UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
WIRA WASKITA PUTRI SIREGAR 112101145
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulisan tugas
akhir ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Adapun maksud dan tujuan penulisan
tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Program Studi
Diploma III, guna meraih gelar Ahli Madya.
Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti
kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, penulis
banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu izinkan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini, yaitu
1. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak ,CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma-III
Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program
Studi Diploma-III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
4. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Dosen
Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis
hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara, khususnya yang mengajar pada Program Studi Diploma-III
Keuangan.
6. Bapak dan Ibu pimpinan serta seluruh staf pegawai Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara khususnya pada Sub Bagian
Keuangan yaitu Bapak Abu Hanifah, BA , Bapak Hambali Lubis, SH, Ibu
Syarianty Hari, Kakanda Risnawaty, A.Md, Abangda Samuel, SE, Ibu
Hetty dan Ibu Herdy terima kasih atas bimbingannya selama penulis
menyelesaikan magang dan Tugas Akhir
7. Keluarga tercinta Ayahanda Siar Abdul Hanafi Siregar, Ibunda
Damerianty Simatupang, Abangda Didik Handika Siregar, Abangda
Drh.Ari Ramadhan Siregar dan Adinda Ayu Arisandi Siregar yang telah
dengan sabar dan ikhlas membantu penulis dalam segala hal.
8. Sahabat-sahabat penulis Maisyarah, Warman, Rifqi, Fadli dan Erial yang
selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.
9. Teman-teman di Grup C Keuangan 2011, terima kasih atas dukungan dan
kebersamaannya selama ini.
10.Semua pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian Tugas
Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
terciptanya kesempurnaan di dalamnya . Akhir kata penulis mengucapkan
sekian dan terima kasih.
Medan, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI A. Pengertian Sistem Informasi ... 23
B. Pengertian Gaji dan Upah ... 27
C. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan ... 33
D. Pengendalian Intern Untuk Prosedur Akuntansi Gaji / Upah ... 38
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat
penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam hal ini tenaga kerja atau
pegawai merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan.
Tenaga kerja atau pegawai memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran,
pengalaman dan keahlian. Maka dari itu diperlukan lebih banyak pegawai dan
dengan bertambahnya jumlah pegawai yang diperlukan dalam suatu
perusahaan, maka diperlukan konsentrasi khusus dalam menangani
masalah-masalah kepegawaian. Salah satu masalah-masalah kepegawaian yang dianggap sangat
penting adalah menyangkut sistem penggajian dan pengupahan pegawai.
Pelaksanaan penggajian dan pengupahan pegawai harus dilakukan secara
profesional dengan maksud agar terciptanya suatu hubungan yang baik, antara
perusahaan tersebut, khususnya dalam hal hak dan kewajiban antara kedua
pihak tersebut (Rolis, 2009).
Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
usahanya sangat membutuhkan tenaga manusia yang lazim disebut tenaga
kerja atau pegawai. Tenaga kerja atau pegawai merupakan faktor produksi
yang paling penting bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan
tersebut. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban memberikan balas jasa
yang setimpal terhadap jasa yang diberikan pegawai itu pada perusahaan
Gaji merupakan suatu penghargaan perusahaan kepada pegawai yang
bekerja pada perusahaan tersebut dalam bentuk uang, sehingga gaji dan upah
sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pegawai. Gaji dan upah
juga dapat diartikan sebagai balas jasa atau pendapatan yang dinyatakan dalam
bentuk uang dan ditetapkan oleh perjanjian timbal balik, perundang-undangan
atau peraturan yang berlaku. Pembayarannya dilaksanakan berdasarkan
perjanjian kerja tertulis oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang
dipekerjakan untuk pekerjaan yang sudah atau akan dipekerjakan. Gaji dan
upah sebenarnya bukanlah faktor utama yang mempengaruhi tinggat
kegairahan kerja, tetapi dalam kenyataannya masih sering terlihat bahwa
selama gaji dan upah belum dinyatakan cukup atau layak, maka gaji dan upah
akan tetap dianggap sebagai faktor yang paling dapat menurunkan kegairahan
kerja dan menimbulkan keresahan (Amalia, 2009).
Biaya gaji pegawai biasanya merupakan biaya yang cukup penting,
dimana pengawasannya harus mendapatkan perhatian yang terus-menerus oleh
pihak yang bersangkutan dan juga biaya gaji merupakan salah satu unsur yang
memiliki resiko yang kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan yang
mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan. Untuk itu
diperlukan pengendalian intern gaji dan upah yang efektif guna menghindari
perusahaan tersebut dari hal-hal yang merugikan. Kebijakan mengenai
penggajian dan pengupahan yang baik bukan hanya penting pada tarif
penarikan tenaga kerja saja, tetapi kebijakan mengenai kenaikan pangkat atau
tiap-tiap pekerjaan harus didasarkan pada nilai (harga) pekerjaan itu (Amalia,
2009).
