TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
Oleh :
LUSIANI 112102162
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : LUSIANI
NIM : 112102162
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : LUSIANI
NIM : 112102162
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Medan, 07 Juli 2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini. Shalawat serta salam penulis
hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pembawa
rahmat, petunjuk serta nikmat kepada manusia, yang telah membawa manusia dari
alam kegelapan ke alam yang benderang seperti saat ini. Semoga kita mendapat
syafa’at di akhirat kelak.
Tugas Akhir (TA) ini dimaksudkan untuk memenuhi kelengkapan
persyaratan yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa DIII Akuntansi FEB USU
untuk menyelesaikan kuliahnya. Tugas Akhir ini disusun berdasarkan hasil riset
yang penulis dapatkan di Dinas Pendapatan Propvinsi Sumatera Utara yang
terletak di Jl. Sisingamangaraja KM 5,5 Medan.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI
SUMATERA UTARA”.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini
selesai tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak baik dari
segi material maupun moril, untuk itu dalam kesempatan ini penulis
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum. M.Ec,Ac,Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan
selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah meluangkan waktu dan
pikirannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar , Msi, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
4. Seluruh Dosen yang telah mendidik penulis selama penulis mengikuti
perkuliahan serta staf dan pegawai administrasi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada Pimpinan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan riset.
6. Teristimewa buat kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat,
dorongan dan bantuan baik bersifat moril maupun material kepada saya
sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan mudah.
7. Kepada para abang, para kakak, serta adik saya yang selalu memberikan
semangat serta doanyaagar saya mampu untuk menyelesaikan Tugas Akhir
ini secepatnya dan sesuai batas waktu yang diinginkan.
8. Kepada sahabat dan teman seperjuangan saya Qari, Fadia, Mutia, Nisa, Tari,
Pika dan semua temen-teman saya yang telah banyak membantu dan
memberi saya semangat dalam menjalani masa-masa kuliah dan dalam hal
penyusunan tugas akhir.
9. Kepada teman – teman Penulis Khususnya DIII Akuntansi Grup C yang
selalu memberikan informasi secara berkala dan bermanfaat untuk
kepentingan akademik.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan keterbatasan
kemampuan, pengalaman penulis. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya pada kita semua. Amin Yaa rabbal ‘Alamin.
Wa’alaikumsalam Wr. Wb
Medan, 07 Juli 2014 Penulis
LUSIANI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5
D. Rencana Penulisan... 6
1. Jadwal Penelitian... 6
2. Rencana isi... 7
BAB II : DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA... 9
A. Sejarah Ringkas... 9
B. Struktur Instansi/Organisasi... 14
C. Job Description... 16
D. Jaringan Kegiatan... 28
E. Kinerja Kegiatan Terkini... 28
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN SUMATERA
UTARA... 30
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi... 30
B. Komponen Sistem Informasi Akuntansi... 33
C. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi... 33
D. Karakteristik Informasi yang Baik... 35
E. Pengertian Gaji ... 37
F. Unsur-unsur Gaji... 38
G. Prosedur Perhitungan Gaji... 41
H. Dokumen yang Digunakan... 41
I. Catatan Akuntansi dan Laporan yang Digunakan... 43
J. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara... 45
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... 47
A. Kesimpulan... 47
B. Saran... 48
DAFTAR PUSTAKA... 49
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam setiap entitas/perusahaan, akuntansi memegang peranan yang
sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai
keuangan dari suatu entitas/perusahaan. Setiap organisasi, entitas atau
perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan yang ingin dicapai oleh
entitas atau perusahaan dapat tercapai. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh
manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan
dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan yang baik adalah pengambilan keputusan yang didasarkan oleh
informasi yang tepat dan akurat. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan
sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu bagian dari sistem
informasi manajemen.
Sistem informasi akuntansi atau sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
memudahkan pengelolaan perusahaan. Dengan adanya sistem akuntansi yang
yang menyangkut informasi keuangan yang penting sebagai dasar pengambilan
keputusan. Sistem akuntansi yang ada di perusahaan atau organisasi meliputi
sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, dan lain-lain.
Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, organisasi, formulir,
catatan, dan laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayar tiap bulan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
dibutuhkan oleh manajemen guna mempermudah pengelolaan perusahaan
(Baridwan, 1990:373).
Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, dokumen, catatan, dan
sistem pengendalian intern yang digunakan untuk kepentingan harga pokok
produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja
(Mulyadi, 2001:373). Apabila perusahaan sudah ada sistem akuntansi
penggajian yang baik, maka diharapkan perusahaan memiliki praktek yang
sehat seperti, kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja
sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi tenaga kerja
langsung, pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungan oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran,
perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan
penghasilan karyawan, catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi
pembuat daftar gaji dan upah (Mulyadi, 2001:387).
Suatu perusahaan sebaiknya mempunyai sistem penggajian yang baik,
baik akan menyebabkan terjadinya penyelewengan atau penyimpangan dalam
melaksanakan tanggungjawab masing-masing. Pencegahan penyelewengan
dapat dilakukan dengan adanya pemisahan tugas atau fungsi yang tegas antara
fungsi operasional, fungsi otorisasi, dan fungsi pencatatan. Adanya sistem
otorisasi dan pencatatan penggajian yang baik. Adanya praktek-praktek yang
sehat dalam sistem akuntansi penggajian, misalnya menggunakan presensi
dengan sidik jari. Adanya karyawan yang kompeten dan jujur dibidang
kepegawaian atau bidang penggajian.
Dengan adanya elemen-elemen sistem pengendalian internal atas sistem
akuntansi penggajian di atas maka diharapkan dapat dihasilkan informasi
akuntansi tentang penggajian yang memadai tepat waktu dan akurat. Sehingga
akan memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan, efektifitas dan
efisiensi penggajian karyawan perusahaan dapat tercapai.
