REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) TAHUN 2011-2013
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Lia Choiruni’mah 201110160311253
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ii
REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) TAHUN 2011-2013
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Lia Choiruni’mah 201110160311253
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
viii
Surat Pernyataan Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Lia Choiruni’mah
NIM : 201110160311253
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa :
1. Tugas Akhir dengan Judul “ Reaksi Pasar Modal terhadap Perusahaan-Perusahaan
yang melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia “ Adalah karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik
disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali
yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan
daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dilakukan unsur unsur PLAGIASI
saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGUHKAN dan GELAR AKADEMIK
YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATLAKN. Serta diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTI NON EKSLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Malang, 7-05-2015
Yang Menyatakan
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan judul “Reaksi Pasar
Modal terhadap Perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) Tahun
2011-2013 di Bursa Efek Indonesia”.
Penulisan Karya Ilmiah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mencapai Gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini tidak lepas dari
dukungan, bantuan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kata
pengantar ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. H. Marsudi, M.M., selaku Ketua Jurusan Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Drs. Wiyono, M.M., selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan keikhlasannya
membimbing dan memotivasi peneliti.
4. Dra. Hj. Erna Retna Rahadjeng, M.M., AFP. selaku Dosen Pembimbing II, yang
dengan keikhlasannya membimbing dan memotivasi peneliti.
5. Drs. Eko Handayanto, S.E., M.M., selaku Dosen Wali Manajemen E angkatan
x
6. Kedua orang tua, dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendo’akan
peneliti sehingga Karya Ilmiah ini dapat selesai tepat waktu.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, beserta seluruh staff dan
karyawan Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Sahabat-sahabat yang selalu menemani dan mendukung peneliti dalam
menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Yaitu Ida, Desi, Dila, Key, Eng, Yuyun, Dian,
Mas SW.
9. Teman-teman yang selalu menemani dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan
Karya Ilmiah ini. Khususnya teman-teman manajemen E angkatan 2011 yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung
untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, Aprli 2015
Peneliti
xi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 18
B. Jenis dan Sumber Data ... 18
C. Definisi Operasional Variabel ... 19
xii
E. Teknik Pengumpulan Data ... 22
F. Teknik Analisis Data ... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 27
B. Deskripsi Data Penelitian... 28
1. Harga Saham... 28
2. Volume Perdagangan Saham ... 28
3. Indeks Harga Saham Gabungan ... 28
C. Analisis Data ... 29
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpuan ... 39
B. Saran ... 40
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1: AAR Harian Periode Peristiwa ... 33
Tabel 4.2: ATVA Saat dan Sesudah IPO. ... 37
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pikir Penelitian ... 16
Gambar 3.2: Periode Penelitian. ... 23
Gambar 3.3 : Daerah Distribusi Hasil Pengujian Uji T ... 24
Gambar 4.4: Periode Penelitian. ... 29
Gambar 4.5: Average Abnormal Return ... 36
Gambar 4.6: Cumulative Abnormal Return. ... 36
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Harga Saham Perusahaan yang melakukan IPO Tahun 2011-2013
Lampiran 2: Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang melakukan IPO Tahun
2011-2013
Lampiran 3: Index Harga Saham Gabungan Harian Selama Periode Peristiwa Tahun
2011-2013
Lampiran 4: Daftar Perusahaan yang melakukan IPO tahun 2011-2013
Lampiran 5 : Perhitungan SPSS
Lampiran 6 : Actual Return
Lampiran 7 : Market Return
Lampiran 8 : Abnormal Return
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani, Dwi. 2006. Analisis Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur
yang Melakukan Initial Public Offering di BEJ tahun 1997-2004. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Brown, S., and J. Warner. 1985. Using daily stock returns: The case of event studies. Journal of Financial Economics.
Bursa Efek Indonesia. 2010. Go Public. Jakarta: Bursa Efek Indonesia.
