• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Laporan Keuangan Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Laporan Keuangan Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

FADILAH HUDAWI 102101018

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’ala karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini

tepat pada waktunya sekaligus sebagai titik akhir dari sebuah proses pembelajaran di

Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tugas Akhir ini berjudul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA” dan disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu DR. Yeni Absah, S.E., M.Si. dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E., M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Yulinda, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran arahan dan koreksi kepada penulis.

(3)

berkorban dan memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa yang tiada henti-hentinya selama ini sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini. Serta Kakak, Abang serta Adik-adik penulis yang telah banyak memberikan semangat, dukungan serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Nilawati Pane dan Amni Pratiwi yang tiada hentinya memberikan semangat, dukungan, motivasi dan kasih sayang kepada penulis dalam tahap perkuliahan sampai tahap penyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Ibu Syarianti Hari selaku Kepala Sub Bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

7. Ibu Yeti, Kak Riznawati, A.Md., dan Bang Samuel Sidjabat, SE. selaku pegawai pada Sub Bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

8. Bapak Sunarto dan Ibu Widian Agustin selaku paklek dan buklek penulis yang sudi

menerima dan merawat penulis selama masa studi.

9. Para sahabatku Reza Sanjaya, Arif Munandar Sitorus, dan M. Hafizhiantoro yang

telah berjuang bersama dan mengisi hari-hari penulis semasa kuliah.

10. Kakak-kakak seluruh anggota Gerakan Pramuka Universitas Sumatera Utara yang

telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis selama masa studi.

11. Teman-teman Program Studi D-III Keuangan stambuk 2010 dan semua rekan-rekan

terbaik yang telah membantu dan memberikan semangat pada penulis dalam

(4)

Akhir kata, kepada pihak yang telah member bantuan yang tak ternilai harganya

ini, penulis mengucapkan terima kasih. Dan besar harapan penulis semoga Tugas Akhir

ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

WassalamualaikumWr.Wb.

Medan, Oktober 2013

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah... 2

C. Tujuandan Manfaat Penelitian... 3

D. Jadwal Kegiatan……… 4

E. Sistematika Penelitian……….. 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN... 6

A. Sejarah Singkat Perusahaan... 6

B. Visi dan Misi Perusahaan... 9

C. Tujuan dan Sasaran Perusahaan... 10

D. Struktur Organisasi... 13

E. Kinerja Usaha Terkini... 23

F. Rencana Kegiatan Perusahaan... 24

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI... 25

A. Laporan Keuangan Perusahaan... 25

1. Pengertian laporan keuangan……..……… 25

2. Jenis-jenis laporan keuangan……..………. 26

3. Penyajian laporan keuangan... 28

B. Rasio-rasio Keuangan... 35

1. Pengertian rasio keuangan... 35

(6)

C. Analisis Rasio Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Sumatera Utara... 39

1. Rasio efektifitas... 39

2. Rasio efisensi... 40

3. Rasio pertumbuhan... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 43

A. Kesimpulan... 43

B. Saran... 45

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan... 4

Tabel 3.1 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2010... 28

Tabel 3.2 Neraca Tahun 2010... 30

Tabel 3.3 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2011... 31

Tabel 3.4 Neraca Tahun 2011... 32

Tabel 3.5 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2012... 33

Tabel 3.6 Neraca Tahun 2012... 34

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan dagang, jasa, dan industri mempunyai tujuan yang utama yaitu untuk mendapatkan keuntungan (profit) agar kelangsungan hidup dari perusahaan dan pertumbuhannya akan terus berlanjut sampai masa yang akan datang. Untuk mengukur sejauh mana dana yang diinvestasikan berguna bagi perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Namun berbeda halnya dengan instansi pemerintahan yang tidak berorientasi pada keuntungan, melainkan lebih berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat. Untuk mengukur sejauh mana aktivitas, efektifitas, dan efisiensi instansi pemerintahan tersebut dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dapat dilihat melalui laporan keuangan instansi pemerintahan yang bersangkutan.

(10)

terealisasi dalam 1 tahun tertentu. Neraca memperlihatkan besarnya nilai dari aset dan ekuitas pada saat tertentu.

(11)

Untuk mengetahui penggunaan dan pertumbuhan kondisi keuangan pada suatu instansi pemerintahan dapat menggunakan analisa rasio keuangan. Hasil dari perhitungan rasio inilah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menilai kondisi keuangan dalam suatu instansi di pemerintahan.

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, kita dapat menganalisis laporan keuangannya menggunakan rasio efektifitas, rasio efisiensi, serta rasio pertumbuhan. Dari hasil perhitungan rasio tersebut, dapat diketahui apakah pengelolaan keuangannya sudah efektif, efisien, dan seberapa besar perumbuhan keuangannya.

Laporan keuangan instansi pemerintah, dalam hal ini instansi pemerintah daerah juga bermanfaat bagi banyak pihak, misalnya pemerintah pusat, kepala dinas dari instansi pemerintah yang bersangkutan, pegawai, masyarakat, dan sebagainya. Analisa laporan keuangan instansi pemerintah ini diperlukan untuk mengetahui posisi keuangan dan tingkat efektifitas serta efisiensi dari instansi pemerintah tersebut

(12)

masing-masing. Dan bagi masyarakat laporan keuangan ini berguna agar mereka mengetahui keadaan keuangan di instansi pemerintah yang bersangkutan.

Melihat begitu pentingnya menganalisis kondisi keuangan pada instansi pemerintah dan mengingat pentingnya laporan keuangan bagi banyak pihak, maka penulis melakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan keuangan dengan judul Analisis Laporan Keuangan Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat suatu masalah yang pokok, yaitu bagaiman kondisi keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang ditinjau dari sudut aktifitas, efektifitas, dan efisiensi untuk periode 2011 dan 2012.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang ditinjau dari dari sudut aktifitas, efektifitas, dan efisiensi untuk periode 2011 dan 2012.

