• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penggajian Dan Pengupahan Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Informasi Penggajian Dan Pengupahan Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

WIRA WASKITA PUTRI SIREGAR 112101145

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulisan tugas

akhir ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada junjungan

Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke

alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Adapun maksud dan tujuan penulisan

tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Program Studi

Diploma III, guna meraih gelar Ahli Madya.

Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti

kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, penulis

banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu izinkan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini, yaitu

1. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak ,CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma-III

Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program

Studi Diploma-III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

(3)

4. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Dosen

Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis

hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara, khususnya yang mengajar pada Program Studi Diploma-III

Keuangan.

6. Bapak dan Ibu pimpinan serta seluruh staf pegawai Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara khususnya pada Sub Bagian

Keuangan yaitu Bapak Abu Hanifah, BA , Bapak Hambali Lubis, SH, Ibu

Syarianty Hari, Kakanda Risnawaty, A.Md, Abangda Samuel, SE, Ibu

Hetty dan Ibu Herdy terima kasih atas bimbingannya selama penulis

menyelesaikan magang dan Tugas Akhir

7. Keluarga tercinta Ayahanda Siar Abdul Hanafi Siregar, Ibunda

Damerianty Simatupang, Abangda Didik Handika Siregar, Abangda

Drh.Ari Ramadhan Siregar dan Adinda Ayu Arisandi Siregar yang telah

dengan sabar dan ikhlas membantu penulis dalam segala hal.

8. Sahabat-sahabat penulis Maisyarah, Warman, Rifqi, Fadli dan Erial yang

selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.

9. Teman-teman di Grup C Keuangan 2011, terima kasih atas dukungan dan

kebersamaannya selama ini.

10.Semua pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian Tugas

(4)

Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar

terciptanya kesempurnaan di dalamnya . Akhir kata penulis mengucapkan

sekian dan terima kasih.

Medan, Mei 2014

Penulis

(5)

DAFTAR ISI A. Pengertian Sistem Informasi ... 23

B. Pengertian Gaji dan Upah ... 27

C. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan ... 33

D. Pengendalian Intern Untuk Prosedur Akuntansi Gaji / Upah ... 38

(6)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

(7)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam hal ini tenaga kerja atau

pegawai merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan.

Tenaga kerja atau pegawai memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran,

pengalaman dan keahlian. Maka dari itu diperlukan lebih banyak pegawai dan

dengan bertambahnya jumlah pegawai yang diperlukan dalam suatu

perusahaan, maka diperlukan konsentrasi khusus dalam menangani

masalah-masalah kepegawaian. Salah satu masalah-masalah kepegawaian yang dianggap sangat

penting adalah menyangkut sistem penggajian dan pengupahan pegawai.

Pelaksanaan penggajian dan pengupahan pegawai harus dilakukan secara

profesional dengan maksud agar terciptanya suatu hubungan yang baik, antara

perusahaan tersebut, khususnya dalam hal hak dan kewajiban antara kedua

pihak tersebut (Rolis, 2009).

Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan

usahanya sangat membutuhkan tenaga manusia yang lazim disebut tenaga

kerja atau pegawai. Tenaga kerja atau pegawai merupakan faktor produksi

yang paling penting bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan

tersebut. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban memberikan balas jasa

yang setimpal terhadap jasa yang diberikan pegawai itu pada perusahaan

(9)

Gaji merupakan suatu penghargaan perusahaan kepada pegawai yang

bekerja pada perusahaan tersebut dalam bentuk uang, sehingga gaji dan upah

sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pegawai. Gaji dan upah

juga dapat diartikan sebagai balas jasa atau pendapatan yang dinyatakan dalam

bentuk uang dan ditetapkan oleh perjanjian timbal balik, perundang-undangan

atau peraturan yang berlaku. Pembayarannya dilaksanakan berdasarkan

perjanjian kerja tertulis oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang

dipekerjakan untuk pekerjaan yang sudah atau akan dipekerjakan. Gaji dan

upah sebenarnya bukanlah faktor utama yang mempengaruhi tinggat

kegairahan kerja, tetapi dalam kenyataannya masih sering terlihat bahwa

selama gaji dan upah belum dinyatakan cukup atau layak, maka gaji dan upah

akan tetap dianggap sebagai faktor yang paling dapat menurunkan kegairahan

kerja dan menimbulkan keresahan (Amalia, 2009).

Biaya gaji pegawai biasanya merupakan biaya yang cukup penting,

dimana pengawasannya harus mendapatkan perhatian yang terus-menerus oleh

pihak yang bersangkutan dan juga biaya gaji merupakan salah satu unsur yang

memiliki resiko yang kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan yang

mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan. Untuk itu

diperlukan pengendalian intern gaji dan upah yang efektif guna menghindari

perusahaan tersebut dari hal-hal yang merugikan. Kebijakan mengenai

penggajian dan pengupahan yang baik bukan hanya penting pada tarif

penarikan tenaga kerja saja, tetapi kebijakan mengenai kenaikan pangkat atau

(10)

tiap-tiap pekerjaan harus didasarkan pada nilai (harga) pekerjaan itu (Amalia,

2009).

