i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN KELAS V
SDN NGROTO 3 PUJON KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
OLEH: YULIA INDRIANI NIM: 201010430311471
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN KELAS V
SDN NGROTO 3 PUJON KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH: YULIA INDRIANI NIM: 201010430311471
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
vi MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”
(Q.S Al-Insyirah 6-7)
“Barang siapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga”
(Tafsir H.R Muslim).
“Kesulitan akan gampang dipecahkan dengan mengubah cara pandang’’ (Maryamah Karpov)
“Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama”
vii
PERSEMBAHAN
Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan hidayah-Nya dan Rasulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Kupersembahkan skripsi ini untuk:
1. Orang tuaku tercinta, Ibu Sasmiarini dan Bapak Kasmuri yang aku sayangi dan aku patuhi, terima kasih telah mengiringi setiap langkah-langkahku dengan doa serta dukungannya yang tidak ternilai harganya.
2. Adikku tersayang, Dicky Candra Lesmana terima kasih atas kasih sayang dan telah memberikan perhatian dan semangat.
viii ABSTRAK
Indriani, Yulia. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan Kelas V SDN Ngroto 3 Pujon
Kabupaten Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Drs. Nurwidodo, M.Kes. (II) Supriyadi, M.Pd. Kata kunci :model make a match dan hasil Belajar.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya atau belum tercapainya hasil belajar siswa sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada pembelajaran Tematik di SDN Ngroto 3 Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah pada pembelajaran Tematik adalah 70. Sedangkan pada tema organ tubuh manusia dan hewan, prestasi belajar siswa masih rendah. Dengan jumlah siswa yang belum memenuhi KKM yang telah ditetapkan yaitu 65%. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan guru untuk menyampaikan materi kurang menarik, konvensional dan tidak disertai media pendukung sehingga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap materi tersebut. Penerapan model make a match dirasa peneliti sesuai dengan permasalahan yang ada di lapangan dan mampu memperbaiki hasil belajar dan aktivitas siswa.
Penelitian ini mengunakan penelitian tindak kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus melalui tahap perencanaaan tindakan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ngroto 3 Pujon Kabupaten Malang dengan jumlah siswa sebanyak 17 siswa. Yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Data penelitian yang diperoleh selama penelitian berlangsung yaitu hasil belajar siswa dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung mengajar dengan menggunkan model Make a Match.
ix ABSTRACT
Indriani, Yulia. 2015. Application of Make a Match Learning Model Application to Improve Students Learning Result in Thematic Learning of Human and Animal Body Organ Theme for Students of Grade V SDN Ngroto 3 State
Elementary School of Pujon Sub-District, Malang Regency. Thesis,
Elementary School Teacher Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Drs. Nurwidodo, M. Kes. (II) Supriyadi, M. Pd
Keywords: make a match model and learning result
This study is inspired by the low or unachieved students’ learning achievement based on Minimum Completeness Criteria (KKM) on thematic learning in SDN Ngroto 3 Pujon, Malang Regency. KKM determined by school on thematic learning is 70. Meanwhile on human and animal body organ theme, students’ achievement is still low. By the number of student who are not achieving determined KKM is 65%. It is caused by learning model used by teachers to conveny material is less interesting, conventional, and is not using supporting media that in influences students’ activitiy and achievement toward the material. The implementation of make a match model has been appropriate according to the researcher by the problem in the field and is able to improve students’ achievement and activity.
The research is class action research. The research is done in two cycles via planning, application, observation, and reflection. Research subjects are students of grade V SDN Ngroto 3 State Elementary School of Pujon sub-district Malang Regency with 17 students. Consist of 8 male students and 9 female students. Data collection technique in this research are observation, interview, test, and documentation. Data research collected along the research are students learning result and teacher activity observation along the learning process by usingmake a matchmodel.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya, penulis masih diberikan kesehatan untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan Kelas V SDN Ngroto 3 Kecamatan Pujon Kabupaten Malang” tanpa suatu halangan yang berarti. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini, tidak lain berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.
2. Bapak Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.
3. Ibu Drs. Nurwidodo, M.Kes, dan Bapak Supriadi, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan dan saran sehingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Ibu Sri Wiyati, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Ngroto 3 Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
5. Bapak Slamet, S. Pd, selaku guru kelas V SDN Ngroto 3 Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang senantiasa memberikan arahan bagi penulis dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir.