Manfaat yang didapat dengan diadakannya penelitian ini adalah :

(13)

Sebagai bahan masukan peneliti jika dimintai pendapat mengenai cara-cara menganalisis laporan keuangan dan penerapannya di instansi pemerintah.

2. Bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

Sebagai bahan masukan dan rujukan bagi pimpinan dan pihak manajemen untuk memperbaiki kondisi keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara serta menyusun rencana dan kebijakan keuangan di masa yang akan datang.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan masukan dan sumber informasi penting bagi pihak-pihak yang memerlukan dan rekan-rekan lain dalam rangka menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya.

D. Jadwal Kegiatan

(14)

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan

E. Sistematika Penelitian

Tugas akhir ini dibagi atas empat bab dan setiap bab nya dibagi atas beberapa subbab antara lain :

NO KEGIATAN

Juli 2013

September 2013

Oktober 2013 I II III IV II III 1. Pengajuan Judul

2. Pengajuan Dosen Pembimbing

3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan dan Analisis Data

5. Penyusunan Tugas Akhir

6. Bimbingan dan Penyempurnaan

Tugas Akhir

(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, perencanaan yang terdiri dari jadwal survey dalam sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini akan diuraikan sejarah singkat perusahaan, jenis usaha/kegiatan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan perusahaan.

BAB III : ANALISIS DAN EVALUASI

Pada bab ini diuraikan laporan keuangan, rasio keuangan perusahaan, jenis-jenis rasio yang akan menganalisis laporan keuangan perusahaan, dan bagaimana menganalisis serta mengevaluasi rasio-rasio keuangan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 bahwa Pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan lapangan kerja dan lapangan usaha bagi setiap angkatan kerja sehingga dapat memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanuasiaan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang terletak pada Jalan Asrama Nomor 143 Medan berdiri pada tanggal 13 Juli 2001, dan dikepalai oleh Bapak Ir. A. Umay. Sebelumnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah mengalami sejarah perkembangan yang terdiri atas lima kurun waktu, yaitu:

I. Masa Hindia Belanda (1921 – 1942)

Kantor yang khusus mengurusi soal perburuhan (masa itu belum mengenal istilah tenaga kerja), pada masa Hindia Belanda baru dibentuk pada tahun 1921 dengan staatblad 1921 no.183 dengan nama “Kantor Van Ar Beid” (kantor pemburuhan) yang berada dibawah Departemen Kehakiman.

Pada tahun 1931 dibentuk kantor penempatan tenaga pusat yang diberi nama “Centrale Ar Beidsburs” dalam lingkungan kantor Van Ar Beid dengan tugas sebagai berikut:

(17)

2. Mengurus perburuhan.

3. Memajukan usaha-usaha kolonisasi buruh dan emigrasi bebas.

II. Masa Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

Pada masa penjajahan Jepang, semua tenaga kerja dikerahkan untuk membantu Jepang dalam memenangkan perang. Untuk keperluan itu, pemerintah penduduk Jepang membentuk bagian pemerintahan dari pusat sampai kabupaten-kabupaten yang dikenal dengan nama “Romokyoku” atau “Romuka”.

Tugas dari badan-badan ini adalah mengerahkan tenaga kerja untuk keperluan pemerintah guna membangun prasarana fisik bagi keperluan perang seperti jalan raya, jembatan, terowongan, lapangan terbang dan lain-lain. Tenaga kerja yang dikerahkan itu disebut “Romusha” yang berarti prajurit pekerja.

III. Masa Revolusi Fisik (1945 – 1950)

Pada tahun 1946 oleh pemerintah Repubkik Indonesia dibentuk bagian pemusatan tenaga kerja yang bernaung dibawah kementrian sosial. Bagian pemusatan ini mempunyai kaki dikabupaten yang diberi nama Kantor Kerja Antara.

Kementrian pemburuhan dengan mentri pertamanya Ibu S. K. Trimurti diberi tugas menyelenggarakan urusan mengenai:

1. Perlindungan tenaga buruh dan keselamatan kerja. 2. Jaminan sosial.

(18)

5. Organisasi buruh.

6. Kerjaantara (antara kerja).

7. Kewajiban bekerja dan pengerahan tenaga. 8. Pendidikan tenaga.

9. Transmigrasi perburuhan dijadikan jawaban.

Pada tahun 1948, berdasarkan penempatan pemerintah no.1 tahun 1948 tanggal 4 Februari 1948 Kementrian Pemburuhan dan Kementrian Sosial disatukan menjadi Kementrian Perburuhan dan Sosial. Organisasi Kementrian Perburuhan selanjutnya diatur dengan peraturan Mentri Perburuhan dan Sosial no. 1 tahun 1948. Berkas Kemetrian Perburuhan dijadikan jawaban perburuhan dan berkas Kmentrian Sosial dijadikan jawaban sosial.

IV. Masa Orde Lama (1996)

Berdasarkan peraturan Mentri Perburuhan tanggal 16 Agustus 1945 Np.74 Jucto, peraturan Mentri Perburuhan tanggal 3 November 1955 No.103 tahun 1955, Jawatan Penempatan Tenaga direorganisasi menjadi berikut:

1. Kantor Pusat Jawatan Penempatan Tenaga Kerja. 2. Kantor Inspeksi Jawatan Tenaga.

3. Kantor Penempatan Tenaga Daerah di 37 tempat.

(19)

a. Administrasi.

b. Penelitian, perencanaan dan penilaian. c. Hubungan dan pengawasan perburuhan. d. Tenaga kerja.

Dengan tugas memimpin pelaksanaan tugas Departemen Perburuhan dalam bidang tenaga kerja yang meliputi urusan pengerahan, penyaluran dan penempatan tenaga kerja, latihan kerja serta pembinaan buruh dan pimpinan perusahaan.