Untuk menentukan besarnya gaji dan upah pegawai, perusahaan perlu
mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang
diperolehnya, upaya besarnya gaji/upah pegawai seimbang dengan tingkat
pengalaman, kecakapan, pendidikan, UU ketenagakerjaan dan peraturan
pemerintah. Dengan demikian wajar apabila perusahaan memberikan
perhatian yang cukup kepada kebijakan penggajian dan pengupahan yang
baik. Prosedur penggajian dan pengupahan yang baik seharusnya dijalankan
dengan efektif. Untuk itu maka diperlukan informasi yang relevan sebagai
sarana komunikasi yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan bagi pihak yang berkepentingan (Amalia, 2009).
Sehubung dengan kebutuhan informasi manajemen maka informasi
tersebut harus dapat ditafsirkan dengan mudah, benar dan tepat agar tidak
menyesatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adanya sistem informasi
yang baik sangat membantu manajemen sehingga menghasilkan informasi
yang dapat mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari serta dapat
membantu pengambilan keputusan dan menjalankan fungsi pengendalian yang
dilaksanakan oleh manajer (Amalia, 2009).
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
merupakan salah satu instansi pemerintahan dibidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian, yang mana di dalamnya terdapat struktur organisasi yang
masing-masing memiliki jabatan, dan juga memiliki jumlah staf pegawai yang
mengadakan pengawasan atas gaji kepada para pegawai. Mengingat masalah
gaji merupakan masalah yang sangat sensitif, maka Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi memerlukan suatu sistem informasi penggajian dan pengupahan
yang baik untuk memberikan informasi bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan dan pengawasan intern atas gaji. Melihat pentingnya suatu sistem
informasi penggajian dan pengupahan yang baik tersebut, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dengan memilih judul : “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA”.
B. Rumusan Masalah
Untuk mewujudkan maksud dan tujuan dari penelitian ini, penulis
mempunyai rumusan masalah-masalah yang akan dibahas. Guna
mempermudah penulisan serta untuk memberikan penelitian dalam ruang
lingkup yang sempit, permasalahan yang akan dibahas yaitu : “Bagaimana sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dan apakah manfaat pelaksanaan sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini dimaksudkan untuk
Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi penggajian dan
pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sumatera Utara dan untuk mengetahui manfaat pelaksanaan sistem informasi
penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari diadakannya penelitian ini ialah :
1. Bagi Penulis
Untuk memperdalam pengetahuan dan memperluas wawasan tentang
informasi penggajian dan pengupahan pada pegawai pada praktek yang
sebenarnya dan membandingkannya dengan teori selama di bangku
perkuliahan.
2. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada instansi untuk
meningkatkan pengawasan manajemen terhadap gaji dan upah di masa
mendatang, sehingga kemungkinan kesalahan manajemen dapat diketahui
sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam
menentukan perencanaan dan kebijaksanaan di masa yang akan datang.
3. Bagi Kalangan Akademik
Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan informasi atau
referensi penelitian dan penulisan selanjutnya, yang ingin meneliti lebih
dalam lagi terutama mengenai sistem informasi penggajian dan
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa
pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan lapangan kerja
bagi setiap angkatan kerja sehingga dapat memperoleh pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara terletak di
Jln. Asrama No. 143 Medan yang berdiri sejak tanggal 13 Juli 2001 dan
sebelum menjadi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera
Utara telah beberapa kali mengalami perubahan nama antara lain :
a. Departemen Transmigrasi dan Sosial.
b. Departemen Tenaga Kerja dan Koperasi.
c. Departemen Tenaga Kerja.
d. Departemen Transmigrasi.
e. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Namun setelah ada Undang-undang No. 22 Tahun 1999 serta di tetapkan
PERDA (Peraturan Daerah) No. 3 Tahun 2001 tentang Dinas Provinsi
Sumatera Utara, maka kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja di ubah
menjadi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera
a. Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja yang beralamat di Jln. Asrama
No. 143 Medan, yang dipimpin oleh Bapak Drs. Moch Chodjin.
b. Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara yang beralamatkan di
Jln. SM. Raja Medan yang dipimpin oleh Bapak Ir. Iwan Rifai, MM.
c. Kantor Wilayah Departemen Transmigrasi dan PPH yang beralamat di Jln.
William Iskandar No. 331 Medan yang dipimpin Ir. Aziz Zeid Gumai.
Tujuan dari 3 (tiga) Kantor Dinas Provinsi Sumatera Utara adalah untuk
efisien waktu, tenaga dan dana yang diinvestaikan untuk ketiga kantor ini.
Selain dengan adanya UU No. 22 Tahun 1999 dan PERDA No. 3 Tahun 2001
perubahan ini juga disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
a. Perubahan atau penggantian Kabinet.
b. Dilikuidasinya beberapa Departemen sehingga banyak Departemen yang
digabungkan
c. Otonomi Daerah.
Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
mempunyai visi dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:
“Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang Sejahtera” makna yang
terkandung didalam visi tersebut adalah :
1. Terwujudnya Tenaga Kerja yang kompeten dan produktif.
3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan
berkeadilan.
