• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETRASI SOSIAL PADA KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL Studi Fenomenologi Pada Mantan Pengungsi Korban Luapan Lumpur Panas Sidoarjo Dari Pasar Baru Porong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENETRASI SOSIAL PADA KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL Studi Fenomenologi Pada Mantan Pengungsi Korban Luapan Lumpur Panas Sidoarjo Dari Pasar Baru Porong"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu kebutuhan manusia adalah berkomunikasi. Menurut Gordon I. Zimmerman, diantara tujuan komunikasi terdapat tujuan untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain.1 Rudolf F. Verderber juga berpendapat demikian. Menurutnya, salah satu fungsi komunikasi adalah untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain.2 Dengan demikian komunikasi sangat erat hubungannya dengan ikatan dan kedekatan. Bahkan salah satu sumber kebahagiaan adalah memiliki hubungan kedekatan dengan orang lain. Tentu saja kedekatan hubungan yang dimaksud bermakna secara luas, melibatkan banyak individu di dalamnya.

Bidang komunikasi sendiri sungguh beragam, di antaranya adalah komunikasi antarpersonal (komunikasi antarpribadi). Tujuan dari komunikasi antarpersonal ini agar antarpersonal bisa mengenal satu sama lain, bisa saling berhubungan dan mengembangkan hubungan, mempengaruhi satu sama lainnya, bermain, membantu dan sebagainya.

Lingkungan komunikasi sendiri memiliki beberapa macam, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial-psikologi dan temporal (waktu). Lingkungan fisik adalah tempat berlangsungnya komunikasi. Lingkungan nyata ini tentu saja mempengaruhi jalannya komunikasi, mulai dari bentuk pesan maupun kandungan pesannya. Sebagai contoh, komunikasi dalam sebuah pesta tentu saja berbeda

1

Deddy Mulyana, 2002 : 4. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

(2)

dengan komunikasi di salah satu ruangan di rumah sakit. Dengan kata lain cara penyampaian pesan pun harus sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitarnya di mana sesama individu berkomunikasi.

Selain itu, terdapat pula lingkungan sosial-psikologi yang merupakan aturan, norma, budaya, hubungan status, serta peran di antara mereka yang terlibat dalam komunikasi. Sebagai contoh, komunikasi seorang wanita sebagai istri dengan suaminya tentu saja berbeda dengan komunikasi seorang wanita terhadap tetangganya. Karena peran seorang wanita sebagai istri bisa berbeda bila individu yang dihadapinya juga berbeda. Begitu pula dengan budaya yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan dalam berkomunikasi. Di negara Barat, orang Timur yang terbiasa berbasa basi harus bisa mengurangi kebiasan tersebut saat berkomunikasi dengan orang Barat. Begitu juga sebaliknya.

Lingkungan yang lain adalah lingkungan temporal atau waktu. Lingkungan waktu meliputi semua hitungan waktu saat berkomunikasi. Kita tentu saja memilih waktu yang tepat dan ideal untuk melakukan komunikasi atau saat ingin menyampaikan sesuatu pada orang lain. Suatu pesan tertentu juga dapat disesuaikan dalam rangkaian waktu peristiwa komunikasi. Misalnya, mengucapkan terimakasih dapat disesuaikan dengan waktu yang kita pilih, apakah segera saat kita tengah dibantu atau saat selesai dibantu atau malah saat menolak tawaran bantuan dari orang lain.

(3)

3 malam (lingkungan fisik). Perubahan-perubahan ini dapat menimbulkan banyak perubahan lain. Proses komunikasi tidak pernah statis.3

Menyangkut perubahan yang diakibatkan oleh ketiga macam dimensi tadi, dapat kita hubungkan dengan fenomena masalah sosial akibat dampak semburan lumpur panas Sidoarjo.

Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, misalnya lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia. Terjadinya gempa bumi, taufan, banjir besar dan lain-lain mungkin menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru tersebut. Kemungkinan hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.4

Ada beberapa kronologi dalam peristiwa semburan lumpur panas Sidoarjo tersebut. Pada tanggal 29 Mei 2006, lumpur panas keluar dari retakan tanah di bagian timur sumur pengeboran milik Sidoarjo di desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo. Sebulan setelah itu, tepatnya pada tangggal 2 Juni, sekitar setengah warga desa Renokenongo dievakuasi akibat munculnya banjir lumpur panas di pemukiman mereka.