Pemberian gaji terhadap karyawan seharusnya mendapat perhatian yang
utama dari pimpinan. Pemberian gaji yang cukup dan memadai akan membawa
pengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan. Hal tersebut merupakan
pengganti sumbangan tenaga maupun keahlian yang telah diberikan oleh
karyawan terhadap perusahaan.
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk
menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya.
Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur yaitu: prosedur pencatatan waktu hadir
dan waktu kerja, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur
Gaji mempunyai arti penting bagi karyawan sebagai individu karena
besarnya gaji mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para karyawan
itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Tingkat pendapatan absolut karyawan
akan menentukan skala kehidupannya, dan pendapatan relatif mereka
menunjukkan status, martabat dan harganya. Akibatnya, apabila karyawan
memandang gaji yang mereka terima tidak memadai, maka prestasi kerja,
semangat, dan motivasi mereka bisa menurun.
Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu unit
organisasi atau lembaga yang telah lama berdiri dan harus dikelola dengan
baik. Dispendasu seharusnya memiliki sistem akuntansi penggajian yang baik
agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan jumlah pegawai yang setiap
bulannya meningkat yang membawa konsekuensi meningkat pula pembayaran
gaji setiap bulannya oleh karena itu sistem akuntansi penggajian harus dikelola
dengan baik, maka sistem akuntansi penggajian di Dispendasu harus mendapat
perhatian yang baik. Berdasarkan sistem penggajian yang telah dikemukakan,
maka penelitian ini akan mengkaji “Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara”.
B.Rumusan Masalah
Sistem informasi akuntansi penggajian pegawai sangatlah penting yaitu
untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji yang
dapat merugikan perusahaan Berdasarkan latar belakang di atas, dalam
akuntansi penggajian karyawan di ditetapkan Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1. Sistem informasi akuntansi penggajian pegawai yang ditetapkan Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah efektif ?
2. Dokumen-dokumen apa saja yang dipakai dalam sistem akuntansi
penggajian karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera
Utara?
3. Catatan-catatan apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian
karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara?
4. Laporan-laporan apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi
penggajian karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera
Utara?
5. Bagaimana bagan alir dalam sistem akuntansi penggajian karyawan pada
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara?
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui
sistem informasi akuntansi penggajian pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Sumatera Utara dan untuk mendapatkan gambaran dan informasi lebih lanjut
tentang penggajian yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Sumatera Utara.
2. Manfaat Penelitian
1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Dapat dipakai sebagai salah satu cara dalam melakukan
penyempurnaan sistem penggajian yang berkaitan dengan
pengembangan sumber daya manusia dengan pendekatan terhadap
kompetensi individu dan aspirasi karyawan.
2. Bagi peneliti.
Sebagai sarana menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama
perkuliahan terutama dalam hal mengembangkan sistem informasi
akontansi penggajian berbasis kompetensi terhadap karyawan. Dan
sebagai syarat untuk menyelesaikan Diploma III di Universitas
Sumatera Utara.
3. Bagi pembaca
Dapat digunakan untuk menambah informasi mengenai sistem
informasi akuntansi atas penggajian pagawai yang dilakukan oleh
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
4. Bagi lembaga pendidikan
Diharapkan dapat menambah jumlah perbendaharaan
perpustakaan.
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera
Utara,yang bertempat di Jalan Sisingamangaraja KM. 5,5. Penelitian
dilaksanakan penelitian selama beberapa hari dan banyak membutuhkan
aktu serta pikiran penulis. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat
dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel I.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
NO KEGIATAN
JUNI 2014
I II III IV
1 Pengesahan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Pengajuan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, Penulis membuat
sistematika pembahasan dalam 4 (empat) bab, dimana setiap bab saling
berkaitan dan terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal
penelitian dan pelaporan penelitian.
BAB II : DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas,
tujuan umum pendidikan tinggi, struktur organisasi dan
personalia, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan
terkini, dan rencana kegiata Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Sumatera Utara.
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN
PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang teori-teori yang
mendukung penyusunan tugas akhir ini dan menbahas mengenai
pengertian sistem informasi akuntansi, komponen sistem
informasi akuntansi, fungsi dan manfaat sistem informasi
akuntansi, karakteristik informasi yang baik, pengertian gaji,
laporan yang digunakan, dan hal-hal yang berhubungan dengan
sistem informasi akuntansi penggajian pegawai.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang
didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan
saran yang dianggap penting untuk perbaikan di masa yang akan
datang bagi instansi.
BAB II
DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
A.Sejarah Ringkas
Spirit desentralisasi, secara ekonomi menekankan pada upaya efisiensi
dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah untuk meningkatkan
pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Spirit good
Governance mengedepankan perlunya transparansi, akuntabilitas dan
mendekatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Sesuai dengan realitas dinamika yang berkembang khususnya yang
terkait dengan merebaknya permasalahan pengelolaan APBD, pembiayaan dan
terbatasnya sumber pendanaan. Maka perlu adanya upaya penyelarasan
laporan yang digunakan, dan hal-hal yang berhubungan dengan
sistem informasi akuntansi penggajian pegawai.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang
didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan
saran yang dianggap penting untuk perbaikan di masa yang akan
datang bagi instansi.
BAB II
DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
A.Sejarah Ringkas
Spirit desentralisasi, secara ekonomi menekankan pada upaya efisiensi
dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah untuk meningkatkan
pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Spirit good
Governance mengedepankan perlunya transparansi, akuntabilitas dan
mendekatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Sesuai dengan realitas dinamika yang berkembang khususnya yang
terkait dengan merebaknya permasalahan pengelolaan APBD, pembiayaan dan
terbatasnya sumber pendanaan. Maka perlu adanya upaya penyelarasan
keuangan Negara, UU No. 1/2004 tentang perbendaharaan Negara, UU No.
15/2004 tentang pemeriksaan dan tanggung jawab KN serta UU NO. 25/2004
tentang system perencanaan pembangunan nasional.
Bahwa adanya Undang-undang Pemerintahan Daerah membawa
konsekuensi pada penyerahan urusan dan pendanaan (money follow function).
