• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Proses Investasi Pada Pt J Darmawan Venture Capital.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Total Quality Management Terhadap Proses Investasi Pada Pt J Darmawan Venture Capital."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Total Quality Management Terhadap Proses Investasi pada PT J Darmawan Venture Capital adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor

Bogor, Agustus 2015

Mohamad Uli Firmansyah

(4)
(5)

ABSTRAK

MOHAMAD ULI FIRMANSYAH. Pengaruh Total Quality Management

Terhadap Proses Investasi Pada PT J Darmawan Venture Capital. Dibimbing oleh EKO RUDDY CAHYADI.

PT J Darmawan Venture Capital (JDVC) adalah salah satu pelaku usaha modal ventura. Tujuan penelitian ini: (a) untuk menganalisis pengaruh TQM terhadap tingkat keberhasilan PPU, (b) menganalisis faktor penghambat utama dan (c) memberikan rekomendasi strategis dalam pengembangan investasi. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari dokumen internal departemen personalia dan departemen pengembangan bisnis PT JDVC. Metode pengolahan data menggunakan 7 Tools Quality Control dan paired sample T-test dengan software SPSS versi 15.0. Hasil dari penelitian ini adalah: (a) sistem mutu TQM memiliki pengaruh yang positif terhadap perbaikan proses seleksi PPU dan mampu menyaring PPU lama yang dianggap tidak mampu beradaptasi dengan sistem TQM sehingga mengalami kerugian, (b) faktor yang menjadi penghambat tren success rate adalah faktor pimpinan PPU memiliki komitmen yang kurang dengan persentase 50% dan faktor yang kedua adalah implementasi strategi tidak sesuai rencana dengan persentase 33%.

Kata kunci : investasi, modal ventura, TQM

ABSTRACT

MOHAMAD ULI FIRMANSYAH. The Influences of Total Quality Management on the Investment Process at PT J Darmawan Venture Capital. Supervised by EKO RUDDY CAHYADI.

PT J Darmawan Venture Capital (JDVC) is one of the venture capital business agents. The objectives of this study were: (a) to analyze the influences of TQM on PPU success rate, (b) to analyze the main inhibiting factors, and (c) to provide strategic recommendations in the development of investment. Types and sources of data used included secondary data obtained from the internal document of the HR department and business development department of PT JDVC. The data were processed using the 7 Tools of Quality Control and paired sample T-test with SPSS software of version 15.0. The results obtained from this study showed that: (a) the TQM quality system had a positive influence on the improvement of the selection process of PPU and was able to filter the old PPU which was unable to adapt to the TQM system so that a loss occurred, (b) the inhibiting factors of the success rate trend included the factor of the PPU leaders that had less commitment with the percentage of 50% and the second factor included the implementation strategy which did not comply with the plan with the percentage of 33%.

(6)
(7)

PENGARUH

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TERHADAP PROSES INVESTASI PADA

PT J DARMAWAN VENTURE CAPITAL

MOHAMAD ULI FIRMANSYAH

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)

Judul Skripsi : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Proses Investasi Pada PT J Darmawan Venture Capital Nama : Mohamad Uli Firmansyah

NIM : H24124062

Disetujui oleh

Dr Eko Ruddy Cahyadi, S Hut, MM Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM Ketua Departemen

(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunianya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2014 sampai Agustus 2015 ini ialah Manajemen Mutu, dengan judul Pengaruh Total Quality Management Terhadap Proses Investasi Pada PT J Darmawan Venture Capital.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr Eko Ruddy Cahyadi S.Hut, MM selaku dosen pembimbing, kepada Andita Sayekti S.TP, M.Sc selaku dosen moderator seminar, kepada Dr Ir Abdul Kohar Irwanto M.Sc dan Dr Ir Jono M. Munandar M.Sc selaku dosen penguji. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan Bapak Efendy Taniza dari PT J Darmawan Venture Capital, Ibu Melati Isna Putri beserta seluruh staff PT J Darmawan Venture Capital yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada Ayahanda Umar Setiawan, Ibunda Lina Nurliawati dan kakak Lya Luciany Setiawan, serta seluruh keluarga atas doa kasih sayangnya dan kepada Andra Dwi Tiara Putri penulis ucapkan terimakasih atas motivasi dan semangat dalam penyusunan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN x

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 2

Tujuan 3

Manfaat Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 3

Mutu 3

Total Quality Management 4

Proses Investasi 6

METODE PENELITIAN 6

Kerangka Pemikiran 6

Lokasi dan Waktu Penelitian 7

Jenis dan Sumber Data 8

Metode Pengumpulan Data 8

Metode Pengolahan dan Analisis Data 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Perubahan Proses Investasi sebelum dan setelah TQM 9

Pengaruh TQM Terhadap Tingkat Keberhasilan PPU atau Success Rate 13 Faktor Penghambat Utama dan Rekomendasi Strategi Pengembangan Bisnis 16

Implikasi manajerial 20

SIMPULAN DAN SARAN 21

DAFTAR PUSTAKA 22

(14)

DAFTAR TABEL

1. Tiga proses umum manajemen mutu 5

2. Proses bisnis investasi PT JDVC 9

3. Data pelamar 2007-2013 12

4. Pergerakan jumlah PPU lama tahun 2010 - 2013 13

5. Pergerakan jumlah PPU baru tahun 2010-2013 14

6. Data uji paired sample T-test 16

7. Frekuensi faktor penghambat utama tren successrate PPU lama yang

menurun 18

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka pemikiran 7

2. Diagram alir proses bisnis investasi PT JDVC tahun 2007-2009 atau

sebelum TQM. 10

3. Diagram alir proses bisnis investasi PT JDVC tahun 2010 – 2013 atau 11 4. Success rate ( % )dan laju pertumbuhan ( % / tahun ) pada PPU lama

periode tahun 2007 – 2013 PT J Darmawan Venture Capital. 15 5. Diagram sebab akibat tren success rate menurun pada PPU lama 17 6. Diagram pareto faktor penghambat utama penutupan pada PPU lama 19

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar alamat perusahaan modal ventura 25

2. Penelitian terdahulu 28

3. Standar proposal riset 29

4. Standar proposal bisnis 30

5. Kriteria curriculum vitae 31

6. Monitoring pemenuhan strategi Balance Score Card 32

7. Pergerakan jumlah PPU lama periode tahun 2010-2013 39

8. Pergerakan jumlah PPU baru tahun 2010-2013 41

9. Hasil analisis uji t sampel bebas PPU lama tahun 2010 dan 2013 42

(15)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini ada dua jenis lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Menyebutkan bahwa lembaga keuangan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan lembaga keuangan non bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat melalui penjualan surat-surat berharga. Bentuk dari lembaga keuangan non bank ini adalah asuransi, leasing, anjak piutang, dana pensiun, pegadaian dan perusahaan modal ventura. Salah satu lembaga keuangan non bank diatas salah satunya adalah Perusahaan Modal Ventura (PMV). Menurut Rachmat (2005) kegiatan Perusahaan Modal Ventura (PMV) berbeda dengan kegiatan penyertaan modal yang dilakukan oleh perusahaan induk kepada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Hal yang paling mendasar yang membedakan kedua hal tersebut adalah jangka waktu penyertaan modal, dimana modal ventura dibatasi jangka waktunya oleh perusahaan induk, sedangkan penyertaan modal tidak dibatasi jangka waktunya tetapi dibatasi mengenai bidang PPU itu sendiri, sedangkan modal ventura tidak dibatasi dalam bidang bisnis. Menurut Rahayu (2005) kegiatan Perusahaan Modal Ventura (PMV) berkepentingan atas keberhasilan perkembangan dan pertumbuhan kegiatan Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Perusahaan modal ventura sendiri memiliki mekanisme pembiayaan yang cukup sederhana yakni perseorangan mengajukan ide bisnis yang dituangkan dalam proposal bisnis lalu tim dari perusahaan modal ventura akan menilai kelayakan proposal bisnis dan kemudian bila memenuhi standar kelayakan bisnis akan diberikan biaya modal dengan tiga tahap pembiayaan yakni investasi penelitian,

investasi bagi hasil skim kredit dan investasi bagi hasil murni. Menurut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam 2008) ada sebanyak 60 perusahaan modal ventura terdaftar yang terdiri dari perusahaan swasta nasional, daerah dan patungan sampai tahun 2008 termasuk didalamnya adalah PT J Darmawan Venture Capital (JDVC), Daftar alamat perusahaan modal ventura dapat dilihat pada Lampiran 1.

(16)

2

telah dibiayai dan bekerjasama. Jumlah total tersebut adalah 40 PPU dengan bidang bisnis yang beragam diantaranya bidang perhotelan, makanan dan minuman, konsultan, pelatihan, peternakan dll, dengan jumlah total investasi yang telah ditanamkan dalam periode 2007 – 2013 sekitar Rp 12,95 milyard.