Tidak sampai sebulan, jumlah pengungsi telah mencapai 6000 lebih jiwa. Selanjutnya, pengungsi pun mulai berdatangan dari beberapa desa di Porong, yaitu desa Siring, Jatirejo dan sebagian Kedungbendo serta para pengungsi gelombang berikutnya dari berbagai desa lain diantaranya dari warga desa Renokenongo yang belum mengungsi. Rencananya mereka menempati tempat pengungsian di Pasar Baru Porong sampai masalah ganti rugi selesai.

3

Joseph A.Devito, 1997 : 26. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta : Professional Books

4

(4)

Namun ternyata terdapat beberapa permasalahan mengenai ganti rugi yang tidak kunjung selesai yang menyebabkan saat itu masih banyak yang tinggal di pengungsian, khususnya di Pasar Baru Porong. Sebagai catatan, para pengungsi di Pasar Baru Porong adalah warga yang menolak uang kontrak. Uang ganti awal sebesar 20% yang diberikan pemerintah ditolak oleh sebagian warga.

Selain menolak dikontrakkan, mereka menuntut agar pemerintah langsung mengganti rugi sebesar 50%. Para korban juga menuntut terus diberi jatah hidup. Padahal jumlah ganti rugi sementara yang diberikan pemerintah tersebut sudah lumayan besar yaitu berjumlah sekitar Rp. 6-7 juta selama 6 bulan pada setiap keluarga.

Selain itu, uang tersebut tetap akan diberikan meskipun keluarga yang bersangkutan tidak mengontrak rumah melainkan menumpang di rumah saudara atau semacamnya. Sikap penolakan ini kebanyakan dilakukan oleh korban dari Renokenongo yang saat itu menempati Pasar Baru Porong.

Namun akhirnya tahun 2009, warga Renokenongo bersedia direlokasikan dengan syarat warga Renokenongo harus tetap berkumpul dalam 1 wilayah. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan fasilitas lahan dan bantuan proyek untuk membangunan perumahan. Perumahan tersebut berjarak relatif jauh dari desa yang mereka tempati sebelumnya, yaitu perumahan Renojoyo yang berada di dusun Kedungkampil, kelurahan Kedungsolo.

(5)

5 Namun permasalahan yang utama akibat fenomena semburan lumpur panas adalah relokasi. Meninggalkan kampung halaman atau tanah kelahiran bukan merupakan perkara yang mudah. Banyak sekali kendala yang akan dialami atau dikira akan dialami sebelum mencapai titik ketentraman. Diantaranya adalah pertama, perpindahan atau relokasi dapat berarti meninggalkan kehidupan yang relatif nyaman, homogen dan akrab ke dalam lingkungan yang asing, baru serta ada kemungkinan perbedaan budaya.

Kedua, sebelum terjadi kejadian luapan lumpur panas, banyak pabrik yang beroperasi di sekitar tempat tinggal mereka. Dengan demikian, pabrik-pabrik tersebut banyak menyerap tenaga kerja dari warga sekitar pabrik. Setelah luapan lumpur panas terjadi, pabrik tersebut tidak bisa lagi beroperasi karena ikut tenggelam bersama sebagian desa yang terkena dampak luapan lumpur panas. Sebagian pabrik pindah dan beberapa berhenti total.

Oleh karena itu bisa dibayangkan berapa tenaga kerja yang akhirnya kehilangan pekerjaannya. Dengan begitu, warga korban lumpur panas tidak hanya kehilangan tempat tinggal di kampung halaman atau tanah kelahiran, mereka juga kehilangan mata pencaharian dalam waktu yang bersamaan.