Untuk menentukan besarnya gaji dan upah pegawai, perusahaan perlu

mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang

diperolehnya, upaya besarnya gaji/upah pegawai seimbang dengan tingkat

pengalaman, kecakapan, pendidikan, UU ketenagakerjaan dan peraturan

pemerintah. Dengan demikian wajar apabila perusahaan memberikan

perhatian yang cukup kepada kebijakan penggajian dan pengupahan yang

baik. Prosedur penggajian dan pengupahan yang baik seharusnya dijalankan

dengan efektif. Untuk itu maka diperlukan informasi yang relevan sebagai

sarana komunikasi yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan bagi pihak yang berkepentingan (Amalia, 2009).

Sehubung dengan kebutuhan informasi manajemen maka informasi

tersebut harus dapat ditafsirkan dengan mudah, benar dan tepat agar tidak

menyesatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adanya sistem informasi

yang baik sangat membantu manajemen sehingga menghasilkan informasi

yang dapat mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari serta dapat

membantu pengambilan keputusan dan menjalankan fungsi pengendalian yang

dilaksanakan oleh manajer (Amalia, 2009).

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

merupakan salah satu instansi pemerintahan dibidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian, yang mana di dalamnya terdapat struktur organisasi yang

masing-masing memiliki jabatan, dan juga memiliki jumlah staf pegawai yang

(11)

mengadakan pengawasan atas gaji kepada para pegawai. Mengingat masalah

gaji merupakan masalah yang sangat sensitif, maka Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi memerlukan suatu sistem informasi penggajian dan pengupahan

yang baik untuk memberikan informasi bagi manajemen dalam pengambilan

keputusan dan pengawasan intern atas gaji. Melihat pentingnya suatu sistem

informasi penggajian dan pengupahan yang baik tersebut, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dengan memilih judul : “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA”.

B. Rumusan Masalah

Untuk mewujudkan maksud dan tujuan dari penelitian ini, penulis

mempunyai rumusan masalah-masalah yang akan dibahas. Guna

mempermudah penulisan serta untuk memberikan penelitian dalam ruang

lingkup yang sempit, permasalahan yang akan dibahas yaitu : “Bagaimana sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dan apakah manfaat pelaksanaan sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini dimaksudkan untuk

(12)

Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi penggajian dan

pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sumatera Utara dan untuk mengetahui manfaat pelaksanaan sistem informasi

penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari diadakannya penelitian ini ialah :

1. Bagi Penulis

Untuk memperdalam pengetahuan dan memperluas wawasan tentang

informasi penggajian dan pengupahan pada pegawai pada praktek yang

sebenarnya dan membandingkannya dengan teori selama di bangku

perkuliahan.

2. Bagi Instansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada instansi untuk

meningkatkan pengawasan manajemen terhadap gaji dan upah di masa

mendatang, sehingga kemungkinan kesalahan manajemen dapat diketahui

sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam

menentukan perencanaan dan kebijaksanaan di masa yang akan datang.

3. Bagi Kalangan Akademik

Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan informasi atau

referensi penelitian dan penulisan selanjutnya, yang ingin meneliti lebih

dalam lagi terutama mengenai sistem informasi penggajian dan

(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan lapangan kerja

bagi setiap angkatan kerja sehingga dapat memperoleh pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara terletak di

Jln. Asrama No. 143 Medan yang berdiri sejak tanggal 13 Juli 2001 dan

sebelum menjadi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera

Utara telah beberapa kali mengalami perubahan nama antara lain :

a. Departemen Transmigrasi dan Sosial.

b. Departemen Tenaga Kerja dan Koperasi.

c. Departemen Tenaga Kerja.

d. Departemen Transmigrasi.

e. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Namun setelah ada Undang-undang No. 22 Tahun 1999 serta di tetapkan

PERDA (Peraturan Daerah) No. 3 Tahun 2001 tentang Dinas Provinsi

Sumatera Utara, maka kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja di ubah

menjadi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera

(14)

a. Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja yang beralamat di Jln. Asrama

No. 143 Medan, yang dipimpin oleh Bapak Drs. Moch Chodjin.

b. Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara yang beralamatkan di

Jln. SM. Raja Medan yang dipimpin oleh Bapak Ir. Iwan Rifai, MM.

c. Kantor Wilayah Departemen Transmigrasi dan PPH yang beralamat di Jln.

William Iskandar No. 331 Medan yang dipimpin Ir. Aziz Zeid Gumai.

Tujuan dari 3 (tiga) Kantor Dinas Provinsi Sumatera Utara adalah untuk

efisien waktu, tenaga dan dana yang diinvestaikan untuk ketiga kantor ini.

Selain dengan adanya UU No. 22 Tahun 1999 dan PERDA No. 3 Tahun 2001

perubahan ini juga disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

a. Perubahan atau penggantian Kabinet.

b. Dilikuidasinya beberapa Departemen sehingga banyak Departemen yang

digabungkan

c. Otonomi Daerah.

Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

mempunyai visi dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

“Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang Sejahtera” makna yang

terkandung didalam visi tersebut adalah :

1. Terwujudnya Tenaga Kerja yang kompeten dan produktif.

(15)

3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan

berkeadilan.