Dalam perkembangannya PT JDVC menghadapi masalah yakni penurunan rasio bagi hasil dari nilai investasinya dari tahun 2008-2010 yaitu 27% dengan nilai bagi hasil sebesar Rp 732 juta di tahun 2008, lalu menurun ke angka 10% dengan nilai bagi hasil sebesar Rp 424 juta di tahun 2009 dan pada tahun 2010 memiliki angka rasio bagi hasil murni yang kembali menurun dengan angka 6% dan nilai bagi hasil murni sebesar Rp 638 juta. Selain itu penurunan angka keberhasilan PPU dalam mengembangkan bisnisnya yang disebut dengan success rate. Berdasarkan data dari departemen pengembangan bisnis mengenai pergerakan jumlah unit PPU yaitu 82.61 persen pada tahun 2007 menurun ke angka 81 persen di tahun 2008 dan ditahun 2009 dengan angka success rate 81 persen. Dalam merespon hal tersebut pada tahun 2010 PT JDVC mulai menerapkan sistem mutu TQM. Sistem mutu ini dijadikan sebagai landasan implementasi pembiayaan modal ventura dengan salah satu tujuannya adalah untuk memperbaiki success rate PPU dalam implementasi bisnisnya kedepan. Menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kemampuan produk, manusia, proses dan lingkungan (La Hatani, 2007).

Namun demikian hingga saat ini belum ada studi yang memadai atau evaluasi tentang efektivitas penerapan TQM tersebut sehingga ingin mengetahui apakah ada perubahan proses investasi sebelum dan setelah adanya TQM, apakah ada pengaruh terhadap tingkat keberhasilan PPU setelah adanya TQM dan apakah faktor penghambat utama dan rekomendasi strategi dalam pengembangan TQM, penelitian terdahulu dapat dilihat pada Lampiran 2. Sehingga topik yang diformulasikan adalah Pengaruh Total Quality Management Terhadap Proses Investasi di PT J Darmawan Venture Capital.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja perubahan proses investasi modal ventura di PT J Darmawan Venture Capital sebelum dan setelah setelah adanya penerapan sistem mutu

Total Quality Management?

2. Apakah pengaruh Total Quality Management terhadap tingkat keberhasilan PPU atau Success Rate?

3. Apa faktor-faktor penghambat utama dan rekomendasi strategi dalam pengembangan investasi dari hasil implementasi Total Quality Management

(17)

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis perubahan proses investasi modal ventura di PT J Darmawan Venture Capital sebelum dan setelah adanya penerapan sistem mutu Total Quality Management.

2. Menganalisis pengaruh Total Quality Management terhadap tingkat keberhasilan PPU atau Success Rate.

3. Menganalisis faktor-faktor penghambat utama dan rekomendasi strategi dalam pengembangan investasi berbasis hasil implementasi Total Quality Management di PT J Darmawan Venture Capital.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan atau informasi kepada pihak manajemen PT J Darmawan Venture Capital, khususnya departemen pengembangan bisnis untuk merencanakan program penerapan dan pengembangan sistem mutu TQM. Bagi penulis khususnya penelitian ini sebagai tugas akhir dari Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dapat pula digunakan pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.

TINJAUAN PUSTAKA

Mutu

Menurut Sallis (2007), mutu dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Definisi ini disebut juga dengan istilah mutu sesuai persepsi (Quality in Percepption). Menurut Nasution (2004), mutu merupakan kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kecocokan penggunaan ini didasarkan atas lima ciri diantaranya eknologi yaitu kekuatan atau daya tahan, psikologis yaitu cita rasa atau status, waktu yaitu kehandalan, kontraktual yaitu adanya jaminan dan etika yaitu sopan santun, ramah, atau jujur.

(18)

4

proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Dari semua definisi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat beberapa kesamaan, yaitu dalam unsur-unsur berikut: (a) mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, (b) mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan serta (c) mutu merupakan kondisi yang selalu berubah. Menurut Tjiptono dan Diana (2003), ada delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis. Delapan dimensi mutu itu adalah kinerja, ciri-ciri atau keistimewaan tambahan, kehandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan, serviceability, estetika dan mutu yang dipersepsikan.

Total Quality Management

TQM muncul pertama kali di Amerika Serikat, tetapi kemudian diorganisasikan dan dilaksanakan di beberapa perusahaan Jepang, khususnya setelah Perang Dunia II, TQM diseminarkan sekaligus diterapkan dalam bentuk program – program pelatihan di berbagai sektor industri. Dua pakar terkemuka dalam TQM, baik di Jepang maupun Amerika Serikat adalah W. Edward Deming dan Joseph M. Juran (Prawirosentono, 2001)

Deming mengemukakan bahwa pihak manajemen harus bertanggung jawab penuh dalam penerapan sistem mutu produk secara total dalam menghasilkan produk yang baik dan tidak cacat, 14 poin Deming merupakan ringkasan. Dari keseluruhan pandangan Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis biasa hingga menjadi bisnis bermutu di tingkat dunia. 14 poin Deming tersebut adalah :

1. Ciptakan kondisi yang langgeng untuk memperbaiki produk dan jasa.

2. Adopsi falsafah baru. Dalam hal ini manajemen harus memahami adanya era ekonomi baru dan siap menghadapi tantangan, belajar bertanggung jawab dan mengambil alih kepemimpinan.

3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi dalam membentuk mutu produk. 4. Hentikan praktek menghargai kontrak berdasarkan tawaran yang rendah. 5. Perbaiki secara konstan dan terus menerus sistem produksi dan jasa, untuk

meningkatkan mutu dan produktivitas, yang pada gilirannya secara konstan menurunkan biaya.

6. Lembagakan on the job trainning. 7. Lembagakan kepemimpinan.

8. Hapuskan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif. 9. Hilangkan dinding pemisah antar departemen, sehingga orang dapat bekerja sebagai suatu tim.

10. Hilangkan slogan, desakan, dan target bagi tenaga kerja. Hal-hal tersebut dapat menciptakan permusuhan.

11. Hilangkan kuota dan manajemen berdasarkan sasaran, tetapi dengan kepemimpinan.

12. Hilangkan penghalang yang dapat merusak kebebasan karyawan atas keahliannya.

13. Giatkan program pendidikan self-improvement.

(19)

Juran (1962) mengemukakan bahwa TQM diimplementasikan apabila mengikuti tiga proses manajerial. Kegiatan dari masing-masing proses tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Tiga proses umum manajemen mutu

Perencanaan Mutu Pengendalian Mutu Peningkatan Mutu

Menetapkan tujuan perencanaan mutu, pengendalian mutu dan peningkatan/perbaikan mutu. Proses yang dikembangkan Juran ini dikenal dengan istilah “Trilogi Juran”. TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat mutu sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada orang/karyawan dan bertujuan untuk terus menerus meningkatkan nilai yang diberikan kepada pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang rendah tersebut (Nasution, 2004). TQM bukan merupakan tujuan akhir perusahaan atau organisasi, melainkan merupakan suatu cara unuk mencapai sasaran organisasi (Ariani, 2002). Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, dalam tahun-tahun belakangan ini banyak perusahaan yang mengadopsi TQM yang dirancang untuk melakukan perbaikan mutu produk dan pemasaran secara terus-menerus. Mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk dan dengan kepuasan pelanggan (Kotler, 1997). TQM merupakan penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk:

1. Memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan organisasi, 2. Memperbaiki semua proses penting dalam organisasi, dan

(20)

6

Proses Investasi

Menurut Halim (2003) Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Sehingga investasi dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Investasi pada financial assets, investasi ini dilakukan di pasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, atau di lakukan di pasar modal misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lain-lain.

2. Investasi pada real assets, diwujudkan dalam bentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan dan perkebunan dan lain-lain.

Investasi menurut Sukirno (1994) dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. PT JDVC sendiri memiliki proses investasi modal ventura yang diawali dari penyaringan CV dari departemen personalia lalu pelatihan budaya kerja selama 3 bulan dari departemen pelatihan dan pengembangan lalu penyaringan proposal riset dan proposal bisnis di departemen pengembangan bisnis lalu pemberian dana investasi dan implementasi bisnis berdasarkan BSC.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

PT JDVC sebagai perusahaan pengembang bisnis mengalami penurunan

success rate pada tahun 2009 sehingga pada tahun 2010 mengimplementasikan sistem mutu TQM. Pada penelitian ini salah satu tujuannya adalah melakukan analisis pengaruh penerapan sistem mutu TQM terhadap proses investasi di PT JDVC diawali dengan mengidentifikasi proses investasi sebelum dan setelah adanya sistem mutu TQM, selain perubahan proses investasi, angka pemenuhan BSC pun dievaluasi sehingga mampu melihat faktor penghambat utama keberhasilan PPU dari hasil evaluasi akan dihasilkan rekomendasi strateginya.