4. Terwujudnya perlindungan tenaga kerja.
5. Kesehjateraan pekerja dan purna kerja.
6. Terwujudnya penataan persebaran penduduk dengan “3S” yaitu serasi,
seimbang dan sejahtera.
7. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkompeten dilingkungan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.
Sedangkan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera
Utara adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan produktifitas tenaga
kerja serta penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.
2. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan industrial yang harmonis
dan dinamis dan berkeadilan serta kesehjateraan tenaga kerja dan purna
kerja .
3. Meningkatkan dan perlindungan Ketenagakerjaan.
4. Meningkatkan dan mengembangkan penataan persebaran penduduk yang
serasi, seimbang dan sejahtera.
5. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang
berkompeten dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu cara atau sistem pembagian tanggung
jawab, wewenang serta penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi
dalam pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Tujuan dan sasaran ini hendaknya dicapai semaksimal mungkin
dengan menggunakan potensi-potensi yang dimiliki perusahaan walaupun
potensi tersebut terbatas.
Kemampuan perusahaan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan dan
sasaran-sasaran perusahaan banyak dipengaruhi oleh struktur organisasi dari
perusahaan tersebut. Struktur organisasi suatu perusahaan harus dapat
menggambarkan kondisi tentang tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam
perusahaan tersebut.
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan tergantung dari macam
perusahaan, kegiatannya dan pertimbangan-pertimbangan lain. Dalam
manajemen dikenal bentuk organisasi baris, garis dan staff, organisasi
fungsional dan organisasi matriks. Sedangkan organisasi yang dipakai oleh
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sistem organisasi baris dimana
staff karyawan akan menerima tugas dari seorang atasan sesuai dengan yang
diberikan. Adapun struktur organisasi pada Dinas Tenaga Kerja dan
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA
Sumber :Bagian Umum Disnakertrans Provinsi Sumatera Utara
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara KELOMPOK JABATAN
KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN
KEPALA SUB BAGIAN UMUM
KEPALABIDANG PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
KEPALA BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL
KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN DAN KETENAGAKERJAAN
KEPALA BIDANG TRANSMIGRASI
SEKSI PENGEMBANGAN PERLUASAN KESEMPATAN
KERJA
SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA
SEKSI STANDARISASI KOMPETENSI PEMAGANGAN
SEKSI PERSYARATAN KERJA PENGUPAHAN DAN JAMSOS
SEKSI KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI PEKERJAAAN
DAN PENGUSAHA
SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN
SEKSI KETENAGAKERJAAN
SEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SEKSI PERLINDUNGAN TENAGA KERJA KHUSUS
SEKSI FASILITASI PENYIAPAN LAHAN
SEKSI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
SEKSI PENEMPATAN DAN INVESTASI
C. Uraian Pekerjaan
Menurut peraturan Gubernur Sumatera Utara No.49 Tahun 2011 tentang
tugas, fungsi dan uraian tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sumatera Utara , berikut uraian tugas masing-masing bagian pada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara :
Sekretariat
Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan penyusunan koordinasi rencana program kerja
sekretariat, bidang-bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.
b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program
Dinas.
c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan.
d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan.
e. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.
f. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran belanja.
g. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan.
h. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis, laporan akuntabilitas
kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, LPPD Dinas.
i. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan, dan ketatalaksanaan.
j. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, kearsipan,
pertelekomunikasian dan persandian.
l. Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan dan
pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan/peralatan kantor.
m. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, keprotokolan
dan hubungan masyarakat.
n. Menyelenggarakan fasilitas dan pengaturan keamanan kantor.
o. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional.
p. Menyelenggarakan pengkoordinasian pelaporan, evaluasi, monitoring atas
kegiatan bidang-bidang lingkup dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.
q. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
r. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal dinas.
Untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud, Sekretaris
dibantu :
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program
Sub Bagian pada Sekretaris Dinas dipimpin oleh Kasubbag.
Kepala Sub Bagian Umum
Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Umum.
c. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan
pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.
d. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub
bagian umum.
e. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian.
f. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian
penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan
kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis.
g. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.
h. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi serta
pemberhentian pegawai.
i. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan
pegawai dan jabatan di lingkungan dinas.
j. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan dinas.
k. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan.
l. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian,
surat-surat, naskah dinas dan arsip.
m. Melaksanakan penggandaan naskah dinas.
o. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum,
pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak
dan barang tidak bergerak.
p. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana
pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,
kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan
layanan kantor.
q. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kepada Sub
Bagian Umum.
r. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
s. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas.
t. Melaksanakan pengkoreksian ketikan naskah dinas.
u. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada Unit Pelaksana Teknis
Dinas.
v. Melaksanakan pembinaan kearsipan dinas dan Unit Pelaksana Teknis
Dinas.
w. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
x. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris.
y. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris, sesuai
bidang tugasnya.
z. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
Kepala Sub Bagian Keuangan
Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian
Keuangan.
b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas pada lingkup Sub Bagian
Keuangan.
c. Melaksanakan pengumpulan data atau bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.
d. Melaksanakan penyusunan perencanaan atau program kerja sekretariat
dan sub bagian keuangan.
e. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas.
f. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas.
g. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan
daerah.
h. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan.
i. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis
administrasi keuangan.
j. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan
lainnya.
k. Melaksanakan verifikasi keuangan.
l. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak
langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis.
m. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan
n. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan
administrasi keuangan.
o. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai.
p. Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan.
q. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
r. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
s. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh sekretaris.
t. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada sekretaris,
sesuai bidang tugasnya.
u. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugasnya kepada sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bagian Program
Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Program.
b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas pada lingkup Sub Bagian
Program.
c. Melaksanakan pengumpulan data/ bahan dan referensi untuk kebutuhan
pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.
d. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub
bagian program.
e. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data ketenagakerjaan dan
f. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
h. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai bidang
tugasnya
i. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris, sesuai
bidang tugasnya
j. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.
Bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi bidang Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja.
b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang
c. Menyelenggarakan analisis penyusunan sistem dan penyebarluasan
informasi pasar kerja di wilayah provinsi
d. Menyelenggarakan penerbitan dan pengendalian izin pendirian lembaga
bursa kerja/Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan
Lembaga Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan skala provinsi
e. Menyelenggarakan penerbitan rekomendasi untuk perizinan pendirian
LPTKS dan lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan yang akan
f. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi kepada swasta dalam
penyelenggaraan pameran bursa kerja/job fair skala provinsi.
Bidang Hubungan Industrial
Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.
b. Menyelenggarakan fasilitas penyusunan serta pengesahan peraturan
perusahaan yang skala berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota dalam
satu provinsi.
c. Menyelenggarakan Pendaftaran PKB, perjanjian pekerjaan antara
perusahaan pemberi kerja dengan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
yang skala berlakunya lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota dalam satu
provinsi.
d. Menyelenggarakan pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
pada perusahaan yang skala berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota
dalam satu provinsi.
e. Menyelenggarakan pendaftaran Perjanjian Pekerjaan antara Perusahaan
Pemberi Kerja dengan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh yang
skala berlakunya lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota dalam 1 (satu)
provinsi.
f. Menyelenggarakan penerbitan rekomendasi pencabut izin operasional
perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang berskala berlakunya lebih
g. Menyelenggarakan penyusunan dan pengusulan penetapan upah minimum
Provinsi, Kabupaten/Kota dan melaporkan kepada Menteri yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.
h. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan kepesertaan jaminan sosial
tenaga kerja skala provinsi.
i. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan penyelenggaraan fasilitas dan
kesejahteraan tenaga kerja skala provinsi.
j. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan sistem dan kelembagaan serta
pelaku hubungan industrial skala provinsi.
k. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan verifikasi keanggotaan serikat
pekerja/ serikat buruh skala provinsi.
l. Menyelenggarakan pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan skala provinsi.
m. Menyelenggarakan pembinaan SDM dan lembaga penyelesaian
perselisihan di luar pengadilan skala provinsi.
n. Menyelenggarakan penyusunan formasi, pendaftaran dan seleksi calon
mediator, arbiter dan konsiliator di wilayah provinsi.
o. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.
Bidang Perlindungan dan Ketenagakerjaan Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.
b. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma
c. Menyelenggarakan pemeriksaan/pengujian terhadap perusahaan dan objek
pengawasan ketenagakerjaan skala provinsi.
d. Menyelenggarakan penerbitan/rekomendasi (izin) terhadap objek
pengawasan ketenagakerjaan skala provinsi.
e. Menyelenggarakan penanganan kasus/melakukan penyidikan terhadap
pengusaha yang melanggar norma ketenagakerjaan skala provinsi.
f. Menyelenggarakan pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) skala provinsi.
g. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi dan audit SMK3 skala
provinsi.
h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.
j. Menyelenggarakan tugas-tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Ketransmigrasian
Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.
b. Menyelenggarakan pelaksanaan perbekalan, pengangkutan, permakanan
dan penempatan di pemukiman transmigrasi.
c. Menyelenggarakan tugas pemerintah pusat dalam bidang ketransmigrasian
yang didelegasi kepada provinsi dan tugas yang tidak dapat dilaksanakan
d. Menyelenggarakan pelaksanaan pembekalan, pengangkutan, pemakanan
dan penempatan di pemukiman transmigrasi.
e. Menyelenggarakan pengurusan perpindahan dan penempatan di
permukiman transmigrasi.
f. Menyelenggarakan bimbingan untuk mendapatkan lapangan kerja atau
lapangan usaha atau fasilitas mendapatkan lahan usaha
g. Menyelenggarakan bimbingan, pengembangan, dan perlindungan
hubungan kemitraan usaha.
h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.
j. Menyelenggarakan tugas-tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
D. Kinerja Terkini
Kinerja usaha pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sumatera Utara memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja APBD
menurut urusan pemerintahan daerah, berupa gambaran realisasi
pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang meliputi:
1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan yang menyajikan
informasi tentang organisasi yang ditetapkan sebagai entasitas
akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah.