Akibat adanya penyerahan urusan dan pendanaan diperlukan kerangka
hubungan keuangan dan daerah yang direfleksikan dalam hak dan kewajiban
dibidang keuangan daerah. Hak daerah dibidang keuangan daerah :
a. Menetapkan Pajak dan Retribusi Daerah
b. Memperoleh Dana Perimbangan
c. Memperoleh Pinjaman
Kewajiban Daerah dibidang keuangan meliputi :
a. Mengelola hak-haknya secara efisiensi dan efektif
b. Sinkronisasi dengan kebijakan nasional
c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan
Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan, efisiensi, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan aspek keadilan, kepatutan dan manfaat untuk
masyarakat. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai
dari dan atas beban APBD, sedangkan urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah didanai dari dan atas beban APBN. Semua
penerimaan dan pengeluaran daerah dalam Tahun anggaran yang bersangkutan
Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam
koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat)sebagai Bagian Pajak dan Pendapatan.
Berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret
1973 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Setwilda Tingkat I Sumatera
Utara, sejak tanggal 16 Mei 1973 Biro Keuangan berubah nomenklatur
menjadi Direktorat Keuangan , dengan demikian bagian Pajak dan Pendapatan
juga berubah bentuk menjadi Sub. Direktorat Pendapatan Daerah pada
Direktorat Keuangan.
Dengan terbitnya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975
Nomor 137/II/GSU (berdasarkan SK MENDAGRI tanggal 7 Nopember 1974
Nomor Finmat 7/15/3/74), maka terhitung sejak tanggal 1 April 1975, Sub
Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan
Daerah. Pada tanggal 1 September 1975 melalui SK Mendagri No. KUPD
3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II di seluruh
Indonesia, maka Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas
Pendapatan Daerah.
Pembentukkannya semula berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara
Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut dikukuhkan dengan PERDA Propinsi
Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai berlaku tanggal 31 Maret 1976).
Setelah Otonomi Daerah, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah
diatur dalam Perda Propinsi Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001 tentang
organisasi Dinas-dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur
Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001 tentang Organisasi Dinas-dinas daerah
Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Sumatera Utara No. 060.254.K
Tahun 2002 tentang tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah
serta Organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sumatera Utara, tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah adalah
menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Propinsi dan tugas
dekonsentrasi di bidang pendapatan daerah. Dalam menyelenggarakan tugas
pokoknya, dispenda berfungsi :
Menyiapkan bahan perumusan perencanaan/program, kebijakan, dan
pembinaan teknis di bidang pendapatan daerah.
Menyelenggarakan pembinaan, program pajak kendaraan bermotor dan
kendaraan di air, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan
pajak bea balik nama kendaraan bermotor, retribusi dan pendapatan
lain-lain, pengendalian dan pembinaan.
Selain melakukan tugas pokoknya juga berfungsi sebagai coordinator di
bidang pendapatan daerah, dimana dari pungutan PAD tersebut yang secara
langsung dikelola oleh Dipendasu antara lain pemungutan yang bersumber dari
Pajak Daerah sedangkan pungutan lainnya dikelola secara teknis oleh
instansi/unit kerja di Propinsi Sumatera Utara.
1. Visi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
Dalam rangka menyikapi tugas pokok Dipendasu yaitu
menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah dan tugas dikonsentrasi
fungsinya Dipendasu mengacu kepada Visi dan Misinya yang merupakan
pedoman ataupun arahan dalam pelaksanaan tugasnya dengan
memperhatikan Renstra Potensi Propinsi Sumatera Utara. Visi
Dispendasu adalah : “ Menjadikan Dinas Pendapatan Daerah yang
professional dan berkualitas dalam pemberdayaan potensi Daerah menuju
Otonomi Daerah yang maju dan mandiri”.
2. Misi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
Sedangkan MISI Dispendasu adalah ;
Meningkatkan kemandirian Daerah dalam pembinaan
penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Pembangunan.
Meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional.
3. Logo Pemprovsu dan Makna Logo Pemprovsu
Adapun makna logo pemprovsu yaitu :
Kepala tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam
rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad
perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan
imperialisme/kolonialisme, feodalisme dan komunisme
Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan
masyarakat didalam membela dan mempertahankan pancasila.
Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan,
daun padi, dan tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan
daerah yang indah permai masyhur dengan kekayaan alamnya yang
melimpah – limpah.
Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba – laba dan
empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal dan tahun
kemerdekaan dimana ketiga – tiganya ini berikut tongkat dibawah
kepala dan tangan melambangkan watak kebudayan yang
mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta, keadaan
dan pembela keadilan.
Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata
kemasyarakat yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan.
B.Struktur Instansi/Organisasi
Dalam hal memudahkan pengawasan dan pengaturan kerja terhadap
pegawai diperlukan suatu struktur organisasi dalam perusahaan/instansi,
adanya struktur organisasi perusahaan, dimana struktur organisasi ini
memberikan penjelasan tentang semua kedudukan ataupun jabatan-jabatan
yang diemban oleh pegawai untuk mengetahui tugas dan batasan-batasan
pekerjaan serta kepada siapa dia akan bertanggung jawab, sehingga akhirnya
aktivitas organisasi akan berjalan dengan lancar dan tepat serta baik tanpa
adanya kendala yang timbul dalam perusahaan tersebut.Untuk memperjelas,
pada Lampiran 2 berikut dapat ditampilkan gambar struktur organisasi
perusahaan pada Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara.
C.Job Description
Adapun job description dari masing-masing bagian adalah sebagai
berikut :
A. Kepala Dinas
Kepala Dinas Pendapatan mempunyai tugas membantu Gubernur
dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan dibidang pendapatan.
B. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala dinas dalam
pembinaan dan pengelolaan kepegawaian, keuangan, umum dan
penyusunan program.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretaris dibantu oleh :
1. Sub Bagian Umum
Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk
penyelnggaraan urusan tata usaha, administrasi umum dan
barang/perlengkapan serta pemberdayaan kepegawaian.
Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan
barang/perlengkapan, serta administrasi kepegawaian sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai bidang
tugasnya.
2. Sub Bagian Keuangan
Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk
perencanaan pembaharuan dan penyempurnaan standar prosedur
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan.
Menyelenggarakan administrasi keuangan dan membuat laporan
keuangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
3. Sub Bagian Program
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur penyusunan
program dinas.
Menghimpun dan menyusun rencana belanja dinas, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
C. Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian
Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas
pengembangan pendapatan daerah, evaluasi dan pengendalian
pendapatan daerah serta hukum dan publikasi.
Kepala bidang Pengembangan dan Pengendalian dibantu oleh :
1. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah,
mempunyai tugas :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar penerimaan, penggalian
dan pengelolaan potensi daerah dan perencanaan target
pendapatan daerah.
Melaksanakan pengkajian dalam pengembangan pengolahan
sumber pendapatan daerah, sesuai ketentuan dan standar yang
ditetapkan.
2. Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah, mempunyai
tugas :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar evaluasi pengendalian
pendapatan daerah.
Melaksanakan evaluasi dan pembinaan pendapatan daerah, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
3. Seksi Hukum dan Publikasi, mempunyai tugas :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan bahan pelaporan untuk
publikasi.
Menyelenggarakan publikasi, sesuai standard an rencana yang
ditetapkan.
D. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di
Atas Air.
Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di
Atas Air (PKB-KAA) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
bidang teknis perpajakan, keberatan dan sengketa PKB-KAA,
pembukuan dan pelaporan PKB-KAA serta Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor – Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut
BBN/KB-KAA. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala bidang PKB-KAA dibantu
oleh :
1. Seksi Teknis PKB-KAA, mempunyai tugas :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar bimbingan teknis
pemungutan dan pengelolaan surat paksa serta intensifikasi dan
ekstensifikasi pemungutan PKB-KAA serta BBN/KB-KAA.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
pengembangan dan peningkatan teknis perpajakan, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan
pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta
sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan.
2. Seksi Keberatan, Piutang dan Penagihan PKB-KAA, mempunyai
tugas :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pengajuan permohonan
atas keberatan Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya
disebut PKB, Pajak Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya
disebut PKAA, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang
selanjutnya disebut BBN-KB, Bea Balik Nama Kendaraan di Atas
Air yang selanjutnya disebut BBN-KAA dari wajib pajak,
memberikan pertimbangan atas keberatan PKB-PKAA, BBN-KB,
BBN-KA, merumuskan kebijakan dalam rangka penagihan
piutang PKB-PKAA, BBN-KB dan BBN-KAA.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan
PKB-PKAA, BBN-KB dan BBN-KA sesuai ketentuan dan standar
Menyelenggarakan penanganan atas keberatan dari wajib pajak,
pemberian pertimbangan keberatan PKB-KAA, sesuai ketentuan
dan standar yang ditetapkan.
3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan
laporan, penelitian laporan dan perhitungan bagian provinsi dan
kabupaten/kota dari PKB-KAA serta BBN/KB-KAA.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan urusan pembukuan, penelitian dan pembuatan
laporan penetapan dan realisasi, denda dan tunggakan serta
penelitian laporan dari Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas,
sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
perhitungan biaya pemungutan PKB/BBN-KB, PKA/BBN-KAA,
bagi hasil PKB/BBN-KB, PKAA/BBN-KAA kepada pemerintah
kabupaten.
Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan, keberatan dan
sengketa perpajakan, pembukuan dan pelaporan.
Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak
Lainnya, dibantu oleh :
1. Seksi Teknis Perpajakan
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar bimbingan teknis
pemungutan dan pengelolaan surat paksa serta intensifikasi dan
ekstensifikasi pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan
Air Bawah Tanah / Air Permukaan yang selanjutnya disebut
PPP-ABT/APU dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang
selanjutnya disebut PKB-KB.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan teknis perpajakan, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan
pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta
sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar-standar pengajuan
permohonan keberatan, penetapan denda dan sanksi kelalaian
pembayaran PPP-ABT/APU dan PBB-KB.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan
perpajakan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan penanganan atas keberatan dari wajib pajak,
pemberian pertimbangan keberatan PKB-KAA, sesuai ketentuan
dan standar yang ditetapkan
3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan, mempunyai tugas :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan
laporan, penelitian laporan dan perhitungan bagian provinsi dan
kabupaten/kota dari PPP-ABT/APU dan PBB-KB.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan urusan pembukuan, penelitian dan pembuatan
penelitian laporan dari Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas,
sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
F. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya.
Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis retribusi, pendapatan
lainnya, pembukuan dan pelaporan.
Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya, dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
1. Seksi Retribusi
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar penetapan jenis retribusi,
teknis pemungutan dan tata adminitrasi retribusi, penetapan target
serta koordinasi dan kerja sama dalam pemungutan retribusi.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan teknis retribusi, sesuai ketentuan
dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan
pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta
sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar-standar koordinasi,
pemungutan dan pengadministrasi serta optimalisasi Pendapatan
berupa Bagi Hasil Pajak-Bukan Pajak (BHP-BP), Penerimaan
Lainnya dan setoran laba Badan Usaha Milik daerah yang
selanjutnya disebut BUMD.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan
perpajakan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan koordinasi dan optimalisasi pendapatan
lainnya dan setoran laba BUMD, sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan.
3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan
laporan penerimaan retribusi, pendapatan lainnya, serta penelitian
laporan dari instansi pemungut.