Hasil implementasi TQM akan memberikan perbedaan pada sisi hasil dari perubahan proses bisnis baik dari segi kualitas rekrutmen atau meningkatkan

(21)

rekomendasi strategi untuk meningkatkan success rate PPU. Maka disusun kerangka dalam penelitian ini, seperti tersaji dalam Gambar 1:

Tujuan Penelitian a. Analisis perubahan proses investasi modal ventura

b. Anilisis pengaruh penerapan sistem mutu TQM terhadap proses investasi c. Analisis faktor penghambat utama dan memberikan rekomendasi strategi peningkatan keberhasilan PPU

Identifikasi Proses Investasi

Sebelum TQM Setelah TQM

Perubahan Proses Investasi

Perubahan Success Rate & Angka Pemenuhan BSC PPU

Evaluasi Faktor Utama Penghambat Keberhasilan PPU

Rekomendasi Strategi Peningkatan Keberhasilan PPU PT J Darmawan Venture Capital

Penurunan Success Rate PPU

Implementasi sistem mutu Total Quality Management PT JDVC

Gambar 1 Kerangka pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian

(22)

8

Jenis dan Sumber Data

Menurut Sugiono (2010), dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang diambil dari departemen personalia dan departemen pengembangan bisnis. Selain itu data sekunder lainnya berasal dari berbagai buku dan literatur, tulisan ilmiah, internet dan berbagai laporan perusahaan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dan statistik kuantitatif.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu digunakan data data berupa daftar pelamar, daftar pengajuan proposal riset, daftar pengajuan proposal bisnis, data penutupan PPU dan data angka pemenuhan BSC dari departemen personalia dan departemen pengembangan bisnis PT JDVC.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data pada penelitian pengaruh TQM terhadap proses investasi pada PT JDVC adalah dengan menggunakan analisis kualitatif 7 tools quality control yang digunakan untuk melihat perubahan proses, menganalisis pengaruh TQM terhadap success rate PPU dan menganalisis faktor penghambat utama dan memberikan rekomendasi strategi yg berbasis pada TQM. Analisis data yang saya lakukan dalam penelitian ini menggunakan runchart,

brainstorming, diagram sebab-akibat, diagram pareto dan analisis kuantitatif menggunakan uji T sampel bebas yang dihitung dengan bantuan software SPSS versi 15.0

Paired sample T-test

Uji t merupakan uji statistik terhadap signifikan atau tidaknya perbedaan nilai rata-rata dari beberapa sampel yang berbeda (Istijanto 2005). Uji t dalam penelitian ini yaitu paired sample T-test karena menggunakan dua sampel berpasangan yaitu angka pemenuhan BSC PPU Lama tahun 2010 dan angka pemenuhan BSC PPU Lama tahun 2013. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 99%.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak adanya perbedaan antara angka pemenuhan BSC pada PPU lama Pada tahun 2010 dan 2013 di PT J Darmawan Venture Capital

H1 : Adanya perbedaan antara angka pemenuhan BSC pada PPU lama Pada tahun 2010 dan 2013 di PT J Darmawan Venture Capital

Kriteria pengujian:

Sig > 0.01 : Tidak signifikan ; Ho diterima, H1 ditolak

(23)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perubahan Proses Investasi sebelum dan setelah TQM

Sebagai perusahaan modal ventura, PT JDVC menjalankan fungsi di atas dimana pembiayaan dilakukan terhadap PPU yang memenuhi kualifikasi standar yang sudah ditetapkan. Dalam perkembangannya ada beberapa proses dengan aspek tertentu yang mengalami perubahan. Berikut Tabel 2 perubahan proses bisnis PT JDVC.

Tabel 2 Proses bisnis investasi PT JDVC

Proses bisnis investasi PT JDC

Aspek Sebelum TQM Setelah TQM

Proses Rekrutmen Sebelum adanya TQM proses rekrutmen hanya

ada di departemen

menjadi 3 bagian besar yaitu : a. Departemen personalia

Implementasi Bisnis Basis atau acuan implementasi bisnis score card (BSC) dengan pendampingan dari

departemen pengembangan bisnis.

Evaluasi Tidak dilakukan evaluasi

(24)

10

Pada Tabel 2 diatas menunjukan proses awal penyaringan calon pasangan usaha (CPU) ada pada departemen personalia, setelah itu ada penyaringan mengenai budaya kerja di departemen pelatihan dan departemen pengembangan bisnis di PT JDVC yang berkewajiban untuk melakukan monitoring terhadap alokasi pembiayaan yang sudah dilakukan ke PPU. Selain itu PT JDVC pun memiliki kebijakan mutu yaitu TQM terutama dalam pengembangan proses bisnisnya, sistem TQM ini dimulai dari tahun 2010 dengan harapan perkembangan bisnis PPU akan semakin membaik dari internal maupun eksternal PPU itu sendiri kedepannya. Pembiayaan yang diberikan kepada PPU menjadi tiga tahap yaitu investasi penelitian, investasi skim kredit dan investasi bagi hasil murni. Departemen pengembangan bisnis juga melakukan fungsi untuk melakukan pendampingan kepada PPU dalam pembuatan strategi perusahaan, rencana anggaran tahunan, review perkembangan bisnis PPU, serta RUPS dan divestasi. Dalam perjalanannya PT JDVC ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh manajemen PT JDVC seiring dengan ditetapkannya sistem mutu TQM. Berikut Gambar 2 diagram alir proses bisnis PT JDVC sebelum adanya TQM.

Calon Pasangan Usaha

Implementasi Bisnis

Review Laporan Keuangan Bisnis

Profit?

RUPS PT JDVC

No MeetingNotulen

Ditutup Profit Sharing

Divestasi/

Ditutup? Divestasi

Perhitungan Nilai Divestasi

RUPS PT JDVC dengan PPU Yes

Penutupan PPU

Selesai

Penutupan PPU

Selesai Selesai

Selesai

Proses bisnis investasi PT JDVC tahun 2007 – 2009 atau sebelum TQM

Rekrutmen Personalia

(Sumber: PT J Darmawan Venture Capital)

(25)

Pada Gambar 2 diatas merupakan gambaran umum mengenai proses bisnis investasi sebelum adanya TQM. Pada Gambar 3 berikut adalah proses bisnis investasi setelah adanya sistem mutu TQM.

Proses rekrutmen dari Personalia

Proses Bisnis Investasi PT JDVC tahun 2010 – 2013 atau setelah TQM

(Sumber: PT J Darmawan Venture Capital)

Gambar 3 Diagram alir proses bisnis investasi PT JDVC tahun 2010 – 2013 atau setelah TQM.

Berdasarkan Gambar 3 yang menjelaskan diagram alir diatas dapat dilihat bahwa proses investasi sebelum adanya TQM pada tahun 2007 – 2009 melewati tahap rekrutmen oleh departemen personalia yaitu dalam hal penyaringan dari masing-masing calon pasangan usaha (CPU) berupa penyaringan curriculum vitae

(26)

12

implementasi bisnis yang sudah disetujui oleh pihak PPU maupun pihak PT JDVC sendiri standar proposal riset dapat dilihat pada Lampiran 3 dan standar proposal bisnis dapat dilihat pada Lampiran 4.

Proses rekrutmen CPU yang ingin mengajukan bisa berasal dari perseorangan yang memenuhi kualifikasi atau standar mutu yang sudah ditetapkan oleh pihak manajemen dengan berkoordinasi dengan departemen personalia PT JDVC. CPU yang akan dibiayai oleh PT JDVC sebelumnya akan melalui tahapan penyaringan kedalam tiga bagian besar, yang pertama yaitu pada proses rekrutmen dari departemen personalia, adapun kriteria CV yang harus dipenuhi dalam tahap ini dapat dilihat pada Lampiran 5.

Dalam proses rekrutmen ini bisa diobservasi pergerakan jumlah data pelamar sebelum dan setelah diterapkan TQM. Berikut Tabel 3 data pelamar sebelum dan sesudah diterapkan TQM yakni dari tahun 2007 sampai 2013.