V. Masa Orde Baru

Berdasarkan Keputusan Presiden Kabinet Ampera tanggal 3 Nopember 1966 No. 75/u/Kep/11/1966 tentang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Departemen Tenaga Kerja mempunyai seorang sekretaris jenderal sebagai unsur pembina umum administratif yang merupakan unsur pembantu pimpinan departemen. Kemudian 2 direktur jenderal sebagai unsur pembinaan teknis yang merupakan pelaksanaan utama departemen masing-masing untuk urusan pembinaan dan tenaga.

B. Visi Dan Misi Perusahaan

a. Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

(20)

“Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang Sejahtera” makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :

1. Terwujudnya tenaga kerja kompeten dan produktif.

2. Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. 3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan

berkeadilan.

4. Terwujudnya perlindungan tenaga kerja.

5. Terwujudnya kesejahteraan pekerja dan purna kerja.

6. Terwujudnya penataan persebaran penduduk yang serasi, seimbang dan sejahtera.

b. Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Untuk merealisasikan visi dan memberikan arah serta tujuan yang akan diwujudkan maupun memberikan fokus terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan, maka misi Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja.

2. Menentukan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. 3. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan industrial yang harmonis,

dinamis dan berkeadilan serta kesejahteraan pekerja dan purna kerja.

(21)

5. Mengembangkan potensi sumber daya manusia dan memfasilitasi perpindahan penduduk untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pemukiman transmigrasi yang berwawasan lingkungan.

6. Mengembangkan masyarakat dan kawasan transmigrasi yang sejahtera untuk mendukung pengembangan daerah.

7. Meningkatkan kualitas perencanaan dan sistem informasi ketenagakerjaan dan transmigrasi.

8. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkompeten dilindungi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

C. Tujuan Dan Sasaran Perusahaan a. Tujuan Perusahaan

Untuk merealisasikan Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan komitmen personil dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara kepada keberhasilan pelaksanaan tugas secara maksimal dan berkualitas.

2. Meningkatkan perencanaan dan pengendalian program ketenagakerjaan dan transmigrasi.

(22)

5. Meningkatkan penanggulangan pengangguran dan perluasan kesempatan kerja.

6. Meningkatkan jumlah perusahaan yang melakukan mekanisme dan hubungan industrial yang harmonis.

7. Meningkatkan jumlah pengusaha dan pekerja yang melaksanakan peraturan ataupun norma ketenagakerjaan.

8. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.

9. Meningkatkan kualitas penyimpanan pemukiman pengerahan, fasilitas perpindahan dan penempatan transmigrasi.

10.Meningkatkan kualitas sosial budaya, pengembangan usaha ekonomi dan investasi kawasan transmigran dan pelatihan transmigrasi.

b. Sasaran Perusahaan

Untuk mewujudkan tujuan yang telah diuraikan, yang merupakan penjabaran dan langkah untuk penerapan Visi dan Misi, serta memberikan fokus terhadap program, kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi, maka sasaran yang perlu dicapai selama 5 tahun adalah sebagai berikut:

(23)

2. Masyarakat mengerti dan memahami dunia ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dengan menyajikan informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang akurat dan up to date.

3. Program ketenagakerjaan ketransmigrasian dapat terlaksana dengan perencanaan ketenagakerjaan dan transmigrasi yang sistematis, terkendali, terpadu dan berkesinambungan.

4. Tenaga kerja yang akan memasuki dunia kerja dan yang terkait dengan hubungan kerja memiliki kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi. 5. Masyarakat pengusaha dan pekerja memahami pentingnya produktifitas

untuk peningkatan kesejahteraan.

6. Terbukanya informasi kesempatan kerja dalam negeri dan luar negeri dengan adanya penyuluhan jabatan dan pelayanan penempatan serta informasi pasar kerja.

7. Terciptanya lapangan kerja baru dalam rangka penanggulangan pengengguran melalui pemanfaatan teknologi tepat guna, pendayagunaan tenaga kerja dan penciptaan wirausaha baru serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing pendapat dalam rangka ahli teknologi. 8. Antisipasi gejolak hubungan industrial dengan menumbuh kembangkan

lembaga Bipartite agar tercipta hubungan yang harmonis antara pekerja dan pengusaha.

(24)

10.Pekerja menerima upah yang layak sesuai kondisi perkembangan perekonomian daerah dengan mekanisme ketentuan yang berlaku sehingga kesejahteraan pekerja dan purna kerja dapat meningkat.

11.Pekerja dapat perlindungan dalam melakukan hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja sesuia peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang menyangkut norma, kesehatan dan keselamatan kerja.

12.Penanganan mobilitasi akibat adanya gejolak sosial atau bencana alam dengan pengerahan dan penempatan ke suatu pemukiman transmigrasi yang dapat berkembang.

13.Pembangunan kawasan transmigrasi yang layak huni, layak usaha, layak berkembang, layak lingkungan sesuai dengan sosial budaya masyarakat yang aman, tertib, dan sejahtera.

14.Mantapnya motivasi dan peranan warga transmigran untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

15.Meningkatkan operasional, pengelolaan dan pengadilan potensi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

16.Menyelaraskan program pembangunan daerah dengan program Pembangunan Nasional bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di tingkat Provinsi dengan Kabupaten/kota.

D. Struktur Organisasi

(25)
(26)
(27)

Didalam tubuh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dan wewenang telah ditetapkan, adapun tugas dan wewenang setiap bagian yang terdapat didalamnya, antara lain sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas pembantuan, serta tugas dekonsentrasi dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi. Untuk menyelenggarakan sebagaimana tugas tersebut, kepala dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan konsep standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota, standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.

b. Pelaksanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi, sesuai kebijakan daerah dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Penyelenggaraan koordinasi dan kerja sama kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi sesuai kebijakan daerah ketentuan dan standar yang ditetapkan.

2. Wakil Kepala Dinas

(28)

tugas pembantuan ditenaga kerja dan trasnmigrasi. Adapun fungsi wakil kepala dinas adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan tugas dan fungsi kepala dinas apabila kepala dinas berhalangan sesuai standar yang diharapkan

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya

c. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang dan fungsinya

d. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan.

3. Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala bagian tata usaha mempunyai tugas membantu kepala dinas dibidang umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, organisasi dan hukum.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut kepala bagian tata usaha dibantu oleh:

3.1. Kepala Sub Bagian Umum

Tugas kepala sub bagian umum sebagai berikut:

(29)

- Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan dan perjalanan dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tata usaha, sesuai bidang tugasnya.

- Memberikan masukan yang perlu kepada kepala bagian usaha. 3.2. Kepala Sub Bagian Keuangan

Tugas kepala sub bagian keuangan sebagai berikut:

- Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan prosedur dan akuntabilitas pengolahan keuangan.

- Menyusun rencana belanja dan menyelenggarakan administrasi keuangan serta membuat laporan keuangan, sesuai ketentuan standar yang ditetapkan.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tata usaha sesuai bidang dan tugasnya.

3.3. Kepala Sub Kepegawaian

Tugas kepala sub kepegawaian sebagai berikut:

- Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk pembaruan dan kepegawaian.

(30)

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tata usaha sesuai bidang tugasnya.

- Memberikan masukan yang perlu kepada kepala bagian tata usaha sesuai bidang dan tugasnya.

3.4. Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum

Tugas kepala sub bagian organisasi dan hukum sebagai berikut:

- Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan prosedur kerja, tata kerja, sarana administrasi sistem pelayanan serta penyiapan dan pengkajian produk-produk hukum dilingkungan dinas.

- Melaksanakan upaya pemantapan prosedur kerja, tata kerja, tata naskah dinas, sarana administrasi sistem pelayanan, pengkajian dan eksaminasi produk-produk hukum sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

- Melaksanakan advokasi dan pembelaan berkoordinasi dengan biro hukum, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

4. Kepala Seksi Penyusunan Program

Tugas kepala seksi penyusunan program sebagai berikut:

(31)

b. Menyelenggarakan penyusunan program pelatihan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala balai sesuai bidang tugasnya.

d. Memberikan masukan yang perlu kepada balai sesuai bidang tugasnya.

5. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi

Tugas kepala seksi monitoring dan evaluasi sebagai berikut:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota.

b. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi pembinaan, pemberdayaan dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan dan transmigrasi sesuai ketentuan yang ditetapkan.

6. Kepala Seksi Sistem Informasi dan Penyuluhan

Tugas kepala seksi sistem informasi dan penyuluhan sebagai berikut:

(32)

daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan program informasi dan penyuluhan serta perencanaan tenaga kerja.

b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pembangunan dan peningkatan informasi dan penyuluhan.

c. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi pembinaan, pemberdayaan dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan informasi dan penyuluhan serta perencanaan tenaga kerja, sesuai ketentuan dan standar yang berlaku.

7. Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat

Tugas kepala seksi peran serta masyarakat sebagai berikut:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pelaksanaan peran serta masyarakat.

b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang pengembangan dan peningkatan peran serta masyarakat sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

(33)

8. Kepala Sub Dinas Penempatan Transmigrasi

Tugas kepala sub dinas penempatan transmigrasi sebagai berikut:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pelaksanaan persiapan kawasan.

b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana menengah dan tahunan dalam peningkatan persiapan kawasan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan, serta sosialisasi, evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan persiapan kawasan sesuai ketentuan dan standar yang berlaku.

9. Kepala Seksi Produktifitas dan Mandiri

Tugas kepala seksi produktifitas dan mandiri sebagai berikut:

(34)

b. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencan jangka menengah dan tahunan dibidang pengembangan tenaga kerja mandiri, dan teknologi tepat guna.

10.Kepala Seksi Usaha Ekonomi dan Investasi

Tugas kepala seksi usaha ekonomi dan investasi sebagai berikut:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pelaksanaan usaha ekonomi dan investasi.

b. Mengumpulkan dan mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi dan investasi sesuai ketentuan dan standar.

c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan serta sosialisasi, evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan usaha ekonomi dan investasi sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.

11.Kepala Seksi Budaya

Tugas kepala seksi budaya sebagai berikut:

(35)

daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pelaksanaan sosial budaya.

b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pelaksanaan sosial budaya sesuai ketentuan yang ditetapkan. c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan, serta sosialisasi

evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan usaha ekonomi dan investasi sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.

12.Kepala Seksi Persyaratan Kerja

Tugas kepala seksi persyaratan kerja yaitu mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pelaksanaan pembinaan persyaratan kerja serta penepatan Upah Minimum (UPM) dan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP).

13.Seksi Persiapan Kawasan

(36)

a. Menumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan persiapan kawasan. b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk

penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi dan investasi sesuai ketentuan dan standar.

c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan serta sosialisasi evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan usaha persiapan kawasan sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.

14.Seksi Pelatihan dan Teknologi

Tugas seksi pelatihan dan teknologi yaitu:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaaan tugas-tugasnya dalam pengembangan tenaga kerja, teknologi tepat guna dan perluasan lapangan kerja dalam rangka pendayagunaan tenaga kerja penganggur melalui sistem padat karya.

(37)

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja usaha pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja APBD menurut urusan pemerintah daerah, berupa gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang meliputi:

1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan yang menyajikan informasi tentang organisasi yang ditetapkan sebagai entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan derah.

2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan pelaporan keuangan, menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis kas atau basis akrual untuk pengakuan pendapatan, belanja, atau pembiayaan serta penerapan kebijakan basis akrual untuk pengakuan asset dan ekuitas dana. Basis pengukuran yang mendasari pelaporan keuangan menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis pengukuran atas laporan-laporan keuangan daerah. Dalam bagian ini harus disajikan proses penetapan nilaii setiap asset dan ekuitas dana. Informasi pengukuran pos-pos laporan-laporan keuangan harus jelas menggambarkan nilai perolehan historis. Nilai perolehan historis yaitu asset yang harus dicatat, diukur sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut, dan ekuitas dana dicatat atau diukur sebesar total nilai asset.

