• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Analisis Konjoin Terhadap Preferensi Penggunaan Instant Messenger

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Analisis Konjoin Terhadap Preferensi Penggunaan Instant Messenger"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP

PREFERENSI PENGGUNAAN

INSTANT

MESSENGER

LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penerapan analisis konjoin terhadap penggunaan instant messenger adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, April 2016

(4)
(5)

ABSTRAK

LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH. Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant Messenger. Dibimbing oleh INDAHWATI dan ITASIA DINA SULVIANTI.

Pesan singkat (instant messenger) merupakan salah satu aplikasi yang tersedia pada smartphone yang digunakan untuk berkomunikasi. Terdapat beberapa jenis instant messenger dan fitur yang mendukung penggunanya. Penelitian ini membahas tentang preferensi penggunaan instant messenger di kalangan mahasiswa dengan analisis konjoin. Metode yang digunakan adalah traditional conjoint dengan data numerik berupa rating. Hasil analisis konjoin menunjukkan bahwa atribut yang paling dipentingkan responden adalah chat tambahan dengan rata-rata nilai penting relatif (NPR) sebesar 27.91%, hal ini berarti sebagian besar responden mengutamakan penggunaan instant messenger sebagai alat komunikasi yang lebih cepat dan mudah. Atribut kedua yang dipentingkan adalah atribut akses komputer dengan rata-rata NPR sebesar 19.53%. Atribut fitur tambahan merupakan atribut yang paling tidak dipentingkan dengan rata-rata NPR sebesar 11.02%. Kombinasi level dari atribut yang paling disukai responden adalah chat tambahan berupa panggilan suara dan video, kapasitas grup obrolan kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan kurang dari 2000 karakter, dapat diakses melalui komputer, memiliki fitur tambahan stiker dan emoticon, serta dapat mengirim berkas berupa foto dan video.

(6)

ABSTRACT

LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH. Application of Conjoint Analysis on Instant Messenger Usage Preferences. Supervised by INDAHWATI and ITASIA DINA SULVIANTI.

Instant messenger is one of the applications available in smartphone that is used for communicating. There are several kinds of instant messenger with distinctive features that support users. This study discusses about the instant messenger usage preferences using conjoint analysis. The method used is traditional conjoint on rating as numerical data. The conjoint analysis results showed that the most important atribut is additional chat with an average relative importance of 27.91%, indicating that respondents use instant messenger as a faster and easier communication tool. The second important attribute is computer access with an average relative important of 19.53%. Additional feature is the least important attribute with an average relative important of 11.02%. Combination level of attributes most favored by respondents is additional chat such as voice call and video call, group capacity of less than 150 contacts, maximum text characters less than 2000 characters, supported computer access, stickers and emoticons as additional feature, and the ability to send photos and videos.

(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika

pada

Departemen Statistika

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP

PREFERENSI PENGGUNAAN

INSTANT

MESSENGER

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2016

(8)
(9)
(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant Messenger”. Penyusunan karya ilmiah ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institutut Pertanian Bogor.

Terselesaikannya karya ilmiah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, motivasi, saran, dan kerja sama berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr Ir Indahwati,MSi dan Ibu Dra Itasia Dina Sulvianti,MSi selaku dosen pembimbing, serta Ibu Cici Suhaeni,MSi selaku dosen penguji atas bimbingan, arahan, saran, nasihat, dan perhatiannya kepada penulis hingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

2. Bapak, ibu, adik-adik, dan seluruh keluarga atas dukungan, motivasi, nasihat, dan kasih sayang serta doa untuk penulis.

3. Seluruh dosen dan staff tata usaha Departemen Statistika IPB atas ilmu yang telah diberikan dan segala bantuan yang diberikan selama proses penyelesaian karya ilmiah.

4. Keluarga Perwira 43 dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Wonosobo atas kebersamaan, dukungan, dan doa yang telah diberikan.

5. Keluarga besar KMNU IPB khususnya KMNU 48 dan kakak-kakak alumni yang telah memberikan kebersamaan, dukungan, semangat dan waktu dalam membantu penyelesaian karya ilmiah ini.

6. Teman-teman Statistika 48 yang telah bersama-sama berjuang untuk lulus dan menjadi sarjana statistika.

7. Bapak Ibu donatur Karya Salemba Empat (KSE) yang telah memberikan beasiswa serta pelatihan selama berkuliah di IPB, serta teman-teman beaswan KSE yang telah mendukung dan memberikan motivasinya.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkan.