Tabel 3 Data pelamar 2007-2013

Sebelum TQM Sesudah TQM

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pelamar (CPU) 75 103 95 224 121 367 489

Diterima (CPU) 3 6 0 2 1 1 1

Rasio Penerimaan (%) 4.00 5.83 0.00 0.89 0.83 0.27 0.20 Sumber: PT J Darmawan Venture Capital

(27)

Pengaruh TQM Terhadap Tingkat Keberhasilan PPU atau Success Rate

Implementasi bisnis yang dilaksanakan PPU yang berdasar pada proposal bisnis yang diajukan sebelumnya akan mengalami perubahan baik secara sistem maupun secara teknis, sebelumnya PT JDVC memiliki visi yaitu membangun “pemimpin bisnis yang beretika” artinya mampu menjadi pengusaha yang mandiri dan beretika kedepannya, salah satu tujuan yang menunjang visinya adalah PPU mampu melakukan divestasi atau dengan kata lain telah cukup dan mampu untuk menghentikan investasi modal yang diberikan PT JDVC dan selanjutnya melanjutkan proses bisnis dengan modal yang mandiri. Dalam implementasinya ada beberapa PPU yang memiliki performa tidak sesuai harapan dari kedua belah pihak antara PT JDVC maupun dari PPU itu sendiri, maka diputuskanlah lewat rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk mengambil langkah proses PPU tersebut. PPU akan dilakukan monitoring secara kinerja bisnis dengan berdasar pada penerapan 4 aspek balanced score card (BSC) yaitu finance, customer, internal business procces dan learning and growth. Dalam penentuan keputusan penutupan PPU aspek keuangan dalam hal ini laporan keuangan masing – masing PPU disetiap akhir tahunnya akan dievaluasi. Pertumbuhan dari kapasitas modal, total pendapatan dan keuntungan menjadi faktor utama dalam pertimbangan penutupan, divestasi atau keberlangsungan kerjasama penyertaan modal PPU, monitoring pemenuhan strategi BSC dapat dilihat pada Lampiran 6.

Dalam penelitian ini akan dibagi dua dalam pengelompokan monitoring PPU dari PPU lama atau PPU yang sudah bekerja sama sebelum tahun 2010 atau sebelum adanya sistem dan implementasi TQM dan PPU baru adalah PPU yang mulai bekerja sama dari tahun 2010 atau tahun setelah adanya sistem dan implementasi TQM. Pergerakan jumlah PPU lama periode tahun 2010-2013 dapat dilihat pada Lampiran 7. Berikut data yang didapat dari hasil observasi mengenai jumlah dan success rate dari implementasi bisnis PPU lama, berikut Tabel 4 pergerakan jumlah PPU lama tahun 2007 – 2013.

Tabel 4 Pergerakan jumlah PPU lama tahun 2010 - 2013 PPU Lama

Sumber: PT J Darmawan Venture Capital

Dari data Tabel 4 yang menunjukan pergerakan jumlah PPU tahun 2007 – 2013 diatas dapat dikelompokan berdasarkan tahun berjalan PPU lama, kategori

existing yang berarti jumlah PPU yang ada sepanjang tahun berjalan, lalu kategori

(28)

14

divestasi yaitu perusahaan yang dinilai sudah sehat secara keuangan dan mampu menjadi perusahaan yang lebih mandiri dan melepas kerjasama secara permodalan dengan PT JDVC, kategori closed yaitu PPU yang telah sepakat untuk melakukan proses penutupan perusahaan dengan pertimbangan data finansial berupa kapasitas modal, pendapatan dan keuntungan, dan kategori current yaitu jumlah PPU existing yang dikurangi dengan jumlah closed PPU ditahun berjalan.

Periode tahun 2007 – 2013 jumlah PPU existing memiliki tren yang semakin menurun, jumlah tertinggi ada pada tahun 2007 yaitu 23 PPU dan jumlah terkecil ada pada tahun 2013 yaitu 7 PPU. Untuk kategori divestasi ada pada tahun 2007, 2008, 2011 dan 2012 masing-masing sebanyak 1 PPU. Kategori closed memiliki variasi yang naik turun pada periode 2010 – 2013 ini, untuk jumlah PPU yang melakukan proses penutupan terbanyak ada pada tahun 2008 yaitu sebanyak 5 PPU dan jumlah PPU yang melakukan proses penutupan terkecil ada pada tahun 2010 yaitu sebanyak 2 PPU. Untuk kategori current memiliki tren yang menurun juga dari tahun ke tahunnya, untuk jumlah PPU yang terbanyak ada pada tahun 2008 yaitu sebanyak 22 PPU lalu jumlah terkecil yaitu pada tahun 2013 yaitu sebanyak 4 PPU. Selanjutnya data diatas akan dibandingkan dengan pergerakan jumlah PPU baru, berikut data dapat dilihat pada Tabel 5Selanjutnya data diatas akan dibandingkan dengan pergerakan jumlah PPU baru tahun 2010-2013 yang dapat dilihat pada Lampiran 8, berikut data dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Pergerakan jumlah PPU baru tahun 2010-2013 PPU Baru

Sumber: PT J Darmawan Venture Capital

Dari data Tabel 5 diatas menunjukan data pergerakan PPU lama dari tahun 2010 – 2013. Periode tahun 2010 – 2013 jumlah PPU existing mengalami tren yang meningkat jumlah tertinggi ada pada tahun 2013 yaitu 5 PPU dan jumlah terkecil ada pada tahun 2010 yaitu 2 PPU. Untuk PPU baru pada tahun 2010 – 2013 tidak ada PPU yang divestasi maupun closed. Untuk kategori current

memiliki tren yang meningkat dari tahun ke tahunnya seiring dengan existing

(29)

-60

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

P

Success rate PPU lama Laju pertumbuhan PPU lama

Success rate PPU baru Laju pertumbuhan PPU baru Gambar 4 Success rate ( % ) dan laju pertumbuhan ( % / tahun ) pada PPU lama

periode tahun 2007 – 2013 PT J Darmawan Venture Capital. Ket:

Dari Gambar 4 diatas dapat dilihat mengenai pergerakan dari success rate

dan laju pertumbuhan. Success rate sendiri yaitu rasio antara jumlah PPU closed

dibagi dengan jumlah PPU existing dan divestasi pada masing – masing tahun berjalan sedangkan laju pertumbuhan adalah selisih jumlah PPU dari tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dan dibagi dengan jumlah PPU pada tahun berjalan lalu dikali 100%. Pada periode tahun 2010 – 2013 tren success rate untuk kategori PPU baru cenderung tetap yaitu pada angka 100% hal ini dikarenakan Jumlah PPU yang ada atau existing sama dengan jumlah PPU yang bertahan atau

current namun bila dilihat pergerakan laju pertumbuhan angka tertinggi yaitu laju pertumbuhan jumlah PPU dari tahun 2010 yang berjumlah 2 PPU ke tahun 2011 berjumlah 3 PPU sehingga mengalami pertumbuhan sebesar 50%. Pergerakan

success rate PPU lama selama periode tahun 2007 – 2013 mengalami tren yang menurun, titik tertinggi ada pada tahun 2010 yaitu mencapai 88.88% lalu pencapain success rate menurun pada titik terendah di tahun 2013 yaitu pada titik 57.14%. Bila dilihat dari laju pertumbuhan PPU lama memiliki tren yang cenderung negatif diantaranya angka laju pertumbuhan tertinggi yaitu dari tahun 2007 dengan jumlah 23 PPU ke tahun 2008 berjumlah 27 PPU sehingga memiliki angka laju pertumbuhan sebesar 17% namun dari tahun 2012 dengan jumlah 11 PPU ke tahun 2013 dengan jumlah 7 PPU mengakibatkan angka laju pertumbuhan ada pada titik terendah yaitu -36% artinya mengalami penurunan jumlah PPU karena nilai laju pertumbuhannya negatif. Tren nilai rasio success rate dan laju pertumbuhan yang menurun ini seiring dengan jumlah PPU lama dari tahun ke tahun semakin menurun karena jumlah PPU yang melakukan proses penutupan semakin meningkat, hal – hal lebih lanjut mengenai sebab–akibat dari penutupan PPU lama akan dibahas dengan diagram sebab-akibat yang didahului dengan

(30)

16

Paired sample T-test

Paired sample T-test ini menggunakan data pergerakan angka pemenuhan BSC pada PPU lama periode tahun 2010 dan 2013. Data yang digunakan berupa Jumlah angka pemenuhan BSC dari tiga aspek yaitu customer, internal business process dan learning & growth. Berdasarkan hasil analisis uji Paired sampel T-test didapatkan hasil bahwa nilai pada masing-masing aspek angka pemenuhan BSC PPU lama dan PPU baru yang meliputi tiga aspek BSC yaitu customer, internal business process tidak signifikan antara angka pemenuhan BSC PPU lama tahun 2010 dan 2013. Seperti terlihat pada Tabel 6 mengenai hasil analisis uji t sampel bebas pada tahun 2010 dan 2013.