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai
Menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan penerimaan
retribusi pendapatan lainnya serta penelitian atas laporan dari unit
pemungut, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
G. Kepala Pusat Informasi Pendapatan Daerah (PIPD)
1. Kepala Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam pengadministrasian, pengelolaan, penyajian,
pengembangan sistem otomatisasi komputerisasi basis data objek,
subjek dan potensi pajak daerah, retrubusi daerah, dan pendapatan
lainnya serta pembangunan sistem informasi pendapatan daerah.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud point (1), Kepala
Unit Pelaksana Teknis menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan dibidang
informasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya;
b. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, perawatan dan
pemeliharaan sistem data basis data objek, subjek dan potensi
pajak daerah, retribusi daerah dn pendapatan lainnya, sesuia
ketentuan dn standar yang berlaku;
c. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan dan perawatan
sistem otomatisasi dan komputerisasi pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lainnya;
e. Penyajian dan pendistribusian data dan informasi pajak daerah,
retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya;
g. Pemberian masuk yang perlu Kepala Dinas, sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya;
h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya Kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan;
3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Unit Pelaksana Teknis
dibantu oleh :
a. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas :
Menyusun program kerja dan rencana kegiatan di bidang
informasi pendapatan daerah;
Menatausahakan data dan informasi pendapatan daerah
sesuai dengan kebutuhan Dinas;
Menyajikan data dan informasi pendapatan daerah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
Melaksanakan penyiapan usulan pengadaan dan perawatan
piranti keas dan lunak, otomatisasi dan komputerisasi;
Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dibidang informasi
pendapatan daerah, sesuai dengan standar yang ditetapkan;
Memberikan masukan yang perlu yang perlu kepada UPT,
sesuai dengan bidang tugasnya;
Melaporkan dan mempertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugasnya Kepala UPT, sesuai dengan bidangnya;
b. Seksi Pengolahan Data Pendapatan Daerah :
Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan
data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah
dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang
ditetapkan;
Menghimpun dan mengkaji data objek, subjek dan potensi
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai
dengan standar yang ditetapkan;
Melakukan penyesuaian otomatisasi dan komputerisasi
penyajian data objek, subjek dan potensi daerah dan
pendapatan lainnya;
Melaksanakan pengembangan sistem otomatisasi dan
komputerisasi penyajian data objek, subjek dan potensi pajak
daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala UPT, sesuai
dengan bidang tugasnya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala UPT, sesuai
dengan bidang tugasnya yang telah ditetapkan peraturan
Melaporkan dan mempertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang
tugasnya;
c. Seksi Informasi dan Manajemen Pendapatan Daerah,
mempunyai tugas :
Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan
informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah dan
pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan;
Menghimpun dan mengkaji informasi objek, subjek dan
potensi pajak daerah, retribusi daerah, retribusi daerah dan
pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan ;
Melakukan penyusunan otomatisasi dan komputerisasi
informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lainnya;
Melaksanakan pengembangan sistem otomatisasi dan
komputerisasi penyajian informasi objek, subjek dan potensi
pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lainnya;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala UPT,
sesuai dengan bidang tugasnya;
Memberikan masukkan yang perlu kepada Kepala UPT,
sesuai dengan bidang tugasnya;
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan
D.Jaringan Kegiatan
Instansi pemerintah adalah salah satu organisasi yang melaksanakan
fungsinya sesuai dengan yang ditugaskan atau yang diinginkan pemerintah.
Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi yang
mengumpulkan semua pendapatan daerah yang berasal dari pajak, retribusi dan
lainnya untuk didistribusikan ke pemerintah.
Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan masyarakat untuk pemungutan paj3ak dan sebagainya. Dengan
demikian, diharapkan pelayanan yang dilakukan Dispenda mampu menarik
masyarakat maupun perusahaan untuk membayar kewajibannya.
E.Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu
juga pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, dispenda terus berusaha
agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan
Dispendasu adalah terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,
memberikan alternatif-alternatif kepada masyarakat agar dapat dengan mudah
membayar pajaknya. Menyadarkan masyarakat bahwa membayar pajak itu
penting untuk anggaran pemerintah membantu masyarakat dalam membangun
kesejahteraan dan megurangi kemiskinan yang ada di Indonesia. Membuat
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara antara
lain sebagai berikut :Mengejar target estimasi penerimaan pajak daerah dan
sumber pendapatan lainnya sepanjang tahun 2014 serta mengejar kembali
angka angka pendapatan daerah seperti tunggakan pajak kendaraan bermotor,
pajak air permukaan, bea balik nama kendaraan bermotor yang porsi
BAB III
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
A.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem mempunyai beberapa definisi atau pengertian yang telah
diuraikan atau didefinisikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang
berbeda penekananya. Berikut ini kan dijelaskan pengertian menurut beberapa
definisi sebagai berikut :
Mulyadi (2001:5) menyatakan bahwa : “Sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan”.
Sutabri (2004 : 18) menyatakan bahwa : “Sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan”.
Romney dan Steinbart (2006 : 2) menyatakan bahwa : “Sistem adalah
merupakan rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.
Widjajanto (2001 : 2) menyatakan bahwa : “Sistem adalah sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang sering berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui dua tahap, yaitu input proses dan output”.
Hall (2001 : 5) menyatakan bahwa : “Sistem adalah sekelompok dua
atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau
subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common
Dalam beberapa definisi atau pengertian yang telah dikemukakan oleh
beberapa ilmuan diatas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
semua definisi atau pengertian sistem dan prosedur diatas mempunyai
pengertian yang sama yang hampir tidak jauh beda antara pengertian atau
definisi yang satu dengan yang lain. Hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi
penekananya. Ada yang menekankan pada aspek manajemen dan ada pula
yang penekanan pada struktur pekerjaan tulis-menulis dan arus informasi.
Sistem merupakan suatu rangkaian peraturan tertentu yang
terkoordinasi untuk mengendalikan semua aktifitas perusahaan. Adapun sistem
dapat dibagi berdasarkan beberapa subsistem yaitu prosedur dimana antara
yang satu dengan yang lainya berguna untuk mengumpulkan informasi,
mengelola dan menghasilkan informasi yang secara otomatis berguna untuk
mengendalikan dan menilai hasil prestasi kerja perusahaan. Maka dari itu
prosedur-prosedur inilah yang digunakan untuk melaksanakan segala
aktifitas-aktifitas perusahaan berdasarkan pedomanya. Pedoman itu terdiri dari
peraturan-peraturan yang dikoordinasikan agar tercipta keseragaman dalam
pekerjaan atau transaksi-transaksi yang terjadi berulang kali secara rutin.