Darmadji,Tjiptono. Hendy M Fakhrudin. 2011. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Edisi 3. Cetakan kedua.Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Jogiyanto H.M. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Jogiyanto H.M. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga: Jakarta.s
Sindelar, Jody dan Jay Ritter. 1988, Initial public offerings, Journal of Applied Corporate Finance 1, 37-45.
Suganda, Tarsisius Renald. 2007. Kandungan Informasi Pengumuman Saham Bonus:
Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Widjaja, Gunawan. Wulandari Risnamanitis. 2009. Seri Pengetahuan Pasar Modal : Go Public dan Go Private di Indonesia. Cetakan Pertama. Penerbit Kencana : Jakarta
Widoatmodjo, Sawidji. 2004. Rahasia Jitu Go Public. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37013/5/Chapter%20III-V.pdf, diakses tanggal 4 Desember 2014
http://eprints.uny.ac.id/9023/3/BAB%202%20-08408144036.pdf, diakses tanggal 4 Desember 2014
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bursa Efek semakin berkembang dari tahun ke tahun, hal ini
menunjukkan bahwa efek semakin banyak diminati oleh publik.
Bertambahnya perusahaan yang go public adalah wujud dari kemajuan Bursa
Efek. Peran bursa efek mempunyai arti penting bagi pengembangan pasar
modal Indonesia. Pasar modal sangat berhubungan dengan aksi-aksi didalam
perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Aksi perusahaan
tersebut dapat berupa pengumuman laba, pengumuman deviden,
pengembangan produk baru, pengumuman merger dan akuisisi, pengumuman
Initial Public Offering (IPO), pengumuman pergantian pemimpin dan
lain-lain.
Salah satu peristiwa yang menjadi perhatian pelaku pasar modal
adalah IPO. Penawaran umum perdana (Jogiyanto, 2013 : 36) menjelaskan
penawaran saham perusahaan pertama kali dipasar modal. Status perusahaan
berubah dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka (go public).
Dalam proses go public sebelum saham diperdagangkan di pasar sekunder
(bursa efek) saham perusahaan yang akan go public dijual di pasar perdana.
Initial public offering (IPO) atau penawaran perdana disebut juga
sebagai penjualan saham di pasar perdana. Harga saham yang dijual di pasar
2
sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (penawaran dan permintaan).
perusahaan dapat menarik dana yang relatif besar dari masyarakat secara
tunai. Sebaliknya, bagi masyarakat berarti memperoleh kesempatan untuk
ikut memiliki perusahaan tersebut sehingga terjadi distribusi kesejahteraan.
Dengan ikutnya masyarakat luas dalam kepemilikan, akan membawa
konsekuensi bagi pemilik semula, yaitu hak kepemilikannya relatif berkurang
dibandingkan dengan sebelum go public.
Perusahaan melakukan IPO bertujuan untuk mendapatkan status
sebagai perusahaan tercatat di Bursa. Status ini sangat penting karena akan
menunjukkan bahwa perusahaan yang telah IPO adalah perusahaan yang
terpercaya. IPO juga bertujuan untuk mendapatkan pembiayaan perusahaan.
Perusahaan dapat mendapatkan pendanaan dengan cara menjual
kepemilikannya dalam bentuk instrumen keuangan kepada masyarakat luas.
Fenomena undervalued dan overvalued sering terjadi dalam
penawaran saham perdana, sehingga mengundang spekulan untuk
mendapatkan abnormal return dari kejadian tersebut. Sindelar dan Ritter
(1988) dalam Jogiyanto (2013 : 566) menyatakan bahwa abnormal return
hanya terjadi dalam waktu yang cepat dan tidak berkepanjangan pada pasar
efisien. Investor yang membeli saham setelah IPO yang berlangsung agak
lama maka investor tidak akan mendapatkan keuntungan abnormal return
karena beberapa saat setelah IPO akan terjadi proses menuju harga
keseimbangan. Tonny Maringka (2008 : 4) menyatakan bahwa pengumuman
3
informasi dan menyebabkan pasar bereaksi serta abnormal return yang
berfluktuasi.
