• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN “BURNOUT” DENGAN KOMITMEN PROFESI GURU DI KABUPATEN LUMAJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN “BURNOUT” DENGAN KOMITMEN PROFESI GURU DI KABUPATEN LUMAJANG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagai salah satu negara berkembang, negara Indonesia berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satu pengembangan sumber daya masyarakat tersebut melalui pendidikan. Pendidikan semakin di tuntut perannya untuk menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas, karena pendidikan mampu mengubah nasib manusia dari posisi tidak berdaya menjadi manusia yang memiliki martabat dan menggenggam masa depan yang lebih cerah.

Menyadari pentingnya peranan pendidikan tidak lepas akan peranan seorang guru. Sebagai pengajar sekaligus pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, perlu diusahakan peningkatan kualitas keprofesiannya.

(2)

Guru di negara maju pada umumnya memiliki paradigma jika mutu, komitmen dan tanggung jawab terhadap profesi sebagai guru tinggi, pasti penghargaan oleh masyarakat dan perhatian pemerintah terhadap profesi guru dari aspek kesejahteraan tinggi. Hal ini memang terbukti, pada pemerintah sejumlah negara maju. Misalnya Jepang dan Amerika Serikat memberi gaji yang tinggi terhadap profesi guru. Perubahan yang inovatif, baik dalam bentuk ide dan karya nyata berwujud benda sebagiannya merupakan hasil pemikiran cemerlang guru.

Sementara itu, Sheldon Shaeffer, mantan Direktur Pendidikan UNESCO Biro Asia Pasifik, mengatakan kebijakan pemerintah soal sertifikasi maupun pemberian renumerasi seharusnya memotivasi guru lebih profesional dan memberikan proses belajar yang semakin baik pada siswa. Tetapi perlu dipastikan bahwa guru-guru mendapatkan bantuan untuk mengembangkan potensi diri mereka secara penuh, kata Shaeffer. Menurut Shaeffer, pendidik jaman sekarang ini mesti proaktif untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan pofesional mereka dan lingkungan mengajar. Sebab, pendidikan saat ini berubah untuk bisa memahami kebutuhan siswa. Para guru harus mampu mengembangkan pendidikan yang berpusat pada anak, kata Shaeeffer. (2011, 26 Oktober). Kompas.com.

(3)

100 orang guru honorer sekolah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Honorer Sekolah Kabupaten Bandung Barat kembali beraudiensi dengan anggota Komisi A dan D DPRD KBB yang kali ini didampingi instansi Pemerintah KBB seperti Asisten II, Dinas Pendidikan, dan Kepala Bagian Kepegawaian KBB. FKGHS menuntut disertakannya mereka dalam rekrutmen guru melalui penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Rapat hari Rabu (15/10) ini merupakan kelanjutan dari pertemuan serupa hari Senin (13/10) yang tidak membawa hasil karena tidak ada pejabat pemerintah yang bisa memberikan kepastian. Sambil menunggu rapat, 70 perwakilan dari FKGHS menginap selama tiga hari dua malam di halaman Gedung DPRD KBB. Saat berita diturunkan, rapat baru dimulai dengan agenda pembacaan aspirasi dari guru honorer sekolah.

Kenyataan dan fakta-fakta seperti itulah yang banyak terjadi di dunia pendidikan sekarang ini. Ketidak puasan ini bisa membuat guru putus asa, bosan, bahkan merasa lelah baik secara fisik dan psikisnya. Jika kelelahan ini dibiarkan begitu saja, lama kelamaan akan menjadikan guru tersebut mengalami kelelahan kerja atau dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah burnout.

Burnout atau stres ringan yang dikarenakan oleh kelelahan kerja yang dialami seorang guru bisa berdampak buruk jika terus dibiarkan. Karena jika seorang guru mengalami burnout, maka seorang guru tersebut akan merasa kesulitan dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan komitmen keprofesiannya.