6. Orang tua dan keluargaku tercinta yang senantiasa memberikan doa, restu dan dukungannya dalam penulis menuntut ilmu.
7. Teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2010 yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 8. Semua pihak terkait yang mendukung terselesainya skripsi ini yang tidak
xi
Semoga sumbangan pemikiran yang berupa skripsi ini senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi perbaikan penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Malang, 1 Agustus 2015
xii A. Latar Belakang Masalah... 1
B..Rumusan Masalah... 8
C..Tujuan Penelitian... 8
D. Manfaat Penelitian... 9
E..Batasan Masalah... 11
F..Penegasan Istilah... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori... 13
1.. Pembelajaran Tematik... 13
2.. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif... 21
3.. Tujuan Cooperative Learning... 24
4.. Model Pembelajaran... 27
5.. Pengertian Model Make a Match... 29
6.. Tujuan Model Make a Match... 31
7.. Langkah Penerapan Make a Match di SD... 32
8.. Hasil Belajar... 35
B..Kerangka Pikir... 42
C..Hipotesis Tindakan... 43
D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan... 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 47
B..Kehadiran Peneliti... 48
C..Lokasi dan Waktu Penelitian... 48
D. Subjek Penelitian... 49
E..Data dan Sumber Data... 50
F..Instrumen Penelitian... 51
xiii
H. Teknik Analisis Data... 54 I...Prosedur Penelitian... 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A..Hasil Penelitian... 64 B..Pembahasan... 111 BAB V PENUTUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Ulangan Harian Siswa... 65
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I... 80
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I... 82
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2... 87
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II... 102
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II... 105
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2... 109
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian... 42
Gambar 3.1 Model John Elliot... 58
Gambar 4.1 Siswa bersiap-siap mencari pasangan... 69
Gambar 4.2 Siswa mencari pasangan ... 69
Gambar 4.3 Guru menunjukkan kartu soal sesuai jawaban dengan pasangannya 70 Gambar 4.4 Siswa membacakan hasil pekerjaannya... 70
Gambar 4.5 Siswa menempel hasil pekerjaannya... 71
Gambar 4.6 Guru dan siswa membahas materi... 71
Gambar 4.7 Siswa menjelaskan model make a match... 74
Gambar 4.8 Siswa menanyakan aturan model make a match... 75
Gambar 4.9 Siswa mencari pasangan... 75
Gambar 4.10 Siswa menunjukkan kartu soal sesuai jawaban dengan pasangannya 76 Gambar 4.11 Guru memberikan penjelasan sebelum siswa presentasi di depan.... 76
Gambar 4.12 Siswa membacakan hasil pekerjaannya... 77
Gambar 4.13 Siswa menempel hasil pekerjaannya... 77
Gambar 4.14 Guru membahas materi pelajaran... 78
Gambar 4.15 Siswa mengerjakan soal evaluasi... 79
Gambar 4.16 Siswa mencari kartu pasangan... 92
Gambar 4.17 Siswa membacakannya hasil pekerjaannya... 93
Gambar 4.18 Siswa menempel hasil pekerjaannya... 93
Gambar 4.19 Guru dan siswa membahas materi pelajaran... 94
Gambar 4.20 Siswa mencari kartu pasangan... 97
Gambar 4.21 Siswa duduk dengan pasangan menurut kartu yang dipegang... 98
Gambar 4.22 Guru memberikan penjelasan sebelum siswa presentasi di depan.... 98
Gambar 4.23 Siswa menunjukkan hasil pekerjaannya... 99
Gambar 4.24 Siswa membacakannya hasil pekerjaannya... 99
Gambar 4.25 Siswa menempel hasil pekerjaannya... 100
Gambar 4.26 Hasil pekerjaan siswa menggunakan model make a match... 100
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus 1... 119
Lampiran 2 RPP Siklus 2... 135
Lampiran 3 Arsip Nilai Kelas V (Pra Siklus)... 154
Lampiran 4 Arsip Nilai Kelas V (Siklus 1)... 156
Lampiran 5 Arsip Nilai Kelas V (Siklus 2)... 157
Lampiran 6 Lembar Kerja Kelompok Siklus 1... 158
Lampiran 7 Lembar Kerja Kelompok Siklus 2... 161
Lampiran 8 Lembar Kerja Individu Siklus 1... 163
Lampiran 9 Lembar Kerja Individu Siklus 2... 165
Lampiran 10 Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pelaksanaan Tindakan... 167
Lampiran 11 Pedoman Wawancara Guru Setelah Pelaksanaan Tindakan... 169
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 1... 173
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 2... 175
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1... 177
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2... 179
Lampiran 16 Rubrik Penilaian Model Make a Match Siklus 1... 181
Lampiran 17 Rubrik Penilaian Model Make a Match Siklus 2... 184
Lampiran 18 Foto Hasil Penelitian... 187
Lampiran 18 Surat Permohonan Izin Penelitian... 198
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ernis Tri. 2011. Penerapan Model Kooperatif Make a Match Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas 3 SDN Tanjungrejo 5
Kecamatan Sukun Kota Malang. Disertai tidak diterbitkan. Malang:
FKIP-UM.