Perusahaan di Porong dan Tanggulangin yang Terkena Luapan Lumpur Sidoarjo

No Pemilik Kegiatan

1 Airlangga, CV Desa Jatirejo, Porong

Meubel (pindah sementara/ sewa di Buduran)

2 Adrian Zulkarnain, Ir Desa Renokenongo,Porong

(6)

Desa Kedungbendo, Tanggulangin

10 Primafendo Pangan Makmur, PT Desa Renokenongo,Porong

Industri Mesin Pengolahan (pindah ke Buduran)

13 Supra Surya Indonesia, PT Desa Renokenongo,Porong

Steel Fabricator Konstruksi Baja (berhenti total)

14 Trivesta Polymas, PT Desa Renokenongo,Porong

CPP & Metalizing Film (rencana pindah ke Jakarta)

15 Victory Rotanindo, PT Desa Jatirejo, Porong

Meubel (pindah ke Candi) 16 Yamaindo Perkasa, PT

Desa Kedungbendo, Tanggulangin

Meubel (pindah ke Candi) TABEL 1 Daftar Perusahaan yang Terkena Dampak Luapan Lumpur5

Ketiga, pada lingkungan sebelumnya, mereka telah memiliki status atau peran tertentu dan merasa nyaman dengan hal tersebut. Tentu saja akan timbul kekhawatiran apabila mereka harus pindah ke lingkungan yang baru dengan segala tantangan serta ketidakpastian mendapatkan kesempatan peran dan status sebelumnnya.

Keempat, mereka dengan segala kecemasan dan kegamangan menatap masa depan yang belum pasti juga harus dihadapkan dengan kemampuan untuk

5

(7)

7 beradaptasi dengan lingkungan yang relatif baru. Proses penyesuaian yang tidak berhasil tentu saja dapat menyebabkan permasalahan sosial yang lain.

Selain itu, hal yang sering terjadi adalah meskipun para korban bencana tinggal di pengungsian, hal ini mereka lakukan dalam kurun waktu yang relatif tidak lama. Saat keadaan telah kembali kondusif, biasanya mereka sudah bisa menempati tempat tinggal mereka. Namun para pengungsi korban luapan lumpur panas Sidoarjo tidak demikian. Selain harus tinggal di pengungsian dalam kurun waktu yang lama, sekitar 3 tahun, warga pengungsi tidak bisa kembali lagi ke daerah asal mereka.

Selain itu, setelah mereka direlokasikan dari Pasar Baru Porong, sembari menunggu perumahan warga pengungsi selesai dibangun, mereka masih harus mencari tempat tinggal sementara. Meskipun telah diberikan uang kontrak, tetapi kebanyakan dari mereka akhirnya hanya membuat gubuk-gubuk kecil sebagai tempat tinggal sementara di bantaran sungai. Gubuk tersebut juga tidak bisa disebut layak sebagai tempat tinggal.

Setelah perumahan selesai dibangun, mereka direlokasikan lagi dan mereka harus kembali beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dengan demikian, warga mengalami relokasi berkali-kali yang menuntut juga untuk beradaptasi berkali-kali.

(8)

signifikan dan dapat menyebabkan ketidakteraturan pola-pola sosial di mana migran berasal.6

Dari berbagai perpindahan dan perubahan fisik tadi, tentu mempengaruhi komunikasi sesama masyarakat. Perpindahan dan perubahan tersebut bisa mengguncang psikologis seseorang dan membuatnya terpuruk dalam suatu kondisi jiwa tertentu. Hal seperti ini bisa menyebabkan berubahnya intensitas komunikasi yang energik menjadi sedikit terganggu.

Para pengungsi tersebut memiliki kehidupan yang relatif nyaman di tempat asalnya. Namun mereka akhirnya harus mencicipi hidup dalam suasana pengungsian yang tentu saja jauh dari lingkungan atau tempat tinggal yang ideal. Saat masih berada di Pasar Baru Porong, warga harus berusaha menjalani aktifitas keseharian mereka di tempat yang sempit, penuh sesak dan kurang bisa memiliki privasi.

Lingkungan pengungsian tersebut tentu saja bukan merupakan lingkungan yang baik untuk kelangsungan bermasyarakat. Terutama apabila pengungsi merasa terganggu oleh keadaan dan situasi pengungsian, misalnya saja keramaian di tempat pengungsi, rasa iri akibat pengungsi yang lain mendapat fasilitas seperti ruko untuk tempat tinggal yang lebih luas, proses penerimaan ganti rugi yang lebih lama daripada pengungsi lain. Dengan kata lain ada kemungkinan timbulnya kecemburuan sosial di antara sesama pengungsi.