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

METODOLOGI 2

Data 2

Metode 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Deskripsi Responden 5

Analisis Konjoin 8

SIMPULAN 13

DAFTAR PUSTAKA 13

LAMPIRAN 15

(12)

DAFTAR TABEL

1 Daftar atribut dan level 3

2 Nilai kegunaan taraf dan nilai penting relatif 9

3 Statistik deskriptif NPR 10

4 Nilai kegunaan kombinasi 11

5 Statistik deskriptif nilai kegunaan seluruh responden 13

DAFTAR GAMBAR

1 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin 6

2 Frekuensi pengguna smartphone 6

3 Jumlah pengguna instant messenger 7

4 Persentase instant messenger yang paling sering digunakan 7 5 Boxplot nilai penting relatif (NPR) seluruh responden 10 6 Boxplot nilai kegunaan masing-masing kombinasi 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner 15

2 Daftar kombinasi yang terpilih 19

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Aplikasi instant messenger mulai ada sejak tahun 1970 dalam sistem operasi multi user. Pada awalnya instant messenger digunakan untuk memudahkan komunikasi antar pengguna mesin yang sama, kemudian dalam suatu jaringan lokal, dan setelah itu antar internet. Aplikasi instant messenger merupakan aplikasi yang terhubung dengan jaringan internet yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan secara langsung dan dalam waktu bersamaan juga dapat mengirimkan kepada pengguna lainnya yang terhubung pada jaringan yang sama (Bahari 2013).

Perkembangan pengiriman pesan instan berbasis GUI (Graphical User Interface) dimulai ketika penggunaan teknologi internet online pada tahun 1990. Komunikasi internet yang sangat berkembang pada saat itu adalah e-mail, namun dirasakan kurang cepat dan efisien dalam mengirim pesan dan tidak bisa diketahui orang yang dikirimi pesan sedang online atau tidak untuk segera membalas pesan. Oleh karena itu, diciptakanlah aplikasi instant messenger yang bisa digunakan melalui telepon genggam yang bisa mengakses internet seperti telepon pintar (smarthphone) untuk mengatasi masalah tersebut (Riawan 2010).

Saat ini aplikasi instant messenger telah tersedia pada play store smartphone dengan berbagai macam jenis dan fitur yang diberikan. Beberapa jenis aplikasi instant messenger yang disediakan oleh smartphone misalnya Whatsapp (WA), Line, Blackberry Messenger (BBM), Kakao Talk, WeChat, Viber, dan lain-lain. Fitur yang disediakan oleh aplikasi instant messenger tidak hanya digunakan untuk mengirim pesan singkat saja, namun dapat mengirimkan pesan suara, pesan video, stiker, emoticon, dan sebagainya. Fungsi dan fitur dari masing-masing jenis instant messenger yang telah disebutkan tidak jauh berbeda. Pengguna tidak jarang menggunakan semua jenis instant messenger yang disediakan, namun tetap ada satu yang menjadi prioritas untuk sering digunakan.

Preferensi penggunaan terhadap aplikasi instant messenger dapat diperoleh dengan salah satu metode statistik. Preferensi konsumen adalah tindakan seorang konsumen dalam memilih suatu produk barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Menurut Bilson Simamora dalam Arianty (2012) preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir yang didasari oleh pengalaman dan

kepercayaan turun temurun. Metode analisis yang dapat digunakan untuk masalah tersebut adalah

(14)

2

direvisi ulang, membantu menentukan harga, memprediksi tingkat/level hasil penjualan atau kegunaannya, dan mencoba menghasilkan sebuah konsep produk baru (Aaker, Kumar, dan Day 2001).

Prinsip analisis konjoin dihubungkan pada percobaan tradisional yang memiliki peubah bebas dan tak bebas. Peubah bebas atau faktor dinotasikan dengan x, dan peubah tak bebasnya dengan y. Skala peubah bebas adalah kategorik dan peubah tak bebasnya bisa berskala kategorik maupun numerik. Analisis konjoin memiliki keuntungan yaitu asumsi umum tentang hubungan antara peubah bebas dan tak bebas tidak dibutuhkan seperti normalitas, linearitas, dan homoskedastisitas (Hair et al. 2010). Pada analisis konjoin untuk data numerik responden akan diminta untuk menilai stimuli atau kombinasi atribut dengan memberikan rating pada masing-masing kombinasi yang terbentuk, sedangkan untuk data kategorik responden hanya diminta untuk memeringkat atau me-ranking kombinasi yang ada dari yang paling disukai hingga yang tidak disukai. Analisis konjoin sendiri memiliki 3 metode pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yaitu traditional conjoint, adaptive conjoint dan choice-based conjoint. Metode pendekatan yang digunakan untuk analisis konjoin dalam penelitian ini adalah traditional conjoint dengan data yang digunakan adalah data numerik untuk mengetahui preferensi para pengguna instant messenger dalam memilih fitur yang ada pada aplikasi instant messenger.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menerapkan analisis konjoin untuk mengetahui preferensi penggunaan instant messenger dalam memanfaatkan fitur yang tersedia.