4. Terwujudnya perlindungan tenaga kerja.

5. Kesehjateraan pekerja dan purna kerja.

6. Terwujudnya penataan persebaran penduduk dengan “3S” yaitu serasi,

seimbang dan sejahtera.

7. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkompeten dilingkungan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

Sedangkan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera

Utara adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan produktifitas tenaga

kerja serta penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.

2. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan industrial yang harmonis

dan dinamis dan berkeadilan serta kesehjateraan tenaga kerja dan purna

kerja .

3. Meningkatkan dan perlindungan Ketenagakerjaan.

4. Meningkatkan dan mengembangkan penataan persebaran penduduk yang

serasi, seimbang dan sejahtera.

5. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang

berkompeten dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

(16)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu cara atau sistem pembagian tanggung

jawab, wewenang serta penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi

dalam pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. Tujuan dan sasaran ini hendaknya dicapai semaksimal mungkin

dengan menggunakan potensi-potensi yang dimiliki perusahaan walaupun

potensi tersebut terbatas.

Kemampuan perusahaan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan dan

sasaran-sasaran perusahaan banyak dipengaruhi oleh struktur organisasi dari

perusahaan tersebut. Struktur organisasi suatu perusahaan harus dapat

menggambarkan kondisi tentang tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam

perusahaan tersebut.

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan tergantung dari macam

perusahaan, kegiatannya dan pertimbangan-pertimbangan lain. Dalam

manajemen dikenal bentuk organisasi baris, garis dan staff, organisasi

fungsional dan organisasi matriks. Sedangkan organisasi yang dipakai oleh

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sistem organisasi baris dimana

staff karyawan akan menerima tugas dari seorang atasan sesuai dengan yang

diberikan. Adapun struktur organisasi pada Dinas Tenaga Kerja dan

(17)

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA

Sumber :Bagian Umum Disnakertrans Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara KELOMPOK JABATAN

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN

KEPALA SUB BAGIAN UMUM

KEPALABIDANG PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA

KEPALA BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL

KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN DAN KETENAGAKERJAAN

KEPALA BIDANG TRANSMIGRASI

SEKSI PENGEMBANGAN PERLUASAN KESEMPATAN

KERJA

SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA

SEKSI STANDARISASI KOMPETENSI PEMAGANGAN

SEKSI PERSYARATAN KERJA PENGUPAHAN DAN JAMSOS

SEKSI KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI PEKERJAAAN

DAN PENGUSAHA

SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN

SEKSI KETENAGAKERJAAN

SEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SEKSI PERLINDUNGAN TENAGA KERJA KHUSUS

SEKSI FASILITASI PENYIAPAN LAHAN

SEKSI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

SEKSI PENEMPATAN DAN INVESTASI

(18)

C. Uraian Pekerjaan

Menurut peraturan Gubernur Sumatera Utara No.49 Tahun 2011 tentang

tugas, fungsi dan uraian tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sumatera Utara , berikut uraian tugas masing-masing bagian pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara :

Sekretariat

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan penyusunan koordinasi rencana program kerja

sekretariat, bidang-bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program

Dinas.

c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan.

d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan.

e. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.

f. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran belanja.

g. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan.

h. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis, laporan akuntabilitas

kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, LPPD Dinas.

i. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan, dan ketatalaksanaan.

j. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, kearsipan,

pertelekomunikasian dan persandian.

(19)

l. Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan dan

pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan/peralatan kantor.

m. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian

peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, keprotokolan

dan hubungan masyarakat.

n. Menyelenggarakan fasilitas dan pengaturan keamanan kantor.

o. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional.

p. Menyelenggarakan pengkoordinasian pelaporan, evaluasi, monitoring atas

kegiatan bidang-bidang lingkup dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

q. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

r. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal dinas.

Untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud, Sekretaris

dibantu :

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program

Sub Bagian pada Sekretaris Dinas dipimpin oleh Kasubbag.

Kepala Sub Bagian Umum

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Umum.

(20)

c. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

d. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub

bagian umum.

e. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian.

f. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian

penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan

kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis.

g. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.

h. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi serta

pemberhentian pegawai.

i. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan

pegawai dan jabatan di lingkungan dinas.

j. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan

ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan dinas.

k. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian

peraturan perundang-undangan.

l. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian,

surat-surat, naskah dinas dan arsip.

m. Melaksanakan penggandaan naskah dinas.

(21)

o. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum,

pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak

dan barang tidak bergerak.

p. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana

pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,

kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan

layanan kantor.

q. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kepada Sub

Bagian Umum.

r. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan.

s. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas.

t. Melaksanakan pengkoreksian ketikan naskah dinas.

u. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada Unit Pelaksana Teknis

Dinas.

v. Melaksanakan pembinaan kearsipan dinas dan Unit Pelaksana Teknis

Dinas.

w. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

x. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris.

y. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris, sesuai

bidang tugasnya.

z. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

(22)

Kepala Sub Bagian Keuangan

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian

Keuangan.

b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas pada lingkup Sub Bagian

Keuangan.

c. Melaksanakan pengumpulan data atau bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

d. Melaksanakan penyusunan perencanaan atau program kerja sekretariat

dan sub bagian keuangan.

e. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas.

f. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas.

g. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan

daerah.

h. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan.

i. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis

administrasi keuangan.

j. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan

lainnya.

k. Melaksanakan verifikasi keuangan.

l. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak

langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis.

m. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan

(23)

n. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan

administrasi keuangan.

o. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai.

p. Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan.

q. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan.

r. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

s. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh sekretaris.

t. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada sekretaris,

sesuai bidang tugasnya.

u. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya kepada sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.