Bodnar dan Hoopwood ( 2000 : 1 ) menyatakan bahwa : “ Informasi
adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan yang tepat”.
Fees ( 2005 : 6 ) menyatakan bahwa : “Akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang menghasilkan laporan kepada para pihak-pihak yang
Bodnar dan Hoopwood ( 2000 : 1 ) menyatakan bahwa : “ Sisitem
Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, baik secar
manual maupun terkomputerisasi, yang dikomunikasikan kepada beragam
pengambilan keputusan”.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, pengertian Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) dapat disimpulkan sebagai seperangkat manusia dan sumber
modal dalam suatu organisasi yang berpengaruh dalam pengolahan data
akuntansi termasuk data gaji untuk menghasilkan informasi akuntansi
keuangan yang berguna bagi perusahaan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan pihak manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan
perusahaan.
Romney dan Steinbart (2006 : 3) menyatakan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi terdiri dari lima komponen :
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai
fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan
dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data aktivitas-aktivitas
organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk computer, peralatan pendukung
B. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen Sistem Informasi Akuntansi di Dinas Pendapatan Provinsi
Sumatera Utara terdiri dari unsur-unsur pokok yang meliputi :
1. Para pegawai pada bagian keuangan dan bendahara pengeluaran
(penggajian) Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang
mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik keuangan secara manual maupundan sistematis
yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data yang terdiri dari data keuangan dan nonkeuangan
4. Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara software yang dipakai
untuk memproses data gaji induk untuk para pegawai berupa software yang
telah terprogram oleh pemerintah dan telah ditetapkan oleh Gubernur.
5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan pendukung
dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
C.Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Penyediaan data dalam memenuhi kebutuhan informasi akuntansi, baik
untuk kebutuhan pihak eksternal maupun pihak internal. Untuk memenuhi
fungsinya, Sistem Informasi Akuntansi harus mempunyai tujuan-tujuan yang
dpat memberikan pedoman kepada manajemen dalam melaksanakan tugasnya
sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi akuntansi yang berguna,
Romney dan Steinbart (2006 : 3) menyatakan bahwa Fungsi Sistem
Informasi Akuntansi adalah :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas-aktivitas
tersebut, agar pihak manajemen para pegawai, dan pihak-pihak luar yang
berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna, bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut
tersedia saat dibutuhhkan, akurat, dan handal.
Romney dan Steinbart (2006 : 10) menyatakan bahwa Manfaat Sistem
Informasi Akuntansi adalah :
1. Mempunyai kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau
jas. Contoh, Sistem Informasi Akuntansi dapat mengawasi mesin yang
digunakan sehingga para operatornya akan diberitahukan dengan segera saat
proses yang berjalan keluar dari batas yang diinginkan.
2. Memperbaiki efisiensi, Sistem Informasi Akuntansi yang dirancang dengan
baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan
3. Memperbaiki pengambilan keputusan, Sistem Informasi Akuntansi dapat
memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan informasi yang
lebih akurat.
4. Berbagai pengetahuan, Sistem Informasi Akuntansi yang dirancang dengan
baik biasanya mempermudah proses berbagi pengetahuan dan keahlian yang
selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi perusahaan, dan bahkan
memberikan keunggulan kompetitif.
D.Karakteristik Informasi yang Baik
Romney dan Steinbart (2006 : 12) mensyaratkan bahwa informasi yang
memiliki karakteristik yang baik terdiri dari :
1. Relevan adalah informasi tambahan pada pembuatan keputusan dengan cara
mengurangi ketidakpastian, menambah pengetahuan untuk memprediksi
atau memastikan prediksi-prediksi sebelumnya.
2. Andal adalah informasi tersebut bebas dari kesalahan atau penyimpangan,
dan dengan tepat menunjukkan kejadian atau aktivitas dari suatu organisasi.
3. Lengkap adalah informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan
aspek-aspek penting dari kejadian yng merupakan dasar masalah atau
aktivitas-aktivitas yang diukurnya.
4. Tepat waktu adalah informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang
tepat untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam
membuat keputusan.
5. Dapat dipahami artinya informasi dapat dipahami jika disajikan dalam
6. Dapat diverfikasi artinya informasi dapat diverifikasi jika ada orang dengan
pengetahuan baik, bekerj secara independen dam masing-masing akan
menghasilkan informasi yng sama.
Berdasarkan karakteristik diatas, maka karakteristik informasi informasi
dalam data penggajian di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara adalah
sebagai berikut :
1. Relevan artinya informasi data penggajian yang disajikan oleh bagian
keuangan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara telah sesuai dengan
kebutuhan para pengguna internal yang berupa data gaji pokok PNS yang
sesuai dengan PP No 34 Tahun 2014.
2. Andal artinya informasi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang
berupa data penggajian sudah bebas dari kesalahan, karena proses
penyusunan data penggajian dilakukan setelah data-data yang berhubungan
dengan gaji ditutup dan untuk mengubahnya harus dengan prosedur tertentu.
3. Lengkap artinya informasi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
yang berup gaji pokok berserta tunjangannya telah lengkap.
4. Tepat waktu artinya informasi yang disajikan di Dinas Pendapatan Provinsi
Sumatera Utara sudah disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD).
5. Dapat dipahami artinya informasi yang berupa data gaji pokok beserta
tunjangan lainnya untuk para pegawai mudah dipahami bagi kalangan
internal.
6. Dapat diverifikasi artinya informasi yang berupa data gaji di Dinas
E. Pengertian Gaji
Gaji (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan
kepada pegawai atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode.
Penggajian merupakan hal yang penting karena bebrapa alasan :
1. Karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian
atau hal-hal yang tidak wajar.
2. Penggajian merupakan hal yang diatur oleh peraturan-peratutan pemerintah.
3. Penggajian serta pajak gaji dan upah memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap laba bersih perusahaan.