(4)

Hasil penelitian Fontana dan Abousrie (Farber, 1991) di Amerika menunjukkan, bahwa 72,6% guru mengalami stres yang tergolong sedang, sisanya 23,3% tergolong berat. Hasil penelitian Broiles pada 314 guru di California menemukan bahwa 33% dari responden mengalami stres yang termasuk berat. Setahun kemudian Brown melakukan penelitian pada 271 guru yang hasilnya menunjukkan, bahwa 53 % guru merasakan stres yang berat. Letz dan Stolar berpendapat bahwa stres yang di alami individu dalam jangka waktu cukup lama dalam situasi yang menuntut keterlibatan emosional tinggi, ditambah dengan tingginya standart keberhasilan pribadi akan mengakibatkan individu kelelahan fisik maupun mental. Keadaan inilah yang disebut dengan burnout.

Penelitian mengenai burnout juga dilakukan di Indonesia yang dilakukan oleh Imelda Sitohang (2004), penelitian ini dilakukan pada karyawan Pertamina UP III Plaju Palembang pada bagian sumber daya manusia dalam penelitiannya yang berjudul burnout pada karyawan ditinjau dari persepsi terhadap lingkungan kerja dan jenis kelamin, mengatakan bahwa hasil yang didapatkan adalah semakin karyawan positif dalam mempersepsi lingkungan kerjanya maka burnout akan semakin rendah, sebaliknya semakin negatif karyawan memandang lingkungan kerjanya maka akan semakin tinggi burnout yang terjadi. untuk jenis kelamin, Imelda menyatakan jenis kelamin perempuan lebih sering mengalami burnout dari pada laki-laki.

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2004) yang menyebutkan bahwa ada hubungan antara burnout dengan prestasi kerja. hasil dari penelitiannya menyebutkan bahwa semakin tinggi burnout semakin rendah prestasi kerja yang artinya semakin seorang karyawan tersebut mengalami burnout tidak ada prestasi kerja yang dihasilkan oleh para karyawan tersebut.

(5)

Dari fakta dan penelitian yang ada, ternyata seorang guru dikatakan professional jika seorang guru tersebut mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan komitmen profesinya. Jika seorang guru menyimpang dari komitmennya, maka akan berdampak buruk pula pada peserta didiknya nanti. Tetapi ternyata ada penelitian yang mengatakan bahwa seorang guru juga bisa mengalami stres yang diakibatkan kelelahan guru dalam menajalani profesinya. Dari sini peneliti tertarik untuk meneliti apakah stres yang diakibatkan kelelahan kerja (burnout) juga berhubungan dengan komitmen seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah ”Apakah ada hubungan “burnout” dengan komitmen profesi guru ?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan“burnout”

dengan komitmen profesi guru.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan akan didapatkan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah sumbangan pemikiran, wawasan dan pengetahuan bagi disiplin ilmu Psikologi khususnya bidang Psikologi pendidikan.

2. Manfaat praktis

(6)

HUBUNGAN

“BURNOUT”

DENGAN KOMITMEN PROFESI

GURU DI KABUPATEN LUMAJANG

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

AIN ADIBAH SURAYA 08810255

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(7)

HUBUNGAN

“BURNOUT”

DENGAN KOMITMEN PROFESI

GURU DI KABUPATEN LUMAJANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

AIN ADIBAH SURAYA 08810255

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(8)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi :Hubungan “burnout” dengan komitmen profesi guru di Kabupaten Lumajang

1. Nama Peneliti : Ain Adibah Suraya

2. Tempat, Tanggal Lahir : Lumajang, 02 April 1990

3. No. Induk Mahasiswa : 08810255

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian : 4 – 12 April 2012

7. Tanggal Ujian : 8 Juni 2012

Malang, 8 Juni 2012

Pembimbing I Pembimbing II

(9)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Ini Telah Diuji Oleh Dewan Penguji Pada Tanggal 8 Juni 2012

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Yudi Suharsono, M. Si ( )

Anggota Penguji : 1. Ari Firmanto, S. Psi ( )

2. Dra. Siti Suminarti F., M. Si ( )

3. M. Salis Yuniardi, M. Psi ( )

Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(10)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Peneliti : Ain Adibah Suraya

