• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA ACER CENTER MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA ACER CENTER MALANG"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP

PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA ACER

CENTER MALANG

SKRIPSI

Oleh Nanang Fauzi

08610339

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP

PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA ACER

CENTER MALANG

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Nanang Fauzi

08610339

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP

PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA ACER

CENTER MALANG

Oleh Nanang Fauzi

08610339

Diterima dan disahkan Pada tanggal...

Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.

Pembimbing II

Dra. Aniek Rumijati, M.M.

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.

Ketua Jurusan Manajemen

(4)

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA ACER CENTER MALANG

Nanang Fauzi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Email: Nanangfauzi_umm@ymail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian yang dilakukan pada Acer Center Malang adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik karyawan, untuk mengetahui prestasi kerja karyawan, untuk mengetahui ada pengaruh signifikan motivasi intrinsik terhadap prestasi kerja karyawan, untuk menganalisis variabel prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab atau pengembangan potensi individu yang paling mempengaruhi prestasi kerja. Kegunaan dari penelitian ini yaitu bagi perusahaan untuk diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memperoleh masukan-masukan yang positif dan membangun, yang dapat diterapkan perusahaan dalam usaha meningkatkan prestasi kerja karyawan melalui motivasi intrinsik. Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah interview dan kuesioner. Teknik pengukuran variabel menggunakan skala likert dengan sampel 33 karyawan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rentang skala dan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi intrinsik dan prestasi kerja masuk dalam kategori tinggi. Motivasi intrinsik pada Acer Center Malang memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. prestasi dan tanggung jawab lebih berpengaruh daripada pengakuan, pekerjaan itu sendiri dan pengembangan potensi individu.

(5)

EFFECT OF INTRINSIC MOTIVATION OF ACHIEVEMENT EMPLOYEE ACER CENTER MALANG

ABSTRACT

Purposes research at Acer Center Malang is to determine the effect of intrinsic motivation of employees, to know there is a significant effect of intrinsic motivation on employee performance, to analyze the variables of achievement, recognition, the work it self, responsibility or Advancement most affecting job performance. Usefulness of research for the company expected to obtain input and build positive, which can be applied to companies in an effort to improve employees' performance through intrinsic motivation. For researchers and further expected to be used as an additional reference.

Data collection methods in this study were interviews and questionnaires. Variable measurement techniques using Likert scale with a sample of 33 employees. Analysis tools using scale range and multiple linear regression. Based on the results of research and discussion that has been done can be concluded that the intrinsic motivation and job performance of employees included in the category of high. Intrinsic motivation on Acer Center Malang significant effect on employees' performance. achievement and responsibility provide a significant influence on employee job performance and is more influential than the work it self and Advancement.

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas kelimpahan karunia rizki dan

hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Acer

Center Malang”.

Skripsi ini ditulis dalam rangka melengkapi syarat untuk memperoleh

gelar sarjana ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang dan juga sebagai

bentuk aplikasi penerapan teori-teori yang didapat selama perkuliahan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas segala jasa

dan bantuan semua pihak yang telah diberikan selama penyelesaian skripsi ini,

kepada yang terhormat:

1. Drs.Muhajir Effendi. MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus Dosen pembimbing I, terimasih banyak bapak atas bantuan secara moril dan matriilnya, terimakasih banyak atas ilmu-ilmu yang diberikan kepada saya melalui bimbingan skiripsi dan luangkan waktunya untuk bimbingan. 3. Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas

(7)

4. Drs. Wiyono, MM, selaku dosen wali, terikasih banyak bapak atas semua bantuan berupa moril dan matriil, yang telah bapak berikan kepada saya selama menjadi orang tua saya di Jurusan Manajemen.

5. Bapak/ Ibu Dosen Manajemen, (Pak A.Mohyi , Pak Eko , Pak Bambang, Pak Warsono, Pak Marsudi, Pak Dicky , Pak Rahmad, Pak Dedy , Pak M. Jihadi, Pak Pak Noor Aziz, Pak Marsidi, Ibu Uci, Ibu Titiek, Ibu Siti, Ibu Sandra, Ibu Triningsih, Ibu Fien, Ibu Dwi , Ibu Erna, dan Ibu Ratih) terikasih banyak atas ilmu-ilmu yang telah berikan kepada saya selama belajar di jurusan manajemen muniversitas muhammadiyah malang.

6. Yang tersayang Ayanda Mat minaji dan Ibunda tercinta Muziyah, yang selalu menyanyangi, membesarkan dan selalu mendukung saya dalam doa dan materi. Terimakasih banyak Ayandaku dan Ibundaku, luar biasa pengorbanmu demi saya semoga Allah SWT menyertai selalu.

7. Yang tersayang, Kakandaku tercinta Muhammad Uliyanto, terima kasih banyak atas pengorbanan yang telah berikan kepada saya melalui doa dan materi.

8. Kakak-kakak, adik-adik, teman-teman seperjuangan Ahmad Misbakhul Khoir, Devi Arifianto, Okky Y. Wiratama, Adhe F. Ramadhan, Angga Wibisono, Aminahtuz Zuhriyah, M. Eko Suwiknyo, Endi Firdian, Risma Atmaja, Khair Asmara, Gayuh, Figur, Bagus, dan semua yang saya tidak dapat sebutkan, terima kasih banyak atas dukungan dan kerja samanya.

Semoga semua amal kebaikan serta bantuan pihak-pihak yang telah

tersebut di atas mendapatakan balasan dari Allah SWT. Akhir kata penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca.