2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan pelaporan keuangan,
menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis kas atau basis
penerapan kebijakan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan
ekuitas dana. Basis pengukuran yang mendasari pelaporan keuangan,
menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis pengukuran
atas laporan-laporan keuangan daerah. Dalam bagian ini harus
disajikan proses penetapan nilai setiap aset, ekuitas dana, kewajiban.
Informasi pengukuran pos-pos laporan-laporan keuangan harus jelas
menggambarkan nilai perolehan historis. Nilai perolehan historis yaitu
aset yang harus dicatat, diukur sebesar pengeluaran kas dan setara kas
dan kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut, kewajiban yang diukur sebesar nilai
nominal dan ekuitas dana dicatat atau diukur sebesar selisih antara aset
dengan kewajiban.
3. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada
dalam standar akuntansi pemerintah, yang menyajikan informasi
tentang kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan
akuntansi yang belum diterapkan atas pos-pos laporan keuangan sesuai
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi
Bagi kebanyakan orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mental
tentang komputer dan program. Kenyataannya, istilah ini memiliki makna
yang lebih luas. Menurut Sanyoto (2007 : 112) Sistem adalah kumpulan
sumber daya atau elemen-elemen dan jaringan prosedur yang saling terkait
secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki tertentu, dan
bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem pasti terdiri dari
struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk
sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur
sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan
bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang
lebih kecil, yang disebut sebagai subsistem. Pendekatan sistem memberikan
banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem
berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut pandang sistem, yang
berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut dan
mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem
tersebut. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, seseorang
dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai.
Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem juga
dapat melayani beberapa tujuan. Apakah suatu sistem memberikan tujuan bagi
maka sistem tersebut harus diganti. Dari uraian diatas dapat diambil
kesimpulan mengenai sistem sebagai berikut:
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem lain
yang lebih luas.
Menurut Sanyoto (2007 : 112) Informasi adalah data yang diolah agar
menjadi lebih berguna bagi para pemakainya. Informasi bukan merupakan
sekedar fakta atau data yang diproses dalam suatu laporan formal. Jadi,
informasi memungkinkan para pemakainya melakukan tindakan yang
menyelesaikan konflik, mengurangi ketidakpastian dan membuat keputusan.
Secara konseptual, informasi harus memenuhi kriteria manfaat dan biaya.
Untuk memenuhi persyaratan informasi mandatori, pertimbangan utama
adalah meminimalkan biaya sejalan dengan pemenuhan standar keandalan dan
kemanfaatan. Jika kondisi informasi adalah bebas, maka pertimbangan utama
adalah manfaat yang dicapai melebihi biaya untuk menghasilkannya.
Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, suatu
laporan yang terstruktur, atau pesan dilayar komputer.
Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa mutu suatu informasi
yaitu agar dapat lebih berguna harus memiliki beberapa ciri-ciri atau
karakteristik berikut :
1. Akurat, berarti informasi harus terbebas dari adanya kesalahan-kesalahan
harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi haruslah bebas dari
kesalahan dan harus akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau
kegiatan dari suatu organisasi.
2. Relevan (cocok atau sesuai), informasi yang relevan harus memberikan
arti kepada pengguna, berarti informasi relevan mempunyai manfaat bagi
pemakainya.
3. Tepat waktu, informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan
biasanya mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
4. Lengkap, informasi yang disajikan lengkap, termasuk didalamnya semua
data-data yang relevan.
5. Dimengerti, informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang
mudah dimengerti oleh pembuat keputusan.
6. Verifiable, informasi yang dihasilkan tidak bias, menyebabkan perbedaan
dalam memahaminya.
7. Accessible, informasi dikatakan accessible bila tersedia pada saat
diperlukan dalam format yang sesuai dengan kepentingannya.
Menurut Sanyoto (2007:112) sistem informasi adalah kumpulan
elemen/sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara
terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan
untuk mengolah data menjadi informasi. Menurut Muhammad Fakhri dan
Amin Wibowo (Sanyoto, 2007:112), sistem informasi sebagai seperangkat
komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
sangat diperlukan para manajer organisasi guna melaksanakan tugas khusus
tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi.
Menurut John Ward dan Gary Grudnitski (Sanyoto, 2007:113), sistem
informasi mempunyai komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok
bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model
(model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology
block), blok basis data (database block) dan blok pengendalian intern
(controls block), saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasaran.
Semua sistem informasi harus dilindungi dari berencana dan ancaman,
seperti bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan
penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang yang
dibayar untuk melakukan kejahatan. Adapun tujuan utama dari sistem
informasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur
sumberdaya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan
informasi tentang kegunaan sumberdaya ke pemakai eksternal melalui
laporan keuangan tradisional dan laporan keuangan yang diminta lainnya.
Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari
berbagai laporan pertanggung jawaban.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.
Sistem informasi menyediakan informasi bagi personil operasi untuk
membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan
efektif.