NIM : 0880255

Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah :

Judul : Hubungan “Burnout” dengan Komitmen Profesi Guru di Kabupaten

Lumajang

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali

penulisan dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam bentuk naskah ini dan

telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan

merupakan hak bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai

sumber pustaka

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila penyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Mengetahui Malang, 8 Juni 2012 Ketua Program Studi Yang menyatakan

(11)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dengan judul “Hubungan burnout dengan komitmen profesi guru di Kabupaten

Lumajang dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan

syarat guna meraih gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari skripsi ini terwujud karena keterlibatan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga tidak hentinya penulis mengucapkan kata terima kasih atas segala bimbingan, semangat dan segala bantuan kepada :

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Yudi Suharsono, S. Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dengan kesabaran dan saran-saran yang sangat bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II telah memberikan bimbingan dengan kesabaran dan saran-saran yang sangat bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Moh. Shohib, S. Psi, M. Si selaku dosen wali yang senantiasa membimbing penulis dari pertama kali menginjakkan kaki dibangku kuliah hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah senantiasa membimbing penulis sejak pertama kali kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(12)

7. Spesial buat Ravi tercinta dan keluarganya yang luar biasa tiada henti memberikan dukungan, doa, kasih sayang, perhatian yang tiada tara, sehingga penulis tidak pernah putus asa dan dapat menyelesaikan skripsi ini hingga selesai. 8. Sahabat-sahabat seperjuanganku Ririn, Anggika “Untu”, Fitri, Dita dan semuanya yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang tidak pernah patah semangat.

9. Teman-teman kost Al-Kautsar 51 yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini (Dita, Icha, Novi, Anggit, Nova, Yayuk, Ajeng, Kiki).

10.Teman-teman angkatan 2008 kelas D yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang selama ini menjadi teman diskusi penulis, teman seperjuangan dari semester I sampai mendekati detik-detik akhir kelulusan.

11.Semua responden yang telah bersedia memberikan sedikit waktunya untuk membantu penulis memberikan data/informasi demi kelancaran skripsi ini.

12.Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini, semoga Allah memberi rahmatnya pada kalian semua.

Semoga karya ilmiah ini bisa menjadi langkah awal bagi penulis untuk maju, mengembangkan kualitas dan potensi diri serta mendapatkan ridlo Allah SWT, Amin...

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb. Malang, 8 Juni 2012 Penyusun

(13)

INTISARI

Suraya, Ain Adibah. (2012). Hubungan Burnout dengan Komitmen Profesi

Guru di Kabupaten Lumajang. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Di bawah bimbingan (1) Yudi Suharsono, S. Psi, M. Si (2)Ari Firmanto, S. Psi

Kata kunci : burnout, komitmen profesi guru

Negara Indonesia berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya melalui pendidikan. Menyadari pentingnya peranan pendidikan tidak lepas akan peranan seorang guru. Sebagai pengajar sekaligus pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Tugas seorang guru tidak hanya sekedar mengajar namun harus mendidik dan membentuk karakter siswa/siswi menjadi generasi penerus bangsa di masa selanjutnya. Sehingga menjadi guru dituntut untuk sehat secara fisik maupun rohani agar dapat menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Tapi terkadang dengan banyaknya aktifitas, seorang guru mengalami kelelahan baik fisik, emosi, mental dan sikap, juga perasaan pencapaian diri yang rendah atau dalam istilah psikologi disebut burnout. Sebagai seorang guru haruslah memiliki suatu komitmen yang tinggi terhadap tugas keprofesiannya sebagai seorang guru. Jika seorang guru mengalami burnout yang tinggi, maka komitmen guru tersebut dalam menjalankan tugas keprofesiannya akan rendah, sebaliknya jika seorang guru tidak mengalami burnout maka komitmen profesi guru akan tinggi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan burnout dengan komitmen profesi guru.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,. Sebagai variabel terikat adalah komitmen profesi guru dan variabel bebas adalah burnout. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara burnout dengan komitmen profesi guru. Subyek penelitian yang digunakan yaitu guru SMP di kabupaten Lumajang, total keseluruhan subyek sebanyak 50 subyek untuk penelitian. Penelitian ini menggunakan dua buah skala ukur, yaitu skala burnout yang terdiri dari 45 item dan skala komitmen profesi guru terdiri dari 36 item. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik product moment pearson yang dibantu dengan program komputer SPSS 16.0 for windows.