Setelah mereka pindah ke perumahan yang diperuntukkan khusus pengungsi, bukan berarti masalah sosial telah selesai. Selain lokasi perumahan

6

(9)

9 yang relatif asing, keadaan mereka masih terkatung-katung dengan pembayaran ganti rugi yang belum selesai. Kebanyakan dari warga juga belum mempunyai pekerjaan dan mereka menggantungkan hidup dari pembayaran ganti rugi. Akhirnya banyak kebutuhan hidup yang belum bisa terpenuhi.

Apabila memakai konsep bedol desa maka wilayah baru yang dibangun untuk kehidupan warganya diarahkan untuk menciptakan kehidupan yang nyaman dan aman. Dalam kualitas seperti itu, maka wilayah tersebut harus memenuhi syarat-syarat : (1) nyaman ditinggali, (2) tidak ada rasa takut, (3) adanya akses terhadap imaginasi dan kegembiraan, (4) tersedia ruang publik dan komunitas, (5) keadilan, serta (6) kemandirian ekonomi. 7 Apabila dua orang pengungsi yang telah mengenal merasa bahwa hubungan dan kebutuhan mereka telah terganggu, maka mulai muncul ketidakpuasan terhadap hubungan tersebut. Tahapan hubungan yang mulai akrab akhirnya memiliki kemungkinan untuk mengalami kemerosotan dan renggang bahkan putus.

Namun di beberapa kasus, dapat pula yang terjadi adalah sebaliknya. Akibat kondisi darurat karena bencana, dapat pula menyebabkan perasaan yang lebih terikat akibat perasaan senasib sehingga dari hubungan yang renggang, bahkan tidak saling mengenal, akhirnya menjadi lebih akrab. Oleh karena itu, peneliti menganggap bahwa fenomena yang terjadi pada mantan pengungsi dari Pasar Baru Porong ini, menarik dan layak untuk diteliti.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penetrasi sosial pada komunikasi

7ibid

(10)

antarpersonal pada mantan pengungsi korban lumpur panas Sidoarjo dari Pasar Baru Porong?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diambil, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penetrasi sosial pada komunikasi antarpersonal para mantan pengungsi korban lumpur panas Sidoarjo dari Pasar Baru Porong

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat, antara lain : 1. Secara Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan literatur tambahan bagi peneliti selanjutnya yang ingin membuat karya tulis ilmiah melalui sudut pandang komunikasi antarpersonal

2. Secara Praktis

(11)

i

PENETRASI SOSIAL PADA KOMUNIKASI ANTAR

PERSONAL

Studi Fenomenologi Pada Mantan Pengungsi Korban Luapan Lumpur Panas Sidoarjo Dari Pasar Baru Porong

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh : R. Aj. Ayu Kusuma Wardani

06220307

Jurnalistik dan Studi Media

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(12)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : R. Aj. Ayu Kusuma Wardani

NIM : 06220307

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENETRASI SOSIAL PADA KOMUNIKASI ANTARPERSONAL

(Studi Fenomenologi Pada Mantan Pengungsi Korban Luapan Lumpur Panas Lapindo Dari Pasar Baru Porong)

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Frida Kusumastuti, M.Si. Nasrullah, S. Sos.M. Si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

(13)

iii LEMBAR PENGESAHAN

Nama : R. Aj Ayu Kusuma Wardani

NIM : 06220307

Konsentrasi : Jurnalistik dan Studi Media

Judul Skripsi : PENETRASI SOSIAL PADA KOMUNIKASI ANTARPERSONAL

(Studi Fenomenologi Pada Mantan Pengungsi Korban Luapan Lumpur Panas Lapindo Dari Pasar Baru Porong)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi

Dan dinyatakan LULUS

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 1 Februari 2011

Tempat : Perpustakaan Kantor Jurusan Ilmu

Komunikasi

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Wahyudi, DR., M.Si

Dewan Penguji:

1. Jamroji, S.Sos ( )

2. Nurudin, S.Sos., M.Si ( )

3. Frida Kusumastuti, Dra., M. Si ( )

(14)