METODOLOGI

Data

(15)

3 dengan kriteria pengguna smartphone yang menggunakan aplikasi instant messenger. Ukuran contoh yang ditargetkan dalam penelitian ini sebanyak 200 mahasiswa.

Metode Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi dalam tiga bagian yaitu:

A. Perancangan atribut, level, dan kombinasi

1. Atribut yang digunakan merupakan atribut-atribut yang secara umum ada pada instant messenger seperti WA, Line, BBM, Kakao Talk, WeChat, dan Viber. Atribut dan level diperoleh dari hasil survei pendahuluan kepada 30 mahasiswa yang diminta untuk memilih atribut dan level yang paling penting dalam menggunakan instant messenger. Atribut dan level yang digunakan berdasarkan hasil survei pendahuluan adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Daftar atribut dan level

No Atribut Level

1. Chat tambahan a. Panggilan suara b. Panggilan video

c. Panggilan suara + video 2. Kapasitas grup obrolan a. < 150

b. ≥ 150

3. Jumlah karakter pesan a. ≤ 2000 karakter b. > 2000 karakter 4. Akses komputer a. Ya

b. Tidak 5. Fitur tambahan a. Emoticon

b. Stiker + emoticon 6. Pengiriman berkas a. Foto/gambar + video

b. Dokumen (word, pdf, dll)

(16)

4

dicobakan. Penggunaan rancangan ini dapat menghilangkan informasi tentang pengaruh interaksi tingkat tinggi (interaksi tiga faktor atau lebih), tetapi tidak menghilangkan informasi tentang pengaruh utama dan interaksi tingkat rendah (interaksi dua faktor) yang merupakan informasi penting dalam percobaan. Berdasarkan desain, terpilih sebanyak 16 kombinasi yang dapat dilihat pada Lampiran 2.

B. Pengumpulan data

1. Pembuatan kuesioner yang terdiri dari karakteristik responden dan jenis pertanyaan yang sesuai untuk analisis konjoin. Kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode rating yaitu responden akan memberikan penilaian berupa rating dari 1 (paling tidak disukai) hingga 10 (paling disukai) pada masing-masing kombinasi yang tersedia. Metode rating akan menghasilkan data numerik berupa angka-angka rating yang diberikan responden.

C. Analisis data

Analisis konjoin dengan metode rating akan mengevaluasi setiap responden yang ada. Apabila diperoleh 200 responden maka ada 200 hasil preferensi masing-masing responden. Hasil yang diperoleh berupa model persamaan regresi peubah boneka, nilai kegunaan level, dan nilai penting relatif (NPR) dengan proses yang dilakukan adalah sebagai berikut (Malhotra 2004):

1. Penentuan model dasar analisis konjoin yaitu:

�(�) = ∑��=1∑��=1� ����� (1)

Nilai kegunaan total dapat diduga melalui persamaan regresi peubah boneka dengan persamaan sebagai berikut:

��(�)= �0+∑�=1� ∑��=1������ (2) dengan D = ni - 1 merupakan banyaknya peubah boneka pada masing-masing atribut. Persamaan regresi peubah boneka dapat digunakan untuk memperoleh nilai kombinasi tertinggi seluruh responden.

2. Penentuan nilai kegunaan level (Utility) dengan menduga persamaan regresi peubah boneka berdasarkan persamaan (1) dan (2). Persamaan (2) menghasilkan dugaan parameter yaitu b0 dan bik. Koefisien αij pada persamaan (1)

dapat diduga dengan menyelesaikan persamaan (3) dan (4):

α�� − ���� = ��� (3) ∑�� ���

(17)

5 dengan j,k = 1,2,…,D. Persamaan (4) merupakan kendala tambahan yang diperlukan agar semua koefisien α�� (i = 1, 2,….,m dan j = 1, 2,…., ni) dapat diduga.

