL (Bakteri Asam Laktat) sebagai biokoagulan alami dalam proses