(14)

DAFTAR ISI

(15)

E. Hubungan Burnout dengan Komitmen Profesi Guru ... 18

F. Kerangka Pemikiran ... 21

G. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 23

B. Variabel Penelitian ... 23

1. Identifikasi variabel penelitian ... 23

2. Definisi operasioanl variabel penelitian ... 23

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ... 25

1. Jenis data ... 25

2. Metode pengumpulan data ... 25

3. Validitas dan reliabilitas ... 29

a. Validitas ... 29

b. Reliabilitas ... 33

E. Prosedur Penelitian ... 35

F. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 37

B. Hasil Analisis Data ... 40

C. Pembahasan ... 40

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Skor Jawaban Skala Likert ... 26

Tabel 2 Hasil Uji Validitas Skala Burnout dari Zulianah (2004) ... 27

Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Skala Burnout dari Zulianah (2004) ... 27

Tabel 4 Blue Print Skala Burnout ... 28

Tabel 5 Blue Print Skala Komitmen Profesi Guru ... 29

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Item Skala Burnout ... 31

Tabel 7 Hasil Uji Validitas Item Skala Komitmen Profesi Guru ... 32

Tabel 8 Blue Print Skala Burnout setelah Try Out ... 33

Tabel 9 Blue Print Skala Komitmen Profesi Guru setelah Try Out ... 33

Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas Skala Burnout dan Komitmen Profesi Guru 34

Tabel 11 Deskripsi Subyek ... 37

Tabel 12 Hasil Sebaran T-scoreBurnout ... 38

Tabel 13 Hasil Sebaran T-score Komitmen Profesi Guru ... 39

Tabel 14 Tabulasi Silang Burnout dan Komitmen Profesi Guru ... 39

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Skala untuk Try Out ... 51

Lampiran 2 : Data Try Out Skala Burnout ... 59

Lampiran 3 : Hasil Analisa Try Out Validitas dan Reliabilitas ... 61

Lampiran 4 : Data Try Out Skala Komitmen Profesi Guru ... 65

Lampiran 5 : Hasil Analisa Try Out Validitas dan Reliabilitas ... 67

Lampiran 6 : Skala untuk Penelitian ... 71

Lampiran 7 : Data Penelitian Skala Burnout ... 79

Lampiran 8 : Data Penelitian Skala Komitmen Profesi Guru ... 81

Lampiran 9 : Hasil Analisa Data ... 83

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib& Rohmanto. (2008). Membangun profesionalisme guru dan pengawas sekolah. Bandung: CV. Yrama Widya.

Ariani, F. (2009). Pengaruh gaji terhadap komitmen guru honor pada SMA swasta Josua Medan. Skripsi. Universitas Sumatra Utara Medan

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Azmi, U. (2011). Kompetensi guru profesional. Diakses 10 Oktober 2011, http://ululazmi-zabaz.com /2011/03/komitmen-guru-profesional.html

Azwar, S (2000). Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2006). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cialdini, B. (2005). Psikologi persuasif merekayasa kepatuhan (ed. revisi). Jakarta: Prenada Media

Danasasmita, W. (t.t). Pengembangan profesionalisme guru bahasa asing. Makalah diakses pada tanggal 20 Februari 2012 dari

Farber, A. (1991). Crisis in education: Stress and burnout in the american teacher,

San Francisco: Jossey-Bass Publishers.