Misalkan ada dua atribut (m = 2) dengan banyaknya level atribut satu sebanyak tiga (n1 = 3) dan banyaknya level atribut dua sebanyak 2 (n2 = 2), maka sesuai persamaan (3) dan (4) atribut satu dengan n1 = 3 akan memiliki tiga persamaan yaitu:

α11 – α13 = b11

α12 – α13 = b12

α11 + α12 + α13= 0

Langkah eliminasi dan substitusi yang digunakan untuk menyelesaikan ketiga persamaan tersebut akan menghasilkan nilai dugaan bagi α11, α12, α13. Untuk

atribut kedua dengan n2 = 2 akan terbentuk dua persamaan sebagai berikut:

α21 – α22= b21

α21 + α22 = 0

Penyelesaian persamaan tersebut akan menghasilkan nilai dugaan bagi α21, α22 .

Persamaan (3) dan (4) bisa digunakan secara umum untuk berapapun jumlah atribut dan level.

3. Penentuan NPR menggunakan rumus sebagai berikut:

�� = ���

�=1 (5)

keterangan:

Wi = nilai relatif penting atribut ke-i

Ii = [max(αij) – min(αij)], untuk setiap atribut ke-i m = banyaknya atribut

Nilai Ii merupakan selisih nilai kegunaan level (Utility) terbesar dan terkecil dari masing-masing level.

4. Interpretasi hasil dengan melihat dari nilai NPR dan nilai kegunaan kombinasi untuk menentukan preferensi responden. Atribut dengan nilai NPR tertinggi merupakan atribut yang paling dipentingkan oleh responden, begitu pula dengan nilai kombinasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Responden

(18)

6

yang terlihat pada Gambar 1. Responden perempuan sebanyak 110 mahasiswa atau 57% dan responden laki-laki sebanyak 88 mahasiswa atau 43% dari total responden yang diperoleh.

Gambar 1 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan responden yang diperoleh tidak sedikit yang memiliki smartphone lebih dari satu, bahkan terdapat responden yang memiliki 3 jenis telepon genggam. Merek-merek smartphone yang saat ini sedang banyak beredar di pasaran menjadi pilihan para responden seperti Samsung, Asus, Oppo, I-phone, dan lain-lain. Merek smartphone yang paling banyak digunakan responden adalah Samsung yaitu 72 responden, Asus 34 responden, dan Nokia 28 responden, sedangkan merek Xiaomi paling sedikit digunakan yaitu hanya 6 responden, seperti terlihat pada Gambar 2. Merek Samsung merupakan merek smartphone yang sedang populer sehingga banyak mahasiswa yang memilih menggunakan merek ini.

Gambar 2 Frekuensi pengguna smartphone

Responden tidak hanya menggunakan satu jenis instant messenger yang tersedia pada smartphone. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa jenis instant

laki-laki 43% perempuan

57%

0 10 20 30 40 50 60 70 80

F

rek

u

en

si

(19)

7 messenger yang banyak digunakan adalah WA, Line, dan BBM. Hampir seluruh responden menggunakan Line sebanyak 195 responden dan WA sebanyak 176 responden. Jenis instant messenger paling sedikit digunakan oleh responden adalah Viber dan Chat On yang hanya 4 orang.

Gambar 3 Jumlah pengguna instant messenger

Satu jenis instant messenger yang paling sering digunakan oleh responden ada 3 macam yaitu Line, WA, dan BBM. Line merupakan yang paling banyak digunakan dari ketiga jenis tersebut oleh responden dalam berkomunikasi dengan orang lain yaitu sekitar 64% dari 198 responden atau sebanyak 125 orang. Banyaknya responden yang paling sering menggunakan Whatsapp ada 56 atau 29%, dan BBM sebanyak 14 responden atau 7%. Salah satu alasan responden lebih banyak menggunakan Line karena sebagian besar informasi yang diperlukan dalam hal perkuliahan dan kegiatan organisasi banyak dikomunikasikan melalui Line.

Gambar 4 Persentase instant messenger yang paling sering digunakan

Mahasiswa saat ini lebih senang menggunakan instant messenger dibandingkan pesan biasa atau sms (short message service) sebab biaya yang dikeluarkan lebih murah. Hal-hal lain yang mempengaruhi penggunaan instant

0 50 100 150 200 250

29%

64% 7%

WA

Line

(20)

8

messenger seperti aplikasinya mudah, banyak teman yang menggunakan, informasi tentang kuliah sebagian besar melalui instant messenger, dan lebih cepat dalam penggunaannya.