B. Pengertian Gaji dan Upah
Setiap pegawai yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Sumatera Utara, dimana mereka telah memberikan jasa dan keahlian
mereka, maka mereka akan menerima balas jasa atas apa yang mereka
berikan. Balas jasa tersebut biasa disebut kompensasi. Kompensasi dapat
berupa gaji atau upah, tunjangan, bonus, dan lain-lain.
Menurut Ruky (2001:7) Istilah penggajian / payroll sering diartikan
sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang
mereka berikan selama suatu periode. Menurut Ruky (2001:7) Penggajian
merupakan hal yang penting karena beberapa alasan : Karyawan sangat
sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian atau hal-hal yang
tidak wajar. Untuk mempertahankan agar moral karyawan tetap tinggi,
perusahaan harus membayar gaji secara akurat dan tepat waktu. Penggajian
merupakan hal yang diatur oleh peraturan-peraturan pemerintah. Penggajian
serta pajak gaji dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan. Walaupun jumlah beban
seperti itu sangat bervariasi, namun bukan hal yang luar biasa bagi perusahaan
bahwa sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk membayar gaji serta beban
Menurut Ruky (2001:7) Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala
dan tetap, sedangkan imbalan diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan
pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya
disebut upah. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan, sedangkan
jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang
diselesaikan. Disamping gaji dan upah, pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara mungkin memperoleh manfaat-manfaat
lain yang diberikan dalam bentuk tunjangan misalnya tunjangan jabatan,
tunjangan umum, uang lembur, uang makan, dan lain-lain.
Menurut Mulyadi (2001 : 373) : “Gaji umumnya merupakan pembayaran
atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan manajer, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa
yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan
berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan
oleh karyawan”. Menurut Malthis dan Jackson (2002 : 378) : “Gaji merupakan
yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung
jumlah jam kerja, sedangkan Upah adalah bayaran yang secara langsung
dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja”.
Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006 : 16) : “Gaji merupakan balas jasa
yang dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai
tata usaha, dan pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya, sedangkan
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada
penerima kerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerja sendiri maupun
Dari pengertian di dapat diambil kesimpulan bahwa gaji adalah jasa yang
diberikan kepada karyawan di bidang administrasi di perusahaan dan tenaga
staf biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap atau
sama, sedangkan upah merupakan balas jasa yang diterima oleh pekerja dari
pihak lain
B.1 Unsur-Unsur Gaji dan Upah
Ada bermacam-macam unsur gaji dan upah yang sering kita jumpai di
berbagai macam buku, namun menurut Malthis dan Jackson (2002 : 118)
unsur-unsur gaji dan upah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kompensasi langsung, terdiri dari :
Gaji pokok yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan, biasanya
sebagai gaji atau upah. Gaji pokok terdiri dari gaji, upah, dan gaji variable.
Gaji variable terdiri dari bonus, insentif, dan kepemilikan saham.
b. Kompensasi tidak langsung, terdiri dari :
Untuk mempermudah pemahaman, berikut disediakan gambar diagram
unsur-unsur gaji dan upah.
Sumber :Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)
Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, gaji
dan upah penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka
sebagai motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang
besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi
penyelewengan. Di dalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah
gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama, ini terjadi karena gaji dan upah
sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada pegawai atau
buruh. Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti
pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian
karyawan itu sendiri.
Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut :
1. Gaji pokok adalah sejumlah uang yang diterima pegawai yang telah
ditetapkan oleh pemerintah yaitu menurut pangkat/golongan, jabatan, dan
masa kerja dalam bentuk gaji dan upah. Gaji pokok yang diberikan kepada
pegawai baik staff maupun non staf.
2. Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai yang telah
mencapai target tertentu di luar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan
kepada pegawai apabila bekerja atas standar yang telah ditentukan sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.
3. Tunjangan-tunjangan adalah bentuk lain dari pemberian gaji dan upah
yang diberikan oleh pemerintah kepada pegawai, yang tujuannya adalah
beberapa tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu saja. Pada instansi
ini terdapat tunjangan antara lain tunjangan pokok yaitu tunjangan yang
besarnya ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan seperti :
a. Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan
yang berlaku. Adapun penjabaran persentase tunjangan yang diperoleh
pegawai pada golongan IIIA-IVD sebagai berikut :
Tabel 3.1 Persentase Tunjangan pada golongan IIIA-IVD
Golongan Persentase tunjangan
III A 146% x gaji pokok
III B 139% x gaji pokok
III C 133% x gaji pokok
III D 127% x gaji pokok
IV A 114% x gaji pokok
IV B 107% x gaji pokok
IV C 107% x gaji pokok
IV D 101% x gaji pokok
Sumber : Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)
b. Tunjangan jabatan struktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada
sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya, adapun
penjabaran persentase tunjangan struktural yang diperoleh karyawan
Kepala Dinas
Kepala Bidang / Sekretaris
Kepala Subbagian / Kepala Subbidang
c. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan pada waktu
tertentu dan kondisi tertentu, seperti : tunjangan pangan, tunjangan
pensiun, tunjangan kesehatan, tunjangan keluarga, tunjangan PPh pasal
21 dan tunjangan askes.
d. Sumber gaji lain pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sumatera Utara adalah tambahan penghasilan pegawai ( TPP ).