Faktor faktor yang diperkirakan mempengaruhi tingkat undrepicing
saham perdana telah diuji oleh peneliti namun hasil penelitian yang diperoleh
tidak selalu konsisten antara penelitian satu dengan yang lainnnya. Pada pasar
perdana informasi yang tersedia terbatas pada penyediaan prospektus oleh
perusahaan emiten. Ketidak seimbangan informasi dianggap sebagai salah
satu faktor penyebab terjadinya underpricing. Informasi prospektus menjadi
faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam membuat keputusan
investasi.
Pasar modal di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan, hal
ini tercermin dengan banyaknya perusahaan yang melakukan IPO. Tahun
2011 terdapat 24 perusahaan, tahun 2012 jumlah perusahaan yang melakukan
IPO berjumlah 22 perusahaan. Tahun 2011 sampai 2012 terjadi penurunan
sebesar 8%. Tahun 2012 sampai 2013 terdapat 30 perusahaan yang
melakukan IPO, dari 2012 sampai 2013 terdapat peningkatan sebesar 36%..
Perusahaan yang pertama kali melakukan IPO dalam waktu 3 tahun tersebut
adalah PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) pada tanggal 12 Januari
2011. dan perusahaan yang paling akhir melakukan IPO dalam waktu 3 tahun
tersebut adalah PT Industry Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
pada tanggal 18 Desember 2013.
Perusahaan yang melakukan IPO paling banyak tahun 2011 terjadi
4
bulan juli yaitu berjumlah 7 perusahaan. Tahun 2013 perusahaan yang
melakukan IPO paling banyak juga terjadi pada bulan juli yang berjumlah 7
perusahaan. Dalam waktu 3 tahun perusahaan yang melakukan IPO paling
banyak terjadi pada tahun 2013 yang berjumlah 30 perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan metode event study berkaitan pada perusahaan yang
mencatatkan diri di BEI pada tahun 2011-2013 dengan abnormal return dan
Trading volume activity. Penelitian ini mencoba menguji kandungan
informasi (information content) dari suatu peristiwa IPO terhadap aktivitas pasar modal, sehingga penelitian ini mengambil sebuah judul : “Reaksi pasar
modal terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO tahun
2011-2013 di Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat reaksi pasar modal dilihat dari abnormal return saat dan
sesudah perusahaan melakukan IPO tahun 2011-2013?
2. Apakah terdapat reaksi pasar modal dilihat dari perbedaan trading volume
activity saat dan sesudah perusahaan melakukan IPO tahun 2011-2013?
C. Batasan Masalah
5
1. Saham yang diteliti adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013 dan tidak
melakukan aksi lain dalam waktu penelitian, pemilihan sampel ini karena
sampel mewakili penelitian.
2. Penelitian event study (studi peristiwa) ini menggunakan event window
(jendela peristiwa)1 hari saat IPO dan 5 hari setelah IPO.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui reaksi pasar modal dilihat dari abnormal return saat dan
sesudah perusahaan melakukan IPO tahun 2011-2013.
2. Mengetahui reaksi pasar modal dilihat dari perbedaan trading volume
activity saat dan sesudah perusaan melaukan IPO tahun 2011-2013.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
Perusahaan, Investor dan Peneliti selanjutnya.