Analisis Konjoin

Input data yang digunakan metode rating berupa data numerik. Responden lebih suka dan lebih mudah memberikan penilaian atau rating untuk setiap kombinasi yang tersedia. Rating yang digunakan pada kuesioner menggunakan skala likert dari paling tidak disukai (1) hingga paling disukai (10), namun pada proses analisis, rating yang digunakan adalah 1 hingga 9 sehingga responden yang memilih rating 1 tidak dimasukkan dalam analisis. Nilai rating untuk responden yang dapat dianalisis diubah menjadi satu angka di bawah rating tersebut seperti nilai rating 2 diubah menjadi 1, rating 3 diubah menjadi 2, dan seterusnya hingga rating 10 diubah menjadi rating 9. Banyaknya responden yang terpilih untuk analisis konjoin adalah 173 mahasiswa, sedangkan sisanya 25 mahasiswa tidak dapat di analisis karena hasil kuesioner tidak memenuhi syarat, seperti responden memberikan nilai rating yang sama untuk semua kombinasi dan responden yang memilih rating 1 untuk salah satu kombinasi.

Malhotra (2004) menjelaskan analisis menggunakan metode rating dapat mengevaluasi masing-masing responden dan seluruh responden secara langsung. Evaluasi masing-masing responden tidak terbatas jumlah responden karena satu respoden saja sudah bisa diinterpretasikan hasilnya. Evaluasi seluruh responden bisa menggunakan analisis tambahan seperti analisis gerombol. Penelitian ini menghasilkan sebanyak 173 hasil analisis yang terdiri dari utility, NPR, dan nilai kegunaan kombinasi, serta satu nilai secara keseluruhan sebagai hasil umum seluruh responden. Hasil yang ditampilkan merupakan hasil secara umum dan hasil analisis dari satu responden saja. Sebab akan menjadi tidak efektif bila menampilkan seluruh hasil analisis dari masing-masing responden.

Nilai Penting Relatif (NPR) dan Nilai Kegunaan Level (Utility)

(21)

9

��(�) = 4.428 + 0.47 �11−0.404 �12+ 1.029 �21−0.516 �31−0.226 �41+ 0.052 �51+ 1.179 �61 (6) Pada Tabel 2 menampilkan hasil nilai kegunaan level responden ke-9 karena memiliki nilai koefisien determinasi yang terbesar. Level yang dipentingkan oleh responden dapat diketahui berdasarkan nilai kegunaan level yang paling besar dalam setiap atribut. Berdasakan hasil pada Tabel 2 level yang dipentingkan oleh responden ke-9 adalah instant messenger dapat melakukan panggilan suara, memiliki kapasitas grup obrolan kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan lebih dari 2000 karakter, tidak dapat diakses melalui komputer, memiliki fitur tambahan berupa emoticon, serta dapat mengirim berkas berupa foto dan video.

Tabel 2 Nilai kegunaan level dan nilai penting relatif

Atribut Level Utility NPR (%)

Chat tambahan panggilan suara(call) 0.58 29.21% panggilan video (video) -0.5

panggilan suara + video -0.08

kapasitas grup < 150 0.44 23.60%

≥ 150 -0.44

jumlah karakter pesan ≤ 2000 -0.19 10.11%

> 2000 0.19

diakses pada komputer ya -0.06 3.37%

Tidak 0.06

fitur tambahan Emoticon 0.06 3.37%

stiker + emoticon -0.06

pengiriman berkas foto + video 0.56 30.34%

Dokumen -0.56

Berdasarkan Tabel 2 NPR terbesar terdapat pada atribut pengiriman berkas sebesar 30.34% yang menjadi atribut paling dipentingkan oleh responden ke-9, sedangkan atribut yang kurang dipentingkan ada dua yaitu atribut akses pada komputer dan fitur tambahan dengan NPR sama sebesar 3.37%. Hasil untuk responden yang lainnya sama bagian-bagiannya seperti pada responden ke-9 tersebut.

(22)

10

Gambar 5 Boxplot nilai penting relatif (NPR) seluruh responden

Boxplot juga dapat melihat data berbentuk simetris atau tidak. Sebaran NPR semua atribut menjulur ke kanan, terlihat dari garis setelah Q3 yang lebih panjang dibandingkan garis sebelum Q1, dan adanya beberapa pencilan atas. Hal ini membuat nilai rata-rata NPR lebih besar daripada median (Tabel 3). Pada atribut chat tambahan terlihat pencilan yang sangat tinggi yaitu NPR sebesar 100% dan untuk atribut lainnya memiliki NPR sebesar 0%, yang berarti responden hanya mementingkan atribut chat tambahan untuk menentukan preferensinya dalam menggunakan instant messenger.

