HUBUNGAN ANTARA SENSATION SEEKING
Keywords: Sensation Seeking, Entrepreneurship
Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia semakin berat. Analisis salah satu harian ibu kota menyebutkan bahwa di tahun 2006, selain 40 juta pengangguran akan ada 2 juta hingga 3 juta pencari kerja yang baru lulus. Tidak bisa dipungkiri, dewasa ini banyak sarjana lulusan
perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan. Tidak ada jaminan bagi seorang sarjana untuk mudah memperoleh pekerjaan. Salah satu alternatif pilihan adalah dengan berwirausaha. Entrepreneurship merupakan kemampuan seseorang dalam menangani suatu usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya menciptakan dan menerapkan cara kerja yang baru, oleh karena itu dibutuhkan kepercayaan diri yang kuat, berani mmengambil keputusan dan menanggung resiko, memiliki keberanian, pantang menyerah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah sensation seeking turut mempengaruhi entrepreneurship yang dimiliki seseorang. Sedangkan sensation seeking merupakan kebutuhan untuk mendapatkan berbagai pengalaman baru yang luar biasa dan kompleks walaupun mengandung resiko.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Sampel dari penelitian ini adalah wisudawan-wisudawati Universitas Islam Majapahit periode III tahun 2006. jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 47 sarjana. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional sampling. Instrument yang digunakan untuk mengambil data adalah dengan
menggunakan skala sensation seeking yang berjumlah 32 item serta skala entrepreneurship yang berjumlah 48 item. Teknik analisa data menggunakan uji korelasi product moment dari Karl Pearson.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara Sensation Seeking dengan Entrepreneurship dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0.650 dengan probabilitas kesalahan p = 0.000, artinya semakin tinggi Sensation Seeking maka Semakin tinggi pula Entrepreneurship yang dimilikinya, begitu pula sebaliknya. Sensation Seeking memberikan sumbangan efektif sebesar 42.3% terhadap Entrepreneurship, sedangkan sisanya sebesar 57.7% dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor kepribadian, motivasi, lingkungan keluarga, pendidikan.
Abstract
Problems faced by Indonesian people increasingly heavy. Analysis of one of the capital daily said that in 2006, in addition to 40 million unemployed will have 2 million to 3 million new job seekers who graduated. Inevitably, many scholars today's college graduates who do not get the job. There is no guarantee for a scholar to easily obtain a job. One alternative option is to
confidence, mmengambil courageous decisions and bear the risks, having courage, never give up. The purpose of this study to determine whether sensation seeking also influence one's own
entrepreneurship. While the sensation seeking is a need to gain new experiences are extraordinary and complex despite the risk.
This research is a quantitative correlation. Samples from this study are graduates of Islamic University-wisudawati Majapahit period III in 2006. number of samples used in this study by 47 scholars. The sampling technique used was proportional sampling. Instrument used to retrieve data is by using the sensation seeking scale, amounting to 32 items and that entrepreneurship scale 48 items. Data analysis technique using product moment correlation test of Karl Pearson. Results obtained from this study indicate that there is a very significant positive relationship between Sensation Seeking in Entrepreneurship with a correlation coefficient (r) = 0650 with error probability p = 0.000, meaning that the higher the higher the Sensation Seeking