Wassalamualaikum. Wr.Wb.

Malang, Februari 2013

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 8

a. Bagi Perusahaan ... 8

(9)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 9

1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9

B. Landasan Teori ... 10

1. Pengertian Motivasi ... 11

2. Teori Motivasi ... 14

3. Jenis Motivasi ... 18

4. Prinsip-Prinsip Dalam Memberikan Motivasi ... 21

5. Pengertian Prestasi Kerja ... 22

6. Tujuan Dan Alasan Penilaian Prestasi Kerja ... 23

7. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja ... 25

8. Faktor-Faktor Yang Meningkatkan Prestasi Kerja ... 27

C. Kerangka Pikir ... 29

D. Hipotesis ... 30

BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 31

1. Lokasi dan Lingkup Penelitian ... 31

2. Jenis Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 31

C. Definisi Operasional Variabel ... 32

1. Motivasi Intrinsik (X) ... 32

2. Prestasi Kerja (Y) ... 34

D. Jenis dan Sumber Data ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Teknik Pengukuran Variabel ... 36

G. Penguji Instrumen ... 36

1. Uji Validitas ... 36

(10)

H. Teknik Analisis Data ... 38

1. Rentang Skala ... 38

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 40

3. Pengujian Hipotesis ... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

1. Sejarah Acer Center Malang ... 43

2. Visi Dan Misi Acer Center Malang ... 44

3. Filosofi Acer Ceter Malang ... 44

B. Karakteristik Responden ... 54

1. Jenis Kelamin Responden ... 55

2. Tingkat Usia Responden ... 55

3. Tingkat Pendidikan Responden ... 56

4. Jam Kerja Responden ... 57

5. Sistem Penggajian Responden ... 58

6. Kesejahteraan Karyawan... 59

C. Uji Instrumen ... 59

1. Uji Validitas ... 59

2. Uji Reliabilitas ... 61

D. Hasil Analisis ... 61

1. Hasil Analisis Rentang Skala ... 62

a. Motivasi Intrinsik (X) ... 63

b. Prestasi Kerja (Y) ... 71

2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 74

a. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 74

b. Nilai Koefisien Determinasi (R2) ... 78

c. Hasil Analisis Uji F ... 78

d. Hasil Analisis Uji t ... 79

3. Pembahasan ... 82

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan dan Persamaan Peneliti Terdahulu Dengan Sekarang ... 10

Tabel 3.1 Rentang Skala ... 40

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... .... 55

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 56

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 57

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jam Kerja ... 57

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Intrinsik ... 60

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja ... 61

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 62

Tabel 4.8 Rentang Skala Motivasi Intrinsik Variabel Prestasi ... 63

Tabel 4.9 Rentang Skala Motivasi Intrinsik Variabel Pengakuan ... 65

Tabel 4.10 Rentang Skala Motivasi Intrinsik Variabel Pekerjaan itu Sendiri ... 66

Tabel 4.11 Rentang Skala Motivasi Intrinsik Variabel Tanggung Jawab ... 68

Tabel 4.12 Rentang Skala Motivasi Intrinsik Variabel Pengembangan Potensi Individu ... 70

Tabel 4.13 Rentang Skala Prestasi Kerja ... 72

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Motivasi Intrinsik Dan Prestasi Kerja ... 29

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Acer Center Malang

Lampiran 2 : Jawaban Responden

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. “Prosedur Penelitian”, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta.

Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2003. “Manajemen Motivasi”, Penerbit

Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Anwar, A.A. Prabu Mangkunegara. 2000. “MSDM Perusahaan”, Penerbit PT.

Remeja Rosdakarya, Bandung.

Handoko T. Hani. 2000. “Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”,

Edisi II, Cetakan Keempat belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Hasibuan, H. Malayu. 2000. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi

Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hasibuan, H. malayu. 2008. “Organisasi dan Motivasi”, Cetakan Keenam, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Harianja, Marihot Tua Efendi. 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia”,

Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Sumarsono, HM. Sonny. 2004. “Metode Riset Sumber Daya Manusia”,

Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. “Metode Riset Untuk Bisnis”, Penerbit PT. Erlangga,

Jakarta.

Moleong, Lexy. 2005. “Metodelogi Penelitian Kualitatif”, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Notoadmojo, Soekidjo. 2003. “Pengembangan SDM”, Penerbit PT. Rineka

Cipta, Cetakan Ketiga, Jakarta.

Rivai, Veithzal. 2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan”, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Santoso, Budi Purbayu dan Ashari. 2005. “Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS”, Penerbit Andi, Yogyakarta.

(15)

Winardi, J. 2001. “Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen”, PT.

Grafindo Persada, Jakarta.

Manullang. 2000. “Dasar-dasar Manajemen”, Cetakan kelima, Ghalia

Indonesia, Jakarta.

Panggabean S, Mutiara. 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi

Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiono,2008. “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan ke Sebelas, Penerbit CV.

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi dunia ditandai oleh perkembangan yang semakin cepat

disegala bidang. Globalisasi yang melanda dunia telah mempengaruhi

perkembangan berbagai sektor kegiatan di Indonesia. Persaingan didunia kerja

yang sangat ketat menghadapkan organisasi pada efisiensi dan daya saing yang

kuat. Untuk meningkatkan efisiensi, antara lain diperlukan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang berkualitas.

Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya

manusia, yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha

mereka kepada organisasi agar suatu organisasi dapat bertahan eksistensinya.

Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja atau karyawan berperan penting dalam

meningkatkan produktivitas dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu. Upaya untuk menggerakan tenaga kerja merupakan tugas penting bagi

perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus mampu melakukan pembinaan

terhadap karyawan agar mereka mau melakukan aktivitas kerja secara efektif dan

efisien. Dengan melakukan pembinaan terhadap karyawan, akan diperoleh tenaga

kerja berkualitas, berkompeten, handal, memiliki semangat kerja yang tinggi

untuk mencapai suatu tujuan yang bermuara pada prestasi kerja.

Penilaian prestasi kerja menurut Hasibuan (2011:87) adalah suatu proses

(17)

2

menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Pada umumnya orang-orang yang

berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa

penilaian prestasi kerja para pegawai merupakan bagian penting dari seluruh

proses kekaryaan pegawai yang bersangkutan. Pentingnya penilaian prestasi kerja

yang rasional dan diterapkan secara obyektif terlihat paling sedikit pada dua

kepentingan, yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan dan kepentingan

organisasi.

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi

organisasi dan individu adalah kinerja melalui pengaruh motivasi. Motivasi

merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk perkembangan perusahaan,

baik untuk sekarang maupun yang akan datang. Motivasi adalah suatu dorongan

yang dilakukan agar seseorang itu dapat melakukan suatu pekerjaan atau tindakan

sesuai dengan yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Teori Mc.Clelland, kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak

yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi

ini mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan

semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja

yang optimal.

Menurut Handoko (2003:251) motivasi sangat penting karena motivasi

merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku

manusia untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuannya.

Usaha merupakan ketentuan yang ditimbulkan oleh motivasi yang ada didalam

(18)

3

bakat yang dimiliki oleh individu. Motivasi dapat juga dirumuskan sebagai suatu

kekuatan atau energi yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk

beraktivitas, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Kondisi intrinsik dimana

kekuatan ini mempengaruhi pribadi dengan menentukan berbagai pandangan,

yang menurut pikiran untuk memimpin tingkah laku dalam situasi yang khusus.

Teori kepentingan dipandang sebagai suatu bentuk dari motivasi internal karena

keinginan dan kepentingan seseorang individu berada pada diri sendiri demi

pencapaian sebuah prestasi.

Motivasi yang baik dan bijak yang ditanamkan atasan dapat berpengaruh

pada tingkat kesejahteraan perusahaan dan karyawan. Dimana motivasi dijadikan

tolak ukur demi pencapaian tujuan perusahaan dan karyawan. Manajer yang dapat

melihat motivasi sebagai sistem yang mencakup sifat-sifat individu, pekerjaan,

situasi kerja, dan memahami hubungan antara intensif, motivasi, dan produktivitas

mereka akan mampu memperkirakan perilaku karyawan. Dampak motivasi yang

bekerja dengan baik akan menghasilkan prestasi kerja yang baik.

Untuk mengembangkan usahanya di Indonesia perusahaan Acer banyak

membuka gerai-gerai resmi Acer di seluruh Indonesia, salah satunya perusahaan

Acer yang ada di Malang yang didirikan pada tahun 2007 dengan nama Acer

Point Malang. Acer Point yang ada di Malang merupakan provider resmi Acer

yang berfungsi memberikan pelayanan bagi pelanggan Acer yang ada di daerah

Malang. Produk Acer antara lain adalah Notebook, PC, LCD Monitor, DLP Projector

(19)

4

Pada tahun 2012 Acer Center Malang mengalami perkembangan, hal

tersebut ditandai dari berubahnya Acer Point Malang menjadi Acer Center

Malang atas dasar pengembangan pemasaran. Ini menunjukkan bahwa dukungan

dari pihak karyawan atas prestasi kerja sehingga mampu meningkatkan

produktivitas perusahaan. Melihat kondisi ini dapat dikatakan prestasi kerja

karyawan relatif baik dan tentunya kenaikan ini dipengaruhi oleh banyak faktor

dimana mungkin salah satunya adalah faktor motivasi kerja yaitu berupa motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dalam penelitian ini peneliti hanya membahas

tentang motivasi intrinsik, penelitian ini didukung dengan peneliti sebelumnya

dimana hasil peneliti sebelumnya diketahui bahwa motivasi intrinsik memiliki

pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik lebih berpengaruh untuk memunculkan sebuah perilaku tertentu

lantaran motivasi ini berasal dari dalam diri, sehingga mempunyai kecenderungan

yang lebih kuat dan tahan lama. Berbeda dengan motivasi ekstrinsik, ketika

sumber motivasi itu sudah hilang atau berkurang nilainya maka perilaku yang

diharapkan tidak akan muncul.

Acer Center Malang juga bekerjasama dengan beberapa Perusahaan

Leasing diantaranya: FIF (Federal International Finance), Adira, Kreditplus. Perusahaan Leasing merupakan perusahaan pembiayaan, biasanya untuk produk otomotif (mobil dan motor) atau produk barang-barang elektronik. Yang mana

(20)

5

pembeli tidak mempunya hubungan dengan pihak Acer Center Malang melainkan

hanya pada perusahaan leasing tersebut.