Kepala Sub Bagian Program

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Program.

b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas pada lingkup Sub Bagian

Program.

c. Melaksanakan pengumpulan data/ bahan dan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

d. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub

bagian program.

e. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data ketenagakerjaan dan

(24)

f. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai bidang

tugasnya

i. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris, sesuai

bidang tugasnya

j. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.

Bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi bidang Pembinaan Penempatan

Tenaga Kerja.

b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang

c. Menyelenggarakan analisis penyusunan sistem dan penyebarluasan

informasi pasar kerja di wilayah provinsi

d. Menyelenggarakan penerbitan dan pengendalian izin pendirian lembaga

bursa kerja/Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan

Lembaga Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan skala provinsi

e. Menyelenggarakan penerbitan rekomendasi untuk perizinan pendirian

LPTKS dan lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan yang akan

(25)

f. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi kepada swasta dalam

penyelenggaraan pameran bursa kerja/job fair skala provinsi.

Bidang Hubungan Industrial

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.

b. Menyelenggarakan fasilitas penyusunan serta pengesahan peraturan

perusahaan yang skala berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota dalam

satu provinsi.

c. Menyelenggarakan Pendaftaran PKB, perjanjian pekerjaan antara

perusahaan pemberi kerja dengan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh

yang skala berlakunya lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota dalam satu

provinsi.

d. Menyelenggarakan pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

pada perusahaan yang skala berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota

dalam satu provinsi.

e. Menyelenggarakan pendaftaran Perjanjian Pekerjaan antara Perusahaan

Pemberi Kerja dengan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh yang

skala berlakunya lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota dalam 1 (satu)

provinsi.

f. Menyelenggarakan penerbitan rekomendasi pencabut izin operasional

perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang berskala berlakunya lebih

(26)

g. Menyelenggarakan penyusunan dan pengusulan penetapan upah minimum

Provinsi, Kabupaten/Kota dan melaporkan kepada Menteri yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

h. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan kepesertaan jaminan sosial

tenaga kerja skala provinsi.

i. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan penyelenggaraan fasilitas dan

kesejahteraan tenaga kerja skala provinsi.

j. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan sistem dan kelembagaan serta

pelaku hubungan industrial skala provinsi.

k. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan verifikasi keanggotaan serikat

pekerja/ serikat buruh skala provinsi.

l. Menyelenggarakan pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan

industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan skala provinsi.

m. Menyelenggarakan pembinaan SDM dan lembaga penyelesaian

perselisihan di luar pengadilan skala provinsi.

n. Menyelenggarakan penyusunan formasi, pendaftaran dan seleksi calon

mediator, arbiter dan konsiliator di wilayah provinsi.

o. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

Bidang Perlindungan dan Ketenagakerjaan Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.

b. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma

(27)

c. Menyelenggarakan pemeriksaan/pengujian terhadap perusahaan dan objek

pengawasan ketenagakerjaan skala provinsi.

d. Menyelenggarakan penerbitan/rekomendasi (izin) terhadap objek

pengawasan ketenagakerjaan skala provinsi.

e. Menyelenggarakan penanganan kasus/melakukan penyidikan terhadap

pengusaha yang melanggar norma ketenagakerjaan skala provinsi.

f. Menyelenggarakan pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) skala provinsi.

g. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi dan audit SMK3 skala

provinsi.

h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

j. Menyelenggarakan tugas-tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Ketransmigrasian

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.

b. Menyelenggarakan pelaksanaan perbekalan, pengangkutan, permakanan

dan penempatan di pemukiman transmigrasi.

c. Menyelenggarakan tugas pemerintah pusat dalam bidang ketransmigrasian

yang didelegasi kepada provinsi dan tugas yang tidak dapat dilaksanakan

(28)

d. Menyelenggarakan pelaksanaan pembekalan, pengangkutan, pemakanan

dan penempatan di pemukiman transmigrasi.

e. Menyelenggarakan pengurusan perpindahan dan penempatan di

permukiman transmigrasi.

f. Menyelenggarakan bimbingan untuk mendapatkan lapangan kerja atau

lapangan usaha atau fasilitas mendapatkan lahan usaha

g. Menyelenggarakan bimbingan, pengembangan, dan perlindungan

hubungan kemitraan usaha.

h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

j. Menyelenggarakan tugas-tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

D. Kinerja Terkini

Kinerja usaha pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sumatera Utara memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja APBD

menurut urusan pemerintahan daerah, berupa gambaran realisasi

pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang meliputi:

1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan yang menyajikan

informasi tentang organisasi yang ditetapkan sebagai entasitas

akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah.

2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan pelaporan keuangan,

menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis kas atau basis

(29)

penerapan kebijakan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan

ekuitas dana. Basis pengukuran yang mendasari pelaporan keuangan,

menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis pengukuran

atas laporan-laporan keuangan daerah. Dalam bagian ini harus

disajikan proses penetapan nilai setiap aset, ekuitas dana, kewajiban.