PERNYATAAN ORISINALITAS Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : R. Aj Ayu Kusuma Wardani

Tempat Tanggal Lahir : Pamekasan, 8 April 1987 Nomor Induk Mahasiswa : 06220307

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) yang berjudul:

PENETRASI SOSIAL PADA KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL

(Studi Fenomenologi Pada Mantan Pengungsi Korban Luapan Lumpur Panas Lapindo Dari Pasar Baru Porong)

adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 26 Januari 2011 Yang Menyatakan,

(15)

v BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : R. Aj. Ayu Kusuma Wardani 2. NIM : 06220307

3. Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 4. Jurusan : Ilmu Komunikasi

5. Konsentrasi : Jurnalistik dan Studi Media

6. Judul Skripsi :PENETRASI SOSIAL PADA KOMUNIKASI ANTARPERSONAL

(Studi Fenomenologi Pada Mantan Pengungsi Korban Luapan Lumpur Panas Lapindo Dari Pasar Baru Porong)

7. Pembimbing : 1. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si. 2. Nasrullah, S. Sos.M. Si

8. Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan

Pembimbing I Pembimbing II

05-03-2010 Acc Judul

13-07-2010 Acc Seminar Proposal

20-07-2010 Seminar Proposal

13-12-2010 Acc BAB I-III

24-01-2011 Acc BAB IV

25-01-2011 Acc BAB V-VI

26-01-2011 Acc seluruh naskah

Malang, 26 Januari 2011 Disetujui,

Pembimbing I PembimbingII

(16)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘Aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayahNya sampai akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini. Sholawat serta salam peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan, atas terselesaikannya kuliah ini.

Salah satu kebutuhan manusia adalah berkomunikasi. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan ikatan dan kedekatan. Bahkan salah satu sumber kebahagiaan adalah memiliki hubungan kedekatan dengan orang lain. Tentu saja kedekatan hubungan yang dimaksud bermakna secara luas, melibatkan banyak individu di dalamnya. Di sisi lain, komunikasi sendiri dipengaruhi oleh lingkungan komunikan dan komunikator berada.

Melalui skripsi ini, peneliti ingin memaparkan bagaimana relokasi akibat fenomena semburan dan luapan lumpur panas lapindo sangat mempengaruhi komunikasi diantara pengungsi, terutama pada pasangan suami istri. Fenomena tersebut telah menyebabkan lunturnya hubungan kekerabatan meskipun tidak dialami oleh semua warga. Oleh karena itu skripsi ini ingin memaparkan tahapan hubungan atau penetrasi sosial pada komunikasi antarpribadi pada warga pengungsi, khususnya pada pasangan suami istri.

Skripsi ini disusun sebagai sebuah karya ilmiah yang digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana (S-1) pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun materil, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. Allah SWT, pencipta alam semesta dan Maha Segalanya, yang telah memberikan banyak hidayah serta rahmatnya sehingga skripsi ini lancar dan selesai.

(17)

vii 3. Kedua orang tua tercinta, terutama bapak peneliti, R.B. Moch Iskandar, terima kasih atas semua doa dan dukungannya, baik berupa moril dan materil, dan almarhumah mama peneliti, yaitu R.A Harfiah atas limpahan kasih sayang yang akan terus dikenang

4. Keempat saudaraku dan para ipar serta keponakan tersayang. Mbak Cicik dan keluarga, mbak Tatik dan keluarga, mbak Darsih dan keluarga, Mas Hendra. Terima kasih atas semua doa dan dukungannya, bantuan materil, serta tekanan yang diberikan, meskipun akhirnya tekanan tersebut memberikan banyak dorongan untuk peneliti agar secepatnya menyelesaikan skripsi ini

5. Untuk Emas Didik Prasetyo atau Ndik tersayang, terima kasih atas segala jasa dan dukungannya, mulai dari awal pengerjaan penelitian sampai penyelesaian skripsi ini