Adapun unsur-unsur pengeluaran di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Askes adalah Asuransi Kesehatan .
2. PPh pasal 21 adalah pengenaan PPh pasal 21 dari Undang-undang
Perpajakan ditetapkan sebelumnya. Penggunaan pajak ini langsung
dikurangi dengan pendapatan gaji yang diperoleh pada bulan bersamaan.
C. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan
Sistem informasi penggajian mencakup seluruh tahap pemrosesan
penggajian dan pelaporan kepegawaian. Sistem menyajikan cara-cara
penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan
laporan-laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan
pegawai kepada manajemen. Pemrosesan harus meliputi pengurangan pajak,
potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah, dan persyaratan-persyaratan
Sistem yang efisien diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara
pegawai dan pemberi kerja. Pemrosesan penggajian sangatlah kompleks.
Dalam organisasi besar, penggajian seringkali merupakan prosedur paling
kompleks dalam operasi. Sebab arti penting sosial penggajian yang banyak
mengalami perubahan asumsi dalam beberapa dekade terakhir.
Pemerintah juga seringkali melakukan perubahan-perubahan aturan dan
tingkat potongan pajak, sehingga sistem penggajian tidak dapat berumur
panjang secara mapan. Strategi mengatasinya adalah dengan membuat garis
besar prosedur penggajian dan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
perhitungan aktual penggajian. Tidak perlu dibuatkan prosedur potongan pajak
yang terlampau kaku, sebab hukum pajak berubah secara cepat.
Pemrosesan penggajian merupakan suatu kegiatan yang peka terhadap
hukuman denda maupun penjara jika pencatatan yang dibuat tidak memadai.
Dan hal ini menjadi tanggungjawab analis sistem untuk membuat proses
penggajian tetap aktual. Adapun informasi yang diperlukan oleh manajemen
dari kegiatan penggajian adalah :
1. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode
akuntansi tertentu.
2. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pertanggung jawaban selama
periode akuntansi tertentu.
3. Jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi
tertentu.
4. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap
Komponen Sistem Informasi Keuangan di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara terdiri dari unsur-unsur pokok yang
meliputi :
1. Pegawai pada bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Sumatera Utara yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan
berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur dibagian keuangan secara manual dan sistematis yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data yang terdiri dari data keuangan dan data non-keuangan.
4. Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
software yang dipakai untuk memproses data gaji induk untuk para
pegawai berupa Sistem Pengolahan Data Gaji PNS Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara versi 2,0.
5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, dan peralatan
Sumber: Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)
Gambar 3.2 Sistem Informasi Keuangan Sistem Informasi
Keuangan
Komponen Input Komponen Output
Sistem Peramalan Intelijen
Keuangan Audit
Internal Manajemen
Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan Pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara sudah berkembang dalam tahap
sistematis secara manual dan terpusat di bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara tetapi belum integrated atau yang sering
disebut sistem tumpuk informasi. Sehingga satu kesatuan informasi gaji induk
untuk para pegawai belum terdapat pada suatu area. Output yang dihasilkan oleh
Sistem informasi tersebut berupa informasi data gaji induk untuk para pegawai.
Data gaji induk untuk para pegawai terdiri dari gaji pokok tambahan
tunjangan-tunjangan dan dikurangkan potongan-potongan.
Data gaji induk pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sumatera Utara sangat berperan dalam menyajikan informasi bagi pengguna
internal. Adapun tahapan yang dilakukan oleh bagian keuangan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dalam proses gaji induk pegawai
adalah sebagai berikut :
1. Input data, proses pembuatan data merupakan proses pembuatan data
pokok yang diperlukan untuk memproses transaksi-transaksi yang
dilakukan dalam sistem. Adapun data pokok yang dibuat untuk gaji induk
pegawai meliputi gaji pokok, tunjangan-tunjangan tetap dan
potongan-potongan.
2. Metode perhitungan gaji dan upah, pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara metode perhitungan gaji dan upah
yang dibayarkan kepada karyawannya didasarkan oleh penggolongan
1. Pegawai staff adalah pegawai yang mempunyai keahlian, dinilai dari
pendidikan atau lamanya masa kerja atau pengalaman kerja.
2. Pegawai Honor adalah pegawai yang dibayarkan gaji dan upah kepada
pegawai Honor jumlahnya tidak sama, karena pegawai Honor
digolongkan karyawan bulanan dan karyawan harian tetap.
3. Output yang dihasilkan dari proses penyusunan data informasi yang
berupa laporan gaji induk untuk para pegawai.
D. Pengendalian Intern Untuk Prosedur Akuntansi Gaji/Upah
Pada organisasi non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba) seperti
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara diperlukan
pengendalian secara langsung. Alat pengendalian tersebut adalah sistem
pengendalian intern perusahaan. Menurut Sanyoto (2007:134) tujuan
pengendalian intern dan pengecekan intern prosedur akuntansi ialah data yang
diolah tepat waktu, penilaian, klasifikasi dan batas waktu terjadinya transaksi
akuntansi tepat waktu.