Informasi pengukuran pos-pos laporan-laporan keuangan harus jelas

menggambarkan nilai perolehan historis. Nilai perolehan historis yaitu

aset yang harus dicatat, diukur sebesar pengeluaran kas dan setara kas

dan kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk

memperoleh aset tersebut, kewajiban yang diukur sebesar nilai

nominal dan ekuitas dana dicatat atau diukur sebesar selisih antara aset

dengan kewajiban.

3. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada

dalam standar akuntansi pemerintah, yang menyajikan informasi

tentang kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan

akuntansi yang belum diterapkan atas pos-pos laporan keuangan sesuai

(30)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi

Bagi kebanyakan orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mental

tentang komputer dan program. Kenyataannya, istilah ini memiliki makna

yang lebih luas. Menurut Sanyoto (2007 : 112) Sistem adalah kumpulan

sumber daya atau elemen-elemen dan jaringan prosedur yang saling terkait

secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki tertentu, dan

bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem pasti terdiri dari

struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk

sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur

sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan

bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang

lebih kecil, yang disebut sebagai subsistem. Pendekatan sistem memberikan

banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem

berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut pandang sistem, yang

berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut dan

mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem

tersebut. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, seseorang

dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai.

Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem juga

dapat melayani beberapa tujuan. Apakah suatu sistem memberikan tujuan bagi

(31)

maka sistem tersebut harus diganti. Dari uraian diatas dapat diambil

kesimpulan mengenai sistem sebagai berikut:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem lain

yang lebih luas.

Menurut Sanyoto (2007 : 112) Informasi adalah data yang diolah agar

menjadi lebih berguna bagi para pemakainya. Informasi bukan merupakan

sekedar fakta atau data yang diproses dalam suatu laporan formal. Jadi,

informasi memungkinkan para pemakainya melakukan tindakan yang

menyelesaikan konflik, mengurangi ketidakpastian dan membuat keputusan.

Secara konseptual, informasi harus memenuhi kriteria manfaat dan biaya.

Untuk memenuhi persyaratan informasi mandatori, pertimbangan utama

adalah meminimalkan biaya sejalan dengan pemenuhan standar keandalan dan

kemanfaatan. Jika kondisi informasi adalah bebas, maka pertimbangan utama

adalah manfaat yang dicapai melebihi biaya untuk menghasilkannya.

Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, suatu

laporan yang terstruktur, atau pesan dilayar komputer.

Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa mutu suatu informasi

yaitu agar dapat lebih berguna harus memiliki beberapa ciri-ciri atau

karakteristik berikut :

1. Akurat, berarti informasi harus terbebas dari adanya kesalahan-kesalahan

(32)

harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi haruslah bebas dari

kesalahan dan harus akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau

kegiatan dari suatu organisasi.

2. Relevan (cocok atau sesuai), informasi yang relevan harus memberikan

arti kepada pengguna, berarti informasi relevan mempunyai manfaat bagi

pemakainya.

3. Tepat waktu, informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan

biasanya mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

4. Lengkap, informasi yang disajikan lengkap, termasuk didalamnya semua

data-data yang relevan.

5. Dimengerti, informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang

mudah dimengerti oleh pembuat keputusan.

6. Verifiable, informasi yang dihasilkan tidak bias, menyebabkan perbedaan

dalam memahaminya.

7. Accessible, informasi dikatakan accessible bila tersedia pada saat

diperlukan dalam format yang sesuai dengan kepentingannya.

Menurut Sanyoto (2007:112) sistem informasi adalah kumpulan

elemen/sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara

terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan

untuk mengolah data menjadi informasi. Menurut Muhammad Fakhri dan

Amin Wibowo (Sanyoto, 2007:112), sistem informasi sebagai seperangkat

komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung

(33)

sangat diperlukan para manajer organisasi guna melaksanakan tugas khusus

tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi.

Menurut John Ward dan Gary Grudnitski (Sanyoto, 2007:113), sistem

informasi mempunyai komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok

bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model

(model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology

block), blok basis data (database block) dan blok pengendalian intern

(controls block), saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai

sasaran.

Semua sistem informasi harus dilindungi dari berencana dan ancaman,

seperti bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan

penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang yang

dibayar untuk melakukan kejahatan. Adapun tujuan utama dari sistem

informasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur

sumberdaya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan

informasi tentang kegunaan sumberdaya ke pemakai eksternal melalui

laporan keuangan tradisional dan laporan keuangan yang diminta lainnya.

Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari

berbagai laporan pertanggung jawaban.

2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka

(34)

3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.

Sistem informasi menyediakan informasi bagi personil operasi untuk

membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan

efektif.

B. Pengertian Gaji dan Upah

Setiap pegawai yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Sumatera Utara, dimana mereka telah memberikan jasa dan keahlian

mereka, maka mereka akan menerima balas jasa atas apa yang mereka

berikan. Balas jasa tersebut biasa disebut kompensasi. Kompensasi dapat

berupa gaji atau upah, tunjangan, bonus, dan lain-lain.