Ristantia, Nike Fatma. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VB SDN Percobaan 1 Kota Malang.Disertai tidak diterbitkan. Malang: FKIP-UM.
Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Huda, Miftahul. 2013.Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Suprijono, Agus. 2009.Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sudjana, Nana. 2011.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Milanita, Siska. 2011. Penerapan Metode Pembelajaran Make a Match Untuk Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas IV Semester 1di SDN Ketidur 2 Mojokerto. Disertai tidak
diterbitkan. Malang: FKIP-UM.
Moleong, Lexi J. 2004.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Hamiyah, Nur. Dan Jauhar, Muhammad. 2014.Strategi Belajar Mengajar Di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Trianto. 2007.Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
xviii
Majid, Abdul. 2014.Pembelajaran Tematik Terpadu.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pembelajaran di sekolah akan selalu mendapatkan
perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan. Perbaikan dan penyempurnaan
pembelajaran di sekolah itu dilakukan melalui perubahan kurikulum sekolah
oleh pemerintah. Pemerintah mulai ajaran baru (2013) akan menerapkan
kurikulum baru di semua jenjang pendidikan sekolah. Dari jenjang sekolah
tingkat SD/MI, SMP/MTs,SMA/MA/SMK mulai tahun ajaran 2013-2014,
akan menerapkan kurikulum baru, terutama di sekolah jenjang SD/MI akan
mendapatkan porsi perubahan yang cukup banyak. Salah satu ciri kurikulum
tahun 2013 adalah bersifat tematik terpadu pada level pendidikan dasar (SD).
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Suherman (2003)
Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa
agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Pernyataan ini
menegaskan bahwa guru harus berusaha menciptakan kondisi pembelajaran
yang efektif, inovatif, kreatif dan mengaktifkan siswa. Menurut
Poerwadarminta (dalam Majid, 2014) pembelajaran tematik adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
2
Menurut Majid (2014) pembelajaran tematik merupakan salah satu
model pembelajaran terpadu yang merupakan suatu system pembelajaran
yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna, dan otentik. Penetapan pendekatan tematik dalam
pembelajaran di kelas rendah oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) tidak lepas dari perkembangan akan konsep dari pendekatan terpadu
itu sendiri. Pada dasarnya pembelajaran terpadu dikembangkan untuk
menciptakan pembelajaran yang di dalamnya siswa sendiri aktif secara
mental membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif
yang telah dimilkinya.
Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran.
Penekanan tentang belajar dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa
mengorganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan siswa dalam
melakukan replikasi atas apa yang dilakukan pendidik. Pada pembelajaran
tematik peserta didik akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antar-mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional,
pembelajaran tematik tampak lebih menekankan pada keterlibatan peserta
didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik aktif terlibat dalam
proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.
Pentingnya pembelajaran tematik untuk murid sekolah dasar. Model
pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses
3
pembelajaran. Melalui pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik, dan aktif.
Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan di Sekolah Dasar karena pada
umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu
keutuhan, perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan
perkembangan mental, sosial, dan emosional.
Menurut Rusman (2010) penggunaan model pembelajaran tematik di
Sekolah Dasar mengarah pada peningkatan mutu pendidikan dan
memberikan prospek yang sangat mendukung terhadap pelaksanaan
Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi. Model pembelajaran dapat
diartikan sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum,
mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model
pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Model pembelajaran dapat mengembangkan wawasan dan aktivitas
berpikir siswa melalui jaringan tema yang berisi pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang diperoleh siswa dalam pembelajaran yang utuh/ terpadu
dan simultan. Makin tepat model pembelajaran yang digunakan oleh guru
dalam mengajar diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan
pembelajaran. Model pembelajaran sangat menentukan hasil pembelajaran
berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang
4
digunakan dalam pembelajaran diantaranya model STAD, jigsaw, concept
map, TGT, mind map termasuk didalamnya make a match.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru di SDN
Ngroto 3 di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang pada tanggal 17 Agustus
2014 di kelas V, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran tematik tema
Organ Tubuh Manusia dan Hewan masih rendah. Hal ini dibuktikan oleh
65% siswa belum tuntas sesuai KKM yang telah ditetapkan. Pada SDN
Ngroto 3 di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang menetapkan KKM untuk
pembelajaran tematik tema organ tubuh manusia dan hewan adalah 70. Hal
ini dapat dilihat dari perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran
berlangsung, yaitu siswa kurang bersemangat, mengantuk, kurang
memusatkan perhatian dan ramai sendiri selama pelajaran.