(38)

kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan akuntansi yang belum diterapkan atas pos-pos laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.

F. Rencana Kegiatan Perusahaan

Rencana kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan penyusunan rencana review atas laporan keuangan pemerintah daerah yang dikoordinasikan oleh Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri / Inspektorat Provinsi. Rencana review sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kerja Pengawasan Tahunan dan Program Kerja Pengawasan Tahunan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri. Perencanaan review sebagaimana dimaksud meliputi:

a. pemahaman atas entitas;

b. penilaian atas Sistem Pengendalian Intern; c. penyusunan Program Kerja Review.

Rencana review sebagaimana dimaksud didasarkan atas prinsip kesesuaian, keterpaduan, menghindari tumpang tindih, efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan sumber daya pengawasan. Pemahaman atas entitas sebagaimana dimaksud meliputi:

a. pemahaman latar belakang dan sifat dari lingkungan operasional entitas pelaporan;

(39)
(40)

BAB III

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Laporan Keuangan Perusahaan

1. Pengertian Laporan Keuangan

(41)

Laporan keuangan merupakan komoditi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena ia dapat memberi informasi yang dibutuhkan para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat memberikan keuntungan. Namun untuk laporan keuangan pada instansi pemerintah hanya dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai aktifitas dan kondisi keuangan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

2. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Menurut Mardiasmo (2004:66-67) adapun jenis-jenis laporan keuangan pada instansi pemerintah adalah sebagai berikut:

a. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:

a) Pendapatan-LRA; b) Belanja;

c) Surplus/defisit-LRA;

d) Pengeluaran pembiayaan.dan

(42)

Pos jumlah lainnya disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran apabila diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan ini, atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan Laporan Realisasi Anggaran secara wajar. Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

Laporan Realisasi Anggaran dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Penjelasan tersebut memuat hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan. Informasi yang disajikan dalam laporan realisasi anggaran atau dalam catatan atas laporan keuangan adalah:

Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan-LRA dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan. Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran atau di Catatan atas Laporan Keuangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

b. Laporan Neraca

(43)

posisi aktiva dan modal pada saat tertentu.Laporan ini bisa disusun setiap saat. Isi Laporan Neraca adalah :

1. Harta (Aktiva)

Harta (Aktiva) adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan seperti persediaan, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain.

2. Modal (Ekuitas)

Dalam perusahaan perseorangan nilai modal ini merupakan pemiliknya. Sedangkan modal perseorangan perlu dibedakan antara modal disetor dengan modal karena pendapatan. Namun dalam instansi pemerintah, modal ini merupakan berupa cadangan persediaan yang dimiliki perusahaan dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang merupakan selisih antara jumah realisasi dengan jumlah yang dianggarkan.

3. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu.

Adapun kondisi kegiatan, perkembangan, dan kemerosotan kinerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dilihat dari laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Neraca tahun 2010, 2011 dan 2012.

(44)
[image:44.595.52.571.115.398.2]

Tabel 3.1

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara SKPD: 1.14.01. – Dinas Tenaga Kerja LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2010 No.

Urut Uraian

Jumlah

Anggaran Realisasi Sisa Anggaran 1.

1.1. 1.1.2.

PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH

Hasil Retribusi Daerah 26.612.800,00 25.931.200,00 681.600,00

JUMLAH 26.612.800,00 25.931.200,00 681.600,00 2 2.1. 2.1.1. 2.1.2. 2.2. 2.2.2. 2.2.3. 2.2.4 BELANJA DAERAH BELANJA OPERASI Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa BELANJA MODAL Peralatan dan mesin Gedung dan Bangunan Jalan, irigasi, dan jaringan

34.651.265.030,00 22.263.357.693,00 12.387.907.337,00 1.164.650.000,00 427.150.000,00 150.000.000,00 587.500.000,00 33.107.071.608,00 21.219.478.661,00 11.887.592.947,00 1.106.932.000,00 420.762.000,00 99.800.000,00 586.370.000,00 1.544.193.422,00 1.043.879.032,00 500.314.390,00 57.718.000,00 6.388.000,00 50.200.000,00 1.130.000,00 JUMLAH (2.1. + 2.2.) 35.815.915.030,00 34.214.003.608,00 1.601.911.422,00

Pendapatan daerah merupakan pendapatan yang bertujuan untuk memberikan keleluasan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah asli yang sah. Pada laporan realisasi anggaran pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara tahun 2010, jumlah anggaran dari hasil retribusi daerah sebesar Rp. 26.612.800,00. Sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp. 25.931.200,00, sehingga sisa anggaran dari hasil retribusi daerah adalah sebesar Rp. 681.600,00.

(45)

Rp.22.263.357.693,00. Realisasi sebesar Rp.21.219.478.661,00, sehingga sisa anggaran

sebesar Rp.1.043.879.032,00.

Belanja barang dan jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang dan

jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dalam melaksanakan

program dan kegiatan pemerintah daerah berupa belanja habis pakai, bahan / material,

jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak / penggandaan, sewa

perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya,

pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas, dan lain-lain

pengadaan barang/jasa. Pada laporan diatas, jumlah anggaran belanja barang/jasa tercatat

sebesar Rp.12.387.907.337,00, realisasi sebesar Rp.11.887.592.947,00, sehingga sisa

anggaran sebesar Rp. 500.314.390,00.