Dari segi manajemen tujuannya untuk dapat diperolehnya data yang dapat
dipercaya, yaitu data yang lengkap, akurat, unik dan kesalahan-kesalahan dapat
dideteksi. Tujuan lainnya ialah mendorong kecermatan, kehandalan data dan
pelaporan akuntansi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta mendorong di
taatinya kebijakan manajemen yang telah di gariskan dan aturan-aturan termasuk
undang-undang yang berlaku.
Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
kebutuhan para pengguna internal Bagian keuangan (pengelola informasi) dan
auditor independen yang berupa data gaji induk untuk para pegawai yang
dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara,
data penggajian sudah bebas dari kesalahan karena setelah melakukan proses
penyusunan data penggajian, data tersebut dikoreksi kembali oleh pihak
Subbagian Keuangan dan kemudian dilaporkan tepat waktu ke bagian Bendahara
Pengeluaran.
Menurut tujuannya, sistem pengendalian tersebut diatas dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Pengendalian Intern Akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem
pengendalian intern,meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi
dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian
intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para
investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
2. Pengendalian Intern Administratif, yang juga merupakan bagian dari
sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi
E. Manfaat Sistem Informasi Penggajian Terhadap Pengendalian Intern Gaji Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa tujuan dari sistem
pengendalian intern adalah untuk mencegah pembayaran gaji pada pegawai yang
tidak berhak dan pembayaran yang tidak terlalu besar. Tujuan ini dapat dicapai
jika unsur-unsur pengendalian intern dapat diterapkan dengan baik dan benar.
Sistem penggajian merupakan komponen dari struktur pengendalian intern
selain dari lingkungan pengendalian dan prosedur pengendalian. Sistem informasi
penggajian mempunyai lingkup yaitu adanya pemisahan fungsi-fungsi dimana
setiap fungsi membuat formulir atau catatan-catatan akuntansi yang berhubungan
dengan penggajian. Hal ini merupakan salah satu unsur agar tercipta pengendalian
intern yang baik, yaitu pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Fungsi-fungsi tersebut seperti fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi
pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan keuangan.
Dokumen-dokumen yang dibuat oleh masing-masing fungsi ini sangat
penting untuk memberikan jaminan bahwa telah dilakukan pengawasan yang
layak dan transaksi dicatat dengan benar. Jadi untuk menciptakan tujuan
pengendalian intern terhadap gaji, maka sistem akuntansi mempunyai peranan
yang sangat penting. Dimana sistem informasi penggajian beberapa dalam
menyediakan dan mengkoordinasikan catatan-catatan, formulir-formulir yang
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi sudah berkembang dalam tahap sistematis secara manual
dan terpusat.
2. Sistem informasi yang digunakan sudah memenuhi syarat karakteristik
sistem informasi yang baik karena informasi di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang berupa gaji induk untuk para
pegawai sudah lengkap dan sudah bebas dari kesalahan karena ketelitian
dalam memeriksa gaji para pegawai sangat tinggi sehingga tingkat
kesalahan dalam pembayaran gaji para pegawai sangat minim sekali.
3. Dengan menerapkan sistem ini maka dapat memecahkan masalah
keuangan yang berhubungan dengan gaji pegawai dengan cepat dan teliti
sehingga tidak terjadi keterlambatan para pegawai dalam menerima gaji
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran kepada pihak
manajemen pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
yaitu :
1. Agar pegawai dapat bekerja dengan giat maka harus diperhatikan
faktor-faktor pendukung gaji yang berupa tunjangan-tunjangan pegawai, karena
besar kecilnya pendapatan atau gaji yang diterima para pegawai sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung tersebut.
2. Kebijaksanaan yang sudah digariskan atau ditetapkan hendaknya dijadikan
pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang serta memperhatikan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga memperhatikan
apakah ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut.
3. Hendaknya bagian penggajian harus teliti dalam melaksanakan
perhitungan daftar gaji. Ketelitian dalam perhitungan daftar gaji sangat
diperlukan untuk menghindarkan kesalahan jumlah gaji yang dibayarkan
kepada pegawai, yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi
pegawai dan instansi itu sendiri. Perlu dilakukannya sosialisasi dan
pelatihan terhadap pegawai bagian keuangan mengenai kebijakan sistem
informasi penggajian dengan metode transfer dengan tujuan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Gondodioto, Sanyoto. (2007). Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT.Edisi Revisi Mitra Wacana Media, Jakarta.
Gondodiyoto, Sanyoto, Hendarti, Henny.(2007).Audit Sistem Informasi Lanjutan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Malthis, Robert L. dan John H. Jackson.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Dua, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ruky, Achmad S. (2001). Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, Edisi Pertama, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarni, F. dan Sugiyarso G.(2006). Administrasi Gaji dan Upah. Pustaka Widyatama, Yogyakarta.
Mulyadi.(2001).Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Reza, dkk.(2013). Sistem Informasi Keuangan Gaji dan Upah. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(diakses pada : Jumat 02/05/2014 jam 20.30)