Ada beberapa kesulitan yang sering di alami oleh guru diantaranya:
(1) Guru masih terkendala dengan media pembelajaran karena harus
menyesuaikan dengan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013; (2) motivasi
belajar siswa rendah, yang ditandai oleh siswa kurang aktif dalam mencari
pengetahuan sendiri, cenderung pasif, hanya menunggu pemberian materi
oleh guru serta suka berbicara sendiri dengan teman pada saat guru
menjelaskan; (3) Pembelajaran yang dilakukan dengan menjelaskan secara
lisan, tertulis di papan tulis pembelajarannya masih bersifatTeacher centered.
Selain hanya berpusat pada guru media yang digunakan guru hanya berupa
buku paket dan LKS; (4) Siswa bersikap pasif sehingga siswa kurang
5
prestasi belajar dan cepat bosan; (5) Penyampaian materi masih berpedoman
pada buku teks.
Seorang guru yang profesional dituntut untuk dapat
menampilkan keahliannya sebagai guru di depan kelas. Komponen yang
harus dikuasai adalah menggunakan bermacam-macam model pembelajaran
yang bervariasi yang dapat menarik minat belajar siswa dan guru tidak
hanya cukup dengan memberikan ceramah di depan kelas. Hal ini tidak
berarti bahwa ceramah tidak baik, melainkan pada suatu saat siswa
akan menjadi bosan apabila hanya guru sendiri yang berbicara,
sedangkan mereka duduk, diam dan mendengarkan. Kebosanan dalam
mendengarkan uraian guru dapat mengurangi semangat belajar siswa.
Selain itu ada pokok bahasan yang memang kurang tepat untuk
disampaikan melalui metode ceramah dan lebih efektif melalui metode lain.
Oleh karena itu, guru perlu menguasai berbagai metode pembelajaran.
Guru dalam pembelajaran lebih sering menggunakan metode ceramah.
Guru tidak pernah mencoba menggunakan metode yang lain untuk
diterapkan dalam proses pembelajaran. Pada saat guru berceramah, ada
beberapa siswa yang mengganggu siswa lainnya, sehingga kondisi kelas
menjadi gaduh. Hal ini, dapat segera dikondisikan oleh guru yang
bersangkutan, akan tetapi selang beberapa waktu mereka kembali lagi
menggangu yang lain. Fakta tersebut menggambarkan proses pembelajaran
yang kurang menarik bagi siswa. Akar penyebab anak mendapatkan nilai
rendah kerena pembelajaran guru dalam menyampaikan pembelajaran masih
6
Cara-cara tradisional diatas adalah guru terlalu banyak ceramah
menjelaskan materi, tidak adanya media sehingga murid menjadi ngantuk,
malas, bicara sendiri dengan teman sebangkunya, bermain sendiri, kurang
bergairah, dan kurang aktif. Guru menjadi sangat dominan dalam
pembelajaran dan siswa menjadi pasif (teacher centered). Guru di dalam
kelas menjadi sumber informasi satu-satunya, tidak ada tukar informasi
antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Hal ini membuat
pembelajaran tidak efektif, kerana siswa kurang merespon pelajaran yang
disampaikan. Pembelajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan
pelajaran dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Peran guru sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan secara
maksimal, guru sebagai tenaga professionl. Guru adalah tenaga pendidik
yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah
(Djamarah, 2002). Selain memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, guru juga
bertugas menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada anak didik agar anak
didik memiliki kepribadian yang paripurna. Dengan keilmuan yang
dimilikinya, guru membimbing anak didik dalam mengembangkan
potensinya. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh
guru, dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Mengatasi permasalahan di atas guna mencapai tujuan pendidikan
secara maksimal, peran guru sangat penting guru memiliki pembelajaran
yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai
7
memiliki model pembelajaran yang baik. Untuk itu diperlukan suatu upaya
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya
adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi
pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya
pembelajaran tematik tema oragan manusia dan hewan. Salah satu model
pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah model pembelajaran make a
match.