Fauzan, A. (2010). Pengertian guru profesional. Diakses 6 Desember 2011,

http://ahmad-fauzan.blogspot.com/2010/11/pengertian-guru-profesional.html

(19)

Hubbard, L. Ron. (1984). Masalah pekerjaan, bagaimana mengatasinya agar berhasil. Bandung : Angkasa (Anggota IKAPI)

Ina. (2011). Job burnout. Diakses 10 Oktober 2011, http://ina-psikologi.kerja.com/2011/03/job-burnout.html

Ivancevish, J.M, Konopaske, R., & Matteson, M.T. (2006). Perilaku dan manajemen organisasi (jilid 1). Jakarta. Erlangga

Isjoni. (2004). Kinerja guru. Diakses 30 September 2011, http://re-searchengines.com/isjoni12.html

Kelinger (2006). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: UGM Press

Kunandar. (2007). Guru profesional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) dan persiapan menghadapi sertifikasi guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Kurniawati, A. (2004). Hubungan antara burnout dengan prestasi kerja. Skripsi. (tidak diterbitkan) Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Murtiningrum, A. (2005). Analisis pengaruh konflik pekerjaankeluarga terhadap stress kerja dengan dukungan sosial sebagai variabel moderasi (studi kasus pada guru kelas 3 SMP Negeri di Kabupaten Kendal). Universitas Diponegoro Semarang. Tesis diakses 20 Februari 2012 dari

http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/view/195/ 196

Nasib guru honorer. (2011, 26 Oktober). http://Kompas.com/html

Nazir (2005). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurchaili. (2011). Memahami profesionalisme guru. Diakses 6 Oktober 2011, http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=arti

cle&id=186857:memahami-profesionalisme-guru&catid=25:artikel&Itemid=44

(20)

Sitohang, Imelda N. (2004). Burnout pada karyawan ditinjau dari persepsi terhadap lingkungan kerja psikologis dan jenis kelamin. Diakses 18 Januari 2012 dari http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_imelda.pdf.

Suprlan. (2005). Menjadi guru efektif. Yogyakarta:Hikayat Publishing

Ubaydillah. (2008). Menangani masalah burnout di tempat kerja. Diakses 10 Oktober 2011, http://www.e-psikologi.com/epsi/industri-detail.asp?id=479

Wahyuni, Sri. (2009). Analisis implementasi kebijakan peningkatan profesionalisme dalam melaksanakan pakem melalui kkg (studi kasus kkg di gugus sekolah iii kecamatan junrejo kota batu). Tesis. (tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah Malang

Winarsunu, T. (2004). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan (cetakan kedua). Malang: UMM Press

Wulandari, L.H. (t,t). Hubungan self efficacy dengan komitmen guru Sekolah Dasar Chandra Kusuma Medan. Fakultas Psikologi Sumatra Utara. Jurnal Psikologia4, Juni 2009.

Yully. (2011). Mengenal lebih dalam profesionalisme guru. Diakses 10 Oktober 2011, http://diksia.com/2011/01/mengenal-lebih-dalam-profesionalisme-guru/

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji signifikasi dua teknik di atas, diperoleh hasil yang paling tepat adalah Fixed Effect dan Random Effect, maka selanjutnya kita akan menguji model

Uji nilai t-statistik digunakan dalam menguji signifikansi variabel dalam model struktural yang mana dalam SmartPLS menggunakan bootstrapping untuk pengujiannya Untuk

� Untuk refund tiket dengan multi segment, maka segment yang akan diuangkan dapat diterima setelah segment lain diterbangkan.(jika beda kelas, maka masa berlaku tiket mengikuti

Dalam rangka memperkuat kelembagaan KASN maka perlu dilakukan beberapa upaya sebagai berikut: (1) Memperjelas dan memperkuat kewenangan KASN dalam melaksanakan pengawasan

Setelah medium membeku, masing-masing isolat bakteri diinokulasikan ke dalam Medium Lipid Agar dan diinkubasi pada suhu 25-27°C selama 24 jam.. Hasil uji

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang

ang terwuju ut adat-istia diri pribadi ang melek an-kesamaa keinginan, c elahirkan t rakat dalam ng jadi yang uatu yang kat penduk yang terbuk ondisi aktu tokan yang has suatu

Potongan harga merupakan diskon produk atau harga marginal rendah yang diberikan untuk mempengaruhi konsumen dalam berbelanja agar lebih impulsif Iqbal