Tabel 6 Data uji paired sample T-test

Tahun

Sig. T Paired Difference

2010 & 2013

Mean Std. Dev

0.007 19.00 5.831

Dapat dilihat pada Tabel 6 berdasarkan hasil analisis uji Paired sampel T-test dengan alpha 0.01 menunjukan bahwa angka pemenuhan BSC PPU lama tahun 2010 dan 2013 secara keseluruhan menunjukan nilai signifikansi yaitu 0.007 > 0.01. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang diartikan adanya

perbedaan yang signifikan antara angka pemenuhan BSC PPU lama pada tahun 2010 dengan tahun 2013. Rentang nilai rata-rata secara keseluruhan 19.00 pada periode 2010 - 2013. Hasil analisis uji t dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran 9.

Faktor Penghambat Utama dan Rekomendasi Strategi Pengembangan Bisnis

Dalam analisis faktor – faktor penghambat utama untuk implemetasi sistem mutu TQM ada beberapa alat analisis yang digunakan diantaranya brainstorming,

diagram sebab-akibat dan diagram pareto. Brainstorming yang dilakukan di PT JDVC melibatkan satu orang manajer departemen pengembangan bisnis, satu orang supervisor departemen pengembangan bisnis, satu orang operasional departemen pengembangan bisnis, lima orang account executive. kegiatan

brainstorming dilakukan di ruang pertemuan yang berlangsung selama 60 menit. dari hasil brainstorming tersebut diperoleh berbagai macam pendapat mengenai penyebab terjadinya tren success rate menurun pada PPU lama. pendapat – pendapat hasil brainstorming dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan teknik

(31)

Pesaing dan STP

Tren success rate menurun pada PPU lama

(32)

18

Dari Gambar 5 diagram sebab-akibat diatas dapat dilihat bahwa ada lima faktor utama penyebab tren success rate menurun pada PPU lama yaitu faktor manusia, metode, manajemen, mesin dan uang. Faktor manusia yaitu komitmen pimpinan atau pemimpin PPU yang masih kurang menjadi faktor penghambat. Pada faktor metode yaitu strategi bisnis tidak berjalan sesuai rencana hal ini dikarenakan tidak adanya audit berkala dan tidak adanya evaluasi implementasi BSC. Pada faktor uang yaitu alokasi rencana anggaran tahunan (RAT) yang tidak tepat sasaran hal ini dikarenakan pada saat penentuan strategi PPU berdasarkan BSC masih dianggap hanya sekedar formalitas terutama BSC dalam aspek keuangan. Pada faktor manajemen yang menjadi faktor pendukung adalah aspek manajemen pemasaran yang semakin turun menurun setiap tahunnya hal ini dikarenakan PPU tidak membuat strategi mengenai pesaing dan perancangan STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning). Pada faktor terakhir yaitu pada fakor mesin yaitu penyebab dari penggunaan teknologi lama yang disebabkan oleh belum mau beralih ke teknologi modern yang belum ujicoba dan belum terbukti kualitas dan kapasitas produksinya. Berikut Tabel 7 mengenai faktor penyebab tren success rate menurun pada PPU lama.

Tabel 7 Frekuensi faktor penghambat utama tren success rate PPU lama yang menurun

No Faktor Penghambat Utama Jumlah

( unit )

Presentase ( % )

Kumulatif ( % )

1 Komitmen pimpinan PPU kurang 6 50 50

2 Strategi bisnis tidak sesuai rencana 4 33 83

3 Pemasaran menurun 1 8 92

4 RAT PPU tidak tepat sasaran 1 8 100

Total 12 100

(33)

Diagram Pareto

Berdasarkan data dari diagram sebab-akibat diatas maka dapat disusun sebuah diagram pareto dengan ukuran 80 : 20 seperti terlihat pada Gambar 6 berikut:

Gambar 6 Diagram pareto faktor penghambat utama penutupan pada PPU lama

Dari Gambar 6 diagram pareto diatas dapat dilihat faktor – faktor penghambat dalam implementasi TQM yang menyebabkan terjadinya proses penutupan PPU lama di PT JDVC, ada 4 faktor penghambat utama dalam implementasi TQM PPU lama atau yang mulai bergabung sebelum ada sistem TQM dari tahun 2007 – 2009 diantaranya adalah komitmen pimpinan kurang, strategi bisnis tidak sesuai rencana, pemasaran menurun dan RAT PPU tidak tepat sasaran. Dari hasil penjumlahan faktor penghambat utama lalu dihitung persentase dari keseluruhan dapat dilihat bahwa RAT PPU tidak tepat sasaran dan pemasaran menurun memiliki jumlah dan persentase yang sama yaitu 1 PPU dan 8% lalu strategi bisnis tidak sesuai rencana memiliki jumlah 4 PPU dengan persentase sebesar 33% dan yang terakhir adalah komitmen pimpinan yang kurang memiliki jumlah dan persentase tertinggi yaitu 6 PPU dengan jumlah 50%. Dengan demikian dapat kita lihat dari diagram pareto mengenai pergerakan dari persentase kumulatif dari masing – masing faktor penghambat utama, dengan menggunakan asas 80:20 maka secara kumulatif angka 80% tercapai di kategori faktor penghambat komitmen pimpinan kurang sebesar 50% dan strategi bisnis yang tidak sesuai rencana sebesar 33% sehingga jumlah 83%. Faktor penghambat keduanya akan menjadi fokus bagi PT JDVC dalam upaya menekan jumlah penutupan PPU dan meningkatkan tren success rate secara keseluruhan PPU. Dengan penelusuran lebih lanjut kemudian dapat disusun rekomendasi strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menekan penurunan tren success rate

pada PPU. Hasil ini cukup untuk dapat membuka pandangan rekomendasi strategi

(34)

20

bagi PT JDVC dalam meningkatkan kinerja dari setiap departemen terkait diantaranya departemen pengembangan bisnis dalam hal pendampingan manajemen terhadap masing – masing PPU terutama komitmen dalam monitoring strategi bisnis PPU yang sudah disepakati. Monitoring bisnis dilakukan secara berkala menjadi 1 bulan sekali diadakan monitoring bisnis yang sebelumnya dilakukan 3 bulan sekali, selain itu disarankan untuk merekrut external account executive sehingga dalam monitoring dan review strategi akan lebih efektif dengan harapan terpenuhinya rencana dan sasaran dari strategi bisnis PPU tersebut. Selain itu PT JDVC sebagai perusahaan pengembang bisnis diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari departemen personalia mengenai proses seleksi terutama dalam hal melakukan pengendalian knowledge atitude and skill (KSA) secara total agar secara konsisten dapat menghasilkan pimpinan PPU yang berkualitas dan juga memiliki komitmen yang kuat terhadap unit bisnis yang akan dijalaninya dengan harapan dapat menekan tingkat kerugian PPU menjadi serendah mungkin.

Implikasi manajerial

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini memiliki implikasi yang positif bagi pihak manajemen PT JDVC. Hasil analisis uji Paired sample T-test dengan alpha 0.01 menunjukan bahwa angka pemenuhan BSC PPU lama tahun 2010 dan 2013 secara keseluruhan menunjukan nilai signifikansi yaitu 0.007 > 0.01. Sehingga H0

ditolak dan H1 diterima yang diartikan adanya perbedaan yang signifikan antara

(35)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Perubahan proses bisnis setelah diterapkannya TQM pada PT JDVC adalah adanya penambahan atau perincian proses rekrutmen terhadap calon pasangan usaha yang sebelumnya hanya dibawahi atau dilakukan penyaringan oleh departemen personalia yang selanjutnya dilakukan implementasi bisnis, kini setelah adanya sistem mutu TQM proses rekrutmen melibatkan 3 departemen yaitu departemen personalia departemen pelatihan dan departemen pengembangan bisnis.

Berdasarkan hasil pengujian paired sample T-test diketahui bahwa tidak ada perbedaan tingkat agka pemenuhan BSC PPU lama di PT JDVC secara signifikan. Pada hasil paired sample T-test menggambarkan adanya perbedaan secara signifikan angka pemenuhan BSC PPU lama pada tahun 2010 dengan tahun 2013. Pengaruh TQM terhadap keberhasilan PPU atau success rate dan perbedaan perkembangan angka pemenuhan BSC pada PPU lama. Pengaruh yang positif terhadap perbaikan proses seleksi CPU yang nantinya akan bekerja sama secara permodalan dengan sistem ventura, selain itu sistem mutu TQM mampu menyaring Perusahaan PPU lama yang mulai bekerjasama sebelum tahun 2009 dan dianggap tidak mampu beradaptasi dengan sistem mutu TQM sehingga mengalami kerugian dan lebih memfokuskan kepada PPU yang dinilai memiliki prospek positif bagi PT JDVC dan PPU itu sendiri kedepannya.