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan harga yang sesuai pada saat melakukan penawaran saham
perdana, sehingga tambahan modal yang diperoleh menjadi relatif murah
6
2. Bagi Investor dan calon investor
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tambahan dalam
pengambilan keputusan investasi, dengan adanya pengumuman Initial
Public Offering (IPO) guna memperoleh keuntungan sesuai yang
diharapkan.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Sebagai kajian dan referensi untuk mengembangkan penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan reaksi pasar modal terhadap
perusahaan-perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian terdahulu
1. Wicaksono (2011), meneliti tentang ” analisis reaksi pasar modal terhadap
perusahaan-perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) tahun
2008-2010 di bursa efek indonesia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui reaksi pasar modal terhadap perusahaan yang melakukan IPO
antara 2008-2010. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat
perbedaan abnormal return yang signifikan pada saat IPO dan setelah IPO.
Selain itu, penelitian ini juga menyatakan terdapat perbedaan trading
volume activity yang signifikan pada saat IPO dan setelah IPO.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitan yang akan peneliti
lakukan terletak pada objek penelitian dimana meneliti peristiwa IPO
(Initial Public Offering). terdapat perbedaan pada pada tahun penelitian.
Seprido Wicaksono melakukan penelitian reaksi pasar modal pada tahun
2008-2010, sedangkan untuk penelitian ini meneliti reaksi pasar modal
pada tahun 2011-2013.
2. Suganda (2007) melakukan penelitian mengenai “reaksi pasar terhadap
pengumuman saham bonus pada tahun 2000-2006”. Tujuan penelitian ini
adalah menguji reaksi pasar terhadap pengumuman saham bonus dan
menguji pengaruh pengumuman saham bonus terhadap volume
7
terdapat abnormal return disekitar tanggal pengumuman dan terdapat
perbedaan volume perdagangan yang signifikan sebelum dan sesudah
tanggal peristiwa.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitan yang akan peneliti
lakukan terletak pada tujuan penelitian yaitu meneliti reaksi pasar modal.
Selain itu, terdapat perbedaan pada objek penelitian. yaitu Tarsisius
Renald Suganda melakukan penelitian tentang saham bonus, sedangkan
untuk penelitian ini meneliti tentang IPO (Initial Public Offering).
B. Tinjauan Teori
1. Initial Public Offering (IPO)
Semua perusahaan tertutup sangat besar kesempatannya untuk
melakukan go public (menjual saham perusahaan kepada masyarakat) dan
mencatatnya pada bursa. IPO adalah penawaran saham pertama yang
dilakukan oleh emiten (perusahan yang akan go public) untuk menjual
sahamnya kepada masyarakat. Tjiptono dan Hendy (2011:58). IPO (Initial
Public Offering) merupakan penjualan saham pertama oleh perusahaan
private kepada masyarakat.
Perusahaan pertama kali melemparkan sahamnya ke pasar saham
disebut melakukan penawaran perdana (initial public offering atau IPO)
Jogiyanto (1998: 402). Karena belum pernah tercatat di bursa saham, maka
8
cenderung untuk menjualkanya dengan harga harga yang murah
(undervalued) supaya mengurangi resiko tidak laku terjual.
Investor yang dapat kesempatan untuk membeli sekuritas yang
undervalued ini akan dapat menikmati abnormal return. Akan tetapi jika
pasar sifatnya adalah efisien, abnormal return yang ada hanya terjadi
dengan waktu yang cepat dan tidak berkepanjangan. Ini berarti investor
yang membeli beberapa saat setelah pengumuman IPO sudah tidak akan
memperoleh abnormal return lagi, karena harga sekuritas sudah mencapai
keseimbangan yang baru.Jogiyanto (2000: 403).
a. Manfaat IPO
IPO memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan yang
melaksanakannya, diantaranya:
1) Memperoleh sumber pendanaan baru berupa hasil penjualan
saham kepada masyarakat. Perusahaan akan mendapatkan dana
yang besar dari penjualan saham namun dengan biaya yang kecil
dibandingkan dengan meminjam dana dari bank. Perusahaan akan
dikenal oleh dunia perbankan, sehingga akses menuju perbankan
sangat terbuka. Bank akan percaya dengan perusahaan tersebut,
karena bank dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan
melalui informasi keuangan yang ada di Pasar Modal.