Pembayaran gaji umumnya dilakukan bulanan. Jumlah gaji bersih yang
diterima biasanya merupakan gaji pokok yang ditambah dengan
tunjangan-tunjangan lainnya lalu dikurangi dengan potongan-potongan yang telah diatur
oleh pemerintah.
Menurut Mulyadi (2001 : 373) : “ Gaji umumnya merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang
mempunyai jenjang jabatan manajer.
Menurut Malthis dan Jackson (2002 : 378) : “ Gaji merupakan yang
konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah
jam kerja”.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah
jasanya kepada perusahaan dan jumlahnya yang selalu berkala dan tidak
bergantung pada jumlah jam kerja.
F. Unsur-unsur Gaji
Menurut Malthis dan Jackson unsur-unsur gaji (2002 : 118) adalah
sebagai berikut :
1. Kompensasi langsung, terdiri dari :
a. Gaji pokok yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan,
biasanya sebagai gaji atau upah. Gaji pokok terdiri dari :
Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari satu periode-periode lain
dengan tidak memandang jumlah jam kerja.
Upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah
waktu jam kerja.
b. Gaji variabel yaitu kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja individual,
kelompok atau organisasi. Gaji variabel terdiri dari :
Bonus yaitu tambahan atas upah biasanya dimana dalam
pemberiannya tidak memperhatikan tingkat produktivitas
masing-masing karyawan.
Insentif yaitu upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena
prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik.
Kepemilikan saham yaitu tambahan atas upah yang diberikan kepada
pemilik saham.
2. Kompensasi tidak langsung :
b. Dana pensiun
c. Libur pengganti
d. Kompensasi kerja
Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, gaji penting bagi
pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator
dalam bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan
tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Pada Dinas
Pendapatan Provinsi Sumatera Utara unsur-unsur gaji adalah sebagai berikut :
Gaji pokok adalah sejumlah uang yang diterima pegawai yang telah
ditetapkan oleh perusahaan yaitu menurut pangkat/golongan, jabatan, dan
masa kerja dalam bentuk gaji.
Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai yang telah
mencapai target tertentu diluar gaji tetapnya.
Tunjangan-tunjangan adalah bentuk lain dari pemberian gaji yang diberikan
oleh instansi kepada pegawai, yang tujuannya adalah untuk menambah
semangat kerja pegawai setiap bulan, namun ada juga beberapa tunjangan
yang diberikan pada waktu tertentu saja. Pada Dinas Pendapatan Provinsi
Sumatera Utara terdapat tunjangan yang besarnya ditetapkan sesuai dengan
kebijakan pemerintah yaitu :
a. Tunjangan keluarga.
Tunjangan istri (10% gaji pokok)
b. Tunjangan struktural sesuai dengan jabatan yang dimiliki. Semakin tinggi
jabatan maka semakin besar.
c. Tunjangan umum
Golongan I : Rp 175.000
Golongan II : Rp 180.000
Golongan III : Rp 185.000
Golongan IV : Rp 190.000
d. Tunjangan beras
e. Tunjangan khusus pajak dan asuransi kesehatan dan tunjangan ini akan
berkurang pada saat potongan. Jadi tunjangan ini merupakan PPH dan
untuk ASKES. Tunjangan ini hanya sementara dan tidak berpengaruh
pada gaji bersih yang akan diterima pegawai.
Adapun unsur-unsur yang akan dikeluarkan atau dipotong dari gaji
adalah sebagai berikut :
a. Iuran Wajib Pegawai (IWP) berasal dari 10% (gaji pokok + tunjangan
keluarga)
b. PPH 21 dan Iuran ASKES
c. Sewa rumah
Golongan I : Rp 3.000
Golongan II : Rp 5.000
Golongan III : Rp 7.000
Golongan IV : Rp 10.000
Semua pengeluaran ini akan menjadi pengurang untuk gaji pokok uang
G.Prosedur Perhitungan Gaji
Besarnya gaji di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara tidak selalu
sama untuk setiap pegawai dan dapat berubah sesuai dengan peraturan
pemerintah. Perbedaan tingkat gaji antar pegawai disebabkan oleh faktor
pendidikan, jabatan, pengalaman, dan kondisi pekerjaan.
Gaji dihitung pada akhir periode dan pada saat sebelum gaji dihitung
data terbaru dari para pegawai harus sudah ada. Gaji dihitung dari penambahan
gaji pokok dengan tunjangan-tunjangan lalu dikurangi dengan potongan.
Besarnya gaji biasanya ditentukan sesuai dengan golongan dan lamanya
seorang bekerja pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.
H.Dokumen yang Digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian
(Mulyadi, 2001:374) sebagai berikut:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian
berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti
misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat
perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari
pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya.
b. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam
berupa daftar biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan
mesin pencatat waktu.
c. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga
kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini
diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan
upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum
digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk
atau pesanan.
d. Daftar gaji dan daftar upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
e. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per-departemen, yang
dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.
f. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah
dari pembuatan daftar gaji dan upah.
g. Amplop gaji dan upah
Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
karyawan berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi
karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan
tertentu.
h. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi
akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji
dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada
Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara kurang efektif karena tidak sesuai
dengan teori (Mulyadi, 2001:374). Dispenda tidak sepenuhnya menggunakan
kartu jam hadir untuk mencatat kehadiran pegawai. Hal ini disebabkan karena
Dispenda tidak mendasarkan pada jumlah jam hadir pegawai ataupun kartu
hadir atau absensi dalam penentuan besarnya gaji, tetapi berdasarkan peraturan
pemerintah. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian
menurut teori Mulyadi adalah dokumen pendukung perubahan gaji, kartu jam
hadir, kartu jam kerja, daftar gaji, rekap daftar gaji, surat pernyataan gaji,
amplop gaji, dan bukti kas keluar.