Faktor – faktor yang menjadi penghambat utama dalam pengembangan TQM sendiri diantaranya ada 4 faktor penghambat utama yaitu Komitmen pimpinan PPU kurang, Strategi bisnis tidak sesuai dengan rencana, Pemasaran menurun dan Rencana anggaran tahunan PPU tidak tepat sasaran.

Saran

Berdasarkan faktor penghambat utama diatas sehingga penulis memberikan rekomendasi strategi untuk pengembangan bisnis investasi diantaranya

1. PT JDVC meningkatkan kinerja dari departemen pengembangan bisnis dalam hal ini mengenai pendampingan manajemen terhadap masing – masing PPU. Monitoring strategi bisnis dilakukan secara berkala 1 bulan sekali diadakan monitoring strategi bisnis dan merekrut external account executive. Selain itu ada beberapa poin dalam aspek BSC yang perlu dilakukan peninjauan kembali terutama pada aspek finance dan learning and growth.

2. PT JDVC sebagai perusahaan pengembang bisnis diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari departemen personalia mengenai proses seleksi terutama dalam hal melakukan pengendalian knowledge atitude and skill

(KSA) secara total.

(36)

22

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, DW. 2002. Manajemen Mutu Pendekatan Sisi Kualitatif. Jakarta (ID): Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional BAPEPAM-LK. 2008. [internet]. [diunduh 4 Mei 2015]. Tersedia pada:

http://www.bapepam.go.id/p3/publikasi_p3/info_penting_p3/2008/Alamat_ Perusahaan_Modal_Ventura_Per_Jan_2008.pdf

Deming, W. Edgard. 2012. Total Quality Management and Deming’s 14 Points. [internet]. [diunduh 15 Januari 2015]. Tersedia pada:

http://www.mftrou.com/edwards-deming.html

Gunanta. 2012. Analisis Penerapan Total Quality Management Terhadap Produktivitas Produksi Pada PT. Rahayu Santosa [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Halim, A. (2003). Analisis Investasi. Jakarta (ID) : Salemba Empat

Hardjosoedarmo, S. 2004. Bacaan Terpilih tentang Total Quality Management. Yogyakarta (ID): Andi.

Hasanah. 2013. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa Di Wilayah Jakarta Dan Tangerang) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hatani, L. 2008. Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality Control (SQC). [internet]. [diunduh 12 Maret 2015] tersedia pada:www.google.com/Jurusan Manajemen FE Unhalu. Ishikawa K. 1982. Guide to Quality Control. New York (US): Asian Productivity

Organization.

Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Kotler. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta (ID): Prenhallindo.

Ma’arif, M. S. dan Tanjung H. 2003. Manajemen Operasi. Jakarta (ID): Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Muhandri T. dan Kadarisman D. 2005. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan. Bogor (ID): IPB Press.

Nasution, M.N. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia. Prawirosentono, S. 2001. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu Total

Quality Management Abad 21 Studi Kasus dan Analisis. Jakarta (ID): PT. Bumi Aksara.

Poerwanto H. Seven Basic Quality Tools. [internet]. [diunduh 15 Januari 2015]. Tersedia pada: https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Diagram-Pareto Rachmat B. 2005. Modal Ventura Cara Mudah Meningkatkan Usaha Kecil dan

Menengah. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Rahayu, S L. 2005. Analisis Peranan Perusahaan Modal Ventura dalam Mengembangkan UKM di Indonesia. [skripsi]. Malang (ID): Universitas Muhamadiyah Malang.

(37)

[RI] Republik Indonesia. 1988. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 1251/KMK 013/1988. 1988. Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Jakarta (ID): RI

[RI] Republik Indonesia. 1988. Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998. Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Sallis E. 2007. Total Quality Management in Education (Manajemen Mutu

Pendidikan). Jogjakarta (ID): Ircisod. Jakarta (ID): RI

Sugiono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung (ID): Alpha Beta.

Sukirno, S. 1994. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta (ID) : Raja Grafindo Persada.

(38)

24

(39)

25

DAFTAR ALAMAT PERUSAHAAN MODAL VENTURA

No Nama Perusahaan Alamat Kota Kode Pos Telepon Fax

1 s Abad Perdana Kapital Ventura Jl. Melawai XI no. 55 Jakarta 12160 (021)7399522/7399947 7211485

2 s Astra Mitra Ventura Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II Jakarta 14330 (021) 65837720 (021) 65837721

3 s Bahana Artha Ventura Graha Niaga Lantai M. Jl. Jend. Sudirman Kav 58 Jakarta 12190 (021) 2505080/2505270 2505275

4 s Batavia Internasional Ventura Jl. Wolter Monginsidi No.93, Kebayoran Baru Jakarta 12180 (021)7392212/ 7392232 7200401

5 s Bhakti Sarana Ventura Gedung Fuhab Lantai 1, Jl. Raya Dewi Sartika No. 44, Cawang Jakarta 13630 (021)80878841/8093049 80878841

6 s Brata Ventura Gedung TAPA Lantai II, Jl. Raya Badung Kuta No. 27 Kuta, Kabupaten Badung Bandung (0361)7427136/ 7427137 751926

7 s Celebes Artha Ventura Menara Kebon Sirih Lantai 21, Jl. Kebon Sirih Kav. 17- 19 Jakarta

8 p Dwi Samudra Bara Gedung Setiabudi Lt. 3, Ruang S-303, Jl. HR Rasuna Said Kav. 62, Karet, Setiabudi Jakarta 12920

9 s Freefort Finance Indonesia Plaza 89 Lantai 5, Jl. H.R Rasuna Said Kav X-7 No 6 Jakarta 12940 (021)2520727 2591875

10 s Hortus Centrovest Sona Topas Tower Lantai 7, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920 (021)2506675 2506645, 2506646

11 s J. Darmawan Ventura Capital Jl. Babakan Madang No. 99, Sentul Selatan Bogor 16810

12 p Jasa Dinamika Ventura Capital Rukan Simprug Indah Lantai 2, Jl. Teuku Nyak Arif No. 9C, Simprug, Grogol Selatan Jakarta 12220 (021)72790833 72790836

13 p Ludlow Capital Graha Chantia Lantai 2, Jl. Bangka Raya N0. 6 Jakarta 12720 (021) 7199006 7199041

14 s Maco Venturindo Kapital Menara Imperium Lantai 10, Suite A , Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta 12980 (021)8354111 854114

15 p Mahe Investama Hero Building Lantai 9, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 64 No. 177A Jakarta 12870 (021) 83795485 83795488

16 p Matrix Investama Graha Inti Fauzi lt. 9, Jl. Buncit Raya No. 22, Pejaten, Ps. Minggu Jakarta 12510 (021) 5200221

17 s Mitra Bisnis Keluarga Ventura Ruko Asiatic15/27 Lantai III, Jl. Permata Sari, Lippo Karawaci Barat Tangerang 15810 (021)59492234/5 984320

18 s Mitra Ventura Indonesia Jl. Teuku Cik Ditiro No. 23 Menteng Jakarta 10350 (021)31925088 31924956

19 s Multi Niaga Nusantara Ventura Jl. Raya Pendidikan Rukan Balla Panakukkang Blok A Nomor 8-9, Lantai II & III Makassar (0411)869948/ 883701 869949

(40)

26

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Alamat Kota Kode Pos Telepon Fax

21 s Pertamina Dana Ventura Jl. Merdeka Timur No. 11, Gambir Jakarta 10110 (021)34833887 34833902

22 s PNM Techno Ventura Gedung Bumi Bina Usaha Lantai 9, Suite 902, Jl. Asia Afrika 141-149 Bandung (022)4241315/ 4241316/

4204095 4241316

23 s PNM Venture Capital Gedung Arthaloka Lt. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav.2 Jakarta 10220 (021)2511545 2511546

24 p Premier Ventures Indonesia Jl. Raya Bogor Km. 27 Ciracas Jakarta 13740 (021) 8710130 8714869

25 s Prisma Ventura Indonesia Jl. Kramat Jaya Baru Blok F2 No. 303, Johar Baru Jakarta 10560 (021)42876809 42881797

26 d Sarana Aceh Ventura Jl. Tgk Syach Muda Wali No. 39 Banda Aceh (0651)22117/ 25645 33185

27 d Sarana Bali Ventura Gedung Deperindag (Unit Design Center), Jl. By Pass - Ngurah Rai No. 546 A, Sanur

Kauh Denpasar 80227 (0361)282886/282887/282889 282890

28 d Sarana Bengkulu Ventura Jl. P. Natadirja No.12 Km 6,5 Bengkulu 38225 (0736)342257/ 342753 20912

29 d Sarana Jabar Ventura Jl. Laswi No.104-108 Bandung 40273 (022)7334722 4200558

30 d Sarana Jambi Ventura Jl. Kapten Pattimura No.119, Kenali Besar Jambi 36001 (0741)668388/ 668389 668390

31 d Sarana Jateng Ventura Jl. Tri Lomba Juang No.5 Semarang (024) 8452929 8452424

32 d Sarana Jatim Ventura Jl. Jemur Andayani No. 33 Surabaya 60237 (031)8432333/84 34133 8434333

33 d Sarana Kalbar Ventura Jl. Veteran No. 18 Pontianak 78121 (0561) 736613/765240 46883

34 d Sarana Kalsel Ventura Jl Pramuka RT 33 No. 12A Banjarmasin 70249 (0511)3273208/ 3273209 3254252

35 d Sarana Kalteng Ventura Gedung Pusat Bisnis Batang Garing Lantai 1 Kav 107 & Lt.II Kav.208 A&B, Jl. D.I.