Kerjasama terhadap perusahaan leasing memiliki manfaat yang cukup besar bagi acer Center Malang. Tentunya Acer Center Malang berusaha

sebaik-baiknya untuk menjaga kepercayaan tersebut sebagai perusahaan yang kompeten

dan profesional dibidangnya. Namun dari pihak karyawan Acer Center Malang

menyadari jika organisasinya juga tidak sempurna, dengan adanya complaint dari beberapa client terhadap layanan Acer Center Malang. Misalnya pihak leasing

mengajukan pengambilan beberapa barang atas permintaan calon pembeli tetapi

pihak Acer Center Malang kurang cepat dalam merespon, sehinggga yang tadinya

transaksi barang diperkirakan satu hari sudah selesai dengan kurangnya respon

transaksi barang bisa sampai dua hari bahkan sampai tiga hari baru selesai, yang

mana akan mengakibatkan calon pembeli yang menggunakan jasa leaseng

tersebut sedikit kecewa sehingga berdampak pada Acer Center Malang.

(Wawancara dengan salah seorang karyawan Acer Center Malang, 13 juli 2012).

Dari hasil pengamatan peneliti, di Acer Center Malang , datangnya komplain dari

client sering berpangkal pada missed communication dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyelesaianpun hanya difokuskan pada permasalahan client saja. Sehingga client tetap berpendapat bahwa perusahaan Acer Center Malang bertanggung jawab dan image perusahaan tetap terjaga tanpa ada penyelesaian

pada masalah yang terjadi di dalam perusahaan.

Kasus lain yang dijumpai pada Acer Center Malang yaitu seringnya keluar

(21)

6

ada 4 karyawan yang mengundurkan diri untuk keluar perusahaan, dan terulang

kembali adanya pengunduran diri yaitu pada tahun 2012 sebanyak 3 karyawan.

akibatya Acer Center Malang harus mencari kembali karyawan baru untuk

menutupi karyawan-karyawan sebelumya yang telah keluar dari perusahaan.

Dengan adanya hal tersebut diduga menyebabkan perusahaan mengalami

gangguan dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga hal ini bisa berdampak pada

pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan. Hal ini mengindikasikan

ketidakstabilan dalam mengelola sumber daya manusia yaitu rendahnya loyalitas

kerja karyawan kepada perusahaan yang menyebabkan karyawan berhenti bekerja

pada Acer Center Malang.

Peneliti juga melakukan wawancara pada beberapa karyawan Acer Center

Malang, didapatkan hasilnya mereka tidak puas dengan pekerjaan terutama jika

timbul complaint dari client yang mengakibatkan citra perusahaan memburuk dan timbul teguran dari atasan bahkan kantor Acer center pusat, ataupun adanya

kesimpang siuran informasi mengenai kebijakan baru perusahaan yang terlambat

atau tidak jelas penerapannya.

Berdasarkan fenomena tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti

tentang “Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Acer Center Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan suatu tahapan yang harus dilakukan dalam

(22)

7

akan sia-sia karena hasil yang akan diperoleh tidak akan jelas maksud dan

tujuannya.

Berdasarkan uraian dari latar belakang sebelumnya maka dirumuskan

masalah penelitian yaitu:

1. Bagaimana motivasi intrinsik karyawan pada Acer Center Malang?

2. Bagaimana prestasi kerja karyawan pada Acer Center Malang?

3. Apakah motivasi intrinsik yang terdiri dari prestasi, pengakuan, pekerjaan itu

sendiri, tanggung jawab dan pengembangan potensi individu berpengaruh

positif dan segnifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Acer Center

Malang?

4. Diantara variabel prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab

dan pengembangan potensi individu mana yang paling berpengaruh terhadap

prestasi kerja?

1.3 Batasan Masalah

Dengan rumusan masalah yang telah diuraikan batasan masalah dimaksudkan agar penelitian ini lebih berfokus dan terarah serta tidak menyimpang dari perumusan masalah yang ada. Maka penulis membatasi penelitian ini pada pengaruh motivasi intrinsik terhadap prestasi kerja karyawan pada Acer Center Malang bagian

pemasaran dengan menggunakan teori dari frederick Herzberg tentang motivation factors.

Variable-variabel yang dianalisis adalah :

(23)

8

X2 = Pengakuan (Recognition)

X3 = Pekerjaan itu sendiri (The work it self) X4 = Tanggung jawab (Responsibility)

X5 = Pengembangan potensi individu (Advancement) Y = Prestasi kerja

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan yang

dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan motivasi intrinsik karyawan pada Acer Center

Malang.

b. Untuk mendeskripsikan prestasi kerja karyawan pada Acer Center Malang.

c. Untuk menganalisis apakah motivasi intrinsik yang terdiri dari prestasi,

pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan

potensi individu berpengaruh positif dan segnifikan terhadap prestasi kerja

karyawan pada Acer Center Malang.

d. Untuk mengetahui diantara variabel prestasi, pengakuan, pekerjaan itu

sendiri, tanggung jawab dan pengembangan potensi individu yang paling

berpengaruh terhadap prestasi kerja.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

(24)

9

Sebagai bahan masukan Acer Center Malang dalam hal memotivasi dan

meningkatkan prestasi kerja karyawan.

b. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam

(25)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Penelitian Terdahulu

Dengan meninjau beberapa hasil penelitian yang terdahulu diharapkan hal-hal yang

terkait dengan rencana penelitian ini yaitu melihat beberapa kelebihannya guna mendukung dan

memperjelas penelitian berikutnya atau bila ada kekurangannya dapat dilengkapi dan

disempurnakan. Beberapa hasil penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Sekarang

(26)

11

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu terletak

pada obyek penelitiannya serta pada metode analisis data. Adapun persamaan

penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah mengenai topik penelitian

yaitu mengenai Motivasi.