6. Ibu Frida Kusumastuti, Dra., M.Si dan bapak Nasrullah S.Sos, M.Si selaku pembimbing dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas ilmu, bimbingannya dan kebaikannya terhadap peneliti, serta seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti. 7. Bapak Jamroji, S.Sos dan bapak Nurudin, S.Sos., M.Si selaku dosen

penguji, terimakasih atas berbagai saran dan bimbingan yang diberikan 8. Untuk warga Renekenongo di Perum. Renojoyo, khususnya ibu Miaya

dan keluarga, ibu Mujiati dan pak Sudarto, mbak Widianah dan mas Iskandar serta pak Yadi dan ibu Khotimah, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih atas kerjasama, cerita, pengalaman serta aspirasi berharga yang telah diberikan kepada peneliti 9. Untuk Dinas Bakesbang Linmas Sidoarjo, Dinas Pasar Sidoarjo, BPS

Sidoarjo, Bapekkab Sidoarjo dan Kecamatan Porong atas ijin, dokumen dan informasi yang telah diberikan kepada peneliti untuk terselesaikannya skripsi ini

(18)

11.Teman-teman KKN yang juga banyak memberikan dukungan, terimakasih atas pengalaman kocak dan berbagai petualangan yang telah peneliti lalui bersama kalian

12.Teman-teman dari JTV Malang, terutama mbak Shinta yang telah memberikan ijin agar peneliti bisa melakukan penelitian

13.Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasamanya

Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti berharap saran dan kritik yang membangun untuk dapat menyempurnakan, meningkatkan dan memperbaiki penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan meridhai atas segala apa yang peneliti sampaikan dalam skripsi ini

(19)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… -

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI……… i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ……… iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ………. iv

ABSTRAK ……… vi

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Penetrasi Sosial ………... 12

B. Komunikasi Antarpersonal ………. 15

C. Pengaruh Konsep Diri Pada Komunikasi Antarpersonal C.1 Konsep Diri……… C.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri………. C.3. Konsep Diri Mempengaruhi Komunikasi Antarpersonal……… 17 18 20 D. Tahapan-Tahapan Hubungan dalam Komunikasi Antarpersonal …. 24 E. Fenomenologi Pada Komunikasi Antarpersonal ……… 29

(20)

B. Subyek Penelitian ………... 35

C. Instrumen Penelitian ……… 35

D. Teknik Pengumpulan Data ………. 35 E. Waktu dan Lokasi Penelitian ………. F. Kronologis Penelitian………..

G. Analisis Data………

38 38 39 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Geografis Kabupaten Sidoarjo dan Kecamatan Porong… 41 B. Kronologis Luapan Lumpur Panas dan Dampaknya……… 42 C. Sejarah Singkat Pasar Baru Porong ……… D. Perumahan Renojoyo di Desa Kedungsolo……….

44 46 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Riwayat Hidup Subyek Penelitian A.1 Pasangan Mujiati dan Sudarto

A.1.1 Mujiati, Sosok yang Berkemauan Keras ……… A.1.2 Pernikahan Kedua Mujiati……… A.1.3 Efek Luapan Lumpur Panas, Mulai Putus Asa ……… A.1.4 Renggang dengan Suami ……… A.2 Pasangan Yadi dan Khotimah

A.2.1 Yadi, Pemuda Renokenongo yang Pekerja Keras ……

B. Gambaran Pengungsian di Pasar Baru Porong ……… C. Konsep Diri Subyek Penelitian dan Pasangannya ………

(21)

xi D. Faktor-Faktor Ketertarikan Masing-Masing Pasangan ………

E. Identifikasi Tahapan Hubungan Subyek Penelitian dan Pasangannya. F. Alasan Hubungan Pasangan Mengalami Kemerosotan ……… G. Pra dan Pasca Hubungan Subyek Penelitian dari Pasar Baru Porong H. Penetrasi Sosial Subyek Penelitian dan Pasangannya ……….