Biaya modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka

pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas)

bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Dalam laporan realisasi anggaran

diatas biaya modal terbagi atas peralatan dan mesin, gedung dan bangunan serta jalan,

irigasi dan jaringan. Jumlah anggaran biaya modal adalah sebesar Rp.1.164.650.000,00,

realisasi sebesar Rp.1.106.932.000,00, dan sisa anggaran biaya modal sebesar

(46)
[image:46.595.90.498.112.537.2]

Tabel 3.2

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dinas Tenaga Kerja

NERACA

Per Tanggal 31 Desember 2010

Uraian Jumlah

ASET ASET LANCAR Persediaan Persediaan ASET TETAP Tanah Tanah

Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan, Irigasi, dan Jaringan

318.400,00 318.400,00 34.514.274.687,00 16.489.172.349,00 3.934.523.038,00 10.026.616.200,00 4.063.963.100,00 JUMLAH ASET 34.514.593.087,00 EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Cadangan Persediaan

Cadangan Persediaan EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Tetap

EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASIKAN Ekuitas Dana untuk Dikonsolidasikan

(34.187.754.008,00) (34.188.072.408,00) (34.188.072.408,00) 318.400,00 318.400,00 34.514.274.687,00 34.514.274.687,00 34.514.274.687,00 34.188.072.408,00 34.188.072.408,00 JUMLAH EKUITAS DANA 34.514.593.087,00 Sumber :Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, 2010

Jumlah Aset Lancar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara berjumlah Rp. 318.400,- yang berasal dari pos Persediaan. Sedangkan jumlah Aset Tetap sebesar Rp. 34.514.274.687,00 yang berasal dari Tanah sebesar Rp. 16.489.172.349,00, Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 3.934.523038,00, Gedung dan Bangunan Rp. 10.026.616.200,00 dan Jalan, irigasi, dan jaringan Rp. 4.063.963.100,00.

(47)
[image:47.595.61.566.113.389.2]

Tabel 3.3

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara SKPD: 1.14.01. – Dinas Tenaga Kerja LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2011 No.

Urut Uraian

Jumlah

Anggaran Realisasi Sisa Anggaran 1.

1.1. 1.1.2.

PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH Hasil Retribusi Daerah

11.796.000,00 11.796.000,00 11.796.000,00 8.513.000,00 8.513.000,00 8.513.000,00 3.283.000,00 3.283.000,00 3.283.000,00 JUMLAH 11.796.000,00 8.513.000,00 3.283.000,00 2 2.1. 2.1.1. 2.1.2. 2.2. 2.2.2. 2.2.3. BELANJA DAERAH BELANJA OPERASI Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa BELANJA MODAL Peralatan dan mesin Gedung dan Bangunan

31.539.831.673,00 29.516.781.673,00 21.669.722.776,00 7.847.058.897,00 2.023.050.000,00 1.593.050.000,00 430.000.000,00 30.780.412.244,00 28.777.403.244,00 21.073.449.830,00 7.703.953.414,00 2.003.009.000,00 1.574.519.000,00 428.490.000,00 759.419.429,00 739.378.429,00 596.272.946,00 143.105.483,00 20.041.000,00 18.531.000,00 1.510.000,00 JUMLAH 31.539.831.673,00 30.780.412.244,00 759.419.429,00 SURPLUS / (DEFISIT) (31.528.035.673,00) (30.771.899.244,00) (756.136.429,00) Sumber :Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, 2011

Pada tahun 2011, jumlah anggaran akun pendapatan daerah yang berasal dari

hasil retribusi daerah sebesar Rp. 11.796.000,00, realisasinya sebesar Rp.8.513.000,00

dan sisa anggarannya adalah sebesar Rp. 3.283.000,00.

Belanja daerah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari belanja

operasi yang terbagi atas belanja pegawai dan belanja barang dan jasa dengan jumlah

anggaran sebesar Rp. 29.516.781.673,00, realisasinya sebesar Rp. 28.777.403.244,00

serta sisa anggarannya pada tahun 2011 yakni sebesar Rp. 739.378.429,00. Dan belanja

modal yang terbagi atas belanja peralatan dan mesin serta gedung dan bangunan dengan

jumlah realisasi anggaran sebesar Rp. 2.023.050.000,00, Jumlah anggaran sebesar Rp.

(48)
[image:48.595.91.493.112.535.2]

Tabel 3.4

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dinas Tenaga Kerja

NERACA

Per Tanggal 31 Desember 2011

Uraian Jumlah

ASET ASET LANCAR Persediaan Persediaan ASET TETAP Tanah Tanah

Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan, dan Instalasi Jalan, Jaringan, dan Instalasi

59.067.685.988,00 272.750,00 272.750,00 272.750,00 59.067.413.238,00 35.626.881.100,00 35.626.881.100,00 5.487.547.038,00 5.487.547.038,00 13.889.022.000,00 13.889.022.000,00 4.063.963.100,00 4.063.963.100,00 JUMLAH ASET 59.067.685.988,00 EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Cadangan Persediaan

Cadangan Persediaan EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Tetap

EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASIKAN Ekuitas Dana untuk Dikonsolidasikan

59.067.685.988,00 (30.771.626.494,00) (30.771.899.244,00) (30.771.899.244,00) 272.750,00 272.750,00 59.067.413.238,00 59.067.413.238,00 59.067.413.238,00 30.771.899.244,00 30.771.899.244,00 JUMLAH EKUITAS DANA 59.067.685.988,00 Sumber :Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, 2011

Jumlah Aset Lancar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara berjumlah Rp. 272.750,00,- yang berasal dari pos Persediaan. Sedangkan jumlah Aset Tetap sebesar Rp. 59.067.413.238,00 yang berasal dari Tanah sebesar Rp. 35.626.881.100,00, Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 5.487.547.038,00, Gedung dan Bangunan Rp. 13.889.022.000,00 dan Jalan, irigasi, dan jaringan Rp. 4.063.963.100,00.

(49)
[image:49.595.61.567.113.376.2]

Tabel 3.5

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara SKPD: 1.14.01. – Dinas Tenaga Kerja LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2012 No.

Urut Uraian

Jumlah

Anggaran Realisasi Sisa Anggaran 1.

1.1. 1.1.2.

PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH Hasil Retribusi Daerah

14.155.200,00 14.155.200,00 14.155.200,00 10.920.000,00 10.920.000,00 10.920.000,00 3.235.200,00 3.235.200,00 3.235.200,00 JUMLAH 14.155.200,00 10.920.000,00 3.235.200,00 2 2.1. 2.1.1. 2.1.2. 2.2. 2.2.2. BELANJA DAERAH BELANJA OPERASI Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa BELANJA MODAL Peralatan dan mesin

33.963.953.396,00 33.447.003.396,00 25.590.788.605,00 7.856.214.791,00 516.950.000,00 516.950.000,00 32.505.171.107,00 31.996.481.107,00 24.386.849.921,00 7.609.631.186,00 508.690.000,00 508.690.000,00 1.458.782.289,00 1.450.522.289,00 1.203.938.684,00 246.583.605,00 8.260.000,00 8.260.000,00 JUMLAH 33.963.953.396,00 32.505.171.107,00 1.458.782.289,00 SURPLUS / (DEFISIT) (33.949.798.196,00) (32.494.251.107,00) (1.455.547.089,00) Sumber :Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, 2012

Pada tahun 2012, jumlah anggaran akun pendapatan daerah yang berasal dari

hasil retribusi daerah sebesar Rp. 14.155.200,00, realisasinya sebesar Rp.10.920.000,00

dan sisa anggarannya adalah sebesar Rp. 3.235.200,00.

Belanja daerah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari belanja

operasi yang terbagi atas belanja pegawai dan belanja barang dan jasa dengan jumlah

anggaran sebesar Rp. 33.447.003.396,00, realisasinya sebesar Rp. 31.996.481.107,00

serta sisa anggarannya pada tahun 2012 yakni sebesar Rp. 1.450.522.289,00. Dan belanja

modal yang terbagi atas peralatan dan mesin dengan jumlah realisasi anggaran sebesar

Rp. 516.950.000,00, Jumlah anggaran sebesar Rp. 508.690.000,00 dan sisa anggaran

(50)
[image:50.595.84.494.106.594.2]

Tabel 3.6

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dinas Tenaga Kerja

NERACA

Per Tanggal 31 Desember 2012

Uraian Jumlah

ASET ASET LANCAR Persediaan Persediaan ASET TETAP Tanah Tanah

Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan, dan Instalasi Jalan, Jaringan, dan Instalasi ASET LAINNYA Aset Lain-lain Aset Lain-lain 59.912.678.438,00 241.200,00 241.200,00 241.200,00 59.088.473.042,00 35.716.741.100,00 35.716.741.100,00 5.172.272.842,00 5.172.272.842,00 14.050.706.000,00 14.050.706.000,00 4.148.753.100,00 4.148.753.100,00 823.964.196,00 823.964.196,00 823.964.196,00 JUMLAH ASET 59.912.678.438,00 EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Cadangan Persediaan

Cadangan Persediaan EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Diinvestasikan dalam Aset Tetap

EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASIKAN Ekuitas Dana untuk Dikonsolidasikan

59.912.678.438,00 (32.494.009.907,00) (32.494.251.107,00) (32.494.251.107,00) 241.200,00 241.200,00 59.912.437.238,00 59.088.473.042,00 59.088.473.042,00 823.964.196,00 823.964.196,00 32.494.251.107,00 32.494.251.107,00 JUMLAH EKUITAS DANA 59.912.678.438,00 Sumber :Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, 2012

(51)

Ekuitas dana berjumlah Rp. 59.912.678.438,00 yang terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar (Rp. 32.494.009.907,00), Ekuitas dana investasi Rp. 59.912.437.238,00, serta ekuitas dana untuk dikonsolidasikan sebesar Rp. 32.494.251.107,00.

B. Rasio - Rasio Keuangan 1. Pengetian Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2008:297-298) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Analisis rasio keuangan pada instansi pemerintah dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan yang terjadi. Selain itu dapat pula dilakukan dengan cara membandingkan rasio keuangan daerah lain yang terdekat ataupun yang potensi daerahnya relatif sama untuk dilihat bagaimana posisi rasio keuangan pemerintah tersebut terhadap pemerintah daerah lainnya. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dengan rasio keuangan ini adalah :

1. DPRD sebagai wakil dari pemilik daerah(masyarakat).

2. Pihak eksekutif sebagai landasan dalam menyusun APBD berikutnya.

3. Pemerintah pusat / provinsi sebagai bahan masukan dalam pembinaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.

4. Masyarakat dan kreditur, bersedia memberi pinjaman ataupun membeli obligasi.

Keunggulan analisis rasio adalah :

(52)

b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model proteksi.

e. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.

f. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

Keterbatasan analisis rasio adalah :

a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.

b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik.

c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.

d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

(53)

2. Jenis – jenis Rasio Keuangan

Menurut Weston dan Brigham (2001:138-140) jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai berikut :

a) Rasio Efektifitas

Rasio efektifitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Kemampuan daerah dikatakan efektif apabila rasio yang dicapai minimal 1 (satu) atau 100 persen. Namun semakin tinggi rasio efektifitas, menggambarkan kemampuan daerah yang semakin tinggi. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Rasio Efektifitas = ��������� ���������� ���

������ ������ ���� ���

100

b) Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja pemda dalam melakukan pemungutan pendapatan dikategorikan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari satu atau di bawah 100 persen. Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja pemda semakin baik. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Rasio Efisiensi = ����� �������

(54)

c) Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya yang telah dicapai dari periode ke periode berikutnya. Dengan diketahuinya pertumbuhan untuk masing-masing komponen sumber pendapatan dan pengeluaran, dapat digunakan untuk mengevaluasi potensi-potensi mana yang perlu mendapat perhatian.