2.2 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang mau bekerja atau

bertindak dengan cara tertentu. Berbicara mengenai masalah motivasi maka yang

dibicarakan adalah kebutuhan manusia. Hubungan antara motivasi dan kebutuhan

merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Beberapa pengertian motivasi antara lain:

1. Menurut Hasibuan (2011:141) motivasi adalah daya penggerak yang

menciptakan kegairahan seseorang agar dapat dan mau bekerja sama,

bekerja efektif dan terintegrasi dengan upayanya untuk mencapai kepuasan.

2. Menurut Mathis L.Robert dan Jakson H.John (2001:89) motivasi merupakan

hasrat didalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan

tindakan.

3. Menurut Winardi (2011:6) motivasi merupakan suatu kekuatan potensial

yang ada pada diri seseorang yang dapat dikembangkan sendiri atau

dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar

imbalan moneter dan imbalan non moneter yang dapat mempengaruhi hasil

bekerja secara positif atau secara negatif yang mana tergantung kepada

(27)

12

4. Menurut Nawawi (2000: 351) kata motivasi (motivasion) memiliki kata dasar motif, yang berarti dorongan sebab atau dasar seseorang untuk

melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang

mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau

kegiatan yang berlangsung secara sadar.

Motivasi dapat juga dirumuskan sebagai suatu kekuatan atau energi yang

menggerakkan tingkah laku seseorang untuk beraktivitas, yang dipengaruhi secara

intrinsik (dari dalam) maupun ekstrinsik (dari luar).

Menurut Siagian (1995:290), faktor motivasi adalah hal-hal pendorong

berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang bersumber dari dalam diri seseorang,

sedangkan faktor Higiene adalah factor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang

berarti bersumber dari luar diri seseorang.

Faktor motivasi adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan

psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor

motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara

langsung berkaitan dengan pekerjaan. Faktor motivasi ini dapat dikatakan sebagai

faktor intrinsik yang berasal dari dalam diri seseorang (Hasibuan, 2010:110), yang

meliputi :

1. Prestasi (Achievement) 2. Pengakuan (Recognition)

3. Pekerjaan itu sendiri (The work it self) 4. Tanggung jawab (Responsibility)

(28)

13

Sedangkan faktor Ekstrinsik (Faktor Higienis) meliputi :

1. Gaji atau upah (Wages or Salaries) 2. Kondisi kerja (Working Condition)

3. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan (Company Policy and Administrator)

4. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation) 5. Kualitas supervisi (Quality Supervisor)

Motivasi seorang karyawan untuk bekerja merupakan dorongan yang

bersumber dari dalam dirinya maupun luar dirinya. Menurut Handoko (2001: 252)

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik adalah :

1. Motivasi intrinsik adalah tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk

bertindak atau suatu tenaga didalam diri manusia yang menyebabkan

manusia bertindak. Berbagai kebutuhan, keinginan dan harapan yang timbul

didalam pribadi seseorang yang secara internal melekat pada diri pribadi

meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan

kesempatan untuk tumbuh atau pengembangan motivasi individu.

2. Motivasi ekstrinsik adalah merupakan daya pendorong yang timbul dari luar

diri seseorang yang umumnya bertujuan sebagai motivasi kerja, motivasi

kerja tidak lain adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat

kerja karyawan. Motivasi yang timbul dari luar diri pribadi seseorang yang

meliputi kondisi kerja, gaji, supervisi, hubungan dengan rekan sekerja,

(29)

14

Setiap motivasi mempunyai tujuan yang berbeda karena setiap individu

mempunyai harapan yang berbeda pula selain itu, menurut Hasibuan (2011:146)

ada beberapa tujuan lain dari motivasi, yaitu:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

2. Meningkatkan produktifitas karyawan

3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

4. Meningkatkan suasana dan hubungan kerja baik

5. Menciptakan loyalitas karyawan

6. Mempertahankan kestabilan

7. Mengefektifkan pengadaan karyawan

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya

10.Meningkatkan efisiensi penggunaan dari alat-alat dan bahan baku.

2.3 Teori Motivasi

Motivasi dapat dikatan sebagai hal yang sulit, sebab untuk mengamati dan

mengukur motivasi setiap karyawan belum ada kriterianya, karena motivasi setiap

karyawan berbeda satu sama lain.

Penulis dalam kesempatan ini mengemukakan beberapa teori kepuasan,

yang penting tentang kepuasan yang dirasakan karyawan dari beberapa para ahli

(30)

15

1. Teori Hierarki kebutuhan Abraham H. Maslow

Teori Maslow (Nawawi,1997:352), menyatakan bahwa manusia

dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri

setiap manusia yang cenderung bawaan kebutuhan ini terdiri dari lima jenis

dan bentuk kebutuhan itu antara lain:

a.Kebutuhan fisik (Physiological needs)

Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk

dapat mempertahankan diri sebagai mahluk hidup.

b.Kebutuhan rasa aman (Safety needs)

Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan rasa aman terhadap ancaman

yang mungkin terjadi.

c.Kebutuhan sosial (Social needs)

Kebutuhan ini berkaitan dengan hubungan antar manusia yang sifatnya

saling memperhatikan satu sama lain, berdasarkan kebutuhan.

d.Kebutuhan pengakuan (Esteem needs)

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk menjadikan diri disenangi

oleh orang lain.

e.Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)

f. Kebutuhan ini berhubungan dengan penyaluran diri dalam arti kemampuan

(31)

16

2. Teori dua faktor dari Frederick Herzberg

Menurut teori ini Herzberg menyatakan bahwa orang dalam

melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan

kebutuhan (Hasibuan 2010:110), yaitu :