Panjaitan No.1 Palangkaraya 7311 (0536)3238415 3220670

36 d Sarana Kaltim Ventura Jl. P. Antasari No.21 Samarinda (0541)754140- 754143 754144

37 d Sarana Lampung Ventura Jl. Diponegoro No.69 A Sumur Batu Bandar

Lampung 35214 (0721)473714/ 473715 481814

38 d Sarana Maluku Ventura Jl. Rijali No. 44 Ambon 97123 (0911)348764 /348765 341388

39 d Sarana NTB Ventura Jl. Sandubaya No. 99 Bertais Cakranegara Mataram (0370)673234 673839

40 d Sarana NTT Ventura Jl. Samratulangi No.19 Walilkota Kupang (0380)820929 824436

41 d Sarana Papua Ventura Jl. Raya Sentani No.74 A Waena Jayapura (0967)573912/ 573911 573977

42 D Sarana Riau Ventura Jl. Jend. Sudirman No.1 Tangkerang Utara (sebelah ASKES) Pekanbaru 28282 (0761)857910 857766

43 d Sarana Sulsel Ventura Graha Ventura, Jl. Hertasning Raya Timur No. 18 D Makassar 90222 (0411)458416/ 458415 458413

(41)

27

Lanjutan Lampiran 1

No Nama Perusahaan Alamat Kota Kode Pos Telepon Fax

45 d Sarana Sultra Ventura Jl. Malik IV No. 3 Kendari 93117 (0401)325114 327843

46 d Sarana Sulut Ventura Jl. Babe Palar No. 45-46 Manado 95117 (0431)857867/ 857868 860043

47 d Sarana Sumbar Ventura Jl. Raden Saleh No. 30 Padang (0751)7052858/ 7052859 52859

48 d Sarana Sumsel Ventura Jl. Angkatan 45 F-27 Pakjo Palembang 30137 (0711)372386/ 372390 354507

49 d Sarana Sumut Ventura Jl. Setia Budi No.90 F-G Medan 20133 (061) 8218380/8218308

/8218388 8218348

50 d Sarana Surakarta Ventura Jl. M. Saleh Werdisastro No. 1 Surakarta Solo 57133 (0271)667602/66

7603/667604 667605

51 d Sarana Yogya Ventura Yogyakarta 55224 (0274) 562333/518227 518225

52 p Singa Jaya Kapita Kompleks LFD Manufacturing, Jl. Raya Bogor Km. 28 Jakarta 13720 (021)8710914 8717985

53 s Swadana Mitra Binaan Balisari

Rejeki Ventura Jl. Bendahulu. No. 8, Kompleks Gatot Subroto Denpasar 80135 (0361)424803/ 430087 426577

54 s Ventindo Selaras Indonesia Graha Binakarsa Lt. 4 Jl. H.R Rasuna Said Kav. C-18 Jakarta Jakarta 12940 (021)70741921 2526221

55 s Ventura Cakrawala Investama Gedung Aneka Usaha Perkebunan Lantai III, Jl. Tanjung Karang No. 5 Jakarta 10230 (021)3917351 - 3158705

56 s Ventura Giant Asia Wisma Mitra Sunter 11th, Komplek Mitra Sunter Blok C2, Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 (021)6514903 6514904

57 s Ventura Investasi Perdana Komplek Mangga Dua Plaza Blok N-2, Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 10730 (021) 6240655 6240645

58 s Ventura Investasi Prima Komplek Mangga Dua Plaza Blok N-2, Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 10730 (021) 6240655 6240645

59 s Ventura Investasi Utama Komplek Mangga Dua Plaza Blok N-2, Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 10730 (021) 6240655 6240645

60 s Ventura Tunai Capital Graha Binakarsa Lantai 4, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C- 18 Jakarta 12940 (021)70741921 2526221

Keterangan: s= swasta nasional, d= daerah, p= patungan ASOSIASI MODAL VENTURA INDONESIA,

d/a. Astra Mitra Ventura Jl. Gaya Motor I No. 10, Sunter II Jakarta 14330

(42)

28

Lampiran 2 Penelitian Terdahulu

Tahun Penelitian

Nama

Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 2012 Bagus Indra

Gunanta

Analisis Penerapan Total

Quality Management

Produktivitas pada PT. Rahayu Sentosa yang sukses sangat dipengaruhi oleh TQM, yaitu dipengaruhi secara langsung oleh SDM, Standar, Sarana dan Audit. Produktivitas dipengaruhi langsung oleh TQM dan dipengaruhi tidak langsung oleh SDM, Standar, Sarana dan Audit. Produktivitas yang sukses secara meyakinkan dapat direfleksikan dengan kemauan kerja merefleksikan interelasi terbesar dalam mempengaruhi produktivitas, diikuti Diklat, Kemauan kerja, Kemampuan Kerja dan terakhir oleh Kemauan Kerja melebihi nilai standar 0,7.

2013 Hikmah Hasanah

Pengaruh Total Quality

Management Terhadap

Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Staf

(43)

Lampiran 3 Standar proposal riset

Standar Proposal Riset

No Point Of Description Value

1 Latar Belakang Alasan pemilihan bisnis (Dilengkapi dengan data sekunder  internet, buku terkait)

2 Tujuan Riset Tujuan Relevan dan Realistis dengan Maksud/Latar belakang Riset

3 Konsep Bisnis Dalam pembuatan konsep bisnis didahului dengan adanya data dari hasil survey sehingga bisa membuat beberapa referensi dan belum ditentukan satu pilihan, seperti rencana supplier  referensi supplier yang akan digunakan. Rencana produk, harga  referensi harga dari pesaing, Produk  gambaran produk, promosi, distribusi, kemasan. Rencana customer  segmentasi pasar, bisnis proses alur SIPOC

4 Rencana Riset Riset Supplier, riset Produk/Service, riset Customer  customer behaviour, test Market  menjual produk ke pasar

5 Timeline Riset (Action Plan)

Relevan dengan rencana riset

(44)

30

Lampiran 4 Standar proposal bisnis

Standar Proposal Bisnis

No Point Of Description Value

1 General Company Description a. Company Description b. Core Business c. Mission d. Values/Culture e. Vision

2 Internal Environment a. Financial Resources = Capitalization

b. Business / Brand Equity c. Business Processes d. Innovation Capacity e. Technology

f. Human Capital

g. Organizational Culture = Organizational Structure

h. Management Capabilities

3 External Environment a. Macro > PESTEL (Economic,

Geo-specific,

b. Societal, Political, Regulatory, Technology)

c. Industry Structural Analysis : Porter 5 Forces

Determine Entry Barrier, Determine Supplier Power, Determine Buyer Power, Determine Substitution Threat, Determine Rivalry = Competitor Analysis (Existing and Potential Competitors)

4 Marketing Strategy a. Product/Service = Brand name, brand

image, and brand equity

b. Price = pricing method, pricing strategy c. Promotion

d. Segmenting e. Targeting f. Positioning

5 Balanced Score Card a. Financial

b. Customer

(45)

Lampiran 5 Kriteria curriculum vitae

No Kategori Kriteria Curriculum Vitae

1 Jenis kelamin

Male/Female

2 Pendidikan Fresh graduate are welcome, maximum 2 years after graduation

Minimum Bachelor Degree preferably majoring in that Business will

Graduate from reputable university

3 Visi Bisnis Has Passion and strong interest in entrepreneur Excelent Leadership skills

Highly Motivated to be an entrepreneur Clear Business concept in related field

4 Usia 22-30

(46)

32

Lampiran 6 Monitoring pemenuhan strategi Balance Score Card

Aspek Finance :

No Keterangan

1 Investasi

a Payback Period Waktu divestasi maksimal 10 tahun, untuk menghitung kriteria penilaiannya adalah waktu maksimal 10 tahun dibagi dengan 3 kriteria penilaian menjadi :