2) Perusahaan dapat mengajak para pemasok dan pembeli untuk
membeli saham perusahaan. Sehingga pemasok dan pembeli akan
9
pembeli merupakan pemilik saham dari perusahaan. Pemasok dan
pembeli akan ikut serta dalam pengembangan perusahaan di masa
depan. Perusahaan akan termotivasi untuk selalu meningkatkan
kinerjanya, karena kinerja tersebut dapat meningkatkan nilai
perusahaan di Pasar Modal.
3) Kemampuan perusahaan yang telah go public jauh lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan tertutup. Perusahaan dituntut
untuk memiliki kemampuan tetap bertahan dalam kondisi apapun,
karena hal tersebut dapat mempengaruhi nilai bagi perusahaan
perusahaan itu sendiri.
4) Perusahaan akan meningkatkan citra perusahaan karena selalu
mendapatkan perhatian media masa dan komunitas keuangan.
Perusahaan mendapat publikasi melalui media masa dan
komunitas keuangan.
b. Konsekuensi IPO
Setiap perusahaan yang melakukan IPO dihadapkan pada
konsekuensi atau akbiat sebagai berikut, Gunawan dan Wulandari
(2009: 11) :
1) Perusahaan berbagi kepemilikan dengan masyarakat (pemilik
saham)
2) Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka dan harus mematuhi
10
3) Segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan harus tercatat
secara terperinci dan dapat dipertanggung jawabkan
4) Perusahaan harus selalu senantiasa meningkatkan tingkat
pertumbuhan usahanya.
c. Persyaratan penawaran umum perdana (IPO)
Perusahaan yang akan menjual sahamnya untuk umum (go
public) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1) Perseroan Terbatas (PT) telah berjalan minimal selama 12 bulan.
2) Memiliki aktiva bersih berwujud sekurang-kurangnya
Rp5.000.000.000.
3) Laporan keuangan telah diaudit dan memperoleh opini Wajar
Tanpa Pengecualian dari akuntan publik yang telah terdaftar pada
BAPEPAM.
4) Menjual sekurang-kurangnya Rp50.000.000 (lima puluh juta)
saham atau 35% dari jumlah saham yang diterbitkan.
5) Jumlah pemegang saham publik sekurang-kurangnya 500 pihak,
dapat menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia.
d. Proses Penawaran Umum
Perusahaan yang akan melakukan go public harus
mempersiapkan beberapa hal dalam rangka penawaran umum yaitu:
1) Persetujuan pemegang saham pendiri melalui Rapat Umum
11
2) Perusahaan menunjuk Penjamin Emisi untuk membantu
menyiapkan semua dokumen. Perusahaan menyiapkan dokumen
yang diperlukan yaitu:
a) Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik
yang telah terdaftar di BAPEPAM
b) Anggaran Dasar Perusahaan beserta amandemen yang
disiapkan notaris dan telah disahkan oleh instanti yang
berwenang
c) Legal Audit dari konsultan hukum yang terdaftar di
BAPEPAM
d) Laporan penilai independen (jika ada)
e) Prospektus Penawaran Umum dan beberapa dokumen lain
yang diatur dalam ketentuan yang berlaku.
e. Tahap Penawaran Umum
Perusahaan yang akan melakukan penawaran umum harus
melalui beberapa tahap yaitu:
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap awal untuk mempersiapkan
semua hal berkaitan dengan penawaran umum. Hal pertama yang
dilakukan calon perusahaan tercatat yaitu melakukan rapat umum
pemegang saham untuk meminta persetujuan dari pemegang
saham. Jika telah disetujui oleh pemegang saham, maka
12
modal diantaranya yaitu Penjamin emisi (underwriter), Akuntan
Publik (Auditor Independen), Penilai independen, Konsultan
Hukum, Notaris dan Biro administrasi efek.
2) Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Calon perusahaan tercatat melengkapi dokumen
pendukung untuk menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada
Bapepam hingga Bapepam menyampaikan bahwa pernyataan
pendaftaran telah aktif.
3) Tahap Penawaran Saham
Perusahaan melakukan penawaran saham kepada investor
(masyarakat), investor dapat membeli saham melalui agen penjual
yang telah ditunjuk. Masa penawaran umum ini biasanya
dilakukan selama satu hari kerja atau paling lama lima hari kerja.
Jika perusahaan mengalami kelebihan permintaan, maka investor
yang tidak mendapatkan saham dapat membeli pada pasar
sekunder.
4) Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah penjualan saham pada pasar perdana selesai,
selanjutnya saham akan dicatat di Bursa Efek Indonesia.
2. Reaksi Pasar
Reaksi pasar karena suatu peristiwa diteliti dalam studi peristiwa
(event study). Event study (Jogiyanto, 2013:555) merupakan studi yang
13
informasinya di publikasikan sebagai pengumuman. Pasar akan beraksi
pada peristiwa yang mengandung informasi. Suatu peristiwa dapat
diibaratkan sebagai suatu kejutan (surprise) atau sesuatu yang tidak
diharapkan (unexpected). semakin besar kejutannya maka semakin besar
reaksi pasarnya.
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi
pasar dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi,
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman diterima
oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan sekuritas
yang bersangkutan. Reaksi pasar dapat diukur dengan menggunakan harga,
abnormal return dan trading volume activity.
Reaksi pasar dari suatu peristiwa diproksikam dengan abnormal
return. Abnormal return yang bernilai nol menunjukkan bahwa pasar tidak
bereaksi terhadap peristiwa yang terjadi. Jika pasar bereaksi terhadap
peristiwa yang terjadi, maka akan diperoleh abnormal return signifikan
berbeda dengan nol. Tanda dari abnormal return positif atau negatif
menunjukkan arah reaksi pasar terjadi akibat kabar baik atau buruk.
Peristiwa kabar baik diharapakan akan ada reaksi secara positif oleh pasar,
begitu juga sebaliknya kabar buruk akan direaksi negatif oleh pasar.
Suatu peristiwa atau informasi dianggap sebagai kabar baik atau
kabar buruk dihubungkan dengan nilai ekonomis yang dikandungnya.
Apabila suatu peristiwa atau informasi mengandung nilai ekonomis
14
Jika peristiwa tersebut mengandung nilai ekonomis menurunkan nilai
perusahaan, maka termasuk sebagai kabar buruk.
3. Return
Return adalah hasil yang diperoleh dari suatu investasi, return
dibagi menjadi dua yaitu actual return merupakan return yang benar-benar
diterima atau return yang telah terealisasi dan expected return merupakan
return yang diharapkan oleh investor dimasa yang akan datang (Jogiyanto,
2013: 206). Return realisasi berguna sebagai pengukur kinerja perusahaan
dan dapat digunakan sebagai acuan untuk memprediksi return yang akan
datang dengan model market model. Dari saham perusahaan yang telah
terpilih sebagai obyek pengamatan dihitung tingkat keuntungan, yaitu
actual return atau return. Actual return saham digunakan sebagai dasar
untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan.
4. Abnormal Return
Abnormal return adalah selisih antara actual return dengan
expected return. Abnormal return dapat digunakan untuk membentuk
efisiensi pasar yaitu pasar lemah, pasar semi-kuat, pasar kuat. Untuk
estimasi expected return dapat menggunakan model-model perhitungan
abnormal return yang dilakukan oleh Brown danWarner dalam Jogiyanto
(2013: 579) yaitu: Mean adjusted model, market model, market adjusted
model.
a. Mean adjusted model menganggap bahwa expected return bernilai
15
perioda estimasi. Model rata-rata yang disesuaikan, return yang
diharapkan dihitung dengan cara membagi return realisasi perusahaan
pada perioda estimasi.