1. Higiene Faktor atau Maintenance Factors, adalah factor-faktor

pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin

memperoleh ketentraman badaniah. Faktor higienis ini adalah faktor-faktor

yang sifatnya ekstrinsik yang berarti besumber dari luar diri yang turut

menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang, faktor

higienis ini meliputi :

a. Gaji atau upah (Wages or Salaries) b. Kondisi kerja (Working Condition)

c. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan ( Company Policy and Administrator)

d. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation) e. Kualitas supervisi (Quality Supervisor)

2. Motivation Factors, adalah faktor motivasi yang menyangkut kebutuhan

psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan

pekerjaan. Hal-hal yang mendorong seseorang berprestasi yang sifatnya

intrinsic, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang, faktor ini

meliputi :

(32)

17

c. Pekerjaan itu sendiri (The work it self) d. Tanggung jawab (Responsibility)

e. Pengembangan potensi individu (Advancement) 3. Teori kebutuhan Mc Clelland

Clelland dengan teori yang disebut Achievement Motivation Theory

(Nawawi, 1997:354) mengatakan bahwa apabila kebutuhan seseorang terasa

sangat mendesak maka kebutuhan itu akan memotivasi para karyawan untuk

memenuhi kebutuhan itu, yang termasuk dalam kebutuhan itu adalah:

a.Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement)

Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi

semangat kerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi ini akan

mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan

mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi

mencapai prestasi kerja yang optimal.

b.Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Affiliation)

Kebutuhan afiliasi yaitu kebutuhan untuk disukai, mengembangkan,

bersosialisasi atau memelihara persahabatan dengan orang lain.

c.Kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power)

Kebutuhan untuk berkuasa atau otoritas kerja yaitu kebutuhan untuk

lebih berpengaruh dari pada orang lain, dihormati dan senang mengatur.

Orang yang seperti ini akan senang dengan tugas yang dibebankan

kepadanya atau statusnya dan cenderung untuk lebih peduli dengan

(33)

18

4. Teori Motivasi Claude S. George

Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang

berhubungan dengan tempat dan suasana dilingkungan ia bekerja (Hasibuan,

2010:115), yaitu:

1.Upah yang layak.

2.Kesempatan untuk maju.

3.Pengakuan sebagai individu.

4.Keamanan kerja.

5.Tempat kerja yang baik.

6.Penerimaan oleh kelompok.

7.Perlakuan yang wajar.

8.Pengakuan atas prestasi.

2.4 Jenis Motivasi

Karyawan mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang diharapkan akan

dipenuhi organisasi, organisasi mengharapkan karyawan untuk melakukan

jenis-jenis prilaku tertentu. secara garis besar motivasi dibagi atas 2 (dua) jenis-jenis

(Hasibuan, 2010: 99), yaitu:

a. Motivasi positif (Insentif positive)

Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan

memberikan hadiah kepada bawahan mereka yang berprestasi. pemberian

(34)

19

1. Material incentive

Merupakan segala daya perangsang yang dapat dinilai dengan uang, di

antaranya adalah upah dan gaji harus diberikan sedemikian rupa sehingga

masing-masing karyawan menerima balas jasa yang sesuai, setimpal serta

adil dan dapat memungkinan karyawan hidup dengan sepantasnya yang

tentunya juga harus melihat keadaan keuangan perusahaan.

2. Semi material incentive

Semi material incentive adalah percepatan yang tepat, pendidikan

pelatihan yang sistematis, promosi yang objektif, kelangsungan pekerjaan

yang terjamin, turut sertanya wakil-wakil bawahan dalam pengambilan

keputusan – keputusan, pemberian informasi mengenai tujuan perusahaan, kondisi perusahaan yang menyenangkan, penyedia fasilitas

rekreasi, penjaga kesehatan, keamanan berkerja dan sebagainya.

3. Non Material Incentive

Semua jenis penghargaan yang tidak dapat dinilai dengan uang. Dalam

hal ini adalah mengenai sikap seseorang pemimpin terhadap

bawahannya. Seorang pemimpin yang baik adalah pimpinan yang dapat

memberikan perhatian yang cukup pada bawahannya dan dapat

mewujudkan sikap ramah dan tegas, sehinggaa karyawan memperoleh

kepercayaan dan kesan yang baik mengenai kepribadiannya. Sikap yang

baik dari atasan dapat dilihat melalui adanya saling pengertian, kejujuran

(35)

20

b. Motivasi Negatif (Insentif negative)

Motivasi negatif maksudnya manejer memotivasi bawahannya dengan

standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif ini

semangat bekerja bawahan dalam jangka pendek akan meningkat karena

takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang

baik.

Berdasarkan kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh

perusahaan,secara umum manajer dapat menggunkan kedua jenis motivasi ini,

masalah utama dari penggunaan motivasi adalah bagaimana pengembangan atau

posisi penggunaan dan harapan akan mempergunakannya.

Seorang pemimpin percaya bahwa kekuatan atau ancaman akan

mengakibatkan seorang melakukan tindakan, mereka akan lebih banyak

menggunakan motivasi negatif. Cara yang dapat diterapkan oleh pimpinan dalam

memotivasi karyawan antara lain adalah:

1. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan

Manusia kebanyakan senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan

yang diselesaikan dengan baik, senang menerima hadiah dan pujian.

2. Memberikan informasi

Manusia pada umumnya selalu ingin mengetahui latar belakang atau

alasan suatu tindakan yang dilakukan.