3 : < 3 tahun 2 : > 3 < = 6 1 : > 6 b Net Present Value 3 : NPV > 0

2 : NVP = 0 1 : NPV < 0

c Internal Rate of Return

Jika IRR didapat lebih beras dari Rate of return yang ditentukan maka investasi dapat diterima

3 : > 50% dari Rate of Return yang ditentukan

2 : > 0% <= 50% dari rate of return yang ditentukan

1 : < 0% dari rate of return yang ditentukan

d Profitability Index 3 : PI > 1 2 : PI = 1 1 : PI < 1

e Break Even Point 3 : > BEP 2 : = BEP 1 : < BEP

2 Nilai Investasi

a Aktiva Tetap 3 : Aktiva tetap > Nilai invetasi 2 : Aktiva tetap = Nilai invetasi 1 : Aktiva tetap < Nilai invetasi

(47)

Lanjutan Lampiran 6

Aspek Customer :

No Keterangan

1. Jenis Pasar

1 : Pasar Persaingan Sempurna 2 : Pasar Oligopoli

3 : Pasar Monopoli

2 STP :

a Segmenting 3 : Ada segmen pasar yang jelas dilihat berdasarkan aspek geografis (bangsa, negara, provinsi, kabupaten),

demografis (usia, tahap daur hidup, jenis kelamin, pendapatan), psikografis (kelas sosial, gaya hidup, kepribadian), & perilaku (kesempatan, tingkat penggunaan, tahap kesiapan pembeli, status kesetiaan)2 : Ada segmen pasar tapi aspek yang dilihat kurang jelas1 : Tidak ada pembagian segmen pasar yang jelas = 1

b Targeting 3 : Ada target market yang jelas 2 : Ada target market tapi kurang jelas 1 : Tidak ada target market yang jelas

c Positioning 3 : Perusahaan dapat mengidentifikasi keunggulan kompetitif dan

mewujudkan serta

mengkomunikasikan posisi

2 : Perusahaan dapat mengidentifikasi keunggulan kompetitif dan

mewujudkan serta

mengkomunikasikan posisi namun tidak terlalu jelas

1 : Perusahaan tidak dapat mengidentifikasi keunggulan kompetitif dan tidak dapat mewujudkan serta

(48)

34

Lanjutan Lampiran 6

3 Marketing Mix (4P + 3P)

a Product 3 : Produk berkualitas baik (disertai

dengan data pendukung, contoh : test market, customer feedback, ada jaminan sertifikat produk)

2 : Produk berkualitas sedang (disertai dengan data pendukung, contoh : test market, customer feedback, ada jaminan sertifikat produk)

1 : Produk tidak berkualitas (disertai dengan data pendukung)

b Price 3 : Margin tinggi

2 : Margin sedang 1 : Margin rendah

*catatan : disesuikan jenis industri

c Place 3 : Lokasi strategis

2 : Lokasi kurang strategis 1 : Lokasi tidak strategis

d Promotion 3 : Gencar melakukan promosi

2 : Beberapa kali promosi 1 : Tidak melakukan promosi

e People 3 : Ahli

2 : Kompetensi sedang 1 : Tidak Ahli

f Physical Evidence 3 : Ada barang yang terlihat untuk mendukung kinerja proses suatu perusahaan1 : Tidak ada barang yang terlihat untuk mendukung kinerja proses suatu perusahaan

g Process 3 : Ada sistem dan prosedur

2 : Sedang dalam proses pembuatan sistem dan prosedur

(49)

Lanjutan Lampiran 6

4 Dimensi lingkungan industri

a Ancaman

masuknya pendatang baru

1 : Banyak masuk pendatang baru 3 : Tidak banyak masuk pendatang baru

b Persaingan

Sesama

perusahaan dalam industri

3 : Jumlah kompetitor sedikit 2 : Jumlah kompetitor sedang 1 : Jumlah kompetitor banyak

c Ancaman Produk

atau jasa pengganti

3 : Tidak adanya barang substitusi 2 : Adanya barang substitusi dan tidak mudah untuk mendapatkannya

1 : Adanya barang substitusi dan mudah untuk mendapatkannya

d Kekuatan

tawar-menawar pembeli

3 : Pembeli tidak ada peran sama sekali untuk menentukan harga

2 : Pembeli ada peran menentukan harga namun pengaruhnya tidak kuat 1 : Pembeli berperan besar menentukan harga

e Kekuatan

tawar-menawar pemasok

3 : Jumlah pemasok banyak 2 : Jumlah pemasok sedang 1 : Jumlah pemasok sedikit

Aspek Internal Business Process :

NO Keterangan

1. Pemilihan strategi produksi

3 : Ada riset pasar dan disertai dengan data hasil yang lengkap

2 : Ada riset pasar dan disertai dengan data hasil yang kurang lengkap

1 : Tidak ada riset pasar 2 Pemilihan dan perencanaan produk

a Penentuan ide

produk dan seleksi

3 : Melakukan kegiatan R & D disertai dengan data lengkap

(50)

36

Lanjutan Lampiran 6

3 Rencana kualitas

a Produk berupa barang

Peformance 3 : Kualitas produk baik 2 : Kualitas produk sedang 1 : Produk tidak berkualitas

*catatan : disertai dengan data pendukung

Reliability 3 : Kualitas jasa baik 2 : Kualitas jasa sedang 1 : Jasa tidak berkualitas

*catatan : disertai dengan data pendukung

4 Pemilihan Teknologi

3 : Penggunaan teknologi tepat guna 2 : Penggunaan teknologi kurang tepat guna

1 : Tidak menggunakan teknologi 5 Rencana kapasitas produksi

a Skala ekonomi 3 : Ada perencanaan kapasitas

produksi dalam jangka waktu pendek, menengah, panjang

1 : Tidak ada perencanaan kapasitas produksi dalam jangka waktu pendek, menengah, panjang

(51)

Lanjutan Lampiran 6

6 Perencanaan letak pabrik

a Perusahaan manufaktur

2 : Letak pabrik tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh

Sumber daya alam 3 : Fasilitas tersedia dalam jumlah banyak

2 : Fasilitah tersedia dalam jumlah mencukupi

1 : Fasilitas tidak tersedia Fasilitas

3 : Memberikan dampak positif terhadap keberadaan masyarakat sekitar pabrik

1 : Memberikan dampak negatif terhadap keberadaan masyarakat sekitar pabrik

Peraturan pemerintah

3 : Ada peraturan pemerintah 1 : Tidak ada peraturan pemerintah

b Perusahaan jasa

Kemudahan akses 3 : Mudah dijangkau konsumen 1 : Susah dijangkau konsumen

Kemungkinan ekspansi

3 : Mudah untuk ekspansi 1 : Sulit untuk ekspansi

Lingkungan masyarakat sekitar

3 : Memberikan dampak positif terhadap keberadaan masyarakat sekitar1 : Memberikan dampak negatif terhadap keberadaan masyarakat sekitar

Peraturan pemerintah

3 : Ada peraturan pemerintah 1 : Tidak ada peraturan pemerintah

7 Perencanaan tata letak

Gambar

Tabel 1 Tiga proses umum manajemen mutu
Gambar 1 Kerangka pemikiran
Tabel 2 Proses bisnis investasi PT JDVC
Gambar 2 Diagram alir proses bisnis investasi PT JDVC tahun 2007-2009 atau
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam jurnal 44th Lunar and Planetary Science Conference (2013), Saavedra menyatakan bahwa representasi visual dan grafis pengetahuan ilmiah adalah salah satu cara

Untuk mengetahui hubungan panjang badan lahir terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene Tahun

Proyck pembangunan gedung perpustakaan UPN &#34;Veteran .. Jawa Timur ditujukan untuk membantu para civitas akademik UPN dalam menjalankan akt ivi tas terutama

Lagu keroncong asli pada umumnya pada kalimat A terdapat delapan birama termasuk birama gantung, dengan demikian lagu keroncong Tanah Airku karya Kelly Puspito lebih

Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsional membebankan tanggung jawab pada individu dan unit organisasi (seperti departemen dan pabrik) dan mengukur kinerja

Pada Gambar 9 disajikan grafik kinerja mikrofilter C1, C2 dan C3 dalam menurunkan konsentrasi zat organik. Pada grafik tersebut penurunan konsentrasi zat organik

(1) dari sisi aturan yang tertulis dalam tatatertib mahasiswa sebenarnya sudah cukup memadai, namun belum ada kedisplinan dari lembaga dalam menegakkan aturan

According to those conditions, leachae treatment installation will be design with this steps, identifying amount of leachate flowrate, identifying leachate quality and