Cara menghitung rasio pertumbuhan ialah sebagai berikut :

 Persentase pertumbuhan PAD

���

��ℎ��

���

��ℎ��

�−1

���

��ℎ��

�−1

100

 Persentase pertumbuhan total pendapatan

����������

��ℎ��

− ����������

��ℎ��

�−1

����������

��ℎ��

�−1

100

 Persentase pertumbuhan belanja operasi

�������

�������

��ℎ��

− �������

�������

��ℎ��

�−1

�������

�������

��ℎ��

�−1

100

 Persentase pertumbuhan belanja modal

�������

�����

��ℎ��

− �������

�����

��ℎ��

�−1

�������

�����

��ℎ��

�−1

(55)

C. Analisis Rasio Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

Berdasarkan data yang tersedia dan bentuk perusahaan yang merupakan instansi pemerintah daerah, perhitungan dan analisis rasio keuangan untuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara menggunakan rasio efektifitas, rasio efisensi, dan rasio pertumbuhan. Berikut adalah perhitungan dan analisis rasio keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

1. Rasio Efektifitas • Tahun 2010 =

25.931.200

26.612 .800

100

= 97,44%

Dari hasil perhitungan rasio efektifitas di atas dapat dilihat bahwa efektifitas pengelolaan keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara di tahun 2010 sangat baik karena realisasi PAD hampir mencapai 100% yaitu sebesar 97,44%.

• Tahun 2011 =

8.513 .000

11.796.000

100

= 72,16%

Pada tahun 2011 efektifitas pengelolaan keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu menjadi sebesar 72,16% yang disebabkan karena menurunnya pendapatan dari pos hasil retribusi daerah.

Tahun 2012 =

10.920.000

(56)

Jika dibandingkan dengan tahun 2011, pada tahun 2012 Dinas Tenaga Kerja dan Provinsi Sumatera Utara mampu meningkatkan tingkat efektifitas dalam pengelolaan keuangannya menjadi sebesar 77,14%, hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan pendapatan yang berasal dari pos hasil retribusi daerah.

2. Rasio Efisiensi

• Tahun 2010 = 34.214 .003 .608

25.931.200

100

= 131.941,46%

• Tahun 2011 =

30.780 .412 .244

8.513.000

100

= 361.569,50%

• Tahun 2012 = 32.505 .171 .107

10.920.000

100

= 297.666,40%

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa rasio efisiensi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara mengalami fluktuasi dan masih sangat jauh dari tingkat efisiensi dalam mengumpulkan PAD disebabkan karena rasio efisiensi berada sangat jauh di atas 100%. Ini semua dapat dilihat dimana rasio efisiensi di tahun 2010 sebesar 131.941,46%, di tahun 2011 sebesar 361.569,50% dan di tahun 2012 sebesar 297.666,40%.

(57)

3. Rasio Pertumbuhan

No Keterangan 2010 2011 2012

1 PAD

Pertumbuhan PAD 25.931.200,00 - 8.513.000,00 - 67,17% 10.920.000,00 28,27% 2 Total pendapatan

Pertumbuhan pendapatan 25.931.200,00 - 8.513.000,00 - 67,17% 10.920.000,00 28,27% 3 Belanja operasi

Pertumbuhan belanja operasi

33.107.071.608,00 - 28.777.403.244,00 - 13,07% 31.996.481.107,00 11,18% 4 Belanja modal

Pertumbuhan belanja modal

1.106.932.000,00 - 2.003.009.000,00 80,95% 508.690.000,00 - 74,60%

Dari perhitungan di atas dari nomor 1 dapat diketahui bahwa tingkat pertumbuhan APBD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara pada tahun anggaran 2010 s/d 2012 menunjukkan pertumbuhan yang berfluktuasi. Untuk PAD pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 28,27% yang disebabkan karena meningkatnya realisasi pendapatan dari pos hasil retribusi daerah.

Sebaliknya di tahun 2011, PAD justru mengalami penyusutan yang cukup drastis sehingga mencapai tingkat pertumbuhan di bawah 0%, yaitu sebesar -67,17%. Ini disebabkan karena sangat minimnya realisasi pendapatan yang diperoleh dari pos hasil retribusi daerah.

(58)

2010 s/d 2012, ini dikarenakan pos untuk total pendapatan hanya terdiri atas hasil retribusi daerah yang juga merupakan pos tunggal untuk PAD.

Selain pendapatan, belanja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari belanja operasi dan belanja modal juga mengalami pertumbuhan dan bahkan penyusutan. Dari perhitungan nomor 3 dapat kita ketahui bahwa belanja operasi pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 11,18%, ini disebabkan karena pengeluaran untuk belanja pegawai serta belanja barang dan jasa di tahun 2012 lebih besar dibandingkan tahun 2011. Sebaliknya, di tahun 2011 belanja operasi mengalami penyusutan sehingga tingkat pertumbuhannya hanya sebesar -13,07% yang disebabkan karena pengeluaran belanja pegawai dan belanja barang dan jasa menurun dari tahun 2010. Namun ini berarti positif karena Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara mampu menahan pengeluarannya seminim mungkin dari tahun 2010 ke tahun 2011.

(59)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata-rata kinerja pengelolaan keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara jika dlihat dari sudut rasio efektifitas dinilai baik. Dimana efektifitas pengelolaan keuangannya pada tahun 2010 hampir mencapai 100%, yakni 97,44%. Namun pada tahun 2011 efektifitas pengelolaannya turun 25,28%, menjadi 72,16%. Dan kembali naik 4,96% menjadi 77,14%.

(60)
(61)

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta.

Mardiasmo. 2004. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Keuangan Pemerintah Daerah

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan......................................................................
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Tabel 3.1 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Tabel 3.2 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat SELAKU PENGGUNA

Adapun maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022 adalah untuk mengetahui sejauh mana gambaran

Oleh karena penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, maka untuk

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Bangka

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Bangka

Oleh karena penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, maka untuk

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Bagan 1: Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan; Bagan 2: Struktur Organisasi

Berdasarkan hasil kegiatan PKL pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung, yang di laksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2017, penulis memahami bidang kerja