3. Memberikan perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai individu

Pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan dapat membantu

(36)

21

4. Persaingan

Setiap orang senang bersaing secara jujur, sikap dasar ini dapat

dimanfaatkan oleh pimpinan dengan memberikan motivasi persaingan

yang sehat dalam menjalankan pekerjaannya.

5. Partisipasi

Dengan dijalankan partisipasi dapat memberikan manfaat,seperti

pengambilan keputusan yang lebih baik karena ada sumbangan, adanya

penerimaan saran yang lebih besar terhadap perintah yang dilakukan dan

adanya perasaan yang diperlukan.

6. Kebanggan

Setiap manusia akan merasa bangga apabila ia mampu menyelesaikan

suatu pekerjaan dengan baik dan hasil pekerjaannya diperhatikan dan

dihargai.

7. Uang

Uang merupakan suatu alat motivasi yang berguna untuk memuaskan

kebutuhan ekonomi karyawan-karyawan,dengan uang karyawan akan

meleksanakan pekerjaannya sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

2.5 Prinsip-prinsip Dalam Memberikan Motivasi

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemberian motivasi adalah:

1. Motivasi masing-masing orang bekerja berlainan dan mereka

(37)

22

2. kebiasaan dan emosi sangat perlu untuk memahami kelakuan orang-orang

akan resiko berita penting.

3. Setiap orang ingin mendapatkan jasa.

4. perasaan akan menjadi anggota dan merasa dirinya penting, merupakan

tenaga-tenaga yang kuat bagi kebanyakan orang.

5. Perasaan takut juga merupakan tenaga penggerak yang kuat, tetapi efeknya

lama kelamaan akan berkurang.

6. Para pekerja ingin melakukan sesuatu yang dapat membuat mereka bangga

akan apa yang mereka lakukan.

7. Para pekerja mengingatkan kepemimpinan yang dapat dipercaya dan dapat

dihormati.

8. Para pekerja ingin menggunakan kemampuan yang maksimum dan ingin

mendapatkan kepuasan dari kemampuan tersebut.

9. Dengan memberikan keterampilan dan saran mengenai persoalan yang ada

hubungannya dengan mereka akan membentuk suatu tim efektif

10. Seseorang akan dipengaruhi oleh kelompok dimana dia merupakan

anggota dan sebaliknya ia akan mempengaruhi kelakuan kelompok.

2.6 Pengertian Prestasi Kerja

Prestasi kerja sangat penting bagi suksesnya suatu perusahaan karena

manusia sebagai salah satu faktor produksi merupakan penggerak dalam

pelaksanaan proses produksi, pelaksanaan dapat dilakukan dengan cara yang

(38)

23

Beberapa defenisi tentang penilaian prestasi kerja adalah:

1. Menurut Hasibuan (2011:87) penilaian prestasi adalah suatu proses yang

bertujuan untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta

menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.

2. Menurut Mangkunegara (2000:67) penilaian prestasi kerja adalah hasil

kerja secara kualitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

3. Menurut Panggabean (2002:72) penilaian prestasi kerja adalah suatu

tujuan untuk mengetahui atau memahami tingkat kinerja karyawan

dibandingkan dengan standart yang sudah ditetapkan.

Para penilai akan memberikan penilaian terhadap tingkat prestasi karyawan.

Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan,

kerjasama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi dari karyawan.

2.7 Tujuan Dan Alasan Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Hasibuan (2011:89) tujuan dari penilaian prestasi kerja adalah:

1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk

promosi,demosi, pemberhentian dan penempatan besarnya balas jasa.

2. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauhmana karyawan dapat sukses

dalam pekerjaannya.

3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan didalam

(39)

24

4. Sebagai dasar unutk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal

kerja,metode kerja, struktur organisasi, gaya kepengawasan, kondisi kerja

dan peralatan kerja.

5. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi

karyawan yang berada didalam organisasi.

6. Sebagai alat untuk mendorong agar dapat membiasakan para atasan

(supervisor, manager, administrator) untuk mengobservasi perilaku

bawahan (subordinate) agar diketahui kebutuhan-kebutuhan bawahannya. 7. sebagai alat untuk memotivasi karyawan sehingga dicapai tujuan untuk

mendapatkan performance kerja yang lebih baik.

8. sebagai alat untuk dapat melihat kekurangan atau kelemahan dimasa

lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.

9. Sebagai kinerja didalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.

10. Karyawan mengetahui usaha yang dilakukan perusahaan untuk dirinya.

11. sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personal.

12. Sebagai dasar untuk memperbaharui dan mengembangkan uraian

pekerjaan (job description)

Menurut Natoatmojo (2003:14) alasan-alasan penilaian prestasi kerja

tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan

kerjanya sampai pada tingkat maksimal.

2. Setiap orang juga ingin mendapatkan penghargaan apabila ia dinilai

(40)

25

3. Setiap orang ingin mengetahui secara pasti tenaga karir yang dimilikinya

apabila dapat dilaksanakan tugasnya dengan baik.

4. Setiap orang ingin mendapatkan perlakuan objektif dan penilaian dasar

atas prestasi kerjanya.

5. Setiap orang bersedia menerima tanggung jawab yang lebih besar.

6. Setiap orang pada umumnya tidak hanya melakukan kegiatan yang

sifatnya rutin tanpa informasi.

2.8 Manfaat Penilaian Prestasi Kerja

Manfaat penilaian prestasi kerja menurut Handoko (2000:135) adalah

sebagai berikut:

1. Perbaikan prestasi kerja

Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan

departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka

untuk memperbaiki prestasi.