Model make a match dikembangkan pertama kali pada tahun 1994
oleh Lorna Curran, strategi make a match saat ini menjadi salah satu strategi
penting dalam ruang kelas. Tujuan dari strategi ini antara lain: pendalaman
materi, penggalian materi dan edutainment. Sekolah yang menerapkan make
a match adalah SD Ngroto 3 di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
diperoleh bahwa sebagian besar siswa kelas 5 tidak tuntas dalam
pembelajaran tematik tema organ tubuh manusia dan hewan. Salah satu
penyebab siswa banyak yang tidak tuntas belajarnya adalah motivasi belajar
tematik masih rendah. Pelajaran tematik kurang menyenangkan sehingga
menjadi pelajaran yang sulit dan tidak disukai siswa..
Model pembelajaranmake a matchdapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar tematik tema organ tubuh manusia dan hewan di SD. Karena
dengan menggunakan model ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa,
baik secara kognitif maupun fisik, model ini menyenangkan, meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Pentingnya upaya penelitian ini dilakukan karena
8
make a match dapat menentukan hasil pembelajaran. Berdasarkan uraian di
atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan
penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Make a Match
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Tema
Organ Tubuh Manusia dan Hewan Kelas V SDN Ngroto 3 Kecamatan Pujon
Kabupaten Malang”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran make a match pada
pembelajaran tematik tema organ tubuh manusia dan hewan pada siswa
kelas V di SDN Ngroto 3 Kecamatan Pujon Kabupaten Malang?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pembelajaran tematik tema
organ tubuh manusia dan hewan pada siswa kelas V dengan model make a
match di SDN Ngroto 3 di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran make a match
pada pembelajaran tematik tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan pada
9
2. Untuk menjelaskan peningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
tematik pada tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan pada siswa kelas V
dengan model pembelajaran make a match di SDN Ngroto 3 di Kecamatan
Pujon Kabupaten Malang.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh setelah dilaksanakannya penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan dari penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan
tentang penerapan pembelajaran tematik dengan menggunakan model
pembelajaranmake a match.
b. Hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai rujukan referensi
dalam penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Menumbuhkan semangat belajar siswa pada pembelajaran tematik
tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan
2) Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi
10
3) Memberikan cara belajar aktif dan kreatif melalui model
pembelajaran make a match yang menyenangkan dalam
pembelajaran tematik
b. Bagi Guru
1) Dapat menambah pengetahuan tentang macam–macam model
pembelajaran.
2) Memudahkan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tematik.
3) Membantu guru dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi siswa agar lebih menarik minat dan motivasi siswa
dalam belajar.
c. Bagi Sekolah
1) Sebagai masukan untuk proses pembelajaran di masa yang akan
datang.
2) Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran guna peningkatan kualitas
pembelajaran. Selain itu juga memotivasi guru-guru agar
menerapkan model pembelajaranmake a match.
d. Bagi Peneliti
1) Dapat menambah pengalaman peneliti dalam menyelesaikan
masalah yang timbul dalam proses pembelajaran.
2) Sebagai sarana untuk mempraktikan teori-teori tentang metode,
model, teknik dan sumber belajar yang diperoleh selama di bangku
11
E. Batasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya dilaksanakan di kelas 3 SDN Ngroto 3 Kecamatan
Pujon Kabupaten Malang
2. Permasalahan yang dikaji peneliti adalah berfokus pada pembelajaran
tematik tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan .
3. Penelitian ini memanfaatkan penggunaan model pembelajaran make a
matchuntuk mengukur peningkatan hasil pembelajaran tematik siswa.
F. Definisi Istilah
Istilah-istilah dalam penelitian ini sangat beragam, untuk mengatasi
kesalahan pengertian/ presepsi pembaca terhadap istilah tersebut maka
diperlukan penegasan istilah penegasan-penegasan sebagai berikut:
1. Model adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Model pembelajaran dapat pula
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
mencari informasi baru rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Model pembelajaran make a match merupakan salah satu jenis dari model
dalam pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kartu-kartu untuk
dicocokkan. Model mencari pasangan atau Make a Match adalah
pendekatan model pembelajaran kooperatif dengan mencari pasangan soal
12
3. Pembelajaran adalah sebagai proses modifikasi dalam kapasitas manusia
yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan levelnya.
4. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus
dalam satu kali pertemuan.
5. Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan unsur fisik
(jasmani) dan psikis (mental).
6. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
mendapatkan dan menerima bahan pelajaran dari guru dalam suatu