Tabel 3 Statistik deskriptif NPR

Atribut Median Rata-rata

Simpangan

Baku Minimum Maksimum

Chat tambahan 27.58 27.91 12.99 0 100

Berdasarkan statistik deskriptif NPR dari semua responden (Tabel 3), atribut chat tambahan merupakan atribut yang paling dipentingkan responden dalam menggunakan aplikasi instant messenger dengan rata-rata NPR sebesar 27.91%. Hasil ini memberikan indikasi bahwa mahasiswa menggunakan aplikasi instant messenger lebih sebagai alat komunikasi antar teman dan orang lain, sehingga atribut chat tambahan yang berupa panggilan suara dan video menjadi atribut yang paling dipentingkan oleh responden.

(23)

11 Atribut yang kedua yang dipentingkan adalah akses komputer dengan rata-rata NPR sebesar 19.53%, diikuti oleh atribut pengiriman berkas (15.39%), jumlah karakter pesan (13.13%), kapasitas grup obrolan (13.02%). Atribut fitur tambahan memiliki rata-rata NPR terkecil (11.02%), yang berarti atribut ini paling tidak dipentingkan oleh responden.

Nilai Kegunaan Kombinasi

Persamaan (6) dapat digunakan untuk mencari nilai kegunaan masing kombinasi. Nilai kegunaan kombinasi juga akan dimiliki oleh masing-masing responden. Nilai kegunaan tiap kombinasi yaitu �, yang bisa diperoleh dengan mengganti nilai � berupa 1 jika level yang dipilih muncul dan bernilai 0 jika level tidak muncul. Nilai kegunaan kombinasi tertinggi merupakan kombinasi yang paling disukai.

Salah satu hasil nilai kegunaan kombinasi untuk satu responden dapat dilihat pada Tabel 4 yang merupakan hasil nilai kegunaan kombinasi dari responden ke-9. Kombinasi nomer 3 memiliki nilai kegunaan tertinggi yaitu 7.16 yang berarti kombinasi nomer 3 merupakan kombinasi yang paling disukai responden ke-9. Kombinasi ini terdiri dari chat tambahan berupa panggilan suara, memiliki kapasitas grup kurang dari 150 kontak , jumlah karakter sekali mengirim pesan lebih dari 2000 karakter, tidak bisa diakses dari komputer, dapat mengirim berkas berupa foto dan video, serta memiliki atribut tambahan berupa emoticon. Nilai kegunaan terkecil adalah kombinasi 11 sebesar 3.91 yang berarti responden ke-9 paling tidak menyukai kombinasi ini. Kombinasi 11 terdiri dari chat tambahan berupa panggilan suara dan video, jumlah kapasitas grup lebih dari 150 kontak, jumlah karakter tiap pesan kurang dari 2000 karakter, tidak dapat diakses melalui komputer, atribut tambahan berupa emoticon dan stiker, serta dapat mengirim berkas berupa dokumen.

Tabel 4 Nilai kegunaan kombinasi

Nilai kegunaan kombinasi seluruh responden dapat dilihat pada Gambar 6. Besarnya keragaman seluruh atribut cenderung sama. Keragaman nilai kegunaan setiap kombinasi cukup besar dengan dilihat selisih antara Q3 dan Q1 mencapai dua satuan. Nilai kegunaan kombinasi cenderung memusat diantara 5 dan 6.

Kombinasi Nilai Kegunaan Kombinasi Nilai Kegunaan

(24)

12

Bentuk data dari masing-masing kombinasi simetris karena median cenderung berada di tengah-tengah kotak dan grafik masing-masing boxplot menyerupai grafik sebaran normal, tidak menjulur ke kanan maupun ke kiri. Namun masih terdapat beberapa pencilan bawah yang muncul karena responden memberikan nilai rating yang rendah terhadap kombinasi tersebut. Nilai rata-rata tidak kekar terhadap nilai pencilan, sehingga terlihat bahwa besarnya median dan rata-rata tidak sama. Terdapat pencilan yang unik yaitu pada kombinasi 16 saja yang memiliki pencilan atas. Hal ini berarti ada responden yang sangat menyukai kombinasi 16 karena nilai kegunaannya mendekati 10.

Gambar 6 Boxplot nilai kegunaan masing-masing kombinasi

Secara lebih jelas, analisis deskriptif untuk nilai kegunaan seluruh responden dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan rata-rata nilai kegunaan seluruh responden, kombinasi ke-16 merupakan kombinasi yang paling disukai oleh responden dengan nilai kegunaan sebesar 6.05. Kombinasi 16 terdiri dari chat tambahan berupa panggilan suara dan video, memiliki kapasitas grup kurang dari 150 kontak , jumlah karakter pesan kurang dari 2000 karakter, bisa diakses dari komputer, dapat mengirim berkas berupa foto dan video, serta memiliki fitur tambahan stiker dan emoticon.