I. Catatan Akuntansi dan Laporan yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian pada
Dispendasu adalah, sebagai berikut:
a. Buku Kas Umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang
b. Kartu Penghasilan Karyawan
Kartu ini merupakan catatan mengenai penghasilan karyawan atau pegawai
dan berbagai potongan yang diterima oleh pegawai. Potongan-potongan
yang diterima oleh karyawan termasuk potongan PPh Pasal 21 karena pada
Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera. Kartu ini digunakan sebagai tanda
terima gaji bersamaan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh
karyawan.
Catatan mengenai penghasilan karyawan dan berbagai potongan yang
diterima karyawan ada di dalam kartu gaji. Kartu ini mempunyai fungsi yang
hampir sama dengan kartu penghasilan. Laporan yang dihasilkan dalam sistem
akuntansi penggajian pada Dispenda adalah sebagai berikut:
a. Laporan Daftar Gaji
Laporan ini yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji serta
surat-surat keputusan mengenai perubahan data pegawai.
b. Laporan bukti pegawai
Laporan ini digunakan untuk bukti pembayaran yang dikeluarkan oleh
fungsi keuangan atas dasar gaji yang telah diterima dari fungsi personalia
dan umum.
c. Laporan pembayaran gaji
Laporan yang digunakan sebagai bukti pembayaran gaji yang telah
diserahkan oleh bendahara kepada pegawai. Laporan pembayaran gaji ini
J. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.
Penggajian pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dimulai
dari perhitungan gaji induk yng dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran (bagian
gaji). Setelah gaji induk dihitung dan dibukukan maka Bendahara Pengeluaran
membuat Surat Permintaan Membayar (SPM) dan dikirim ke bagian Rutin. Di
bagian Rutin SPM ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendapatan lalu dikirim
ke Biro Keuangan. Di Biro Keuangan yang selaku kuasa Bendahara Umum
Daerah (BUD), bagian perbendaharaan menerbitkan Surat Permintaan
Penyediaan Dana (SP2D) . Setelah SP2D ditandatangani maka IT akan
mengkonfirmasikan ke Bank SUMUT, lalu dinas membuat cek untuk
melakukan pencairan sebesar yng diminta. Pembantu Bendahara Pengeluaran
(bagian Gaji) yang mencairkan dan membagikannya ke para pegawai sesuai
gaji induknya.
Sistem Informasi Akuntansi sudah berkembang dalam tahap sistematis
secara manual dan terpusat di bagian keuangan Dinas Pendapatan Provinsi
Sumatera Utara tetapi belum integrated atau yang sering disebut sistem tumpuk
informasi. Sehingga satu kesatuan informasi data gaji induk untuk para
pegawai belum terdapat pada satu area. Output yang dihasilkan berupa
informasi data gaji induk untuk para pegawai. Data gaji induk untuk para
pegawai terdiri dari gaji pokok tambahan tunjangan-tunjangan dan dikurangi
potongan-potongan.
Data gaji induk pegawai di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
tahapan yang dilakukan oleh bagian Bendahara Pengeluaran Dispenda adalah
sebagai berikut :
1. Input data, proses pembuatan data merupakan proses pembuatan data pokok
yang diperlukan untuk memproses transaksi-transaksi yang dilakukan dalam
sistem. Adapun data pokok yang dibuat untuk gaji induk pegawai meliputi
gaji pokok, tunjangan-tunjangan tetap dan potongan-potongan.
2. Metode perhitungan gaji dan upah, pada Dinas Pendapatan Provinsi
Sumatera Utara metode perhitungan gaji dan upah yang dibayarkan kepada
pegawai didasarkan oleh penggolongan.
3. Output yang dihasilkan dari proses penyusunan data informasi yang berupa
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas
Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Informasi gaji untuk para pegawai yang disajikan Dinas Pendapatan
Provinsi Sumatera Utara telah relevan yaitu telah sesuai dengan peraturan
yang ditetapkan oleh pemerintah dan juga memiliki data mengenai gaji
pokok, tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan yang dikeluarkan Dinas
Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.
2. Informasi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang berupa
laporan gaji bersih untuk pegawai sudah handal yaitu sudah bebas dari
kesalahan, karena dalam penyusunannya mempertimbangkan berbagai
aspek dan sesuai dengan program yang telah disesuaikan.
3. Informasi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yag berupa laporan
gaji bersih untuk para pegawai sudah lengkap yaitu berupa gaji pokok yang
ditambah tunjangan-tunjangan dan dikurangi potongan-potongan.
4. Informasi yang disajikan di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
dilaporkan tepat waktu ke bagian Rutin agar dapat dikonfirmasikan ke
Bendahara Umum Daerah (BUD).
5. Informasi yang berupa lampiran gaji induk untuk pegawai di Dinas
6. Informasi yang berupa laporan gaji induk untuk para pegawai di Dinas
Pendapatan Provinsi Sumatera Utara sudah dapat diverifikasi.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan beberapa saran
kepada pihak manajemen pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.
1. Sebaiknya Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dapat
mengembangkan tahapan sistem informasi akuntansi dengan proses
integrated.
2. Sebaiknya Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara melancarkan
pelaksanaan sistem baik pada saat pelaksanaannya maupun pada ketepatan
waktu pengembalian datanya, sebaiknya sub bagian keuangan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K, dan Usry, Milton F. 2001. Akuntansi biaya. 13 th Edition. Jakarta: Salemba empat.
Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kesatu, Jakarta: Penerbit Salemba empat.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke tiga. Jakarta: Salemba Empat
Nugroho Widjajanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Erlangga, STIE Trisakti
Romney, Marshall, dan Paul John Steinbart. 2006. Accounting Information
System. Tenth Edition, New Jersey: Prentice Hall Publishing.
Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifuddin. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju
Tata Subari. 2004.Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
NOMOR : 08 TAHUN 2008 TANGGAL : 28 NOVEMBER 2008
TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
BIDANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN KENDARAAN
DIATAS AIR KENDARAAN DI ATAS AIR
SEKSI KEBERATAN DAN SENGKETA KENDARAAN
BERMOTOR DAN KENDARAAN DI ATAS AIR
SEKSI PEMBUKUAN DAN