2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam

menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi

lainnya.

3. Keputusan-keputusan penempatan

Penempatan posisi kerja sangat menentukan produktivitas kerja karyawan,

keputusan penempatan dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pengalaman

(41)

26

4. Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada promosi kerja

dimasa lalu atau antisipasinya,promosi sering merupakan bentuk

penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.

5. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan,

demikian juga prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang

harus dikembangkan.

6. Perencanaan dan Pengembangan karir

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu

tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti.

7. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing

Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau

kelemahan prosedur staffing departemen personalia.

8. Ketidak akuratan Informasional

Prestasi kerja yang buruk mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan

dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia

atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia,

menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat

menyebabkan keputusan-keputusan personalia yang diambil tidak tepat.

9. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan

Prestasi kerja yang jelek merupakan suatu tanda kesalahan dalam kegiatan

(42)

27

10. Kesempatan kerja yang adil

Penilaian prestasi kerja yang akurat akan menjamin keputusan-keputusan

penempatan internal diambil dan tidak adanya diskriminasi.

11. Tantangan-tantangan eksternal

Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar

lingkungan kerja,seperti keluarga,kesehatan atau masalah-masalah pribadi

lainnya. Dengan penilaian prestasi,departemen personalia mungkin dapat

menawarkan bantuan.

2.9 Faktor-faktor Yang Meningkatkan Prestasi Kerja

Perusahaan menghasilkan tenaga kerja tang berpartisipasi terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu “ faktor-faktor kemampuan dan faktor-faktor motivasi”

(Mangkunegara, 2000:67)

a. Faktor kemampuan

Kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan

kemampuan reality, artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata

dengan pendidikan yang memadai untuk jabatan dan terampil untuk

menggerakkan pekerjaannya, maka akan lebih mudah untuk mencapai

prestasi kerja yang diharapkan.

Jenis-jenis kemampuan tenaga kerja antara lain:

1. Kecerdasan

2. Bijaksana

(43)

28

4. Pengetahuan tentang pekerjaan

5. Komunikasi

6. Kepemimpinan

b. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi

dan motivasi adalah kondisi menggerakkan diri karyawan yang terarah

untuk mencapai tujuan organisasi, jenis-jenis dan sikap atau tingkah laku

antara lain:

1. Rajin

2. Bertanggung jawab

3. Jujur dan dapat dipercaya

4. Ingin maju dan mau berprestasi

5. Memiliki semangat kerjasama

6. Memiliki jiwa korsa

7. Membela kepentingan perusahaan

8. Dapat berdiri sendiri

9. Memiliki rasa pengabdian

10.Optimis

(44)

29

2.10 Kerangka Pikir

Gambar 2.1

Motivasi intrinsik (X) terhadap Prestasi kerja (Y)

MOTIVASI INTRINSIK (X)

Prestasi (Achievement) = X1

Pengakuan (Recognition) = X2

Pekerjaan itu sendiri (The work it self) = X3

Tanggung jawab (Responsibility) = X4

Pengembangan potensi individu (Advancement) = X5

Sumber : Hasibuan, Tanjung dan Hariandja (data diolah)

Untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik terhadap prestasi kerja

dibuatlah kerangka pemikiran. Motivasi intrinsik adalah sebagai variabel bebas

(variabel independen), sedangkan prestasi kerja sebagai variabel terikat (variabel

dependen), seperti yang dikatakan oleh Frederick Hezberg dalam teorinya bahwa

kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan kerja yang

diperoleh dalam pekerjaan akan mendorong motivasi yang kuat, yang dapat

menghasilkan prestasi kerja yang baik. Faktor-faktor tersebut meliputi prestasi,

pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan potensi

individu. Maka hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel terikat

dalam penelitian ini digambarkan dalam kerangka pemikiran tersebut.

PRESTASI KERJA

(45)

30

3. Hipotesis

Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, atau keadaan

tertentu yang telah terjadi ( Sugiyono,2003:68). Berdasarkan pengertian hipotesis

tersebut maka penulis mengemukakan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut :

1. Motivasi intrinsik (prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab

dan pengembangan potensi individu) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi kerja karyawan pada Acer Center Malang.

2. Diduga variabel prestasi (Achievement) paling kuat pengaruhnya terhadap

Gambar

Gambar 2.1 Motivasi intrinsik (X) terhadap Prestasi kerja (Y)

Referensi

Dokumen terkait

a) Use Case ini dimulai ketika actor memilih untuk melakukan pengelolaan Detil Uji Teknis. b) Sistem menampilkan antarmuka pengelolaan Detil Uji Teknis. c)

Dalam rancang bangun perangkat ini terdiri dari sensor pendeteksi gas LPG HS-133 yang berfungsi mendeteksi kadar gas pada udara, sinyal sensor analog diubah menjadi

Berpijak pada pengertian-pengertian di atas, implementasi dalam judul skripsi ini diartikan sebagai penerapan, yaitu penerapan pendekatan saintifik dalam mata

“On this PC” refers to music files actually on your machine, while “in the cloud” lists songs you’ve bought from Microsoft’s online music store; they’re held for you in

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks hampir pada semua kelompok pengeluaran, seperti: Kelompok Bahan Makanan sebesar 3,88 persen, Kelompok Makanan Jadi,

[r]

Buku panduan praktek klinik keperawatan yang berisi uraian target aktifitas dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan fakultas ilmu

Batako adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan. Batako yang dihasilkan oleh industri kecil pada umumnya adalah batako padat.