Kombinasi yang paling tidak disukai responden adalah kombinasi 15 dengan nilai kegunaan sebesar 4.79. Kombinasi ini terdiri dari chat tambahan berupa video, jumlah kapasitas grup yang kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan lebih dari 2000 karakter, tidak dapat diakses pada komputer, memiliki fitur tambahan berupa stiker dan emoticon, serta pengiriman berkas berupa dokumen.

(25)

13 Tabel 4 Statistik deskriptif nilai kegunaan seluruh responden

Kombinasi Rata-rata

Q1 Q3 Kombinasi Rata-rata

Q1 Q3

1 4.99 4.14 5.88 9 5.62 4.77 6.5

2 5.3 4.41 6.27 10 5.88 4.9 6.86

3 5.03 3.99 6.14 11 5.46 4.72 6.36

4 5.68 4.92 6.59 12 5.7 4.82 6.62

5 5.51 4.79 6.37 13 5.96 4.91 6.96

6 5.31 4.37 6.35 14 5.47 4.61 6.54

7 5.17 4.19 6.12 15 4.79 3.91 5.79

8 4.97 3.95 5.98 16 6.05 5.04 7.03

SIMPULAN

Preferensi mahasiswa terhadap aplikasi instant messenger dipengaruhi oleh atribut chat tambahan yang memiliki NPR tertinggi sebesar 27.91%, selanjutnya atribut akses instant messenger pada komputer dengan NPR 19.53%, sedangkan atribut yang kurang dipentingkan adalah fitur tambahan dengan NPR sebesar 11.02%. Kombinasi level yang paling disukai oleh responden adalah kombinasi nomer 16 yaitu chat tambahan berupa panggilan suara dan video, memiliki kapasitas grup kurang dari 150 kontak, jumlah karakter sekali mengirim pesan kurang dari 2000 karakter, bisa diakses dari komputer, dapat mengirim berkas berupa foto dan video, serta memiliki atribut tambahan stiker dan emoticon.

DAFTAR PUSTAKA

Aaker DA, Kumar V, Day GS. 2001. Marketing Research. Seventh Edition. New Jersey (US) : John Wiley & Sons.

Adhi AA, Safitri D. 2011. Analisis Konjoin Full-Profile untuk Mengetahui Feature Telepon Selular yang Ideal Dipasarkan di Kecamatan Banyumanik Semarang. Prosiding seminar nasional statistika UNDIP. ISBN: 978-979-097-142-4.

Arianty D, Rohmana Y. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen provider indosat di perguruan tinggi negeri kota Bandung. Jurnal Sains dan Terapan UPI.7(2):3-4

Bahari BS. 2013. Perkembangan Aplikasi-Aplikasi Instant Messaging. [Internet].

(26)

14

http://www.hermantolle.com/class/2013/09/perkembangan-aplikasi-aplikasi-instant-messaging/

Hair JF, Anderson RE, Tatham RL, Black WC. 2010. Multivariate Data Analysis A Global Perspective Seventh Edition. New Jersey (USA) : Pearson Prentice-Hall International.

Malhotra NK. 2004. Marketing Research an Applied Orientation. Ed ke-4. New Jersey (US) : Pearson Educational International.

(27)

15 Lampiran 1 Kuesioner

Kuesioner penelitian preferensi mahasiswa S1 IPB terhadap fitur-fitur pada aplikasi instant messenger

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : ………..……..

2. Jenis kelamin : laki-laki perempuan

3. Departemen/angkatan : ………

4. Usia : …….tahun

5. No telepon : ………

6. Uang saku per bulan : ≤ Rp 500.000,00

> Rp 500.000,00 - ≤ Rp 1.000.000,00 > Rp 1.000.000,00 - ≤ Rp 1.500.000,00 > Rp 1.500.000,00

7. Sumber pendapatan : Orang tua Beasiswa

Penghasilan sendiri

DAFTAR PERTANYAAN

1.Jumlah HP yang anda punya : 1 2 > 2

2.Merk HP dan seri yang anda gunakan : ……… ……….. 3.Pilih jenis aplikasi instant messenger yang anda gunakan (boleh lebih dari 1)

Whatsapp Line BBM

Kakao talk WeChat Viber

Chat On QQ FB messenger

Lainnya………..