80 80 82 84 85

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ……… 92

B. Saran ……… 93

LAMPIRAN

(22)

DAFTAR TABEL

1. TABEL 1 : Daftar Perusahaan yang Terkena Dampak Luapan Lumpur

6

2. TABEL 2 : Konsep Diri Subyek Penelitian dan Pasangannya … 78 3. TABEL 3 : Konsep Hubungan Subyek Penelitian dan

Pasangannya ……… 79

4. TABEL 4 : Faktor Ketertarikan Subyek Penelitian dan

Pasangannya ……… 80

5. TABEL 5 : Tahapan Hubungan Subyek Penelitian dan

Pasangannya ……… 80

6. TABEL 6 : Tahapan Hubungan Subyek Penelitian dan

Pasangannya ……… 81

7. TABEL 7 : Tahapan Hubungan Subyek Penelitian dan

Pasangannya ……… 82

8. TABEL 8 : Alasan Pengrusakan Hubungan Subyek Penelitian dan Pasangannya ……….

84

(23)

xiii DAFTAR GAMBAR

1. GAMBAR 1 : Penetrasi sosial dengan (a) kenalan, (b) kawan,

(c) sahabat dekat……….. 14 2. GAMBAR 2 : Johari Window ………. 22 3. GAMBAR 3 : Penetrasi Sosial Pasangan Mujiati dan Sudarto ... 85 4. GAMBAR 4 : Penetrasi Sosial Pasangan Yadi dan Khotimah … 87 5. GAMBAR 5 : Penetrasi Sosial Pasangan Widianah dan

Iskandar ……….. 89

DAFTAR GRAFIK

1. GRAFIK 1 : Time leg Tahapan Hubungan Subyek Penelitian dan Pasangannya………. 85

DAFTAR FOTO

1. FOTO 1 : Berjilbab, Mujiati Melayani Pembeli ………… 50 2. FOTO 2 : Perkawinan, Yadi dan Khotimah ……….. 62 3. FOTO 3 : Warkop Degan, Warung Milik Yadi dan

Khotimah ……… 68

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Burhan Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Sosial, Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya : Airlangga University Press s

Deddy Mulyana. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

_____________. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books Engkus Kuswarno. 2009. Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi,

Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya. Bandung : Widya Padjadjaran

Hamidi. 2008. Metode Penelitian Kualitatif, Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang : UMM Press

Jalaluddin Rakhmat. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Littlejohn, Stephen W., Foss, Karen A. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika

Muhammad Mirdasy. 2007. Bernafas dalam Lumpur Lapindo. Surabaya : Mirdasy Institute for Public Policy (MIPP) bekerja sama dengan Harian Surya

Rachmat Kriyanto. 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

(25)

xv Sumber Internet :

Bagus. Teori Pembangunan Komunikasi.

http://baguspsi.blog.unair.ac.id/2008/09/09/teori-pembangunan-komunikasi/ (diakses 8 Maret 2010)

Hani Hizboel. Hubungan Komunikasi Antarpersonal Secara Luas.

http://louphink.blogspot.com/2010/01/hubungan-komunikasi-antar-pribadi.html (diakses 8 Maret 2010)

Sumber Lain :

Gambar

TABEL 1 Daftar Perusahaan yang Terkena Dampak Luapan Lumpur5
GAMBAR 1 : Penetrasi sosial dengan (a) kenalan, (b) kawan,

Referensi

Dokumen terkait

Apakah jenis pekerjaan yang dibebankan kepada bapak/ibu saudara/i sesuai dengan. jenjang pendidikan yang bapak/ibu

Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap keselamatan dengan perilaku keselamatan pada pekerja bangunan Universitas X, karena tidak ada faktor

Jaringan Listrik di Kecamatan Bajubang, Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Muara Bulian, Kecamatan Mersam, Kecamatan Maro Sebo Ulu dan Kecamatan Batin XXIV..

Dalam film ini perempuan digambarkan dari sisi yang berbeda, bahwa perempuan adalah sosok yang kuat, juga dapat ikut berperang, dan bahkan mampu

Oleh karena itu, diadakan penelitian mengenai perbandingan kinerja keua ngan antara kedua bank tersebut dengan judul “Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank

Keywords : Health and Safety (K3), Hazard Identification, Risk, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) How to Cite: Willy Tambunan, Fatria Ismi Zudhari, & Theresia

Interaksi yang terbaik untuk produksi benih adalah kombinasi perlakuan Biourine 10 ml/l dan Varietas Kancil (B1V2) yang memberikan pengaruh yang berbeda nyata

Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata khusus dalam bahasa ajakan dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mudah dipahami oleh pembacanya.. yang digunakan bertujuan