Menurut Ruky (2001:7) Istilah penggajian / payroll sering diartikan

sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang

mereka berikan selama suatu periode. Menurut Ruky (2001:7) Penggajian

merupakan hal yang penting karena beberapa alasan : Karyawan sangat

sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian atau hal-hal yang

tidak wajar. Untuk mempertahankan agar moral karyawan tetap tinggi,

perusahaan harus membayar gaji secara akurat dan tepat waktu. Penggajian

merupakan hal yang diatur oleh peraturan-peraturan pemerintah. Penggajian

serta pajak gaji dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan. Walaupun jumlah beban

seperti itu sangat bervariasi, namun bukan hal yang luar biasa bagi perusahaan

bahwa sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk membayar gaji serta beban

(35)

Menurut Ruky (2001:7) Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala

dan tetap, sedangkan imbalan diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan

pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya

disebut upah. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan, sedangkan

jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang

diselesaikan. Disamping gaji dan upah, pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara mungkin memperoleh manfaat-manfaat

lain yang diberikan dalam bentuk tunjangan misalnya tunjangan jabatan,

tunjangan umum, uang lembur, uang makan, dan lain-lain.

Menurut Mulyadi (2001 : 373) : “Gaji umumnya merupakan pembayaran

atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang

jabatan manajer, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa

yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan

berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan

oleh karyawan”. Menurut Malthis dan Jackson (2002 : 378) : “Gaji merupakan

yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung

jumlah jam kerja, sedangkan Upah adalah bayaran yang secara langsung

dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja”.

Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006 : 16) : “Gaji merupakan balas jasa

yang dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai

tata usaha, dan pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya, sedangkan

Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada

penerima kerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerja sendiri maupun

(36)

Dari pengertian di dapat diambil kesimpulan bahwa gaji adalah jasa yang

diberikan kepada karyawan di bidang administrasi di perusahaan dan tenaga

staf biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap atau

sama, sedangkan upah merupakan balas jasa yang diterima oleh pekerja dari

pihak lain

B.1 Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Ada bermacam-macam unsur gaji dan upah yang sering kita jumpai di

berbagai macam buku, namun menurut Malthis dan Jackson (2002 : 118)

unsur-unsur gaji dan upah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kompensasi langsung, terdiri dari :

Gaji pokok yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan, biasanya

sebagai gaji atau upah. Gaji pokok terdiri dari gaji, upah, dan gaji variable.

Gaji variable terdiri dari bonus, insentif, dan kepemilikan saham.

b. Kompensasi tidak langsung, terdiri dari :

(37)

Untuk mempermudah pemahaman, berikut disediakan gambar diagram

unsur-unsur gaji dan upah.

Sumber :Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)

(38)

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, gaji

dan upah penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka

sebagai motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang

besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi

penyelewengan. Di dalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah

gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama, ini terjadi karena gaji dan upah

sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada pegawai atau

buruh. Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti

pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian

karyawan itu sendiri.

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut :

1. Gaji pokok adalah sejumlah uang yang diterima pegawai yang telah

ditetapkan oleh pemerintah yaitu menurut pangkat/golongan, jabatan, dan

masa kerja dalam bentuk gaji dan upah. Gaji pokok yang diberikan kepada

pegawai baik staff maupun non staf.

2. Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai yang telah

mencapai target tertentu di luar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan

kepada pegawai apabila bekerja atas standar yang telah ditentukan sesuai

dengan ketentuan yang telah diatur oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

3. Tunjangan-tunjangan adalah bentuk lain dari pemberian gaji dan upah

yang diberikan oleh pemerintah kepada pegawai, yang tujuannya adalah

(39)

beberapa tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu saja. Pada instansi

ini terdapat tunjangan antara lain tunjangan pokok yaitu tunjangan yang

besarnya ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan seperti :

a. Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan

yang berlaku. Adapun penjabaran persentase tunjangan yang diperoleh

pegawai pada golongan IIIA-IVD sebagai berikut :

Tabel 3.1 Persentase Tunjangan pada golongan IIIA-IVD

Golongan Persentase tunjangan

III A 146% x gaji pokok

III B 139% x gaji pokok

III C 133% x gaji pokok

III D 127% x gaji pokok

IV A 114% x gaji pokok

IV B 107% x gaji pokok

IV C 107% x gaji pokok

IV D 101% x gaji pokok

Sumber : Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)

b. Tunjangan jabatan struktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada

sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya, adapun

penjabaran persentase tunjangan struktural yang diperoleh karyawan

(40)

Kepala Dinas

Kepala Bidang / Sekretaris

Kepala Subbagian / Kepala Subbidang

c. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan pada waktu

tertentu dan kondisi tertentu, seperti : tunjangan pangan, tunjangan

pensiun, tunjangan kesehatan, tunjangan keluarga, tunjangan PPh pasal

21 dan tunjangan askes.

d. Sumber gaji lain pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sumatera Utara adalah tambahan penghasilan pegawai ( TPP ).

Adapun unsur-unsur pengeluaran di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Askes adalah Asuransi Kesehatan .

2. PPh pasal 21 adalah pengenaan PPh pasal 21 dari Undang-undang

Perpajakan ditetapkan sebelumnya. Penggunaan pajak ini langsung

dikurangi dengan pendapatan gaji yang diperoleh pada bulan bersamaan.

C. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan

Sistem informasi penggajian mencakup seluruh tahap pemrosesan

penggajian dan pelaporan kepegawaian. Sistem menyajikan cara-cara

penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan

laporan-laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan

pegawai kepada manajemen. Pemrosesan harus meliputi pengurangan pajak,

potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah, dan persyaratan-persyaratan

(41)

Sistem yang efisien diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara

pegawai dan pemberi kerja. Pemrosesan penggajian sangatlah kompleks.

Dalam organisasi besar, penggajian seringkali merupakan prosedur paling

kompleks dalam operasi. Sebab arti penting sosial penggajian yang banyak

mengalami perubahan asumsi dalam beberapa dekade terakhir.

Pemerintah juga seringkali melakukan perubahan-perubahan aturan dan

tingkat potongan pajak, sehingga sistem penggajian tidak dapat berumur

panjang secara mapan. Strategi mengatasinya adalah dengan membuat garis

besar prosedur penggajian dan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi

perhitungan aktual penggajian. Tidak perlu dibuatkan prosedur potongan pajak

yang terlampau kaku, sebab hukum pajak berubah secara cepat.

Pemrosesan penggajian merupakan suatu kegiatan yang peka terhadap

hukuman denda maupun penjara jika pencatatan yang dibuat tidak memadai.

Dan hal ini menjadi tanggungjawab analis sistem untuk membuat proses

penggajian tetap aktual. Adapun informasi yang diperlukan oleh manajemen

dari kegiatan penggajian adalah :

1. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode

akuntansi tertentu.

2. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pertanggung jawaban selama

periode akuntansi tertentu.

3. Jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi

tertentu.

4. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap

(42)

Komponen Sistem Informasi Keuangan di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara terdiri dari unsur-unsur pokok yang

meliputi :

1. Pegawai pada bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Sumatera Utara yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan

berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur dibagian keuangan secara manual dan sistematis yang

dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data

tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data yang terdiri dari data keuangan dan data non-keuangan.

4. Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

software yang dipakai untuk memproses data gaji induk untuk para

pegawai berupa Sistem Pengolahan Data Gaji PNS Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara versi 2,0.

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, dan peralatan

(43)

Sumber: Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)

Gambar 3.2 Sistem Informasi Keuangan Sistem Informasi

Keuangan

Komponen Input Komponen Output

Sistem Peramalan Intelijen

Keuangan Audit

Internal Manajemen

(44)

Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan Pada Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara sudah berkembang dalam tahap

sistematis secara manual dan terpusat di bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara tetapi belum integrated atau yang sering

disebut sistem tumpuk informasi. Sehingga satu kesatuan informasi gaji induk

untuk para pegawai belum terdapat pada suatu area. Output yang dihasilkan oleh

Sistem informasi tersebut berupa informasi data gaji induk untuk para pegawai.

Data gaji induk untuk para pegawai terdiri dari gaji pokok tambahan

tunjangan-tunjangan dan dikurangkan potongan-potongan.

Data gaji induk pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sumatera Utara sangat berperan dalam menyajikan informasi bagi pengguna

internal. Adapun tahapan yang dilakukan oleh bagian keuangan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dalam proses gaji induk pegawai

adalah sebagai berikut :

1. Input data, proses pembuatan data merupakan proses pembuatan data

pokok yang diperlukan untuk memproses transaksi-transaksi yang

dilakukan dalam sistem. Adapun data pokok yang dibuat untuk gaji induk

pegawai meliputi gaji pokok, tunjangan-tunjangan tetap dan

potongan-potongan.

2. Metode perhitungan gaji dan upah, pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara metode perhitungan gaji dan upah

yang dibayarkan kepada karyawannya didasarkan oleh penggolongan

(45)

1. Pegawai staff adalah pegawai yang mempunyai keahlian, dinilai dari

pendidikan atau lamanya masa kerja atau pengalaman kerja.

2. Pegawai Honor adalah pegawai yang dibayarkan gaji dan upah kepada

pegawai Honor jumlahnya tidak sama, karena pegawai Honor

digolongkan karyawan bulanan dan karyawan harian tetap.

3. Output yang dihasilkan dari proses penyusunan data informasi yang

berupa laporan gaji induk untuk para pegawai.

D. Pengendalian Intern Untuk Prosedur Akuntansi Gaji/Upah

Pada organisasi non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba) seperti

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara diperlukan

pengendalian secara langsung. Alat pengendalian tersebut adalah sistem

pengendalian intern perusahaan. Menurut Sanyoto (2007:134) tujuan

pengendalian intern dan pengecekan intern prosedur akuntansi ialah data yang

diolah tepat waktu, penilaian, klasifikasi dan batas waktu terjadinya transaksi

akuntansi tepat waktu.

Dari segi manajemen tujuannya untuk dapat diperolehnya data yang dapat

dipercaya, yaitu data yang lengkap, akurat, unik dan kesalahan-kesalahan dapat

dideteksi. Tujuan lainnya ialah mendorong kecermatan, kehandalan data dan

pelaporan akuntansi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta mendorong di

taatinya kebijakan manajemen yang telah di gariskan dan aturan-aturan termasuk

undang-undang yang berlaku.