b. Market model, expected return dihitung melalui dua tahap (Jogiyanto,
2013 : 585), yaitu membentuk model ekspektasi dengan data realisasi
selama perioda estimasi dan menggunakan model ini untuk melakukan
estimasi terhadap expected return selama perioda window. Model
ekspektasi dihitung dengan menjumlahkan nilai expected return yang
tidak dipengaruhi oleh pasar, tingkat keuntungan indeks pasar, dan
bagian return yang tidak dipengaruhi oleh perubahan besar.
c. Market adjusted model menyatakan bahwa indeks pasar adalah tolak
ukur yang baik untuk mengestimasi return suatu sekuritas. Model ini
tidak memerlukan perioda estimasi untuk membentuk model estimasi.
Return yang diharapkan adalah return indeks pasar pada periode
peristiwa tertentu, dan return yang diharapkan untuk semua sekuritas
pada periode peristiwa tertentu besarnya sama.
5. Trading Volume Activity
Trading volume activity merupakan rasio antara jumlah lembar
saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham
yang beredar pada waktu tertentu (Husnan ,2005:340). Jumlah saham yang
diterbitkan tercermin dalam jumlah lembar saham saat perusahaan tersebut
16
Naiknya volume penawaran dan permintaan suatu saham semakin
besar pengaruhnya terhadap fluktuasi harga saham di bursa, dan semakin
meningkatnya volume perdagangan saham menunjukkan semakin
diminatinya saham tersebut oleh masyarakat sehingga akan membawa
pengaruh terhadap naiknya harga atau return saham. Volume saham lebih
merefleksikan aktivitas investor karena adanya suatu informasi baru
melalui penjumlahan saham yang diperdagangkan
C. Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian ini digunakan sebagai acuan untuk
penelitian yang akan dilakukan, sehingga penelitian lebih terfokus pada
pokok bahasan yang diteliti. Adapun bentuk kerangka pikir dari penelitian
adalah sebagai berikut:
Gambar 2. 1 : Reaksi pasar modal terhadap perusahaan-perusahaan yang
melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia
Bnm
Ya Tidak Ya Tidak
IPO
(Initial Public Offering)
17
Pada kerangka pikir diatas dapat dilihat bahwa reaksi pasar modal
dapat dilihat dari adanya abnormal return dan perbedaan trading volume
activity pada saat dan setelah peristiwa IPO, jika terdapat abnormal return
dan perbedaan trading volume activity maka dapat dikatakan bahwa suatu
pengumuman yang mengandung informasi akan memberikan reaksi, artinya
bahwa pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari
sekuritas bersangkutan (jogiyanto, 2000 : 392-393). Sebaliknya jika pasar
tidak ada abnormal return dan perbedaan trading volume activity maka tidak
ada perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan.
Keterangan pada bagan diatas adalah pada saat terjadi peristiwa IPO
(Initial Public Offering) apabila terdapat abnormal return dan perbedaan
trading volume activity maka pasar akan bereaksi begitu juga sebaliknya jika
tidak terdapat abnormal return dan perbedaan trading volume activity maka
pasar tidak bereaksi karena pengumuman IPO tidak mengandung informasi.
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika pasar saham
mengalami abnormal return dan perbedaan trading volume activity maka
pasar saham tersebut bereaksi terhadap peristiwa IPO (Initial Public
Offering) atau penawaran umum perdana saham pada tahun 2011-2013.
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan tinjauan teoritis maka untuk
18
IPO periode 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia, maka dapat disusun
hipotesis yaitu :
1. Terdapat reaksi pasar modal dilihat dari abnormal return saat dan
sesudah perusahaan melakukan IPO tahun 2011-2013.
2. Terdapat reaksi pasar modal dilihat dari perbedaan trading volume
activity saat dan sesudah perusaan melakukan IPO tahun 2011-2013.