(28)

16

4.Jenis instant messenger yang paling sering anda gunakan yaitu………. 5.Alasan anda menggunakan aplikasi yang dipilih ………

RATING

6.Berikut adalah kombinasi atribut yang dapat dimiliki oleh suatu aplikasi instant messenger. Berikan rating dalam skala 1 sampai 10 ( 1=sangat tidak suka , hingga 10=sangat suka) terhadap kombinasi atribut tersebut. (berikan tanda silang, X, pada angka yang anda pilih)

No. Kombinasi atribut Skala rating

A

Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : < 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : Stiker dan emoticon Pengiriman berkas : dokumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

B

Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : ≥ 150

Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : foto+video

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

C

Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : < 150

Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto+video

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

D

Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : ≥ 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : ya

Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto+video

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

E

Chat tambahan : panggilan suara +video Kapasitas grup chat : ≥ 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto + video

(29)

17

No. Kombinasi atribut Skala rating

F

Chat tambahan : panggilan video Kapasitas grup chat : < 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : Ya

Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

G

Chat tambahan : panggilan suara +video Kapasitas grup chat : < 150

Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : dokumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

H

Chat tambahan : panggilan video Kapasitas grup chat : ≥ 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto + video

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I

Chat tambahan : panggilan video Kapasitas grup chat : ≥ 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto + video

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

J

Chat tambahan : panggilan suara + video Kapasitas grup chat : < 150

Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : Ya

Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto + video

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K

Chat tambahan : panggilan suara + video Kapasitas grup chat : ≥ 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L

Chat tambahan : panggilan suara Kapasitas grup chat : < 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : Ya

Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : foto + video

(30)

18

No. Kombinasi atribut Skala rating

M

Chat tambahan : panggilan suara + video Kapasitas grup chat : ≥ 150

Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : ya

Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

N

Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : ≥ 150

Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

O

Chat tambahan : panggilan video Kapasitas grup chat : < 150

Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak

Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P

Chat tambahan : panggilan suara + video Kapasitas grup chat : < 150

Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter Bisa diakses dari PC : ya

Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : foto + video

(31)

19 Lampiran 2 Daftar kombinasi yang terpilih

No Chat 5 Call+video >=150 <=2000 Tidak emoticon foto+video

(32)

20

Lampiran 3 Daftar peubah boneka

Kombinasi Peubah boneka

�11 �12 �21 �31 �41 �51 �61

1 1 0 1 1 0 0 0

2 1 0 0 0 0 0 1

3 1 0 1 0 0 1 1

4 1 0 0 1 1 1 1

5 0 0 0 1 0 1 1

6 0 1 1 1 1 0 0

7 0 0 1 0 0 1 0

8 0 1 0 1 0 1 1

9 0 1 0 0 1 0 1

10 0 0 1 0 1 1 1

11 0 0 0 1 0 0 0

12 1 0 1 1 1 0 1

13 0 0 0 0 1 0 0

14 1 0 0 0 1 1 0

15 0 1 1 0 0 0 0

(33)

21

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Wonosobo pada tanggal 30 Oktober 1992 dari pasangan Bapak M.Romadhon dan Ibu Nur Sulistyowati. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2011 penulis berhasil menyelesaikan jenjang sekolah menengah atas di SMAN 1 Wonosobo dan pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa baru jenjang S1 pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan.

Gambar

Tabel 1  Daftar atribut dan level
Gambar 2  Frekuensi pengguna smartphone
Gambar 3  Jumlah pengguna instant messenger
Tabel 2  Nilai kegunaan level dan nilai penting relatif
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan ISPO dilakukan dengan menyusun Pedoman Teknis (Ditjen Perkebunan) serta Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan (Dinas

Model kesesuaian habitat terdiri dari lima kelas kecuali peta nilai NDVI (tanpa kelas kesesuaian sangat rendah).. Lima kelas kesesuaian yang dihasilkan adalah kelas

• Planned assessed level of analytical procedures risk. • Planned level of tests

bahwa sehubungan dengan perubahan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengembangan Laboratorium Pendidikan (BPLP) UM, perlu adanya penataan dan perubahan nama jabatan dari

Implementasi Media Pembelajaran Trainer Hydraulic untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas XII SMKN 1 Cimahi pada Mata Pelajaran Teknik Kontrol Terprogram U niversitas

keselamatan kerja yang dapat dilakukan dengan sosalisasi berupa. poster terkait K3, risiko K3 dan cara

Guru dapat mengabsen siswa dengan melihat pada aplikasi berapa jumpa peserta didik yang membuka aplikasi tersebut.. Guru menggunakan WhatsApp untuk mengkomunikasikan pembelajaran

Seperti pada package AWT, package dari Swing menyediakan banyak class untuk membuat aplikasi GUI.. Package tersebut dapat ditemukan di