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

(46)

kebutuhan para pengguna internal Bagian keuangan (pengelola informasi) dan

auditor independen yang berupa data gaji induk untuk para pegawai yang

dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara,

data penggajian sudah bebas dari kesalahan karena setelah melakukan proses

penyusunan data penggajian, data tersebut dikoreksi kembali oleh pihak

Subbagian Keuangan dan kemudian dilaporkan tepat waktu ke bagian Bendahara

Pengeluaran.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian tersebut diatas dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu :

1. Pengendalian Intern Akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem

pengendalian intern,meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi

dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian

intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para

investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan

menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

2. Pengendalian Intern Administratif, yang juga merupakan bagian dari

sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi

(47)

E. Manfaat Sistem Informasi Penggajian Terhadap Pengendalian Intern Gaji Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa tujuan dari sistem

pengendalian intern adalah untuk mencegah pembayaran gaji pada pegawai yang

tidak berhak dan pembayaran yang tidak terlalu besar. Tujuan ini dapat dicapai

jika unsur-unsur pengendalian intern dapat diterapkan dengan baik dan benar.

Sistem penggajian merupakan komponen dari struktur pengendalian intern

selain dari lingkungan pengendalian dan prosedur pengendalian. Sistem informasi

penggajian mempunyai lingkup yaitu adanya pemisahan fungsi-fungsi dimana

setiap fungsi membuat formulir atau catatan-catatan akuntansi yang berhubungan

dengan penggajian. Hal ini merupakan salah satu unsur agar tercipta pengendalian

intern yang baik, yaitu pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas.

Fungsi-fungsi tersebut seperti fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi

pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan keuangan.

Dokumen-dokumen yang dibuat oleh masing-masing fungsi ini sangat

penting untuk memberikan jaminan bahwa telah dilakukan pengawasan yang

layak dan transaksi dicatat dengan benar. Jadi untuk menciptakan tujuan

pengendalian intern terhadap gaji, maka sistem akuntansi mempunyai peranan

yang sangat penting. Dimana sistem informasi penggajian beberapa dalam

menyediakan dan mengkoordinasikan catatan-catatan, formulir-formulir yang

(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan pada Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi sudah berkembang dalam tahap sistematis secara manual

dan terpusat.

2. Sistem informasi yang digunakan sudah memenuhi syarat karakteristik

sistem informasi yang baik karena informasi di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang berupa gaji induk untuk para

pegawai sudah lengkap dan sudah bebas dari kesalahan karena ketelitian

dalam memeriksa gaji para pegawai sangat tinggi sehingga tingkat

kesalahan dalam pembayaran gaji para pegawai sangat minim sekali.

3. Dengan menerapkan sistem ini maka dapat memecahkan masalah

keuangan yang berhubungan dengan gaji pegawai dengan cepat dan teliti

sehingga tidak terjadi keterlambatan para pegawai dalam menerima gaji

(49)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran kepada pihak

manajemen pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

yaitu :

1. Agar pegawai dapat bekerja dengan giat maka harus diperhatikan

faktor-faktor pendukung gaji yang berupa tunjangan-tunjangan pegawai, karena

besar kecilnya pendapatan atau gaji yang diterima para pegawai sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung tersebut.

2. Kebijaksanaan yang sudah digariskan atau ditetapkan hendaknya dijadikan

pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang serta memperhatikan

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga memperhatikan

apakah ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut.

3. Hendaknya bagian penggajian harus teliti dalam melaksanakan

perhitungan daftar gaji. Ketelitian dalam perhitungan daftar gaji sangat

diperlukan untuk menghindarkan kesalahan jumlah gaji yang dibayarkan

kepada pegawai, yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi

pegawai dan instansi itu sendiri. Perlu dilakukannya sosialisasi dan

pelatihan terhadap pegawai bagian keuangan mengenai kebijakan sistem

informasi penggajian dengan metode transfer dengan tujuan untuk

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Gondodioto, Sanyoto. (2007). Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT.Edisi Revisi Mitra Wacana Media, Jakarta.

Gondodiyoto, Sanyoto, Hendarti, Henny.(2007).Audit Sistem Informasi Lanjutan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Malthis, Robert L. dan John H. Jackson.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Dua, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ruky, Achmad S. (2001). Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, Edisi Pertama, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarni, F. dan Sugiyarso G.(2006). Administrasi Gaji dan Upah. Pustaka Widyatama, Yogyakarta.

Mulyadi.(2001).Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Reza, dkk.(2013). Sistem Informasi Keuangan Gaji dan Upah. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(diakses pada : Jumat 02/05/2014 jam 20.30)

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
Gambar 3.1 Unsur Gaji dan Upah
Tabel 3.1 Persentase Tunjangan pada golongan IIIA-IVD
Gambar 3.2 Sistem Informasi Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat SELAKU PENGGUNA

Menyatakan bahwa data yang saya sampaikan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan pada PT Kereta Api (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara dan

Oleh karena penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, maka untuk

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Bangka

Oleh karena penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, maka untuk

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis tentang Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Berdasarkan hasil kegiatan PKL pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung, yang di laksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2017, penulis memahami bidang kerja